APLIKASI CAPITAL ASSET PRICING MODEL SEBAGAI ALAT BANTU PEMBENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN (STUDI LQ45 DI BURSA EFEK INDONEISA PERIODE )

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45

BAB 3 METODE PENELITIA N

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip utama yang ada dalam investasi adalah resiko yang tinggi, akan

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

IV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

BAB I PENDAHULUAN. dengan kapitalisasi pasar cukup besar. Pasar modal memiliki peran besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. pada emiten akan semakin kuat. Semakin banyak permintaan saham pada suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk

BAB I PENDAHULUAN. long-trem financial assets (Sartono, 2008). Salah satu kegiatan pasar modal

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN STOCHASTIC DOMINANCE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. ini diperlukan peranan pasar modal sebagai suatu wadah untuk memobilisasi. dana masyarakat selain lembaga keuangan.

Rikas Dwi Cahyo¹. ¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. ingin memperoleh dana tambahan untuk operasional perusahaan serta

ANALISIS RESIKO DAN TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM TERHADAP PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM (Studi Kasus pada 8 saham dari LQ-45)

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu memungkinkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi dilakukan oleh para pemilik dana, yang bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

OPTIMALISASI PORTFOLIO INDEKS SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERIODE AGUSTUS 2007 S/D JULI 2010

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Investasi dilakukan dengan tujuan agar memperoleh return

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Definisi Indeks LQ Kriteria Indeks LQ45

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara

ANALISIS PENGARUH DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM YANG TERGOLONG JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu hasil yang diharapkan (expected return) dan risiko investasi. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia makin menunjukkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN Sistem JATS Next-G

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan bisnis sekarang ini sudah tidak asing lagi dengan kegiatan investasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka waktu yang relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Investasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi),

PENDAHULUAN. penempatan dana pada aset produktif dengan harapan akan mendapatkan

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Muhammad Fauzan Arif, 2014 Pengaruh Risiko Sistematis terhadap Return Ekspektasian Portofolio Saham

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

BAB I PENDAHULUAN. Melihat keadaan perekonomian Indonesia yang tidak stabil pada beberapa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum LQ45

BAB I PENDAHULUAN. yang memberi return maksimal dengan risiko tertentu atau return tertentu

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

ANALISIS KANDUNGAN INFORMASI PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA

Analisis Strategi Optimalisasi Portofolio Saham LQ 45 (pada Bursa Efek Indonesia Tahun )

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.

Model-model Keseimbangan

Wildan Deny Saputra Suhadak Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar pemenang persaingan sekaligus menjadi pemimpin pasar.

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal yang semakin berkembang dan meningkatnya keinginan masyarakat

: Fanzi Nalar Prasetia NPM : Jurusan : Manajemen : Dr. Bambang Gunawan Hardianto

Arinda Sasmita Rahma Raden Rustam Hidayat Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah reaksi pasar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. masa mendatang (Tandelilin, 2010:2).Secara umum, pemodal (investor) yang

I. PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan untuk melakukan investasi diawali dengan penentuan

PENGGUNAAN ANALISIS FUNDAMENTAL UNTUK MENILAI SAHAM DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO (PER) DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di Indonesia memiliki peran penting bagi. berkembangnya perekonomian, karena para investor dan perusahaan,

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

BAB I PENDAHULUAN. masukan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Dengan adanya aktiva

PENGGUNAAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL

DAFTAR PUSTAKA. Agus Sartono, Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Penerbit BPFE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi ke dalam surat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dasar dari pengembangan perumusan Capital Assets Pricing Model (CAPM)

PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL

PERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM. Linda Ratna Sari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SAHAM SKRIPSII. Gelar. Disusun Oleh NIM

MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

Transkripsi:

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2012 APLIKASI CAPITAL ASSET PRICING MODEL SEBAGAI ALAT BANTU PEMBENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN (STUDI LQ45 DI BURSA EFEK INDONEISA PERIODE 2006-2010) Anita Siagian¹, Rizki Vidyamukti Se.², Me³ ¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika),, Universitas Telkom ¹myname@example.com

