BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan teori pembelajaran yang telah ada. Oleh karena itu, jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Pada pengembangan ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

O X O Pretest Perlakuan Posttest

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI. B. Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian Weak Experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong penelitian pengembangan. Dikatakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII

QUAL QUAN. qual. quan. Analysis of Findings. Analysis of Findings

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS POE (Predict, Observe, Explain) PADA MATERI PROGRAM LINEAR KELAS XII SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra-eksperimen dengan

BAB III METODE PENGEMBANGAN. ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang diambil yaitu ex post facto, dimana penelitian ini hanya

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian terdiri dari dua kata,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. experimental dan deskriptif. Metode pre experimental digunakan untuk melihat

commit to user 32 BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri 2 Cilaku Cianjur Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur. Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang

(Luhut Panggabean, 1996: 31)

BAB III METODE PENELITIAN X O

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

ARTIKEL ILMIAH OLEH ELSA NOVYARTI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab I

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2008:407). Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji produk tersebut. Model penelitian yang digunakan adalah model ADDIE. ADDIE merupakan singkatan dari Analysis, Design, Development or Production, Implementation or Delivery and Evaluations. Model ini dapat digunakan untuk berbagai macam bentuk pengembangan produk seperti model, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, media dan bahan ajar. Branch (2009:2) mengemukakan bahwa creating product using an addie process remains one of today's most effective tools. Because addie is merely a process that serves as a guiding framework for complex situations, it is a appropriate for developing educational product and other learning resources. (Menciptakan produk yang menggunakan proses Addie tetap menjadi salah satu alat yang paling efektif saat ini. Karena Addie hanyalah sebuah proses yang berfungsi sebagai pedoman kerangka kerja untuk situasi yang kompleks, dan tepat untuk mengembangkan produk pendidikan dan sumber belajar lainnya.) 1

revision revision revision revision Gambar 3.1 The ADDIE concept (Branch, 2009:2) Model desain sistem pembelajaran ADDIE dengan prosedurnya dapat dijelaskan dari tabel 3.1 Tabel 3.1 tabel ADDIE (Branch. 2009 : 3) K Analyze Design Develop Implement Evaluate O N S E P Mengidentifikasi alasan kemungkinan untuk sebauh kesenjangan pelaksanaan Verifikasi performa yang diinginkan dan metode pengujian yang tepat Menghasilkan produk dan memvalidasi produk penelitian pembelajaran Menyiapkan lingkungan belajar dan mengikutserta peserta didik Menilai kualitas produk pembelajaran dan prosesnya, sebelum dan sesudah implementasi 2

P R O S E D U R Memvalidas i Kesenjangan Pelaksanaan Menetapkan Tujuan Menganalisi s Pembelajar Sumber daya yang tersedia Membuat Rencana Kerja Mengadakan inventaris yang dibutuhkan Menyusun Tujuan Pelaksanan atau pengembangan Menghasilka n Strategi Pengujian Uji Coba Perorangan Uji Coba Kelompok Kecil Uji Coba Lapangan Menyiapkan guru Menyiapkan siswa Level 1 persepsi Level 2 pengetahuan Level 3 pelaksanaan 3.2 Prosedur Pengembangan Prosedur yang dilakukan penulis dalam penelitian merupakan penelitian pengembangan. Model yang digunakan adalah model ADDIE. Model ini, sesuai dengan namanya, terdiri dari lima fase atau tahap utama, yaitu (A)nalysis, (D)esign, (D)evelopment, (I)mplementation, dan (E)valuation. Kelima fase atau tahap dalam model ADDIE, perlu dilakukan secara sistemik dan sistematik yang dijelaskan secara singkat tahapannya sebagai berikut: Analysis (Analisis) Menurut Branch (2009:25), tujuan dari tahap analisis adalah mengidentifikasi penyebab kemungkinan untuk kesenjangan kinerja. Langkah kerja yang umum dilakukan pada tahap ini yaitu memvalidasi kesenjangan kinerja, menetapkan tujuan, menganalisis peserta didik, sumber daya yang tersedia, dan rencana kerja. Memvalidasi kesenjangan kerja Tujuan dari memvalidasi kesenjangan kinerja adalah untuk menghasilkan sebuah pernyataan yang berkaitan dengan sebuah masalah, mencari tahu penyebabnya dan terakhir mencari solusi dari kesenjangan atau masalah yang timbul. Menurut 3

Branch (2009:27), ada tiga penyebab utama untuk kesenjangan kinerja : Kurangnya sumber daya Kesenjangan kinerja yang disebabkan oleh kurangnya sumber daya menunjukkan bahwa seseorang termotivasi untuk melakukan tugas yang diinginkan, tetapi sumber daya tidak tersedia untuk melakukan tugas yang diinginkan tersebut. Pada umunya, kurangnya sumber daya tersebut meliputi kapasitas teknologi yang terbatas, kapasitas pengetahuan yang terbatas, dan kapasitas pelaksanaan yang terbatas. Kurangnya motivasi Ada beberapa alasan yang menyebabkan kurangnya motivasi, misalnya : Media pembelajaran tidak menyajikan asumsi atau landasan yang benar yang diperlukan untuk mengerjakan tugas. Siswa yang tidak menerima umpan balik dari guru Guru yang kurang mempersiapkan bahan ajar Seseorang yang pernah dihukum karena perbuatannya di masa lalu Seseorang yang tidak tahu alasan mengapa ia perlu mengerjakan sebuah pekerjaan Kurangnya pengetahuan dan keterampilan Kesenjangan kinerja yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan menunjukkan seseorang yang mempunyai sumber daya dan bersedia untuk melakukan pekerjaan yang diinginkan, akan tetapi keterampilan intelektual atau 4

