commit to user 32 BAB III METODE PENELITAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "commit to user 32 BAB III METODE PENELITAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan sebagai penelitian oleh peneliti adalah kelas IX A SMP Muhammadiyah Program Khusus Surakarta pada tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IX karena dari PISA menganjurkan siswa yang mengikuti studi ini adalah siswa sekolah berusia sekitar 15 tahun yang mendekati akhir wajib belajar. Alasan peneliti memilih SMP Muhammadiyah Program Khusus Surakarta dikarenakan sekolah ini merupakan salah satu sekolah menengah pertama favorit di Surakarta dengan siswa yang tidak hanya berasal dari wilayah Surakarta, namun dari luar kota dan luar pulau juga yang memungkinkan adanya suatu perbedaan karakter antar siswa. Walaupun demikian, catatan prestasi mata pelajaran matematika seperti hasil try out dan UN matematika dari SMP Muhammadiyah Program Khusus Surakarta selalu mendapat urutan peringkat atas. Untuk UN tahun 2015 ini, sekolah tersebut memperoleh peringkat terbaik kedua se-surakarta dan ke-11 se-jawa Tengah. Di luar bidang matematika, banyak sekali penghargaan yang diperoleh sekolah ini atas prestasi siswanya dalam lomba debat, pidato, cerdas cermat, dan lain sebagainya. Selain itu, belum pernah dilakukannya penelitian oleh peneliti lain berkaitan dengan literasi matematika siswa di SMP Muhammadiyah Program Khusus Surakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Desember Waktu penelitian dibagi menjadi empat tahap, yaitu: a. Tahap Persiapan Pada tahap ini dilakukan kegiatan permohonan pembimbing, prasurvei, pengajuan proposal penelitian, pembuatan surat izin penelitian di SMP Muhammadiyah Program Khusus, pembuatan dan validasi instrumen, serta 32

2 33 mengadakan try out instrumen. Tahap ini dilakukan mulai bulan Mei September b. Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini dilakukan kegiatan pengambilan data. Tahap ini dilakukan selama bulan Oktober c. Tahap Pengolahan Data Pada tahap ini dilakukan kegiatan analisis data hasil penelitian, penarikan simpulan, dan konsultasi dengan pembimbing. Tahap ini dilakukan bulan November Desember d. Tahap Penyusunan Laporan Pada tahap ini dilakukan penyusunan laporan penelitian. Tahap ini dilakukan mulai bulan November Desember B. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Moleong (2008: 8-11) - ciri yaitu mempunyai latar alamiah (konteks dari suatu keutuhan), manusia sebagai alat/instrumen, menggunakan metode kualitatif, analisis data secara induktif, penyusunan teori substantif berasal dari data, bersikap deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil, adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, desain bersifat sementara, dan hasil penelitian merupakan kesepakatan bersama. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Seperti yang dikemukakan Moleong (2008: 6), penelitian deskriptif kualitatif yaitu suatu penelitian yang berusaha menggambarkan keadaan yang sebenarnya di lapangan dengan menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll, secara utuh (holistic) dari dengan cara deskriptif dalam membentuk kata-kata dan bahasa pada konteks khusus yang dialami dan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Dalam penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau

3 34 pengubahan pada subjek penelitian, tetapi menggambarkan suatu kondisi yang apa adanya. C. Data dan Sumber Data Data dalam penelitian ini adalah kemampuan literasi matematika dalam memecahkan masalah model PISA pada konten perubahan dan hubungan yang diukur berdasarkan kompetensi matematika pada Proficiency Scale Descriptons for Mathematics. Menurut Lofland dalam Moleong (2008 umber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Selain kata-kata dan tindakan, sumber data yang lain ebagai sumber data utama dalam penelitian ini adalah hasil tes pemecahan masalah berupa soal model PISA dan wawancara berbasis tugas dari subjek penelitian yaitu siswa kelas IX A SMP Muhammadiyah Program Khusus yang dipilih berdasarkan tingkat kecerdasan logis matematis. Dalam penelitian ini, siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IX A SMP Muhammadiyah Program Khusus yang disyaratkan telah mengikuti dan mengerjakan tes kecerdasan logis matematis dan tes pemecahan masalah pada waktu yang telah ditetapkan/jadwalkan yang kemudian dipilih sesuai teknik sampling untuk dilakukan wawancara. Untuk sumber data pendukungnya adalah hasil tes kecerdasan logis matematis. D. Teknik Sampling Pada penelitian ini dalam menentukan subjek penelitian tidak dipilih secara acak, namun dengan salah satu teknik non-probabilitas sampling yaitu snowball sampling. Snowball sampling adalah teknik pengambilan subjek sebagai sumber data, yang pada awalnya berjumlah sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari sumber data yang sedikit itu belum mampu memberikan data yang lengkap, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data.

