Keindahan Desain Tamiang, Menghiasi Hari Raya Kuningan di Desa Penarungan

dokumen-dokumen yang mirip
Desain Penjor, Keindahan Yang Mewarnai Perayaan Galungan & Kuningan

ESTETIKA SIMBOL UPAKARA OMKARA DALAM BENTUK KEWANGEN

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Deskripsi aktivitas keagamaan menurut pemikiran Joachim Wach

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat luas yang masyarakatnya terdiri

BERKURANGNYA PERAJIN PRETIMA DI BANJAR ANGGABAYA PENATIH, DENPASAR TIMUR, BALI. I Wayan Dirana

ABSTRAK. Kata Kunci: pendidikan, Pasraman, pengetahuan, agama Hindu

BAB I PENDAHULUAN. keragaman tradisi, karena di negeri ini dihuni oleh lebih dari 700-an suku bangsa

I. PENDAHULUAN. Etnis Bali memiliki kebudayaan dan kebiasaan yang unik, yang mana kebudayaan

TRADISI NYAKAN DI RURUNG DALAM PERAYAAN HARI RAYA NYEPI DI DESA PAKRAMAN BENGKEL KECAMATAN BUSUNGBIU KABUPATEN BULELENG (Kajian Teologi Hindu)

I. PENDAHULUAN. kepercayaan, keyakinan dan kebiasaan yang berbeda-beda,karena kebudayaan

BAB III KONSEP PERANCANGAN A.

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III PENYAJIAN DATA. 1. Sejarah Berdirinya Pura Tirtha Gangga Suraba. dalam Islam disebut dengan musholla. Pada waktu itu dibangunlah Pura yang

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: RIAK KEHIDUPAN. PENCIPTA : IDA AYU GEDE ARTAYANI. S.Sn, M. Sn

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Aplikasi Mobile Pembelajaran Hari Suci Tumpek Landep Berbasis Android

Cara Membuat Kepiting dari Daun Kelapa (Janur) Mainan Tradisional Kepiting dari Janur (Daun Kelapa Muda)

3. Pengertian Hukum Karmaphala dalam Ajaran Agama Hindu adalah

Oleh Pande Wayan Setiawati Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional

DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008

Kerajinan Fungsi Hias

BATIK INDONESIA SEBAGAI SUMBER IDE. Suciati, S.Pd, M.Ds Prodi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. di Bali, perlu dimengerti sumbernya. Terdapat prinsip Tri Hita Karana dan Tri Rna

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri

UPACARA NGADEGANG NINI DI SUBAK PENDEM KECAMATAN JEMBRANA KABUPATEN JEMBRANA (Perspektif Nilai Pendidikan Agama Hindu)

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan

KARYA ILMIAH: KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: MELASTI PENCIPTA: A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si. Art Exhibition

DISKRIPSI KARYA. Pameran Keragaman Seni Budaya Sebagai Pemersatu Bangsa Judul Karya: Keharmonisan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Penulis merasa tertarik untuk meneliti mengenai Upacara Tingkapan karena

DESKRIPSI TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA TEDUNG AGUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS AGAMA DEWA YADNYA

DESKRIPSI KARYA SARADPULAGEMBAL THE SYMBOL OF TRI LOKA

NILAI PENDIDIKAN AGAMA HINDU DALAM PENEMPATAN PATUNG GANESHA DI DESA MANISTUTU KECAMATAN MELAYA KABUPATEN JEMBRANA

BAB IV ANALISIS KARYA. pada hewan kupu-kupu sejumlah 12 karya. Masing-masing karya yang dihasilkan,

UPACARA NGEREBEG DI PURA DUUR BINGIN DESA TEGALLALANG, KECAMATAN TEGALLALANG KABUPATEN GIANYAR (Perspektif Pendidikan Agama Hindu)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang luas, besar, dan memiliki keanekaragaman

WARNA POLENG BUSANA PEMANGKU PENGLURAN PADA UPACARA PENGEREBONGAN DI PURA AGUNG PETILAN, KESIMAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

INSTITUT SENI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. meliputi segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

Keindahan Desain Kalung Padu Padan Busana. Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dan kesatuan suatu bangsa dapat ditentukan dari aspek- aspek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

JURNAL PENELITIAN AGAMA HINDU 68

BAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai

I. PENDAHULUAN. menjadi cerminan budaya suatu masyarakat. Tjetjep Rohendi. makanan tradisonal, tertulis dalam paparan Kemasan Tradisional Makanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Negara kita terdiri dari bermacam-macam suku bangsa yang terbentang

BAB I PENDAHULUAN. Rahmat Hidayat, 2015 Origami Maya Hirai Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai di masyarakat. Karya sastra ini mengandung banyak nilai dan persoalan