keterampilan psikomotor untuk melakukan pekerjaan yang diinginkan tersebut tidak jelas. Menetapkan tujuan Branch (2009:33) mengemukakan bahwa menetapkan tujuan adalah untuk menghasilkan tujuan yang mengatasi kesenjangan kinerja yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan. Berdasarkan masalah yang ditemukan oleh peneliti maka peneliti menetapkan tujuan yaitu mengembangkan media jurnal belajar siswa berbasis pendekatan saintifik dan melihat keefektifan dari penggunaan jurnal belajar siswa berbasis pendekatan saintifik sebagai media pembelajaran. Analisis peserta didik Branch (2009:37) menyatakan pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap kemampuan, pengalaman, dan motivasi dari perserta didik. Analisis peserta didik dilakukan dengan cara wawancara terhadap beberpa orang siswa. Sumber daya yang tersedia Pada tahap ini, menurut Branch (2009:43) hal yang dilakukan adalah mengidentifikasi semua jenis sumber daya yang dibutuhkan. Ada empat jenis sumber daya yang harus diuji: Sumber daya isi Sumber daya yang sudah ada yang mungkin tersedia. Sumber daya ini kemudian dapat digunakan sebagai referensi untuk isi, sebagai referensi untuk strategi pembelajaran, sebagai bagian yang digunakan dalam lingkungan belajar tanpa perubahan, dan sebagai bagian yang digunakan hanya untuk ilustrasi atau contoh. Sumber daya isi dalam penelitian ini meliputi buku guru dan buku siswa matematika 5

kelas VII SMP Sumber daya teknologi Sumber daya teknologi yang tersedia di SMP Negeri 16 Kota Jambi sangat minim, maka harus terdapat alternatif penggunaan media pembelajaran selain berbantu komputer. Fasilitas Intruksional Fasilitas instruksional pembelajaran meliputi kelas yang diperlukan dalam proses penelitian dengan model ADDIE, siswa dan jadwal mata pelajaran matematika kelas VII SMP Negeri 16 Kota Jambi. Sumber daya Manusia Sumber daya manusia yang mempengaruhi desain, pengembangan, dan penerapan pada lingkungan belajar perlu diidentifikasi, sumber daya manusia tersebut adalah peneliti, guru matematika, ahli media, ahli desain, dan ahli materi pada pengembangan media jurnal belajar siswa berbasis pendekatan saintifik. Rencana kerja Pada tahap ini menurut Branch (2009:52) dibuat sebuah rencana kerja, dimana sebuah rencana kerja tentang pembuatan produk yang akan dihasilkan oleh peneliti pada tahap akhir pengembangan. Produk yang dikembangkan peneliti yaitu media jurnal belajar siswa berbasis pendekatan saintifik. Design (Perancangan) Menurut Branch (2009:60) tahap desain atau perancangan dilakukan untuk 6

memverifikasi kinerja yang diinginkan dan metode pengujian yang tepat. Prosedur umum yang terkait dengan tahap desain atau perancangan adalah sebagai berikut : Melakukan inventarisasi tugas Pada tahap ini, menurut Branch (2009:61) dilakukan identifikasi semua hal yang dibutuhkan untuk membuat produk sesuai dengan rancangan. Kemudian direalisasikan untuk menghasilkan sebuah produk yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Branch (2009:62) mengatakan persediaan tugas secara logis mengatur konten atau informasi agar siswa dapat membangun pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai tujuan instruksional. Hasil dari inventarisasi tugas adalah diagram atau storyboard yang menentukan bagian bagian penting yang diperlukan untuk mencapai tujuan instruksional. Desain dari langkahlangkah menyusun jurnal belajar siswa ini dapat disajikan dalam tabel 3.2 Tabel 3.2 Storyboard yang dibuat dalam perancangan jurnal belajar siswa berbasis pendekatan saintifik pada materi statistika kelas VII SMP. No. Visual Keterangan 1. Desain awal cover dibuat sedemikian rupa guna menarik perhatian siswa untuk melihatnya. Pada halaman pembuka ini peneliti merancang halaman dengan tampilan menarik. Nama Jurnal Belajar Siswa dimunculkan dihalaman depan 7

2. Pada halaman pembuka berisi kolom biodata siswa Setiap tulisan masing-masing diberikan warna dan bentuk tulisan serta gambar yang berbeda agar kelihatan lebih menarik No. Visual Keterangan 3. Tampilan pengenalan kehidupan pribadi siswa Setiap tulisan masing-masing diberikan warna dan bentuk tulisan serta gambar yang berbeda agar kelihatan lebih menarik serta disediakan kolom untuk kreatifitas siswa dalam memaparkan pendapat mereka tentang matematika serta disediakan kolom untuk meletakkan pas poto siswa tersebut 4. Halaman berikutnya berisi uraian singkat tentang materi yang akan dipelajari Setiap tulisan masing-masing diberikan warna dan bentuk tulisan serta gambar yang berbeda agar kelihatan lebih menarik 5. Tampilan pengantar materi Pada halaman ini disajikan gambar beserta pemaparannya mengenai aljabar dan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 8

