LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2014"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 204 TAHUN 205

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayahnya sehingga Laporan Laporan Kinerja (LKj) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Malang Tahun 204 telah dapat diselesaikan. Laporan Kinerja (LKj) Bappeda Kabupaten Malang disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 204 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang menjelaskan bahwa, setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumberdaya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang telah disusun. Selanjutnya pelaksanaan penyusunan Laporan Kinerja (LKj) BAPPEDA Kabupaten Malang Tahun 204 ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 204 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Kerja Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam laporan ini, diungkapkan seluruh aktivitas yang dilaksanakan oleh BAPPEDA dalam tahun 204 yang telah tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun Dalam Laporan Kinerja (LKj) BAPPEDA Kabupaten Malang ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak akan kami terima sebagai bahan perbaikan dan penyempurnaan ke depan. Kepanjen, April 205 Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang H. EDI SUHARTONO Pembina Utama Muda NIP i

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I PENDAHULUAN... I- A. Latar Belakang... I- B. Maksud & Tujuan... I- C. Gambaran Umum... I-2. Organisasi Perangkat Daerah... I-2 a. Sekretariat... I-3 b. Bidang Perencana Sarana Prasarana dan Pengembangan Wilayah... I-5 c. Bidang Perencanaan Ekonomi... I-8 d. Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Sosial Budaya. I-0 e. Bidang Statistik dan Perencanaan Strategis... I-2 f. UPT... I-4 g. Kelompok Jabatan Fungsional... I-4 h. Susunan Organisasi... I-5 2. Sumber Daya Aparatur... I-6 3. Capaian Kinerja BAPPEDA Tahun sebelumnya... I-9 D. Dasar Hukum... I-23 E. Sistematika... I-24 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... II- A. Perencanaan Strategis... II-. Visi... II- 2. Misi... II- 3. Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program... II- B. Perjanjian Kinerja Tahun II-4 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... III- A. Capaian Kinerja Organisasi... III-

4 . Membandingkan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun III- 2. Membandingkan antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun ini dengan Tahun Lalu dan Beberapa Tahun Terakhir... III- 3. Membandingkan Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun ini dengan Target Jangka menengah yang terdapat dalam Dokumen Perencanaan Strategis Organisasi... III-5 4. Membandingkan Realisasi Kinerja dengan Standart Nasional III-8 5. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan Kinerja serta Alternatif Solusi yang telah dilakukan... III-9 6. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya... III Analisis Program/Kegiatan Tahun 204 yang Menunjang Keberhasilan ataupun Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja... III-2 a. Program Perencanaan Pembangunan Daerah... III-2 b. Program Pengembangan Data dan Informasi... III-22 c. Program Kerjasama Pembangunan... III-23 d. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh... III-24 e. Program Perencanaan Pembangunan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar dengan kegiatan... III-24 f. Program Perencanaan Prasarana dan Sumber Daya Alam... III-24 g. Program Perencanaan Sosial Budaya... III-25 h. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi... III-25 i. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah... III-26 B. Realisasi Anggaran... III-30 BAB IV PENUTUP... IV-

5 LAMPIRAN-LAMPIRAN - Penetapan Kinerja Tahun Pengukuran Kinerja Tahun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun Renstra Tahun

6 DAFTAR TABEL Tabel I.C. Tabel I.C.2 Sasaran () Target, Realisasi dan Capaian IKU Bappeda Tahun I-9 Sasaran (2) Target, Realisasi dan Capaian IKU Bappeda Tahun I-22 Tabel II.B. Sasaran Strategis Perjanjian Kinerja Bappeda Tahun II-4 Tabel II.B.2 Program dan Anggaran Perjanjian Kinerja Bappeda Tahun 204 II-5 Tabel III.A. Sasaran () Target, Realisasi dan Capaian IKU Bappeda Tahun III- Tabel III.A.2 Sasaran (2) Target, Realisasi dan Capaian IKU Bappeda Tahun III-0 Tabel III.A.3 Sasaran () Target, Realisasi dan Capaian IKU Tahun 202 s.d III- Tabel III.A.4 Sasaran (2) Target, Realisasi dan Capaian IKU Tahun 202 s.d III-4 Tabel III.A.5 Sasaran () Target, Realisasi dan Capaian IKU Tahun 202 s.d. 204 dan Tahun III-5 Tabel III.A.6 Sasaran (2) Target, Realisasi dan Capaian IKU Tahun 202 s.d. 204 dan Tahun III-7 Tabel III.A.7 Rata-Rata Capaian IKU Bappeda Tahun Tabel III.B. Realisasi Program dan Kegiatan... III-9 III-30

7 DAFTAR GAMBAR Gambar I.C. Susunan Organisasi Bappeda Kabupaten Malang... I-5 Gambar I.C.2 Grafik Klasifikasi jumlah PNS dan tenaga honorer berdasarkan jenis kelamin... I-6 Gambar I.C.3 Grafik Klasifikasi PNS berdasarkan tingkat pendidikan formal. I-7 Gambar I.C.4 Grafik Klasifikasi PNS berdasarkan golongan... I-7 Gambar I.C.5 Grafik Klasifikasi PNS berdasarkan pendidikan perjenjangan aparatur... I-8 Gambar III.A. Grafik Tingkat Inflasi (dalam persen)... III-6

8 RINGKASAN EKSEKUTIF Sesuai dengan Rencana Strategis dan dalam rangka mendukung terwujudnya visi RPJMD Kabupaten Malang tahun yaitu Terwujudnya masyarakat Kabupaten Malang yang Mandiri, Agamis, Demokratis, Produktif, Maju, Aman, dan Berdaya Saing atau MADEP MANTEB, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang telah menetapkan visi yaitu : Menjadi lembaga perencanaan yang kapabel dan profesional dalam mempersiapkan dan menyajikan rencana pembangunan daerah. Sedangkan misi yang ditetapkan adalah menyusun dokumen perencanaan pembangunan yang berkualitas, sinergis, partisipatif dan akuntabel. Sebagai lembaga teknis daerah BAPPEDA Kabupaten Malang bertanggungjawab terhadap penyusunan dokumen perencanaan pembangunan yaitu perencanaan jangka panjang, menengah dan tahunan. Dalam perencanaan pembangunan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang mengutamakan partisipasi masyarakat yang diwujudkan dengan masyarakat ikut serta dalam penyusunan program melalui Musrenbang, mulai dari tingkat desa, kecamatan dan kabupaten; meningkatkan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, monitoring dan evaluasi; meningkatkan sistem pendataan/informasi/statistik; membangun sumber daya manusia yang profesional serta meningkatkan kerjasama dengan pihak lain. Visi dan Misi di atas mendasari kebijakan dan program-program Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Selain itu, melalui kedua landasan tersebut diharapkan akan mendorong dan memberikan kontribusi nyata dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Malang. Sedangkan indikator sasaran keberhasilan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang adalah sebagai berikut :. Tingkat optimalisasi koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi serta monitoring dan evaluasi; 2. Tingkat ketersediaan data yang akurat dan up to date; 3. Jumlah pendidikan, pelatihan dan bintek yang diikuti; 4. Tingkat kelancaran pelaksanaan tugas. Setiap sasaran dijabarkan dalam beberapa program dan kegiatan. Pada tahun 203 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang memiliki 6 program dan 39 kegiatan. Dengan rencana tingkat capaian (target) rata-rata sebesar 83%, dan realisasi rata-rata 83%. Sehingga persentase rata-rata pencapaian target adalah 00% (seperti pada Form PK terlampir).

9 Tahun 204 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 204 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, danperaturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 204 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Kerja Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pelaksanaan pembangunan daerah untuk mencapai tujuan diawali dengan adanya perencanaan. Sebagai unit perencana di daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang berupaya melaksanakan program/kegiatan untuk mencapai tujuan pembangunan yang diharapkan. Berbagai program yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 204 dijabarkan dalam kegiatan dan indikator kegiatan (input, output, outcome) yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas perencanaan yang sinergis, partisipatif dan akuntabel. Untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan program/kegiatan maka dilakukan proses penilaian (akuntabilitas) kinerja instansi pemerintah selama Tahun Anggaran 204 sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumberdaya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis. B. Maksud dan Tujuan Maksud disusunnya laporan kinerja (LKj) ini pada dasarnya adalah untuk memenuhi kewajiban sesuai petunjuk/pedoman sebagaimana tersebut dalam dasar hukum penyusunan, yaitu Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 204 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Selanjutnya tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran dalam penyajian data kuantitatif maupun kualitatif sesuai kewenangan pada lingkup perencanaan di daerah guna melakukan penilaian (akuntabilitas) kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang. I.

10 Tahun 204 C. Gambaran Umum. Organisasi Perangkat Daerah Sesuai dengan Peraturan Bupati Malang Nomor 37 Tahun 202 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah pasal 4 menyebutkan bahwa Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang merupakan unsur Perencana Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan, dan dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, serta dalam Bab IV disebutkan tentang Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang mempunyai tugas pokok, yaitu : a. Melaksanakan urusan Pemerintah Daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang perencanaan pembangunan daerah; b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya. Dalam melaksanakan tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang mempunyai fungsi : a. Pengumpulan, pengelolaan dan pengendalian data berbentuk data base serta analisa data untuk menyusun program kegiatan; b. Perencanaan strategis pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; c. Perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah; d. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum bidang perencanaan pembangunan daerah; e. Pelaksanaan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi, monitoring dan pelaporan penyelenggaraan bidang perencanaan pembangunan daerah; f. Pelaksanaan standar pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan dalam bidang perencanaan pembangunan daerah; g. Pembinaan UPT; h. Pengkoordinasian, pengintegrasian, sinkronisasi pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan di lingkungan pemerintah daerah; i. Pengelolaan dan pembinaan perencanaan pembangunan daerah; j. Penggunaan dan pelaksanaan kerjasama dengan masyarakat, Lembaga Pemerintah dan Lembaga lainnya. I 2.

11 Tahun 204 Berbagai tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang dilaksanakan oleh Sekretariat dan Sub Bagian, Bidang dan Sub Bidang yang terdiri dari : a. Sekretariat ) Tugas Pokok Sekretariat : a) Melaksanakan koordinasi perencanaan, evaluasi dan pelaporan program Badan Perencanaan, pengelolaan urusan kepegawaian, urusan umum yang meliputi kegiatan surat menyurat, penggandaan, perlengkapan, rumah tangga, hubungan masyarakat, urusan perpustakaan, urusan keuangan, serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; b) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya. 2) Fungsi Sekretariat : a) Perencanaan kegiatan kesekretariatan ; b) Pengelolaan urusan administrasi kepegawaian, kesejahteraan dan pendidikan pelatihan pegawai; c) Pengelolaan urusan rumah tangga, keprotokolan dan hubungan masyarakat; d) Penyelenggaraan pengelolaan administrasi keuangan dan kekayaan daerah; e) Penyelenggaraan kegiatan surat menyurat, pengetikan dan penggandaan, kearsipan dan perpustakaan; f) Pengelolaan administrasi perlengkapan dan mengurus pemeliharaan, kebersihan dan keamanan kantor; g) Pengkoordinasian perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan program Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. 3) Sekretariat terdiri dari : a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. Tugas Pokok Sub Bagian Umum dan Kepegawaian : () Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; I 3.

12 Tahun 204 (2) Menyelenggarakan, melaksanakan dan mengelola administrasi kepegawaian, kesejahteraan pegawai dan pendidikan pelatihan pegawai; (3) Melaksanakan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan, urusan surat menyurat, kearsipan, rumah tangga, perjalanan dinas, keprotokolan, penyusunan rencana kebutuhan barang, peralatan dan mendistribusikan; (4) Melaksanakan tata usaha barang, perawatan/ penyimpanan peralatan kantor dan pendataan inventaris kantor; (5) Menyelenggarakan administrasi perkantoran; (6) Melaksanakan kebersihan dan keamanan kantor; (7) Menghimpun, mengolah data, menyusun program kerja sub bagian umum dan kepegawaian; (8) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya; b) Sub Bagian Keuangan : Tugas Pokok Sub Bagian Keuangan : () Menyusun rencana kegiatan sub bagian keuangan; (2) Melaksanakan administrasi keuangan yang meliputi pembukuan, pertanggungjawaban dan verifikasi serta penyusunan perhitungan anggaran; (3) Menyelenggarakan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan anggaran satuan kerja; (4) Menyiapkan bahan penyusunan rencana strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; (5) Menghimpun, mengolah data dan menyusun program kerja sub bagian keuangan; (6) Melaksanakan pengurusan biaya perpindahan pegawai dan ganti rugi gaji pegawai serta pembayaran hak-hak keuangan lainnya; (7) Melaksanakan evaluasi keuangan terhadap hasil pelaksanaan program dan rencana strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; I 4.

13 Tahun 204 (8) Mengkompilasikan dan penyusunan laporan hasil laporan perencanaan dan laporan akuntabilitas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; (9) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya. c) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan : Tugas Pokok Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan: () Menyusun rencana kegiatan sub bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan; (2) Menyiapkan rumusan kebijakan program kerja dan rencana kerja kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; (3) Melaksanakan koordinasi, sinkronisasi penyusunan rencana kegiatan tahunan dan laporan tahunan; (4) Melaksanakan koordinasi dalam rangka penyusunan bahan monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; (5) Menyiapkan bahan dan sarana pertimbangan kepada pimpinan dalam rangka perencanaan, pengendalian, dan pengembangan pembangunan; (6) Mengkompilasi dan menyusun laporan hasil perencanaan dan laporan akuntabilitas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; (7) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya. b. Bidang Perencanaan Sarana Prasarana dan Pengembangan Wilayah: ) Bidang Perencanaan Sarana Prasarana dan Pengembangan Wilayah mempunyai tugas : a) Melaksanakan sebagian tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam perumusan kebijakan bimbingan, konsultasi dan koordinasi, monitoring dan evaluasi serta sarana prasarana dan pengembangan wilayah; I 5.

14 Tahun 204 b) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya. 2) Bidang Perencanaan Sarana Prasarana dan Pengembangan Wilayah mempunyai fungsi : a) Perencanaan program kegiatan pada Bidang Perencanaan Sarana Prasarana dan Pengembangan Wilayah ; b) Penghimpunan, pengolahan bahan/data, penyusunan rekomendasi dan perumusan kebijakan Bidang Perencanaan Sarana Prasarana dan Pengembangan Wilayah; c) Pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi kegiatan perencanaan di Bidang Perencanaan Sarana Prasarana dan Pengembangan Wilayah; d) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dalam rangka pengendalian perencanaan pembangunan Bidang Perencanaan Sarana Prasarana dan Pengembangan Wilayah; e) Penyusunan dan pelaksanaan petunjuk pelaksanaan pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan, keserasian pengembangan perkotaan dan pedesaan, manajemen dan kelembagaan pengembangan wilayah dan kawasan; f) Pengembangan wilayah tertinggal, perbatasan, pesisir dan pulau pulau kecil dan perencanaan kawasan prioritas Cepat Tumbuh dan Andalan; 3) Bidang Perencanaan Sarana Prasarana dan Pengembangan Wilayah terdiri dari; a) Sub Bidang Sarana dan Prasarana: Tugas Pokok Sub Bidang Sarana Prasarana: () Melaksanakan koordinasi perencanaan pembangunan sarana prasarana yang meliputi bina marga, cipta karya, pengairan dan perhubungan; (2) Menghimpun, mengolah bahan/data perencanaan sarana prasarana; (3) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi kegiatan dan pengembangan sarana prasarana daerah; (4) Melaksanakan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi pengembangan sarana prasarana daerah; I 6.

15 Tahun 204 (5) Melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam rangka pengendalian dan pengembangan sarana prasarana daerah; (6) Melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan sub bidang Sarana Prasarana; (7) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan Sarana Prasarana dan Pengembangan Wilayah sesuai dengan bidang tugasnya. b) Sub Bidang Pengembangan Wilayah: Tugas Pokok Sub Bidang Pengembangan Wilayah: () Mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program wilayah; (2) Melakukan analisa dan evaluasi atas program pengembangan wilayah; (3) Melaksanakan kegiatan perencanaan umum pembangunan prasarana, perumahan, penataan ruang, pertanahan, lingkungan hidup, energi, pertambangan, mineral, pariwisata dan kehutanan; (4) Mengkoordinasikan dan memadukan program/rencana pembangunan perumahan, penataan ruang dan pertanahan, lingkungan hidup, energi, pertambangan, mineral, pariwisata dan kehutanan yang disusun oleh satuan organisasi dalam lingkungan pemerintah daerah dan instansi-instansi vertikal serta badan-badan lain di wilayah daerah; (5) Melaksanakan identifikasi dan inventarisasi permasalahan di bidang pengembangan wilayah serta merumuskan langkahlangkah kebijakan pemecahannya; (6) Melaksanakan dan/atau pengkoordinasian penyusunan program tahunan di bidang pembangunan pengembangan wilayah yang meliputi perumahan, penataan ruang dan pertanahan, lingkungan hidup, energi, pertambangan dan mineral, pariwisata dan kehutanan; (7) Melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan sub bidang pengembangan wilayah; I 7.

16 Tahun 204 (8) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan Sarana Prasarana dan Pengembangan wilayah sesuai dengan bidang tugasnya. c. Bidang Perencanaan Ekonomi ) Bidang Perencanaan Ekonomi mempunyai tugas : a) Melaksanakan sebagian tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam melakukan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan pertanian, kelautan, perikanan, industri, pariwisata, perdagangan, koperasi, pengusaha kecil dan menengah, ketenagakerjaan, keuangan, investasi dan bantuan dalam/luar negeri; b) Melaksanakan koordinasi perencanaan pembangunan ekonomi yang meliputi sektor ekonomi primer, sekunder dan jasa; c) Mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan bidang pertanian, kelautan, perikanan, industri, pariwisata, perdagangan, koperasi, pengusaha kecil dan menengah, ketenagakerjaan, keuangan investasi; d) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya. 2) Bidang Perencanaan Ekonomi mempunyai fungsi : a) Pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan secara umum di bidang pertanian, kelautan, perikanan, industri, pariwisata, perdagangan, koperasi, pengusaha kecil dan menengah, ketenagakerjaan, keuangan, investasi dan bantuan dalam/luar negeri yang diusulkan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam lingkungan Pemerintah Daerah dan instansiinstansi vertikal serta badan-badan lain di wilayah daerah; b) Pelaksanaan inventarisasi permasalahan di bidang ekonomi serta merumuskan langkah-langkah kebijakan pemecahannya; c) Pengkoordinasian dan memadukan rencana pembangunan di bidang ekonomi yang disusun oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam lingkungan Pemerintah Daerah dan instansiinstansi vertikal serta badan-badan lain di wilayah daerah; d) Pengkoordinasian penyusunan program tahunan di bidang ekonomi yang meliputi pertanian, kelautan, perikanan, I 8.

17 Tahun 204 perindustrian, pariwisata, perdagangan, koperasi, pengusaha kecil dan menengah, ketenagakerjaan, keuangan investasi bantuan dalam/luar negeri dalam rangka pelaksanaan pembangunan daerah atau proyek-proyek yang diusulkan kepada Pemerintah Daerah untuk dimasukkan dalam programprogram tahunan daerah. 3) Bidang Perencanaan Ekonomi terdiri dari : a) Sub Bidang Perekonomian Primer : Sub Bidang Perekonomian Primer mempunyai tugas : () Melakukan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan pertanian, peternakan, kelautan, perikanan, industri; (2) Merencanakan program kegiatan pada sub bidang perekonomian primer; (3) Menghimpun, mengolah bahan/data, penyusunan bahan rekomendasi dan perumusan kebijakan sub bidang perekonomian primer; (4) Melaksanakan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi kegiatan perencanaan pembangunan bidang ekonomi sektor primer; (5) Melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam rangka pengendalian perencanaan pembangunan perekonomian; (6) Melaksanakan evaluasi dan pelaporan sub bidang Perekonomian Primer; (7) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi. b) Sub Bidang Perekonomian Tersier : Sub Bidang Perekonomian Tersier mempunyai tugas : () Melaksanakan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunankoperasi, pengusaha kecil dan menengah, perdagangan, pariwisata, keuangan, investasi dan bantuan dalam dan luar negeri dan ketenagakerjaan; (2) Menghimpun dan pengolahan bahan/data perencanaan pembangunan koperasi, pengusaha kecil dan menengah, perdagangan, pariwisata, keuangan, investasi, dan bantuan dalam dan luar negeri dan ketenagakerjaan; I 9.

18 Tahun 204 (3) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi kegiatan perencanaan pembangunan koperasi, pengusaha kecil dan menengah, perdagangan, pariwisata, keuangan, investasi, dan bantuan dalam dan luar negeri dan ketenagakerjaan; (4) Melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam rangka pengendalian perencanaan pembangunan koperasi, pengusaha kecil dan menengah, perdagangan, pariwisata, keuangan, investasi, dan bantuan dalam dan luar negeri dan ketenagakerjaan; (5) Melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan Sub Bidang Perekonomian Tersier; (6) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi. d. Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Sosial Budaya : ) Tugas Pokok Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Sosial Budaya: a) Melaksanakan sebagian tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam pelaksanaan koordinasi perencanaan pembangunan bidang pemerintahan, keagamaan, kebudayaan, kesehatan, pendidikan, pemuda dan olahraga, sosial kemasyarakatan dan kependudukan dan pengentasan kemiskinan; b) Mempersiapkan bahan penyusunan perencanaan program pembangunan di bidang pemerintahan, keagamaan, kebudayaan, kesehatan, pendidikan, pemuda dan olahraga, sosial kemasyarakatan dan kependudukan dan pengentasan kemiskinan; c) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya. 2) Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Sosial Budaya mempunyai fungsi : a) Pengumpulan, pengolahan dan penyusunan data sebagai bahan rekomendasi, perumusan kebijakan dan perencanaan program kegiatan pembangunan bidang pemerintahan, keagamaan, I 0.

19 Tahun 204 kebudayaan, kesehatan, pendidikan, pemuda dan olahraga, sosial kemasyarakatan dan kependudukan dan pengentasan kemiskinan; b) Pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah dan/atau Lembaga terkait dalam rangka perencanaan program kegiatan pembangunan bidang pemerintahan, keagamaan, kebudayaan, kesehatan, pendidikan, pemuda dan olahraga, sosial kemasyarakatan dan kependudukan dan pengentasan kemiskinan; c) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam rangka pengendalian perencanaan pembangunan bidang pemerintahan dan sosial budaya; d) Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) serta Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Kepala Daerah. 3) Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Sosial Budaya terdiri dari : a) Sub Bidang Pemerintahan dan Aparatur : Sub Bidang Pemerintahan dan Aparatur mempunyai tugas : () Melaksanakan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dengan Lembaga dan/atau Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait dalam rangka perencanaan program kegiatan pembangunan bidang pemerintahan dan aparatur; (2) Menghimpun, mengolah dan menyusun data sebagai bahan rekomendasi, perumusan kebijakan dan perencanaan program kegiatan pembangunan bidang pemerintahan dan aparatur; (3) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam rangka pengendalian perencanaan pemerintahan Sub Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Aparatur; (4) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Sosial Budaya. b) Sub Bidang Sosial Budaya : Sub Bidang Sosial Budaya mempunyai tugas : () Melaksanakan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dengan Lembaga dan/atau Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait dalam rangka perencanaan program kegiatan bidang keagamaan, I.

20 Tahun 204 kebudayaan, kesehatan, pendidikan, pemuda dan olahraga, sosial kemasyarakatan dan pengentasan kemiskinan; (2) Mengumpulkan, mengolah dan menyusun data sebagai bahan rekomendasi, perumusan kebijakan dan perencanaan program kegiatan pembangunan bidang keagamaan, kebudayaan, kesehatan, pendidikan, pemuda dan olahraga, sosial kemasyarakatan, kependudukan dan pengentasan kemiskinan; (3) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam rangka pengendalian perencanaan pembangunan Sub Bidang Sosial Budaya; (4) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Sosial Budaya sesuai dengan bidang tugasnya. e. Bidang Statistik dan Perencanaan Strategis : ) Tugas Pokok Bidang Statistik dan Perencanaan Strategis : a) Melaksanakan sebagian tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam menghimpun data, melaksanakan analisa, evaluasi/penilaian serta menyusun laporan hasil - hasil pelaksanaan pembangunan dari berbagai sektor serta menghimpun berbagai potensi yang ada di wilayah daerah dan menyiapkan bahan penyusunan Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; b) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugasnya. 2) Bidang Statistik dan Perencanaan Strategis mempunyai fungsi : a) Pengumpulan dan menyusun data serta potensi hasil pelaksanaan program atau proyek pembangunan; b) Penyusunan statistik dan mendokumentasikan tentang hasil pelaksanaan pembangunan di daerah; c) Pelaksanaan analisa dan evaluasi/penilaian data atas hasil pelaksanaan pembangunan dan berbagai potensi; d) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan pembangunan dan laporan Kepala Daerah; e) Penyusunan dan penyiapan bahan penyusunan rencana strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; f) Pelaksanaan evaluasi pembangunan daerah terhadap kegiatan program dan rencana strategis; I 2.

21 Tahun 204 g) Pelaksanaan kegiatan visualisasi hasil pelaksanaan pembangunan. 3) Bidang Statistik dan Perencanaan Strategis terdiri dari : a) Sub Bidang Statistik : Tugas Pokok Sub Bidang Statistik : () Mengumpulkan data dan mempersiapkan data mengenai pelaksanaan program pembangunan; (2) Mempersiapkan/menganalisa hasil pelaksanaan pembangunan dan berbagai potensi serta mengevaluasi guna bahan laporan hasil-hasil pelaksanaan pembangunan pada berbagai sektor; (3) Melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan Sub Bidang Statistik; (4) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Statistik dan Perencanaan Strategis sesuai dengan tugasnya. b) Sub Bidang Perencanaan Strategis : Tugas Pokok Sub Bidang Perencanaan Strategis : () Menyusun dan menyiapkan dokumen perencanaan pembangunan yang bersifat jangka pendek, menengah dan jangka panjang; (2) Menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-D); (3) Menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-D); (4) Menyiapkan bahan penyusunan Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; (5) Melaksanakan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-D) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-D); (6) Melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan Sub Bidang Perencanaan Strategis; (7) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Statistik dan Perencanaan Strategis sesuai dengan bidang tugasnya. I 3.

22 Tahun 204 f. UPT : ) UPT Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanankan tugas sebagian tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sesuai dengan nomenklaturnya serta tugastugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan; 2) UPT Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dibentuk dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati berdasarkan kebutuhan Daerah serta telah memenuhi kriteria dan ketentuan yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. g. Kelompok Jabatan Fungsional : ) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan; 2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat ) terdiri dari sejumlah tenaga, dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya, ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; 3) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat 2) diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. I 4.

23 Tahun 204 h. Susunan Organisasi Gambar I.C. Susunan Organisasi Bappeda Kabupaten Malang I 5.

24 Tahun Sumber Daya Aparatur Ditinjau dari jumlah, jenis kelamin, tingkat pendidikan formal, golongan dan pendidikan penjenjangan aparatur, maka kondisi aparatur Badan Perencanaan Pembangunan Daerah tahun 204adalah sebagai berikut : a. Jumlah 46 orang, Laki-laki : 32 Orang; Perempuan : 4 Orang; 46 Orang Tenaga kontrak 8 orang (7 Orang Laki-laki dan Orang Perempuan). Berikut grafik klasifikasi jumlah PNS dan Tenaga Honorer berdasarkan jenis kelamin: Gambar I.C.2 Grafik klasifikasi jumlah PNS dan tenaga honorer berdasarkan jenis kelamin 3% 2% Laki-Laki Perempuan 26% Tenaga Kontrak Laki- Laki 59% Tenaga Kontrak Perempuan b. Tingkat pendidikan formal ) Pendidikan S3 : Orang 2) Pendidikan S2 : 6 Orang 3) Pendidikan S : 29 Orang 4) Pendidikan SLTA : 7 Orang 6) Pendidikan SLTP : 2 Orang 7) Pendidikan SD : Orang Jumlah : 46 Orang I 6.

25 Tahun 204 formal: Berikut grafik klasifikasi PNS berdasarkan tingkat pendidikan Gambar I.C.3 Grafik klasifikasi PNS berdasarkan tingkat pendidikan formal 5% 5% 2% 2% 3% S3 S2 S SLTA 63% SLTP SD c. Berdasarkan golongan : - Golongan IV : 9 - Golongan III : 28 - Golongan II : 8 - Golongan I : - CPNS : - Berikut grafik klasifikasi PNS berdasarkan tingkat golongan: Gambar I.C.4 Grafik klasifikasi PNS berdasarkan golongan 2% 7% 20% Golongan IV Golongan III Golongan III Golongan I 6% I 7.

26 Tahun 204 d. Pendidikan Penjenjangan Aparatur - Spamen : Orang - Pendidikan PIM III : 5 Orang - Pendidikan PIM IV : Orang aparatur: Berikut grafik klasifikasi PNS berdasarkan tingkat perjenjangan Gambar I.C.5 Klasifikasi PNS berdasarkan pendidikan perjenjangan aparatur 6% 29% Spamen Pendidikan PIM III 65% Pendidikan PIM IV Disamping pendidikan penjenjangan, Aparatur Badan Perencanaan Pembangunan Daerah juga mengikuti berbagai pendidikan teknis, baik dibidang perencanaan seperti perencanaan penganggaran yaitu Kursus Keuangan Daerah (KKD) maupun non perencanaan/penunjang, mengikuti berbagai bimbingan teknisdan rapat koordinasi/sinkronisasi program di tingkat provinsi dan pusat. I 8.

27 Tahun Capaian Kinerja Bappeda Tahun Sebelumnya Tabel I.C. Sasaran () Target, Realisasi dan Capaian IKU Bappeda Tahun 203 No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) Tingkat kuantitas dan kualitas dokumen perencanaan BAPPEDA a. Jumlah dokumen jangka panjang yang disusun tepat waktu dan sesuai kriteria yang ditetapkandibanding jumlah total dokumen perencanaan jangka panjang. ( 2 Dok ) 2 Dok ( 2 Dok ) 2 Dok 00 b. Jumlah dokumen jangka menengah yang disusun tepat waktu dan sesuai kriteria yang ditetapkan dibanding jumlah total dokumen perencanaan jangka menengah. ( Dok ) Dok ( Dok Dok ) 00 c. Jumlah dokumen tahunan yang disusun tepat waktu dan sesuai kriteria yang ditetapkan dibanding jumlah total dokumen perencanaan tahunan. ( 0 Dok 0 Dok ) ( 0 Dok 0 Dok ) 00 d. Jumlah program RKPD yang ditindaklanjuti dalam KUA-PPAS dibanding total program RKPD. ( 77 Prog ) 77 Prog ( 77 Prog ) 77 Prog 00 e. Realisasi capaian indikator kinerja pembangunan di RKPD dibanding target indikator di RPJMD (PDRB, Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, Kemiskinan dan IPM) - PDRB-ADHB Rp (juta) Rp (Juta) 0,4 - PDRB-ADHK Rp (juta) Rp (Juta) 02,6 - PDRB-ADHB- Perkapita Rp Rp ,38 - Pertumbuhan Ekonomi 6,4 % 7,44 % 6,25 - Inflasi 6,3-5,6 % 6,35 % - Kemiskinan,9 %,96 % - IPM 7, % 7,53 % I 9.

28 Tahun 204 Sasaran kinerja Bappeda yang pertama "Tingkat kuantitas dan kualitas dokumen perencanaan BAPPEDA" diukur dengan indikator sasaran sebagai berikut: a. Perbandingan jumlah dokumen jangka panjang yang disusun tepat waktu dan sesuai kriteria yang ditetapkan dengan jumlah total dokumen perencanaan jangka panjang, pada tahun 203 tidak ditetapkan target karena dokumen perencanaan jangka panjang telah tersedia dan masih berlaku yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) ( ) yang disahkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun 2008 dan dokumen Rencana Tata Ruang/Wilayah (RTRW) ( ) yang disahkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 3 Tahun 200 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang. b. Perbandingan jumlah dokumen jangka menengah yang disusun tepat waktu dan sesuai kriteria yang ditetapkan dengan jumlah total domumen perencanaan jangka menengah, dengan target dokumen dan terealisasi dokumen yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ( ) yang disahkan dengan Peraturan Daerah Nomor Kabupaten Malang 2 Tahun 20 dan Tahun 203, telah dilaksanakan review paruh waktu yang telah disahkan dengan Peraturan Bupati Malang Nomor 5 Tahun 204. Dokumen RPJMD dapat tersusun 00% sesuai target yang ditetapkan karena dukungan data dan dokumen yang telah tersedia, sumberdaya tim penyusun yang kapabel dan komunikasi, koordinasi dan kerjasama yang baik antar instansi terkait. c. Perbandingan jumlah dokumen tahunan yang disusun tepat waktu dan sesuai kriteria yang ditetapkan dengan jumlah total dokumen perencanaan tahunan pada tahun 203 dengan target 0 dokumen dan terealisasi 0 dokumen yaitu: ). Dokumen Kebijakan Umum Anggaran (KUA) 2). Dokumen Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 3). Buku Kabupaten Malang Dalam Angka (KMDA) 4). Buku Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 5). Buku Hasil-hasil Pembangunan 6). Buku Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 7). Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati (LKPJ) 8). Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 9). Dokumen Indikator Ekonomi I 20.

29 Tahun 204 0). Dokumen Hasil Koordinasi Perencanaan Penanganan Pusat-pusat Pertumbuhan Ekonomi d. Dokumen KUA-PPAS, KMDA, PDRB, Hasil-Hasil Pembangunan, IPM, LKPJ, RKPD, Indikator Ekonomi dan dokumen Hasil Koordinasi Perencanaan Penanganan Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi dapat tersusun 00% sesuai target yang ditetapkan karena merupakan tugas pokok dan fungsi bappeda sehingga program dan kegiatan penyusunan dokumen tersebut menjadi prioritas Bappeda. Selain itu dukungan data dan anggaran yang telah tersedia, sumberdaya tim penyusun yang kapabel serta komunikasi, koordinasi dan kerjasama yang baik dengan SKPD maupun instansi terkait. e. Perbandingan Jumlah program RKPD yang ditindaklanjuti dalam KUA-PPAS dengan jumlah total program RKPD, dari target 77 Program RKPD yang ditindaklanjuti dalam Kebijakan Umum Anggaran Tahun 204 terealisasi sebanyak 77 program atau dapat dikatakan capaiannya sebesar 00%. Capaian indikator 00% ini karena sasaran program yang ditetapkan berawal dari musyawarah perencanaan pembangunan yang partisipatif dan penyusunannya telah melalui tahap analisa kebutuhan prioritas dan searah dengan kebijakan pembangunan daerah sehingga seluruh program yang telah ditetapkan dalam RKPD 00% diakomodir dalam KUA-PPAS. f. Perbandingan Realisasi capaian indikator kinerja pembangunan di RKPD (PDRB, Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, Kemiskinan dan IMP) dengan Target indikator kinerja pembangunan di RPJMD (PDRB, Pertumbuhan EKonomi, Inflasi, Kemiskinan dan IMP). Indikator kinerja pembangunan di RKPD terdiri dari 7 faktor dengan satuan berbeda (rupiah dan persentase) sehingga tidak bisa terhitung apabila dijadikan satu formulasi, sehingga Tim Penyusun LKJ Bappeda menyajikan perhitungan indikator kinerja pembangunan secara terperinci sebagai berikut: ) PDRB - ADHB dengan target sebesar Rp (juta) dan terealisasi sebesar Rp (juta), sehingga capaiannya sebesar 0,4%; 2) PDRB - ADHK dengan target sebesar Rp (juta) dan terealisasi sebesar Rp (juta), sehingga capaiannya sebesar 02,6%; 3) PDRB - ADHB perkapita dengan target sebesar Rp (juta) dan terealisasi sebesar Rp (juta), sehingga capaiannya sebesar 02,38%; 4) Pertumbuhan Ekonomi dengan target sebesar 6,4%, terealisasi sebesar 7,44%, sehingga capaiannya sebesar 6,25%; I 2.

30 Tahun 204 5) Inflasi dengan target antara 6,3-5,6%, terealisasi dengan angka 6,35%; 6) Kemiskinan dari angka yang ditargetkan sebesar,9%, tercatat sebesar,96%, sehingga ada penambahan sebesar 0,06%; 7) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari angka yang ditargetkan sebesar 7,% meningkat menjadi 7,53%, ada peningkatan capaian sebesar 0,43%. Tabel I.C.2 Sasaran (2) Target, Realisasi dan Capaian IKU Bappeda Tahun 203 No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) Tingkat Partisipasi Stakeholders dalam Proses Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) a. Jumlah peserta yang hadir dibanding jumlah peserta yang diundang. b. Jumlah peserta wanita yang hadir dibanding jumlah peserta yang hadir. ( 0,97 29 orang 300 orang 0,36 ) ( 07 orang ) 29 orang ( 0, orang 300 orang 0,30 ) ( 86 orang ) 288 orang 99 8 c. Jumlah usulan kegiatan yang diakomodir dalam Forum SKPD-RKPD dibanding usulan kegiatan hasil Musrenbang Kecamatan 0,50 ( 65 kegiatan ) 30 kegiatan 0,30 ( 39 kegiatan ) 30 kegiatan 60 Sasaran kinerja Bappeda yang kedua "Tingkat partisipasi stakeholders dalam proses perencanan pembangunan (Musrenbang)", diukur dengan indikator sasaran sebagai berikut: a. Jumlah peserta yang hadir ditargetkan 29 orang atau sebesar 97% dari 300 orang yang diundang, terealisasi288 orang yang hadir, dengan formula: Peserta yang hadir = 288 = 0,96 Yang diundang 300 sehingga capaian sebesar 99%. Capaian kurang dari 00 % karena terdapat 2 undangan yang tidak hadir dari unsur organisasi masyarakat karena acara bersamaan dengan kegiatan internal organisasi. b. Jumlah peserta wanita yang hadir ditargetkan 07 orang atau sebesar 37% dari jumlah 29 orang undangan yang ditargetkan hadir, dengan formula: Peserta wanita yang hadir = 86 = 0,30 Undangan yang hadir 288 sehingga capaian sebesar 8%. I 22.

31 Tahun 204 Capaian kurang dari 00 % karena beberapa organisasi masyarakat undangan tidak hadir karena acara bersamaan dengan kegiatan di daerah setempat. c. Jumlah Usulan yang diakomodir dalam forum SKPD ditargetkan 65 kegiatan atau 50% dari jumlah usulan kegiatan hasil musrenbang 30 kegiatan, dengan formula Usulan hasil Musrenbang Kecamatan = 39 = 0,30 Usulan yang diakomodir dalam Forum SKPD 30 sehingga capaian sebesar 60%; Capaian kurang dari 00 % karena beberapa usulan yang disampaikan cenderung sektoral hanya bermanfaat pada masyarakat lokal tertentu, sedangkan anggaran daerah terbatas. Usulan yang diakomodir adalah usulan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat luas dan menunjang pembangunan masyarakat, sehingga hanya 60% usulan yang diakomodir. D. Dasar Hukum Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Malang ini berdasarkan : a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN; b. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; c. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; d. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; e. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 200 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; f. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 204 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; g. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 204 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Kerja Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. I 23.

32 Tahun 204 h. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 7 Tahun 202 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah; i. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah; j. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 0 Tahun 204 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 204; k. Peraturan Bupati Malang Nomor 37 Tahun 202 tentang Organisasi Perangkat Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; l. Peraturan Bupati Malang Nomor 28 Tahun 203 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang; m. Peraturan Bupati Malang Nomor 22 Tahun 204 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 204; n. Peraturan Bupati Malang Nomor 5 Tahun 204 tentang Review RPJMD Kabupaten Malang Tahun Paruh Waktu; o. Keputusan Bupati Malang Nomor : 80/58/KEP/42.03/20 tentang Pengesahan Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Malang Tahun ; p. Keputusan Bupati Malang Nomor: 80/44/KEP/42.03/203 tentang Pengesahan Rancangan Akhir Rencana Kerja (Renja) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang Tahun 204; q. Keputusan Kepala Badan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang Nomor: 050/695/42.203/204 tentang Penetapan Review Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang Tahun E. Sistematika KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI Bab I. PENDAHULUAN Bab II. PERENCANAAN KINERJA I 24.

33 Tahun 204 Bab III. AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir; 3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi; 4. Membandingkan realisasi kinerja dengan standart nasional; 5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan; 6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; 7. Analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. B. Realisasi Anggaran. Bab IV. PENUTUP Lampiran lampiran. Penetapan Kinerja Tahun Pengukuran Kinerja Tahun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun Renstra Tahun I 25.

34 Tahun 204 A. Perencanaan Strategis. Visi BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Berdasarkan tugas pokok dan fungsi SKPD, maka visi yang dirumuskan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang adalah sebagai berikut : MENJADI LEMBAGA PERENCANA YANG KAPABEL DAN PROFESIONAL DALAM MEMPERSIAPKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH. yaitu mampu secara profesional memfasilitasi dan mengakomodir berbagai kebijakan, sehingga antar program dan kegiatan pembangunan dari para stakeholders, saling memperkuat, selaras, sinkron, dan memberikan landasan yang mantap bagi pembangunan selanjutnya, serta mempunyai peran sebagai arah/pedoman, pendorong, penggerak utama, inisiator dan inovator pelaksanaan pembangunan yang efektif, menuju visi Kabupaten Malang. 2. Misi Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang memiliki misi yakni : Menyusun dokumen perencanaan pembangunan yang berkualitas, sinergis, partisipatif dan akuntabel. 3. Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program Tujuan harus konsisten dengan tugas pokok dan fungsi organisasi, yang menggambarkan arah strategi organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan sesuai dengan tupoksi. Tujuan dirumuskan sebagai berikut : a. Meningkatkan koordinasi, sinkronisasi dan integrasi; b. Melakukan evaluasi kebijakan perencanaan pembangunan daerah; c. Meningkatkan sistem pendataan/informasi/data statistik. Sasaran yang ditetapkan sesuai dengan Indikator Kinerja Utama II

35 Tahun 204 adalah : a. Tingkat kuantitas dan kualitas dokumen perencanaan Bappeda; b. Tingkat partisipasi stakeholders dalam proses perencanaan pembangunan (Musrenbang). Kebijakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang ditetapkan sebagai berikut : a. Melaksanakan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi kerjasama serta melaksanakan pengendalian/evaluasi kebijakan pembangunan sehingga tersedia dokumen perencanaan yang berkualitas dan partisipatif; b. Melaksanakan sistem pendataan/informasi/data statistik secara periodik dan berkelanjutan; c. Menyelenggarakan bintek dan mengikutsertakan aparat perencana pada diklat-diklat; d. Menyediakan pelayanan administrasi perkantoran, sarana prasarana dan pelaporan. Program-program yang dilaksanakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang pada tahun 204 adalah sebagai berikut :. Sasaran pertama yaitu Tingkat kuantitas dan kualitas dokumen perencanaan Bappeda dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) () Jumlah dokumen jangka panjang yang disusun tepat waktu dan sesuai criteria yang ditetapkan dibanding jumlah dokumen perencanaan jangka panjang; IKU (2) Jumlah dokumen jangka menengah yang disusun tepat waktu dan sesuai criteria yang ditetapkan dibanding jumlah dokumen perencanaan jangka menengah; IKU (3) Jumlah dokumen tahunan yang disusun tepat waktu dan sesuai criteria yang ditetapkan dibanding jumlah dokumen perencanaan tahunan; IKU (4) Jumlah program RKPD yang ditindaklanjuti dalam KUA-PPAS dibanding jumlah program RKPD; IKU (5) Realisasi capaian indicator kinerja pembangunan di RKPD (PDRB, Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, Kemiskinan dan IPM) disbanding target indicator kinerja pembangunan di RPJMD (PDRB, Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, Kemiskinan dan IPM) didukung dengan 9 program yaitu: a. Program Pengembangan Data / Informasi; b. Program Kerjasama Pembangunan; c. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat II 2

36 Tahun 204 Tumbuh; d. Program Perencanaan Pengembangan Kota Kota Menengah dan Besar; e. Program Perencanaan Pembangunan Daerah; f. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi; g. Program Perencanaan Sosial Budaya; h. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam; i. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah. 2. Sasaran kedua yaitu "Tingkat partisipasi stakeholders dalam proses perencanaan pembangunan (Musrenbang) dengan IKU () Jumlah peserta yang hadir dibanding Jumlah peserta yang diundang; IKU (2) Jumlah peserta wanita yang hadir dibanding Jumlah peserta yang hadir; IKU (3) Jumlah usulan kegiatan yang diakomodir dalam Forum SKPD dibanding Jumlah usulan kegiatan hasil Musrenbang Kecamatan. Untuk sasaran kedua ini, didukung oleh Program Perencanaan Pembangunan Daerah dengan kegiatan Penyelenggaraan Musrenbang RKPD. 3. Dalam rangka pencapaian sasaran pertama dan kedua, selain didukung dengan program-program sebagaimana diuraikan diatas, juga didukung 5 program rutin, yaitu: a. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; d. Program Peningkatan Disiplin Aparatur; e. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. B. Perjanjian Kinerja Tahun 204 II 3

37 Tahun 204 Tabel II.B. Sasaran Strategis Perjanjian Kinerja Bappeda Tahun 204 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Tingkat kuantitas dan kualitas dokumen perencanaan Bappeda a. Jumlah dokumen jangka panjang yang disusun tepat waktu dan sesuai criteria yang ditetapkan dibanding jumlah dokumen perencanaan jangka panjang; 2 dok 2 dok b. Jumlah dokumen jangka menengah yang disusun tepat waktu dan sesuai criteria yang ditetapkan dibanding jumlah dokumen perencanaan jangka menengah dok dok c. Jumlah dokumen tahunan yang disusun tepat waktu dan sesuai criteria yang ditetapkan dibanding jumlah dokumen perencanaan tahunan 2 dok 2 dok d. Jumlah program RKPD yang ditindaklanjuti dalam KUA-PPAS dibanding jumlah program RKPD 75 program 75 program e. Tingkat capaian indikator kinerja pembangunan di RKPD (PDRB, Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, Kemiskinan dan IPM) disbanding target indicator kinerja pembangunan di RPJMD (PDRB, Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, Kemiskinan dan IPM): - PDRB ADHB - PDRB ADHK - PDRB ADHB Perkapita - Pertumbuhan Ekonomi - Inflasi - Kemiskinan - IPM Rp Juta Rp Juta Rp ,- 6,5 % 6 5,3 % 0, % 7,7 % No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET II 4

38 Tahun Tingkat partisipasi a. Jumlah peserta yang hadir 0,98 stakeholders dalam proses perencanaan pembangunan (Musrenbang) disbanding jumlah peserta yang diundang b. Jumlah peserta wanita yang hadir dibanding Jumlah peserta yang hadir c. Jumlah usulan kegiatan yang diakomodir dalam Forum SKPD dibanding Jumlah usulan kegiatan hasil Musrenbang Kecamatan. 274 peserta 280 peserta 0,40 0 peserta 274 peserta 0,50 60 usulan 20 usulan Tabel II.B.2 Program dan Anggaran Perjanjian Kinerja Bappeda Tahun 204 NO. P R O G R A M ANGGARAN (Rp) KETERANGAN Perencanaan Pembangunan Daerah Sumber Dana PAD 2. Kerjasama Pembangunan Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Besar dan Menengah Pengembangan Data dan Informasi Perencanaan Sosial Budaya Perencanaan Pembangunan Ekonomi Pengembangan Data/ Informasi/ Statistik Daerah Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur Pelayanan Administrasi Perkantoran Peningkatan Disiplin Aparatur Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan J U M L A H II 5

39 Tahun 204 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi.. Membandingkan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 204 Tabel III.A. Sasaran () Target, Realisasi dan Capaian IKU Bappeda Tahun 204 NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) Tingkat kuantitas dan kualitas dokumen perencanaan Bappeda a. Jumlah dokumen jangka panjang yang disusun tepat waktu dan sesuai kriteria yang ditetapkan dibanding jumlah dokumen perencanaan jangka panjang 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 00 b. Jumlah dokumen jangka menengah yang disusun tepat waktu dan sesuai kriteria yang ditetapkan dibanding jumlah dokumen perencanaan jangka menengah dok dok dok dok 00 c. Jumlah dokumen tahunan yang disusun tepat waktu dan sesuai kriteria yang ditetapkan dibanding jumlah dokumen perencanaan tahunan 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 00 d. Jumlah program RKPD yang ditindaklanjuti dalam KUA- PPAS dibanding jumlah program RKPD 75 Program 75 Program 75 Program 75 Program 00 e. Tingkat capaian indikator kinerja pembangunan di RKPD (PDRB, Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, Kemiskinan dan IPM) disbanding target indikator kinerja pembangunan di RPJMD (PDRB, Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, Kemiskinan dan IPM): *) - PDRB ADHB - PDRB ADHK - PDRB ADHB / kapita - Pertumbuhan Ekonomi - Inflasi - Kemiskinan - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Rp Juta Rp Juta Rp ,- 6,5 % 5,3 6 % 0, % 7,7 % Rp Juta Rp Juta Rp ,- 6,09 % 8,28 % 0,08 % **) 72,2 % 2,62 08,53 0,65 93, ,80 00,7 *) Sumber: BPS Kabupaten Malang (diolah); **) angka prakiraan/sangat sementara III.

40 Tahun 204 Sasaran Bappeda () "Tingkat kuantitas dan kualitas dokumen perencanaan Bappeda", meliputi:. Jumlah dokumen jangka panjang tahun 204 yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) ( ) telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun 2008, dan dokumen Rencana Tata Ruang/Wilayah (RTRW) ( ) telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 3 Tahun 200. Capaian terhitung 00%, karena kedua dokumen tersebut masih berlaku dan menjadi acuan dalam penyusunan dokumen perencanaan di bawahnya sampai habis masa berlakunya (Tahun 2025 dan Tahun 2030) atau apabila terdapat peraturan baru yang mengubah / merevisi atau mencabut peraturan tersebut. 2. Jumlah dokumen jangka menengah tahun 204 yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 2 Tahun 20, dan Tahun 203 telah dilaksanakan review sebagai tindak lanjut Pasal 284 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 200 yang hasilnya telah disahkan dengan Peraturan Bupati Malang Nomor 5 Tahun 204. Capaian terhitung 00% karena secara substantif dokumen tersebut masih relevan dan menjadi acuan dalam penyusunan dokumen perencanaan di bawahnya sampai habis masa berlakunya (Akhir Tahun 205) atau sampai dengan ditetapkannya RPJMD Tahun Jumlah dokumen yang disusun secara tepat waktu pada tahun 204 dengan target sebanyak 2 dokumen dan terealisasi sejumlah 2 dokumen, yaitu: a. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD); b. Dokumen Kebijakan Umum Anggaran (KUA); c. Dokumen Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS); d. Buku Kabupaten Malang Dalam Angka (KMDA); e. Buku Produk Domestik Regional Bruto (PDRB); f. Hasil-hasil Pembangunan dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM); g. Buku Indikator Ekonomi Daerah; h. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati (LKPJ); i. Hasil Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh; j. Hasil Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Perencanaan Pembangunan Ekonomi; k. Hasil Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Perencanaan Sosial Budaya; III 2.

41 Tahun 204 l. Hasil Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Perencanaan Prasaran Wilayah dan Sumber Daya Alam. Hasil capaian sasaran indikator ini yaitu 00%, karena kegiatan penyusunan dokumen dilaksanakan secara konsisten dengan schedule yang tertera dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK/TOR), dukungan anggaran yang memadai, dan kesesuaian latar belakang pendidikan serta pengalaman personil yang mendukung masing-masing kegiatan dalam penyusunan dokumen dimaksud. Ketercapaian dokumen RKPD dapat dikatakan berhasil karena mencapai angka 00%. Hal ini disebabkan karena penyampaian usulan program dan kegiatan dari masing-masing SKPD diterima tepat waktu dan sudah meng-cover usulan hasil Musrenbang Kecamatan. Begitu juga dengan penyusunan KUA dan PPAS, mengingat hasil penyusunan dokumen ini telah ditetapkan berdasarkan Nota Kesepakatan yang ditandatangani bersama antara pimpinan DPRD Kabupaten Malang dengan Bupati Malang. Kegiatan ini juga telah dilaksanakan sesuai dengan Siklus Tahunan Penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Malang sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Malang Nomor 20 Tahun 20 yang telah ditetapkan waktunya yaitu setiap bulan Juni. Untuk kegiatan penyusunan dokumen Hasil Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Perencanaan Sosial Budaya dapat terlaksana tepat waktu karena pengiriman data laporan kegiatan dari masing-masing SKPD yang dikoordinasikan Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Sosial Budaya disusun sesuai jadwal, dan prosedur, serta target yang telah ditetapkan. 4. Dari 75 Program RKPD dalam Kebijakan Umum Anggaran Tahun 204 yang ditindaklanjuti, sebanyak 75 program atau dapat dikategorikan capaiannya mencapai 00%. Hal ini mengingat KUA dan PPAS selanjutnya menjadi acuan dalam penyusunan RKA (Rencana Kerja dan Anggaran), serta dasar DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) bagi semua SKPD. 5. Dari tabel III.A. (indikator sasaran point e) di atas, dapat diuraikan bahwa: PDRB-ADHB dengan target sebesar Rp (juta) dan terealisasi sebesar Rp (juta), sehingga capaiannya melebihi dari target yang diproyeksikan sebelumnya untuk tahun 204 yaitu sebesar 2,62%; PDRB-ADHK dengan target sebesar Rp (juta) dan terealisasi sebesar Rp (juta), sehingga capaiannya melebihi dari target yang sudah diproyeksikan untuk tahun 204 yaitu sebesar 8,53%; III 3.

42 Tahun 204 PDRB-ADHB Perkapita dengan target sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- sehingga capaiannya di atas target yang telah diproyeksikan sebelumnya untuk tahun 204 yaitu sebesar 0,65%; Pertumbuhan Ekonomi dengan target sebesar 6,5%, terealisasi sebesar 6,09%, sehingga tidak mencapai target yang direncanakan (sebesar -6,3%); Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu, baik yang diukur atas dasar harga berlaku (ADHB) maupun atas dasar harga konstan (ADHK). Esensi PDRB merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi pada suatu daerah (dalam hal ini di Wilayah Kabupaten Malang). PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun berjalan, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar. Tujuan memamahi PDRB menurut harga berlaku adalah untuk mengetahui kemampuan sumber daya ekonomi, pergeseran, dan struktur ekonomi suatu daerah. Sementara itu, PDRB konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun atau pertumbuhan ekonomi yang tidak dipengaruhi oleh faktor harga. Oleh karena itu, capaian PDRB Kabupaten Malang baik ADHB maupun ADHK untuk tahun 204 tergolong baik, mengingat aktivitas masyarakat dalam menghasilkan barang dan jasa memiliki nilai tambah, dengan struktur ekonomi dan jumlah penduduk yang bermata pencaharian di sektor primer (pertanian dalam arti luas) masih dominan dalam perekonomian Kabupaten Malang. Peningkatan pendapatan perkapita masyarakat Kabupaten Malang (PDRB ADHB / kapita), yaitu tercatat pada tahun 203 sebesar Rp ,43 kemudian pada tahun 204 diperkirakan dapat mencapai Rp ,- namun realisasinya mampu senilai Rp ,- atau capaiannya adalah 0,65%. Secara spesifik, mengingat mayoritas mata pencaharian penduduk Kabupaten Malang masih banyak mengadalkan pada sektor pertanian dalam arti luas, ternyata di tahun 203 untuk pendapatan perkapita petani tanaman pangan baru mencapai Rp..97.8,- dan tanaman perkebunan Rp ,-. Selanjutnya tahun 204 pendapatan perkapita petani tanaman pangan telah mencapai Rp..97.8,- dan pendapatan perkapita petani tanaman III 4.

43 Tahun 204 perkebunan Rp ,-. Pendapatan perkapita peternak sapi potong tahun 203 sebanyak Rp ,- menjadi Rp ,- di tahun 204, dan untuk peternak sapi perah dari Rp ,- menjadi Rp ,-. Pendapatan perkapita nelayan di tahun 203 mencapai Rp ,- kemudian pada tahun 204 meningkat menjadi Rp ,-. Untuk pendapatan perkapita pembudidaya perikanan di tahun 203 sebesar Rp ,- dan pada tahun 204 menjadi Rp ,-. Sementara pendapatan perkapita pengolah ikan pada tahun 203 sebesar Rp ,- pada tahun 204 menjadi Rp ,-. Selanjutnya, untuk pertumbuhan ekonomi yang dimaknai sebagai akumulasi nilai tambah perekonomian secara sektoral yang pada tahun 204 tetap mengalami pertumbuhan, meskipun terjadi perlambatan. Hal ini nampak pada pertumbuhan ekonomi Kabupaten Malang berdasarkan data sementara Badan Pusat Statistik, yaitu sebesar 6,09% pada tahun 204 dibandingkan tahun 203 yang dapat mencapai 6,65%. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tahun 204 sebesar 5,94% sementara perekonomian Indonesia tumbuh 5,0%. Sehingga meskipun pertumbuhan ekonomi Kabupaten Malang mengalami perlambatan dan capaiannya masih di bawah target yang diestimasikan (yaitu 6,5%), ternyata masih di atas pertumbuhan ekonomi regional (Jawa Timur) dan nasional. Besaran pertumbuhan ekonomi yang terjaga tersebut akan menjadi basis bagi akselerasi peningkatan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Malang di tahun tahun mendatang. Inflasi dengan sasaran target antara 5,30% sampai 6,00%, terealisasi dengan angka 8,28% atau melebihi dari batas maksimum (24,46%). Kenaikan angka inflasi Kabupaten Malang tersebut, ternyata lebih banyak diakibatkan oleh adanya pengaruh eksternal dan bersifat makro nasional bahkan internasional terutama dampak dari kenaikan harga bahan bakar dan tarif dasar listrik (administered prices), fluktuasi nilai tukar rupiah dan anomali cuaca, sehingga mempengaruhi harga kebutuhan pokok masyarakat pada umumnya. Berikut (pada Gambar III.A.) ditampilkan grafik tentang tingkat inflasi selama 5 tahun terakhir untuk mengetahui pola atau siklus terhadap kecenderungan kenaikan harga secara sektoral. Pada tahun 202 dan 200, menunjukkan sektor bangunan/konstruksi cenderung mendekati bahkan melampaui 2 digit. Sedangkan, untuk tingkat inflasi sektoral tahun 204 belum dipublikasi oleh BPS Kabupaten Malang. III 5.

44 Tahun 204 Gambar III.A. Grafik Tingkat Inflasi (dalam persen) Persen Sektor Sektor 2 Sektor 3 Sektor 4 Sektor 5 Sektor 6 Sektor 7 Sektor 8 Sektor 9 Sektor Sumber: BPS Kabupaten Malang (diolah) Terminologi inflasi dimaknai sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum secara terus-menerus, dimana barang dan jasa tersebut merupakan kebutuhan pokok masyarakat atau turunnya daya jual mata uang suatu negara. Inflasi administered prices merupakan inflasi barang/jasa yang perkembangan harganya diatur oleh pemerintah. Inflasi yang terlalu tinggi (yaitu 2 digit atau lebih) akan berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat sehingga memburuknya situasi perekonomian. Sebaliknya dengan inflasi yang terlalu rendah, juga tidak menarik para pelaku ekonomi (khususnya investor) untuk menghasilkan barang dan jasa, karena hasil produksinya tidak memberikan nilai tambah (keuntungan) yang signifikan. Oleh karena itu, kenaikan harga dalam suatu perekonomian yang sedang tumbuh tetap diperlukan untuk dapat menyerap angkatan kerja atau mengurangi pengangguran dan memangkas angka kemiskinan, namun inflasi harus tetap terkendali. Kinerja pembangunan ekonomi Kabupaten Malang sepanjang tahun 204 menghadapi beberapa tantangan yang tidak ringan, sehingga diprediksikan inflasi pada level moderat yaitu berkisar antara 5,3 hingga 6. Kenaikan harga BBM pada akhir tahun 203 yang dampaknya mulai awal tahun 204 dan akhir tahun 204 juga dilakukan kebijakan kenaikan harga BBM lagi, maka kinerja perekonomian Kabupaten Malang sedikit melambat. Selanjutnya adanya fenomena alam terutama erupsi gunung Kelud yang terjadi pada bulan Februari 204, diikuti bencana banjir, dan tanah longsor yang melanda beberapa wilayah Kabupaten Malang sepanjang tahun 204. Oleh karena itu, tahun 204 permintaan agregat III 6.

45 Tahun 204 menjadi lebih tinggi (khususnya volatile goods), dan penawaran (produksi barang dan jasa) menjadi lebih rendah, sehingga hal ini memicu inflasi yang meningkat di atas sasaran inflasi yang ditargetkan. Secara lebih spesifik, bahwa untuk dampak erupsi Gunung Kelud yang mengakibatkan hancurnya sistem penyediaan air minum di 5 desa pada Kecamatan Ngantang dan Kasembon, sekitar ekor ternak sapi perah sebagai andalan kehidupan masyarakat terancam mati, dan hektar sawah mengalami kerusakan membuat sisi produksi (pasokan) pangan menurun. Namun dengan penanganan dan bantuan dari semua pihak, maka masyarakat di wilayah Kecamatan Pujon, Ngantang, dan Kasembon hingga akhir 204 relatif telah kembali pulih. Perubahan siklus global berupa menurunnya permintaan global dan turunnya harga komoditas global juga menyebabkan kinerja perekonomian Kabupaten Malang mengalami perlambatan. Di samping pengaruh global, faktor domestik seperti keterbatasan kapasitas industri domestik dalam memenuhi permintaan juga menjadi salah satu akar permasalahan ekonomi. Sejalan dengan karakter ekonomi Kabupaten Malang yang cukup terbuka, pengaruh gejolak ekonomi nasional tertransmisikan melalui jalur perdagangan yang ditunjukkan oleh pertumbuhan ekspor barang dan jasa yang melambat, yang pada gilirannya berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Sektor-sektor ekonomi yang banyak menyerap tenaga kerja di Kabupaten Malang seperti sektor perdagangan menunjukkan kecenderungan pertumbuhan yang melambat. Kondisi ini makin berat menyusul menurunnya permintaan barangbarang hasil industri sebagai dampak adanya kenaikan harga BBM. Akibatnya jelas, kegiatan ekspor dan sektor-sektor pendukungnya mengalami perlambatan pada tahun berjalan. Perlambatan ekonomi yang terjadi berdampak pada tertahannya tren perbaikan ketenagakerjaan. Menghadapi situasi yang demikian Pemerintah Kabupaten Malang mengambil serangkaian langkah kebijakan untuk mendorong kestabilan ekonomi makro terutama dalam mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi yang inklusif yang salah satunya dengan membentuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan mengintensifkan alokasi anggaran (Goverment expenditure) terutama untuk infrastruktur, agar arus distribusi barang dan jasa semakin lancar yang dapat menekan inflasi. Namun, kompleksnya kadar permasalahan serta adanya berbagai keterbatasan dan hambatan secara eksternal menyebabkan pencapaian hasil yang ditempuh masih tidak sesuai dengan yang diharapkan. III 7.

46 Tahun 204 Bupati Malang menerima penghargaan TPID Berprestasi se-wilayah Jawa oleh Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, 2 Mei 204. Penerima penghargaan TPID Berprestasi dan Terbaik oleh Kepala Daerah (Gubernur/Bupati/Walikota) se-indonesia, bersama Menteri Dalam Negeri, Gubernur Bank Indonesia, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dihadapan Presiden RI di Jakarta, 2 Mei 204. III 8.

47 Tahun 204 Mencermati angka kemiskinan Kabupaten Malang pada tahun 202 masih sebanyak 306,70 ribu jiwa atau 2,54% dari total penduduk, dan di tahun 203 sebanyak 287,40 ribu jiwa atau,44%. Untuk angka resmi tahun 204 belum dipublikasi, namun diharapkan mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya menjadi 0,08% dari proyeksi 0,0%. Meskipun mengalami penurunan, diakui bahwa secara kuantitas penduduk miskin di Kabupaten Malang pada tahun 203 masih tergolong tinggi secara rata-rata di Provinsi Jawa Timur. Namun secara kualitas ekonomi penduduk miskin di Kabupaten Malang pada tahun 203 mengalami kecenderungan semakin baik, yang ditunjukkan dari semakin kecilnya kesenjangan penduduk miskin dengan garis kemiskinan, dan makin sempitnya kesenjangan ekonomi antar penduduk miskin. Hal ini nampak dari adanya penurunan indeks kedalaman kemiskinan dari 2,0 di tahun 202 menjadi,68 pada tahun 203. Selain itu, indeks keparahan kemiskinan juga mengalami penurunan dari 0,52 pada tahun 202 menjadi 0,43 di tahun 203. Secara presentase penduduk miskin Kabupaten Malang di tahun 203 masih lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata penduduk miskin di Jawa Timur yang masih mencapai 2,73%. Sejalan dengan semangat perencanaan pembangunan berbasis kinerja dan inklusif, maka keberadaan data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sangat diperlukan sebagai alat ukur kinerja pembangunan, sekaligus sebagai alat ukur kinerja dari pemerintahan suatu wilayah. IPM Kabupaten Malang tahun 202 sebesar 7,7% atau melampaui target dalam dokumen RPJMD Kabupaten Malang yakni sebesar 70,80%. Selanjutnya IPM tahun 203 sebesar 7,53% dari target sebesar 7,0% dan pada tahun 204 IPM Kabupaten Malang sebesar 72,2% dari target sebesar 7,70%. Dengan IPM Kabupaten Malang yang sudah mencapai angka sebesar 72,2 berarti secara rata-rata dapat dikatakan bahwa penduduk Kabupaten Malang telah mencapai 72,2 dari tingkat standar kehidupan layak menurut UNDP (dengan skala 00). Hal ini dapat menjadi cermin atau tolok ukur keberhasilan pembangunan manusia di Kabupaten Malang. Kenaikan IPM pada tahun 204 ini menunjukkan bahwa pembangunan manusia di Kabupaten Malang telah membuahkan hasil sehingga dapat meningkatkan taraf kehidupan penduduknya. IPM tingkat Kabupaten Malang sebesar 72,2 ini berasal dari tiga komponen, yaitu Indeks Harapan Hidup (75,03), Indeks Pendidikan (76,92) dan Indeks Daya Beli (67,5). Khusus Indeks Daya Beli yang masih rendah di tahun 204 tersebut juga dipengaruhi oleh situasi sebagaimana infomasi dan narasi pada item inflasi. III 9.

48 Tahun 204 Tabel III.A.2 Sasaran (2) Target, Realisasi dan Capaian IKU Tahun 204 NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) Tingkat Partisipasi Stakeholders dalam proses perencanaan pembangunan (Musrenbang) a. Jumlah peserta yang hadir dibanding jumlah peserta yang diundang 375 orang 375 orang 0, orang 375 orang 93,33 b. Jumlah peserta wanita yang hadir dibanding jumlah peserta yang hadir 0,33 24 orang 375 orang 0, orang 350 orang 64,29 c. Jumlah usulan yang diakomodir dalam Forum SKPD dibanding jumlah usulan kegiatan hasil Musrenbang Kecamatan 2837 kegiatan 2837 kegiatan 0, kegiatan 2837 kegiatan 80 Sasaran Bappeda ke (2) yaitu "Tingkat partisipasi stakeholders dalam proses perencanaan pembangunan (Musrenbang)", meliputi:. Target jumlah peserta yang hadir sebanyak 375 orang, dibanding target jumlah yang diundang sebanyak 375 orang, atau sebesar ; dan Realisasi jumlah peserta yang hadir sebanyak 350 orang, dibanding realisasi jumlah yang diundang sebanyak 375 orang, atau sebesar 0,9333 atau capaiannya sebanyak 93,33%. Tingkat ketidakhadiran pada umumnya disebabkan dari peserta unsur anggota DPRD yang minim (yaitu dihadiri unsur pimpinan dan/atau perwakilan Komisi), padahal dalam buku Pedoman Umum Musrenbang untuk peserta dari unsur DPRD diundang seluruh anggota DPRD yaitu sebanyak 50 orang. 2. Target jumlah peserta wanita yang hadir sebanyak 24 orang, dibanding target jumlah peserta yang hadir sebanyak 374 orang, atau sebesar 0,33; dan Realisasi jumlah peserta wanita yang hadir sebanyak 75 Orang, dibanding realisasi jumlah peserta yang hadir sebanyak 350 orang, atau sebesar 0,2; sehingga capaiannya hanya sebesar 64,29%. Musrenbang melibatkan semua pemangku kepentingan termasuk peran-peran perempuan, sementara yang hadir ternyata hanya pihak perempuan dari delegasi Kecamatan. Oleh karena itu, kedepan diperlukan segmentasi peserta yang diundang dengan mencantumkan kuota perempuan setiap delegasi. 3. Target jumlah usulan yang diakomodir dalam forum SKPD sebanyak kegiatan dibanding target usulan hasil Musrenbang kecamatan yang sebanyak 20 kegiatan, atau sebesar ; dan Realisasi jumlah usulan yang diakomodir dalam Forum SKPD sebanyak kegiatan dibanding realisasi usulan hasil Musrenbang kecamatan sebanyak kegiatan, atau sebesar 0,80; sehingga capaian sebesar 80%. Hal ini terjadi karena sudah diakomodir melalui Program/Kegiatan Prioritas dari masing-masing SKPD. III 0.

49 Tahun Membandingkan antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun ini dengan Tahun Lalu dan Beberapa Tahun Terakhir Target III.A.3 Sasaran () Target, Realisasi dan Capaian IKU Tahun 202 s.d No. Sasaran Indikator Sasaran (Indikator Kinerja Utama) Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) Tingkat a. Jumlah dokumen jangka panjang yang Kuantitas dan Kualitas Dokumen Perencanaan disusun tepat waktu dan sesuai kriteria yang ditetapkan dibanding Jumlah total dokumen perencanaan jangka panjang 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok BAPPEDA b. Jumlah dokumen jangka menengah yang disusun tepat waktu dan sesuai kriteria yang ditetapkan dibanding Jumlah total dokumen perencanaan jangka menengah dok dok dok dok dok dok dok dok dok dok dok dok c. Jumlah dokumen tahunan yang disusun tepat waktu dan sesuai kriteria yang ditetapkan dibanding Jumlah total dokumen perencanaan tahunan dok dok dok dok 00 0 dok 0 dok 0 dok 0 dok 00 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 00 d. Jumlah program RKPD yang ditindaklanjuti dalam KUA dibanding Jumlah total program RKPD 80 program 80 program 80 program 80 program program 77 program 77 program 77 program program 75 program 75 program 75 program 00 e. Realisasi capaian indikator kinerja pembangunan di RKPD (PDRB, Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, Kemiskinan, dan IPM) dibanding Target indikator kinerja pembangunan di RPJMD (PDRB, Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, Kemsikinan, dan IPM) III.

50 Tahun No. Sasaran Indikator Sasaran (Indikator Kinerja Utama) Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) PDRB-ADHB Rp juta Rp juta 00,28 Rp juta Rp juta 0,4 Rp juta Rp juta 2,62 - PDRB-ADHK Rp juta Rp juta 0,7 Rp juta Rp juta 02,6 Rp juta Rp juta 08,53 - PDRB-ADHB-Perkapita Rp ,- Rp ,- 97,57 Rp ,- Rp ,- 02,39 Rp ,- Rp ,- 0,65 - Pertumbuhan Ekonomi 6,20 % 7,7 % 5,65 6,40 % 7,44 % 6,25 6,50 % 6,09 % 93,69 - Inflasi 5,90-6,60% 6,05 % 9,66 5,60-6,30% 6,35 % 00,79 5,30-6 % 8,28 % 38 - Kemiskinan 2,30 % 2,24 % 99,5,9 %,96 % 00,50 0, % 0,08 % 99,80 - IPM 70,8 % 7,7 % 00,52 7, % 7,53 % 00,60 7,7 % 72,2 % 00,7 Dari Tabel III.A.3 Target Capaian IKU Tahun 202 s.d. 204 dapat diuraikan sebagai berikut: Perbandingan antara target dan realisasi kinerja Dokumen Perencanaan pada tahun yang dilaporkan (204) dengan 2 tahun sebelumnya (yaitu 202 s.d. 203) terutama untuk kuantitas / jumlahnya secara umum tidak ada perbedaan secara signifikan. Meskipun untuk jumlah dokumen tahunan yang disusun berbeda secara kuantitas (yaitu berkisar antara 0 s.d. 2 dokumen), namun dari sisi waktu penyelesaiannya telah tepat waktu dan sesuai kriteria (target) yang ditetapkan dibanding jumlah total dokumen perencanaan tahunan, sehingga capaian antara 202 s.d. 204 adalah 00%. Demikian pula dengan jumlah program Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) berkisar antara 75 s.d. 80 program yang penentuan program-programnya dari hasil proses Musrenbang dan forum SKPD yang telah dilakukan sebelumnya. Selanjutnya dari jumlah program dalam RKPD yang sudah ditetapkan tersebut, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA), dibanding jumlah total program RKPD selama 3 tahun terakhir ternyata tercapai 00%. Artinya, selama kurun waktu 202 hingga 204 realisasi kinerja Bappeda dapat mencapai hasil yang diharapkan. III 2.

51 Tahun 204 Pada tabel III.A.3 di atas, khusus untuk Indikator Kinerja Utama (IKU), Sasaran Nomor. huruf e. tahun 204 antara target dan realisasi, diperoleh capaian sebagai berikut: - PDRB-ADHB ada peningkatan sebesar 2,62% dari sasaran target yang direncanakan dan mencerminkan capaian yang lebih baik; - PDRB-ADHK ada peningkatan sebesar 8,53% dari sasaran target yang direncanakan dan mencerminkan capaian yang lebih baik; - PDRB-ADHB perkapita ada peningkatan sebesar 0,65% dari sasaran target yang direncanakan dan mencerminkan capaian yang lebih baik; - Pertumbuhan Ekonomi terjadi penurunan / perlambatan, yaitu sebesar -6,3% dari sasaran target yang direncanakan; - Inflasi meskipun mengalami peningkatan sebesar 24,46% namun melampaui batas atas dari sasaran inflasi mencerminkan hal yang buruk; - Tingkat Kemiskinan, meskipun mengalami penurunan sebesar -0,20% namun penurunan dimaksud merupakan hasil yang lebih baik; - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terjadi peningkatan / percepatan sebanyak 0,7% yang mencerminkan capaian yang lebih baik. Angka capaian realisasi PDRB-ADHB dari tahun 202 s.d. 204 setiap tahunnya ada peningkatan, dengan rata-rata peningkatan sebesar 7,68%, selanjutnya untuk PDRB-ADHK setiap tahunnya (tahun 202 s.d. 204) juga ada peningkatan dengan rata-rata sebesar 3,95%. Sedangkan PDRB per-kapita, Pertumbuhan Ekonomi, dan Inflasi, serta Kemiskinan selama jangka waktu 3 tahun terakhir yang sangat berfluktuasi bahkan belum dapat diprediksi kecenderungannya (trend) secara pasti, mengingat rentang waktunya terlalu pendek. Namun secara umum, pertumbuhan ekonomi nasional dan regional lebih banyak dipengaruhi oleh konsumsi masyarakat, pengeluaran pemerintah (realisasi belanja dalam APBD/APBN), dan investasi. Dengan memperhatikan arah kebijakan makro ekonomi secara nasional dan regional yang tetap menekankan pertumbuhan ekonomi yang inklusif maka diharapkan pemerataan, perluasan dan penyerapan tenaga kerja, serta pengentasan kemiskinan merupakan capaian yang tetap menjadi prioritas, meskipun tantangan eksternal dan ancaman bencana serta situasi politik / keamanan dapat memperlambat capaian target yang telah direncanakan (lihat kembali ulasan / penjelasan sebelumnya). Oleh karena itu, penetapan taget dan pencapaiannya ke depan perlu lebih realistis dengan memperhatikan indikator-indikator dan sinyal-sinyal perekonomian yang terus berkembang. III 3.

52 Tahun 204 Target III.A.4 Sasaran (2) Target, Realisasi dan Capaian IKU Tahun 202 s.d No. Sasaran Indikator Sasaran (Indikator Kinerja Utama) Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) Tingkat Partisipasi a. Jumlah peserta yang hadir dibanding Jumlah peserta yang diundang 0,9733 0,9867 0,9333 Stakeholders dalam Proses Perencanaan 375 orang 375 orang 365 orang 375 orang 97, orang 375 orang 370 orang 375 orang 98, orang 375 orang 350 orang 375 orang 93,33 Pembangunan (Musrenbang) b. Jumlah peserta wanita yang hadir dibanding Jumlah peserta yang hadir 0,33 0,644 0,33 0,262 0,33 0, orang 375 orang 60 orang 365 orang 49,3 24 orang 375 orang 80 orang 370 orang 64,86 24 orang 375 orang 75 orang 350 orang 64,29 c. Jumlah usulan yang dikoordinir dalam forum SKPD dibanding Jumlah usulan kegiatan hasil Musrenbang Kecamatan 462 kegiatan 462 kegiatan 0, kegiatan 462 kegiatan kegiatan 2403 kegiatan 0, kegiatan 2403 kegiatan kegiatan 2837 kegiatan 0, kegiatan 2837 kegiatan 80 Sedang IKU 2 Tahun 204 antara target dan realisasi, diperoleh capaian sebagai berikut: - Jumlah peserta yang hadir dibanding jumlah yang diundang sebesar 93,33%; Selama ini peran peserta dari anggota DPRD tingkat kehadiran belum secara keseluruhan. - Jumlah peserta wanita yang hadir dibanding jumlah yang diundang sebesar 64,29%; Pelaku pemberdayaan perempuan cenderung meningkat karena partisipasi perempuan terhadap perencanaan pembangunan sangat diperlukan maka banyak asosiasi pelaku pemberdayaan perempuan mendukung adanya Musrenbang. - Jumlah usulan yang diakomodir dalam forum SKPD sebesar 80%; Capaian sasaran cenderung menurun karena sudah professional, prosedural dan proporsional. III 4.

53 Tahun Membandingkan Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun ini dengan Target Jangka Menengah yang terdapat dalam Dokumen Perencanaan Strategis Organisasi. Tabel III.A.5 Sasaran () Target, Realisasi dan Capaian IKU Tahun 202 s.d. 204 dan Tahun No. Sasaran Indikator Sasaran (Indikator Kinerja Utama) Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) Target *) Proyeksi Tingkat Kuantitas dan Kualitas Dokumen Perencanaan BAPPEDA a. Jumlah dokumen jangka panjang yang disusun tepat waktu dan sesuai kriteria yang ditetapkan dibanding Jumlah total dokumen perencanaan jangka panjang b. Jumlah dokumen jangka menengah yang disusun tepat waktu dan sesuai kriteria yang ditetapkan dibanding Jumlah total dokumen perencanaan jangka menengah 2 dok 2 dok dok dok 2 dok 2 dok dok dok 00 2 dok 2 dok 00 dok dok 2 dok 2 dok dok dok 00 2 dok 2 dok 00 dok dok 2 dok 2 dok dok dok 00 2 dok 2 dok 00 dok dok 2 dok 2 dok dok dok c. Jumlah dokumen tahunan yang disusun tepat waktu dan sesuai kriteria yang ditetapkan dibanding Jumlah total dokumen perencanaan tahunan d. Jumlah program RKPD yang ditindaklanjuti dalam KUA dibanding Jumlah total program RKPD dok dok 80 program 80 program dok dok 80 program 80 program 00 0 dok 0 dok program 77 program 0 dok 0 dok 77 program 77 program 00 2 dok 2 dok program 75 program 2 dok 2 dok 75 program 75 program 00 2 dok 2 dok program 76 program 2 dok 2 dok 76 program 76 program e. Realisasi capaian indikator kinerja pembangunan di RKPD (PDRB, Pertumbuhan Ekonomi, inflasi, kemiskinan, dan IPM) dibanding Target indikator kinerja pembangunan di RPJMD (PDRB, Pertumbuhan Ekonomi, inflasi, Kemsikinan, dan IPM) III 5.

54 Tahun 204 No. Sasaran Indikator Sasaran (Indikator Kinerja Utama) Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) Target *) Proyeksi **) PDRB-ADHB - PDRB-ADHK - PDRB-ADHB-Perkapita Rp juta Rp juta Rp ,- Rp juta Rp juta Rp ,- 00,28 0,6 97,57 Rp juta Rp juta Rp ,- Rp juta Rp juta Rp ,- 0,4 02,6 02,38 Rp juta Rp juta Rp ,- Rp juta Rp juta Rp ,- 2,62 08,53 0,65 Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta - Pertumbuhan Ekonomi 6,20 % 7,7 % 5,65 6,40 % 7,44 % 6,25 6,50 % 6,65 % 02,3 6,87 % 7,50-7,55 % - Inflasi 5,90-6,60 % 6,05 % 9,66 5,60-6,30% 6,35 % 00,79 5,30-6 % 8,28 % 38 6,87 % 5,50 6,0 % - Kemiskinan 2,30 % 2,24 % 99,5,9 %,96 % 00,50 0, % 0,08 % 99,80 9,08 % 6,80 % - IPM 70,8 % 7,7 % 00,52 7, % 7,53 % 00,60 7,7 % 72,2 % 00,7 72,55 % 72,55 % Keterangan: *) hasil estimasi sesuai Peraturan Bupati Malang No. tahun 204 tentang RKPD 205, dan Rencana Strategis, serta Rencana Kerja Bappeda; **) mengacu Perjanjian Kinerja Tahun 205 Perkembangan capaian IKU, untuk PDRB-ADHB mulai tahun 202, 203 dan 204 cenderung terus bertambah/meningkat. Demikian pula untuk PDRB-ADHK dari tahun 202 sampai dengan tahun 204, dari tahun ke tahun terus meningkat. Namun untuk realisasi PDRB-ADHB Perkapita pada tahun 202 belum mencapai hasil yang ditargetkan, hal ini disebabkan oleh peningkatan PDRB-ADHB yang tidak sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk sebagai konsekuensi estimasi jumlah penduduk yang telah menyesuaikan dengan hasil Sensus Penduduk tahun 200. Adapun indikator pembangunan ekonomi (perekonomian) di Kabupaten Malang antara tahun 202 s.d. 204 tidak ada gejolak yang berarti, kecuali capaian inflasi di tahun 204 yang lalu masih jauh lebih tinggi dari batas atas sasaran inflasi. Khusus target dan proyeksi tahun 205, nampaknya sangat berat untuk dicapai di tengah prediksi para ekonom baik nasional maupun internasional, bahwa perekonomian akan mengalami perlambatan pertumbuhan akibat penurunan konsumsi, pelemahan realisasi investasi, sentimen negatif atas kebijakan, serta situasi politik dan keamanan global. III 6.

55 Tahun 204 Tabel III.A.6 Sasaran (2) Target, Realisasi dan Capaian IKU Tahun 202 s.d. 204 dan Tahun No. Sasaran Indikator Sasaran (Indikator Kinerja Utama) Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) Target Proyeksi Tingkat Partisipasi a. Jumlah peserta yang hadir dibanding Jumlah 0,9733 0,9867 0,9333 0,8560 Stakeholders dalam Proses Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) peserta yang diundang 375 orang 375 orang 0, orang 375 orang 0,644 97, orang 375 orang 0, orang 375 orang 0, orang 375 orang 0, orang 375 orang 0,243 93, orang 375 orang 0,33 32 orang 375 orang 0,2336 b. Jumlah peserta wanita yang hadir dibanding Jumlah peserta yang hadir 24 orang 375 orang 60 orang 365 orang 49,3 24 orang 375 orang 80 orang 370 orang 64,86 24 orang 375 orang 75 orang 350 orang 64,29 24 orang 375 orang 75 orang 32 orang c. Jumlah usulan yang dikoordinir dalam forum SKPD dibanding Jumlah usulan kegiatan hasil Musrenbang Kecamatan 462 kegiatan 462 kegiatan 3696 kegiatan 462 kegiatan kegiatan 2403 kegiatan 922 kegiatan 2403 kegiatan kegiatan 2837 kegiatan 2269 kegiatan 2837 kegiatan kegiatan 3302 kegiatan 0, kegiatan 3302 kegiatan Perkembangan capaian IKU 2, untuk sub indikator Jumlah peserta Musrenbang RKPD yang hadir mulai tahun 202 hingga 203 ada peningkatan, namun pada tahun 204 terjadi sedikit penurunan, karena masyarakat cenderung mulai jenuh untuk terus mengusulkan tetapi belum dapat direalisasi. Terhadap situasi ini, maka ke depan masyarakat perlu lebih dimotivasi dan diberi pengertian (melalui sosialisasi dan diseminasi) bahwa alokasi dana yang tersedia sangat terbatas sehingga usulan kegiatan yang didahulukan adalah kegiatan yang lebih prioritas sesuai urgensi dan mendesak untuk ditangani sesuai perkembangan situasi. Untuk jumlah peserta wanita yang hadir di Musrenbang RKPD dari tahun ke tahun terus ada peningkatan secara relatif, sehingga hal ini merupakan salah satu indikator yang menunjukkan bahwa Pengarus Utaman Gender (PUG) semakin berperan dalam proses pengambilan keputusan. III 7.

56 Tahun 204 Terkait usulan yang diakomodir dalam forum SKPD pada Tabel III.A.6 di atas, menunjukkan angka capaian yang cenderung konstan atau stabil, dan dapat dimaknai bahwa masyarakat semakin memahami dan lebih cerdas dalam mengusulkan kegiatan sesuai kebutuhan yang prioritas. 4. Membandingkan Realisasi Kinerja dengan Standart Nasional Mengingat Bappeda tidak termasuk dalam 5 Bidang yang berkewajiban untuk menerapkan Standart Pelayanan Minimal (SPM) sesuai ketentuan perundangundangan (di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang terdapat 9 SKPD yang sudah mempunyai SPM, dan indikator kinerjanya dalam SPM selalu disesuaikan dengan perkembangan), jika dimaksudkan adalah SPM tersebut, maka untuk point perbandingan dengan standart nasional tidak ada/nihil. Namun demikian, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Malang berdasarkan data sementara Badan Pusat Statistik, pada tahun 204 sebesar 6,09% tetapi pada tahun 203 dapat mencapai 6,65%. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tahun 204 sebesar 5,94% sementara perekonomian Indonesia tumbuh 5,0%. Sementara inflasi terealisasi pada angka 8,28% yang lebih baik dari inflasi secara nasional yang mencapai 8,38%. Sehingga meskipun pertumbuhan ekonomi Kabupaten Malang mengalami perlambatan (dan inflasinya tinggi) dan capaiannya masih di bawah target yang diestimasikan (yaitu 6,5%), ternyata masih di atas pertumbuhan ekonomi regional (Jawa Timur) dan nasional. Sedangkan angka kemiskinan Kabupaten Malang pada tahun 202 masih sebanyak 306,70 ribu jiwa atau 2,54% dan tahun 203 sebanyak 287,40 ribu jiwa atau,44% dari total penduduk,. Untuk angka resmi tahun 204 belum dipublikasi, namun diperkirakan akan mengalami penurunan menjadi 0,08% dari proyeksi 0,0%. Meskipun mengalami penurunan, diakui bahwa secara kuantitas penduduk miskin di Kabupaten Malang pada tahun 203 masih tergolong tinggi secara rata-rata di Provinsi Jawa Timur (mengingat penduduk Kabupaten Malang terbanyak ke-2 setelah Kota Surabaya). Namun secara kualitas ekonomi penduduk miskin di Kabupaten Malang pada tahun 203 mengalami kecenderungan semakin baik, yang ditunjukkan dari semakin kecilnya kesenjangan penduduk miskin dengan garis kemiskinan, dan makin sempitnya kesenjangan ekonomi antar penduduk miskin. Hal ini nampak dari adanya penurunan indeks kedalaman kemiskinan dari 2,0 di tahun 202 menjadi,68 pada tahun 203. Selain itu, indeks keparahan kemiskinan juga mengalami penurunan dari 0,52 pada tahun 202 menjadi 0,43 di tahun 203. Secara presentase penduduk miskin Kabupaten III 8.

57 Tahun 204 Malang di tahun 203 masih lebih baik jika dibandingkan dengan rata-rata penduduk miskin di Jawa Timur yang masih mencapai 2,73% dan Nasional sebesar,47%. 5. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan Penurunan Kinerja serta Alternatif Solusi yang telah dilakukan Tabel III.A.7 Rata-Rata Capaian IKU Bappeda Tahun 204 NO. SASARAN STRATEGIS RATA-RATA CAPAIAN (%) 2 3. Tingkat kuantitas dan kualitas dokumen perencanaan Bappeda 05,23 2. Tingkat Partisipasi Stakeholders dalam Proses Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 79,2 Rata-rata capaian pada sasaran ke- tentang "Tingkat kuantitas dan kualitas dokumen perencanaan Bappeda sebesar 05,23% dapat dikatakan berhasil. Keberhasilan ini karena didukung oleh 9 program dan 20 kegiatan. III 9.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah KATA PENGANTAR

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja (LKj) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang Tahun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepanjen, Februari 2016 Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang

KATA PENGANTAR. Kepanjen, Februari 2016 Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-nya sehingga penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepanjen, 28 Februari 2017 Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang

KATA PENGANTAR. Kepanjen, 28 Februari 2017 Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Tuhan yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-nya sehingga penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2014 Form RKT INSTANSI: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang NO. SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET (%) 1 2 3 4 1. Tingkat kuantitas dan kualitas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG i V I S I Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif dan akuntabel untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dua kali lipat Tahun 2018 M I S I 1. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR

2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut :

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut : Berdasarkan Peraturan Bupati Mamasa Nomor 23 Tahun 2009, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut : 1. Kepala

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas dan Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 28 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Non Struktural

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 13 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI RIAU

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 13 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI RIAU GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 13 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI RIAU DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II) RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN II) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

teknis yang mempunyai urusan wajib dibidang perencanaan pembangunan. Untuk

teknis yang mempunyai urusan wajib dibidang perencanaan pembangunan. Untuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau merupakan lembaga teknis yang mempunyai urusan wajib dibidang perencanaan pembangunan. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi, disusun struktur

Lebih terperinci

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) 1 RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) Renja Bagian Pertanahan Tahun 2015 (Review) Page 1 2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Rencana Kerja Bagian Pertanahan Sekretariat

Lebih terperinci

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN BUPATI MAGETAN Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanakan

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Pasal

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Uraian Tugas dan Fungsi BAPPEDA

Uraian Tugas dan Fungsi BAPPEDA Uraian Tugas dan Fungsi BAPPEDA No Jabatan 1. Kepala Badan memimpin, merencanakan, mengembangkan, mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2017 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAB. MALANG BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Tahun Latar Belakang

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAB. MALANG BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Tahun Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berlakunya Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka terjadi perubahan pola perencanaan pembangunan daerah, dari system top-down (dari

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Rencana Strategis 6 BAB I PENDAHULUAN.. Latar belakang Secara konseptual dan teknokratis, proses pembangunan dilaksanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan utama pembangunan yang ditetapkan yaitu mewujudkan

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

Tupoksi Bidang Penelitian, Pengembangan, Pendataan dan Pelaporan

Tupoksi Bidang Penelitian, Pengembangan, Pendataan dan Pelaporan BAPPENAS Materi Tugas dan Fungsi Bappeda Susunan dan Struktur Organisasi Tupoksi Kepala Badan Tupoksi Sekretariat Tupoksi Bidang Ekonomi Tupoksi Bidang Sosial Budaya Tupoksi Bidang Fisik dan Prasarana

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

.:: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten lamongan::.

.:: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten lamongan::. .:: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten lamongan::. pemerintah Kabupaten Lamongan GAMBARAN UMUM SKPD IMPLEMENTASI SAKIP 206 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah kabupaten lamongan TUGAS DAN

Lebih terperinci

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN III)

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN III) RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN III) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG Menimbang : a. BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB IV Tugas Pokok, Fungsi dan Urian Tugas Baigan Kedua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Paragraf 1 Kepala Badan Pasal 27

BAB IV Tugas Pokok, Fungsi dan Urian Tugas Baigan Kedua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Paragraf 1 Kepala Badan Pasal 27 berdasarkan Peraturan Bupati Kutai Barat Nomor 60 Tahun 2008 BAB IV Tugas Pokok, Fungsi dan Urian Tugas Baigan Kedua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Paragraf 1 Kepala Badan Pasal 27 1. Kepala Badan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP Kata Pengantar Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya, Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR s BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN TAHUN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BLITAR 1

BAB I PENDAHULUAN RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN TAHUN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BLITAR 1 Lampiran I : Keputusan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Blitar Nomor : 188/ /410.202/2015 Tanggal : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan dinamika lingkungan strategis baik

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN CAMAT KEDUNGPRING NOMOR : 188/ /Kep/ /2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

KEPUTUSAN CAMAT KEDUNGPRING NOMOR : 188/ /Kep/ /2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN KECAMATAN KEDUNGPRING Jalan Raya Basuki Rahmad No. 21 Kedungpring Kode Pos 62272 Nomor Telp. (0322) 451916 E-mail kedungpring@lamongankab.go.id web site www.lamongan.go.id

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pangkalpinang, Maret 2015 KEPALA BAPPEDA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

KATA PENGANTAR. Pangkalpinang, Maret 2015 KEPALA BAPPEDA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015 selesai

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJM-D) KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2008-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH (LAMPIRAN Ia : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN 1 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 188.45/ /KEP/421.014/2015 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah

A. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah A. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah serta Peraturan Bupati Malang Nomor 59

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPPEDA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPPEDA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPPEDA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS Jl. Prof. Soeharso No. 45 Telp. (0281)632548, Fax. (0281) 640715 2017 KATA

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH SEKRETARIS SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN PROGRAM

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH SEKRETARIS SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN PROGRAM LAMPIRAN Ia: PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN-BADAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT PROVINSI BAGAN STRUKTUR

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI, DAN TUGAS, SERTA TATA KERJA PADA BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 100 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 100 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 100 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SUB BIDANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BAPPEDA KOTA BANDUNG. 2.1 Sejarah tentang Berdirinya BAPPEDA di Kota Bandung

BAB II GAMBARAN UMUM BAPPEDA KOTA BANDUNG. 2.1 Sejarah tentang Berdirinya BAPPEDA di Kota Bandung BAB II GAMBARAN UMUM BAPPEDA KOTA BANDUNG 2.1 Sejarah tentang Berdirinya BAPPEDA di Kota Bandung Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan

Lebih terperinci

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT KATA PENGNTAR Dengan rahmat Allah,SWT, Rencana Kerja Tahunan (RKT) Inspektorat Kabupaten Lingga Tahun 2017 ini selain berisi tentang Struktur, Tugas dan Fungsi Inspektorat, Program dan Kegiatan, Rencana

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 9 TAHUN 2011

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 9 TAHUN 2011 BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 9 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH,

Lebih terperinci

P EM ERI NT AH KABU PATEN BAPPEDA JO MBANG

P EM ERI NT AH KABU PATEN BAPPEDA JO MBANG PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG BAPPEDA TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas perkenan-nya sehingga Bappeda Kabupaten Jombang dapat menyelesaikan penyusunan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Serang, Januari 2013 KEPALA,

KATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Serang, Januari 2013 KEPALA, KATA PENGANTAR Assamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas ijinnya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Perencanaan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPPEDA KABUPATEN GARUT TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPPEDA KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPPEDA KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab,

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai salah satu upaya meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, dan untuk memantapkan pelaksanaan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2015 T E N T A N G

PERATURAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2015 T E N T A N G PEMERINTAH KOTA PONTIANAK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH JalanZainuddin No.5Telp(0561) 734294 733045 Fax (0561) 733045 PONTIANAK 78111 Website: www.bappeda.pontianakkota.go.id email: bappeda@pontianakkota.go.id

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN BADUNG RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2015 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 BAB I 2 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI Alamat : Jalan Hos Cokroaminoto No.1 Slawi i KATA PENGANTAR Review Rencana Strategis

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG 1 BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 126 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN

Lebih terperinci

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, TATA KERJA, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN PADA SEKRETARIAT

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

MEMBANTU BUPATI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH.

MEMBANTU BUPATI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH. URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KEPALA BAPPEDA MEMBANTU BUPATI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH. FUNGSI : PERUMUSAN

Lebih terperinci

Perencanaan dan Perjanjian Kerja

Perencanaan dan Perjanjian Kerja BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kerja 2.1 Rencana Strategis Renstra Bappeda Litbang disusun adalah dalam rangka mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN CAMAT BULULAWANG NOMOR: / 04 / /2017 TENTANG INDIKATOR KINERJA INDIVIDU KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG

KEPUTUSAN CAMAT BULULAWANG NOMOR: / 04 / /2017 TENTANG INDIKATOR KINERJA INDIVIDU KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG KECAMATAN BULULAWANG Jalan Suropati Raya No.06 (0341) 833131 Email : Bululawang@malangkab.go.id Website:http://www.Bululawang.malangkab.go.id BULULAWANG - 65171 KEPUTUSAN CAMAT

Lebih terperinci