BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENILITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. No Uraian Kegiatan Bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian tindakan yang dilakukan bertujuan untuk memperbaiki mutu pembelajaran yang dilakukan didalam kelas. Menurut Burns (1999) dalam Kunandar (2008: 44) mengatakan bahwa penelitian tidakan kelas merupakan penerapan penemuan fakta pada pemecahan masalah dalam situasi sosial dengan pandangan untuk dapat meningkatkan kualitas tidakan yang melibatkan kolaborasi dan kerja sama para peneliti, praktisi, dan orang awam. 3.2 Setting dan Karakter Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan pada semester II tahun ajaran 2015-2016 dengan jumlah siswa 35, Laki-laki 20 dan Perempuan15. Letak sekolah ini berada di lingkungan pedesaan. Sekolah Dasar ini jauh dari kebisingan kendaraan maka sangat mendukung untuk kegiatan pembelajaran. Sarana dan prasarana sedikit memadai karena lokasi SD jauh dari perkotaan. Pemilihan sekolah ini bertujuan untuk memperbaiki serta meningkatkan hasil dan proses pembelajaran. 3.3 Desain Penelitian Rencana desain yang akan digunakkan dalam penelitan ini adalah model PTK dari Kemmis dan Mc. Taggart (Saur Tampubolon, 2014:27). Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Bentuk penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: 28

29 Planning Reflecting Siklus 1 Observing Acting Replanning Reflecting Siklus 2 Acting Observing? Gambar Bagan PTK Model Kemmis dan Mc. Taggart (Saur tampubolon, 2014:155). Keterangan: a. Perencanaan (Planning) Dalam tahap ini, perencanaan yang dilakukan seperti menelaah materi mata pelajaran IPA kelas IV semester II yang akan dilakukan tindakan penelitian dengan menelaah indikator-indikator pelajaran, persiapan instrument penelitian, persiapan bahan ajar, serta persiapan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disesuaikan dengan silabus kelas IV semester II tahun pelajaran 2015-2016. b. Pelaksanaan tindakan (Acting) Pelaksanaan penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, hingga kegiatan akhir sesuai dengan RPP. c. Pengamatan (Observasing)

30 Observasi adalah pengamatan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh observer secara silmutan (bersamaan dengan pembelajaran berlangsung). d. Refleksi (Reflecting) Refleksi adalah kegiatan mengevaluasi hasil analisis data bersama guru pelaksana yang akan direkomendasikan tentang hasil belajar suatu tindakan yang telah dilakukan untuk mencapai keberhasilan penelitian dari seluruh aspek atau indikator yang telah ditentukan. 3.4 Variabel Penelitian 3.4.1 Variabel Independen atau Bebas (X) Variabel independen atau bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2013:4). Variabel bebas kedudukannya tidak tergantung oleh variabel yang lain dan mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Discovery dan media slide powerpoint. Model discovery adalah penemuan. Dimana materi yang diberikan kepada siswa ditentukan oleh guru, dan guru memunculkan suatu masalah. Dengan begitu siswa mampu menyelesaikan masalah berupa jawaban, dan guru mengarahkan sehingga siswa mampu nyelesaikan masalah yang diberikan atau jawaban dari inti permasalahan. Langkag-langkah model discovery adalah: 1. Stimulation (Stimulasi/pemberian rangsangan) 2. Problem Statement (Pernyataan/identifikasi masalah) 3. Data Collection (Pengumpulan data) 4. Data Processing (Pengilahan data) 5. Verification (Pembuktian) 6. Generalitation (Menarik kesimpulan)