6. Halaman mengamati, menanya, menalar serta mengidentifikasi Pada halaman ini disajikan sebuah ilustrasi masalah yang berkaitan dengan bentuk al;jabar dan opersai hitung aljabar, kemudian siswa diminta untuk mengamati dan mengidentifikasi masalah tersebut. No. Visual Keterangan 7. Halaman mengumpulkan informasi, menarik kesimpulan Pada halaman ini siswa diminta untuk menuliskan hasil pemecahan masalah menurut pendapat dan informasi yang telah mereka peroleh 8. Halaman selanjutnya berisi kolom pengalaman siswa Pada halaman ini siswa mengisi kolom tersebut berdasarkan pengalaman belajarnya di hari tersebut. Rancangan pada jurnal belajar siswa berbasis pendekatan Saintifik pada mata pelajaran Matematika mencakup beberapa aspek, yaitu: Rancangan Sampul Jurnal Belajar Siswa Rancangan sampul jurnal belajar siswa berguna agar jurnal belajar terlihat menarik sehingga siswa tertarik untuk menggunakan jurnal belajar sebelum melihat isi jurnal belajar tersebut. 9

Rancangan Isi Jurnal Belajar Siswa Kegiatan untuk menyusun learning journal, menurut Sudrajat (2010) dapat berupa hal sebagai berikut: Mencatat hal-hal yang menarik dan ingin ditindaklanjuti secara lebih dalam dari materi pelajaran yang tercantum di jurnal belajar.. Mencatat pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam benak seputar topik materi yang dibaca atau dipelajari. Mencatat tentang hal-hal utama yang baru saja diketahui dari bahan yang telah dipelajari. Dalam hal ini, terlebih dahulu upayakan mencatat dengan tanpa melihat bahan bacaan, setelah itu baru kemudian bandingkan dengan bahan bacaan yang dipelajari. Untuk memastikan apakah sudah benar-benar mampu mengingat dan memahaminya secara tepat. Mencatat bahan yang relevan dari sumber lain yang telah dibaca, seperti artikel dalam surat kabar atau buku pelajaran yang lain Mencatat tentang apapun yang telah ditemukan terkait dengan materi yang sedang dipelajari atau dibaca, dalam bentuk satu atau dua kalimat dan menuliskan bagaimana menemukannya. Mencatat tentang refleksi atas apa yang telah dipelajari, hingga sejauhmana telah dapat memenuhi kebutuhan belajarnya. Mencatat tentang cara belajar yang dilakukan berkaitan dengan apa yang dipelajari dengan cara yang berbeda. 10

Mencatat pemikiran yang belum sepenuhnya terpuaskan dan ingin diperbaikinya lebih lanjut, di dalamnya dapat mencakup refleksi perasaan dari apa yang dipelajarinya, kemajuan belajar, dan teori-teori yang berkembang dalam pikirannya. Menyusun Tujuan Pelaksanaan atau Pengembangan Pada tahap ini diilakukan validasi isi dan validasi desain oleh tim ahli, untuk menentukan efektifitas dari media, serta melihat pencapaian siswa melalui hasil belajar mereka. Setelah merancang bahan ajar dilakukan evaluasi formatif, yaitu validasi oleh tim ahli. Pada tahapan ini, dilakukan validasi rancangan bahan ajar yang telah dibuat melalui pertimbangan ahli untuk mendapatkan data tentang hasil jurnal belajar berbasis pendekatan Saintifik. Dalam hal ini, kegiatan yang dilakukan adalah menilai rancangan jurnal belajar apakah efektif untuk digunakan. Validasi desain dilakukan dengan cara meminta beberapa orang pakar atau tim ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai desain yang dirancang tersebut sehingga dapat diketahui kekuatan dan kelemahannya. Dengan memperlihatkan rancangan desain, para pakar diminta untuk menilainya. Sehingga saran dan masukan validator tersebut dapat diadikan dasar perbaikan desain produk tersebut. Validator diberikan angket sebagai bentuk instrument validasi untuk menilai produk tersebut. Pada penelitian ini modul divalidasi oleh tim pakar pendidikan, tim pakar yang dipilih sesuai dengan pertimbangan keahlian kepakaran dan pengalaman dalam pembelajaran statistika dan dalam mendesain bahan ajar cetak. Dalam hal ini validasi yang dilakukan adalah validasi isi materi dan validasi desain jurnal belajar. Adapun kisi-kisi instrumen validasi isi materi dapat dilihat pada tabel 3.3: Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen validasi isi materi 11

Variabel (1) Penggunaan jurnal belajar berbasis Pendekatan Saintifik Indikator (2) Komponen Kelayakan Isi Deskriptor (3) Item (4) Kesesuaian materi dengan 1 kompetensi inti Kesesuaian materi dengan Indikator 2 Kemudahan memahami materi pelajaran Kebenaran substansi materi pembelajaran Masalah yang mendukung pemahaman konsep materi Kesesuaian Latihan/ Uji kompetensi dengan materi Latihan/uji kompetensi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menginsvetigasi permasalahan 3 4 5 6 7 (1) (2) (3) (4) Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia 8 Penggunaan bahasa efektif dan 9 Komponen efisien Kebahasaan Kesesuaian ilustrasi dan substansi 10 pesan Kemampuan memotivasi peserta didik 11 untuk merespon pesan Konsistensi penggunaan istilah 12 Konsistensi penggunaan simbol 13 Konsistensi sistematika sajian 14 Kelogisan penyajian 15 Komponen Penyajian Keruntutan konsep 16 Keseimbangan antara ilustrasi/gambar 17 dan tulisan Keterlibatan peserta didik 18 Kemampuan merangsang kedalaman 19 12 berfikir peserta didik Kesesuaian dengan pendekatan 20 Saintifik Kemudian validasi yang dilakukan oleh tim ahli adalah validasi desain.

