BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. akademika pada sekolah SMP. Problematika siswa-siswi seringkali

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa

LAMPIRAN. KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima

Tabel 4.1 Demografi responden berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin Jumlah Presentase. Pria (P) 63 63% Wanita (W) 37 37% Total %

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa

BAB IV. HASIL PENELITIAN Dan PEMBAHASAN. karyawan outsourcing bagian loket (salesperson) dan bagian distribusi

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur

BAB 4 ANALISIS HASIL

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengujian Validitas ini menggunakan program SPSS versi 17.0.item-item

BAB IV HASIL PENELITIAN. perorangan, akan tetapi lembaga pendidikan ini adalah milik masyarakat.

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. dilakukan peneliti, antara lain: akan dicapai dalam penelitian ini,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. akan dicapai dari penelitian ini.

BAB 4 HASIL PENELITIAN. menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa jurusan marketing communication peminatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis yang diajukan (Sugiyono, 2009:56).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diberi nama CV. Sari Agung Graha Accesories, yang memproduksi bahan

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dengan menggunakan rumus Slovin atas jumlah seluruh pelanggan spring bed

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ampel Surabaya semester 1, 3, 5, dan 7. Berikut ini adalah gambaran umum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

BAB IV ANALISIS PENGARUH PENGASUHAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEMANDIRIAN ANAK DALAM PERSPEKTIF

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka

BAB IV PEMBAHASAN. berdasarkan usia dan Masa bekerja. Gambaran sampel penelitian dapat

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB III METODE PENELITIAN. panelitian kami adalah kemandirian dalam belajar. Sedangkan variabel

Kuesioner Skripsi. "Pengaruh Kegiatan Public Relations Melalui Event Terhadap Brand Awareness

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN tahun yang duduk di kelas 7-12 dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. dengan perawatan berkala, penyediaan kendaraan pengganti, layanan darurat dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian maka untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara Self

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN KONFLIK DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT GENERAL ADJUSTER INDONESIA

TABEL DISTRIBUSI NORMAL BAKU 0 - Z

Kami memahami sepenuhnya bahwa waktu Bapak/Ibu/Sdr/i sangat terbatas dan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Lampiran C Data Skala Kecemasan Sebelum Uji Validitas Dan Reliabilitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. subjek usia termuda yaitu 15 tahun, sedangkan usia tertua yaitu 17 tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Negeri 2 Tarik Sidoarjo. Jumlah dalam penelitian ini sebanyak 67 subjek.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109;

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV HASIL PENELITIAN. dokumentasi prestasi belajar (nilai raport) mata pelajaran pendidikan agama Islam

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang dikumpulkan melalui instrumen angket adalah data untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1) Uji Validitas Instrumen Variabel Konseling Individu (X)

ANGKET PENELITIAN ANALISIS PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PANCA MENARA MITRA SKRIPSI. Fika Aditya Pradipta

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN

METODE PENELITIAN. SMA Persada Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya.

KUESIONER. Dalam rangka penyelesaian studi skripsi S-1, kami melakukan penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 16 sampai 30 januari 2017 di SMPN 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mencari hubungan antar variabel. Variabel-variabel dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB 4 HASIL PENELITIAN. reliabilitas dari kuisioner yang telah diisi. Hasilnya adalah sebagai berikut: Scale Mean Scale Variance if Item Deleted

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Sampel. Jumlah. X MIPA X MIPA X MIPA X MIPA Jumlah 39 88

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Dalam penelitian ini, peneliti mengambil subyek siswa-siswi SMP Swasta di Taman Sidoarjo. SMP Dharma Wanita 9 Taman terletak di Jl. Kalijaten Taman. Siswa Siswi adalah salah satu bagian dari civitas akademika pada sekolah SMP. Problematika siswa-siswi seringkali memberikan konsekuensi psikologis bagi seseorang, apalagi pada siswasiswi yang kurang percaya diri ketika berkomunikasi dengan teman maupun orang lain. Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner untuk mengetahui kepercayaan diri dengan kecemasan komunikasi interpersonal pada siswa-siswi di SMP. Kuesioner yang telah diberikan terdiri dari,108 aitem yaitu dari kepercayaan diri dengan kecemasan komunikasi. Yang mana variabel kepercayaan diri terdiri dari 48 aitem, sedangkan variable kecemasan komunikasi terdiri dari 60 aitem, yang disusun berdasarkan indicator aspek dari kepercayaan diri dan kecemasn komunikasi. Aspek kepercayaan diri yaitu percaya akan kemampuan sendiri, bertindak mandiri dalam mengambil keputusan, memiliki rasa positif pada diri sendiri, dan berani mengungkapkan pendapat. Sedangkan aspek kecemasan komunikasi adalah gejala fisik, gejala perilaku, gejala kognitif. Penelitian mengambil beberapa sample dari 50

