BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang bergerak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

BAB I PENDAHULUAN. Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang diperlukan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. PLN (PERSERO) AREA MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF POLITEKNIK NEGERI AMBON

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Cimahi. Koperasi PT. PLN ini diberi nama Koperasi Usaha Kita. Koperasi PLN

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi Resimen IndukV/Brawijaya Malang tahun Tujuan

AKUNTANSI & LINGKUNGANNYA. Dasar Akuntansi 1

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri)

BAB II BAHAN RUJUKAN

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

RANCANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN 2002

JUMLAH AKTIVA

BAB II BAHAN RUJUKAN

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT Barata Indonesia (Persero) UUM Medan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja

Pengendalian Kas Sistem pengendalian intern terhadap kas pada umumnya memisahkan fungsi-fungsi : - Penyimpanan - Pelaksana - Pencatatan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29

METADATA INFORMASI DASAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. krisis moneter yang telah melumpuhkan perekonomian di Indonesia sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pengelolaan kas sangat penting bagi suatu bank. Kegiatan yang

BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI

April 1 Setoran modal saham 150, , April 1 Setoran modal wayan 150, ,000

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Piutang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI

LAMPIRAN 1 SURAT PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian banyak membawa dampak terhadap dunia usaha.

7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 228/ Tahun MEMUTUSKAN :

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun]

Ill. SIKLUS AKUNTANSI

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Angka 39 Cukup jelas. Angka 40 Cukup jelas. PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA. Angka 41 Cukup jelas.

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi

B. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN BUSINESS ACTION PLAN (BAP) ATAU RENCANA KEGIATAN USAHA

BAB I PENDAHULUAN. melakukan serangkaian aktivitas-aktivitas yang bersifat ekonomis, dimana dari

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan dengan benar selama operasional perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. INDOFOOD T.bk YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2005/2007

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SAK Alat pembayaran yang bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum

Oleh. Erfin Winda Sari

CARA MEMBUAT LAPORAN ARUS KAS

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan kemajuan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen perusahaan yang

SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode

BAB I PENDAHULUAN. Dalam praktiknya tidak semua perusahaan memperoleh laba seperti yang

ASPEK PEMASARAN. Proyeksi Permintaan. (dalam Unit)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain. Terdapat beberapa pengertian atau definisi dari piutang berdasarkan

ASPEK PEMASARAN. Proyeksi Permintaan. (dalam Unit)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

: Wizi Tri Septyaningsih NPM : Program Studi : Akuntansi Komputer Pembimbing : Toto Sugiharto, PhD

Oleh: Agung Utama ASPEK KEUANGAN DALAM PERENCANAAN USAHA

Membuat Bagan Akun (Chart Of Account)

BAB II LANDASAN TEORITIS

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MODUL PRAKTIKUM PERANGGARAN PERUSAHAAN

Fokus utama dari pelaporan keuangan adalah laba. Informasi laba merupakan indikator utk menilai kemampuan perusahaan dlm menghasilkan kas di masa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

Catatan 31 Maret Maret 2010

A. PILIHALAH JAWABAN YANG PALING BENAR

(1) Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus kas bersih dari Aktivitas Operasi sebesar Rp ,24 terdiri dari:

RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE. by INFOVESTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Tujuan dan Metode Analisis Laporan Keuangan

4.2 Penjelasan Pos-pos Neraca Aset Lancar. 31 Desember Desember , ,24. 1 Kas di Kas Daerah

BAB XV AKUNTANSI UTANG

BAB IV RASIO KEUANGAN

BAB II AKUN DAN KODE AKUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKAMARA

Transkripsi:

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang bergerak pada bidang produksi dan jasa. Dalam melakukan kegiatan perusahaan memiliki staf-staf pekerja yang bekerja sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing. Diantaranya yaitu pada bagian keuangan. Penulis melaksanakan kerja praktek pada PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat dan Banten dan ditempatkan pada bagian keuangan meliputi : Pemeriksaan surat masuk dan surat keluar serta kelengkapan dokumendokumen lainnya. Selama kerja praktek, penulis mendapatkan bimbingan dari pegawai di bidang tersebut yang sekaligus sebagai koordinator pelaksanaan kerja praktek tersebut. Adapun tugas penulis dalam bidang pelaksanaan kerja praktek tersebut adalah membantu tugas harian di bidang pemeriksaan surat masuk dan surat keluar, serta kelengkapan dokumen-dokumen keuangan. 3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam melaksanakan kerja praktek penulis melakukan kegiatan yang ada di PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Penulis diberikan pengarahan dan bimbingan mengenai aktivitas-aktivitas di bagian administrasi dan keuangan. 23

24 Teknis pelaksanaan kerja praktek yang penulis lakukan pada bagian administrasi dan pemasaran pada PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah sebagai berikut : 1. Memeriksa dan menyusun surat masuk dan surat keluar. 2. Membantu memasukkan dan mencatat data keuangan. 3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek 3.3.1 Jenis-jenis Anggaran yang Terdapat Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Jenis anggaran yang terdapat pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten ada dua, yaitu : 1. Anggaran operasi menurut perencanaan dan pengendalian anggaran PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah rencana kerja operasi yang dinyatakan dalam bentuk uang, yang menggambarkan semua kegiatan operasi dengan masa manfaat tidak lebih dari 1 (satu) tahun. Ciri-ciri anggaran operasi menurut perencanaan dan pengendalian anggaran PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, diantaranya: a. Menunjang kegiatan sehari-hari bagi kelancaran jalannya perusahaan. b. Memberi manfaat pada tahun yang bersangkutan atau manfaatnya habis tercapai pada tahun tersebut. c. Ditunjukan untuk untuk mempertahankan keandalan atau kegunaan / utility aktiva tetap sebagaimana telah direncanakan semula.

25 d. Perubahan dari bagian tertentu suatu aktiva tetap yang masih tercatat dalam kode perkiraan yang sama dan tidak menambah kapasitas atau masa pakai aktiva tetap yang bersangkutan. 2. Anggaran investasi menurut perencanaan dan pengendalian anggaran PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah rencana kerja investasi yang dinyatakan dalam bentuk uang, yang direncanakan untuk kegiatan pembangunan fisik, penambahan instalasi dan atau perluasan serta penambahan dan perluasan fasilitas kerja dengan masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun. Cirri-ciri anggaran investasi menurut perencanaan dan pengendalian Anggaran PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, diantaranya : a. Menambah kapasitas dari suatu aktiva tetap yang ada. b. Meningkatkan kualitas output aktiva tetap. c. Menambah dan atau memperluas aktiva tetap, secara tekns dan ekonomis mempunyai manfaat melebihi satu tahun. d. Mengganti peralatan yang tercatat pada satu kode perkiraan. Anggaran operasi yang terdapat pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan rencana kerja yang dinyatakan dalam bentuk uang, yang menggambarkan semua kegiatan operasi dengan masa manfaat tidak lebih dari 1 (satu) tahun, adapun yang merupakan anggaran operasi diantaranya kenaikan gaji dasar, kenaikan gaji berkala dan peringkat, kenaikan