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi 1.1.1 Gambaran Umum LQ45 Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham dengan likuiditas (liquidity) tinggi yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. LQ45 dibaca likuid 45. Saham-saham perusahaan yang masuk ke dalam kelompok ini dikenal dengan sebutan saham blue chip. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas saham-saham tersebut mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Untuk dapat masuk dalam pemilihan, suatu saham harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu. 1.1.2 Kriteria Pemilihan Saham LQ45 Sejak diluncurkan pada bulan Februari 1997 ukuran utama likuiditas transaksi adalah nilai transaksi di pasar reguler. Sesuai dengan perkembangan pasar dan untuk lebih mempertajam kriteria likuiditas, maka sejak review bulan januari 2005, jumlah hari perdagangan dan frekuensi transaksi dimasukkan sebagai ukuran likuiditas. Sehingga kriteria suatu emiten untuk dapat masuk dalam perhitungan indeks LQ45 adalah mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut: 1. Telah tercatat di Bursa Efek Indonesia minimal 3 bulan. 2. Aktivitas transaksi di pasar reguler yaitu masuk dalam 60 terbesar dari total nilai, volume dan frekuensi transaksi (rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir). 3. Jumlah hari perdagangan di pasar reguler. 4. Kapitalisasi pasar pada periode waktu tertentu (rata-rata nilai kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir). 1

5. Selain mempertimbangkan kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar tersebut diatas, akan dilihat juga keadaan keuangan, frekuensi dan prospek pertumbuhan perusahaan tersebut. Hasil dari evaluasi tersebut akhirnya akan memunculkan 45 perusahaan yang membentuk LQ45 dan dijadikan sebagai dasar untuk perhitungan LQ45 selama 6 bulan kedepan. 1.1.3 Evaluasi dan Penggantian Saham Bursa efek Indonesia secara rutin memantau perkembangan kinerja emiten-emiten yang masuk dalam penghitungan indeks LQ45. Setiap tiga bulan sekali dilakukan evaluasi atas pergerakan urutan saham-saham tersebut. Penggantian saham akan dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan Agustus. Apabila terdapat saham yang tidak memenuhi kriteria seleksi LQ45, maka saham tersebut akan dikeluarkan dari perhitungan indeks dan diganti dengan saham lain yang memenuhi kriteria. Hal ini akan terus dilakukan, sehingga konsistensinya terpenuhi dan kriteria untuk masuk ke dalam LQ45 dapat terjaga. Hari dasar untuk penghitungan LQ45 yang pertama kali diluncurkan adalah 13 Juli 1994 dengan nilai dasar 100. Untuk seleksi awal digunakan data pasar dari bulan Juli 1993 sampai dengan bulan Juni 1994, hingga terpilih 45 emiten sesuai dengan kriteria diatas. Perusahaan-perusahaan yang masuk kedalam LQ45 secara agregat memiliki kapitalisasi sebesar 72% dari total kapitalisasi pasar dan memiliki nilai transaksi sebesar 72,5% dari total nilai transaksi di pasar regular. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan yang masuk kedalam LQ45 mencerminkan kisaran 70% dari keseluruhan perusahaan yang ada di pasar modal. Artinya, kontribusi perusahaan-perusahaan LQ45 hampir tiga perempat dari kekuatan bursa. Kondisi ini dapat mencerminkan 2

