IMPLEMENTASI METODE ZMIJEWSKI X-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam jenis penelitian asosiatif (hubungan), yaitu

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).

Fuji Nurdiani

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu

BAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

SKRIPSI. KOMPARASI KINERJA PERUSAHAAN YANG BERBASIS SYARIAH DENGAN PERUSAHAAN YANG BERBASIS NON-SYARIAH (Studi Empiris BEI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mempertimbangkan yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:28) tentang sifat

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan

ABSTRAK. Kata-kata kunci: struktur modal, profitabilitas, kebijakan dividen, nilai perusahaan. viii. Universitas Kristen Maranatha

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM

Arbaniah 1. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan, Pertambangan. Universitas Mulawarman.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif mengenai harga saham bulanan. Pada penilitian kuantitatif data

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan perekonomian Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada. dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA terdiri dari 10 negara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanation

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan cara melakukan penawaran saham kepada masyarakat di bursa

BAB III METODE PENELITIAN. menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu.

σ = LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR)

ANALISIS PENGARUH DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM YANG TERGOLONG JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang listing di LQ-45 tahun

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan.

BAB III METODE PENELITIAN. Index di Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Jl. Sudirman kav Yang mana

3. METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Perhitungan Koefisien Laba Tahun

BAB III METODE PENELITIAN

One Septy Wulandari Sri Mangesti Rahayu Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memakmurkan pemilik. perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat diwujudkan dengan

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

Return On Investment (ROI)

PENGARUH DEVIDEN PAYOUT RATIO, RETURN ON ASSET DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO PADA SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. metode statistik yang digunakan kemudian diinterprestasikan.

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PEMBAHASAN. Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least

BAB III METODE PENELITIAN. antara dua variabel atau lebih atau penelitian ini sering disebut dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. informasi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode

Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. return saham. Menurut Sumadi Suryabrata (2004 :25) variabel diartikan sebagai

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

ANALISIS RETURN ON INVESTMENT DAN ECONOMI VALUE ADDED UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM LQ 45

BAB I PENDAHULUAN. dan Komite Audit Pada Audit delay, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 12.3, 2015, hal. 482.

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap aktivitas perusahaan tidak lepas dari pengaruh faktor-faktor dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pengertian LQ Kriteria Indeks LQ Daftar Perusahaan Objek Penelitian

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI LQ 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. manufaktur, perusahaan tersebut dipilih dengan menggunakan metode purposive. Tabel 4.1

PENGARUH EARNING PER SHARE

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin pesat menimbulkan ketatnya persaingan di dunia usaha. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Islam telah menganjurkan umat manusia untuk berinvestasi. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PROCEEDINGS IMPLEMENTASI METODE ZMIJEWSKI X-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN Mochamad Kohar Mudzakar Universitas Widyatama, Bandung, kohar.mudzakar@widyatama.ac.id ABSTRAK Studi menyangkut kebangkrutan pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ-45 ditujukan untuk mengukur dan memprediksi ketidakmampuan finansial dengan metode Zmijewski X-Score. Studi dilakukan pada 19 perusahaan sebagai sampel yang diambil berdasarkan teknik purposive sampling, didasarkan pada kriteria perusahaan secara konstan melaporkan laporan keuangan dari 2010-2013. Metode investigasi yang digunakan adalah deskriptif untuk menggambarkan dan mengukur kebangkrutan perusahaan. Hasil penelitian menunjukan perusahaan yang memenuhi kategori sehat pada tahun 2010-2013 sebanyak 18 perusahaan, dan kategori bangkrut sebanyak 1 perusahaan. Kata kunci: Kebangkrutan, Zmijewski X-Score, LQ-45. IMPLEMENTATION ZMIJEWSKI X-SCORE METHOD TO PREDICT THE COMPANY BANKRUPTCY Mochamad Kohar Mudzakar Universitas Widyatama, Bandung, kohar.mudzakar@widyatama.ac.id ABSTRACT Studies concerning the bankruptcy of the companies listed in LQ-45, aimed at measuring and predicting the financial inability of the Zmijewski X-Score Studies conducted on 19 companies as samples taken by purposive sampling techniques, based on the criteria companies are constantly reported financial statements from 2010-2013. Investigation method used is descriptive to describe and measure the companies bankruptcy. The results show a company that meets the healthy category as many as 18 companies in the year 2010-2013, and the category of bankrupt there were one company. Key word: Bankruptcy, Zmijewski X-Score, LQ-45. 1. PENDAHULUAN Pada umumnya perusahaan terbuka memanfaatkan keberadaan pasar modal sebagai sarana untuk mendapatkan sumber dana. Adanya pasar modal dapat dijadikan sebagai alat untuk mereflesikan kinerja dan kondisi keuangan perusahaan melalui peningkatan harga saham perusahaan jika kondisi keuangan dan kinerja perusahaan baik. Para investor dan kreditur sebelum menanamkan dananya pada suatu perusahaan akan selalu melihat terlebih dahulu kondisi keuangan perusahaan tersebut [3]. Salah satu pertimbangan investor dalam melihat posisi pasar modal adalah dengan melihat perusahaan yang terdaftar pada indeks saham LQ-45, yaitu kelompok saham perusahaan dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi dan terdiri dari perusahaan yang telah melewati beberapa seleksi dan telah memenuhi kriteria. Perusahaan yang termasuk ke dalam LQ-45 memiliki laporan keuangan yang baik karena menunjukkan prospek pertumbuhan yang baik pula, selain itu ada beberapa perusahaan yang selama beberapa periode tetap berada pada LQ-45. Hal ini menunjukkan bahwa investasi jangka panjang pada perusahaan tersebut dapat menjanjikan bagi investor [13]. Mochamad Kohar Mudzakar 177

