BAB III PENYAJIAN DATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengerti. Semua itu merupakan proses perkembangan pada manusia. Widjaja

BAB III PENYAJIAN DATA. Dalam Proses Penyembuhan Kesehatan Mental Klien Rumah Sakit Jiwa Tampan

BAB III PENYAJIAN DATA. Peran Pembimbing dalam Menanamkan Norma-norma Kehidupan bagi. Anak Asuh di Panti Asuhan As-Shahwah Kecamatan Tampan Kota

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan

BAB V PEMBAHASAN. menganalisa data-data yang sudah terkumpul. Hal itu dilakukan agar dapat

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Selatan di Kota Banjar Baru. Merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh,

Seorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih

BAB I PENDAHULUAN. depan, seperti pendidikan formal di universitas mahasiswa diharapkan aktif, kunci

ANGKET PENELITIAN. I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Kelas : 3. Jenis Kelamin : 4. Alamat :

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN. a. Menurut bapak, seperti apa kecerdasan emosi dan spiritual?

BAB IV LAPORAN PENELITIAN

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA. Hasil penelitian melalui wawancara dengan tiga keluarga di RT 14 Kelurahan Way Halim Bandar Lampung:

BAB III PENYAJIAN DATA. Efektifitas Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan. Kepercayaan Diri pada Remaja Kasus Pembunuhan Di Lembaga

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

BAB III PENYAJIAN DATA. Dalam Bab ini, penulis menyajikan data yang diperoleh dari lokasi

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan kerangka berpikir.

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada kedewasaan dalam berbagai aspek kehidupan. Pendidikan adalah

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO

PROFIL UKS SMA NEGERI 3 KUNINGAN. Mewujudkan warga SMA Negeri 3 Kuningan yang sehat lahir dan batin. 2. Mewujudkan pendidikan kesehatan yang optimal.

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE CERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIALISASI

DAFTAR PERTANYAAN (ANGKET) Peranan Taman Penitipan Anak Dharma Asih Medan Dinas Sosial Propinsi Sumatera Utara Dalam Pelayanan Anak Usia Dini

2016 PENGARUH PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

BAB IV ANALISIS ISLAMIC PARENTING DALAM TINJAUAN KONSELING DI PANTI ASUHAN SONGKHLA THAILAND

I. PENDAHULUAN. Allah Swt menurunkan kitab-kitab kepada para Rasul-Nya yang wajib diketahui dan

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PERILAKU REMAJA DALAM PELAKSANAAN IBADAH SHOLAT 5 WAKTU

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pada siswanya. Kerapkali guru tidak menyadari bahwa jebakan rutinitas seperti duduk, diam,

I. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri dan

BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. TPA At-taubah adalah taman pengajian al-quran yang terletak di desa

BAB VI PENUTUP. pihak lembaga madrasah beserta komite madrasah dan tokoh masyarakat.

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. membina warga binaan untuk memberikan bekal hidup, baik ketrampilan,

2015 PERBEDAAN MINAT SISWA SMK NEGERI 13 DAN SMK FARMASI BUMI SILIWANGI KOTA BANDUNG DALAM AMATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mekanisme koping adalah mekanisme yang digunakan individu untuk

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PENGAWASAN ORANG TUA DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 MUARO JAMBI OLEH :

INSTRUMEN WAWANCARA KEPALA MTS. SAFINATUL HUDA SOWAN KIDUL KEDUNG JEPARA. 1. Bagaimana sejarah berdirinya MTs. Safinatul Huda Sowan Kidul Kedung

ANGKET UNTUK ORANG TUA / WALI

Pendekatan Umum Menuju Pemulihan

BAB III KEMAMPUAN ORANG TUA MEMBIMBING BELAJAR ANAK

BAB V PEMBAHASAN. Uraian pembahasan dari hasil penelitian merupakan muatan pada bab ini.

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, mengasuh dan memberikan kegiatan pembelajaran yang mampu

BAB IV HASIL PENELITIAN

Syarat dan Tugas Pengurus OSIS SMAK PENABUR Cirebon Tahun Ajaran 2016/2017

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Yogyakarta berdiri pada tanggal 2 Juni Fasilitas yang ada di MTs X

Program Kerja Kesiswaan MTs. Wachid Hasyim Surabaya Tahun Pelajaran 2017/2018

BAB V P E N U T U P. Penanaman Nilai-Nilai Sosial Pada Diri Siswa kelas III Pada Pembelajaran IPS di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Firdaus. Sang Daniel. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

BAB III KAUM MUDA PARUH WAKTU DAN GAYA HIDUP MODERN. banyak kaum muda yang masih berstatus sebagai mahasiswa bekerja paruh waktu dengan

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Pelaksanaan Bimbingan Agama Islam bagi eks penderita psikotik di Unit Rehabilitasi Sosial Bina Sejahtera Kendal I

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk-nya bersyukur atas karunia yang diberikan Allah SWT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menumbuhkan Kepercayaan Diri pada anak Tunarungu di SLB Putra Jaya

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 69 TAHUN 2015 TENTANG PENDIDIKAN BERKARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III METODE PENELITIAN. nilai yang berbeda-beda. Menurut Sugiyono (2003), variabel adalah suatu

BAB IV ANALISIS PERAN GURU EKSTRAKURIKULER BTQ DALAM MENGEMBANGKAN MINAT DAN BAKAT SISWA PADA BIDANG

Bab I Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup bermasyarakat atau dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang

Studi Deskriptif Children Well-Being pada Anak Kelas VI Sekolah Dasar Full-Day Darul Ilmi Bandung

CHECKLIST PROFESIONALISME PEREMPUAN Oleh Aulia Rizqi Nur Abidi

BAB IV ANALISIS PERAN GURU DALAM PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN. Peran Guru dalam Proses Pengembangan Kecerdasan Spiritual siswa di MI Walisongo

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan data dan analisis penelitian pada bab-bab sebelumnya dalam

ANGKET ANALISIS KEBUTUHAN SISWA

A. Identitas : Nissa (Nama Samaran)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keluarga merupakan tempat awal kontak anak dalam anggota keluarga (ibu dan

PERANAN BUKU KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN LAYANAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR GUMPANG KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. santri yang dengan awalan pe didepan dan akhiran an berarti tempat tinggal para

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. Panti Sosial Bina Remaja sebagai salah satu Panti Sosial dari Unit Pelaksana

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD)

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN. Tulungagung, di dapatkan hasil wawancara sebagai berikut:

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

A. Kesimpulan. 1. Tujuan pembinaan keagamaan. Dari 9 KK ada 3 KK yang tujuan pembinaan kepada anak ada

BABI. PENDAillJLUAN. Ketika anak mulai menginjak masa awal kanak-kanak (2-6 tahun), anak

BAB I PENDAHULUAN. individu memiliki penilaian moral yang berbeda-beda. Namun krisis moral

Denah Lokasi Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Kota Langsa KANTOR PU TEMPAT TEMU BESUK KANTIN

PROGRAM KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menjadi faktor paling penting bagi karakteristik dan

BAB I PENDAHULUAN. menghantarkan pendidikan menuju kemajuan adalah konsep dan. pengembangan kurikulum yang jelas di sekolah.

BAB IV ANALISIS POLA BIMBINGAN AGAMA ISLAM ANAK KARYAWAN PT. PISMATEX DI DESA SAPUGARUT

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun dan mengembangkan karakter manusia yang seutuhnya.

Annisa Restu Purwanti, 2015 MANAJEMEN PEMBINAAN PESERTA DIDIK FULL DAY SCHOOL

BAB I PENDAHULUAN. sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK PALEBON SEMARANG

METODE PENGUMPULAN DATA

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Transkripsi:

BAB III PENYAJIAN DATA Dalam bab ini penulis akan menyajikan data yang telah diperoleh dengan menganalisa hasil wawancara dan observasi dengan responden dan menganalisa dokumen yang terdapat di Panti Asuhan As-Shohwah. Dalam memperoleh kegiatan bimbingan yang di laksanakan di Panti, maka berdasarkan wawancara penulis dengan seorang pembimbing di Panti Asuhan As- Shohwah, penulis mendapatkan informasi di pihak panti telah menyediakan tiga orang pembimbing yakni Ustad Budiman, Siti Aisyah dan Wahyu Nova Lianti dimana mereka mempunyai peran besar dalam kehidupan anak asuh. A. Implikasi Pelayanan Bimbingan Terhadap Kehidupan anak asuh di Panti Asuhan As-Shohwah Kota Pekanbaru. Untuk mengetahui pelayanan bimbingan terhadap kehidupan anak asuh di Panti Asuhan As-Shohwah, dapat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan sepuluh hari dan wawancara dengan pembimbing dan pengasuh yang dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2013 jam 10.00 wib dengan ketiga pembimbing, yaitu Ustad Budiman, Siti Aisyah dan Wahyu Nova Lianti. Kemudian wawancara dilakukan dengan pengasuh di Panti Asuhan As- Shohwah pada tanggal 8 Desember 2013 jam 10.21 wib. Dari hasil wawancara dan observasi dapat disimpulkan bahwa Panti Asuhan As-Shohwah mempunyai program tersendiri untuk memberikan bimbingan dan layanan yang diberikan kepada anak asuh di Panti antara lain pembinaan mental anak asuh, meningkatkan kecerdasan anak asuh, membina 41

akhlak anak asuh sehingga menjadi manusia berilmu dan bertakwa kepada Allah SWT, dan membimbing anak asuh yang sering bermasalah dengan membimbing mereka di Panti Asuhan As-Shohwah yaitu anak yang tidak mau melakukan sholat secara berjamaah, berkelahi sesama teman, serta tidak rutin membaca Al-Quran. Untuk itu para pembimbing dan pengasuh mencoba untuk memberikan bimbingan dan layanan yang tepat untuk anak asuh agar dapat bermanfaat di kehidupan mereka. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi penulis melihat metode yang sering digunakan pembimbing dan pengasuh dalam memberikan bimbingan dan pelayanan kepada anak asuh ialah bimbingan yang bersifat keagamaan dan layanan yang diberikan pembimbing dalam perkembangan anak asuh yang telah terprogram di Panti Asuhan As-Shohwah sebagai berikut. 1. Belajar Tahsin Al-Qur an 2. Les Bahasa Arab 3. Les Bahasa Inggris 4. Belajar Menari 5. Olahraga 6. Training 7. Latihan MC 8. Refreshing (Liburan Semester) 42

1. Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan fisiologi terhadap anak asuh. Anak asuh terpenuhi kebutuhannya secara fisiologi seperti makan, minum, tempat tinggal, pakaian dan lain sebagainya, tidak ada masalah mengenai pemenuhan kebutuhan fisiologi. Anak asuh di Panti, mereka makan sebanyak tiga kali sehari, yaitu makan pagi sebelum berangkat sekolah, siang setelah pulang sekolah dan malam setelah sholat isya. Mereka dimasakkan oleh pengasuh yaitu Ibuk Nur, tetapi selain makan masakan di Panti, anak asuh juga di berikan uang saku yang membebaskan mereka untuk berbelanja baik di Sekolah maupun di Panti, kebanyakan anak asuh lebih suka jajan diluar. Anak asuh selalu rutin untuk makan, karena pengasuh sangat mengerti akan selera anak asuh, membuat anak asuh selera makan (Wawancara, Tanggal 3 Desember 2013). 2. Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan terhadap anak asuh. Anak asuh merasa aman tinggal di Panti, walaupun mereka harus berada diruangan yang tidak besar, mereka terlihat bahagia bila berkumpul bersama, mereka cukup mendapatkan kebutuhan yang layak disini, mereka tidak perlu lagi takut putus sekolah, kekurangan makanan, tidak perlu takut akan tempat tinggal. 43

Anak asuh merasa aman tinggal di Panti, mereka tidak perlu lagi memikirkan bagaiman caranya mendapatkan makanan, tempat tinggal dan pakaian yang layak bagi mereka. Anak asuh merasakan dilindungi dengan tinggal di Panti, mereka merasa bahagia karena bisa mendapatkan tempat tinggal yang layak dan pendidikan yang memadai (Wawancara, Tanggal 3 Desember 2013). 3. Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan sosial terhadap anak asuh. Anak asuh dibebaskan untuk belajar sendiri bersosialisasi dengan lingkungannya, karena anak asuh dianggap mampu untuk bersosialisasi dengan lingkungannya, ada kejadian baru-baru ini mengenai anak asuh berkelahi dengan masyarakat disekitar Panti, masyarakat tersebut mendatangi Panti untuk memberikan nasehat agar bisa mengajarkan dengan baik anak asuhnya, hal ini menunjukkan bahwa anak asuh tidak dapat dengan baik bersosialisasi dengan lingkungannya dan membuat pembimbing sadar bahwa kurang memberikan pembelajaran yang baik untuk anak asuh dalam mengenal lingkungannya. Anak asuh sulit sekali untuk di ajarkan bagaimana berhubungan baik dengan lingkungannya, mereka terkadang suka berkelahi antar sesama anak asuh, padahal masalahnya cuma sepele (Wawancara, Tanggal 3 Desember 2013). 44

4. Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan akan penghargaan bagi anak asuh. Anak asuh sering mendapatkan kunjungan dari luar, ketika ada kunjungan mereka diberikan suatu permainan untuk menghibur mereka, ketika mereka menang dalam permainan tersebut mereka diberikan hadiah dari usahanya tersebut, selain itu anak asuh juga pernah diikut sertakan dalam pertandingan seperti lomba pidato, anak asuh yang sudah berlatih mereka di seleksi agar terlihat siapa yang berusaha keras dan memiliki kemauan yang tinggi dapat ikut serta dalam perlombaan tersebut, ketika mereka terpilih maka mereka menjadi perwakilan dari Panti. Hal ini melihatkan bahwa ada penghargaan yang diberikan oleh pembimbing kepada anak asuhnya, mereka diharapkan termotivasi lagi untuk lebih giat lagi dalam meningkatkan kemampuan mereka, agar bisa lebih baik (Wawancara, Tanggal 3 Desember 2013). 5. Anak asuh mengaktualisasikan diri di Lingkungannya. Anak asuh mengikuti lomba-lomba dan mendapatkan juara, akan tetapi hal itu sudah lama fakum. Anak asuh sibuk akan kegiatannya masing-masing, ditambah lagi saat pembimbing melakukan kegiatan anak asuh tidak mempunyai kemauan sendiri untuk dapat mengembangkan dirinya. Anak asuh masing belum bisa sepenuhnya percaya diri untuk tampil di lingkungannya, mereka masih canggung untuk melihatkan kemampuannya (Wawancara, Tanggal 3 Desember 2013). 45

6. Pembimbing dan pengasuh memberikan layanan konten. Anak asuh terpenuhi dalam pemberian konten terhadap mereka, terlihat hampir setiap hari adanya program yang mengasah keahlian anak asuh di Panti, seperti Les Bahasa Inggrid, Bahasa Arab, mengajarkan seni baca Al-Quran, Adzan, dan lain sebagainya. Mereka melaksanakan berbagai aktivitas yang di mulai dari magrib yang diadakan sesudah magrib yaitu mengaji agar anak-anak dapat membaca al-quran dengan baik dan benar, selama ini upaya itu belum terlalu maksimal karena masih ada anak-anak yang belum bisa pada saat ini baik dan benar membaca al-quran, cuma sebagian ada yang bisa. Setelah itu sholat isya berjamaah di masjid, karena lokasi panti dekat dengan masjid setelah itu makan bersama, setelah makan bersama diadakan belajar kelompok karena anak asuh yang ada PR (Pekerjaan rumah), pembimbing menunjukan pelajaran yang ia bisa, karena anak asuh di sini ada yang SD, MTS, SMK yang membuat kebutuhan akan materi pelajaran yang ada berbeda (Wawancara, Tanggal 3 Desember 2013). 7. Pembimbing dan pengasuh memberikan layanan informasi untuk anak asuh. Anak asuh terpenuhi dalam penerimaan informasi yang sering diberikan oleh pembimbing di Panti, bahkan pembimbing menggunakan metode sendiri dalam menyampaikan informasi yang ia ingin berikan, agar anak asuh mudah mengerti dan memahaminya. 46

Informasi yang diberikan bertujuan agar anak asuh mendapatkan informasi yang bermanfaat bagi mereka, dan dapat memberi pengembangan terhadap pola pikir anak asuh untuk mereka dimasa depan (Wawancara, Tanggal 3 Desember 2013). 8. Anak asuh melaksanakan konsultasi. Anak asuh bebas untuk berkonsultasi apabila memerlukannya, tetapi anak asuh lebih memilih diam apabila ada masalah yang mereka hadapi, ketika masalah itu sudah memuncak, barulah mereka berkonsultasi kepada pembimbing. Terlihat bahwa kurangnya rasa percaya yang di miliki anak asuh terhadap pembimbingnya. Anak asuh khususnya perempuan sering berkonsultasi dengan pembimbing perempuan, mereka banyak menanyakan bagaimana sebaiknya bersikap di lingkungan mereka, karena ada juga anak asuh yang tidak percaya diri dengan keadaannya, mereka merasa malu dengan temantemannya. Anak asuh sering datang kepada pembimbing, tetapi menanyakan pelajaran dan bercerita tentang perasaannya terhadap anak asuh lainnya di Panti (Wawancara, Tanggal 3 Desember 2013). 9. Anak asuh melaksanakan bimbingan kelompok. Setiap malam kecuali malam minggu anak asuh selalu dikelompokkan sesuai umurnya, agar memudahkan mereka mengerti akan tugas mereka, mereka dibimbing sesuai kelompoknya. 47

Di sini sangat terlihat kekompakkan anak asuh yang berantusias ketika dilakukan bimbingan kelompok, mereka lebih paham jika dikelompokkan sesuai dengan kemampuan mereka. Berbagai kegiatan yang dilakukan oleh pembimbing yang sangat mengerti akan kemampuan anak asuhnya, selain itu agar anak asuh lebih kompak dan bertanggung jawab akan dirinya, karena ketika mereka dikelompokkan terlihat kerja sama antara anak asuh (Wawancara, Tanggal 3 Desember 2013). 10. Anak asuh mendapatkan orientasi terhadap lingkungannya. Anak asuh memang lebih dibebaskan untuk memilih menggunakan cara mereka sendiri dalam mengenalkan lingkungan disekitar mereka. Pembimbing membebaskan cara anak asuh dalam bergaul, karena mereka dianggap bisa belajar dari pengalaman mereka sebelum berada di Panti, tetapi hal ini membuat anak asuh kesulitan akan beradaptasi dengan lingkungannya, mereka sering berkelahi jika ada masalah yang sepele karena merasa tersinggung. Hal ini membuat pembimbing menyadari bahwa kurang memberikan pengenalan akan lingkungannya yang ada disekitar anak asuh, dengan kesadaran tersebut pembimbing termotivasi untuk lebih baik lagi dalam mengenalkan anak asuh dengan ligkungannya (Wawancara, Tanggal 3 Desember 2013). 48

Tabel 3.1 Implikasi Pelayanan Bimbingan Terhadap Kehidupan Anak Asuh Observasi Materi Ya Tidak 1 1. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan fisiologi terhadap anak asuh. 2. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan terhadap anak asuh. 3. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan sosial terhadap anak asuh. 4. Adakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan akan penghargaan bagi anak asuh. 5. Adakah anak asuh mengaktualisasikan diri dilingkungannya. 6. Adakah pembimbing dan pengasuh memberikan layanan konten. 7. Adakah pembimbing dan pengasuh memberikan layanan informasi untuk anak asuh. 8. Adakah anak asuh melaksanakan konsultasi. 9. Adakah anak asuh melaksanakan bimbingan kelompok. 10. Adakah anak asuh mendapatkan orientasi terhadap lingkungannya. Dari tabel di atas penulis mendapatkan bahwa pada hari pertama observasi yang di lakukan di Panti Asuhan As-Shohwah pada 12 Desember 2013, terlihat terpenuhinya kebutuhan fisiologi bagi anak asuh yakni anak asuh mendapatkan kebutuhan pangan yang tercukupi, kemudian terpenuhinya kebutuhan akan rasa aman bagi anak asuh yaitu terlihatnya sikap pengasuh 49

yang memperlakukan anak asuh secara adil di Panti Asuhan, selanjutnya terlihat tidak terpenuhinya kebutuhan sosial yakni terlihat tidak ada kerjasama antara anak asuh dalam piket. Kemudian tidak terpenuhinya kebutuhan akan penghargaan bagi anak asuh yaitu kurangnya menghargai anak asuh dengan pujian akan kemampuannya, selanjutnya tidak ada pengaktualisasi diri bagi anak asuh di lingkungannya, kemudian terpenuhinya layanan konten dengan mengajarkan anak asuh adzan dan belajar seni baca Al-Quran, selanjutnya adanya informasi berupa cerita-cerita menarik yang diberikan oleh pembimbing, dan adanya konsultasi yang dilakukan anak asuh kepada pembimbingnya dalam masalah pelajaran di Sekolah, kemudian adanya bimbingan kelompok yang dilakukan pengasuh dalam bimbingan kelompok belajar, selanjutnya tidak ada orientasi kepada anak asuh dalam pengenalan lingkungannya. Tabel 3.2 Implikasi Pelayanan Bimbingan Terhadap Kehidupan Anak Asuh Observasi Materi Ya Tidak 2 1. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan fisiologi terhadap anak asuh. 2. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan terhadap anak asuh. 3. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan sosial terhadap anak asuh. 4. Adakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan akan penghargaan bagi anak asuh. 5. Adakah anak asuh mengaktualisasikan diri dilingkungannya. 50

6. Adakah pembimbing dan pengasuh memberikan layanan konten. 7. Adakah pembimbing dan pengasuh memberikan layanan informasi untuk anak asuh. 8. Adakah anak asuh melaksanakan konsultasi. 9. Adakah anak asuh melaksanakan bimbingan kelompok. 10. Adakah anak asuh mendapatkan orientasi terhadap lingkungannya. Dari tabel di atas penulis melakukan observasi yang kedua kalinya di Panti Asuhan As-Shohwah pada 13 Desember 2013, terlihat terpenuhinya kebutuhan fisiologi anak asuh dengan teraturnya jadwal makan dan tidur mereka, kemudian terpenuhinya kebutuhan akan rasa aman bagi anak asuh, selanjutnya terlihat tidak terpenuhinya kebutuhan sosial, mereka masih ada rasa perselisihan antara sesama. Kemudian terpenuhinya kebutuhan akan penghargaan bagi anak asuh dengan adanya pujian yang diberikan pembimbing saat salah satu anak asuh bisa menyelesaikan tugas sekolahnya, selanjutnya tidak ada pengaktualisasi diri bagi anak asuh di lingkungannya, kemudian terpenuhinya layanan konten, selanjutnya tidak adanya informasi yang diberikan oleh pembimbing, dan tidak adanya konsultasi yang dilakukan anak asuh kepada pembimbingnya, kemudian adanya bimbingan kelompok yang dilakukan pengasuh berupa bimbingan belajar, selanjutnya tidak ada orientasi kepada anak asuh dalam pengenalan lingkungannya. 51

Tabel 3.3 Implikasi Pelayanan Bimbingan Terhadap Kehidupan Anak Asuh Observasi Materi Ya Tidak 3 1. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan fisiologi terhadap anak asuh. 2. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan terhadap anak asuh. 3. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan sosial terhadap anak asuh. 4. Adakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan akan penghargaan bagi anak asuh. 5. Adakah anak asuh mengaktualisasikan diri dilingkungannya. 6. Adakah pembimbing dan pengasuh memberikan layanan konten. 7. Adakah pembimbing dan pengasuh memberikan layanan informasi untuk anak asuh. 8. Adakah anak asuh melaksanakan konsultasi. 9. Adakah anak asuh melaksanakan bimbingan kelompok. 10. Adakah anak Asuh mendapatkan orientasi terhadap lingkungannya. Dari tabel di atas penulis melakukan observasi yang ketiga kalinya di Panti Asuhan As-Shohwah pada 14 Desember 2013, terlihat terpenuhinya kebutuhan fisiologi anak asuh dengan teraturnya jadwal makan dan tidur mereka, kemudian terpenuhinya kebutuhan akan rasa aman bagi anak asuh, selanjutnya terlihat terpenuhinya kebutuhan sosial, tumbuhnya kerjasama antara anak asuh. Kemudian tidak terpenuhinya kebutuhan akan penghargaan 52

bagi anak asuh, selanjutnya tidak ada pengaktualisasi diri bagi anak asuh di lingkungannya, kemudian tidak terpenuhinya layanan konten, selanjutnya tidak adanya informasi yang diberikan oleh pembimbing, dan tidak adanya konsultasi yang dilakukan anak asuh kepada pembimbingnya, kemudian tidak adanya bimbingan kelompok yang dilakukan pengasuh berupa bimbingan belajar, selanjutnya tidak ada orientasi kepada anak asuh dalam pengenalan lingkungannya. Tabel 3.4 Implikasi Pelayanan Bimbingan Terhadap Kehidupan Anak Asuh Observasi Materi Ya Tidak 4 1. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan fisiologi terhadap anak asuh. 2. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan terhadap anak asuh. 3. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan sosial terhadap anak asuh. 4. Adakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan akan penghargaan bagi anak asuh. 5. Adakah anak asuh mengaktualisasikan diri dilingkungannya. 6. Adakah pembimbing dan pengasuh memberikan layanan konten. 7. Adakah pembimbing dan pengasuh memberikan layanan informasi untuk anak asuh. 8. Adakah anak asuh melaksanakan konsultasi. 9. Adakah anak asuh melaksanakan bimbingan kelompok. 10. Adakah anak asuh mendapatkan orientasi terhadap lingkungannya. 53

Dari tabel di atas penulis melakukan observasi yang keempat kalinya di Panti Asuhan As-Shohwah pada 15 Desember 2013, terlihat terpenuhinya kebutuhan fisiologi anak asuh dengan teraturnya jadwal makan dan tidur mereka, kemudian terpenuhinya kebutuhan akan rasa aman bagi anak asuh, selanjutnya terlihat terpenuhinya kebutuhan sosial, tumbuhnya kerjasama antara anak asuh. Kemudian terpenuhinya kebutuhan akan penghargaan bagi anak asuh dengan adanya pujian yang diberikan pembimbing saat anak asuh berhasil bekerjasama dalam piket, selanjutnya tidak ada pengaktualisasi diri bagi anak asuh di lingkungannya, kemudian terpenuhinya layanan konten dengan mendidik anak asuh agar lancar membaca Al-Quran, selanjutnya tidak adanya informasi yang diberikan oleh pembimbing, dan tidak adanya konsultasi yang dilakukan anak asuh kepada pembimbingnya, kemudian adanya bimbingan kelompok yang dilakukan pengasuh berupa bimbingan belajar, selanjutnya ada orientasi kepada anak asuh dalam pengenalan lingkungannya. Tabel 3.5 Implikasi Pelayanan Bimbingan Terhadap Kehidupan Anak Asuh Observasi Materi Ya Tidak 5 1. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan fisiologi terhadap anak asuh. 2. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan terhadap anak asuh. 3. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan sosial terhadap anak asuh. 54

4. Adakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan akan penghargaan bagi anak asuh. 5. Adakah anak asuh mengaktualisasikan diri dilingkungannya. 6. Adakah pembimbing dan pengasuh memberikan layanan konten. 7. Adakah pembimbing dan pengasuh memberikan layanan informasi untuk anak asuh. 8. Adakah anak asuh melaksanakan konsultasi. 9. Adakah anak asuh melaksanakan bimbingan kelompok. 10. Adakah anak asuh mendapatkan orientasi terhadap lingkungannya. Dari tabel di atas penulis melakukan observasi yang kelima kalinya di Panti Asuhan As-Shohwah pada 16 Desember 2013, terlihat terpenuhinya kebutuhan fisiologi anak asuh, kemudian terpenuhinya kebutuhan akan rasa aman bagi anak asuh, selanjutnya terlihat terpenuhinya kebutuhan sosial, tumbuhnya kerjasama antara anak asuh. Kemudian terpenuhinya kebutuhan akan penghargaan bagi anak asuh dengan adanya pujian yang diberikan pembimbing saat anak asuh berhasil bekerjasama dalam kegiatan gotong royong, selanjutnya adanya pengaktualisasi diri bagi anak asuh di lingkungannya dengan menunjukkan kemampuannya kerjasama antara sesama, kemudian terpenuhinya layanan konten dengan mendidik anak asuh agar bisa berbahasa arab, selanjutnya adanya informasi yang diberikan oleh pembimbing, dan tidak adanya konsultasi yang dilakukan anak asuh kepada pembimbingnya, kemudian 55

adanya bimbingan kelompok yang dilakukan pengasuh berupa bimbingan belajar, selanjutnya ada orientasi kepada anak asuh dalam pengenalan lingkungannya. Tabel 3.6 Implikasi Pelayanan Bimbingan Terhadap Kehidupan Anak Asuh Observasi Materi Ya Tidak 6 1. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan fisiologi terhadap anak asuh. 2. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan terhadap anak asuh. 3. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan sosial terhadap anak asuh. 4. Adakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan akan penghargaan bagi anak asuh. 5. Adakah anak asuh mengaktualisasikan diri dilingkungannya. 6. Adakah pembimbing dan pengasuh memberikan layanan konten. 7. Adakah pembimbing dan pengasuh memberikan layanan informasi untuk anak asuh. 8. Adakah anak asuh melaksanakan konsultasi. 9. Adakah anak asuh melaksanakan bimbingan kelompok. 10. Adakah anak asuh mendapatkan orientasi terhadap lingkungannya. 56

Dari tabel di atas penulis melakukan observasi yang keenam kalinya di Panti Asuhan As-Shohwah pada 17 Desember 2013, terlihat terpenuhinya kebutuhan fisiologi anak asuh, kemudian terpenuhinya kebutuhan akan rasa aman bagi anak asuh, selanjutnya tidak terpenuhinya kebutuhan sosial, mulainya timbulnya pengelompokkan antara anak asuh. Kemudian tidak terpenuhinya kebutuhan akan penghargaan bagi anak asuh, selanjutnya tidak adanya pengaktualisasi diri bagi anak asuh di lingkungannya, kemudian terpenuhinya layanan konten dengan mendidik anak asuh belajar tajwid, selanjutnya adanya informasi yang diberikan oleh pembimbing, dan tidak adanya konsultasi yang dilakukan anak asuh kepada pembimbingnya, kemudian adanya bimbingan kelompok yang dilakukan pengasuh berupa bimbingan belajar, selanjutnya tidak adanya orientasi kepada anak asuh dalam pengenalan lingkungannya. Tabel 3.7 Implikasi Pelayanan Bimbingan Terhadap Kehidupan Anak Asuh Observasi Materi Ya Tidak 7 1. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan fisiologi terhadap anak asuh. 2. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan terhadap anak asuh. 3. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan sosial terhadap anak asuh. 4. Adakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan akan penghargaan bagi anak asuh. 57