bahwa pengamatan terhadap 45 perusahaan yang masuk dalam LQ45 cukup menggambarkan kinerja pasar secara keseluruhan. 1.2 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pembangunan ekonomi di Indonesia yang terjadi saat ini memberikan pengaruh dalam perkembangan pasar modal yang menjadi salah satu tempat alokasi dana yang diminati para investor. Hal ini dikarenakan investor yang memiliki kelebihan dana biasanya tidak akan membiarkan dana yang dimilikinya tidak membuahkan suatu hasil atau nilai tambah. Oleh karena itu para investor berusaha untuk menginvestasikan dananya dengan memperjualbelikan saham-saham yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan yang telah go public di Bursa Efek. Banyak orang tertarik untuk bermain dalam pasar modal karena lebih mudah dan pergerakan uang dalam pasar tersebut termasuk cepat jika dibandingkan dengan investasi pada real asset seperti membeli rumah, tanah, emas dan sebagainya. Dalam setiap keputusan investasi, investor akan melihat pada tingkat pengembalian invetasi. Investor akan melihat investasi yang menjanjikan dan mengharapkan tingkat keuntungan tertinggi. Risiko merupakan suatu kepastian dalam setiap investasi. Tidak ada investasi yang sama sekali tidak mengandung risiko, maka investor harus mempertimbangkan faktor risiko. Jadi, jika seorang investor menginginkan hasil yang tinggi maka ia harus siap menanggung risiko yang tinggi, tetapi bila investor mengharapkan risiko yang rendah maka hasil yang akan didapatkan tidak akan terlalu tinggi. Seorang investor yang akan menginvestasikan dananya pada saham perlu mempertimbangkan dan meneliti aspek-aspek yang terkait dalam saham yang hendak dibelinya, agar dapat diperkirakan kondisi saham 3

tersebut di masa yang akan datang apakah menguntungkan atau tidak dari segi risiko dan pengembaliannya (risk and return). Sesuai dengan premi dasar bahwa para investor menyukai pengembalian dan tidak menyukai risiko. Karenanya orang-orang akan berinvestasi pada aktiva yang berisiko hanya jika mereka mengharapkan akan mendapatkan pengembalian yang besar. Strategi yang sering digunakan dalam kondisi investasi yang berisiko adalah dengan membentuk portofolio. Maksud dari pembentukan portofolio adalah berusaha memberikan keuntungan yang maksimum sesuai dengan yang diharapkan atau adanya return yang diharapkan (expected return), menciptakan risiko yang minimum, dan menciptakan continuity dalam bisnis. Dalam pembentukan portfolio, investor selalu ingin memaksimalkan return harapan dengan tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggungnya, atau mencari portofolio yang menawarkan risiko terendah dengan tingkat return tertentu karakteristik ini disebut dengan portfolio yang efisien. Sedangkan portofolio optimal merupakan portfolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio efisien. Tentunya portofolio yang dipilih investor adalah portofolio yang sesuai dengan preferensi investor bersangkutan terhadap return maupun terhadap risiko yang bersedia ditanggungnya, Tandelilin (2010:157). Dalam mengambil keputusan penyusunan portofolio yang optimal, investor dihadapkan pada berbagai pilihan investasi tergantung dari besarnya risiko yang berani ditanggung dan besarnya hasil yang diinginkan. Investor dalam melakukan investasi akan mepertimbangkan dua hal utama, yaitu hasil yang diharapkan (expected return) dan risiko 4