31 Desain operasional variabel: a. Model pembelajaran penemuan (discovery) adalah suatu cara mengajar yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental pada siswa dalam menemuan dan memecahkan masalah yang diberikan oleh guru melalui tukar pendapat, diskusi, membaca sendiri, dan mencoba sendiri. Agar anak dapat belajar sendiri. b. Kemampuan guru mengelola pembelajaran adalah penilaian kemampuan guru mengelola pembelajaran dengan model discovey learning pada setiap aspek berdasarkan RPP yang rancang dengan kategori terlaksana dengan baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak baik. 3.4.2 Variabel Dependen atau terikat (Y) Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013: 4). Variabel terikatnya yaitu hasil belajar IPA dengan pokok bahasan Perubahan lingkungan dan pengaruhnya dalam kompetensi dasar. Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik pada siswa kelas IV SDN Kopeng 03 kec. Getasan kab. Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2015-2016. Desain operasional variabel a. Keterampilan kooperatif siswa adalah persentase ketrampilan kegiatan kerjasama selama kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran discovery learning. b. Hasil belajar siswa adalah tingkat ketuntasan terhadap materi yang telah diajarkan, diukur dengan tes hasil belajar berupa soal evaluasi, dan dinyatakan dengan persentase ketuntasan secara klasikal pada akhir pembelajaran. c. Respon siswa adalah pendapat siswa terhadap proses pembelajaran. Cara guru mengajar, evaluasi, dan suasana pembelajaran model discovery learning yang dinyatakan dengan suka atau tidak suka dan mudah tau tidak mudah.

32 3.5 Prosedur Penelitian Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan yakni siklus pertama. Siklus pertama terdiri atas tiga kali pertemuan. Pra Siklus: - Permintaan Ijin Meminta ijin kepada kepala sekolah SDN Kopeng 03 Kec. Getasan Kab. Semarang - Identifikasi Masalah Sebelum melaksanakan kegiatan penelitian, peneliti mengidentifikasi masalah tentang hasil belajar IPA. Dalam proses pembelajaran IPA di kelas IV SDN Kopeng 03 yang hanya mengunakan metode ceramah, sesekali guru menggunakan media gambar, diskusi dan guru masih mendominasi kegiatan pembelajaran menyebabkan tingkat pemahaman yang kurang dan hasil belajar siswa rendah. Tingkat pemahaman yang kurang dan hasil belajar siswa rendah bisa dilihat dari ketuntasan belajar siswa. Untuk KKM yang telah ditentukan pada mata pelajaran IPA adalah 66. Berdasarkan permasalahan hasil belajar siswa yang rendah, maka dalam penelitian tindakan kelas ini akan menggunakan model pembelajaran discovery learning dengan media slide powerpoint untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Kelas IV SD Negeri Kopeng 03 Semester II Tahun Pelajaran 2015-2016. 3.5.1 Rencana Tindakan Siklus 1 1. Perencanaan Pelaksanaan tindakan pada siklus I yakni tiga kali pertemuan tatap muka (6 x 35 menit). Pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Discovery learning dengan media slide powerpoint. Dalam tahap ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam tindakan pembelajaran yaitu sebagai berikut:

33 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2) Menyusun instrumen pengamatan atau observasi untuk guru dan siswa. 3) Menyusun lembar evaluasi. 2. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran dalam RPP yang telah dibuat. Kegiatan pembelajaran pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan. Setiap pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan model discovery learning yaitu sebagai berikut: Pertemuan Pertama Siklus 1 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) a. Apersepsi b. Motivasi c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2. Kegiatan Inti (55 menit) a. Siswa membentuk kelompok terdiri dari 4-5 siswa b. Siswa menyimak materi perubahan daratan oleh air hujan c. Siswa diberikan kesempatan oleh guru untuk bertanya jika ada hal yang belum jelas dan dimengerti terkait materi perubahan daratan oleh air hujan d. Siswa mengidentifikasi masalah perubahan daratan oleh air hujan e. Siswa dibimbing guru dalam merumuskan masalah perubahan daratan oleh air hujan f. Siswa mendiskusikan hipotesis tentang perubahan daratan oleh air hujan g. Siswa mengambil alat dan bahan yang telah disediakan oleh guru untuk kegiatan percobaan perubahan daratan oleh air hujan h. Siswa mengambil lembar kerja siswa 1 dan rancangan Pengaruh Hujan dari guru