51 jumlah populasi yang ada, yang berjumlah 80 siswa-siswi. Laki-laki berjumlah 33 siswa dan perempuan berjumlah 47 siswa. Tabel 2.1. Rarakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Keterangan Jumlah Prosentase Laki-laki 33 41.25 % Perempuan 47 58.75 % Jumlah 80 100 % Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden laki-laki berjumlah 33 orang sedangkan responden perempuan berjumlah 47 orang dengan presentase 41.25% berbanding 58.75%. Gambar 2.1. Rarakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Perempuan 59% Laki-laki 41% Reliabilitas Data Dari uji reliabilitas dengan menggunakan program SPSS 16.0, diperoleh hasil yaitu 0.892 pada skala kepercayaan diri. Sedangkan dari skala kecemasan komunikasi interpersonal diperoleh hasil 0,900. berikut rangkuman uji reliabilitas dalam bentuk tabel seperti berikut.

52 Tabel 2.2. Reliabilitas Skala Kepercayaan Diri dengan Kecemasan Komunikasi Skala Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items Kepercayaan Diri.892.891 30 Kecemasan Berkomunikasi.900.898 29 Suatu konstruk atau variable dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach s Alpha dari skala kepercayaan diri sebesar 0.892 lebih besar dari 0,60. hal ini berarti ke 30 pertanyaan tersebut dapat dinyatakan memiliki nilai reliabilitas yang baik dan layak untuk digunakan dalam penelitian. Sedangkan Cronbach s Alpha dari skala kecemasan komunikasi sebesar 0.900 lebih besar dari 0,60. hal ini berarti ke 29 pertanyaan tersebut dapat dinyatakan memiliki nilai reliabilitas yang baik dan layak untuk digunakan dalam penelitian. Uji Normalitas Tabel 2.3. Uji Normalitas Kepercayaan Diri dengan Kecemasan Komunikasi Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. PD.112 30.200 *.948 30.150 Cemas.142 30.124.925 30.037 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.

53 Dari hasil tes uji normality penelitian hubungan antara kepercayaan diri dengan kecemasan komunikasi telah diketahui bahwa pada kolom kolmogorov-smirnov a terdapat signifikan kepercayaan diri = 0.200 dan kecemasan komunikasi = 0.124 itu tandanya bahwa tes uji normality dinyatakan normal, karena > 0.05. 2. Pengujian Hipotesis Hipotesis yang diajukan peneliti dalam penelitian ini adalah adanya hubungan antara kepercayaan diri dengan kecemasan komunikasi interpersonal, seperti pada tabel dibawah ini : Correlations PD Cemas PD Pearson Correlation 1 -.620 ** Sig. (2-tailed).000 N 80 80 Cemas Pearson Correlation -.620 ** 1 Sig. (2-tailed).000 N 80 80 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Dari tabel korelasi diatas, diperoleh harga koefisien -0.620 dengan harga signifikan 0.000. Hasil analisis uji hipotesis pada penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri dengan kecemasan komunikasi interpesonal. Dengan demikian hipotesis yang diajukan diterima. Untuk mengetahui hasil penelitian, hipotesis dari penelitian ini diterima atau ditolak, maka sebelumnya harus dilakukan uji prasyaratan.

