ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. D DENGAN BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA POST OPERASI OPEN PROSTATECTOMY DI RUANG DAHLIA RSU BANYUDONO BOYOLALI

dokumen-dokumen yang mirip
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA POST OPEN PROSTATECTOMI HARI KE-1 DI RUANG GLADIOL ATAS RSUD SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Hiperplasia prostat atau BPH (Benign Prostate Hiperplasia) adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kelenjar prostat adalah salah satu organ genitalia pria yang terletak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hiperplasia (BPH) dilaporkan terus meningkat yang banyak dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. penuaan (Madjid dan Suharyanto, 2009). tindakan untuk mengatasi BPH yang paling sering yaitu Transurethral

Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itu dianggap berasal dari endoderm. Pertumbuhan dan. perkembangan normal bergantung kepada rangsang endokrin dan

BAB I PENDAHULUAN. kelenjar/jaringan fibromuskular yang menyebabkan penyumbatan uretra pars

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. D DENGAN BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA POST OPERASI OPEN PROSTATECTOMY DI RUANG DAHLIA RSU BANYUDONO BOYOLALI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. P DENGAN POST OPERASI APPENDIKTOMI DI RUANNG CEMPAKA III RSUDPANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.H DENGAN BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA POST OPERASI OPEN PROSTATECTOMY DI RUANG ANGGREK RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. Bab ini penulis akan membahas tentang tindakan keperawatan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. P DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL : POST ORIF FIBULA SINISTRA DI RUANG ANGGREK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO

BAB IV PEMBAHASAN. memberikan asuhan keperawatan terhadap Ny. A post operasi sectio caesarea

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, mempertahankan

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis akan melaporkan tentang pemberian asuhan

LAPORAN KASUS PENGELOLAAN NYERI PADA Tn. W DENGAN POST OP BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA DI RUANG MELATI RSUD AMBARAWA

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

BAB V PEMBAHASAN. mengggunakan teknik hypnoterapi dan musik relaksasi pada Tn. N berumur 45tahun dan

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

BAB III RESUME KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. Y DENGAN POST OPERASI APPENDIKTOMI HARI Ke-1 DI RUANG DAHLIA RSUD BANYUDONO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem perkemihan merupakan salah satu system yang tidak kalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke

ASUHAN KEPERAWATAN PADA SISTEM PENCERNAAN Tn. H DENGAN POST OP HERNIOTOMY DIBANGSAL CEMPAKAA RSUD PANDAN ARANG DI BOYOLALI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.H. DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI (Gangguan Pola Berkemih) Et Causa POST OP PROSTATECTOMI DI RUANG DAHLIA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.K DENGAN POST OPERASI HERNIOTOMI DI RUANG ANGGREK RS PANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN BENIGNA PROSTAT HYPERPLASIA POST PROSTATECTOMY DI RUANG FLAMBOYAN RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

TUGAS SISTEM INTEGUMEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah modal utama bagi manusia, kesehatan

haluaran urin, diet berlebih haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan - Pemeriksaan lab :

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

LAPORAN PENDAHULUAN. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr.

LAPORAN PENDAHULUAN. PADA PASIEN DENGAN KASUS CKR (Cedera Kepala Ringan) DI RUANG ICU 3 RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M DENGAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL TRAUMA ABDOMEN DI BANGSAL IMC RSU ISLAM KUSTATI

BAB I PENDAHULUAN. dan akhirnya bibit penyakit. Apabila ketiga faktor tersebut terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Diperkirakan 80% populasi akan mengalami nyeri punggung bawah pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA

PENGKAJIAN PNC. kelami

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY.S DENGAN POST PARTUM SECTIO CEASAREA INDIKASI PRESENTASI BOKONG DI RUANG BOUGENVILE RSUD SUKOHARJO

BAB IV PEMBAHASAN. yang dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 7-8 juni Dengan urutan asuhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN

BAB I PENDAHULUAN. yang menderita penyakit ini adalah Amerika Serikat dengan penderita

NASKAH PUBLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A DENGAN POST SECTIO CAESARIA ATAS INDIKASI FETAL DISTRES DI BANGSAL ANNISA RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SATUAN ACARA PENYULUHAN DI BANGSAL CEMPAKA RSUD WATES INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN TRAUMA PADA KORNEA DI RUANG MATA RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA. Trauma Mata Pada Kornea

PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENYAKIT GASTRITIS DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Data rekam medis RSUD Tugurejo semarang didapatkan penderita

Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan NASKAH PUBLIKASI

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB V PENUTUP. khususnya pada keluhan utama yaitu Ny. S G III P II A 0 hamil 40 minggu. mmhg, Nadi: 88 x/menit, Suhu: 36,5 0 c, RR: 26 x/menit, hasil

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. DHF (Dengue Haemorraghic Fever) pada masyarakat awam sering

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN POST OPERASI HERNIA INGUINALIS LATERALIS DI RSUD SUKOHARJO

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny F GI P TRIMESTER III INPARTU DENGAN PRE EKLAMPSIA BERAT. Siti Aisyah* dan Sinta Lailiyah** ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal.