34 3. Kegiatan Penutup (5 menit) a. Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari hasil percobaan tentang pengaruh air hujan terhadap perubahan daratan. b. Siswa bersama dengan guru merefleksi pembelajaran yang dilakukan. c. Guru memberikan pekerjaan rumah. Sebutkan peristiwa perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar tempat tinggal kalian. d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. Pertemuan kedua 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) a. Apersepsi b. Motivasi c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2. Kegiatan Inti (55 menit) a. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai rancangan percobaan Pengaruh Hujan b. Siswa bersama kelompok melakukan percobaan Pengaruh Hujan sesuai rancangan percobaan c. Siswa mengamati perubahan apa saja yang terjadi pada percobaan yang sedang dilakukannya dan menganalisis data yang diperoleh untuk diuji hipotesis d. Siswa berdiskusi untuk mendeskripsikan hasil analisis data dari percobaan Pengaruh Hujan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan pada LKS 1 e. Siswa mempresentasikan kegiatan dan hasil percobaan Pengaruh Hujan dan kelompok lain memberi tanggapan dari presentasi tersebut f. Siswa diberikan penguatan positif oleh guru atas presentasi dan tanggapan yang telah dilakukan

35 g. Siswa bersama guru menegaskan jika ada pembahasan hasil diskusi dan kerja kelompok yang kurang. 3. Kegiatan Penutup (5 menit) a. Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari hasil percobaan tentang pengaruh air hujan terhadap perubahan daratan. b. Siswa bersama dengan guru merefleksi pembelajaran yang dilakukan. c. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. Pertemuan ketiga 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) d. Apersepsi e. Motivasi f. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2. Kegiatan Inti (55 menit) a. Guru mengulas materi pembelajaran yang sudah di jelaskan kemarin b. Siswa memperhatikan penjelasan guru c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang ulasan materi yang sudah disampaikan. 3. Kegiatan Penutup (5 menit) a. Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah di pelajari b. Siswa mengerjakan tes sebagai evaluasi pembelajaran. c. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. g. Pengamatan (Observasi) Observasi pada siklus 1. Observasi pada penelitian ini dilakukan bertahap kegiatan belajar mengajar dengan model discovery learning dengan mengamati kegiatan belajar siswa. Peneliti selanjutnya mencatat semua temunan pada saat proses pembelajaran, termasuk hasil yang dicapai siswa.

36 h. Refleksi Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran. Menguraikan kesulitan, hambatan dan kelemahan-kelemahan yang ada dalam pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning di siklus 1. Refleksi dilakukan atas dasar hasil observasi yang telah dilakukan oleh observer. Apabila hasil belajar siswa belum mencapai kriteria ketuntasan yang diharapkan maka kegiatan dilanjutkan pada siklus II. Siklus II a. Perencanaan Tindakan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini sama dengan kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I, namun dalam siklus II perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada siklus I. Tindakan pada siklus II ini disertai dengan penambahan atau penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah pada siklus I. b. Pelaksanaan dan Observasi Tindakan yang dilakukan pada siklus II ini merupakan perbaikan dari pelaksanaan tindakan pada siklus I, tindakan yang dilakukan sama halnya dengan siklus I tapi disesuaikan dengan hasil refleksi yang telah dilakukan terhadap pelaksanaan siklus I. Hal demikian bertujuan untuk memperbaiki kesalahankesalahan dan hal-hal yang menghambat pelaksanaan tindakan pembelajaran. Pelaksanaan tindakan pada siklus II berlangsung selama (6 x 35 menit) atau tiga kali pertemuan. Tindakan pelaksanaan pada siklus II terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pertemuan Pertama 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) a. Apersepsi

37 b. Motivasi c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2. Kegiatan Inti (55 menit) a. Siswa menyimak materi perubahan daratan oleh angin b. Siswa diberikan kesempatan oleh guru untuk bertanya jika ada hal yang belum jelas dan dimengerti terkait materi perubahan daratan oleh angin c. Siswa mengidentifikasi masalah perubahan daratan oleh angin d. Siswa dibimbing guru dalam merumuskan masalah perubahan daratan oleh angin e. Siswa mendiskusikan hipotesis tentang perubahan daratan oleh angin f. Siswa mengambil alat dan bahan yang telah disediakan oleh guru untuk kegiatan percobaan perubahan daratan oleh angin g. Siswa mengambil lembar kerja siswa 2 dan rancangan percobaan Pengaruh Angin dari guru h. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai rancangan percobaan Pengaruh Angin 3. Kegiatan Penutup (5 menit) a. Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari pembelajaran yang sudah dilaksanakan b. Siswa bersama dengan guru merefleksi pembelajaran yang dilakukan. c. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) a. Apersepsi b. Motivasi c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2. Kegiatan Inti (55 menit)

38 a. Siswa bersama kelompok melakukan percobaan Pengaruh Angin sesuai rancangan percobaan b. Siswa mengamati perubahan apa saja yang terjadi pada percobaan yang sedang dilakukannya dan menganalisis data yang diperoleh untuk diuji hipotesis c. Siswa berdiskusi untuk mendeskripsikan hasil analisis data dari percobaan Pengaruh Angin berdasarkan pertanyaan-pertanyaan pada LKS 2 d. Siswa mempresentasikan kegiatan dan hasil percobaan Pengaruh Angin dan kelompok lain memberi tanggapan dari presentasi tersebut e. Siswa diberikan penguatan positif oleh guru atas presentasi dan tanggapan yang telah dilakukan f. Siswa bersama guru menegaskan jika ada pembahasan hasil diskusi dan kerja kelompok yang kurang tepat tentang perubahan daratan oleh angin 3. Kegiatan Penutup (5 menit) a. Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari hasil percobaan tentang pengaruh air hujan terhadap perubahan daratan. b. Guru melakukan evaluasi berupa tanya jawab singkat terkait materi yang telah dipelajari Pertemuan ketiga 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) a. Apersepsi b. Motivasi c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2. Kegiatan Inti (55 menit) a. Guru mengulas materi pembelajaran yang sudah di jelaskan kemarin b. Siswa memperhatikan penjelasan guru c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang ulasan materi yang sudah disampaikan.

39 d. Kegiatan Penutup (5 menit) a. Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah di pelajari b. Siswa mengerjakan tes sebagai evaluasi pembelajaran. c. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. 3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Teknik Pengumpilan Data Dalam suatu penelitian, data merupakan suatu hal yang sangat penting diperlukan untuk selanjutnya guna mendapatkan suatu kesimpulan. Data diperoleh dari observasi, dokumentasi, dan hasil belajar kognitif siswa denganmemberikan tes. 1. Observasi Observasi adalah pengamatan yang diperoleh secara langsung dengan cara melihat dan mengamati kegiatan guru dan siswa, dengan begitu data bersebut bersifat objektif dalam melakukan aspek-aspek kepribadian siswa menurut keadaan yang sebenarnya serta dalam menyimpulkan tidak hanya menekankan pada salah satu segi saja. Observasi dilakukan dengan menggunakan model discovery learning untuk mendapatkan data di dalam kelas, sehingga bisa dilihat di dalam pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan. 2. Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menghimpun dokumen-dokumen baik tertulis, gambar, maupun alat elektronik. Dalam penelitian ini paling utama adalah dokumentasi berupa gambar kegiatan siswa saat proses pembelajaran dengan menggunakan model discovery learning. 3. Tes Tertulis Alat yang gunakan untuk menggumpulkan data utama dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar kognitif dalam bentuk tes pilihan ganda. Tes dilakukan untuk mengetahui sejauhmana kemajuan hasil belajar siswa telah mencapai tujuan proses

40 belajar mengajar yang dilakukan di akhir kegiatan tiap-tiap siklus. Tes merupakan alat penelitian yang berupa pernyataan yang memilih jawaban yang benar dan salah, atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, dan kemampuan memecahkan masalah soal IPA. 3.6.1 Alat Pengumpulan Data 1. Lembar Observasi Dalam penelitian ini digunakan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dengan model discovery learning terhadap pembelajaran IPA dengan menerapkan model discovery learning. Tabel 3.1 Kisi-kisi Observasi No. Aspek Indikator 1. Kegiatan Awal Stimulus 2. Problem Statement 3. Kegiatan Inti Data Collection c. Apersepsi d. Motivasi e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. a. Guru membagi kelompok b. Guru memutarkan video tentang pengaruh hujan c. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang video yang sudah di putarkan. d. Guru mulai menjelaskan materi tentang perubahan lingkungan dan pengaruhnya a. Siswa mengidentifikasi masalah perubahan daratan oleh air hujan b. Siswa dibimbing guru dalam merumuskan masalah perubahan daratan oleh air hujan c. Siswa mendiskusikan hipotesis tentang perubahan daratan oleh air hujan d. Siswa mengambil alat dan bahan yang telah disediakan oleh