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM

Komodifikasi Penjor sebagai Sarana Persembahyangan Umat Hindu

16. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

DESKRIPSI DUKUH SILADRI. Dipentaskan pada Festival Seni Tradisional Daerah se- MPU di Mataram, Nusa Tenggara Barat 1 Agustus 2010

LATIHAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Tema 8 : Bumi dan Alam Semesta Nama :... Kelas : III (tiga)

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BHAKTI MARGA JALAN MENCAPAI KEBAHAGIAAN. Om Swastyastu, Om Anobadrah Krtavoyantu visvatah, (Semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru)

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUMPEK PENGARAH SEBAGAI SALAH SATU SARANA UNTUK MELESTARIKAN TUMBUH-TUMBUHAN Oleh Dra. Ni Luh Yaniasti, M.Hum. 9

DESKRIPSI KARYA KRIYA PRODUK BASKOM KAYU

KELUARGA MAHASISWA HINDU & BUDHA SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA (KMHB-STAN) PROGRAM KERJA

BAB I PENDAHULUAN. tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui

Menata Pola Ragam Hias Tekstil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hilda Maulany, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

Gambaran Kesenian Bali, Warnai Keindahan Tattoo. Yulia Ardiani Staff UPT Teknologi Informasi Dan Komunikasi Institut Seni Indonesia Denpasar.

Aplikasi Pembelajaran Membuat Ketupat dengan Animasi Model 3D Berbasis Android

WADAH HANTARAN. Abstrak

16. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata dunia, salah satu tradisi yang menarik untuk dikupas lebih lanjut adalah

Kriya Hiasan Dinding Gorga Desa Naualu. Netty Juliana

SKRIP KARYA SENI GENITRI OLEH: I PUTU GEDE WAHYU KUMARA PUTRA NIM: PROGRAM STUDI S-1 SENI KARAWITAN JURUSAN SENI KARAWITAN

BAB V PEMBAHASAN. merupakan penggambaran yang berupa visual. Secara umum, penggunaan simbol. sebagai pemimpin yang didasarkan pada visual serta warna.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP

diubah, asalkan bentuknya masih menyerupai tunas kelapa maka gambar tersebut akan mengarahkan pikiran masyarakat yang melihatnya kekegiatan Pramuka.

PARISADA HINDU DHARMA INDONESIA PROVINSI BALI PEDOMAN PELAKSANAAN HARI RAYA NYEPI TAHUN SAKA 1938

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

mewujudkannya. Demikian halnya dengan pembuatan seni lukis prasi menggunakan alat yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki banyak keanekaragaman kesenian dan budaya,

BAB VI KESIMPULAN. Pada dasarnya Keraton Yogyakarta dibangun berdasarkan. kosmologi Jawa, yang meletakkan keseimbangan dan keselarasan

Ini Dia Si Pemakan Serangga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Nasional yang dilindungi pemerintah, di mana bangunan ini merupakan pusat

EKSISTENSI TIRTHA PENEMBAK DALAM UPACARA NGABEN DI KELURAHAN BALER-BALE AGUNG KECAMATAN NEGARA KABUPATEN JEMBRANA (Perspektif Pendidikan Agama Hindu)

Transkripsi:

Keindahan Desain Tamiang, Menghiasi Hari Raya Kuningan di Desa Penarungan Yulia Ardiani Staff UPT Teknologi Informasi Dan Komunikasi Institut Seni Indonesia Denpasar Abstrak Salah satu perayaan agama hindu yang dirayakan setiap enam bulan sekali atau setahun dua kali adlah perayaan galungan dan kuningan. Hari raya tersebut dirayakan untuk merayakan kemenangan darma melawan adharma menurut kepercayaan agama hindu. Dalam perayaan galungan, biasanya umat hindu merayakannya dengan memasang penjor didepan rumah sebagai ciri khas simbol perayaan kemenangan darma melawan adharma. Di hari raya kuningan umat hindu memasang tamiang. Tamiang merupakan simbol perayaan hari raya kuningan yang juga sebagai simbol kemenangan darma melawan adharma yang dipasang di dalam rumah. Tamiang berupa jaritan janur melingkar membentuk lingkaran dengan berbagai variasi hiasan. Dengan majunya jaman kini tamiang selain dibuat dengan janur, dapat dibuat dengan bahan ental ( daun enau ) yang diberi modifikasi dengan tambahan kertas minyak berwarna warni untuk memberi kesan menarik pada tampilan tamiang tersebut. Di desa penarungan yang berada di kecamatan mengwi tepatnya kabupaten badung masih memiliki ciri khas memasang tamiang pada tiap rumah atau bale ( bangunan dalam bahasa bali ) saat merayakan perayaan hari raya kuningan. Kata Kunci : Kuningan, Tamiang, Janur, Desa Penarungan

