BAB V KONSEP PERANCANGAN

Transkripsi

1 BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep Dasar Perancangan Landasan berpikir yang digunakan dalam perancangan ini yaitu Using No Way As Way & Having No Limitation As Limitation atau landasan berpikir yang membebaskan untuk berkreasi tanpa harus dibatasi atau terpaku dengan langgam (style) yang sudah ada, dengan kata lain membebaskan untuk menemukan style itu sendiri.. Karena perancangan berhubungan dengan Formula- selalu berhubungan dengan aerodinamis, maka konsep perancangan mengadaptasi dari sifat keseimbangan elemen dari alam, seperti udara maupun air. Objek: Sirkuit Internasional Formula Lokasi: Kec. Mengwi Kab. Badung Bali Acuan: Tidak melupakan selalu mewujudkan keterpaduan dengan lingkungan alam Menghadirkan keharmonisan antara alam (makrokosmos) dan manusia (mikrokosmos) sehingga berfungsi sesuai dengan fungsinya. Keselarasan yang dimaksud yaitu arsitektur mampu mewadahi aktivitas dari manusia serta menyatu dengan lingkungan sekitarnya layaknya air yang mampu menyesuaikan diri ke segala wadah. Harmoni: keadaan dimana segala sesuatu adalah bagian dari suatu kesatuan dan masing-masing bagian berfungsi sesuai tugas masing-masing. Gambar. Alur kerangka landasan berpikir.

2 Landasan Berpikir Mengadaptasi sifat-sifat dari unsur elemenelemen alam (makrokosmos) seperti: Kayu, Api, Tanah, Air dan Logam. Setiap elemen tersebut terkandung energi dingin, sejuk, panas, hangat dan netral. Tidak menghadirkan material tunggal. Namun kayu, api, tanah, air dan logam disatu padu sehingga saling melengkapi (berpasangan), saling mempengaruhi dan saling membentuk satu kesatuan. Semuanya saling bertolak belakang belakang namun seimbang. Al-Qur an Surat ayat : Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. Keseimbangan, saling berlawanan tapi melengkapi layaknya pria dan wanita, terang dan gelap, aktif dan pasif maupun menang dan kalah. Kemenangan sejati adalah kemenangan yang dicapai tanpa pertarungan dan selalu menghindari pertarungan, hal ini yang coba di sisipkan dalam perancangan. Keseimbangan (balance) Keselarasan (harmony) balance harmony High-Tech Architecture Al-Qur an Gambar.. Alur kerangka berpikir konsep perancangan 0

3 . Konsep Tapak Landasan berpikir dari tatanan masa yang ada di dalam tapak sebenarnya sangat dipengaruhi oleh bentuk dari lintasan utama yang ada di dalam lahan lokasi perancangan. Angka Sebagai simbol dari jumlah rukun iman yang isinya:. Iman kepada Allah SWT.. Iman kepada malaikat. Iman kepada kitab-kitab. Iman kepada para rasul. Iman kepada hari akhir. Iman kepada qadha dan qadar balance High-Tech Architecture Agar memperlihatkan kesan seimbang dan berpasangan, maka landasan berpikir simbol angka diterapkan pada layout kawasan secara tersirat (samar-samar), sementara landasan berpikir angka diterapkan pada bentuk lintasan utama secara tersurat (tertulis). harmony Al-Qur an Angka Sebagai simbol dari surat ke- (At-Taubah) yang berarti pengampunan. Secara kaidah bahasa berasal dari taaba - yatuubu - tawbaatan yang berarti kembali. Gambar.. Konsep bentuk dasar dari lintasan utama.

4 Layout Bentuk Lintasan Utama skala :000 0 m m m START Data & Spesifikasi: Keliling total lintasan :.00 m (. km) Panjang total trek lurus :.0 m (. km) Panjang total tikungan : m (0. km) Lebar Lintasan : m (standar FIA) Jumlah trek lurus : Jumlah tikungan : Lebar Pit Lane : m (standar FIA) m 00 m U jalur keluar 0 m 0 m0 m Start / Finish jalur masuk 0 m Transisi Lebar Tikungan: Tikungan : m ke m Tikungan : m ke 0 m Tikungan : m ke m Tikungan : m ke 0 m Tikungan : m ke m Tikungan : m ke m Tikungan : m ke m 00 m 0 m 00 m m Gambar.. Detail dimensi lintasan utama sirkuit.

5 00 m 0 m jalur keluar 00 m 0 m m 0 m0 m m Gambar.. Titik Imajiner pada lintasan. = Jumlah trek lurus + Jumlah Tikungan = + = 0 (Surat ke-0, Surat Ar-Ruum) Motorsport berawal dari kebiasaan bangsa Ruum (Romawi / Eropa) yang sering memacu kendaraan secara ugal-ugalan di jalan raya, sehingga lahirlah motorsport untuk menghindari kecelakaan lalu lintas dikarenakan ulah sembrono bangsa tersebut. 0 m 00 m START Start / Finish jalur masuk 0 m Penjabaran Konsep: Berpijak pada surat ke- (At-Taubah). Jika lintasan dihubungkan dengan titik imajiner, akan membentuk angka. Pada bilangan -, maka adalah angka tertinggi dan akan memutar kembali ke angka dan seterusnya. Angka adalah angka yang mampu mengembalikan (taaba - yatuubu - tawbaatan) diri ke asalnya layaknya perputaran hidup dari lahir hingga mati yang berlangsung terus menerus di alam semesta sebagai kehendak-nya. Hal tersebut sama dengan aktifitas dari pengguna pada lintasan, para pembalap memutari lintasan secara terus menerus melewati garis start dan pada akhirnya akan sampai juga ke garis finish. Aplikasi Konsep Pada Dimensi Lintasan: Keliling Total Lintasan.00 m.00 = = Panjang Total Trek Lurus 0 m 0 = = = + = Panjang Total Tikungan m = = P x L Lintasan. dan = = = + + = = x = (Surat ke-, Surat Al-Jaatsiyah) Al-Jaatsiyah (yang bertekuk lutut). Sosok yang brilian selalu mencari cara untuk menghindari pertentangan, dan pertarungan adalah sebagai alternatif terakhir. Dengan kata lain, akal yang mengendalikan nafsunya, bukan sebaliknya, dan dia mampu membuat nafsu bertekuk lutut di hadapannya.