41 guru untuk kegiatan percobaan perubahan daratan oleh air hujan e. Siswa mengambil lembar kerja siswa 1 dan rancangan percobaan Pengaruh Hujan dari guru f. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai rancangan percobaan Pengaruh Hujan 4. Data Processing a. Siswa bersama kelompok melakukan percobaan Pengaruh Hujan sesuai rancangan percobaan b. Siswa mengamati perubahan apa saja yang terjadi pada percobaan yang sedang dilakukannya dan menganalisis data yang diperoleh untuk diuji hipotesis c. Siswa berdiskusi untuk mendeskripsikan hasil analisis data dari percobaan Pengaruh Hujan berdasarkan pertanyaanpertanyaan pada LKS 1 5. Verification a. Siswa mempresentasikan kegiatan dan hasil percobaan Pengaruh Hujan dan kelompok lain memberi tanggapan dari presentasi tersebut b. Siswa diberikan penguatan positif oleh guru atas presentasi dan tanggapan yang telah dilakukan c. Siswa bersama guru menegaskan jika ada pembahasan hasil diskusi dan kerja kelompok yang kurang. 6. Kegiatan Akhir Generalisasi a. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. b. Guru melakukan refleksi pembelajaran yang telah didapatkan. 2. Butiran Soal Tes Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes kemampuan mengerjakan soal tes tentang materi perubahan lingkungan. Tes ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar kognitif siswa mengenai materi perubahan lingkungan dengan menerapkan model discovery learning dalam pembelajaran IPA.

42 Adapun kisi-kisi soal tes adalah sebagai berikut: NO. STANDAR KOMPETE NSI (SK) 1. 10. Memaham i perubahan lingkungan fisik dan pengaruhn ya terhadap daratan 2. 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhny a terhadap daratan Table 3.2 Kisi-kisi Soal Tes IPA siklus I & siklus II KOMPETENSI INDIKATOR DASAR (KD) 10.1Mendeskripsik an berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik 10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan 10.1 Mendeskripsik an penyebab perubahan berbagai lingkungan fisik 10.2 Menjelaskan pengaruh SIKLUS I Menjelaskan penyebab perubahan daratan yang disebabkan oleh air hujan. Mengevaluasi perubahan daratan yang ditimbulkan oleh air hujan. Menemukan cara mencegah/mengatasi dampak negatif yang ditimbulkan oleh air hujan sehingga menyebabkan perubahan daratan. SIKLUS II Menjelaskan terjadinya penyebab perubahan daratan oleh angin. Mengevaluasi perubahan daratan yang ditimbulkan oleh angin Menemukan cara mencegah/mengatasi dampak ITEM SOAL 2, 4, 7, 8, 9, 12, 19, 20 1, 10, 11, 13, 15, 16, 17, 18, 24 3, 5, 6, 14, 21, 22, 23, 25 2, 4, 5, 6, 9, 10, 13, 17, 20, 22 1, 3, 7, 8, 11, 15, 16, 18, 23, 24 12, 14, 19, 21, 25

43 perubahan lingkungan fisik terhadap daratan negatif yang ditimbulkan oleh angin sehingga menyebabkan terjadinya perubahan Penilaian hasil belajar siswa diambil dari proses pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 dapat dicari dengan rumus dibawah ini: Nilai= (Depdiknas, 2003) Nilai ketuntasan belajar = Kriteria nilai: > 90% = Baik sekali 80-89% = Baik 70-79% = Cukup baik 60-69% = Kurang < 59% = Sangat Kurang 3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Langkah penting yang dilakukan oleh peneliti dalam menetapkan alat penilaian kepada siswa adalah menguji kualitas alat penilaian tersebut sebelum digunakan oleh peneliti. Instrumen yang digunakan dalam peneltian harus memenuhi kriteria ketepatan (validitas) dan keajegan (reliabilitas). Tingkat validitas dan reliabilitas suatu intrumen penelitian menunjukkan kualitas intrumen penelitian tersebut. Intrumen penelitian dikatakan baik jika dapat mengukur apa yang akan diukur dan intrumen tersebut merupakan intrumen yang tepat digunakan untuk mengukur suatu variabel penelitian. 3.7.1 Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat ketepatan atau kevalidan sebuah instrumen penelitian, dapat dikatakan valid apabila

44 instrumen tersebut dapat mengukur apa yang diukur (Sugiyono, 2010:348). Besar r tabel sangat bergantung kepada jumlah peserta (N) dan taraf kesalahannya (a). Pada N yang lebih besar maka kemungkinan kesalahan kesimpulan yang dibuat mengenai hubungan X dan Y lebih kecil sehingga semakin kecil r tabel yang diperlukan. Sebaliknya bila N lebih kecil maka diperlukan r tabel yang lebih besar (Purwanto, 2013:116). PTK yang dilakukan di kelas IV SD Negeri Kopeng 03 menggunakan acuan toleransi kesalahan sebesar 5%. Pelaksanaan uji validitas instrumen dilakukan di kelas IV SD Negeri Sumogawe 01 dengan jumlah peserta tes 36 siswa. Dengan jumlah responden (N) = 36, maka nilai r tabel = 0,329 dengan taraf signifikansi 5% (Sugiyono, 2013:373). Nilai r xy ditentukan dengan menghitung nilai corrected item to total correlation menggunakan aplikasi Statistical Package For the Social Science (SPSS) versi 20.0. Hasil uji validitas yang dilakukan di kelas IV SD Negeri Sumogawe 01 dengan analisis SPSS versi 20.0 terlihat pada tabel 3.3 sebagai berikut: SIKLUS 1 Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus I Valid Tidak Valid 2, 3, 4, 6, 8, 9, 11, 14, 15, 16, 18, 1, 5, 7, 10, 12, 13, 17, 20, 21, 19, 23, 24, 27, 28, 29, 30, 31, 35, 22, 25, 26, 32, 33, 34 36, 37, 38, 39, 40 Jumlah 25 15 Berdasarkan hasil uji validitas 40 item soal diketahui dari tabel 3.3 terdapat 15 soal yang tidak valid. Sedangkan soal lainnya terbukti valid setelah di uji menggunakan SPSS versi 20.0. Soal yang valid tersebut kemudian peneliti gunakan sebagai soal evaluasi pada siklus I.

45 Siklus 2 Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus II Valid Tidak Valid 1, 4, 5, 6, 8, 9, 14, 15, 16, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 29, 30, 31, 32, 34, 37, 38, 39, 40. 2, 3, 7, 10, 11, 12, 13, 17, 19, 26, 27, 28, 33, 35, 36 Jumlah 25 15 Berdasarkan hasil uji validitas 25 item soal diketahui dari tabel 3.4 terdapat 15 soal yang tidak valid. Sedangkan 25 soal yang lainnya terbukti valid setelah di uji menggunakan SPSS versi 20.0. Dari 25 soal yang valid peneliti hanya menggunakan 25 soal yang valid dan soal tersebut kemudian peneliti gunakan sebagai soal evaluasi pada siklus II. 3.7.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui keajegan instrumen dari variabel yang hendak diukur. Dengan kata lain, apabila instrumen tersebut digunakan beberapa kali di dalam mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2012:173). Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS versi 20.0 dan kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery (dalam Wardani, 2010:35) sebagai berikut: 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < 0,8 : dapat diterima 0,8 < 0,9 : reliabilitas bagus < 0,9 : reliabilitas memuaskan Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus I Koefisien Reliabilitas Kategori 0,754 Reliabilitas