4 35 Menurut Bogdan dan Biklen (1982), snowball sampling dapat dilakukan dengan cara peneliti memilih orang tertentu yang dipertimbangkan akan memberikan data yang diperlukan, selanjutnya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dari subjek sebelumnya peneliti dapat menetapkan subjek lainnya yang dipertimbangkan akan memberikan data lebih lengkap. Dalam hal ini, peneliti tidak bermaksud menarik generalisasi atas hasil yang diperoleh tetapi menelusurinya secara mendalam dalam konteksnya. Karena dalam pengambilan subjek dalam penelitian ini terdapat pertimbangan tertentu, sehingga dapat dikatakan bahwa dalam proses snowball sampling ini termuat dalam teknik purposive sampling. Prosedur dalam pengambilan subjek penelitian memiliki urutan sebagai berikut: 1. Berdasarkan Hasil Tes Kecerdasan Logis Matematis Tujuan dalam penelitian adalah untuk menganalisis kemampuan literasi matematika siswa dalam memecahkan masalah model PISA ditinjau dari kecerdasan logis matematis. Oleh karena itu, pemilihan subjek harus mempertimbangkan kecerdasan logis matematis siswa. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui kemampuan kecerdasan logis matematis siswa tinggi, sedang, atau rendah diperoleh dari hasil tes kecerdasan logis matematis. Tes kecerdasan logis matematis ini berbentuk soal pilihan ganda. Dalam penyusunan soal dalam tes ini, peneliti mengadaptasi soal dari berbagai sumber buku psikotes dan sebagian kecil membuat sendiri yang semuanya telah disesuaikan dengan indikator yang akan diukur, yaitu kemampuan numerik, aljabar, pola bilangan, dan logika (penalaran). Buku psikotes yang dijadikan yang keduanya adalah Buku Lengkap Psikotes oleh Sujono Sumarjono. Tes ini terdiri dari 4 bagian, yaitu bagian I adalah soal yang mengukur kemampuan numerik yang terdiri atas 10 butir soal, bagian II adalah soal yang mengukur kemampuan aljabar yang terdiri atas 10 butir soal, bagian III adalah

5 36 soal yang mengukur pola bilangan yang terdiri atas 10 butir soal, dan bagian IV adalah soal yang mengukur kemampuan bernalar (logika) yang terdiri atas 10 butir soal pula. Tiap butir soal jika dijawab benar maka diberi skor 1 dan jika salah atau tidak dijawab diberi skor 0. Jadi total skor jika benar semua adalah 40. Skala pengukuran dalam tes ini berupa skala interval yang diubah ke dalam skala ordinal yang terdiri dari tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Adapun pembagian skor tes kecerdasan logis matematis adalah sebagai berikut: a. kecerdasan logis matematis tinggi, jika b. kecerdasan logis matematis sedang, jika c. kecerdasan logis matematis rendah, jika dengan : skor kecerdasan logis matematis tiap siswa : rata-rata dari skor kecerdasan logis matematis seluruh siswa : standar deviasi dari seluruh siswa (Arikunto, 2006: 263) Tes kecerdasan logis matematis dikatakan baik jika memenuhi syaratsyarat sebagai berkut: a. Validitas Isi menurut validitas isi apabila isi instrumen tersebut merupakan sampel yang representatif dari Langkah-langkah yang dilakukan untuk mempertinggi validitas isi adalah mengidentifikasi bahan yang diberikan dan tujuan operasionalnya, membuat kisi-kisi, menyusun soal serta kuncinya, dan menelaah butir soal. Proses validasi isi dalam penelitian ini terkait dengan materi, konstruksi, dan bahasa yang digunakan dalam tes. Pada aspek materi, butir soal dalam instrumen tes diharapkan sesuai dengan indikator pada kisi-kisi tes dan mampu memberi informasi mengenai kemampuan siswa dalam

6 37 setiap aspek yang diukur yaitu kemampuan numerik, aljabar, pola bilangan, dan penalaran (logika). Pada aspek konstruksi, instrumen tes diharapkan mencantumkan petunjuk yang jelas, kesesuaian waktu yang diberikan, dan butir soal tidak menimbulkan penafsiran ganda dan hanya memiliki satu jawaban benar. Sedangkan pada aspek bahasa, instrumen tes diharapkan menggunakan bahasa yang mudah dipahami untuk siswa usia SMP kelas IX dan memakai Bahasa Indonesia yang baik dan benar. b. Uji Daya Beda Daya beda atau konsistensi internal dalam tes kecerdasan logis matematis ini menggunakan rumus korelasi produk momen Karl Pearson. Untuk menghitung daya beda untuk tiap butir soal ke- yaitu: dengan : indeks daya beda untuk butir soal ke- : banyak subjek yang dikenai tes kecerdasan logis matematis : skor untuk butir soal ke- dari subjek uji coba : total skor dari subjek uji coba Daya beda menyatakan sejauh mana tes tersebut dapat mengukur karakteristik, keterampilan, dan kualitas yang sama. Budiyono (2003: 65) daya beda/konsistensi internal untuk butir ke- kurang dari 0,3 maka butir tersebut harus dibuang dan tidak digunakan dalam pengukuran. Sehingga butir soal tes kecerdasan logis matematis dalam penelitian ini menggunakan butir yang memiliki indeks daya beda lebih dari atau sama dengan 0,3. c. Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran butir menyatakan proporsi peserta tes yang menjawab benar terhadap seluruh peserta tes. Untuk menentukan indeks tingkat kesukaran digunakan rumus sebagai berikut.