PROCEEDINGS Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice Pada kenyataannya listing pada LQ-45 belum menjamin kesehatan keuangan perusahaan. Meski terbilang saham unggulan, analis mengingatkan, berinvestasi di saham LQ-45 tidak memberi jaminan untung dibanding saham non LQ-45. Sebab ketika pasar terkena sentimen negatif, saham LQ-45 justru paling terkena tekanan jual. Beberapa saham non LQ-45 bisa lebih bertahan terhadap penurunan harga. Salah satu perusahaan yang listing di LQ-45 yaitu PT. Bumi Resources menggegerkan para pemegang saham akibat aksi jual yang mengakibatkan saham raksasa batu bara itu sudah minus 20 poin (2,63%) ke Rp 740 dalam waktu kurang dari 2 jam sejak pembukaan saham dengan harga Rp 760 (www.kontan.co.id). Salah satu indikator performa keuangan semester I 2012 yang sangat buruk dimana solvabilitas emiten sangat lemah. Pada periode tersebut BUMI mencatatkan kerugian sebesar US$ 322 juta, padahal dalam waktu yang sama meraup untung US$ 232 juta. Informasi kinerja keuangan BUMI yang merah dan faktor eksternal seperti penurunan harga jual batu bara akibat krisis global, berimbas terhadap turunnya indeks harga saham BUMI yang ditunjukkan dalam gambar 1di bawah ini. Gambar 1. Informasi Kinerja Keuangan Sumber: www.market.ft.com Atas dasar fenomena tersebut dengan gejala kesulitan keuangan, maka diperlukan sebuah analisa khusus untuk memprediksi kebangkrutan dengan menganalisa laporan keuangan. Semakin awal tanda-tanda kebangkrutan diketahui, semakin baik bagi manajemen karena dapat segera melakukan perbaikan. Pihak kreditur dan pemegang saham bisa segera mengatasinya dari berbagai macam kemungkinan yang buruk. Untuk mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan dapat menggunakan analisis rasio keuangan [10]. Dalam hal pemilihan prediktor kebangkrutan bahwa model prediktor delisting yang digunakan model Zmijewski X-Score dinilai lebih akurat dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan dibandingkan model lainnya (Altman dan Springate) [3]. Hal ini karena model Zmijewski lebih menekankan besarnya utang dalam memprediksi delisting. Sedangkan model Altman dan Springate lebih menekankan tingkat profitabilitas. [17] menggunakan analisis rasio yang mengukur kinerja (return on asset), leverage (debt ratio), dan likuiditas (current ratio) suatu perusahaan untuk model prediksinya. Kesulitan keuangan dan tanda-tanda awal kebangkrutan dapat diketahui melalui analisis terhadap data dalam laporan keuangan. Penulis mengidentifikasi masalah yang akan menjadi pembahasan yaitu bagaimana implementasi metode Zmijewski X-Score untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui implementasi metode Zmijewski X-Score dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan. Manfaat hasil penelitian ditujukan bagi: 1. Peneliti Selanjutnya Model Zmijewski X-Score yang paling akurat dalam memprediksi perusahaan delisting, dan diharapkan dapat lebih memperkaya pengetahuan mengenai analisis prediksi delisting, dan hasilnya menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya. 2. Perusahaan Dengan memperhatikan hasil dari penelitian, maka diharapkan perusahaan lebih dapat memahami analisis dari prediksi delisting pada perusahaan, sehingga nantinya akan membantu perusahaan di dalam pengambilan keputusan, agar perusahaan terhindar dari kebangkrutan. 3. Investor 178 Mochamad Kohar Mudzakar

Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PROCEEDINGS Berdasarkan hasil penelitian ini dapat membantu investor dalam menganalisis dan memutuskan apakah akan melakukan investasi pada suatu perusahaan atau tidak, dan dapat membantu investor untuk dapat melihat potensi delisting pada suatu perusahaan, sehingga keputusan investasi menjadi semakin baik. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu perusahaan. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomik. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumberdaya yang dipercayakan kepada mereka [7]. 2.2 Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat [6]. Salah satu cara dalam analisis laporan keuangan adalah menggunakan analisis rasio, yaitu suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba-rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut [10]. Analisis rasio keuangan adalah metode yang lebih spesifik dengan menitikberatkan pada analisis laporan neraca dan laba-rugi, dilakukan penelaahan dan pencarian hubungan antar pos-pos tertentu sehingga didapatkan suatu hasil yang diinginkan dan digunakan menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan. Analisis rasio keuangan digunakan dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan adalah rasio likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, aktivitas, dan nilai pasar. Kebangkrutan Kebangkrutan merupakan kondisi dimana perusahaan tidak mampu lagi untuk melunasi kewajibannya. Kondisi ini biasanya tidak muncul begitu saja di perusahaan, ada indikasi awal dari perusahaan tersebut yang biasanya dapat dikenali lebih dini jika laporan keuangan dianalisis secara lebih cermat dengan analisis rasio keuangan. Dalam kaitannya dengan kesehatan keuangan dan potensi kebangkrutan perusahaan, [10] mengelompokkan menjadi empat kategori: 1. Perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan (posisi keuangan jangka pendek maupun jangka panjang sehat). 2. Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan (jangka pendek) dan manajemennya berhasil mengatasi dengan baik sehingga tidak failit (bangkrut). 3. Perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan tetapi menghadapi kesulitan yang bersifat non keuangan sehingga diambil keputusan menyatakan failit. 4. Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dan manajemen tidak berhasil mengatasinya sehingga akhirnya jatuh failit. Kesimpulannya kebangkrutan merupakan kondisi perusahaan yang tidak sehat dalam melanjutkan usahanya dikarenakan ketidakmampuan dalam bersaing, sehingga mengakibatkan penurunan profitabilitas. 2.3. Cara Mendeteksi dan Meramalkan Kebangkrutan Kemampuan dalam memprediksi kebangkrutan akan memberikan keuntungan banyak pihak, terutama kreditur dan investor [2]. Prediksi kebangkrutan juga berfungsi memberikan panduan tentang kinerja keuangan perusahaan apakah akan mengalami kesulitan keuangan atau tidak di masa mendatang. Mochamad Kohar Mudzakar 179

PROCEEDINGS Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice Sebagai pihak di luar perusahaan, investor sebaiknya memiliki pengetahuan tentang kebangkrutan sehingga keputusan yang diambil tidak salah. Salah satu indikator untuk mengetahui kebangkrutan adalah indikator keuangan. Selain menggunakan metode Altman, terdapat model prediktor lainnya yang dinilai dapat memprediksi kebangkrutan lebih akurat dibanding model prediktor lainnya, yaitu model Zmijewski [3]. Zmijewski menggunakan analisis rasio yang mengukur kinerja, leverage, dan likuiditas suatu perusahaan untuk model prediksinya, sehingga model yang berhasil dikembangkannya, yaitu: X = -4,3 4,5A+ 5,7B - 0,004C Keterangan: A: Return On Asset (ROA). B: Debt Ratio C: Current Ratio [17] menyatakan bahwa perusahaan dianggap distress jika probabilitasnya lebih besar 0. Maka dari itu, nilai cutoff yang berlaku dalam model ini adalah 0. Hal ini berarti perusahaan yang nilai X-nya lebih besar dari atau sama dengan 0 diprediksi akan mengalami financial distress di masa depan. Sebaliknya, perusahaan yang memiliki nilai X lebih kecil dari 0 diprediksi tidak akan mengalami distress. 3. METODE PENELITIAN Metode investigasi yang dipakai yaitu teori deskriptif untuk menggambarkan dan mengukur kebangkrutan perusahaan. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat gambaran secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Populasi penelitian adalah perusahaan yang termasuk dalam indeks saham LQ-45 secara konstan sejak tahun 2010-2013. Pemilihan sampel secara purposive sampling dengan tujuan untuk memperoleh sampel yang representatif berdasarkan kriteria yang ditentukan. Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya kesalahan dalam penentuan sampel penelitian, yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap hasil analisis. Sampel penelitian yang diambil berdasarkan kriteria berikut: 1. Perusahaan yang termasuk dalam indeks saham LQ-45 2. Perusahaan yang termasuk dalam indeks saham LQ-45 secara kontinyu dari tahun 2010-2013 3. Perusahaan selain sektor keuangan. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 19 perusahaan. Sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini: Tabel 1 Daftar Sampel Perusahaan Tahun 2010-2013 di Indeks Saham LQ-45 No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk. 2 ADRO Adaro Energy Tbk. 3 ASII Astra International Tbk. 4 BUMI Bumi Resources Tbk. 5 GGRM Gudang Garam Tbk. 6 INCO Vale Indonesia Tbk. 7 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 8 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk. 9 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk. 10 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk. 11 KLBF Kalbe Farma Tbk. 12 LPKR Lippo Karawaci Tbk. 13 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk. 14 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk. 180 Mochamad Kohar Mudzakar

Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PROCEEDINGS 15 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. 16 SMGR Semen Indonesia Tbk 17 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk. 18 UNTR United Tractors Tbk. 19 UNVR Unilever Indonesia Tbk. Sumber: www.idx.co.id Tahap-tahap analisis data yang dilakukan adalah: 1. Memperoleh data yang diperlukan yaitu laporan keuangan yang sudah diolah dalam bentuk ringkasan kinerja perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ-45, yaitu 2010-2013. 2. Menghitung rasio keuangan dengan menggunakan model Zmijewski X-Score. 3. Menghitung nilai model Zmijewski X-Score dari rasio keuangan yang telah diketahui, rumusnya adalah: X = -4,3 4,5 ROA + 5,7Debt Ratio 0,004 Current Ratio 4. Melakukan interpretasi nilai hasil perhitungan model Zmijewski X-Score. Interpretasi nilai X-Score: a. X-Score 0, perusahaan potensial bangkrut. b. X-Score < 0, perusahaan sehat 5. Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari analisis data tersebut kemudian ditarik kesimpulan. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Prediksi Kebangkrutan Setelah diperoleh nilai-nilai rasio Return on Assets/ROA, Debt Ratio dan Current Ratio masing-masing perusahaan, maka langkah-langkah penelitian selanjutnya adalah melakukan perhitungan X-Score dari hasil interpretasi nilai rasio tersebut. Kemudian nilai X-Score tersebut dibandingkan kriteria yang telah ditetapkan Zmijewski agar dapat memprediksi kondisi kesehatan keuangan dari masing-masing perusahaan. Maka hasil perhitungan Zmijewski X-Score pada perusahaan yang terdaftar Indeks LQ-45 pada tahun 2010-2013 adalah sebagai berikut: Tabel 2 Nilai X-Score Perusahaan termasuk Indeks LQ-45 Tahun 2010-2013 No Kode X-Score 2010 2011 2012 2013 1 AALI -4,52 sehat -4,41 sehat -3,79 sehat -3,10 sehat 2 ADRO -1,45 sehat -1,51 sehat -1,41 sehat -1,46 sehat 3 ASII -2,25 sehat -2,04 sehat -1,97 sehat -1,93 sehat 4 BUMI 0,01 bangkrut 0,34 bangkrut 1,52 bangkrut 2,09 bangkru 5 GGRM -3,18 sehat -2,76 sehat -2,70 sehat -2,30 sehat t 6 INCO -3,89 sehat -3,40 sehat -2,94 sehat -2,98 sehat 7 INDF -1,99 sehat -2,39 sehat -2,25 sehat -1,70 sehat 8 ITMG -3,16 sehat -4,08 sehat -3,73 sehat -3,30 sehat 9 INTP -4,43 sehat -4,46 sehat -4,43 sehat -4,43 sehat 10 JSMR -1,40 sehat -1,34 sehat -1,14 sehat -0,98 sehat 11 KLBF -4,16 sehat -3,94 sehat -3,92 sehat -3,69 sehat 12 LPKR -1,68 sehat -1,70 sehat -1,70 sehat -1,44 sehat 13 LSIP -4,11 sehat -4,65 sehat -4,02 sehat -3,78 sehat 14 PGAS -2,18 sehat -2,68 sehat -3,10 sehat -3,09 sehat 15 PTBA -3,86 sehat -3,87 sehat -3,23 sehat -3,20 sehat 16 SMGR -4,12 sehat -3,75 sehat -3,34 sehat -3,50 sehat Mochamad Kohar Mudzakar 181