46 Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus II Koefisien Reliabilitas Kategori 0,740 Reliabilitas Dari tabel hasil uji reliabilitas dengan program SPSS versi 20.0 diketahui bahwa hasil uji reliabilitas pada siklus I mendapat hasil perhitungan koefisian reliabilitas sebesar 0,754 dengan kategori reliabilitas. Hasil uji reliabilitas pada siklus II mendapatkan hasil perhitungan koefisian reliabilitas sebesar 0,740 dengan kategori reliabilitas. Berdasarkan hasil uji reliabilitas maka instrumen dapat digunakan dalam penelitian. 3.7.2 Uji Taraf Kesukaran Menurut Arikunto (2007: 207-210) soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mdah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya. Crocker dan Algina (dalam Purwanto, 2013:99), menjelaskan bahwa tingkat kesukaran merupakan proporsi siswa yang menjawab benar. Nilai tingkat kesukaran (TK) suatu item instrumen dapat ditentukan dengan membagi antara jumlah siswa yang behasil menjawab benar dengan jumlah keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Dapat dirumuskan sebagai berikut: P= B JS Keterangan : P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

47 Nilai tingkat kesukaran suatu item instrumen merentang antara 0 sampai 1. Nilai 0 (nol) terjadi apabila siswa tidak menjawab dengan benar, sementara nilai 1 (satu) terjadi apabila siswa berhasil menjawab soal dengan benar. Arikunto (2009: 210) menyatakan bahwa indeks kesukaran soal diklasifikasikan sebagai berikut: Jika P = 0,1 0,3 maka soal sukar Jika P = 0,3 0,7 maka soal sedang Jika P = 0,7 1,0 maka soal mudah Berikut adalah hasil analisis tingkat kesukaran item soal yang diujikan pada siswa kelas IV SD Negeri Sumogawe 01 dengan jumlah keseluruhan responden 36 siswa adalah sebagai berikut: Tabel 3.7 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Analisis Soal Siklus I Siklus II Soal Mudah Soal Sedang Soal Sukar Soal Mudah Soal Sedang Soal Sukar 1, 3, 4, 9, 13, 19, 22 13 2, 5, 6, 7, 8, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 24, 25 10 1, 2, 7, 8, 9, 12, 15, 16, 18, 20, 22, 25 3, 4, 5, 6, 10, 11, 14, 17, 19, 21, 23, 24 Jumlah 7 17 1 11 12 1 Dari data tabel 3.7 hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus I dan II, dapat diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda pada siklus I terdapat 7 soal dengan kategori mudah, 17 soal dengan kategori sedang, dan 1 soal dengan kategori sukar. Sedangkan untuk soal tes yang dilakukan pada siklus II dengan soal mudah berjumlah 11, soal dengan kategori sedang berjumlah 12, dan soal dengan kategori sukar berjumlah 1. Untuk soal evaluasi setiap akhir siklus menggunakan 25 butir soal yang sudah di uji validitas dan reliabilitas serta uji tingkat kesukaran.

48 3.9 Analisis Data Data-data yang berupa angka (data kuantitatif ) dari hasil belajar pada kondisi awal, siklus I dan siklus II dianalisis menggunakan teknik deskriptif komparatif dilanjut dengan refleksi. Analisis dengan teknik deskriptif komparatif adalah dengan cara membandingkan data hasil belajar IPA pada kondisi awal, data hasil belajar IPA pada siklus I, dan data hasil belajar IPA pada siklus II. Dari perbandingan data tersebut, dapat dilihat perubahan pada peningkatan hasil belajar IPA pada kondisi awal, siklus I dan siklus II dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning. 3.10 Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dari penelitian yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Kopeng 03 melalui model pembelajaran Discovery Learning pada mata pelajaran IPA meliputi indikator proses dan hasil. a. Indikator Proses Indikator proses dalam penelitian ini meruapakan indikator keberhasilan dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam penerapan model pembelajaran Discovery Learning pada pembelajaran IPA. Model pembelajaran Discovery Learning tercapai jika langkah-langkah penerapan Discovery Learning dilakukan oleh peneliti/guru. b. Indikator Hasil Indikator hasil dalam penelitian ini yaitu hasil belajar IPA, penerapan model pembelajaran Discovery Learning dikatakan dapat meningkatkan hasil belajar IPA apabila 85% secara keseluruhan siswa kelas IV SD Negeri Kopeng 03 mengalami ketuntasan belajar individu sebesar 66.