54 Terdapat dua uji prasyaratan yaitu uji normalitas dan uji validitas. Uji prasyaratan bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak, sehingga dapat diketahui analisa data menggunakan analisa parametrik atau non parametrik. Secara umum uji validitas bertujuan untuk mengetahui aitem-aitem yang valid (benar) dan aitem tidak valid (gugur/salah). Uji Validitas Hasil analisis validitas kepercayaan diri : Standar pengukuran yang digunakan untuk menentukan validitas aitem berdasarkan pendapat Saifudin Azwar (2007) bahwa suatu aitem dikatakan valid apabila > 0.30. Namun, apabila jumlah aitem yang valid ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, maka dapat menurunkan sedikit kriteria dari 0,30 menjadi 0,25 atau 0,20. Adapun standar yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah 0.30. Berdasarkan analisis validitas kepercayaan diri. Aitem dengan menggunakan teknik uji daya beda, maka terdapat 30 aitem yang valid (diterima), yaitu aitem nomor 2, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 16, 18, 19, 20, 25, 26, 28, 29, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 43, 45, 46, 48, sedangkan yang tidak valid (gugur) yaitu aitem nomor 1, 3, 7, 9, 13, 14, 15, 17, 21, 22, 23, 24, 27, 30, 31, 33, 42, 47. Aitem yang valid di uji dengan menggunakan teknik uji daya beda dengan koefisien korelasi aitem totalnya lebih dari 0,30.

55 Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang memiliki sikap positif dan kelompok responden yang memiliki sikap negative. Hasil analisis validitas Kecemasan Komunikasi Interpersonal : Standar pengukuran yang digunakan untuk menentukan validitas aitem berdasarkan pendapat Saifudin Azwar (2007) bahwa suatu aitem dikatakan valid apabila > 0.30. Namun, apabila jumlah aitem yang valid ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, maka dapat menurunkan sedikit kriteria dari 0,30 menjadi 0,25 atau 0,20. Adapun standar yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah 0.30. Berdasarkan analisis validitas kecemasan komunikasi interpersonal, aitem dengan menggunakan teknik uji daya beda, maka terdapat 29 aitem yang valid (diterima), yaitu aitem nomor 2, 3, 5, 6, 7, 9, 11, 15, 14, 18, 19, 21, 24, 27, 26, 29, 31, 33, 35, 39, 40, 43, 47, 49, 51, 52, 53, 55, 57, sedangkan aitem tidak valid (gugur), yaitu aitem nomor 1, 4, 8, 12, 13, 16, 17, 20, 22. 23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 37, 38, 41, 42, 44, 45, 46, 48, 50, 54, 56, 58, 59, 60. Aitem yang valid dengan menggunakan teknik uji daya beda dengan koefisien korelasi aitem totalnya lebih dari 0,3. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang

56 memiliki sikap positif dan kelompok responden yang memiliki sikap negative. B. Pembahasan Pada tabel korelasi diperoleh harga koefisien korelasi sebesar -0.620, dengan signifikansi sebesar 0.000. Berdasarkan data diatas maka dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan membandingkan taraf signifikansi (pvalue). Jika signifkan > 0.05, maka Ho diterima, sedangkan jika signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak. Pada hasil uji hipotesis tersebut diketahui bahwa koefisien korelasi adalah -0.620 dengan signifikansi 0.000, karena signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak, dan Ha diterima. Artinya ada hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri dengan kecemasan komunikasi interpersonal, semakin rendah kepercayaan diri maka akan semakin tinggi kecemasan komunikasi interpersonal Pada penelitian sebelumnya dengan variabel kepercayaan diri dengan kecemasan komunikasi interpersonal banyak dilakukan salah satumya penelirian yang dilakukan oleh Sa diyah dengan judul Hubungan Kepercayaan Diri dengan Kecemasan Komunikasi Interpersonal Pada Penyandang Cacat Tunarungu, menunjukkan hasil korelasi sebesar -0.378 dengan p = 0.001 (p < 0.01). sehingga, hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara kepercayaan diri dengan kecemassan komunikasi interpersonal dapat diterima..

57 Penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri dengan kecemasan komunikasi pada siswa SMP. Berdasarkan harga koefisien korelasi sebesar -0.620, di mana harga korelasinya bersifat negatif diartikan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara kepercayaan diri dengan kecemasan komunikasi pada siswa SMP. Hal ini juga berarti semakin tinggi kepercayaan diri maka semakin rendah kecemasan komunikasi, dan begitu pula sebaliknya, semakin rendah kepercayaan diri maka semakin tinggi kecemasan komunikasi. Menurut Lautser kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau perasaan yakin atas kemampuan sendiri sehingga individu yang bersangkutan tidak terlalu cemas dalam setiap tindakan, dapat bebas melakukan hal-hal yang disukai dan bertanggung jawab atas segala perbuatan yang dilakukan, hangat dan sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, dapat menerima dan menghargai orang lain, memiliki dorongan berprestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri (dalam Nelawati, 2010). Davies juga mengatakan bahwa rasa percaya diri dapat membantu seseorang apabila berhadapan dengan ketidakpastian, membantu melihat tantangan-tantangan sebagai kesempatan-kesempatan, mengambil resiko-resiko yang dapat diperhitungkan, dan membuat keputusan-keputusan dengan tepat (dalam Andrianto, 2008). Menurut Rahmat (1998) orang yang kurang percaya diri akan cenderung sedapat mungkin menghindari situasi komunikasi. Ia takut orang lain akan mengejeknya atau menyalahkannya.

58 Hal ini sesuai dengan penelitian Rakhmat (2009) yang menyebutkan bahwa faktor yang paling menentukan dalam hambatan berbicara di depan umum adalah kurangnya kepercayaan diri. Seseorang yang kurang percaya diri akan cenderung sedapat mungkin menghindari presentasi atau berbicara di depan umum. Mereka takut orang lain akan mengejek atau menyalahkan, dalam diskusi, mereka akan lebih banyak diam, dalam pidato, mereka akan berbicara terpatah-patah. Bandura menggunakan istilah keyakinan diri (Self efficacy) dalam menjelasakan tentang rasa percaya diri individu. Menurutnya keyakinan diri (Self efficacy) mengarah pada keyakinan individu bahwa dirinya mempunyai kemampuan dalam batasan tertentu untuk melakukan suatu kegiatan. Selain itu, Schwarzer dan Born menjelaskan bahwa keyakinan diri yang rendah akan diasosiasikan dengan keadaan depresi, kecemasan serta ketidakberdayaan (dalam Nuraeni, 2010). Menurut Adler, individu yang memiliki kepercayaan diri yang sangat berlebihan tidak selalu berarti sifat yang positif. Ini umumnya dapat menjurus pada usaha tak kenal lelah. Dimana orang yang terlalu percaya pada diri sendiri sering tidak hati-hati dan seenaknya. Tingkah laku mereka sering menyebabkan konflik dengan orang lain. Seseorang yang bertindak dengan kepercayaan pada diri sendiri yang berlebihan, sering memberikan kesan kejam dan lebih banyak punya lawan dari pada teman (dalam Nuraeni, 2010). Dapat disimpulkan bahwasannya apabila keyakinan diri rendah maka individu akan mudah mengalami depresi, kecemasan, dan sebaliknya apabila keyakinan diri individu tinggi maka seseorang akan memiliki kepercayaan

59 diri serta dapat melakukan tugas-tugas yang lebih menantang, dirinya akan menetapkan tujuan yang tinggi serta berusaha untuk mencapainya sampai berhasil. Dengan memiliki keyakinan diri yang baik akan membuat seorang remaja mampu melewati krisis identitas dimana menurut Erikson remaja pada usia 12-20 pada masa ini akan mulai memiliki suatu perasaan tentang identitas dirinya, dimana remaja mulai menyadari sifat-sifat yang melekat pada dirinya seperti kesuksesan dan ketidaksuksesan, tujuan-tujuan yang diinginkan tercapai di masa mendatang, kekuatan dan hasrat untuk mengontrol kehidupannya sendiri. Pada kondisi yang demikian jika seorang remaja memiliki keyakinan diri yang baik maka akan terhindar dari depresi, frustasi, serta kecemasan komunikasi interepersonal dan pada remaja yang stabil dalam mencapai identitas dirinya akan memiliki kepercayaan diri, mampu mengambil keputusan, serta mampu mengantisipasi tentang masa depannya. Dengan begitu keyakinan diri merupakan modal yang juga penting dalam pembentukan kepercayaan diri dan mampu mengelakan sifat kecemasan komunikasi interpersonal.