BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Koperasi Al Mawaddah. Berdasarkan analisis data penelitian dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dengan memiliki lembaga keuangan yang kuat dan modern. Dimana

BAB V HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/26/PBI/2011 TENTANG

BAB V PENUTUP. Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi. Penelitian dilakukan dengan

BAB IV TANGGUNG JAWAB PENGURUS KOPERASI TERHADAP PENGALIHAN BENDA JAMINAN MILIK ANGGOTA DAN TINDAKAN HUKUM YANG

Wanita Pertiwi Gebangsari. Berdasarkan analisis data penelitian dan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. konstan sejak tahun 2007 dan selalu diiringi dengan pertumbuhan pembiayaan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V PENUTUP. Jaminan Sosial Tenaga Kerja dijelaskan bahwa dalam Pasal 3 ayat (2) setiap

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri berawal tahun 2006 di Kendari (Sulawesi

LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL

(Damanik dan Sasongko. 2003). dimana TR adalah total penerimaan dan C adalah total biaya. TR didapat dari P x Q

TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kompleks yang dihadapi negara Indonesia. Untuk menidak lanjuti masalah

BAB I PENDAHULUAN. kekeluargaan serta sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Tujuan utama

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI

DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN WAWANCARA. A. Wawancara Kepada Koordinator BKM Rukun Makmur pada tanggal 14

BAB I PENDAHULUAN. tetapi jika dilihat kondisi UMKM di Indonesia, dapat dikatakan bahwa UMKM kurang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak-anak merupakan buah kasih sayang bagi orang tua, sumber

ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA

BAB I PENDAHULUAN bagian Menimbang huruf (a). Guna mencapai tujuan tersebut, pelaksanaan

Bab I. Pendahuluan. Syariah (LKMS) yang berbentuk Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/ 26 /PBI/2011 TENTANG

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DALAM KERANGKA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MISKIN 1 Nani Zulminarni 2

Wawancara I Wawancara dengan manajer pusat Koperasi Anugerah Parakan

I. PENDAHULUAN. Pasar adalah sekumpulan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas,

BAB I PENDAHULUAN. produktif untuk kelangsungan usaha demi menunjang kehidupan mereka, namun

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG PENGUATAN PEMODALAN KOPERASI, USAHA MIKRO DAN KECIL POLA BERGULIR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimana kegiatannya berlandaskan

Sitompul Charles Marolop

BAB II KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPRI) SERAI SERUMPUN KECAMATAN TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT

BAB VI PENUTUP. sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa aktor sebagai bagian program yang terlibat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. masalah, mengenai dampak dan kendala-kendala yang dihadapi dalam

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah

2017, No pemberian kredit atau pembiayaan oleh bank umum untuk pengadaan tanah dan/atau pengolahan tanah; e. bahwa berdasarkan pertimbangan seb

BAB II PROSES BISNIS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV. 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat. Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat,

BAB I PENDAHULUAN. adalah sektor negara, sektor swasta, dan sektor koperasi. Koperasi adalah salah satu

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Randublatung-Blora, Jawa Tengah.

KOPERASI UNTUK KESEJAHTERAAN BERSAMA DI DESA BULU KECAMATAN SEMEN KABUPATEN KEDIRI

PENDAHULUAN. mempengaruhi tingkat kesehatan dunia perbankan. 10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-undang nomor 7 tahun 1992

Oleh: Elfrida Situmorang

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

2. Bagaimana Syarat yang diberikan Bank BRI Unit Willem Iskandar Cabang Medan Asia Pasar Rame untuk meningkatkan debitur KUR Mikro?