Isi materi berbasis pendekatan saintifik Ringkasan materi oleh siswa Jurnal belajar memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati permasalahan yang disajikan. Jurnal belajar merangsang siswa untuk menanya dan mencari informasi untuk mendapatkan solusi pemecahan masalah Jurnal belajar mengarahkan siswa untuk menganalisis cara-cara yang dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan Jurnal belajar mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan Jurnal belajar mengarahkan siswa untuk meringkas materi berdasarkan pemahaman sendiri Jurnal belajar merangsang siswa untuk mengkomunikasikan hasil belajar siswa 3 4 5 6 7 8 (1) (2) (3) (4) Pengalaman Jurnal belajar mengarahkan siswa untuk 9 belajar menuliskan hambatan/ kendala dalam siswa mengikuti pembelajaran/ menuliskan materi yang belum ia pahami. Jurnal belajar merangsang siswa untuk 10 menuliskan usaha yang akan ia lakukan untuk mengatasi kendala/ hambatan tersebut. Jurnal belajar mengarahkan siswa untuk 11 menuliskan pengalaman belajarnya selama belajar Setelah desain produk divalidasi oleh tim ahli, maka dapat diketahui kelemahan dari produk tersebut. Kemudian peneliti melakukan revisi terhadap desain yang dibuatnya berdasarkan masukan-masukan dari para ahli. Jurnal belajar dikatakan valid jika sudah sesuai dengan komponen-komponen yang tertera di dalam angket dan tidak memerlukan adanya revisi lagi. Sedangkan jika masih ada komponen yang belum sesuai dengan jurnal belajar, akan dipandang sebagai kelemahan jurnal belajar dan perlu direvisi sesuai dengan masukan dan saran dari validator. Menghasilkan Strategi Pengujian Branch (2009:71) menyatakan tujuan dari menghasilkan strategi pengujian adalah membuat item untuk pelaksanaan tes kemampuan siswa. Item yang akan dibuat 13

oleh peneliti berupa soal post test yang di ujicobakan kepada siswa yang telah mempelajari materi tersebut. Develop (Pengembangan) Menurut Branch (2009:84) tujuan dari tahap pengembangan adalah untuk menghasilkan dan memvalidasi media pembelajaran yang akan digunakan dalam program pembelajaran. Pada tahap desain telah dirancang media pembelajaran berupa jurnal belajar yang akan dibuat, kemudian pada tahap ini dimulailah pembuatan produk yang sesuai dengan struktur yang telah dirancang tersebut. Setelah pembuatan produk media pembelajaran jurnal belajar siswa berbasis saintifik pada materi statistika selesai direvisi soleh tim ahli dan telah dinyatakan valid, kemudian langkah selanjutnya adalah evaluasi formatif. Menurut Branch (2009:122) evaluasi formatif merupakan proses pengumpulan data yang digunakan untuk merevisi sebelum implementasi. Tujuan dari evaluasi formatif adalah tunutk menentukan efektifitas dari sumber belajar dalam pengembangan dan untuk mengidentifikasi sumber belajar atau bagian dari itu yang dibutuhkan untuk direvisi. Pada tahap ujicoba tersebut subjek uji coba lapangan yaitu seorang guru dan siswa kelas VII di SMPN 16 Kota Jambi. Tahapan uji coba sebagai berikut: Uji coba perorangan (one-to-one trial) Subjek uji coba perorangan yaitu satu orang guru yang berpengalaman dan berkompeten dalam bidangnya. Pada uji coba perorangan ini digunakan angket tertutup tertutup. Uji coba perorangan dilakukan untuk memperoleh masukan awal tentang media pembelajaran. Uji Coba Kelompok Kecil Setelah melakukan revisi dari desain jurnal belajar berbasis pendekatan 14

saintifik, maka langkah selanjutnya penelitian pengembangan adalah melakukan uji coba kelompok kecil. Tujuan uji coba ini adalah untuk melihat keefektifan bahan ajar. Dalam penelitian ini produk yang berupa jurnal belajar berbasis pendekatan saintifik yang telah divalidasi diujikan kepada 10 orang siswa kelas VII SMP Negeri 16 Kota Jambi dengan cara memberikan jurnal belajar tersebut, kemudian siswa diminta untuk mengisi angket yang telah disediakan. Angket yang diberikan berupa angket tertutup namun siswa diminta untuk berkomentar secara bebas mengenai jurnal belajar yang diujicobakan. Ini bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam merevisi jurnal belajar. Uji Coba Lapangan (Field Trial) Pada uji coba kelompok besar melibatkan subjek lebih dari 20 siswa atau satu kelas. Angket yang digunakan merupakan angket tertutup dan juga dilakukan post-test yang bertujuan untuk melihat tanggapan siswa terhadap media serta hasil belajar siswa apakah telah mencapai standar yang telah ditetapkan. Setelah mendapatkan saran dan masukan media lalu diperbaiki, selanjutnya media yang telah diuji coba di kelompok besar lalu digunakan pada tahap implementasi. Data yang diperoleh berupa data kualitatif dan kuantitatif. Kisi-kisi angket uji coba produk jurnal belajar berbasis pendekatan saintifik dapat dilihat pada tabel 3.5 dan tabel 3.6 menurut Lestari (2012: 105) Tabel 3.5 Kisi-Kisi Angket Untuk Guru pada Penilaian Uji Coba Produk Jurnal Belajar Variabel Indikator Deskriptor No.Ítem (1) (2) (3) (4) jurnal belajar Kelayakan isi Kesesuaian materi dengan SKberbasis 1 KD-Indikator pendekatan saintifik pada materi aljabar Kebenaran substansi materi pada jurnal belajar 15 2 Kesesuaian materi pada jurnal