7 38 dengan : indeks tingkat kesukaran : banyak peserta tes yang menjawab benar pada butir soal : banyak seluruh peserta tes yang memiliki klasifikasi indeks tingkat kesukaran yaitu: 1) Soal sukar dengan skala 2) Soal sedang dengan skala 3) Soal mudah dengan skala Ketentuan penskorannya adalah apabila jawaban benar diberikan skor 1 dan bila jawaban salah atau tidak dijawab skornya 0. Arikunto (2006: -soal yang dianggap baik, yaitu soal-soal sedang, adalah soal-soal yang mempunyai indeks kesukaran Sehingga dalam penelitian ini, butir soal yang digunakan adalah butir soal yang memiliki indeks kesukaran atau dikenal sebagai butir soal yang memiliki tingkat kesukaran sedang. d. Uji Reliabilitas Suatu instrumen disebut reliabel apabila hasil pengukuran dengan alat tersebut adalah sama atau hampir sama jika sekiranya pengukuran tersebut dilakukan pada orang yang sama pada waktu yang berlainan dengan kondisi yang sama pada waktu yang sama (Budiyono, 2003: 65). Setiap butir soal dari tes kecerdasan logis matematis ini bila dijawab dengan benar akan diberi skor 1 dan bila jawaban salah atau tidak dijawab maka diberi skor 0. Sehingga untuk menghitung indeks reliabilitas tes ini digunakan rumus dari Kuder-Richardson (KR-20) sebagai berikut. dengan : indeks reliabilitas instrumen : banyaknya instrumen

8 39 : proporsi banyaknya subjek yang menjawab benar pada butir ke- : 1 : variansi total Adapun kriteria koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut: : reliabilitas sangat tinggi : reliabilitas tinggi : reliabilitas sedang : reliabilitas rendah : reliabilitas sangat rendah. Semakin tinggi koefisien reliabilitas maka semakin reliabel instrumennya pula. 2. Berdasarkan Hasil Tes Pemecahan Masalah Siswa Dalam penelitian ini, tes pemecahan masalah siswa digunakan untuk mengetahui kemampuan literasi matematika siswa dalam memecahkan masalah secara tertulis. Tes pemecahan masalah ini berbentuk uraian dengan menggunakan soal yang dikembangkan dari soal PISA yang telah disesuaikan dengan KTSP dan situasi yang ada. Sebelum diberikannya tes pemecahan masalah kepada calon subjek penelitian, dilakukan validitas isi oleh para ahli terlebih dahulu. Proses validasi isi dalam penelitian ini terkait dengan materi, konstruksi, dan bahasa yang digunakan dalam soal. Pada aspek materi, butir soal dalam instrumen tes diharapkan sesuai dengan indikator pada kisi-kisi tes dan mampu memberi informasi mengenai kemampuan siswa dalam masing-masing proses PISA yaitu formulate, employ, atau interpret pada tiap butir soal, serta kesesuaian pelevelan materi butir soal sesuai dengan kompetensi matematika pada PISA. Pada aspek konstruksi, instrumen tes diharapkan mencantumkan petunjuk yang jelas, kesesuaian waktu yang diberikan, dan butir soal dalam instrumen tes diharapkan tidak menimbulkan penafsiran ganda serta informasi dalam butir soal mudah dimengerti dan jelas ditangkap maknanya. Sedangkan pada aspek bahasa, instrumen tes diharapkan menggunakan bahasa yang mudah dipahami untuk siswa usia SMP kelas IX dan memakai Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