PROSEDUR PEMINJAMAN DANA KOPERASI SIMPAN PINJAM KOPUSMA. : Ezra Catherine NPM : Pembimbing : Dr. Teddy Oswari

REALISASI PROGRAM DAN PENCAPAIAN PENINGKATAN PROSPEK USAHA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Bentuk modal sosial yang dikembangkan dalam koperasi Credit Union Tunas

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kredit

BAB III TINJAUAN TEORITIS. dengan harga murah (tidak bermaksud mencari untung) 1.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

hampir selalu merujuk pada maksimalisasi profit. Perekonomian yang telah mendominasi kehidupan sosial membuat segala sesuatunya dinilai dengan

BAB 4 ANALISIS PELAKSANAAN LAYANAN SYARIAH (OFFICE CHANNELING) PADA BTN UNIT USAHA SYARIAH (UUS)

BAB VI PENGARUH MODAL SOSIAL TERHADAP TAHAPAN PEROLEHAN KREDIT MIKRO. 6.1 Pengaruh Modal Sosial terhadap Perolehan Kredit Mikro

Bab Delapan Kesimpulan

SYARAT DAN KETENTUAN KEANGGOTAAN MJS GROUP

VI. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGEMBALIAN KUPEDES PADA BRI UNIT CIJERUK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROPOSAL PERMOHONAN PINJAMAN KEPADA UPDB-KUMKM DINAS KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN TANGERANG

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Faktor-Faktor Pembiayaan Murabahah Bermasalah. Pembiayaan dalam Pasal 1 butir 12 UU No. 10 Tahun 1998 jo. UU No.

BAB I PENDAHULUAN. piutang ini dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (yang selanjutnya disebut

BAB I. KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dan hakikat pembangunan nasional adalah untuk. menciptakan masyarakat yang adil dan makmur, sebagaimana tercantum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

FORMAT PROPOSAL PERMOHONAN PINJAMAN/PEMBIAYAAN MODAL KERJA SIMPAN PINJAM (PRIMER/SEKUNDER) KEPADA LPDB-KUMKM

KEPUTUSAN KOPERASI PEGAWAI NEGERI REPUBLIK INDONESIA ( KPRI... ) BOJONEGORO Nomor : /27-15/ I /2015 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR USAHA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat pendemokrasian ekonomi nasional. Atas dasar. pembangunan dan pertumbuhan sosial ekonomi.

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) TRANSMIGRASI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat. Salah satu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. fatwa MUI yang mengharamkan bunga bank. 1. nilai-nilai syariah berusaha menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi.

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. a. Sikap partisipasi aktif berpengaruh signifikan terhadap intensi

BAB III. A. Profil Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah Artha Amanah Ummat (BPRS. AAU) Kabupaten Semarang didirikan pada tahun 2007 dengan modal awal

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA PENJAMINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk - bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. besar mengalami kebangkrutan dan memberikan beban berat bagi negara

PERTANYAAN WAWANCARA UNTUK PIHAK BMT MITRA USAHA UMMAT. Dilakukan pada tanggal 10 Desember 2011, di BMT Mitra Usaha Ummat

BAB I PENDAHULUAN. menengah (UMKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI SERAI SERUMPUN. berdasarkan hasil dari kesepakatan seluruh kepala sekolah SD di Kecamatan Tanjung Pura.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. A. Proses Penyaluran Dana Bergulir BPLM Di Kabupaten Kulon Progo

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang bergerak dibidang

LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 40/POJK.05/2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB VI KESIMPULAN. Rumah kost tidak sebatas rumah tinggal yang hanya melindungi

SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM DI KOPERASI NGUDI UTOMO JL.MAGELANG, DENGGUNG, SLEMAN MENGGUNAKAN PROGRAM DELPHI 7 DAN WAMP SERVER