Uraian materi pada jurnal belajar 5 disertai contoh dan latihan Jurnal belajar isinya mampu menarik perhatian dan minat siswa untuk mempelajarinya 6 (1) (2) (3) (4) Kebahasaan Jurnal belajar ditulis dan disajikan dengan baik 7 Pemilihan kata, konteksnya mudah dipahami siswa 8 Sistematis, runtut dan alur materi jelas 9 Tata letak tulisan, gambar di setiap halaman seimbang 10 Sajian Perbedaan jurnal belajar berbasis pendekatan saintifik dengan jurnal belajar konvensional (buku 11 catatan siswa) Latihan dapat dipahami dan dikerjakan siswa 12 Jurnal belajar berbasis pendekatan saintifik 13 mempermudah siswa dalam memahami materi yang disajikan Jurnal belajar yang dikembangkan sesuai dengan 14 tingkat kemampuan siswa Materi dan soal pada jurnal belajar menekankan pada 15 pemahaman konsep siswa Tabel 3.6 Kisi-Kisi Angket Untuk Siswa pada Penilaian Uji Coba Produk Jurnal Belajar Variabel Indikator Deskriptor No.Item (1) (2) (3) (4) Fungsi Media Media jurnal belajar sebagai sumber Jurnal Belajar 1 belajar Jurnal Belajar Berbasis Pendekatan Saintifik pada Materi Aljabar Bahasa penyampaian yang digunakan media jurnal belajar dapat dipahami 2 anak didik (tidak verbalistik) Media jurnal belajar mampu menarik dan memfokuskan perhatian siswa 3,4 Manfaat media jurnal belajar Media jurnal belajar dapat mendorong siswa aktif untuk melakukan kegiatan pembelajaran Media jurnal belajar membangun komunikasi yang efektif antara guru dan siswa Media jurnal belajar memberikan kesempatan siswa untuk belajar mandiri 5,6 7 8 16

Jurnal belajar berbasis pendekatan saintifik membuat siswa merasa tertarik untuk mempelajari materi 9 (1) (2) (3) (4) Latihan yang terdapat pada jurnal belajar sesuai dengan materi 10 Penggunaan gambar dan contoh soal pada jurnal belajar merupakan 11 pendukung dalam penguasaan materi Keberadaan jurnal belajar penting bagi siswa untuk menguasai materi 12 Angket yang diberikan berupa angket tertutup namun guru atau siswa pun diminta untuk berkomentar secara bebas mengenai bahan ajar. Ini bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam merevisi jurnal belajar tersebut. Revisi produk dilakukan apabila pada saat uji coba produk ditemukan kelemahan dari jurnal belajar siswa berbasis pendekatan saintifik materi aljabar telah diujicobakan. Selanjutnya kelemahan tersebut dikurangi dengan cara memperbaiki desain,dan isi jurnal belajar siswa pada materi aljabar kelas VII tersebut. Perbaikan yang dilakukan sesuai dengan angket dan komentar atau saran dari guru dan siswa yang telah diberikan pada saat uji coba produk. Implementation (Implementasi) Pada tahap ini diimplementasikan rancangan media pembelajaran yang telah dikembangkan pada situasi yang nyata yaitu di kelas. Hal ini berdasarkan Branch (2009:133), tujuan dari tahap implementasi adalah menyiapkan lingkungan belajar dan melibatkan siswa. Setelah produk direvisi, maka produk berupa jurnal belajar berbasis pendekatan saintifik diimplementasikan dikelas sesungguhnya. Langkah langkah pembelajaran yang dilakukan adalah: 1. Memperkenalkan jurnal belajar kepada siswa Dalam memperkenalkan jurnal belajar, peneliti menginformasikan pengertian dari jurnal belajar yaitu jurnal adalah sekumpulan tugas menulis yang berbentuk 17

seperti cacatan harian. Menulis disini mengandung arti mengungkapkan apa yang sudah diperoleh dari peroses pembelajaran dengan menggunakan bahasa siswa sendiri sehingga mudah dipahami. Peneliti memperkenalkan jurnal belajar pada siswa sebelum proses pembelajaran dimulai. Kemudian peneliti memperkenalkan jurnal belajar matematika. Yaitu rekaman tertulis tentang apa yang telah dipelajari siswa, antara lain tangapan siswa terhadap pelajaran matematika serta tanggapan siswa mengenai proses pembelajaran yang baru dilaksanakan, kesulitan kesulitan yang dialami dan merangkum materi yang sudah dipelajari. 2. Menginformasikan tujuan dan manfaat penerapan pembelajaran dengan menggunakan jurnal belajar kepada siswa. Setelah siswa mengerti tentang jurnal belajar, kemudian peneliti menginformasikan tujuan dan manfaat penerapan pembelajaran dengan menggunakan jurnal belajar kepada siswa. Tujuan dari penerapan jurnal belajar adalah untuk memperhatikan tentang proses berfikir siswa. Sedangkan manfaat dari penerapan pembelajaran dengan menggunakan jurnal adalah supaya guru lebih dekat dengan siswa, yaitu bersifat sebagai alat komonikasi dalam proses pembelajaran. Diharapkan guru dapat mengatasi kesulitan siswa. 3. Memberikan contoh bentuk jurnal belajar kepada siswa. Pada tahap ini peneliti memperlihatkan contoh format jurnal kepada siswa. Kemudian peneliti menjelaskan isi dari format jurnal belajar tersebut. 4. Meminta beberapa siswa untuk mempraktekkan bagaimana menerapkan jurnal belajar 18