26 tunjangan-tunjangan (perumahan, transport, jabatan, dan lain-lain), tunjangan Hari raya, Tunjangan cuti tahunan, dan biaya kesehatan pension. Anggaran investasi yang terdapat pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan rencana kerja investasi yang dinyatakan dalam bentuk uang, yang direncanakan untuk kegiatan pembangunan fisik dengan masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahum, adapun yang teermasuk dalam anggaran investasi diantaranya pembangunan jaringan baru untuk perluasan pelayanan, peningkatan sarana pelayanan, peningkatan sarana teknologi informasi, dan perbaikan mutu tegangan. Pos anggaran atau kode anggaran adalah untuk memudahkan indentifikasi dari uraian suatu kegiatan, terdiri dari anggaran pendapatan pos anggaran 1. Pendapatan Operasi, 2. Penerimaan Investasi, 3. Hasil diluar Operasi dan 4. Penerimaan lain-lain sedangkan anggaran biaya pos anggaran 5. Biaya Operasi, 6. Biaya Investasi, 7. Beban diluar Operasi dan 8. Pengeluaran Lainlain. 3.3.2 Prosedur Penyusunan Anggaran Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Dalam rangka perusahaan melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian uang tunai dalam suatu periode, maka diatur mengenai penyusunan dan penggunaan arus kas dengan surat edaran direksi PT. PLN (Persero) NO. : 21.E/021/DIR/2000 tanggal 15 Juni 2000 tentang Penyusunan dan Penggunaan Arus Kas untuk satuan Unit Administrasi.

27 PT. PLN (Persero) di dalam pengelolaan keuangan menganut system cash control yang artinya bahwa semua pendapatan ditransfer secara otomatis ke PLN Kantor Pusat melalui Bank receipt dan pembiayaan kegiatan unit diberikan droping dari Pusat melalui Bank Imprest atas dasar Anggaran Operasi dan Investasi yang telah disetujui oleh Direksi yang terutang di dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP). Informasi pendukung dalam penyusunan anggaran arus kas pada PT. PLN (Persero) adalah sebagai berikut : a. Rencana/time schedule pelaksanaan kegiatan pembangunan, pengadaan anggaran tunai serta rencana pengadaan dari kantor pusat. b. Rencana kebutuhan material, jumlah persediaan gudang yang mendukung kebutuhan serta rencana pengadaan dari pusat/distribusi. c. Saldo kas maksimum yang harus dipenuhi untuk mempertahankan likuiditas unit. d. Target penjualan dan perilaku konsumen melunasi kewajibannya. e. Rencana biaya operasi dan kebiasaan perusahaan membayar tiap- tiap pos biaya serta peraturan-peraturan yang melingkupinya. Adapun langkah-langkah penyusunan Anggaran Arus Kas pada PT. PLN (Persero) adalah sebagai berikut :

28 a. Tentukan saldo kas maksimum yang harus ada untuk menjaga likuiditas unit atau sesuai ketentuan. b. Menyusun arus kas masuk/keluar dari aktivitas operasi dengan mengacu kepada Anggaran Operasi. Macam-macam anggaran operasi yaitu : 1. Penerimaan Penjualan diisi dengan menghitung saldo piutang tahun sebelumnya + rencana penjualan yang dapat dilunasi. Sisa rencana penjualan yang tidak terlunasi merupakan saldo piutang tahun berikutnya (Neraca) mengacu pada perputaran piutang (receivable turn over). 2. Penerimaan dari Biaya Penyambungan (BP) diisi dengan jumlah rencana penerimaan BP satu tahun. 3. Penerimaan Uang Jaminan Langganan (UJL) diisi dengan total rencana penerimaan UJL satu tahun. 4. Pendapatan Jasa dan Wisma diisi dengan total rencana pendapatan jasa dan wisma satu tahun. 5. Pendapatan Operasi Lainnya diisi dengan jumlah rencana pendapatan satu tahun. 6. Biaya Pembelian Tenaga Listrik, sesuai kebijakan manajemen bahwa jual beli tenaga listrik diatur oleh direksi, maka kebutuhan cash unit nihil. 7. Sewa Diesel dihitung dengan memperhitungkan saldo hutang biaya tahun sebelumnya + rencana biaya sewa diesel yang akan dibayar (mengacu pada kontrak perjajian sewa). Saldo Biaya yang belum

