78. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

dokumen-dokumen yang mirip
59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

80. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

61. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

58. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A)

77. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

76. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

12. Mata Pelajaran Seni Budaya A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

52. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

56. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB E)

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni di sekolah umum SMA pada dasarnya diarahkan untuk

52. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan beraneka ragam seni dan budaya, hampir setiap suku

commit to user BAB I PENDAHULUAN

SILABUS PEMBELAJARAN. Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif. Kegiatan Pembelajaran. Sumber Belajar 1.1 Mengidentifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Standar Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mulia, keterampilan untuk hidup mandiri, mengikuti pendidikan lebih lanjut.

PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN MENUMBUHKAN KECERDASAN MORAL SECARA KOMPETITIF

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebentuk kegiatan atau tindakan yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Nur Syarifah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SILABUS MATA PELAJARAN SMP NEGERI 2 BANJAR MATA PELAJARAN SENI BUDAYA

ADAPTASI KURIKULUM PENDIDIKAN SENI TARI DI SEKOLAH SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA Oleh

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang dilakukan di setiap sekolah secara umum memiliki tujuan pembelajaran

MODEL SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) MATA PELAJARAN SENI BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP No. 1.1) : SMP Negeri 2 Gerokgak

SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN /MADRASAH ALIYAH/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/SMK/MA/MAK)

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip pendidikan seni dan budaya meliputi pengembangan dimensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN /MADRASAH ALIYAH/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/SMK/MA/MAK)

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Seni hadir di tengah-tengah masyarakat dan menyertai perjalanan hidup

BAB I PENDAHULUAN. kepada siswa dalam pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SILABUS PEMBELAJARAN

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

BAB I PENDAHULUAN. Berkenaan dengan pendidikan seni dalam Permendiknas no.22 tahun

PROFESIONALITAS GURU SENI TARI: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN. Abstrak Oleh: Wenti Nuryani

SILABUS PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB V. Simpulan yang peneliti paparkan mengacu kepada pertanyaan penelitian yang. telah dirumuskan pada bab I. Penjabaran oprasionalnya adalah:

Bahan Ajar BAB I KONSEP, DAN PENTINGNYA SENI MUSIK

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Konsep Dasar Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan

Indikator Pencapaian Kompetensi. Kegiatan Pembelajaran. Mencari definisi dan kecenderunga n gagasan dalam berbagai karya

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Mata pelajaran seni tari merupakan bagian dari pendidikan seni budaya. Sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran seni musik. Hal ini terlihat dari kurangnya aktivitas siswa secara

BAB I PENDAHULUAN. membangkitkan motivasi siswa, (4) prinsip individual, dan (5) peragaan dalam

A. LATAR BELAKANG MASALAH

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran Teknik

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

BAB I P E N D A H U L U A N. Pendidikan seni berperan penting dalam pengembangan kecerdasan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesenian merupakan bagian dari kebudayaan, sebagian wrisan nenek

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMALB TUNADAKSA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SILABUS. -Pengertian seni kriya mancanegara. -Unsur seni kriya. -Jenis-jenis seni kriya mancanegara.

BAB I PENDAHULUAN. yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)


BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Muatan Seni Budaya dan Keterampilan sebagaimana yang diamanatkan

SILABUS PEMBELAJARAN

Pengembangan Kecerdasan Emosional Dan Spiritual Melalui Pembelajaran Apresiasi Seni Tari Di Sekolah Dasar

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi dan informasi memiliki pengaruh besar terhadap

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU TAHUN Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. masih jauh dari harapan nilai keadilan. Ditambah pula

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal pada kehidupan

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI TARI SMALB TUNAGRAHITA

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER

Transkripsi:

619

78. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B) A. Latar belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, tidak hanya terwadahi dalam satu mata pelajaran karena budaya itu sendiri mencakup segala aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni Budaya, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Karena itu mata pelajaran Seni Budaya pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya. Pendidikan seni budaya diberikan di sekolah karena keunikan perannya yang tak mampu diemban oleh mata pelajaran lain. Keunikan tersebut terletak pada kegiatan ekspresi, estetik, dan kreatif yang ditawarkannya melalui pendekatan: belajar dengan seni, belajar melalui seni dan belajar tentang seni. Seni budaya memiliki sifat multilingual, multidimensional, dan multikultural. Multilingual bermakna pengembangan mengekspresikan diri dengan berbagai cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai perpaduannya. Multidimensional bermakna pengembangan beragam kompetensi meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetik, dan etika. Sifat multikultural mengandung makna pendidikan seni menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya Nusantara dan Mancanegara. Hal ini merupakan wujud pembentukan sikap menghargai, bertoleransi, demokratis, beradab, serta kemampuan hidup rukun dalam masyarakat dan budaya yang majemuk. Seni budaya memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal, musikal, linguistik, logik matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas (AQ), kecerdasan kreativitas (CQ), dan kecerdasan spiritual dan moral (SQ). Bidang-bidang seni seperti rupa, musik, tari, dan teater, memiliki kekhasan tersendiri sesuai dengan kaidah keilmuan masing-masing. Dalam pendidikan seni, aktivitas berkesenian harus menampung kekhasan tersebut yang tertuang dalam pemberian pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi. Semua ini diperoleh melalui upaya eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan teknik berkarya dalam konteks budaya masyarakat yang beragam. 620

B. Tujuan Mata Pelajaran Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan 2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan 3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan 4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat lokal, regional, maupun global. C. Ruang Lingkup Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1. Seni rupa, mencakup keterampilan tangan dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya 2. Seni tari, mencakup keterampilann gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari sederhana 3. Seni teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari, dan seni peran secara sederhana. Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu bidang seni sesuai dengan kemampuan sumber daya manusia serta fasilitas yang tersedia. Pada sekolah yang mampu menyelenggarakan pembelajaran lebih dari satu bidang seni, peserta didik diberi kesempatan untuk memilih bidang seni yang akan diikutinya. 621

D. dan Kelas X, Semester 1 1. Menghargai karya seni rupa 1.1 Mengidentifikasi jenis karya seni rupa terapan daerah setempat 1.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap karya seni rupa terapan daerah setempat 1.3 Memenggambar bentuk dengan mengambil objek karya seni rupa terapan (tiga dimensional) dari daerah setempat 2. Menghargai karya seni tari 2.1 Mengidentifikasi jenis karya seni tari (tunggal atau berpasangan) daerah setempat 2.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni tari daerah setempat 2.3 Memperagakan tari tunggal atau berpasangan daerah setempat 3. Menghargai karya seni teater 3.1 Mengidentifikasi jenis karya seni teater daerah setempat 3.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni teater daerah setempat 3.3 Merancang permainan teater daerah setempat 3.4 Mampu bermain teater daerah setempat Keterangan: Seni rupa terapan: Seni yang memiliki fungsi praktis, meliputi disain dan seni kriya. 622

Kelas X, Semester 2 4. Menghargai karya seni rupa 4.1 Mengidentifikasi jenis karya seni rupa terapan daerah setempat 4.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap karya seni rupa terapan daerah setempa. 4.3 Memenggambar bentuk dengan mengambil objek karya seni rupa terapan (tiga dimensional) dari daerah setempat 4.4 Membuat karya seni kriya dengan teknik/corak daerah setempat berdasarkan rancangan yang dibuatnya 5. Menghargai karya seni tari 5.1 Mengidentifikasi jenis karya seni tari (tunggal atau berpasangan) daerah setempat 5.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni tari daerah setempat 5.3 Memperagakan tari tunggal atau berpasangan daerah setempat 6. Menghargai karya seni teater 6.1 Mengidentifikasi jenis karya seni teater daerah setempat 6.2 Menunjukkan sikap apresiatif keunikan seni teater daerah setempat 6.3 Merancang permainan teater daerah setempat 6.4 Mampu bermain teater daerah setempat 623

Kelas XI, Semester 1 1. Menghargai karya seni rupa 1.1 Menilai keunikan gagasan, teknik, dan bahan dalam karya seni rupa Nusantara 1.2 Menunjukkan sikap apresiatif atas dalam karya seni rupa Nusantara 1.3 Merancang/membuat karya seni kriya tekstil dengan mempertimbangkan teknik dan corak seni rupa Nusantara 2. Mengeksplorasi karya seni tari 2.1 Mengidentifikasi jenis karya seni tari (tunggal atau berpasangan) Nusantara 2.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni tari Nusantara 2.3 Mengeksplorasi gerak tari tunggal dan berpasangan Nusantara 2.4 Memperagakan tari tunggal atau berpasangan Nusantara 3. Mengeksplorasi karya seni teater 3.1 Mengidentifikasi jenis karya seni teater Nusantara 3.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni teater Nusantara 3.3 Merancang permainan teater Nusantara. 3.4 Mampu bermain teater Nusantara Keterangan Teater Nusantara: Teater yang tumbuh dan berkembang di wilayah Nusantara. 624

Kelas XI, Semester 2 4. Mengeksplorasi karya seni rupa 4.1 Menilai keunikan gagasan, teknik, dan bahan dalam karya seni rupa Nusantara dan Mancanegara 4.2 Menunjukkan sikap apresiatif atas dalam karya seni rupa Nusantara dan Mancanegara 4.3 Mampu berekspresi secara estetik dan kreatif dalam wujud karya seni grafis (printmaking) 5. Mengeksplorasi karya seni tari 5.1 Mengidentifikasi jenis karya seni tari (tunggal atau berpasangan) Nusantara 5.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni tari Nusantara 5.3 Memperagakan tari tunggal atau berpasangan Nusantara 6. Mengeksplorasi karya seni teater 6.1 Mengidentifikasi jenis karya seni teater Nusantara 6.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni teater Nusantara 6.3 Merancang permainan teater Nusantara 6.4 Menampilkan permain teater Nusantara 625

Kelas XII, Semester 1 1. Mengevaluasi karya seni rupa 1.1 Membandingkan corak dan fungsi seni rupa tradisional, modern/kontemporer yang dihasilkan dalam wilayah Nusantara 1.2 Menunjukkan sikap apresiatif atas dalam karya seni rupa tradisional, modern/kontemporer Nusantara dan mancanegara dengan memperhatikan konteks kehidupan masyarakat 1.3 Membuat karya seni rupa murni dan terapan yang dikembangkan dari beragam unsur seni rupa Nusantara 2. Mengevaluasi karya seni tari 2.1 Mengidentifikasi jenis karya seni tari mancanegara 2.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni tari Mancanegara. 2.3 Menciptakan tari kreasi berdasarkan tari daerah setempat, Nusantara, dan Mancanegara.. 3. Mengevaluasi karya seni teater 3.1 Mengidentifikasi jenis karya seni teater mancanegara (tradisional, modern) 3.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni teater mancanegara 3.3 Merancang permainan teater kreatif dengan mengolah unsur teater daerah setempat, Nusantara, dan mancanegara 3.4 Mempertunjukkan karya teater kreatif yang diciptakannya Keterangan Teater Kreatif: Teater yang dikembangkan berdasarkan gagasan baru yang tidak mengikuti begitu saja teater yang sudah mentradisi. 626

Kelas XII, Semester 2 4. Mengevaluasi karya seni rupa 5. Mengevaluasi karya seni tari 6. Mengevaluasi karya seni teater 4.1 Membandingkan corak dan fungsi seni rupa tradisional, modern/kontemporer yang dihasilkan di Mancanegara 4.2 Menunjukkan sikap apresiatif atas dalam karya seni rupa tradisional, modern/kontemporer mancanegara dengan memperhatikan konteks kehidupan masyarakat 4.3 Membuat karya seni rupa murni dan terapan yang dikembangkan dari beragam unsur seni rupa Nusantara dan Mancanegara 5.1 Mengidentifikasi jenis karya seni tari mancanegara 5.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni tari Mancanegara 5.3 Menciptakan tari kreasi berdasarkan tari daerah setempat, Nusantara, dan Mancanegara 5.4 Mengadakan pergelaran tari di sekolah 6.1 Mengidentifikasi jenis karya seni teater Mancanegara (tradisional, modern) 6.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni teater Mancanegara 6.3 Merancang permainan teater kreatif dengan mengolah unsur teater daerah setempat, Nusantara, dan Mancanegara 6.4 Mempertunjukkan karya teater kreatif yang diciptakannya E. Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan mater pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian. 627