BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabiltas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh selaku pelaksana sebagian kebijakan Pemerintah Daerah harus melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh yang dibuat sesuai ketentuan yang terkandung dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mengenai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut diatas memberikan gambaran mengenai tingkatan pencapaian Kinerja, Sasaran, Program dan kegiatan serta indikator makro baik keberhasilan-keberhasilan kinerja yang telah dicapai maupun kegagalan pada periode tahun tertentu. Prinsip-prinsip yang menjadi acuan yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan akuntabilitas di lingkungan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh adalah sebagai berikut : a. Harus adanya komitemen dari pimpinan dan seluruh staf Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh untuk melakukan pengelolaan pelaksanaan misi agar akuntabel. b. Harus merupakan suatu sistem yang menjalin penggunaan sumber-sumber daya secara konsisten dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Harus dapat menunjukkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. 25
d. Harus berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan manfaat yang diperoleh. e. Harus jujur, objektif, tranparan dan inovatif sebagai katalisator perubahan manajemen Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh dalam bentuk pemutakhiran, motode dan teknik pengukuran kinerja dan penyusunan pelaporan akuntabilitas. 3.1. Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi instansi pemerintah. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Selanjutnya dilakukan pula analisis akuntabilitas kinerja yang menggambarkan keterkaitan pencapaian indikator kinerja sasaran dengan program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan antara lain Rencana Kinerja Tahunan yang ditetapkan dengan jelas, Penetapan Kinerja (PK) serta Indikator Kinerja Utama (IKU). Sistem pengukuran kinerja yang efektif diperoleh melalui desain indikator kinerja yang baik, beberapa syarat indikator kinerja yang baik antara lain : 26
1. Spesifik dan jelas untuk menghindari kesalahan interpretasi. 2. Dapat diukur secara objektif baik secara kualitatif maupun kuantitatif. 3. Berguna untuk menunjukan keberhasilan masukan, keluaran, hasil, manfaat maupun dampak. 4. Mempunyai efektifitas biaya yang tinggi. 5. Fleksibel dan sensitif terhadap perubahan pelaksanaan. 6. Relevan; berhubungan secara langsung dan secara logis dengan tujuan, sasaran, strategi dan fungsi. 7. Efektif; datanya mudah diperoleh, diolah, dianalisis dengan biaya yang tersedia. Pengukuran Kinerja merupakan pembandingan antara target kinerja (Performance Plan) yang telah ditetapkan dengan realisasinya (Performance Result). Dengan perbandingan tersebut dapat diketahui celah kinerja (Performance Gap) yang kemudian dianalisa untuk mengetahui penyebab keberhasilan jika ada, dan selanjutnya terhadap kekurangan yang terjadi akan ditetapkan Strategi untuk peningkatan kinerja dimasa datang (Performance Improvement). Tingkat keberhasilan atau kekurangan dalam pencapaian kinerja dapat dilihat berdasarkan kategori penilaian. Pengukuran kinerja ini menetapkan kategori pencapaian kinerja ke dalam empat kategori berikut : Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian I II III IV Lebih dari 85% 70% sampai 85% 55% sampai 69% Kurang dari 55% Sangat Baik Baik Cukup Kurang LAKIP Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh Tahun 2017 disusun dengan mengukur capaian indikator kinerja dari sasaran strategis yang dituangkan dalam Rencana 27
Strategis Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh telah berusaha secara maksimal untuk mencapai seluruh target dari sasaran yang ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahun 2017. Uraian target dan realisasi dari sasaran dan kegiatan secara terperinci dapat dilihat pada Formulir Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Formulir Pengukuran Kinerja (PK). Pada tahun anggaran 2017, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh telah menetapkan 2 (dua) tujuan strategis dan 2 (dua) sasaran yang akan dicapai. Sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan 2 (dua) indikator kinerja. Berdasarkan hasil evaluasi Pengukuran Kinerja (pada Form PK) sebagaimana sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada Rencana Strategis Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh, maka pencapaian Akuntabilitas Kinerja Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh tahun anggaran 2017, sebagai berikut : Sasaran Strategis 1 : Terlindunginya masyarakat dari bahaya kebakaran Sasaran No Uraian Indikator Kinerja Target Realisasi % Terlindunginya masyarakat dari bahaya kebakaran 1 Berkurangn ya Risiko Kebakaran 12 bulan 12 bulan 100 Berdasarkan tabel diatas dapat diuraikan : Indikator 1 : Pada Tahun 2017 Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh telah menyelesaikan 12 bulan. Pada Indikator ini lebih fokus pada kelancaran kegiatan administrasi rutin kantor 28
selama tahun berjalan atau 12 bulan. Lancarnya kegiatan administrasi kantor sangat berpengaruh terhadap efektifitas kinerja pelaksanaan tugas pada masing-masing bagian di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh. Jumlah anggaran yang teralisasi untuk mendukung sasaran ini sebesar Rp. 2.244.297.034,- melalui pelaksanaan 3 program dan 14 kegiatan. Realisasi sasaran dari indikator tersebut sebesar 90,78 persen. Sasaran Strategis 2 : Terwujudnya mitigasi kebencanaan yang tangguh dan handal. Sasaran No Indikator Kinerja Uraian Target Realisasi % Terwujudnya mitigasi kebencanaan yang tangguh 1 Tingkat waktu tanggap daerah layanan kawasan 12 bulan 12 bulan 100 dan handal Berdasarkan tabel diatas dapat diuraikan : Indikator 1 : Pelaksanaan kegiatan sebagai ukuran capaian kinerja pada indikator ini terfokus pada kelancaran kegiatan pada seluruh kawasan Kota Banda Aceh yang rawan bencana dan yang memiliki sarana proteksi kebakaran selama 12 bulan. Untuk mencapai indikator sasaran ini Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh pada tahun 2017 dilaksanakan melalui 1 program dan 2 kegiatan dengan Jumlah anggaran yang teralisasi untuk mendukung sasaran ini sebesar Rp. 323.075.000,- Realisasi sasaran dari indikator tersebut sebesar 98,08 persen. 29
Dari rincian Pengukuran Kinerja dapat disimpulkan bahwa pencapaian Akuntabilitas Kinerja Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh untuk Tahun Anggaran 2017 secara umum telah sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahun 2017, dengan rata-rata persentase pencapaian target dari 2 (sasaran) sasaran sebesar 94,43%. Secara umum seluruh target sasaran yang telah ditetapkan tercapai. Tingkat capaian rata-rata untuk masing-masing sasaran dapat dilihat pada tabel berikut : No. Uraian Sasaran SANGAT BAIK Tingkat Capaian (%) 1. Terlindunginya masyarakat dari 90,78 bahaya kebakaran 2. Terwujudnya mitigasi kebencanaan yang tangguh dan handal 98,08 Rata-rata Tingkat Capaian Sasaran 94,43 Dari rincian Evaluasi Kinerja Kegiatan, berdasarkan sasaran yang telah ditetapkan, sesuai dengan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran, maka pencapaian Lakip Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh Tahun Anggaran 2017 telah tercapai. 30
3.2. Akuntabilitas Keuangan Capaian kinerja keuangan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh pada tahun 2017 adalah sebagai berikut : No Uraian Anggaran Realisasi Anggaran Sisa Rupiah % 1 2 3 4 5 6 Belanja tidak langsung 1 Program Pelayanan Administrasi Kantor 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 4 Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran 1.442.621.450 1.379.487.088 63.134.362 95,62 975.018.170 810.509.946 164.508.224 83,13 54.525.000 54.300.000 225.000 99,59 329.409.450 323.075.000 6.334.450 98,08 Untuk mencapai saasaran-sasaran strategis Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh menggunakan sumber dana yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan Belanja Kota (APBK) Banda Aceh Tahun 2017. Sebagai bahan analisis dan Akuntabilitas Keuangan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh, jumlah anggaran dan realisasi belanja untuk masing-masing program dan kegiatan dituangkan dalam tabel berikut: 31
Tabel Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung 32
Bila dilihat dari Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh Tahun 2017, realisasi total belanja langsung dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Kota Banda Aceh sebesar Rp. 2.567.372.034,- dari target total belanja yang ditetapkan sebesar Rp. 2.801.574.070,- atau sebesar 91,64 %. Adapun realisasi belanja per program selama 5 (lima) tahun (periode Renstra 2013-2017) dapat kami uraikan sebagai berikut: 33