29 terbayar dalam tahun yang direncanakan menjadi saldo hutang tahun yang akan datang. 8. Bahan Bakar mengacu kebijakan Direksi bahwa pembayaran pembelian bahan bakar terpusat nihil. 9. Ongkos Angkut diisi dengan memperhitungkan saldo hutang biaya tahun sebelumnya + rencana biaya ongkos angkut yang akan dilunasi pada tahun yang direncanakan (mengacu perjanjian pengangkutan). Saldo biaya yang belum dilunasi menjadi saldo hutang biaya tahun yang akan datang. 10. Minyak Pelumas/Bahan Kimia dihitung dengan memperhatikan pola pembelian pelumas oleh perusahaan, bila pembelian tunai biaya merupakan kebutuhan tunainya. 11. Biaya Pemeliharaan. a. Material, dihitung dengan (jumlah rencana kebutuhan material satu tahun - persediaan barang yang ada + kebutuhan untuk persediaan besi tahun yang akan datang) dikalikan dengn harga yang direncanakan. b. Jasa Borongan, dihitung dengan memperhatikan jumlah hutang tahun sebelumnya + rencana biaya tahun yang akan direncanakan dan akan dilunasi). Saldo biaya yang belum terlunasi menjadi saldo hutang biaya tahun yang akan datang. 12. Biaya Kepegawaian dihitung dengan mengacu kepada jumlah biaya kepegawaian yang direncanakan.

30 13. Biaya Administrasi dihitung dengan mengacu kepada jumlah biaya yang direncanakan dan cara pembayaran dari tiap-tiap sub biaya administrasi (dibayar tunai atau dibelakang). 14. Pendapatan/Pengeluaran Diluar Operasi a. Pendapatan diluar operasi, dihitung dengan mengacu kepada rencana pendapatan diluar operasi satu tahun. b. Pengeluaran diluar operasi, dihitung dengan memperhatikan saldo hutang tahun sebelumnya + rencana pengeluaran tahun berjalan yang akan dibayar. Saldo yang belum terbayar merupakan saldo hutang tahun yang akan datang. 15. Dropping dari Kantor Pusat merupakan aliran kas masuk dari PLN Kantor Pusat ke Unit dibawahnya untuk mendanai Biaya Operasi maupun pengeluaran diluar operasi. Hal ini karena seluruh penerimaan unit ditransfer secara otomatis ke PLN Pusat melalui Kantor Distribusi, sebagai alat kontrol. c. Arus Kas dari Aktivitas Investasi mengacu Anggaran Investasi Macam-macam anggaran investasi yaitu : 1. Investasi Pendirian Tetap dihitung dengan mengacu kepada kemajuan pisik yang belum terbayar pada akhir tahun yang sebelumnya (hutang) + dengan rencana kemajuan pisik yang direncanakan selesai dan akan dibayar. Selisih kemajuan pisik yang belum terbayar sebagai saldo hutang tahun yang akan datang. 2. Investasi Pendirian Tetap Sambungan Baru dihitung dengan memperhatikan saldo hutang tahun sebelumnya + rencana investasi

31 baru yang akan dibayar. Saldo investasi yang belum terbayar merupakan aldo hutang tahun yang akan datang. 3. Investasi Barang Gerak/Inventaris dihitung mengacu kepada kebutuhan barang inventaris yang telah disepakati. 4. Droping dari Kantor Pusat dihitung dengan menjumlah seluruh kebutuhan dana kas untuk aktivitas investasi yang telah disetujui, yang terdiri dari investasi pendirian tetap, pendirian tetap untuk sambungan baru maupun investasi barang gerak (inventaris). d. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Mengacu pada kebijakan Direksi bahwa seluruh aktivitas pendanaan masih dikelola oleh PLN Pusat, maka seluruh kebutuhan dana untuk aktivitas tersebut diisi oleh PLN Pusat : Bunga Pinjaman, Angsuran Pokok, Droping dari Kantor Pusat, Cash Flow unit diisi nihil.