Pada tahap ini peneliti meminta beberapa siswa untuk mempraktekkan penerapan jurnal belajar dengan meminta siswa tersebut membacakan format jurnal belajar tersebut kemudian mengisi mengisi format tersebut dengan bahasa siswa sendiri dan membahasnya di depan kelas 5. Menampung dan menanggapi saran dan keritik dari siswa, kemudian mengemukakan kesepakatan pembuatan dan penerapan jurnal belajar dengan siswa. Berdasarkan tahap 3 dan 4, pada tahap ini peneliti meminta siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang dipahami, diharapkan dapat tambahan dari contoh format jurnal belajar tersebut sehingga terjadi kesepakatan antara guru dengan siswa. 6. Jurnal belajar diterapkan Pada tahap ini jurnal belajar diberikan peneliti kepada siswa pada saat proses pembelajaran. Dalam jurnal belajar peneliti mencantum kegiatan pembelajaran di mana terdapat materi yang akan dipelajari oleh siswa. Pada tahap pembelajaran, format jurnal yang berisi materi pelajaran dipelajari dengan menggunakan metode diskusi dan tanya jawab dalam kelompok belajar. Selanjutnya jurnal dikerjakan dirumah kemudian dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Peneliti juga merefleksi kumpulan jurnal yang dibuat oleh siswa dan hasil refleksi tersebut dapat digunakan sebagai bahan evaluasi pembelajaran peneliti dan meningkatkan prestasi siswa dalam belajar matematika. Evaluation (Evaluasi) Evaluasi dilakukan setiap akhir tahap penelitian. Evaluasi yang dimaksudkan untuk memperbaiki jurnal belajar di setiap tahapnya, evaluasi ini disebut evaluasi 19

formatif. Sehingga diperoleh sebuah bahan ajar jurnal belajar yang layak untuk digunakan pada proses pembelajaran. Branch (2009:151) mengemukakan bahwa tujuan dari tahap evaluasi adalah untuk menilai kualitas produk dan proses, sebelum dan setelah pelaksanaan. Adapun evaluasi yang secara umum dilakukan yaitu memberikan post test untuk melihat hasil belajar siswa setelah menggunakan jurnal belajar dan melihat respon siswa terhadap penggunaan jurnal belajar berbasis pendekatan saintifik yang ditunjukkan dari angket. Menurut Branch (2009:154) ada 3 level evaluasi pada model ADDIE, yaitu: Level 1 : Persepsi (Perception) Level 2 : Pengetahuan (Learning) Level 3 : Pelaksanaan (Performance) Pada penelitian pengembangan bahan ajar ini, peneliti hanya melaksanakan sampai tahap level 2 pada evaluasi model ADDIE ini, yaitu level 1 (Persepsi) dan level 2 (pengetahuan) karena jurnal belajar yang dikembangkan dapat dilihat dari evaluasi persepsi dan pengetahuan siswa. Sehingga peneliti tidak perlu melaksanakan evaluasi level 3 yaitu mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa yang diterapkan dalam lingkungan kerja otentik. Level 1 mengukur hal-hal seperti persepsi siswa tentang isi konten pelajaran, sumber daya yang digunakan di seluruh konten pelajaran, kenyamanan lingkungan fisik kelas, atau kasus navigasi dilingkungan kelas yang sebenarnya dan gaya fasilitas guru (Branch, 2009:154). Level 1 : Persepsi (Perception) Menurut Branch (2009:154-155) pada level 1 terdiri dari 5W dan 1H berikut 20

ini Who (Siapa) What (Apa) When (Kapan) : Dikelola oleh guru : Mengukur persepsi siswa : Sesegera mungkin pada kesimpulan konten pelajaran Where (Dimana) : Dalam ruang belajar (ruang kelas) Why (Mengapa) : Menentukan tingkat kepuasan terhadap materi Menentukan tingkat kepuasaan terhadap guru How (bagaimana): Survei Angket Rating scale Untuk melihat penggunaan jurnal belajar sebagai media ajar berbasis pendekatan saintifik pada materi ajar statistika dikelas VII SMP maka diperlukan angket persepsi siswa terhadap media ajar, angket ini guna untuk melihat persepsi siswa terhadap jurnal belajar berbasis pendekatan saintifik. Level 2 : Pengetahuan (Learning) ini: Menurut Branch (2009:156-157) pada level 2 terdiri dari 5W dan 1H berikut Who (Siapa) : Dikelola oleh guru 21

What (Apa) When (Kapan) : Mengukur pengetahuan melalui hasil belajar : Sesegera mungkin selesainya konten pelajaran Where (Dimana) : Dalam ruang belajar (ruang kelas) Why (Mengapa) : Menentukan kualitas sumber belajar (media) How (bagaimana): Tes Untuk melihat penggunaan jurnal belajar sebagai media ajar berbasis pendekatan saintifik pada materi statistika kelas VII SMP maka dilihat hasil belajar siswa berupa hasil post-test setelah siswa diajarkan dengan menggunakan jurnal belajar berbasis pendekatan saintifik sebagai media ajar yang dilakukan kemudian post-test pada satu kelas untuk melihat manfaat penggunaan media ajar pada hasil belajar siswa tersebut. Post-test yang dilakukan berpatok pada KKM (kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran matematika. Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika proporsi jawaban benar siswa 65%, dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat 85% siswa yang telah tuntas belajarnya (Depdikbud dalam Trianto, 2010: 241). Maka dalam penelitian ini, sesuai dengan KKM mata pelajaran matematika di SMP Negeri 16 Kota Jambi yaitu 70 dan syarat ketuntasan kelas adalah 85%. Uji Coba Produk Setelah pembuatan produk jurnal belajar berbasis pendekatan saintifik materi aljabar selesai dibuat, kemudian jurnal belajar ini diujicobakan. Desain Uji Coba Pada uji coba pemakaian jurnal belajar berbasis pendekatan saintifik materi 22

aljabar dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran. Setelah pembelajaran dilakukan siswa diberikan post tes dan angket respon siswa untuk menganalisis jurnal belajar berbasis pendekatan saintifik materi aljabar. 3.3.2 Subjek Uji Coba Dalam pengujian pemakaian ini, peneliti melakukan uji coba jurnal belajar materi aljabar pada kelas sesungguhnya yaitu satu kelas di kelas VII dan salah seorang guru matematika di SMP Negeri 16 Kota Jambi. Pengujian ini bertujuan untuk melihat manfaat penggunaan jurnal belajar terhadap hasil belajar siswa dan respon siswa terhadap penggunaan jurnal belajar berbasis Pendekatan Saintifik materi aljabar. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data primer. Data primer merupakan data yang diambil langsung dari sumber informasi atau responden. Dalam penelitian ini data yang digunakan berupa data persepsi siswa dan guru serta data hasil post test siswa. Data yang diperoleh dari data persepsi dan hasil post test merupakan jenis data kuantitatif. Menurut Utsman (2013:32) data kuantitatif adalah data yang pada kenyataannya menggunakan simbol-simbol angka. Data persepsi ini juga merupakan jenis data primer kuantitatif karena menggunakan rating scale untuk menghitung score penilaiannya dan juga merupakan data primer kulitatif karena meminta saran dan komentar reponden terhadap jurnal belajar siswa yang dikembangkan. Data angket persepsi guru dan siswa mengenai jurnal belajar siswa ini didapat dari responden langsung yaitu guru dan siswa yang bersangkutan untuk mengetahui sejauh mana respon guru dan siswa terhadap jurnal belajar yang dikembangkan. 23

Instrumen Pengumpulan Data Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen dalam penelitian ini adalah angket, pengamatan, dan soal post-test. Peneliti menggunakan angket tertutup di mana responden yang dalam hal ini adalah siswa akan diberikan beberapa jawaban alternatif yang menggunakan skala penilaian. Angket tersebut terdiri dari instrumen validasi produk dari segi materi dan desain, instrumen persepsi guru dan siswa untuk mengetahui efektifitas jurnal belajar, tes soal pilihan ganda dan angket respon siswa terhadap penggunaan jurnal belajar. Untuk instrumen tes soal pilihan ganda dilakukan analisis item soal. Analisis ini digunakan untuk mengetahui validitas, daya pembeda, indeks kesukaran dan realibilitas. Tes hasil belajar merupakan butir tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Jadi, tes hasil belajar matematika merupakan tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti belajar mengajar matematika. Tes ini dilakukan setelah uji coba pemakaian produk. Untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar matematika siswa kelas VII, maka disusunlah seperangkat soal-soal tes dalam bentuk soal pilihan ganda yang memenuhi kriteria validitas, tingkat kesukaran, daya beda dan reliabilitas. Validitas Tes Validitas adalah tingkat ketepatan dan kecermatan alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Menurut Arikunto (2013:72), sebuah instrument atau tes dikatakan 24

valid apabila instrument atau tes tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk menguji validitas digunakan rumus Korelasi Product Moment menurut Arikunto (2013:87), yaitu: n n n n ( i ) n n n )²} {n Y i ² ( Y i )²} n i = 1 i = 1 i = 1 = i = 1 i = 1 i = 1 i = 1 Keterangan : : koefisien korelasi antara x dan y n : banyak data : Skor item : Skor total n i = 1 25

: Jumlah skor items n i= 1 : Jumlah skor total n i = 1 n 2 : Jumlah kuadrat skor item i = 1 2 : Jumlah kuadrat skor total Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasi () menurut Arikunto (2013:189) : sangat tinggi : tinggi : cukup tinggi : rendah : sangat rendah Daya Beda Menurut Arikunto (2013:226), daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai (berkemampuan rendah). Daya beda soal dihitung dengan rumus : Keterangan : D = Indeks diskriminasi atau daya pembeda J A = Banyak peserta kelompok atas 26

