177 BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil pembahasan penelitian seperti telah diuraikan pada Bab V, maka penulis menarik kesimpulan dan merumuskan beberapa saran atau rekomendasi, sebagai berikut: 6.1. Kesimpulan (1) Kawasan Turedawola Walo memiliki daya tarik wisata unggulan yaitu aktivitas surfing (selancar) bertipe gelombang left-hander yang banyak disukai oleh wisatawan, terutama wisatawan mancanegara (professional surfers). Keunggulan aktivitas surfing dibuktikan dengan hasil penilaian 58 dari 63 responden wisatawan/excursionists dalam penelitian ini menilai bahwa aktivitas selancar merupakan aktivitas wisata paling unggul di Kawasan Turedawola Walo dengan kategori sangat menarik (92,1%). Nilai rata-rata hitung (mean) dari keseluruhan jenis aktivitas dan atraksi wisata Turedawola Walo adalah sebesar 3,694 dengan kategori menarik. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi Mutu Wisata Bahari di kawasan Turedawola Walo: (a) Variabel aktivitas dan atraksi, amenitas, aksesibilitas, kondisi masyarakat lokal, keamanan, kebersihan, dan informasi wisata secara simultan/keseluruhan berpengaruh signifikan terhadap Mutu Wisata Bahari di kawasan Turedawöla Walo. (b) Variabel kondisi masyarakat lokal secara parsial berpengaruh paling dominan dan signifikan dengan kontribusi sebesar 0,576 terhadap Mutu
178 Wisata Bahari di kawasan Turedawola Walo yang ditandai dengan sifat keramahan masyarakat dan kearifan lokal, sedangkan variabel kebersihan secara parsial merupakan variabel yang paling jelek dan tidak berpengaruh signifikan dan menurunkan Mutu Wisata Bahari di kawasan Turedawola Walo karena kontribusinya negatif (-0,604) dan juga kondisi di lapangan terbukti bahwa sarana dan prasarana kebersihan seperti tong sampah, toilet umum tidak tersedia di lokasi wisata. (c) Variabel-variabel yang berpengaruh secara parsial lainnya selain variabel kondisi masyarakat lokal, namun tingkat signifikansinya tergolong sedang kebawah yaitu variabel keamanan (0,492) dan variabel aksesibilitas (0,429), serta variabel aktivitas dan atraksi (0,135) secara siginifikan menaikkan Mutu Wisata Bahari di kawasan Turedawola Walo. (d) Variabel-variabel yang tidak berpengaruh secara parsial lainnya, selain variabel kebersihan yaitu variabel amenitas karena kontribusinya negatif (-0,215) dan variabel informasi wisata (-0,002) yang menurunkan Mutu Wisata Bahari di kawasan Turedawola Walo dan juga kondisi di lapangan terbukti bahwa jenis amenitas seperti tempat tinggal sementara/penginapan (homestay) untuk kebutuhan wisatawan di lokasi wisata masih belum memadai dan sumber informasi wisata juga masih terbatas dan belum memadai secara optimal bagi para wisatawan.
179 (3) Sifat partisipasi masyarakat lokal Desa Afulu, berdasarkan jawaban dari 80 responden masyarakat lokal terdapat perbedaan antara sifat partisipasi langsung dan partisipasi tidak langsung. Sifat partisipasi tidak langsung lebih besar dibanding dengan sifat partisipasi langsungnya, artinya masyarakat Desa Afulu masih sedikit terlibat secara langsung dalam pengelolaan lokasi wisata bahari Turedawola Walo berhubung karena tahapan pengelolaan dan pengembangannya masih terletak pada tahap perintisan yang lama-kelamaan akan meningkat dan bertransformasi sesuai dengan perkembangan pariwisata di daerah ini. 6.2. Rekomendasi Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari hasil analisis dalam penelitian ini, maka penulis ingin menyampaikan beberapa saran atau rekomendasi yaitu: (1) Pemerintah, masyarakat setempat dan pemangku kepentingan (stakeholders) pariwisata perlu berkolaborasi dalam mengupayakan secara serius kelayakan sarana dan prasarana pendukung aktivitas pariwisata di lokasi wisata bahari Turedawola Walo, terutama penginapan yang layak huni, sarana dan prasarana kebersihan lokasi wisata (pembangunan toilet umum dan penyediaan tong sampah) dengan berpedoman pada nilai-nilai ekowisata dan didesain konsep pengembangan pariwisata minat khusus (special interest tourism) dengan menggunakan bahan-bahan dasar lokal (kayu, pokok kelapa, bambu, dan lain-lain) demi kenyamanan wisatawan yang berkunjung dan melakukan aktivitas wisata di lokasi;
180 (2) Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan pariwisata di Kabupaten Nias Utara perlu meningkatkan kualitas dan inovasi sumber informasi wisata baik melalui internet (online information) maupun media cetak (pembuatan leaflet, brosur (brochure), buku panduan (tourism guide book), dan lain-lain sebagai sarana promosi wisata Nias Utara tingkat daerah/provinsi, nasional, dan internasional. (3) Pemerintah harus lebih mendukung pengembangan pariwisata dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan dan penyuluhan-penyuluhan, memberikan fasilitas, sarana serta prasana yang baik secara rutin kepada masyarakat terkait pengelolaan wisata bahari Turedawola Walo demi kepentingan masyarakat lokal dan meningkatkan kualitas pelayanan (best service) di lokasi wisata. Pelatihan, penyuluhan, dan pengkayaan ilmu di bidang pariwisata selayaknya didukung oleh para cendekiawan/pakar/akademisi pariwisata yang berpengalaman sehingga kualitas layanan wisata terjamin. (4) Keterlibatan masyarakat lokal secara langsung harus ditingkatkan karena masyarakat merupakan salah kunci pokok dalam pengelolaan wisata bahari Turedawola Walo. Oleh karena itu, pembangunan pariwisata berkelanjutan (tourism sustainability development) sangat diperlukan dengan memberdayakan masyarakat lokal mengingat manfaat ekonomi masih minim dan belum menyejahterakan masyarakat sendiri serta pengelolaan lingkungan yang masih minim. Pelibatan masyarakat seharusnya dimulai dari perencanaan pembangunan, implementasi, pemanfaatan hasil pembangunan hingga evaluasi dan monitoring.
181 (5) Pemerintah atau pemangku kepentingan (stakeholders) pariwisata perlu melakukan pembinaan dan pendekatan persuasif kepada masyarakat sekitar objek wisata agar tumbuh sikap sadar wisata dengan memfungsikan atau memberdayakan kualitas sumber daya manusia masyarakat setempat sebagai tenaga kerja dibidang pariwisata yang menjaga, menata dan memelihara objek wisata agar terus meningkatkan keindahan, kebersihan dan pelayanan yang baik. (6) Masyarakat diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan produk wisata dan membangun jiwa kewirausahaan yang tinggi sehingga mampu untuk terus berkreasi dan lebih maju/baik di masa mendatang.