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini fokus pada peran modal sosial dalam pengembangan Koperasi Al Mawaddah. Berdasarkan analisis data penelitian dan berdasarkan temuan-temuan di lapangan yang diperoleh melalui proses observasi serta wawancara secara langsung terhadap narasumber maka dapat ditarik kesimpulan: 1. Koperasi Al Mawaddah adalah koperasi simpan pinjam yang dibentuk oleh pedagang di Pasar Sambilegi atas inisiasi pengelola Sekolah Pasar UGM. Koperasi ini berdiri pada bulan Februari 2014, pada awalnya anggotanya berjumlah tiga puluh orang. Pada awal terbentuknya Koperasi Al Mawaddah mengalami tantangan yang berat yaitu modal yang terbatas serta trauma masa lalu pedagang membuat pedagang takut bergabung menjadi anggota koperasi ini karena dulu ada koperasi macet dan uang nasabahnya dibawa lari. Kini koperasi mulai berkembang, anggotanya mulai bertambah menjadi lima puluh satu orang bahkan koperasi juga mendapatkan bantuan dana pinjaman modal sebesar Rp 100.000.000,00 sehingga dapat meningkatkan modal koperasi. Hal ini tentunya berkat kerja keras semua pihak, anggota dan pengurus mempunyai niat dan semangat yang kuat untuk memajukan koperasi ini. 165

2. Modal sosial yang dimiliki meliputi yaitu: Pertama, kepercayaan (trust), rasa ini timbul karena kebersamaan selama Program Kelas Pasar, membuat mereka saling, memahami sifat masing-masing anggota sehingga menimbulkan kepercayaan yang kuata diantara mereka dan mempermudah dalam berhubungan. Kedua, jaringan (network), hubungan antar anggota dan pengurus baik, saling menghormati, dan saling tolong-menolong. Pengurus selalu terbuka tentang permasalahan koperasi dan semua diselesaikan di dalam forum. Hubungan dengan pengelola Sekolah Pasar juga baik karena setiap pertemuan bulanan pengelola selalu hadir dan memberikan nasehat, kemudian kerjasama yang terjalin dengan pihak Dinas Pasar Sleman selaku pemberi bantuan pinjaman modal juga terpelihara dengan baik. Hal ini karena masing-masing pihak sadar akan tanggung jawab masing-masing. Pihak Koperasi Al Mawaddah selalu tepat waktu membayar angsuran beserta bunganya sehingga Dinas Pasar Sleman percaya dan tidak ragu untuk memberikan pinjaman modal lagi. Sedangkan hubungan dengan Pengelola Pasar Sambilegi hanya sebatas pekerjaan saja yaitu pengelola menarik retribusi dan pedagang membayar sehingga pengelola juga tidak tahu menahu akan perkembangan Koperasi Al Mawaddah. Ketiga, norma, Koperasi Al Mawaddah memiliki normanorma yang mengikat anggotanya yaitu norma tertulis seperti mekanisme peminjaman modal dengan pemerintah dan sanksi apabila melanggar. Kemudian norma tidak tertulis yaitu kesepakatan bersama yang harus ditaati bersama seperti tolong-menolong ketika menghadapi kesusahan. 166

3. Modal sosial memang berperan dalam pengembangan Koperasi Al Mawaddah namun masih ada beberapa kendala misalnya: Pertama, sikap tegas dan demokratis pengurus tapi ada anggota yang berlaku curang dengan meminjam uang mengatasnamakan pedagang lain tanpa seizinnya. Dalam pengelolaan Koperasi Al Mawaddah ini pedagang yang bukan anggota boleh meminjam uang, padahal hal ini tidak selaras dengan aturan yang ada karena yang boleh meminjam harusnya adalah anggota. Kebijakan tersebut dibuat agar kebermanfaatan koperasi dirasakan oleh semua orang yang kebanyakan adalah teman dekat atau keluarga dekat pengurus. Kedua, rasa solidaritas pengurus dan anggota cukup baik seperti ketika ada anggota yang tidak mampu membayar maka tanggung renteng menjadi solusinya. Namun, terkadang masih ada masalah ketika pembagian dana pinjaman yang dirasa anggota kurang adil. Ketiga, kepercayaan yang membuat administrasi dalam koperasi menjadi mudah sehingga ketika pedagang membutuhkan uang maka tidak dibebani dengan persyaratan yang rumit cukup berbicara dengan pengurus maka uang akan cair. Namun, hal ini jug terkadang menimbulkan masalah yaitu ketika membutuhkan pinjaman maka anggota hadir dan setelah memperoleh pinjaman maka anggota tersebut tidak hadir dalam rapat bulanan selanjutnya dan hanya menitipkan angsuran pada anggota lainnya sehingga keaktifan anggota mulai berkurang. 167

