BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Keluarga Berencana Nasional telah diubah menjadi Gerakan Keluarga Berencana Nasional. Gerakan Keluarga Berencana Nasional yaitu gerakan masyarakat yang menghimpun dan mengajak segenap potensi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam melembagakan dan membudayakan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia di Indonesia. Tujuan Gerakan Keluarga Berencana Nasional yaitu mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia (Wiknjosastro, 2005, p.902). Jumlah pasangan usia subur di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2009, sebesar 6.483.189 orang. Peserta KB aktif adalah akseptor yang ada pada saat ini memakai kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan atau mengakhiri kesuburan. Jumlah peserta KB aktif pada tahun 2009 yaitu sebanyak 5.080.926 orang atau sebesar 78,37%. Jumlah peserta KB Aktif yang menggunakan menggunakan kontrasepsi suntik sebanyak 2.834.891 orang atau sebesar 55,80%, kontrasepsi Pil sebanyak 868.239 orang atau sebesar 17,09%, yang menggunakan Implant sebanyak 488.018 orang atau sebesar 9,61%, yang menggunakan IUD sebanyak 445.718 orang atau sebesar 1
2 8,77% dan yang menggunakan MOW/MOP sebanyak 356.631 orang atau sebesar 7,02% serta yang menggunakan Kondom 87.083 orang atau sebesar 1,71%. Peserta KB Baru adalah Pasangan usia subur yang baru pertama kali menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi atau Pasangan usia subur yang menggunakan kembali salah satu cara/alat kontrasepsi setelah mereka berakhir masa kehamilannya. Jumlah peserta KB baru pada tahun 2009 yaitu sebanyak 870.891 orang atau sebesar 13,43%. Masing-masing pasangan usia subur menggunakan alat kontrasepsi yang berbeda. Jumlah peserta KB Baru yang menggunakan kontrasepsi suntik sebanyak 529.335 orang atau sebesar 60,91%, yang menggunakan kontrasepsi Pil sebanyak 150.416 orang atau sebesar 17,31%, yang menggunakan implant sebanyak 92.179 orang atau sebesar 10,61%, yang menggunakan kondom sebanyak 45.423 orang atau sebesar 5,23% dan yang menggunakan IUD sebanyak 32.420 orang atau sebesar 3,73% serta yang menggunakan MOW/MOP sebanyak 19.276 orang atau sebesar 2,22%. Berdasarkan profil kesehatan provinsi Jawa Tengah pada tahun 2009, cakupan peserta KB aktif di provinsi Jawa Tengah sebesar 78,37%. Angka ini masih di bawah target cakupan KB pada tahun 2010 yaitu sebesar 80%. Cakupan peserta KB tertinggi yaitu sebesar 83,60% di Kabupaten Semarang dan di Kabupaten Kendal termasuk cakupan peserta KB terendah atau yang masih di bawah target (80%) yaitu sebesar 76,96% (BKKBN Provinsi Jateng, 2009, pp.57-58).
3 Pasangan usia subur di Kabupaten Kendal pada tahun 2009 berjumlah 180.135 orang. Yang menjadi peserta KB aktif yaitu sebanyak 138.623 orang atau sebesar 76,96% sedangkan yang menjadi peserta KB baru sebanyak 21.566 orang atau sebesar 11,97%. Jumlah peserta KB aktif yang menggunakan suntik sebanyak 78.570 orang atau sebesar 56,68%, yang menggunakan pil sebanyak 35.233 orang atau sebesar 25,42%, yang menggunakan implan sebanyak 10.813 orang atau sebesar 7,80%, yang menggunakan MOW dan MOP sebanyak 7.252 orang atau sebesar 5,23% dan yang menggunakan IUD sebanyak 6.383 orang atau sebesar 4,60% serta yang menggunakan kondom sebanyak 372 orang atau sebesar 0,27% (BKKBN Provinsi Jateng, 2009). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal tahun 2010, Kabupaten Kendal terdiri dari 30 wilayah. Wilayah yang mempunyai akseptor KB rendah yaitu di Kaliwungu Selatan dengan persentase 43,06% atau sebanyak 54.889 orang dari jumlah Pasangan usia subur yang ada di Kaliwungu Selatan sebanyak 127.445 orang (Dinkes Kabupaten Kendal, 2010) Jumlah Pasangan Usia Subur di Kaliwungu Selatan dari bulan Maret - Desember tahun 2010 sebanyak 127.445 orang. Jumlah peserta KB aktif sebanyak 54.889 orang atau sebesar 43,06%. Peserta KB aktif yang menggunakan alat kontrasepsi suntik sebanyak 38.851 orang atau sebesar 70,78%, yang menggunakan Pil sebanyak 12.402 orang atau sebesar 22,59%, yang menggunakan implant sebanyak 1.572 orang atau sebesar 2,86%, yang
4 menggunakan IUD sebanyak 613 orang atau sebesar 1,11%, yang menggunakan kondom sebanyak 1.451 orang atau sebesar 2,64% (Dinkes Kabupaten Kendal, 2010, p.13). Desa Sukomulyo termasuk dalam wilayah Kaliwungu Selatan. Desa Sukomulyo terdapat 2 bidan yaitu bidan Ny. S (Bidan Desa) dan bidan Ny. D. Dari hasil observasi, Bidan Ny. D memiliki pasien yang lebih banyak dari Bidan Ny. S yaitu pada bulan April - Juni 2011 terdapat sebanyak 39 orang ibu post partum. Oleh sebab itu, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian di Bidan Praktik Mandiri (BPM) Ny. D karena cakupan sampel lebih banyak. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Desa Sukomulyo pada tanggal 14 Mei 2011, dari 15 responden terdapat 3 orang (20%) yang memiliki pengetahuan kurang, 7 orang (46,67%) memiliki pengetahuan cukup, 5 orang (33,33%) memiliki pengetahuan baik. Dan dari 15 responden tidak ada yang minat memakai Alat Kontrasepsi Dalam Rahim dikarenakan takut terhadap cara pemasangannya. Oleh sebab itu, peneliti berminat untuk melakukan penelitian yang berjudul Hubungan tingkat pengetahuan Ibu Post partum dengan minat pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim di Bidan Praktik Mandiri (BPM) Ny. D Desa Sukomulyo Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal.