9 40 Kemudian setelah diberikan tes pemecahan masalah tersebut, jawaban siswa dikonsultasikan kepada guru pengampu mata pelajaran matematika untuk memperoleh informasi siswa mana yang benar-benar mengerjakan dan menggunakan bahasa khas siswa sendiri untuk dijadikan pertimbangan peneliti untuk diambil sebagai subjek penelitian. Dalam teknik snowball sample, banyak sampel tidak dapat ditentukan sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan banyak sampel ditentukan oleh pertimbangan data/informasi. Pengambilan subjek pada awalnya berjumlah sedikit dan semakin lama menjadi besar hingga datanya telah jenuh baru akan di-stop. Dalam hal ini, data dikatakan jenuh apabila ditambahkan subjek lagi namun tidak memberikan informasi yang baru yang berarti. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX A SMP Muhammadiyah Program Khusus Surakarta yang memenuhi kedua pertimbangan di atas. Kemudian alasan peneliti menggunakan subjek kelas IX adalah karena dalam PISA menganjurkan bahwa siswa yang mengikuti studi ini adalah siswa sekolah berusia sekitar 15 tahun yang mendekati akhir wajib belajar dan telah mendapatkan materi pelajaran mengenai aljabar yang berkaitan dengan konten perubahan dan hubungan. Sehingga pemilihan subjek dapat dilakukan melalui prosedur berikut: 1. Siswa diberikan tes kecerdasan logis matematis untuk mengetahui tingkat kecerdasan logis matematisya. 2. Mengelompokkan hasil tes kecerdasan logis matematis siswa berdasarkan tingkat kecerdasan logis matematisnya, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. 3. Siswa diberikan tes pemecahan masalah. Tes ini berbentuk uraian untuk mengetahui kemampuan literasi matematika siswa dalam memecahkan masalah. 4. Hasil pekerjaan siswa dikelompokkan berdasarkan tingkat kecerdasan logis matematis. 5. Konsultasi dengan guru matematika yang mengajar untuk mengetahui siswa mana yang benar-benar mengerjakan dan menggunakan bahasa khas siswa sendiri berdasarkan hasil tes pemecahan masalah. 6. Dilakukan pemilihan subjek untuk dilakukan wawancara berbasis tugas dengan teknik snowball sampling. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

10 41 a. Terpilih satu subjek bertujuan berdasarkan pertimbangan awal (subjek pertama). b. Selanjutnya dipilih subjek kedua berdasarkan pertimbangan awal. c. Pengambilan subjek akan terus dilakukan sampai data yang diperoleh lengkap. Kemudian pengambilan subjek akan dihentikan ketika data yang diperoleh sudah terulang (jenuh). Indikator jenuh disini adalah apabila seorang subjek belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh subjek sebelumnya. Begitu seterusnya, hingga jumlah sampel semakin banyak hingga terdapat suatu kecocokan dengan data sebelumnya dan memberikan informasi yang lebih lengkap pula. E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1. Tes Pemecahan Masalah Pada penelitian ini, salah satu pengumpulan data yang utama adalah tes pemecahan masalah. Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui kemampuan literasi matematika dalam memecahkan masalah model PISA pada konten perubahan dan hubungan secara tertulis. 2. Wawancara Berbasis Tugas Pengumpul data utama lainnya adalah wawancara berbasis tugas. Wawancara berbasis tugas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara peneliti melakukan wawancara sekaligus memberikan lembar tugas pemecahan soal matematika model PISA kepada setiap subjek. Wawancara ini dipilih karena memungkinkan peneliti mendapatkan data yang kaya (data yang lebih banyak dan mendalam) untuk mengetahui kemampuan literasi matematika siswa. Data yang tetap atau konsisten dalam paparan data hasil pekerjaan tertulis maupun hasil wawancara merupakan data yang valid, yaitu data yang memenuhi kompetensi matematika sama antara kedua sumber data tersebut.

11 42 F. Instrumen Penelitian Dalam suatu penelitian diperlukan data objektif yang berisi berbagai keterangan dan bahan yang sesuai dengan masalah yang akan diselidiki. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Namun, peneliti juga menggunakan instrumen bantu berupa tes kecerdasan logis matematis, tes pemecahan masalah, dan wawancara berbasis tugas. 1. Instrumen Utama Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang bertujuan untuk mencari dan mengumpulkan data secara langsung dari sumber data. Oleh sebab itu, peneliti harus sanggup menyesuaikan diri dan berinteraksi secara langsung dan tuntas dengan fenomena yang sedang dipelajari. 2. Instrumen Bantu Instrumen bantu dalam penelitian ini terdiri atas tes kecerdasan logis matematis, tes pemecahan masalah, dan wawancara berbasis tugas. a. Instrumen Tes Kecerdasan Logis Matematis Dalam penelitian ini digunakan tes kecerdasan logis matematis yang berbentuk pilihan ganda. Sebelum diberikan kepada calon subjek penelitian, terlebih dahulu dilakukan validitas isi dan uji coba tes pada soal untuk mengetahui kesesuaian lama waktu mengerjakan sehingga mampu mengukur kemampuan kecerdasan logis matematis siswa. Selain itu, dilakukan uji daya beda, tingkat kesukaran, dan uji reliabilitas dari soal uji coba untuk mengetahui kelayakan butir soal yang nantinya akan digunakan untuk penelitian. Skala pengukuran berupa skala interval yang diubah dalam skala ordinal yang terdiri dari tiga kelompok yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Langkah-langkah penyusunan tes kecerdasan logis matematis adalah sebagai berikut: 1) Menyusun kisi-kisi instrumen tes. 2) Menyusun soal tes yang terdiri atas butir-butir soal. 3) Melakukan pengkajian dan validasi isi butir-butir soal. 4) Melakukan revisi soal tes (bila ada). 5) Melaksanakan uji coba tes.