4. Ada beberapa temuan yang tidak sesuai dengan aturan koperasi simpan pinjam yaitu: Pertama, penetapan bunga sebesar 2%. Hal ini belum sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 96/Kep/M.KUKM/IX/2004 pasal 5 yaitu koperasi simpan pinjam memberikan manfaat yang lebih besar kepada anggota dibandingkan dengan manfaat yang diberikan oleh lembaga keuangan lainnya. Jadi seharusnya bunganya bisa lebih rendah dari lembaga keuangan lainnya seperti BRI yang memberikan bunga 1,02%. Kedua, pada koperasi yang diteliti menetapkan sisa hasil usaha (SHU) yang dibagikan secara merata. Hal ini belum sejalan dengan pasal 13 menyebutkan bahwa sisa hasil usaha (SHU) dibagikan kepada anggota secara adil sebanding dengan jasa usaha dan jasa terhadap modal yang diberikan kepada koperasi. Jadi besar SHU yang didapat setiap anggota seharusnya berbeda. Ketiga, ada kesepakatan bahwa pedagang yang belum menjadi anggota diperbolehkan meminjam uang koperasi dengan mengatasnamakan anggota. Hal ini masih berbeda dari pasal 19 yang menyebutkan bahwa syarat calon peminjam adalah anggota yang bertempat tinggal di wilayah pelayanan koperasi, mempunyai usaha tetap, mempunyai simpanan aktif, tidak memiliki tunggakan hutang, dan memiliki moral yang baik. Jadi setiap orang yang meminjam uang di koperasi harus terdaftar menjadi anggota. 168

5. Dari temuan lapangan tersebut terlihat bahwa kemampuan yang dimiliki pengurus masih terbatas. Selain itu, pengurus dan anggota belum memandang bahwa melegalkan status hukum koperasi adalah hal yang perlu. Hal ini karena keterbatasan modal yang dimiliki serta tidak adanya sarana/ fasilitas yang mendukung serta ketidakmauan pengurus apabila urusan koperasi dicampuri oleh pihak luar. Pengurus berprinsip bahwa yang penting kepentingan anggota selama ini sudah terlayani sehingga tidak terlalu memikirkan status hukum koperasinya. Diharapkan apabila sudah terpenuhi semua syaratnya maka koperasi dapat melegalkan status hukumnya. Apabila telah dilegalisasi maka pengelolaan Koperasi Al Mawaddah ini akan terpantau dan meminimalkan kecurangan serta tidak ada pihak yang dirugikan. B. Saran 1. Untuk Pengurus Koperasi Al Mawaddah Diharapkan pengurus dapat tetap terbuka dan transparan dalam pengelolaan koperasi. Kemudian untuk masalah legalitas status hukum sebaiknya sudah dibicarakan sejak saat ini agar pengelolaan koperasi dapat memenuhi aturan hukum yang berlaku sehingga kelak tidak akan ada masalah dan tidak ada anggota yang dirugikan. Terlebih lagi dengan status hukum yang jelas maka koperasi semakin dipercaya dan dapat mengembangkan lembaganya lebih luas lagi. 169