5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut : Apakah ada hubungan tingkat pengetahuan Ibu Post partum dengan minat pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim?. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan Ibu Post partum dengan minat pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim. 2. Tujuan Khusus a. Mendiskripsikan tentang tingkat pengetahuan Ibu Post partum. b. Mendiskripsikan tentang minat Ibu Post partum terhadap pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim. c. Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan Ibu Post partum dengan minat pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Dapat mengetahui tingkat pengetahuan Ibu Post partum terhadap minat pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim.
6 2. Bagi Pendidikan Dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang minat pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim pada Ibu Post partum. 3. Bagi Masyarakat Dapat menambah pengetahuan tentang pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim. E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No. Judul, Nama, Tahun Sasaran yang diteliti 1. Hubungan tingkat 30 orang ibu pengetahuan ibu nifas nifas di BPS dengan minat S.W penggunaan IUD di BPS S.W. Seila Mardias Tahun 2010 Bebas : tingkat pengetahuan ibu Nifas. Terikat : minat pemakaian IUD Metode Analitik dengan pendekatan cross sectional Hasil Dari hasil penelitian, 30 orang ibu nifas yang baik sebanyak 25 orang (83,3%), 5 orang (16,7%) cukup. 23 orang (76,7%) berminat menggunakan IUD, 7 orang (23,3%) tidak berminat menggunakan IUD. 2. Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi IUD dengan rendahnya minat terhadap penggunaan alat kontrasepsi IUD di Desa Paninggaran Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan. Widya Yunita Ariani. Tahun 2009 64 orang Ibu di Desa Paninggaran Kabupaten Pekalongan bebas : tingkat pengetahuan ibu. terikat : Rendahnya minat terhadap penggunaaan Alat Kontrasepsi IUD Analitik Dari hasil penelitian, 56 orang (87,5%) cukup, 8 orang (12,5%) kurang, 34 orang (53,1%) mempunyai minat tinggi dan 30 orang ( 46,9%) mempunyai minat rendah.
7 3. Beberapa faktor yang berkaitan dengan penggunaan KB IUD pada peserta KB Non IUD Di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Imbarwati Tahun 2009 Peserta KB Non IUD 54 orang di Kelurahan Kalicari, 64 orang di Pedurungan Tengah tunggal : Faktor yang berkaitan dengan penggunaan KB IUD pada peserta KB Non IUD. Deskrip-tif Dari hasil penelitian dari 118 orang, yang baik 51 orang (43,2%), kurang baik 67 orang (56,8%). Tentang Persepsi biaya KB IUD dari 118 orang, yang mengatakan mahal 63 orang (53,4%), murah 55 orang (46,6%). Tentang persepsi rasa aman KB IUD, dari 118 orang yang mengatakan aman 58 orang (49,2%), kurang aman 60 orang (50,8%). Tentang persepsi nilai KB IUD, dari 118 orang yang mengatakan positif 61 orang (51,7%), kurang positif 57 orang (48,3%). Tentang persepsi informasi KB IUD, dari 118 orang yang mengatakan cukup sebanyak 48 orang (40,7%), kurang cukup 70 orang (59,3%). Tentang kualitas pelayanan KB, dari 118 orang yang menyatakan baik 66 orang (55,9%), kurang baik 52 orang (44,1%).
8 F. Perbedaan penelitian sekarang dengan yang terdahulu Perbedaan penelitian sekarang dengan yang terdahulu yaitu tempat penelitian di Bidan Praktik Mandiri (BPM) Ny. D Desa Sukomulyo Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal, variabel bebas yaitu tingkat pengetahuan Ibu Post partum dan variabel terikat yaitu minat pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim. Penelitian sekarang berjudul Hubungan tingkat pengetahuan Ibu Post partum dengan minat pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim di Bidan Praktik Mandiri (BPM) Ny. D Desa Sukomulyo Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal.