RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL,

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 025/KPTS/ 2014

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Badan Kepegawaian Daerah Kab. Barru Tahun

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) SKPD adalah dokumen perencanaan. SKPD untuk periode satu (1) tahun, yang memuat kebijakan,

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

KATA PENGANTAR. Kepanjen, Februari 2016 Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

GAMBARAN PELAYANAN, TUGAS DAN FUNGSI

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN I-1

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN III)

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA

B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

RENCANA STRATEGIS TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Madiun Th

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

i R e n s t r a B a p p e d a KATA PENGANTAR

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BAB II GAMBARAN UMUM BAPPEDA KOTA BANDUNG. 2.1 Sejarah tentang Berdirinya BAPPEDA di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN TAHUN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BLITAR 1

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul 2016

KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Esa, berkat rahmat-nya akhirnya dokumen Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016-2021 ini berhasil diselesaikan dan disyahkan dengan Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 34 Tahun 2016. Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016-2021. Renstra BAPPEDA ini juga merupakan dokumen perencanaan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang memuat tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan sesuai tugas dan fungsi BAPPEDA. Penyusunan Rencana Strategis BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul dimaksudkan untuk memberikan pedoman umum (guide line) dan arahan bagi segenap pimpinan dan jajaran staf BAPPEDA dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya dalam penyusunan berbagai kebijakan yang berhubungan dengan proses perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Gunungkidul. Sedangkan tujuannya antara lain untuk neningkatkan kontribusi BAPPEDA dalam penjaminan mutu perencanaan pembangunan dan menjaga konsistensi dokumen perencanaan yang dihasilkan agar pelaksanaan pembangunan daerah dapat berjalan efektif, efisien, berkelanjutan dan terintegrasi. Selain itu dokumen ini juga ditujukan untuk mewujudkan kesamaan pandangan, sikap dan komitmen antara pimpinan dan staf dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawab dengan baik melalui perumusan bersama tujuan, sasaran, dan strategi yang akan dilaksanakan BAPPEDA selama lima tahun ke depan. Akhirnya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan memberikan kontribusi dalam penyusunan dokumen ini, khususnya kepada Tim Penyusun Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2016-2021 disampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya disertai ucapan terima kasih. KEPALA BAPPEDA, Ir. SYARIEF ARMUNANTO, MM NIP. 19590728 199003 1 003 ii

DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul.. i Kata Pengantar.. ii Daftar Isi.. iii Daftar Tabel.... iv Daftar Gambar... v BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Maksud dan Tujuan. 2 1.2.1. Maksud 2 1.2.2. Tujuan.. 3 1.3. Landasan Hukum. 3 1.4. Hubungan Renstra BAPPEDA dengan Dokumen Perencanaan yang Lain... 4 1.5. Sistematika Penulisan. 5 BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA. 6 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi BAPPEDA. 6 2.2. Sumber Daya BAPPEDA. 10 2.2.1. Kondisi Kepegawaian.. 10 2.2.2. Sarana Prasarana BAPPEDA 12 2.3. Kinerja Pelayanan BAPPEDA 13 2.4. Peluang dan Tantangan Pengembangan Pelayanan BAPPEDA... 26 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA... 27 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BAPPEDA. 27 3.2. Telaah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Gunungkidul Tahun 2005 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016-2021. 28 3.3. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2030.... 30 3.4. Penentuan Isu-isu Strategis. 32 BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN... 34 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BAPPEDA.. 36 4.2. Strategi dan Kebijakan. 41 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 52 BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD. 80 BAB VII PENUTUP. 82 iii

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan/Ruang atau Kepangkatan... 10 Tabel 2.2 Jumlah Pegawai yang Menduduki Jabatan Struktural... 11 Tabel 2.3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 11 Tabel 2.4 Jumlah Pegawai yang Telah Mengikuti Pelatihan Penjenjangan... 12 Tabel 2.5 Sarana dan Prasarana BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul... 12 Tabel 2.6 Pencapaian Kinerja Pelayanan BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2015... 16 Tabel 2.7 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2015... 20 Tabel 4.1 Sasaran dan Indikator Kinerja Utama BAPPEDA sesuai SK Bupati Gunungkidul Nomor 278/KPTS/2015..... 38 Tabel 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan BAPPEDA Tahun 2016-2021... 39 Tabel 4.3 Identifikasi dan Analisis Faktor Lingkungan Internal dan Eksternal BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016... 42 Tabel 4.4 Analisis Faktor- Faktor Internal dan Eksternal BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016... 43 Tabel 4.5 Analisis USG Faktor Internal dan Eksternal BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016.... 44 Tabel 4.6. Faktor-faktor Kunci Strategis BAPPEDA Kabupaten Gunungidul Tahun 2016 45 Tabel 4.7. Pemetaan Interaksi Faktor Internal dan Eksternal BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul... 47 Tabel 4.8. Penentuan Strategi Pencapaian Indikator Sasaran... 48 Tabel 4.9. Tujuan,Sasaran, Strategi, dan Kebijakan... 50 Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, dan Pendanaan Indikatif BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2017-2021... 53 Tabel 5.2 Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, dan Pendanaan Indikatif BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016... 70 Tabel 6.1 Indikator Kinerja BAPPEDA yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD... 81 iv

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Struktur Organisasi BAPPEDA menurut Peraturan Bupati Nomor 83 Tahun 2011 9 Gambar 4.1. Posisi Kekuatan Organisasi BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016... 46 v

LAMPIRAN V PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH 2016-2021 RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016 2021 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan merupakan salah satu fungsi pokok manajemen yang pertama harus dijalankan. Terdapat banyak definisi tentang perencanaan karena perbedaan sudut pandang, fokus perhatian, serta perbedaan cakupan bidang dalam perencanaan itu sendiri. Secara umum perencanaan merupakan proses penetapan suatu tujuan setelah memperhatikan pembatas internal dan pengaruh eksternal, yang kemudian mengartikulasikannya dengan jelas strategi atau langkah-langkah yang seharusnya dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian, perencanaan dapat berarti mengetahui dan menganalisis kondisi saat ini, meramalkan perkembangan berbagai faktor yang relevan, memperkirakan faktorfaktor pembatas, menetapkan tujuan dan sasaran yang diperkirakan dapat dicapai, serta mencari langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Rangkaian proses perencanaan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mencakup lima pendekatan, yakni politik, teknokratik, partisipatif, atas-bawah (top-down), dan bawah-atas (bottom-up). Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yang dimaksud dengan pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia. Pembangunan daerah diarahkan untuk memanfaatkan secara optimal potensi sumber daya alam dan mengembangkan sumber daya manusia dengan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian pembangunan daerah mempunyai tiga ciri pokok yaitu meliputi seluruh aspek kehidupan, dilaksanakan secara terpadu, dan meningkatkan swadaya masyarakat. Perencanaan pembangunan daerah seperti yang dimaksud dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. Dalam peraturan itu disebutkan bahwa prinsip-prinsip perencanaan pembangunan daerah meliputi: 1) merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional; 1

2) dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing; 3) mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah; dan 4) dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah, sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional. 5) dirumuskan secara transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan, dan berwawasan lingkungan. Rencana strategis (Renstra) adalah suatu dokumen perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu satu sampai dengan lima tahun sehubungan dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah serta disusun dengan memperhitungkan perkembangan lingkungan strategis. Rencana strategis dapat dilihat sebagai formulasi secara menyeluruh atau roadmap yang menjelaskan bagaimana usaha-usaha dilakukan untuk mencapai tujuan melalui penerapan strategi-strategi yang dipilih. Renstra Perangkat Daerah disusun sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah Perangkat Daerah yang selaras dengan strategi dan kebijakan daerah sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Sehubungan dengan konteks tersebut, Rencana Strategis BAPPEDA harus dirumuskan secara transparan, responsif, partisipatif serta berkeadilan dalam menampung, menganalisis dan menggunakan kekuataan-kekuatan (strenghts) sumber daya untuk mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) menjadi peluang-peluang (opportunities), serta mampu menghadapi ancaman (threats) sehingga menghasilkan kebijakan dan program yang akuntabel, terukur, efisien dan efektif. Hal ini pada muaranya akan menyelaraskan dukungan untuk mewujudkan visi dan misi Bupati, serta visi dan misi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta maupun nasional yang bersumber pada: 1) dokumen pokok-pokok Rencana Pembangunan Nasional; 2) dokumen pokok-pokok Rencana Pembangunan Provinsi; 3) dokumen pokok-pokok Rencana Pembangunan Kabupaten; dan 4) urusan wajib, urusan pilihan serta tujuan keselarasan dan keterpaduan Pengelolaan Keuangan Negara. Dukungan terhadap dokumen tersebut diatas diwujudkan dalam bentuk Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah melalui kerjasama dan koordinasi antara aparat perencana dengan unit/satuan kerja terkait maupun dengan masyarakat. 1.2. Maksud Dan Tujuan 1.2.1. Maksud Rencana Strategis BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul adalah merupakan amanah undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, yang dimaksudkan untuk memberikan pedoman umum (guide line) dan arahan bagi segenap pimpinan dan jajaran staf BAPPEDA dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya dalam menyusun berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang berhubungan dengan proses perencanaan pembangunan di Kabupaten Gunungkidul. Rencana Strategis ini juga dimaksudkan untuk memberikan arahan yang logis dan terstruktur bagi peran serta BAPPEDA untuk mendukung pencapaian visi dan misi Bupati/Wakil Bupati Gunungkidul, sesuai dengan tugas dan fungsi BAPPEDA. 2

1.2.2. Tujuan Tujuan penyusunan Rencana Strategis BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul adalah untuk : a. Meningkatkan kontribusi BAPPEDA dalam penjaminan mutu perencanaan pembangunan dan menjaga konsistensi dokumen perencanaan yang dihasilkan agar pelaksanaan pembangunan daerah dapat berjalan efektif, efisien, berkelanjutan dan terintegrasi. b. Mewujudkan kesamaan pandangan, sikap dan komitmen antara pimpinan dan staf dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawab dengan baik melalui perumusan bersama tujuan, sasaran, dan strategi yang akan dilaksanakan BAPPEDA selama lima tahun ke depan. c. Menyediakan dokumen yang menjadi dasar penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahunan BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2017-2021. 1.3. Landasan Hukum Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016-2021 adalah : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang No 12 Tahun 2011; 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara; 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025; 9. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana; 10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 11. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta; 12. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; 13. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Tahun 1950 Nomor 12, 13, 14 dan 15 dan Hal Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal; 16. Peraturan Pemerintah 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Masyarakat; 3

17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 19. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 2019; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 22. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2005-2025; 23. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012 2017 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 8 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah daerah Tahun 2012-2017; 24. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2005-2025; 25. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Lembaga Teknis Daerah; 26. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 6 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 2030; 27. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 18 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan. 1.4. Hubungan Renstra BAPPEDA Dengan Dokumen Perencanaan yang Lain Renstra BAPPEDA pada hakekatnya adalah dokumen perencanaan lima tahunan yang merupakan pedoman bagi segenap jajaran pimpinan dan staf BAPPEDA. Substansinya merupakan bentuk konkrit dari apresiasi BAPPEDA terhadap apa yang seharusnya dilakukan oleh BAPPEDA agar proses perencanaan pembangunan daerah dapat berjalan dengan baik dan selalu mengarah kepada pencapaian visi dan misi daerah. Dalam konteks demikian, secara substansial Renstra BAPPEDA dipandang dan diposisikan sebagai gambaran umum tentang proses perencanaan pembangunan daerah untuk lima tahun mendatang. Hubungan Renstra BAPPEDA dengan RPJMD digambarkan bahwa Renstra BAPPEDA adalah merupakan perterjemahan dari RPJMD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Renstra BAPPEDA disusun mempedomani RPJMD, dengan memuat gambaran pelayanan PD, isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, serta pendanaan indikatif. Hubungan Renstra BAPPEDA dengan Rencana Kerja (Renja) BAPPEDA adalah bahwa Renstra BAPPEDA merupakan pedoman dalam penyusunan Renja, yang 4

merupakan dokumen operasional tahunan bagi kegiatan PD, dengan memuat kerangka program dan kegiatan prioritas, kerangka pendanaan, serta indikator kinerja dan kelompok sasaran. 1.5. Sistematika Penulisan BAB I BAB II BAB III Bab IV Bab V Bab VI Bab VII PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan 1.3. Landasan Hukum 1.4. Hubungan Renstra BAPPEDA Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya 1.5. Sistematika Penulisan GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi BAPPEDA 2.2. Sumber Daya BAPPEDA 2.3. Kinerja Pelayanan BAPPEDA 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BAPPEDA ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BAPPEDA 3.2. Telaah RPJPD Dan RPJMD Kabupaten Gunungkidul 3.3. Telaahan Renstra BAPPEDA Provinsi DIY 3.4. Penentuan Isu-isu Strategis TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BAPPEDA 4.2. Strategi dan Kebijakan BAPPEDA RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF INDIKATOR KINERJA BAPPEDA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD PENUTUP 5

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi BAPPEDA Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 83 Tahun 2011 tentang Uraian Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Gunungkidul, BAPPEDA mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah dan tugas pembantuan di bidang perencanaan pembangunan daerah, statistik, penelitian, dan pengembangan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai fungsi : 1) penyiapan bahan perumusan kebijakan umum di bidang perencanaan pembangunan daerah, statistik, penelitian, pengembangan, dan penataan ruang; 2) perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan daerah, statistik, penelitian, pengembangan dan penataan ruang; 3) pengkoordinasian perencanaan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan jangka panjang daerah; 4) pengkoordinasian perencanaan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah daerah; 5) pengkoordinasian perencanaan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja pembangunan daerah; 6) pengkoordinasian dan pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan daerah; 7) pengkoordinasian dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan pembangunan daerah; 8) pengelolaan statistik; 9) perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian tata ruang wilayah; 10) penyusunan pedoman dan standar perencanaan pembangunan daerah, kecamatan, dan desa; 11) perencanaan kerja sama pembangunan antar daerah, swasta, dalam negeri, dan luar negeri; 12) pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah; 13) penyusunan rencana pembangunan daerah; 14) penyusunan petunjuk pelaksanaan pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan; 15) penyusunan dan pelaksanaan pedoman keserasian pengembangan perkotaan dan perdesaan; 16) penyusunan petunjuk pelaksanaan manajemen dan kelembagaan pengembangan wilayah dan kawasan; 17) penyusunan petunjuk teknis pembangunan skala kecamatan dan desa; 18) penyusunan petunjuk pelaksanaan pengembangan pembangunan perwilayahan; 19) penyusunan kawasan strategis; 20) pelaksanaan pedoman dan standar pelayanan perkotaan; 21) pelaksanaan pedoman dan standar pengembangan pembangunan perwilayahan; 22) pelaksanaan standar pelayanan minimal di bidang perencanaan pembangunan daerah; 23) pengembangan wilayah tertinggal, perbatasan, pesisir, pulau-pulau kecil, kawasan prioritas, cepat tumbuh, dan andalan; 24) pelaksanaan konsultasi perencanaan pembangunan daerah; 25) pelaksanaan konsultasi pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan; 26) pelaksanaan bimbingan, supervisi, dan konsultasi pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan; 6

27) pelaksanaan dan pembinaan perencanaan pembangunan partisipatif; 28) perencanaan pembangunan daerah; 29) pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan daerah; 30) pembinaan perencanaan satuan organisasi perangkat daerah; 31) pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah, kecamatan, dan desa; 32) pelaporan tugas pembantuan, hibah, dan bantuan; 33) pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional; 34) pengelolaan UPT; dan 35) pengelolaan ketatausahaan badan. Sedangkan masing-masing Bidang dan Sekretariat memiliki tugas sebagai berikut: 1) Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana kegiatan, perencanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan, pengelolaan keuangan, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, perpustakaan, administrasi umum dan hubungan masyarakat serta memberikan pelayanan administratif dan fungsional. 2) Bidang Pemerintahan, Sosial, dan Budaya mempunyai tugas melaksanakan perencanaan pembangunan di bidang pemerintahan, sosial dan budaya. 3) Bidang Perekonomian mempunyai tugas melaksanakan perencanaan pembangunan di bidang pertanian, kehutanan, perikanan, kelautan, industri, kepariwisataan, energi sumber daya mineral, perdagangan, koperasi, dan investasi serta pengembangan dunia usaha. 4) Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan perencanaan pembangunan di bidang pengairan, air bersih, prasarana dasar permukiman, perhubungan, telekomunikasi, pengembangan wilayah, pengelolaan kawasan, tata ruang, tata guna lahan, sumberdaya alam, dan lingkungan hidup. 5) Bidang Penelitian, Pengembangan dan Pengendalian mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan penelitian, pengembangan, pengendalian, monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan rencana pembangunan. 6) Bidang Statistik dan Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan statistik, pendataan, perencanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan pembangunan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 12 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 21 Tahun 2011, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari : a. Unsur Pimpinan : Kepala Badan; b. Unsur Pembantu Pimpinan : Sekretariat yang terdiri dari Subbagian-Subbagian; c. Unsur Pelaksana : 1) Bidang-bidang yang terdiri dari Subbidangsubbidang; 2) Unit Pelaksana Teknis; d. Kelompok Jabatan Fungsional Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari : a. Kepala Badan; b. Sekretariat, terdiri dari: 1) Subbagian Perencanaan; 2) Subbagian Keuangan; 3) Subbagian Umum; c. Bidang Pemerintahan, Sosial, dan Budaya, terdiri dari : 1) Subbidang Pemerintahan; 2) Subbidang Sosial dan Budaya; 7

d. Bidang Perekonomian, terdiri dari: 1) Subbidang Pertanian dan Kelautan; 2) Subbidang Industri dan Jasa; e. Bidang Fisik dan Prasarana Wilayah, terdiri dari: 1) Subbidang Sarana dan Prasarana Wilayah; 2) Subbidang Tata Ruang, Lingkungan Hidup, Perumahan, dan Permukiman; f. Bidang Penelitian, Pengembangan dan Pengendalian, terdiri dari: 1) Subbidang Penelitian dan Pengembangan; 2) Subbidang Pengendalian; g. Bidang Statistik dan Perencanaan, terdiri dari: 3) Subbidang Statistik; 4) Subbidang Rencana Pembangunan; h. Unit Pelaksana Teknis; i. Kelompok Jabatan Fungsional. Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul dapat dilihat pada Gambar 2.1. 8

Gambar 2.1. Struktur Organisasi BAPPEDA menurut Peraturan Bupati Nomor 83 Tahun 2011 9

2.2. Sumber Daya BAPPEDA 2.2.1. Kondisi Kepegawaian Jumlah pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul per 29 Februari 2016 sebanyak 49 orang. Jumlah ini masih sama dengan akhir periode Renstra Tahun 2010 2015 dengan jumlah pegawai laki-laki sebanyak 34 orang dan perempuan sebanyak 15 orang. Berdasarkan golongan/ruang dan kepangkatan, pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai golongan yang cukup bervariatif dari golongan I sampai golongan IV. Pegawai dengan jumlah terbanyak terdapat pada golongan III/b yaitu 15 orang yang diikuti jumlah pegawai pada golongan IV/a sebanyak 11 orang dan golongan III/c sebanyak 7 orang. Jumlah pegawai selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.1 yang menunjukkan jumlah pegawai berdasarkan golongan/ruang atau kepangkatan. Tabel 2.1. Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan/Ruang atau Kepangkatan No. Golongan/ Ruang Kepangkatan Jumlah Pegawai (Orang) Laki-laki Perempuan 1. IV/e Pembina Utama - - IV/d Pembina Utama Madya - - IV/c Pembina Utama Muda 1 - IV/b Pembina Tingkat I 1 - IV/a Pembina 8 3 2. III/d Penata Tingkat I 2 0 III/c Penata 5 2 III/b Penata Muda Tingkat I 9 6 III/a Penata Muda 2 1 3. II/d Pengatur Tingkat I 2 1 II/c Pengatur 2 2 II/b Pengatur Muda Tingkat I - - II/a Pengatur Muda - - 4. I/d Juru Tingkat I - - I/c Juru 1 - I/b Juru Muda Tingkat I 1 - I/a Juru Muda - - Jumlah 34 15 Data Kepegawaian BAPPEDA, Februari 2016 Dari jumlah 49 orang pegawai tersebut, 20 (dua puluh) orang menduduki jabatan struktural dan sisanya 29 (dua puluh sembilan) orang menjalankan fungsinya sebagai staf pada bidang-bidang yang ada sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 83 Tahun 2011 tentang Uraian Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Jumlah pegawai berdasarkan jabatan struktural dapat dilihat pada Tabel 2.2. 10

Tabel 2.2. Jumlah Pegawai yang Menduduki Jabatan Struktural No. Jenis Jabatan Nama Jabatan Jumlah 1. Eselon II Kepala 1 2. Eselon III a. Sekretaris 1 b. Kepala Bidang Statistik dan Perencanaan 1 c. Kepala Bidang Perekonomian 1 d. Kepala Bidang Pemerintahan, Sosial, dan Budaya 1 e. Kepala Bidang Fisik dan Prasarana 1 f. Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Pengendalian 1 3. Eselon IV a. Kepala Sub Bagian Perencanaan 1 b. Kepala Sub Bagian Umum 1 c. Kepala Sub Bagian Keuangan 1 d. Kepala Sub Bidang Rencana Pembangunan 1 e. Kepala Sub Bidang Statistik 1 f. Kepala Sub Bidang Industri dan Jasa 1 g. Kepala Sub Bidang Pertanian dan Kelautan 1 h. Kepala Sub Bidang Pemerintahan 1 i. Kepala Sub Bidang Sosial dan Budaya 1 j. Kepala Sub Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah 1 k. Kepala Sub Bidang Tata Ruang, Lingkungan Hidup, Perumahan 1 dan Permukiman l. Kepala Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan 1 m. Kepala Sub Bidang Pengendalian 1 Jumlah 20 Data Kepegawaian BAPPEDA, Februari 2016 Berdasarkan tingkat pendidikannya, pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tingkat pendidikan yang bervariatif, mulai dari pendidikan SD (Sekolah Dasar) sampai dengan S-2 (Strata 2). Pegawai dengan tingkat pendidikan S-2 merupakan jumlah yang terbanyak yaitu 17 orang dan diikuti dengan pegawai dengan pendidikan S-1 dan SLTA yang masing-masing sebesar 15 orang dan 10 orang. Data selengkapnya seperti terlihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. Pendidikan Jumlah Pegawai (Orang) Jumlah Laki-laki Perempuan (Orang) 1. Strata 2 (S-2) 13 4 17 2. Strata 1 (S-1) 11 4 15 3. Sarjana Muda / Akademi 3 2 5 4. SLTA 5 5 10 5. SLTP 0 0 0 6. SD 2 0 2 Jumlah 34 15 49 Data Kepegawaian BAPPEDA, Februari 2016 Dilihat dari banyaknya jumlah pegawai yang mempunyai pendidikan yang memadai diharapkan mampu melaksanakan tugas, pokok dan fungsinya untuk mencapai target yang telah ditentukan untuk 5 (lima) tahun ke depan. Di samping itu pengembangan kompetensi pegawai masih tetap diperlukan baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal seperti bimbingan teknis, diklat, kursus-kursus, seminar, dan bentuk pelatihan lainnya. Berdasarkan jumlah pegawai yang menduduki jabatan struktural, 19 orang telah mengikuti pelatihan penjenjangan (Diklat kepemimpinan) sesuai dengan jenjang jabatan strukturalnya. Jumlah ini masih sama dengan jumlah akhir periode Renstra Tahun 2010-2015. Pada tahun 2016 ini diharapkan semua pejabat struktural telah mengikuti diklat kepemimpinan yang sesuai. 11

Tabel 2.4. Jumlah Pegawai yang Telah Mengikuti Pelatihan Penjenjangan No. Pendidikan Jumlah (orang) 1. SPAMEN/DIKLATPIM TINGKAT II 1 2. SPAMA/DIKLATPIM TINGKAT III 6 3. ADUM/ADUMLA/DIKLATPIM TINGKAT IV 12 Jumlah 19 Data Kepegawaian BAPPEDA, Februari 2016 Selain ketersediaan sumberdaya manusia yang handal, faktor sarana prasarana yang memadai dan dana yang cukup merupakan faktor penentu keberhasilan dalam pencapaian sasaran yang diharapkan. 2.2.2. Sarana Prasarana BAPPEDA Secara umum, sarana prasarana BAPPEDA yang berupa tanah dan bangunan berada pada kondisi baik. Kantor BAPPEDA berdiri di atas tanah seluas 2.748 m 2 dengan status tanah hak pakai sejak tahun 1992. Bangunan kantor berupa gedung bertingkat dengan luas lantai 705,50 m 2 yang terletak di Jalan Satria Nomor 3, Wonosari, Gunungkidul. Secara umum kondisi sarana prasarana yang dimiliki untuk mendukung pelaksanaan tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul dapat dilihat pada Tabel 2.5. Tabel 2.5. Sarana dan Prasarana BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul No. Jenis Barang Jumlah (buah) Nilai Aset (Rp) Kondisi Umum 1. Mobil 5 642.222.600,00 Baik 2. Sepeda motor 25 184.892.600,00 Baik 3. Alat ukur universal (GPS) 2 11.853.900,00 Baik 4. Mesin ketik 9 5.643.000,00 Baik 5. Alat penyimpan perlengkapan kantor 60 67.159.000,00 Baik (filling/rak/lemari besi, lemari kaca, lemari katalog, brankas) 6. Alat kantor lainnya (mesin absensi, mesin hitung, 12 50.974.550,00 Baik LCD proyektor, layar overhead, papan visual, whiteboard, papan nama instansi) 7. Mebelair (lemari kayu, rak kayu, meja rapat, meja telepon, kursi rapat, kursi putar, kursi tangan, zice, bangku tunggu, meja 1/2 biro, sofa) 263 125.223.450,00 Baik 8. Alat pendingin (AC), kipas angin 25 110.620.000,00 Baik 9. Alat rumah tangga lainnya (UPS, Amplifier, 13 48.771.300,00 Baik Wireless, dll) 10. Alat pemadam kebakaran 2 1.800.000,00 Baik 11. Personal computer (PC, Laptop, Notebook) 49 349.165.566,78 Baik 12. Peralatan komputer mainframe (HDD eksternal) 1 1.500.000,00 Baik 13. Peralatan mini komputer (printer) 20 38.244.348,81 Baik 14. Peralatan personal komputer (monitor) 6 7.200.000,00 Baik 15. Peralatan jaringan (server, router) 5 146.870.000,00 Baik 16. Meja kerja pejabat 23 18.000.000,00 Baik 17. Meja rapat pejabat 5 11.152.000,00 Baik 18. Peralatan studio visual (microphone, power 7 31.152.000,00 Baik amplier, kamera digital) 19. Peralatan studio video dan film (layar film, mini viewer) 8 22.460.900,00 Baik Jumlah 540 1.874.905.215,59 Data aset BAPPEDA per 31 Desember 2015 12

2.3. Kinerja Pelayanan BAPPEDA Dalam Rencana Strategis BAPPEDA Tahun 2010-2015, visi yang ditetapkan adalah: Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Daerah yang Berkualitas, Integratif, dan Partisipatif. Visi ini kemudian dijabarkan menjadi 5 misi, yaitu: (1) Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumberdaya manusia (SDM) perencana pembangunan daerah; (2) Meningkatkan koordinasi perencanaan pembangunan daerah; (3) Meningkatkan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah; (4) Meningkatkan monitoring, evaluasi, dan pelaporan perencanaan pembangunan daerah; dan (5) Meningkatkan kemampuan pengelolaan data statistik, serta pelaksanaan penelitian dan pengembangan perencanaan pembangunan daerah. Kelima misi tersebut kemudian dijabarkan dalam tujuan sebagai hasil akhir yang akan dicapai serta sasaran yang merupakan hasil yang akan dicapai dalam rumusan yang spesifik, terukur dalam waktu tertentu secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, ditetapkan beberapa strategi dan kebijakan yang merupakan ketentuan-ketentuan yang dijadikan pedoman pelaksanaan program dan kegiatan. Rencana Strategis BAPPEDA mengalami perubahan dengan dilakukannya Perubahan Renstra pada tahun 2014 berdasarkan perubahan RPJMD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 2015 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2013. Namun secara garis besar sasaran dan indikator sasaran BAPPEDA tidak mengalami perubahan. Perubahan hanya terjadi pada target dan indikator kinerja pada beberapa program dan kegiatan. Renstra BAPPEDA mengalami perubahan yang kedua pada akhir periode Renstra yaitu tahun 2015. Perubahan ini dilakukan berdasarkan konsultasi intensif dengan Tim Asistensi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang menghasilkan Indikator Kinerja Utama yang lebih bersifat outcomes. Sebelum perubahan, BAPPEDA mempunyai 11 sasaran jangka menengah yaitu: 1. Terwujudnya sumberdaya manusia yang berkualitas dan profesional dalam perencanaan pembangunan daerah; 2. Terwujudnya keselarasan, keserasian, keseimbangan, serta kesepahaman dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah; 3. Terwujudnya sistem perencanaan pembangunan daerah yang terintegrasi; 4. Terwujudnya penataan ruang daerah yang terpadu dan terintegrasi; 5. Terwujudnya koordinasi perencanaan yang berbasis sumberdaya alam; 6. Terwujudnya sarana dan prasarana pendukung perencanaan pembangunan yang memadai; 7. Terwujudnya fungsi perencanaan pembangunan daerah yang memadai; 8. Meningkatnya peran monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan pembangunan daerah; 9. Tersedianya umpan balik proses perencanaan pembangunan daerah; 10. Terwujudnya basis data statistik dan statistik perencanaan pembangunan yang up to date, tepat dan akurat; dan 11. Terwujudnya pelaksanaan penelitian dan pengembangan perencanaan pembangunan daerah. Dari 11 sasaran tersebut kemudian dijabarkan dalam 18 indikator kinerja sasaran. Sementara dalam perubahan Renstra BAPPEDA Tahun 2010-2015 hanya terdapat 2 sasaran yang dijabarkan dalam 4 indikator kinerja sasaran. Sasaran dalam Perubahan Renstra tersebut yaitu: (1) terwujudnya keselarasan antar lembaga dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah (2) terwujudnya keselarasan antar waktu dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah 13

Sehubungan dengan hal tersebut, pencapaian kinerja pelayanan BAPPEDA yang terkait dengan indikator kinerja sasaran dibagi menjadi dua periodisasi yaitu Tahun 2011-2013 dan Tahun 2014-2015. Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2013 akan digunakan indikator kinerja sasaran yang lama, sedangkan Tahun 2014 dan Tahun 2015 akan menggunakan indikator kinerja sasaran yang baru. Berdasarkan indikator kinerja sasaran yang lama, pada tahun 2013 secara keseluruhan capaian kinerja pelayanan pada BAPPEDA berhasil cukup baik dengan rasio capaian yang terendah sebesar 75 dan tertinggi sebesar 133,33. Pencapaian kinerja pelayanan BAPPEDA yang terendah pada indikator kinerja sasaran: persentase hasil penelitian dan pengembangan yang mendukung perencanaan pembangunan daerah. Pada tahun 2013, kegiatan yang mendukung sasaran tersebut tidak terdapat output khusus untuk kegiatan penelitian, sehingga capaian realisasinya sama dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 30%, sedangkan target yang tercantum dalam Renstra pada tahun yang sama sebesar 40%. Pencapaian kinerja pelayanan BAPPEDA yang tertinggi terdapat pada indikator kinerja sasaran: jumlah dokumen monitoring dan evaluasi pelaporan pembangunan daerah, karena dokumen yang dihasilkan sebanyak 4 dokumen, sedangkan target yang tercantum dalam Renstra hanya 3 dokumen. Berdasarkan indikator kinerja sasaran yang baru, yang hanya terdiri dari 4 indikator kinerja utama, pencapaian kinerja pelayanan BAPPEDA pada akhir periode Renstra tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1. Persentase kesesuaian program dalam Rencana Kerja (Renja) SKPD terhadap program dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dengan rasio capaian 100; 2. Persentase kesesuaian program dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) terhadap Program dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan rasio capaian 97,92; 3. Persentase kesesuaian program dalam Rencana Strategis (Renstra) SKPD terhadap program dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan rasio capaian 98,96; dan 4. Persentase kesesuaian program dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terhadap program dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dengan rasio capaian sebesar 96,28. Dalam hal kesesuaian program antara RKPD dengan RPJMD, yang menunjukkan konsistensi perencanaan jangka pendek dengan jangka menengah, masih terdapat kesenjangan. Hal ini disebabkan karena dalam perjalanan waktu, dalam pelaksanaannya terdapat penyesuaian-penyesuaian dengan kebutuhan, baik itu yang berkaitan dengan Kementerian Teknis/Lembaga maupun tuntutan pemenuhan aspirasi masyarakat, sehingga ditambahkan program-program baru yang digunakan untuk mencapai sasaran RPJMD. Dalam hal ini,, terdapat program dan kegiatan baru yang menyesuaikan dengan Renja dan Renstra Kementerian dan Lembaga, terutama bagi dinas dan instansi teknis yang memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan teknis kementerian di daerah. Pada tahun 2013 telah dilakukan Review terhadap RPJMD, namun penyesuaian program dan kegiatan serta target-target masih belum seperti yang diharapkan. Dalam hal penilaian konsistensi antar lembaga, yang ditunjukkan dengan perbandingan antara Rencana Strategis di tingkat SKPD dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah sebagai aktualisasi perencanaan jangka menengah di tingkat daerah, terdata kesenjangan sebesar 2,08%. Persentase kesesuaian Program dalam Rencana Kerja (Renja) SKPD terhadap Program dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), menunjukkan capaian sebagaimana target yang diharapkan. Pengaliran Program dan Kegiatan dari RKPD ke dalam Rencana Kerja SKPD benar-benar dikendalikan. Hanya Program dan Kegiatan yang terdapat di dalam RKPD saja yang boleh direncanakan untuk dilaksanakan oleh SKPD, sehingga kesesuaian program antara RKPD dan Renja SKPD adalah 100%. Sebagai bentuk pencapaian visi BAPPEDA untuk mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, integratif, dan partisipatif, BAPPEDA sebagai penjamin mutu perencanaan pembangunan daerah terus berupaya untuk menjaga konsistensi perencanaan pembangunan baik antar lembaga maupun antar waktu, serta menjaga keselarasan dengan 14

kebijakan pada level yang lebih tinggi yaitu di level Provinsi maupun di tingkat Pusat. Keberhasilan pencapaian kinerja BAPPEDA ini tidak terlepas dari kontribusi dan kerjasama yang baik dari SKPD terkait dan stakeholders lainnya. Pencapaian kinerja pelayanan BAPPEDA Kbuoaten Gunungkidul Tahun 2010-2015 disajikan dalam Tabel 2.6. Jumlah program dan kegiatan pada Renstra Tahun 2010-2015 adalah 18 program dengan 91 kegiatan. Dalam pelaksanaannya, selama periode tahun anggaran 2011 sampai dengan 2015 semua program telah dilaksanakan. Kedelapan belas program tersebut adalah: 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur; 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur; 5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan; 6. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik; 7. Program Pengembangan Data/Informasi; 8. Program Kerjasama Pembangunan; 9. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh 10. Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar; 11. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah; 12. Program Perencanaan Pembangunan Daerah; 13. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi; 14. Program Perencanaan Pembangunan Sosial dan Budaya; 15. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumberdaya Alam; 16. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana; 17. Program Perencanaan Tata Ruang; dan 18. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah. Jumlah kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2011-2015 sebanyak 91 kegiatan. Meskipun jumlah kegiatan yang dilaksanakan sama dengan jumlah kegiatan dalam Renstra, namun ada dua nama kegiatan yang berbeda dengan yang tercantum dalam Renstra. Kegiatan yang tidak terdapat dalam Renstra adalah kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Administrasi/Teknik Perkantoran dan Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor. Kedua kegiatan ini sebenarnya hanya untuk mendukung program dan kegiatan sebelumnya seperti yang direncanakan dalam Renstra. Ada 2 kegiatan dalam Renstra yang tidak dilaksanakan, kegiatan tersebut adalah kegiatan Orientasi Pengembangan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Musrenbang RPJMD. Output kegiatan orientasi sebenarnya merupakan salah satu output dari kegiatan Penyusunan Rancangan RPJMD yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2015 dan tidak menjadi kegiatan tersendiri. Kegiatan Musrenbang RPJMD sebenarnya juga telah dianggarkan pada tahun anggaran 2015, namun karena ditetapkannya Pemilihan Kepala Daerah secara serentak pada tanggal 9 Desember 2015, maka pada perubahan anggaran, kegiatan Musrenbang RPJMD dihapuskan dan kemudian akan dianggarkan kembali pada tahun anggaran berikutnya. Pada tahun anggaran 2011-2013 jumlah program dan kegiatan yang dilaksanakan BAPPEDA sama seperti yang tercantum dalam Renstra. Tahun 2011 BAPPEDA melaksanakan 16 program yang dijabarkan dalam 52 kegiatan dengan jumlah anggaran Rp1.660.065.000,00. BAPPEDA dapat melaksanakan seluruh kegiatan dengan tingkat pencapaian kinerja keuangan sebesar 91,88%. Pada tahun 2012 dan 2013 BAPPEDA mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp2.574.974.000,00 dan Rp3.960.201.500,00 untuk melaksanakan 17 program dengan 58 kegiatan dan 70 kegiatan. Seperti halnya pada tahun sebelumnya, secara umum program dan kegiatan yang dilaksanakan tahun 2012 dan 2013 dapat terlaksana 100% dengan tingkat capaian kinerja keuangan masing-masing sebesar 94,49% dan 94,43%. 15

Tabel 2.6. Pencapaian Kinerja Pelayanan Bappeda Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2015 INDIKATOR SASARAN SESUAI TARGET RENSTRA PD TAHUN KE- REALISASI CAPAIAN TAHUN KE- RASIO CAPAIAN PADA TAHUN KE- No. TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA (IKU, KET IKK, dll) 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 Persentase kecamatan yang memiliki pemetaan potensi secara up to date dan akurat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 RPJMD 2 Persentase SKPD yang menerapkan 100% 100% 100% 100% 100% 0% 90% 95% 100% 100% 0,00 90,00 95,00 100,00 100,00 RPJMD perencanaan secara terintegrasi dan tepat waktu berdasarkan basis data yang up to date dan akurat 3 Persentase SKPD yang menerapkan 100% 100% 100% 100% 100% 0% 0% 40% 100% 100% 0,00 0,00 40,00 100,00 100,00 RPJMD sistem informasi perencanaan dan monev terintegrasi secara online 4 Teridentifikasinya faktor-faktor 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 RPJMD penyebab keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian target sasaran pembangunan secara periodik 5 Persentase kelengkapan data secara up 85% 85% 85% 90% 90% 50% 70% 75% na 90% 58,82 82,35 88,24-100,00 RPJMD to date dan akurat 6 Persentase pelaporan secara benar dan 100% 100% 100% 100% 100% 70% 80% 95,10% na 97% 70,00 80,00 95,10-97,00 RPJMD tepat waktu 7 Persentase SKPD yang menerapkan 60% 75% 80% 90% 90% na na 60% 90% 90% - - 75,00 100,00 100,00 RPJMD 8 Persentase personel yang lulus pendidikan formal/non formal dalam bidang perencanaan pembangunan 9 Persentase koordinasi internal maupun antarbidang secara rutin dan periodik 10 Persentase koordinasi sektoral dengan SKPD lingkup sektor terkait sesuai 11 Persentase sistem perencanaan pembangunan daerah yang terintegrasi 12 Persentase penataan ruang daerah yang terpadu dan terintegrasi 13 Persentase koordinasi perencanaan yang berbasis sumberdaya alam 14 Persentase sarana dan prasarana kantor yang memadai 15 Persentase layanan administrasi perkantoran yang memadai 5% 10% 15% 20% 25% 7,14% 16,94% 15,69% 142,80 169,40 104,60 IKU lama 50% 60% 70% 80% 90% 50,00% 62,50% 70,00% 100,00 104,17 100,00 IKU lama 50% 60% 70% 80% 90% 50,00% 60,00% 70,00% 100,00 100,00 100,00 IKU lama 100% 100% 100% 100% 100% 60,00% 85,00% 90,00% 60,00 85,00 90,00 IKU lama 20% 40% 60% 80% 100% 20,00% 22,22% 60,00% 100,00 55,55 100,00 IKU lama 20% 40% 60% 80% 100% 20,00% 35,00% 50,00% 100,00 87,50 83,33 IKU lama 75% 80% 85% 90% 95% 75,00% 75,00% 85,00% 100,00 93,75 100,00 IKU lama 100% 100% 100% 100% 100% 95,00% 95,00% 95,00% 95,00 95,00 95,00 IKU lama 16

