BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada saat ini Keluarga Berencana (KB) telah dikenal hampir di

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada saat ini Keluarga Berencana (KB) telah dikenal hampir di seluruh dunia. Di negara-negara yang maju keluarga berencana bukan lagi merupakan suatu program atau gagasan, tetapi telah menjadi falsafah hidup masyarakatnya. Sedangkan di negara-negara berkembang KB masih merupakan program yang pelaksanaannya harus ditingkatkan. Tujuan umum KB yaitu membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi keluarga dengan cara mengatur kehamilan agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Bila ditilik lebih dalam sebenarnya KB bertujuan memperhatikan beberapa kepentingan manusia dan masyarakat, antara lain orang tua, anak-anak, dan masyarakat (Mochtar, 1998, p.249). Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah dan sumber daya manusia dengan kelahiran per tahun. Untuk dapat meningkatkan derajat kehidupan bangsa telah dilaksanakan secara bersama pembangunan ekonomi dan keluarga berencana merupakan sisi masing-masing mata uang. Bila gerakan keluarga berencana tidak dilakukan bersamaan dengan pembangunan ekonomi, dikhawatirkan hasil pembangunan tidak akan berarti. Keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang 1

2 2 berorientasi pada catur warga atau Zero Population Growth (pertumbuhan seimbang). Masyarakat dunia menganggap Indonesia berhasil menurunkan angka kelahiran dengan bermakna. Masyarakat dapat menerima hampir semua metode medis teknis keluarga berencana yang direncanakan oleh pemerintah (Manuaba, 1998, p.437). KB (familly planning, planned parenthood) adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi (Mochtar, 1998, p.225). Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-usaha itu dapat bersifat sementara, dapat juga bersifat permanen. Kontrasepsi yang bersifat permanen pada wanita dinamakan tubektomi dan pada pria vasektomi. Sampai sekarang cara kontrasepsi yang ideal belum ada. Kontrasepsi ideal itu harus memenuhi syarat-syarat, yaitu dapat di percaya, tidak ada efek yang mengganggu kesehatan, daya kerjanya dapat di atur sesuai kebutuhan, tidak menimbulkan gangguan sewaktu melakukan hubungan seksual, tidak memerlukan motivasi terusmenerus, mudah pelaksanaannya, murah harganya sehingga mudah di jangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, serta dapat di terima penggunannnya oleh pasangan yang bersangkutan (Wiknjosastro, 2007, p.534). Tubektomi adalah tindakan oklusi atau pengambilan sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi. Tindakan ini dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa interval. Setelah tubektomi

3 3 fertilitas dari pasangan tersebut akan terhenti secara permanen (Saifuddin, 2006, p.486). Di Kabupaten Demak tercatat jumlah peserta KB sampai bulan Desember 2009 sebanyak akseptor yang terdiri dari IUD 303 (0,75%), MOP 5 (0,01%), MOW/Tubektomi 301 (0,75%), implant (4,46%), pil (13,31%), kondom 916 (2,28%), suntik (78,45%) (BAPERMAS KB, 2009). Desa Klitih Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak merupakan satu kelurahan yang terdiri dari 4 RW dan 21 RT. Jumlah penduduk desa ini sebanyak jiwa, di mana jumlah penduduk lakilaki jiwa, perempuan jiwa, pasangan usia subur (PUS) 865 pasang, wanita usia subur (WUS) 192 jiwa. Dari data PUS tersebut di peroleh data jumlah nullipara 104, primipara 143 jiwa, multipara 550 jiwa, dan grandemultipara 68 jiwa. Jumlah akseptor KB di desa ini mencapai 78,35%. Dari jumlah PUS yang ada, akseptor IUD sebesar 2,08%, MOP 0,11%, MOW 2,19%, implant 6,70%, pil 7,39%, kondom 0,46% dan suntik 59,42%. Dari studi pendahuluan yang dilaksanakan di desa klitih pada 10 grandemultipara didapatkan hasil 6 orang (60%) berpengetahuan kurang baik tentang KB steril (tubektomi), 1 orang (10 %) berpengetahuan cukup, dan 3 orang (30%) berpengetahuan baik. Berdasarkan data di atas, jumlah akseptor KB steril (tubektomi) masih rendah dan masih banyak grandemultipara yang memiliki pengetahuan kurang, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti tentang

4 4 Gambaran pengetahuan ibu Grandemultipara tentang Keluarga Berencana (KB) steril (tubektomi) di Desa Klitih Karangtengah Demak. B. PERUMUSAN MASALAH Bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Grandemultipara tentang Kelurga Berencana (KB) steril (tubektomi) di Desa Klitih Karangtengah Demak? C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu grandemultipara tentang KB steril (tubektomi) di Desa Klitih Karangtengah Demak. 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan karakteristik responden meliputi umur dan pendidikan b. Mendeskripsikan pengetahuan responden tentang KB steril (tubektomi). D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Tenaga Kesehatan Penelitian ini sebagai data dasar bagi tenaga kesehatan, khususnya bagi bidan desa untuk menigkatkan promosi kesehatan di bidang pelayanan KB, khususnya KB steril (tubektomi)

5 5 2. Bagi Masyarakat Menambah wawasan dan informasi bagi masyarakat untuk turut serta mensukseskan Gerakan Keluarga Berencana. 3. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan dan bahan kajian yang dapat di jadikan bahan penelitian berikutnya.