5. Adakah anak asuh mengaktualisasikan diri dilingkungannya. 6. Adakah pembimbing dan pengasuh memberikan layanan konten. 7. AdakaSh pembimbing dan pengasuh memberikan layanan informasi untuk anak asuh. 8. Adakah anak asuh melaksanakan konsultasi. 9. Adakah anak asuh melaksanakan bimbingan kelompok. 10. Adakah anak asuh mendapatkan orientasi terhadap lingkungannya. Dari tabel di atas penulis melakukan observasi yang ketujuh kalinya di Panti Asuhan As-Shohwah pada 18 Desember 2013, terlihat terpenuhinya kebutuhan fisiologi anak asuh, kemudian terpenuhinya kebutuhan akan rasa aman bagi anak asuh, selanjutnya tidak terpenuhinya kebutuhan sosial, mulainya timbulnya pengelompokkan antara anak asuh. Kemudian tidak terpenuhinya kebutuhan akan penghargaan bagi anak asuh, selanjutnya adanya pengaktualisasi diri bagi anak asuh di lingkungannya dengan memperlihatkan kemampuan membaca Al-Quran dihadapan semua anak asuh, kemudian terpenuhinya layanan konten dengan mendidik anak asuh praktek baca Al- Quran, selanjutnya adanya informasi yang diberikan oleh pembimbing, dan tidak adanya konsultasi yang dilakukan anak asuh kepada pembimbingnya, kemudian adanya bimbingan kelompok yang dilakukan pengasuh berupa bimbingan belajar, selanjutnya tidak adanya orientasi kepada anak asuh dalam pengenalan lingkungannya. 58

Tabel 3.8 Implikasi Pelayanan Bimbingan Terhadap Kehidupan Anak Asuh Observasi Materi Ya Tidak 8 1. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan fisiologi terhadap anak asuh. 2. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan terhadap anak asuh. 3. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan sosial terhadap anak asuh. 4. Adakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan akan penghargaan bagi anak asuh. 5. Adakah anak asuh mengaktualisasikan diri dilingkungannya. 6. Adakah pembimbing dan pengasuh memberikan layanan konten. 7. Adakah pembimbing dan pengasuh memberikan layanan informasi untuk anak asuh. 8. Adakah anak asuh melaksanakan konsultasi. 9. Adakah anak asuh melaksanakan bimbingan kelompok. 10. Adakah anak asuh mendapatkan orientasi terhadap lingkungannya. Dari tabel di atas penulis melakukan observasi yang kedelapan kalinya di Panti Asuhan As-Shohwah pada 19 Desember 2013, terlihat terpenuhinya kebutuhan fisiologi anak asuh, kemudian telihat tidak terpenuhinya kebutuhan akan rasa aman bagi anak asuh dengan keadaan yang tidak bersih di Panti, selanjutnya tidak terpenuhinya kebutuhan sosial. 59

Kemudian tidak terpenuhinya kebutuhan akan penghargaan bagi anak asuh, selanjutnya tidak terpenuhinya pengaktualisasi diri bagi anak asuh di lingkungannya, kemudian terpenuhinya layanan konten dengan mendidik anak asuh belajar seni baca Al-Quran, selanjutnya adanya informasi yang diberikan oleh pembimbing, dan tidak adanya konsultasi yang dilakukan anak asuh kepada pembimbingnya, kemudian adanya bimbingan kelompok yang dilakukan pengasuh berupa bimbingan belajar, selanjutnya tidak adanya orientasi kepada anak asuh dalam pengenalan lingkungannya. Tabel 3.9 Implikasi Pelayanan Bimbingan Terhadap Kehidupan Anak Asuh Observasi Materi Ya Tidak 9 1. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan fisiologi terhadap anak asuh. 2. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan terhadap anak asuh. 3. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan sosial terhadap anak asuh. 4. Adakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan akan penghargaan bagi anak asuh. 5. Adakah anak asuh mengaktualisasikan diri dilingkungannya. 6. Adakah pembimbing dan pengasuh memberikan layanan konten. 7. Adakah pembimbing dan pengasuh memberikan layanan informasi untuk anak asuh. 60

8. Adakah anak asuh melaksanakan konsultasi. 9. Adakah anak asuh melaksanakan bimbingan kelompok. 10. Adakah anak asuh mendapatkan orientasi terhadap lingkungannya. Dari tabel di atas penulis melakukan observasi yang kesembilan kalinya di Panti Asuhan As-Shohwah pada 20 Desember 2013, terlihat terpenuhinya kebutuhan fisiologi anak asuh, kemudian telihat terpenuhinya kebutuhan akan rasa aman bagi anak asuh, selanjutnya tidak terpenuhinya kebutuhan sosial. Kemudian terpenuhinya kebutuhan akan penghargaan bagi anak asuh dengan mengizinkan anak asuh yang sudah mampu adzan dengan baik untuk mengajarkan teman-temannya yang belum baik adzannya, selanjutnya terpenuhinya pengaktualisasi diri bagi anak asuh di lingkungannya, kemudian terpenuhinya layanan konten dengan mendidik anak asuh belajar adzan, selanjutnya adanya informasi yang diberikan oleh pembimbing, dan tidak adanya konsultasi yang dilakukan anak asuh kepada pembimbingnya, kemudian adanya bimbingan kelompok yang dilakukan pengasuh berupa bimbingan belajar, selanjutnya tidak adanya orientasi kepada anak asuh dalam pengenalan lingkungannya. 61

Tabel 3.10 Implikasi Pelayanan Bimbingan Terhadap Kehidupan Anak Asuh Observasi Materi Ya Tidak 10 1. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan fisiologi terhadap anak asuh. 2. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan terhadap anak asuh. 3. Apakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan sosial terhadap anak asuh. 4. Adakah Panti Asuhan As-Shohwah memenuhi kebutuhan akan penghargaan bagi anak asuh. 5. Adakah anak asuh mengaktualisasikan diri dilingkungannya. 6. Adakah pembimbing dan pengasuh memberikan layanan konten. 7. Adakah pembimbing dan pengasuh memberikan layanan informasi untuk anak asuh. 8. Adakah anak asuh melaksanakan konsultasi. 9. Adakah anak asuh melaksanakan bimbingan kelompok. 10. Adakah anak asuh mendapatkan orientasi terhadap lingkungannya. Dari tabel di atas penulis melakukan observasi yang terakhir kalinya di Panti Asuhan As-Shohwah pada 21 Desember 2013, terlihat terpenuhinya kebutuhan fisiologi anak asuh, kemudian telihat terpenuhinya kebutuhan akan rasa aman bagi anak asuh, selanjutnya tidak terpenuhinya kebutuhan sosial. 62

Kemudian terpenuhinya kebutuhan akan penghargaan bagi anak asuh dengan mengizinkan anak asuh yang sudah lancar membaca yasin dengan baik untuk memimpin teman-temannya membaca yasin, selanjutnya terpenuhinya pengaktualisasi diri bagi anak asuh di lingkungannya, kemudian terpenuhinya layanan konten dengan mendidik anak asuh belajar membaca yasin, selanjutnya adanya informasi yang diberikan oleh pembimbing, dan tidak adanya konsultasi yang dilakukan anak asuh kepada pembimbingnya, kemudian adanya bimbingan kelompok yang dilakukan pengasuh berupa bimbingan belajar, bimbingan akan kegiatan yang diadakan di Panti selanjutnya tidak adanya orientasi kepada anak asuh dalam pengenalan lingkungannya, terlihatnya anak yang sering berkelahi dengan sesama anak asuh. B. Faktor yang mempengaruhi terlaksananya pelayanan bimbingan di kehidupan anak asuh. Dari hasil wawancara dan observasi penulis di Panti Asuhan As- Shohwah mendapatkan dua faktor yang mempengaruhi yaitu faktor penghambat dan faktor pendukung ialah sebagai berikut: a. Faktor Penghambat 1. Keadaan diri pengasuh seperti tanggung jawab, pemahaman dan pengetahuan terhadap layanan yang tepat untuk anak asuh adalah kurang. 2. Kondisi latar belakang kehidupan anak asuh yang beragam, sehingga membuat pola pikir antara satu dengan yang lainnya berbeda, kemudian sifat anak asuh yang susah untuk dibimbing dan tidak adanya kesadaran diri. 63

b. Faktor Pendukung Adapun yang mempengaruhi faktor pendukung adalah secara umum keberhasilan suatu kegiatan tentu di dukung oleh beberapa faktor, Adanya kerjasama dengan badan instansi lain dalam memberikan pelayanan konseling di Panti Asuhan As-Shohwah Kota Pekanbaru: 1. Departemen Sosial 2. Universitas (Mahasiswa PPL) 3. Panti Asuhan As-Shohwah Mempunyai Program Bimbingan. Panti Asuhan As-Shohwah telah memprogramkan rencana yang baik dan membina anak asuh, dalam membantu anak asuh, pembimbing membina prilaku yang baik, pengasuh perlu contoh teladan yang baik agar anak asuh bisa mencontoh prilaku tersebut. Pengasuh merupakan pengganti orangtua, pengasuh perlu membimbing anak asuh dengan menanamkan nilai-nilai Islami berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah. Siapa sebenarnya yang berhak disebut sebagai pembimbing dalam bimbingan, dapat dilihat dari syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pembimbing. Sejalan dengan Al-Quran dan As-Sunnah, syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pembimbing itu dapat dibedakan sebagai berikut: 1. Kemampuan Profesional. 2. Sifat Kepribadiannya yang baik. 3. Kemampuan kemasyarakatan. 4. Ketakwaan pada Allah SWT.(Aunur Rahim Faqih, 2001:46) 4. Panti Asuhan As-Shohwah menyediakan prasarana untuk menunjang program bimbingan. 64

Dari pengamatan penulis, penulis mendapatkan pembimbing lebih efektif memberikan bimbingan kepada anak asuh dalam situasi dan kondisi yang melengkapi perjalanan program kegiatan. Dari hal diatas, penulis merasakan bahwa keberhasilan bimbingan adalah dari prasarana yang menunjang sesi bimbingan tersebut. Panti Asuhan As-Shohwah menyediakan prasarana seperti adanya aula, televisi, komputer, print, dan lain sebagainya. 65