J B = Banyak peserta kelompok bawah B A = Banyak peserta kelompok atas yang menjawab benar B B = Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab benar P A = Proporsi kelompok atas yang menjawab benar P B = Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar. Dengan kriteria nilai D adalah : D = Negatif : Jelek sekali 0,00 D < 0,20 : jelek 0,20 D < 0,40 : cukup 0,40 D < 0,70 : baik 0,70 D 1,00 : sangat baik. Nilai D negatif berarti semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif dibuang (Arikunto, 2013:232). Soal yang dipakai dalam penelitian pengembangan ini adalah soal dengan kriteria D sangat baik, baik dan cukup. Taraf Kesukaran Menurut Arikunto (2013:222), soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Tetapi, perlu diketahui bahwa soal-soal yang terlalu mudah atau sukar lalu tidak berarti tidak boleh digunakan. Besarnya indeks kesukaran soal ditentukan dengan rumus Keterangan : P = Indeks kesukaran B = Banyak siswa yang menjawab soal tersebut dengan benar 27

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes. Untuk mengetahui besarnya indeks kesukaran, kriteria yang digunakan adalah: 0,00 P < 0,30 : sukar 0,30 P < 0,70 : sedang 0,70 P 1,00 : mudah Kriteria soal yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah soal yang mempunyai indeks kesukaran mudah, sedang, dan sukar. Reliabilitas Reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsisten hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketetapan dan ketelitian hasil. Menurut Arikunto (2013:115), sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketetapan. Untuk menentukan reliabilitas tes, rumus yang digunakan adalah rumus K-R 20 sebagai berikut: dengan Keterangan : r 11 = Reabilitas tes secara keseluruhan p i q i = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah 28

= Jumlah hasil kali p dan q i S 2 n X i N = Variansi dari tes = Banyak item = Skor total butir soal = Jumlah peserta tes Sebagai kriteria penghitung reliabilitas soal didasarkan pada ketentuan di bawah ini : 0,00 r 11 < 0,20 : reliabilitas sangat rendah 0,20 r 11 < 0,40 : reliabilitas rendah 0,40 r 11 < 0,60 : reliabilitas cukup 0,60 r 11 < 0,80 : reliabilitas tinggi 0,80 r 11 1,00 : reliabilitas sangat tinggi Oleh karena itu, agar diperoleh tes yang baik maka soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang memilki reabilitas sangat tinggi, tinggi, dan cukup. 3.3.5 Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengembangan menurut langkah-langkah pengembangan ADDIE dengan tahapan sebagai berikut: Mengumpulkan informasi analisis dengan mengidentifikasi penyebab kemungkinan untuk kesenjangan kinerja yang meliputi, validasi kesenjangan kinerja, menetapkan tujuan, menganalisis perserta didik, sumber daya yang tersedia dan menyusun rencana kerja. Membuat desain jurnal belajar berbasis pendekatan saintifik pada materi aljabar. 29

Desain yang telah dibuat selanjutnya divalidasi oleh tenaga ahli desain dan ahli materi. Jika ditemukan suatu kelemahan dan kekurangan pada jurnal belajar tersebut, maka desain tersebut harus direvisi kembali berdasarkan saran validator. Setelah merevisi desain tersebut, maka dilakukan uji coba produk terbatas. Uji coba dilaksanakan pada 1 orang guru mata pelajaran matematika dan kepada 8 orang siswa kelas VII G SMP Negeri 16 Kota jambi. Uji coba ini dilakukan untuk melihat tanggapan dan penilaian dari guru dan siswa tentang manfaat penggunaan jurnal belajar yang telah dibuat, kemudian akan dilakukan revisi sesuai dengan data angket tertutup pada uji coba produk. Setelah itu menghitung respon positif siswa yang ditunjukkan dari angket. Angket guru dan siswa menggunakan rating scale. Skala yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah lima skala yaitu 1,2,3,4, dan 5. Dalam penelitian ini skala 1 merupakan dalam kategori terendah dan skala 5 dalam kategori tertinggi. Masing-masing skala mempunyai indikator yang berbeda-beda sesuai dengan tingkatannya. Menurut Riduwan (2011:21) persentase untuk tiap-tiap sub variabel dihitung menggunakan rumus: Keterangan: RS = persentase sub variabel n = jumlah nilai tiap sub variabel N = jumlah skor maksimum Dari persentase yang telah diperoleh ditransformasikan ke dalam kalimat yang bersifat kualitatif. Tabel 3.7 : Range persentase dan kriteria kualitatif 30

NO Interval Kriteria 1 81% - 100% Sangat Baik 2 61% - 80% Baik 3 41% - 60% Sedang 4 21% - 40% Buruk 5 0% - 20% Buruk Sekali Sumber: Riduwan (2011:21) Jurnal belajar siswa tersebut dikatakan efektif jika berada pada kualitas sangat baik, baik atau sedang. Sedangkan untuk butir penilaian yang mendapat persentase 21%-40% (buruk) atau 0%-20% (buruk sekali) perlu dilakukan revisi. Setelah siswa diajarkan dengan menggunakan jurnal belajar tersebut kemudian dilakukan post-test pada satu kelas untuk melihat manfaat penggunaan jurnal belajar pada hasil belajar siswa tersebut. Post-test yang dilakukan berpatok pada KKM yaitu 70 dengan standar ketuntasan kelas yaitu 85%. Untuk menghitung persentase ketuntasan dilakukan perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut: P = Keterangan: P = persentase nilai siswa mencapai KKM m = banyak siswa yang nilainya mencapai KKM n = banyaknya siswa 31