Pendahuluan Perayaan umat hindu yaitu hari raya kuningan adalah hari raya yang masih menjadi rangkaian dalam hari raya galungan. Diperayaan kuningan tidak semua desa memiliki banten atau sesajen yang sama, setiap desa memiliki beragam versi mengenai sesajen ataupun bantennya. Tapi pada umumnya hari raya kuningan menggunakan sesajen atu banten yang bernama tamiang. Tamiang pada awalnya hanya berdesain bundar yang melambangkan perputaran roda ( perputaran kehidupan manusia ). Kuningan Kuningan adalah hari raya utnuk merayakan kemenangan dharma melawan adharma (Gea, 2004:148). Hari raya kuningan merupakan bagian dari rangkaian hari raya galungan dalam hindu, yang jatuh pada 10 hari setelah galungan, yaitu pada Saniscara (sabtu) kliwon wuku kuningan. Kata kuningan memiliki makna kauningan yang artinya mencapai peningkatan spiritual dengan cara introspeksi agar terhindar dari mara bahaya. Dikutip dari Bhagawan Dwija mengatakan makna dari Kuningan adalah mengadakan janji atau pemberitahuan atau nguningang baik kepada diri sendiri, maupun kepada Ida Sanghyang Parama Kawi, bahwa dalam kehidupan kita akan selalu berusaha memenangkan dharma dan mengalahkan adharma (antara lain bhuta dungulan, bhuta galungan dan bhuta amangkurat).pada hari raya kuningan banten atau sesajen pada setiap desa belum tentu sama, karena memang banten itu beraneka ragam versinya. Tapi umumnya pada hari raya kuningan menggunakan upakara sesajen yang berisi simbul tamiang dan endongan, di mana makna tamiang memiliki lambang perlindungan dan juga juga melambangkan perputaran roda alam. Endongan maknanya adalah perbekalan. Bekal yang paling utama dalam mengarungi kehidupan adalah ilmu pengetahuan dan bhakti (jnana). Sementara senjata yang paling ampuh adalah ketenangan pikiran. Sarana lainnya, yakni ter dan sampian gantung. Ter adalah simbol panah (senjata) karena bentuknya memang menyerupai panah. Sementara sampian gantung sebagai simbol penolak bala.

Pada hari raya kuningan juga dibuat nasi kuning sebagai lambang kemakmuran dan dihaturkan sesajen - sesajen sebagai tanda terimakasih dan suksmaning idep sebagai manusia menerima anugerah dari Sang Hyang Widhi. Melalui perayaan hari raya kuningan inilah diingatkan bahwa makna kuningan tersebut untuk selalu ingat menyamabraya, meningkatkan persatuan dan solidaritas sosial, dan umat diharapkan selalu ingat kepada lingkungan sehingga tercipta harmonisasi alam semesta beserta isinya serta tidak lupa akan ingat mengucap syukur kepada Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas segala karunia-nya. Disetiap perayaan kuningan banten atau sesajen tamiang akan tampak pada tiap rumah, dimana tampilan tamiang tersebut masihlah sederhana dan tak memiliki corak yang mencolok dimata. Kini saat perayaan hari raya kuningan tamiang tersebut didesain sedemikian rupa agar memiliki daya Tarik tapa menghilangkan makna dari tamiang tersebut. Desain Desain adalah salah satu bentuk kebutuhan badani dan rohani manusia yang dijabarkan melalui berbagai bidang pengalaman, keahlian dan pengetahuannya yang mencerminkan perhatian pada apresiasi dan adaptasi terhadap sekelilingnya (Sachari, 2002 ;5). Desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata desain bisa digunakan, baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, desain memiliki arti proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru. Sebagai kata benda, desain digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk benda nyata. Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetika, dan berbagai macam aspek lainnya dengan sumber data yang didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming, maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya. Akhir - akhir ini, proses (secara umum) juga dianggap sebagai produk dari desain, sehingga muncul istilah perancangan proses. Proses desain kian makin berkembang, beragam desain kini telah berkembang dan menarik apresiasi dari para penikmat seni. Terdapat seni desain yang dibuat baru atau prosesnya dibuat dari perencanan, penyusunan hingga finishing. Tapia da juga proses desain yang diterapkan pada benda atau media yang