investasi. Pada umumnya investor akan bertindak rasional atau akan selalu mempertimbangkan tradeoff antara return yang mungkin diperoleh terhadap risiko yang dihadapi dalam investasinya. Return yang diperoleh seorang investor dalam investasinya berupa expected return, hal ini akan terjadi karena investor dihadapkan pada suatu ketidakpastian atau risiko yang harus dihadapi dalam investasinya. Investor yang rasional akan selalu berusaha untuk memperoleh informasi dan melakukan berbagai analisis untuk mengurangi ketidakpastian dalam investasinya atau mengurangi risiko yang ada. Hasil investasi akan sulit ditentukan sesuai dengan pengembalian yang diharapkan. Oleh karena itu, perlu diperkirakan seberapa besar fluktuasi harga pasar yang berpola random tersebut berpengaruh terhadap perubahan harga saham secara individual. Berbagai model dibentuk untuk menjelaskan hubungan antara risiko dan tingkat keuntungan yaitu: 1. Teori portofolio Markowitz Portofolio efisisen Markowitz melihat pada tingkat pengembalian yang paling tinggi yang mampu untuk dikembalikan. Jogiyanto (2009:58), model Markowitz tidak mempertimbangkan aktiva bebas risiko dan hanya mempertimbangkan return ekspektasi dan risiko saja, maka model ini disebut juga dengan mean-variance model. Terdapat kelemahan pada teori portofolio Markowitz yaitu tidak menjelaskan batas waktu, data yang diambil pada saat dianalisis dengan mempergunakan varians dan berbagai alat lainnya adalah menjadi sulit dipahami dan diprediksi. Penggunaan matriks kovarian dalam perhitungan varian portofolio sehingga teori ini kompleks dan sulit dianalisis bila jumlah saham dalam portfolio semakin banyak. 2. Single Index Model 5

Merupakan penyederhanaan dari teori Markowitz. Single Index Model didasarkan pada pengamatan bahwa harga sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks pasar. Dalam Single Index Model, risiko disederhanakan ke dalam dua komponen, yaitu risiko pasar dan risiko keunikan perusahaan 3. Capital Asset Pricing Model Menurut Gitman (2009:249), Capital Asset Pricing Model (CAPM) is the basic theory that links risk and return for all asset. Sedangkan menurut Brigham & Houston (2006:238), Capital Asset Pricing Model (CAPM) adalah sebuah alat penting yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara risiko dan tingkat pengembalian. CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang dikembangkan oleh Sharpe, Lintner dan Mossin (1964, 1965) berdasarkan model normatif dari Markowitz Salah satu yang paling banyak mendapat perhatian dan digunakan oleh praktisi adalah model CAPM (Capital Asset Pricing Model). Kesimpulan utama dari CAPM adalah tingkat risiko dari suatu perusahaan secara relevan adalah kontribusi yang diberikannya kepada tingkat risiko dari portofolio yang terdiversifikasi secara baik. Dari berbagai macam teori portofolio yang telah dikembangkan, penulis memilih CAPM sebagai metode pembentukan portofolio karena teori ini menghubungkan return dengan risiko sistematis yang menjadi permasalahan bagi para investor karena tidak dapat dihilangkan secara keseluruhan. Perhitungan dengan menggunakan CAPM tidak terlalu kompleks sehingga sorang individu dapat melakukan perhitungan sendiri. CAPM merupakan model yang secara parsimony (sederhana) bisa menggambarkan atau memprediksi realitas di pasar yang bersifat kompleks. Oleh karena itu, CAPM sebagai model keseimbangan bisa 6

membantu menyederhanakan gambaran realitas hubungan return dan risiko dalam dunia nyata yang terkadang sangat kompleks. Berdasarkan hubungan tingkat return dengan beta maka bisa disimpulkan bahwa return harapan dari sekuritas terdiri dari dua komponen utama penyusun tingkat return yang disyaratkan investor (required rate of return). Tingkat return yang disyaratkan adalah jumlah minimum return yang disyaratkan investor untuk berinvestasi pada sekuritas suatu tertentu. Sekuritas yang terletak diatas Security Market Line dinilai sebagai sekuritas yang ternilai rendah (undervalued) karena tingkat return harapan lebih besar dari return yang disyaratkan investor. Sedangkan sekuritas yang terletak dibawah garis Security Market line dikatakan ternilai lebih (overvalued), hal ini dikarenakan tingkat return harapan lebih kecil dari tingkat return yang disyaratkan oleh investor. Dari hal tersebut diatas maka penulis tertarik untuk mengimplementasikan model CAPM dalam rangka pemilihan sahamsaham yang akan membentuk suatu portofolio optimal dari saham-saham teraktif berdasarkan nilai transaksi periode 2006-2010 di bursa Efek Indonesia. Untuk kepentingan tersebut maka penulis mencoba menerapkan model CAPM dalam skripsi ini dengan judul Aplikasi Model CAPM Sebagai Alat Bantu Pembentukan Portofolio Optimal (Studi LQ45 di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010). 7