12 43 6) Menguji daya beda, tingkat kesukaran, dan tingkat reliabilitas instrumen tes. 7) Melakukan revisi atas pertimbangan hasil uji coba tes dan menentukan butir soal yang dapat digunakan. 8) Menyusun instrumen tes. 9) Melaksanakan tes. b. Instrumen Tes Pemecahan Masalah Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tes berbentuk uraian untuk mengetahui sejauh mana kemampuan tingkat literasi matematika bila diukur dengan model PISA dalam memecahkan masalah pada konten perubahan dan hubungan. Sebelum diberikan kepada calon subjek penelitian, soal tes ini dilakukan validasi isi terlebih dahulu oleh dosen/guru pendidikan matematika yang berpengalaman untuk menguji apakah instrumen ini dapat mengungkap kemampuan literasi matematika pada konten perubahan dan hubungan siswa atau tidak. Analisis dilakukan dengan menentukan kecocokan materi, konstruksi, dan bahasa yang digunakan dalam instrumen memenuhi kriteria validitas. Kriteria validitas tiap butir soal yang digunakan adalah jika lebih dari setengah dari kesemua validator menyetujui dari segi materi, konstruksi kalimat dalam instrumen, dan bahasa yang digunakan dalam tiap butir soal dapat mengungkap kemampuan literasi matematika siswa maka akan digunakan sebagai butir soal tes. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat tes pemecahan masalah pada penelitian ini adalah: 1) Menyusun kisi-kisi instrumen. Dalam penyusunan kisi-kisi tes pemecahan masalah ini mencantumkan: a) Kompetensi Dasar pada KTSP Kompetensi dasar yang termuat dalam prosedur pemecahan soal PISA yang diadaptasi untuk instrumen penelitian ini. Dengan kata lain, adanya sebuah jaminan bahwa tiap-tiap prosedur pemecahan masalah

13 44 soal dalam penelitian ini sebenarnya sudah diajarkan selama sekolah pada kompetensi dasar tertentu. b) Konteks Konteks dari tiap butir soal dalam penelitian ini menyesuaikan konteks yang diberikan PISA pada tiap soal yang diadaptasi. c) Tingkat Profisiensi Menunjukkan tingkat kesulitan tiap butir soal. d) Proses Proses dari tiap butir soal dalam penelitian ini menyesuaikan proses yang diberikan PISA pada tiap soal yang diadaptasi. e) Deskripsi Soal Deskripsi soal dari tiap butir soal dalam penelitian ini menyesuaikan deskripsi yang diberikan PISA pada tiap soal yang diadaptasi. f) Kompetensi Matematika pada PISA Kompetensi yang mengadaptasi Proficiency Scale Descriptons for Mathematics yang telah di-point-kan dan disesuaikan dengan soal dalam instrumen yang digunakan. g) Deskripsi Pendeskripsian dari kompetensi matematika pada PISA yang telah disesuaikan dengan keadaan soal dalam instrumen yang digunakan. h) Nomor Soal Penomoran sesuai urutan pada instrumen tes pemecahan masalah ini. Untuk lebih jelasnya, kisi-kisi instrumen tes pemecahan masalah ini dapat dilihat pada Lampiran 7.a dan soal PISA yang dirujuk dalam proses penyusunannya ada pada Lampiran 6. 2) Melakukan penelaahan soal PISA pada konten perubahan dan hubungan (change and relationship) dengan materi aljabar yang diajarkan sekolah. 3) Menyusun soal tes yang terdiri atas butir-butir soal. 4) Melakukan pengkajian dan validasi isi butir-butir soal. 5) Melakukan revisi soal tes (bila ada). 6) Melaksanakan tes.