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 16 Persentase pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan 17 Persentase SOP perencanaan pembangunan daerah 18 Persentase sosialisasi produk-produk perencanaan pembangunan daerah 19 Persentase dokumen program/kegiatan perencanaan (RKPD) yang dimuat dalam APBD 20 Persentase partisipasi para pemangku kepentingan dalam perencanaan pembangunan daerah 21 Jumlah dokumen monitoring dan evaluasi pelaporan pembangunan 22 Persentase SKPD yang menyampaikan laporan program/kegiatan non APBD dan APBD (termasuk DAK) yang tepat 23 Persentase kelengkapan identifikasi faktor keberhasilan dan kegagalan pencapaian target pembangunan 24 Persentase basis data dan statistik perencanaan pembangunan daerah yang up to date, tepat dan akurat 25 Persentase hasil penelitian dan pengembangan yang mendukung perencanaan pembangunan daerah 26 Persentase kesesuaian Program dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) terhadap Program dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 27 Persentase kesesuaian Program dalam Rencana Strategis (Renstra) SKPD terhadap Program dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 28 Persentase kesesuaian Program dalam Rencana Kerja (Renja) SKPD terhadap Program dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 100% 100% 100% 100% 100% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00 100,00 100,00 IKU lama 60% 75% 80% 90% 90% 60,00% 75,00% 80,00% 100,00 100,00 100,00 IKU lama 75% 80% 85% 90% 95% 60,00% 70,00% 75,00% 80,00 87,50 88,24 IKU lama 50% 75% 80% 85% 100% 60,00% 75,00% 80,00% 120,00 100,00 100,00 IKU lama 80% 90% 100% 100% 100% 80,00% 90,00% 95,00% 100,00 100,00 95,00 IKU lama 3 dok 3 dok 3 dok 3 dok 3 dok 3 dok 4 dok 4 dok 100,00 133,33 133,33 IKU lama 60% 70% 80% 90% 100% 60,00% 70,00% 75,00% 100,00 100,00 93,75 IKU lama 20% 30% 50% 60% 70% 20,00% 25,00% 50,00% 100,00 83,33 100,00 IKU lama 85% 85% 85% 90% 90% 80,00% 85,00% 85,00% 94,12 100,00 100,00 IKU lama 20% 30% 40% 50% 60% 20,00% 30,00% 30,00% 100,00 100,00 75,00 IKU lama 100% 100% 101,17% 100% 101,17 100,00 IKU baru 100% 100% 92,71% 100% 92,71 100,00 IKU baru 100% 100% 100% 100% 100,00 100,00 IKU baru 17

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 29 Persentase kesesuaian Program dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terhadap Program dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah 30 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan 31 Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA/PERKADA 32 Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan 100% 100% 96,78% 100% 96,78 100,00 IKU baru Ada Ada Ada Ada 100,00 100,00 IKK Ada Ada Ada Ada 100,00 100,00 IKK Ada Ada Ada Ada 100,00 100,00 IKK 33 Persentase konsistensi penjabaran 100% 100% 101,17% 97,92% 101,17 97,92 IKK Program RPJMD ke dalam RKPD 34 Buku "Kabupaten Dalam Angka" Ada Ada Ada Ada 100,00 100,00 IKK 35 Buku "PDRB Kabupaten" Ada Ada Ada Ada 100,00 100,00 IKK 18

Pada tahun anggaran 2014, BAPPEDA melaksanakan 16 program dengan 73 kegiatan. Dari jumlah anggaran sebesar Rp4.368.912.000,00 seluruh kegiatan dapat diselesaikan dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 96,61%. Pada tahun akhir periode Renstra (Tahun 2015) terdapat dua kegiatan yang tidak tercantum dalam Renstra Tahun 2010-2015. Kegiatan tersebut adalah penyediaan jasa tenaga administrasi/teknik perkantoran yang termasuk dalam program pelayanan administrasi perkantoran dan kegiatan pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor yang terdapat dalam program peningkatan sarana dan prasarana aparatur. Kegiatan penyediaan jasa tenaga administrasi/teknik perkantoran dianggarkan untuk memfasilitasi petugas jaga malam dan petugas pemelihara jaringan internet, sedangkan kegiatan pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor mempunyai output yang berupa pemeliharaan pendingin ruangan (AC) yang sebelumnya dimasukkan dalam output kegiatan yang sudah ada dalam Renstra. Tingkat capaian kinerja keuangan pada tahun 2015 adalah sebesar 90,68% dari jumlah anggaran sebesar Rp3.815.232.500,00. Dari 17 program dan 77 kegiatan, satu kegiatan tidak dapat dilaksanakan, yaitu kegiatan Penyusunan Rencana Strategis SKPD. Kegiatan ini terkait dengan adanya Pemilihan Kepala Daerah secara serentak pada tanggal 9 Desember 2015 sehingga penetapan RPJMD Kabupaten Gunungkidul sebagai acuan untuk penyusunan Renstra belum dapat dilakukan. Selama periode Renstra Tahun 2010-2015, rata-rata anggaran meningkat dengan tingkat pertumbuhan 26,64% per tahun, sedangkan untuk realisasinya meningkat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 27,01%. Secara umum, program dan kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2011-2015 menunjukkan hasil yang baik. Hal ini tidak terlepas dari faktor-faktor pendukung yang ada, seperti kapasitas sumber daya manusia, sarana dan prasarana pendukung yang memadai serta kerjasama dan koordinasi yang baik dengan SKPD maupun stakeholders lainnya. Beberapa kegiatan yang mengalami hambatan dalam pelaksanaannya yang pada umumnya tidak sesuai dengan time schedule yang direncanakan disebabkan karena adanya hambatan dalam pencairan dana. Untuk anggaran, realisasi dan tingkat capaian realisasi dan anggaran dapat dilihat pada Tabel 2.7. 19