1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan sebelumnya, topik pembahasan permasalahan dalam penelitian skripsi ini dapat dirumuskan kedalam poin sebagai berikut: 1. Berapa tingkat pengembalian yang diperlukan (required rate of return) dari masing-masing saham teraktif? 2. Saham-saham teraktif apa saja yang termasuk dalam undervalued menurut penilaian model CAPM? 3. Bagaimana kombinasi dari saham-saham yang undervalued tersebut dalam pembentukan portofolio saham? 4. Berapa tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dan risiko (risk) dari kombinasi portofolio saham yang terbentuk? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian disini merupakan sasaran yang hendak dicapai oleh peneliti sebelum melakukan penelitian dan mengacu kepada permasalahan. Berdasarkan perumusan masalah diatas, dapat ditetapkan tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui tingkat pengembalian yang diperlukan (required rate of return) dari masing-masing saham teraktif. 2. Untuk mengetahui saham-saham teraktif apa saja yang termasuk dalam saham undervalued menurut penilaian model CAPM. 3. Untuk mengetahui kombinasi dari saham-saham yang undervalued tersebut dalam pembentukan portofolio saham. 4. Untuk mengetahui tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dan risiko (risk) dari kombinasi portofolio saham yang terbentuk. 8

1.5 Kegunaan Penelitian Hasil dari penelitian ini secara langsung maupun tidak langsung diharapkan dapat berguna bagi: 1. Akademis Penelitian ini dapat menambah wawasan serta memperluas pandangan dalam bidang penelitian pasar modal, kelayakan investasi pada saham, khususnya dengan menggunakan konsep risk and return serta model CAPM, serta diharapkan menjadi bahan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya. 2. Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan dasar dalam pengambilan keputusan investasi bagi investor yang ingin melakukan investasi saham dalam pasar modal di Indonesia. Dan metode diharapkan dapat diterapkan baik dalam pengestimasian maupun dalam penggunaan metode secara menyeluruh dalam salah satu maupun beberapa index yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 3. Umum Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan bagi pihak yang berkepentingan. 1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian tentang Latar Belakang Masalah yang mendasari pentingnya diadakan penelitian, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian yang diharapkan, serta Sistematika Penulisan. 9

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2012 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi Kajian Pustaka yang mendeskripsikan teori Capital Asset Pricing Model, Portfolio untuk mengurangi risiko sistematis. Pada bab ini juga dituangkan Kerangka Pemikiran. BABIII METODE PENELITIAN Bab ini berisi uraian tentang desain penelitian yang digunakan, lokasi dan waktu penelitian, prosedur pengumpulan data serta teknik analisis. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi pembahasan dari penelitian yang berupa analisa pengolahan data yang telah dilakukan dikaitkan dengan teori yang mendasarinya seperti yang telah diuraikan dalam BAB II dan asumsi yang telah ditetapkan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi rangkuman seluruh penulisan skripsi ini yang didapatkan dari pembahasan dan kemungkinan saran perbaikan ataupun pendapat yang dikemukakan terkait dengan hasil pengolahan data yang dikaitkan dengan teori-teori yang mendasarinya. 10