PROCEEDINGS Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice 17 TLKM -2,11 sehat -2,22 sehat -2,78 sehat -2,77 sehat 18 UNTR -2,60 sehat -2,36 sehat -2,79 sehat -2,64 sehat 19 UNVR -3,01 sehat -2,39 sehat -2,31 sehat -2,22 sehat Sehat 18 95% 18 95% 18 95% 18 95% Rawan 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% Bangkrut 1 5% 1 5% 1 5% 1 5% Jumlah 19 100% 19 100% 19 100% 19 100% Sumber: Metode Zmijewski X-Score (diolah) Dengan melihat tabel 2 di atas dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2010 hingga 2013 terdapat 19 perusahaan yang konstan terdapat dalam indeks LQ-45. Pada tahun 2010 hingga 2013 secara konstan 18 perusahaan berada pada kategori sehat, dan 1 perusahaan dalam kategori potensial bangkrut. Perusahaan dalam kategori sehat yang ditandai dengan nilai X-Score < 0, terdiri dari PT. Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), PT. Adaro Energy Tbk. (ADRO), PT. Astra International Tbk. (ASII), PT. Gudang Garam Tbk. (GGRM), PT. Vale Indonesia Tbk. (INCO), PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (INTP), PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), PT. Kalbe Farma Tbk. (KLBF), PT. Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP), PT. Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT. Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM), PT. United Tractors Tbk. (UNTR), dan PT. Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) atau sebanyak 18 perusahaan. Sedangkan untuk kategori bangkrut berada pada PT. Bumi Resources Tbk (BUMI) yang secara konstan memiliki nilai X-Score di atas titik cutoff yaitu > 0. Hasil perolehan nilai X-Score BUMI dari tahun ke tahun mengalami penurunan, pada mulanya tahun 2010 bernilai 0,01 terus menurun menjadi 0,34 pada tahun 2011, begitu pula dengan tahun 2012 menurun menjadi 1,52 dan tahun 2013 menurun menjadi 2,09 yang menjauhkannya dari titik cutoff 0. Nilai X-Score terbesar diperoleh PT. Astra Agro Lestari. Tbk (AALI) pada tahun 2010 dengan nilai -4,519, dan PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP) pada tahun 2011 dengan nilai -4,647, sedangkan pada tahun 2012 dan 2013 nilai terbesar berada pada PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk. dengan perolehan nilai -4,430. Hasil prediksi kebangkrutan perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ-45 selanjutnya dianalisis dengan menggunakan model Zmijewski X-Score. Sehingga diperoleh kategori prediksi potensi kebangkrutan dari masing-masing perusahaan dengan setiap alat seperti pada tabel 3 berikut. Kode Tabel 3 Prediksi Kebangkrutan Zmijewski perusahaan termasuk Indeks LQ-45 Tahun 2010-2013 X-Score 2010 2011 2012 2013 AALI sehat sehat sehat sehat ADRO sehat sehat sehat sehat ASII sehat sehat sehat sehat BUMI bangkrut bangkrut bangkrut bangkrut GGRM sehat sehat sehat sehat INCO sehat sehat sehat sehat INDF sehat sehat sehat sehat ITMG sehat sehat sehat sehat 182 Mochamad Kohar Mudzakar

Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PROCEEDINGS INTP sehat sehat sehat sehat JSMR sehat sehat sehat sehat KLBF sehat sehat sehat sehat LPKR sehat sehat sehat sehat LSIP sehat sehat sehat sehat PGAS sehat sehat sehat sehat PTBA sehat sehat sehat sehat SMGR sehat sehat sehat sehat TLKM sehat sehat sehat sehat UNTR sehat sehat sehat sehat UNVR sehat sehat sehat sehat Sehat 18 18 18 18 Rawan 0 0 0 0 Bangkrut 1 1 1 1 Sumber: Metode Zmijewski X-Score (diolah) Hasil prediksi kebangkrutan metode Zmijewski, yang diperoleh dengan menggunakan irisan antar kategori, menghasilkan 18 perusahaan (95%) perusahaan berada dalam kategori sehat terdiri dari PT. Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), PT. Astra International Tbk. (ASII), PT. Gudang Garam Tbk. (GGRM), PT. Vale Indonesia Tbk. (INCO), PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (INTP), PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), PT. Kalbe Farma Tbk. (KLBF), PT. Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP), PT. Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT. Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM), PT. United Tractors Tbk. (UNTR), dan PT. Unilever Indonesia Tbk. (UNVR). Untuk kategori bangkrut menghasilkan irisan 1 perusahaan saja (5%) dari keseluruhan sampel yang diteliti yaitu PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Untuk kategori rawan bangkrut tidak menghasilkan irisan (0%) dari keseluruhan sampel yang diteliti dengan menggunakan prediksi kebangkrutan. Maka untuk PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), PT. Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), dan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) berada di luar daerah irisan. 5. KESIMPULAN Prediksi kebangkrutan perusahaan yang termasuk dalam LQ-45 sebagai berikut: 1. X-Score < 0, terdiri dari 18 perusahaan yaitu, PT. Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), PT. Adaro Energy Tbk. (ADRO), PT. Astra International Tbk. (ASII), PT. Gudang Garam Tbk. (GGRM), PT. Vale Indonesia Tbk. (INCO), PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (INTP), PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), PT. Kalbe Farma Tbk. (KLBF), PT. Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP), PT. Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT. Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM), PT. United Tractors Tbk. (UNTR), dan PT. Unilever Indonesia Tbk. (UNVR). 2. X-Score 0, yaitu PT. Bumi Resources Tbk (BUMI) yang secara konstan memiliki nilai X- Score di atas titik cutoff yaitu > 0. Mochamad Kohar Mudzakar 183

PROCEEDINGS Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice Saran: 1. Sehat, dapat mempertahankan dan tetap memperhatikan segala aspek yang mempengaruhi perusahaan tersebut dan melakukan pencegahan agar tidak bangkrut. 2. Potensi bangkrut, sebaiknya manajemen lebih memperhatikan asetnya, sehingga tidak terjadi over investment dan lebih produktif dalam menghasilkan laba. 6. DAFTAR PUSTAKA [1] Agnes, Sawir. 2003. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Cetakan Kedua. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. [2] Darsono & Ashari, 2004, Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Yogyakarta: Andi. [3] Fatmawati, Mila. 2012. Penggunaan The Zmijewski Model, The Altman Model, dan The Springate Model sebagai Prediktor Delisting. Jurnal Keuangan dan Perbankan. Volume 16. [4] Hanafi, Mamduh M. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Revisi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. [5] Hanafi, Mamduh M. 2012. Manajemen Keuangan. Edisi 1. Yogyakarta: BPFE [6] Harahap, Sofyan Safri. 2004. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Cetakan Keempat. Jakarta: Raja Grafindo Persada. [7] Ikatan Akuntan Indonesia, 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Erlangga. [8] Lesmana, Rico. 2003. Pedoman Menilai Kinerja Untuk Perusahaan Tbk, Yayasan, BUMN, BUMD, dan Organisasi Lainnya. Edisi Pertama. Jakarta: Elex Media Komputindo. [9] Megasari, Dyah. 2012. Bumi Resources di Ujung Kebangkrutan Finansial? URL: http://investasi.kontan.co.id/news/inikah-detik-detik-kebangkrutan-finansial-bumi. [10] Munawir S., 2004. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta. Penerbit Liberty. [11] Nazir, Moch. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Ghalia Indonesia [12] Nurmayangsari, Astrid. 2012. Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan (Survei pada Perusahaan Alas Kaki yang Terdaftar dii Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2010). Skripsi Akuntansi Program Sarjana Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama: tidak diterbitkan. [13] Rizkia, Meita 2013. Pengaruh BETA, SIZE dan Debt Ratio Terhadap Return Saham Pada Perusahaan-Perusahaan pertambangan yang Termasuk ke dalam LQ-45 Periode 2008-2012. Skripsi Akuntansi Program Sarjana Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama: tidak diterbitkan. [14] Siahaan, Surta. 2013. Prospek Penghuni Baru Indeks LQ45. [15] Sugiyono. 2012. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta. [16] URL: http://investasi.kontan.co.id/news/prospek-penghuni-baru-indeks-lq45. [17] Zmijewski,M.E.1984. Methodological Issues Related to The Estimation of Financial Distress Prediction Models. Journal of Accounting Research, 22:59 82. [18] www.markets.ft.com 184 Mochamad Kohar Mudzakar