sudah awal. Contohnya sebuah sepatu yang memiliki desain polos (tanpa corak sedikit pun) kini didesain dengan tambahan garis pinggir ataupun gradasi warna, Begitupun dengan atau media lainnya yang berkaitan dengan seni. Janur Janur (dari bahasa Jawa) adalah daun muda dari beberapa jenis palma besar, terutama kelapa, enau, dan rumbia. Janur biasa dipakai sejumlah suku bangsa di Nusantara sebagai alat kehidupan sehari-hari. Masyarakat Bali, Jawa, dan Sunda biasa memanfaatkan janur untuk dianyam. Teknik merangkai janur mencapai puncak estetika di Bali dan beberapa tempat di Jawa, dan bisa dilihat pada upacara - upacara keagamaan serta perkawinan. Janur yang masih terangkai pada tangkai daun diikat dengan bambu panjang, dan kemudian anyaman janur dipasang pada ujungnya dipasang di gerbang atau tepi jalan dan disebut penjor (bahasa Bali). Hiasan serupa juga ditemukan dalam upacara - upacara di Bali. Janur yang telah dipisahkan dari tangkai daun serta tulang anak daunnya dapat dianyam atau dirangkai menjadi bermacam - macam bentuk dalam seni merangkai janur. Janur juga dianyam dan dipakai untuk membungkus makanan, karena tahan panas dan kuat. Ketupat adalah contohnya. Tamiang Tamiang adalah sebagai simbol pelindung dan juga senjata dari Dewata Nawa Sanga sebagai lambang perputaran roda kehidupan, cakraning panggilingan untuk mengingatkan pada hukum alam (rta). Artinya, jika masyarakat tidak mampu menyesuaikan diri dengan alam, atau taat dengan hukum alam sudah pasti akan tergilas roda kehidupan, bahaya berupaya bencana alam dan kerusakan alam. Biasanya, tamiang dipasang di pojok rumah dan di pelinggih yang pada dasarnya memiliki arti sebagai bekal yang paling utama dalam mengarungi kehidupan. Sementara sampian tamiang dalam kuningan disebutkan sebagai simbol perang yang

mewarnai perayaan kuningan tersebut, simbol tamiang ini dimaknai juga sebagai pertahanan diri di dalam diri manusia. Dalam menghadapi berbagai tantangan hidup, pertahanan diri yang ampuh adalah moral dan etika serta ilmu pengetahuan. Dengan memiliki pertahanan seperti itu umat diharapkan mampu menghadapi kegelapan, kebodohan dan musuh - musuh yang ada dalam diri. Dengan mampu memerangi musuh-musuh yang bersumber dari dalam diri, maupun tekanan eksternal yang ingin merusak nilai-nilai kesucian, umat diharapkan dapat mencapai jagadhita. Desain Tamiang Desa Penarungan Berikut desain tiga (3) tamiang yang dibuat dari janur atau busung (janur dalam istilah bahasa bali). Tamiang disini berbentuk bulat (melambangkan perputaran roda) dengan tambahan desain pinggiran tamiang yang menggunakan kertas jagung. Pinggiran yang berbentuk ringgit di tepi tamiang memberikan kesan lancip atau kesan seperti duri yang terletak dipinggiran atau tepi tamiang tersebut. Di bundaran tamiang tersebut didesain 2 (dua) lingkaang kertas jagung yang melingkari hiasan tengah tamiang. Ditengah bundaran tamiang tersebut di berikan hiasan yang berbentuk bunga mawar dan terbuat dari enau (ental) di bagian belakang tamiang juga diberikan tulang janur yang kecil dan lentur. Ini akan digunakan sebagai tali untuk tempat menggantungkan tamiang. Terdapat juga pendamping taming yang berbentuk desain seperti jam pasir. Dengan tambahan desain kertas jagung dan bawahan yang diberi hiasan mawar agar senada dengan desai tamiang tersebut. Berikut dokumentasi foto dari tamiang yang dibuat di desa penarungan kecamatan mengwi.

Foto : Desain Tamiang Desa Penarungan Dokumentasi : Yulia Ardiani

Penutup Perayaan hari raya kuningan menurut umat hindu sebagai merayakan kemenangan dharma melawan adharma, dalam merayakan hari raya kuningan umat hindu memasang tamiang yang berfungsi sebagai tameng atau pelindung dari hal yang buruk. Tamiang biasanya berbentuk bundar yang melambangkan roda kehidupan. Tamiang pun memiliki berbagai macam desain, dengan tambahan variasi kertas minyak atau pun tambahan desain lainnya untuk mempercantik tampilan tamiang tersebut. Begitu juga tamiang yang terpasang di desa penarungan juga memiliki desain yang unik dan menarik tanpa menghilangkan makna dari tamiang tersebut. Referensi Sachari, Agus. Yan Yan Sunarya. 2002. Sejarah dan Perkembangan Desain Dan Dunia Kesenirupaan di Indonesia. Bandung: ITB. Anonim. 2011. Tamiang. http://sejarahharirayahindu.blogspot.co.id/2011/11/tamiang/ Diakses Pada Tanggal 2 September 2016 Gea, Antonius Athosoki. Noor Rachmat, Antonina Panca Yuni Wulandari. 2004. Relasi Dengan Tuhan. Jakarta:PT Elex Media Komputindo