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5. 1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian aplikasi model CAPM sebagai alat bantu pembentukan portofolio (studi LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010) dapat disimpulkan beberapa poin sebagai berikut: 1. Berdasarkan perhitungan diatas menggunakan Capital Asset pricing Model diperoleh tingkat pengembalian untuk masingmasing saham berbeda-beda yaitu AALI sebesar 0,006645, ANTM (0,006122), ASII (0,006455), BBCA (0,004527), BBRI (0,005328), BDMN (0,006528), BMRI (0,005849), INCO (0,004971), INDF (0,005434), ISAT (0,004675), MEDC (0,001664), PGAS (0,001693), PTBA (0,006705), TLKM (0,004083), dan UNTR (0,006736). 2. Berdasarkan perhitungan terdapat 11 saham yang merupakan saham undervalued, yaitu Astra Agro Lestari, Tbk (AALI), Astra Internasional, Tbk (ASII), Bank Central Asia, Tbk (BBCA), Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BBRI), Bank Mandiri, Tbk (BMRI), Internasional Nickel Indonesia, Tbk (INCO), Indofood Sukses Makmur, Tbk (INDF), Medco Energi International, Tbk (MEDC), Perusahan Gas Negara (Persero), Tbk (PGAS), Tambang Barubara Bukit Asam, Tbk (PTBA), United Tractors, Tbk (UNTR). 3. Terbentuk sepuluh portofolio (dari A sampai J), yaitu portofolio A yang terdiri dari saham perusahaan MEDC dan PTBA, portofolio B terdiri dari saham perusahaan MEDC, PTBA dan ASII, portofolio C terdiri dari MEDC, PTBA, ASII dan BBCA, portofolio D terdiri dari MEDC, PTBA, ASII, BBCA dan UNTR, portofolio E terdiri dari MEDC, PTBA, ASII, BBCA, UNTR dan INDF, portofolio 85

saham F terdiri dari MEDC, PTBA, ASII, BBCA, UNTR, INDF dan AALI, portofolio saham G terdiri dari MEDC, PTBA, ASII, BBCA, UNTR, INDF, AALI dan BBRI, portofolio saham H terdiri dari MEDC, PTBA, ASII, BBCA, UNTR, INDF, AALI, BBRI, dan BMRI, portofolio I terdiri dari MEDC, PTBA, ASII, BBCA, UNTR, INDF, AALI, BBRI, BMRI, dan INCO, portofolio saham J terdiri dari MEDC, PTBA, ASII, BBCA, UNTR, INDF, AALI, BBRI, BMRI, INCO dan PGAS. 4. Hasil perhitungan expected return dan risk setiap portofolio. Portofolio Saham E(Rp) Risiko A 0,009446 0,039554 B 0,009402 0,042419 C 0,008797 0,039733 D 0,009149 0,043925 E 0,009110 0,043762 F 0,009307 0,046148 G 0,009115 0,047404 H 0,008958 0,04728 I 0,011217 0,056344 J 0,012277 0,055755 Melalui tabel diatas dapat dilihat bahwa portofolio yang memiliki risiko paling tinggi yaitu portofolio I, sedangkan risiko yang paling rendah yaitu portofolio A. Untuk tingkat pengembalian yang paling tinggi didapat oleh portofolio saham J sedangkan tingkat pengembalian yang paling rendah didapat oleh portofolio C. Jika 86

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2012 investor ingin memperoleh tingkat pengembalian dan bersedia menanggung risiko yang besar maka ia akan memilih saham J. tetapi bagi investor yang tidak memiliki keberanian untuk menanggung risiko besar maka ia bisa memilih saham A. 5.2 Saran Adapun saran-saran yang diberikan penulis dalam penggunaan analisis Capital Assets Pricing Model: 1. Bagi investor yang memiliki sifat risk seeker yaitu menyukai risiko karena tingkat pengmbaliannya yang tinggi sebaiknya ia memilih saham J. Tetapi bagi investor yang memiliki sifat risk averse yaitu menghindari risiko sebaiknya ia memilih saham A. 2. Bagi akademisi diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan peneliti selanjutnya dapat menggunakan metode lain untuk pengambilan keputusan dalam investasi. 3. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi masukan dasar dalam pengambilan keputusan investasi bagi investor yang ingin melakukan investasi saham dalam pasar modal di Indonesia. 87