2. Untuk Anggota Koperasi Al Mawaddah Diharapkan kesadaran anggota dapat lebih ditingkatkan. Selama ini ada beberapa anggota yang datang dalam rapat bulanan untuk meminjam uang semata lalu keesokan harinya tidak hadir dan hanya menitipkan angsuran pada anggota lain. Harapannya semua anggota dapat ikut berpartisipasi aktif dalam koperasi. Pedagang dapat ikut berpendapat dalam mengatasi permasalahan koperasi dan tidak hanya diam. 3. Untuk Pengelola Kelas Pasar (Mbak Rindu dan teman-teman) Di Pasar Sambilegi implementasi hadirnya Program Kelas Pasar adalah didirikannya Koperasi Al Mawaddah. Koperasi ini terus berkembang dan menjadi salah satu alternatif lembaga keuangan di Pasar Sambilegi. Memang ada beberapa masalah yang dihadapi dan kesepakatan yang diambil terkadang tidak sesuai dengan aturan, oleh karena itu diharapkan pengelola dapat lebih intensif mengajarkan nilainilai perkoperasian sesuai dengan aturan yang ada sehingga kesepakatan yang dibuat tepat. Kemudian diharapkan PUSTEK UGM dapat mengembangkan jangkauannya dalam mendidik pasar tradisional baik pasar-pasar di yogyakarta maupun di daerah lain sehingga pedagang pasar tradisional lain ikut merasakan ilmu yang diberikan dan dapat meningkatkan kemandiriannya seperti Pasar Sambilegi saat ini. 170

4. Untuk Pemerintah (Dinas Pasar Sleman) Pemerintah dalam hal ini adalah Dinas Pasar Sleman sudah cukup baik dalam membantu perkembangan Koperasi Al Mawaddah dengan memberikan pinjaman lunak. Kedepan diharapankan bantuan yang diberikan tidak hanya berupa modal finansial saja tetapi bantuan lain terkait perkembangan Koperasi Al Mawaddah seperti bantuan fasilitas atau sarana dan prasarana karena selama ini dalam menjalankan aktivitasnya koperasi masih terbatas. Misalnya dalam menjalankan rapat bulanan koperasi hanya diadakan di mushola dan belum mempunyai tempat khusus, kemudian tidak ada tempat untuk menyimpan berkasberkas koperasi seperti untuk menyimpan proposal, buku pembukuan, notulensi, dan perlengkapan lainnya. Padahal apabila koperasi mempunyai tempat penyimpanan maka pelengkapan koperasi dapat tertata dengan baik. Selain itu diharapkan pihak Dinas Pasar Sleman juga memberikan pelatihan-pelatihan terkait pengelolaan koperasi yang baik dan benar sehingga kebijkaan yang dibuat oleh pengurus dapat sejalan dengan aturan yang berlaku, karena yang terjadi selama ini masih ada beberapa aturan yang tidak sesuai dengan aturan yang ada. Adanya pelatihan ini tentu akan menambah pengetahuan pengurus sehingga pengelolaan koperasi dapat selaras dengan aturan yang ada. 171

5. Untuk Pengelola Pasar Sambilegi Berdasarkan informasi yang didapat peneliti pihak pengelola kurang paham tentang perkembangan Koperasi Al Mawaddah ini. Memang tugas pengelola pasar hanya menarik retribusi, mengurus perpanjangan kios, dan hal administratif lainnya. Tapi diharapkan ke depannya pihak pengelola pasar dapat ikut membantu perkembangan Koperasi Al Mawaddah dengan menyediakan fasilitas-fasilitas yang mendukung seperti menyediakan los gratis atau los dengan sewa murah untuk koperasi karena para pedagang juga telah membayar kewajibannya dengan membayar retribusi pada pengelola pasar. 6. Untuk Penelitian Lainnya Penelitian ini merupakan awal dan masih banyak kekurangan sehingga diharapkan penelitian ini akan menginisiasi penelitian lainnya misalnya penelitian terkait pengelolaan koperasi seperti pembukuan keuangannya sudah sesuai prosedur yang benar atau belum sehingga dapat memperluas khasanah pengetahuan terkait koperasi ini. 172