14 45 Menurut abilitas adalah tingkat konsistensi hasil yang dicapai oleh sebuah alat ukur, meskipun digunakan secara berulangpenelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan literasi matematika siswa maka uji reliabilitas tidak perlu dilakukan. c. Instrumen Wawancara Berbasis Tugas Dalam penelitian kualitatif, pewawancara melakukan wawancara kepada subjek penelitian bukan untuk mengetahui kemampuan benar-salah atas jawaban yang dimiliki subjek, namun untuk mengetahui informasi mengenai sesuatu. Pada penelitian ini, metode wawancara dilakukan untuk menggali informasi dari subjek penelitian tentang kemampuan literasi matematikanya dalam memecahkan masalah pada konten perubahan dan hubungan. Wawancara berbasis tugas dalam penelitian ini menggunakan alat bantu berupa instrumen tes pemecahan masalah yang setara dengan tes pemecahan masalah sebelumnya dan teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara tak terstruktur. Pada penelitian ini yang dimaksud dengan wawancara tak terstruktur adalah pertanyaan saat wawancara disesuaikan dengan keadaan responden dengan terlebih dahulu peneliti membuat pedoman wawancara yang berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan, sehingga tidak menutup kemungkinan wawancara yang terjadi berkembang sesuai jawaban subjek penelitian. Analisis hasil wawancara dilakukan dengan memperhatikan kata kunci yang mengindikasikan aspek-aspek kemampuan literasi matematika. Subjek mengomunikasikan apa yang ada dalam pikirannya dan peneliti menanyakan beberapa hal terkait sesuai pedoman pada instrumen yang telah dibuat untuk mengungkap tingkat kemampuan literasi matematika dari subjek tersebut. Walaupun dalam wawancara ini berpedoman pada instrumen yang dibuat, namun wawancara yang dilakukan tetap bersifat lentur dan terbuka agar diperoleh informasi yang dalam.

15 46 G. Uji Validitas Data Dalam penelitian kualitatif pemeriksaan keabsahan data dapat dilakukan dengan beberapa teknik. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang direncanakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi. Moleong (2008: 186) menyatakan memanfaatkan sesuatu lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai Pada penelitian ini, teknik validasi data yang digunakan adalah triangulasi metode, yaitu membandingkan data hasil tes pemecahan masalah dengan data hasil wawancara berbasis tugas. Apabila data dari hasil tes pemecahan masalah dibandingkan dengan hasil wawancara berbasis tugas tersebut terjadi kecocokan berupa pengerucutan pandangan yang sama antara kedua instrumen tersebut, maka data dikatakan valid sehingga data dari subjek penelitian tersebut dapat digunakan dan dapat ditarik simpulan. H. Teknik Analisis Data Data yang telah terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan analisis data nonstatistik karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Menurut Milles, Mattew, dan Huberman (2007 alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan Langkah analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: 1. Reduksi Data Reduksi data merupakan bagian proses analisis yang menajamkan analisis, menggolongkan atau pengkategorisasian ke dalam tiap permasalahan melalui uraian singkat, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data sehingga dapat ditarik dan diverifikasi. Data yang telah di reduksi akan memberikan gambaran yang lebih spesifik dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya serta mencari data tambahan jika diperlukan. Semakin lama peneliti berada di lapangan maka jumlah data akan semakin banyak, semakin kompleks dan rumit. Oleh karena itu, reduksi

16 47 data perlu dilakukan sehingga data tidak bertumpuk agar tidak mempersulit analisis selanjutnya. Setelah diperoleh data dari pengumpulan data, kemudian data dikonsultasikan dengan guru dan mengambil subjek yang paling relevan, yaitu mewakili subjek ter- dari tiap-tiap kategori tingkat kecerdasan logis matematis. Selanjutnya, dari data yang diperoleh dianalisis sesuai kompetensi matematika pada Proficiency Scale Descriptons for Mathematics. 2. Penyajian Data Penyajian data merupakan proses pengorganisasian informasi berupa kalimat yang disusun secara logis dan sistematis. 3. Penarikan Simpulan Penarikan simpulan didasarkan atas sajian data yang diperoleh dengan pendekatan kualitatif dan disajikan dalam bentuk deskriptif dengan tujuan memperoleh simpulan data atas kemampuan literasi matematika dalam memecahkan masalah model PISA pada konten perubahan dan hubungan ditinjau dari kecerdasan logis matematis siswa. I. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan serangkaian langah-langkah secara urut dari awal hingga akhir yang dilakukan dalam sebuah penelitian. Secara garis besar langkah-langkah dalam penelitian kualitatif terdiri atas: 1. Tahap Pralapangan a. Penyusunan proposal penelitian. b. Mengurus perizinan penelitian ke lembaga terkait. Dalam hal ini, peneliti mengurus permohonan izin ke SMP Muhammadiyah Program Khusus Surakarta sebagai tempat penelitian. c. Pembuatan instrumen penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk tes kecerdasan logis matematis, tes pemecahan masalah, dan wawancara berbasis tugas. Dalam penelitian ini, peneliti menyusun instrumen tes kecerdasan logis