DAFTAR PUSTAKA Buku: Afriliana, Olivia (2003). Analisis Portofolio Saham LQ45 Sebagai Penentuan Komposisi Investasi yang Optimum Dengan Menggunakan Single Index Model di Bursa Efek Jakarta Periode 2001-2002. Bandung: Sarjana Universitas Parahyangan Atmaja, Lukas Setia (2008). Teori dan Praktik Manajemen Keuangan: Andi Bangun, Wilson (2006). Mengenal Instrumen Pasar Modal di Indonesia. Jurnal Ekonomi, Volume XVI, Nomor 3, Desember. Berk, Jonathan, et all (2010). Fundamental of Corporate Finance. International Financial Reporting Standards Edition Brigham & Houston (2009). Fundamental of Financial Management, 10 th Edition. Jakarta: Salemba Empat Fahmi, Irham (2010), Manajemen Risiko: Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung: Alfabeta Galagedera, Don U. A (2011). A Review of Capital Asset Pricing Models. Finance Vol. 12 No. 4. Greece: University of the Aegean Gitman, Lawrence J (2009). Principles of Managerial Finance. San Diego State University. Pearson Prentice Hall. Gumanti, Tatang Ary (2011). Manajemen Investasi konsep, Teori dan Aplikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media Gunawan, Arifin (2000). Penggunaan CAPM Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Saham Serta Evaluasi Risiko dan Tingkat Hasilnya Pada Periode 4 Januari 2000-31 Oktober 2000. Bandung: Sarjana Universitas Parahyangan Husnan, Suad. Dasar-Dasar Teori Portofolio & Analisis Sekuritas. Edisi 4. Jakarta: UPP STIM YKPN 87

Jogiyanto (2009). Pedoman Penulisan Proposal Penelitian dan Skripsi. Yogyakarta: Andi Lee, Seoki & Arun Upneja (2007). Is Capital Asset Pricing Model (CAPM) the Best Way to Estimate Cost-of-Equity for the Lodging Industry?. International Journal of Contemporary Hospitality Management Vol. 20 No. 2 Magni, Carlo Alberto (2008). CAPM Based Capital Budgeting and Nonadditivity. Journal of Property Investment & Finance vol. 26 No. 5 Italy: Universita di Modena e Reggio Emilia Mardiyanto, Handono (2009). Inti Sari Manajemen Keuangan Teori, Soal, dan Jawaban. Jakarta: PT. Gramedia Mashyuri, M. Zainuddin (2008). Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Yogyakarta: Refika Aditama Mikha (2000). Pembentukan Portofolio yang Efisien di Bursa Efek Jakarta dengan Menggunakan Markowitz Model. Bandung: Sarjana- Universitas Parahyangan Nazir, M, (2005). Metode Penelitian, Bogor, Ghalia Indonesia Setiawan, Andre (2002). Aplikasi Model CAPM Sebagai Alat Bantu Pembentukan Portofolio Optimal Saham Teraktif di bursa Efek Jakarta Periode 2 Januari 2001 29 Juni 2001. Bandung: Sarjana Universitas Parahyangan Setiawan, Lukman (2000). Pembentukan Portofolio Optimum Terhadap Sepuluh Saham dengan Nilai Transaksi Terbesar Selama Periode Perdagangan 1998-1999 dengan Menggunakan Metode Single-Index Model. Bandung: Sarjana Universitas Parahyangan Sugiyono (2008). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta. Sugiyono (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. 88

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2012 (2008). Statistika untuk Penelitian. Cetakan keempat. Bandung: CV Alfabeta Suryanto, Andrea Agung (2010). Analisis Capital Asset Pricing Model Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Investasi Pada Portofolio Saham Blue Chip di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009. Bandung: Sarjana Universitas Parahyangan Tandelilin, Eduardus (2010). Portofolio dan Investasi. Yogyakarta: Kanisius Zubir, Zalmi (2011). Manajemen Portofolio Penerapannya Dalam Investasi Saham. Jakarta: Salemba Website: www.finance.yahoo.com www.duniainvestasi.com www.emeraldinsight.com www.idx.co.id 89