17 48 matematis, instrumen tes pemecahan masalah, dan garis besar pedoman pertanyaan untuk wawancara. 2. Tahap Pekerjaan Lapangan a. Memberikan tes kecerdasan logis matematis untuk mengetahui tingkat kecerdasan logis matematisya. b. Mengelompokkan siswa berdasarkan tingkat kecerdasan logis matematisnya, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. c. Memberikan tes pemecahan masalah. d. Hasil pekerjaan siswa dikelompokkan berdasarkan tingkat kecerdasan logis matematis. e. Konsultasi dengan guru matematika yang mengajar untuk mengetahui siswa mana yang benar-benar mengerjakan dan menggunakan bahasa khas siswa sendiri berdasarkan hasil tes pemecahan masalah. f. Dilakukan pemilihan subjek untuk dilakukan wawancara. g. Pelaksanaan wawancara. 3. Validasi Data Validasi data dilakukan dengan triangulasi metode yaitu dengan membandingkan data hasil tes pemecahan masalah dengan wawancara berbasis tugas kepada setiap subjek penelitian yang telah terpilih. 4. Tahap Analisis Data Pada tahap analisis data ini dilakukan melalui tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. 5. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Sukoharjo kelas X MIA 2 semester gasal tahun ajaran 2015/2016.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat diperolehnya data yang dibutuhkan dari masalah yang sedang diteliti. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan penelitian ini adalah SMP N 16 Surakarta kelas VIII C semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. 2. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Miri, dengan subyek penerima tindakan kelas adalah siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 16 Surakarta yang beralamatkan di Jalan Kolonel Sutarto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dijadikan tempat penelitian adalah SMP Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2013/2014. Alasan pemilihan tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Al-Azhar 29 Semarang. SMP Islam Al-Azhar 29 Semarang beralamat di Jl. RM. Hadisobeno Sosrowardoyo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan sebab-akibat variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan sumber diperolehnya data yang dibutuhkan dari masalah yang akan diteliti. Tempat penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Mojolaban yang beralamat di Jl. Veteran No. 69 Mojolaban, Sukoharjo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat berlangsungnya proses studi yang digunakan untuk memperoleh pemecahan masalah penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Kesulitan belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk menggambarkan dan mengungkapkan suatu masalah, keadaan, peristiwa sebagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian terletak di salah satu SMP Negeri di kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Selain itu, Fraenkel dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Selain itu, Fraenkel dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Bodgan dan Guba (Suharsaputra, 2012:181) penelitian kualitatif atau naturalistic inquiry

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research), dengan teknik studi kasus dan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O (Sugiyono, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O (Sugiyono, 2013) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuasi eksperimen. Pada kuasi eksperimen, subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan) merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang disajikan merupakan hasil dari analisis kemampuan berpikir kreatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014:4)

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014:4) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan penelitian deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014:4) metologi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kabupaten Semarang. Pertimbangan yang mendasari memilih sekolah ini sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pendekatam keterampilan proses matematis terhadap peningkatan literasi matematis siswa. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan desain penelitian, lokasi dan subjek penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis instrumen, teknik

Lebih terperinci

Kelas Eksperimen : O X O

Kelas Eksperimen : O X O 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini merupakan penelitian Quasi-Eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Satori

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Satori 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Satori dan Komariah (2014:22) penelitian kualitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan menggunakan penelitian eksperimen diharapkan, setelah menganalisis hasilnya kita dapat melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran CIRC terhadap peningkatan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Grogol Sukoharjo tahun ajaran 2015/2016 semester genap. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen sebab penelitiannya dilakukan dengan cara mengadakan manipulasi terhadap objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2010) penelitian kualitatif adalah penelitian yang didasarkan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1) Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di kota Bandung, lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah tiga sekolah menengah petama yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009). 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009). Desain yang digunakan adalah The One-Group Pretest-Posttest Design

Lebih terperinci

BAB III 1 METODE PENELITIAN

BAB III 1 METODE PENELITIAN BAB III 1 METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil konsistensi representasi dan konsistensi ilmiah siswa, maka metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODO PENELITIAN

BAB III METODO PENELITIAN BAB III METODO PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN O X O BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian quasi eksperimen, dengan desain kelompok kontrol non-ekuivalen. Diagram desain penelitian adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain kelompok kontrol non-ekivalen. Dalam penelitian ini kelas eksperimen maupun kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta. 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta. Peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana gaya hidup shopaholic mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN O X O BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Dalam mengkaji perbedaan peningkatan kemampuan penalaran, koneksi matematis serta kemandirian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah atas Negeri 1 Teras. SMA Negeri 1 Teras Kabupaten Boyolali terletak di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam memahami serta mendapatkan pengertian yang jelas tentang judul Kajian Penggunaan Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen (Quasi experiment), yaitu penelitian yang secara khas meneliti mengenai

Lebih terperinci

Keterangan: O : Pretes, Postes X : Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing

Keterangan: O : Pretes, Postes X : Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan generalisasi matematis siswa setelah menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan desain Kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan desain Kelompok BAB III METODE PENELITIAN A. Disain Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan desain Kelompok Kontrol Non-Ekuivalen yang merupakan bagian dari bentuk kuasi eksperimen. Subjek yang diambil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan desain pembelajaran yang dikembangkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk jenis quasi eksperimen atau eksperimen semu dengan kualitatif-deskriptif untuk mengetahui proses berpikir siswa. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel III. Waktu dan Tempat Penelitian. Agustus September Oktober November Desember Januari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel III. Waktu dan Tempat Penelitian. Agustus September Oktober November Desember Januari BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Agustus 2015 hingga Januari 2016. Kegiatan penelitian meliputi langkah persiapan, pengumpulan data, analisis

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa 19 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua 47 BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment), yaitu penelitian yang secara khas meneliti mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Inquiry lesson yang dimaksud adalah pembelajaran inquiry tentang kompetensi dasar, Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi atau Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMP Negeri di Kota Bandung dengan mengambil subjek populasi seluruh siswa kelas VIII

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek/Objek Penelitian Penelitian ini difokuskan pada konstruksi alat ukur penilaian literasi sains/kimia pada konten sel Volta menggunakan konteks baterai Li-ion

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif karena

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif karena BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif karena diperlukan hasil penelitian mengenai motivasi berprestasi siswa. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yaitu penelitian yang tidak mengalami pengacakan murni melainkan peneliti menerima

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design (penelitian eksperimen tidak sebenarnya). Pre experimental design sering disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA N 2 Surakarta kelas X MIA 4 semester genap tahun pelajaran 2014/2015 yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa deskriptif dari gejala yang diamati, berupa angka-angka atau koefisien

BAB III METODE PENELITIAN. berupa deskriptif dari gejala yang diamati, berupa angka-angka atau koefisien BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang dianalisis tidak untuk menerima atau menolak hipotesis, melainkan hasil analisis berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar. Sekolah ini terletak di jalan Slamet Riyadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sukoharjo kelas XI semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif mengutamakan objektifitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini diuraikan beberapa definisi operasional dari istilah yang terkait dalam permasalahan penelitian ini, di antaranya: 1. Pengembangan tes tertulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pendekatan ini adalah bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. 1. Pendekatan Kualitatif Pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah jenis penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan dengan aspek tertentu yang diukur, maka metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses kognisi siswa kelas X dalam mengonstruksi konjektur masalah generalisasi pola secara mendalam sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga komponen utama, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan sampel tidak secara random, tetapi menerima keadaan sampel apa adanya. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 04 Ngringo. SD Negeri 04 Ngringo ini berlokasi di jalan Cempaka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian tentang volunterisme pemuda kota dalam KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat pelaksanaan dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 9 Bandung yang beralamat di Jalan Semar No.5 Bandung.

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MELAKUKAN OPERASI ALJABAR. Arini Fardianasari ABSTRAK

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MELAKUKAN OPERASI ALJABAR. Arini Fardianasari ABSTRAK ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MELAKUKAN OPERASI ALJABAR Arini Fardianasari ABSTRAK Masalah kesulitan siswa memahami materi aljabar dapat memicu terjadinya kesalahan saat menyelesaikan persoalan aljabar.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Surakarta pada kelas XI semester tahun aaran 015/016 karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Purwantoro tahun ajaran 2012/2013 semester genap. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan ini memnungkinkan dilakukannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen menggunakan seluruh subyek dalam kelompok belajar (intact

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Pendekatan kuantitatif mengutamakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab I

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab I BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab I dilakukan metode analisis konten. Analisis konten digunakan untuk mendeskripsikan validitas, reliabilitas tes,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra-eksperimen dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra-eksperimen dengan 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra-eksperimen dengan desain kelompok tunggal pretest dan posttest (one group pretest-posttest design).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Sugiyono (015:117) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa SMP Negeri di Kabupaten Klaten yang menggunakan kurikulum KTSP 006.. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pendekatan ini adalah bentuk narasi yang bersifat kreatif dan

Lebih terperinci

BAB III. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB III. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan dalam penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Maksud deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Modul pembelajaran fisika ini dikembangkan di Laboratorium Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan kegiatan percobaan untuk meneliti sesuatu peristiwa atau gejala

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental design. Alasan penggunaan metode ini adalah karena adanya variabel luar yang

Lebih terperinci

Keterangan : X = Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan PMR O = Tes KIM dan KBKM

Keterangan : X = Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan PMR O = Tes KIM dan KBKM 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu karena dilakukan pada siswa dalam kelas yang sudah terbentuk, dengan menerapkan pendekatan pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif. Menurut Nazir (2009:54) Metode deskriptif adalah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif. Menurut Nazir (2009:54) Metode deskriptif adalah suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Nazir (2009:54) Metode deskriptif adalah suatu metode dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) diawali dengan studi pendahuluan sampai tahap uji produk dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VII B SMP Negeri 14 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 semester genap.

Lebih terperinci