BAB II RESUME KEPERAWATAN WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat:

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu keadaan terjadinya proliferasi sel stroma prostat yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Apendisitis paling sering terjadi pada usia remaja dan dewasa muda. Insidens

aureus, Stertococcus viridiansatau pneumococcus

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan penyumbatan uretra pars prostatika (Muttaqin, 2011). dapat menimbulkan komplikasi apabila dibiarkan tanpa

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN MENARIK DIRI DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA

EDUKASI KLIEN BPH POST TURP DI RUMAH

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. A KHUSUSNYA PADA NY.A DENGAN MASALAH UTAMA: HAMIL DENGAN ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAJAHAN, SURAKARTA

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi. 2. Mengkaji tandatanda

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. W DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI BANGSAL DAHLIA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : RATNA NURAINI

BAB III TINJAUAN KASUS

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan

BAB III TINJAUAN KASUS. Tn.A dengan gangguan sistem perkemihan carcinoma prostat post orchiectomy hari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Badan kesehatan dunia (WHO) mencatat pada tahun terdapat

KATA PENGANTAR. Malang, 23 November Penulis

Penyebab BPH ini masih belum diketahui, penelitian sampai tingkat biologi molekuler belum dapat mengungkapkan dengan jelas terjadinya BPH.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi. Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program. Pendidikan Diploma III Keperawatan

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pada perkembangan zaman yang semakin berkembang khususnya

BAB III TINJAUAN KASUS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA An. E USIA 8 TAHUN DENGAN VARICELLA. Nur Hasanah* dan Heti Latifah** ABSTRAK

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: DIARE DI RUANG MINA RS PKU HUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam WIB.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau yang disebut Dengue

1. Pengertian Plasenta previa merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. Benign Prostat Hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat jinak adalah

PERSAMAAN PERSEPSI TUTORIAL SISTEM UROGENITALIA 13 APRIL Program Studi Pendidikan Dokter FKK UMJ

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN POST REMOVE OF INPLATE FRAKTUR TIBIA DI RSUD SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi:

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. D DENGAN BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA POST OPERASI OPEN PROSTATECTOMY DI RUANG DAHLIA RSU BANYUDONO BOYOLALI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan Disusun Oleh : DENI SUKMA ATMAJA J200100066 JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

ABSTRAK ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. D DENGAN BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA POST OPERASI OPEN PROSTATECTOMY DIRUANG DAHLIA RSU BANYUDONO BOYOLALI (Deni Sukma Atmaja, 2013, halaman) Latar belakang : Benigna Prostat Hyperplasia sering dijumpai pada pria diatas umur 50 tahun dan pada lansia pembesaran pada kelenjar prostat. Tujuan : untuk mengetahui asuhan keperawatan pada klien Tn. D dengan Benigna Hiperplasia Prostat meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan. Hasil : nyeri klien dapat berkurang/ hilang dengan skala 0-3, hambatan mobilitas ditempat tidur teratasi ditunjukan klien dapat mengubah posisi dari tidur menjadi duduk, aktivitas dapat dilakukan secara mandiri,resiko infeksi tidak terjadi meliputi kemerahan tidak tampak, tidak ada nanah, tidak bengkak, luka bersih. Kesimpulan : kerjasama antara tim kesehatan dan klien/keluargasangat diperlukan dengan melakukan tindakan mengkaji skala nyeri, pemberian analgesik, melakukan latihan ROM pada klien dengan miring kanan dan kiri, perawatan luka dengan teknik steril dan pemberian antibiotik, dapat mengatasi masalah yang dihadapi klien. Kata kunci : Benigna Prostat Hiperplasia Post Operasi Open Prostatectomy

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan statistik RSU Banyudono Boyolali dari tahun 2011 mengalami peningkatan, ditemukan antara 50 sampai 75 mengalami penyakit Benigna Prostat Hipertropi darikeseluruhan. B. Tujuan Laporan kasus 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari karya tulis ilmiah ini adalah memberikan penulisan dalam melakukan Asuhan Keperawatan pada pasien BPH. 2. Tujuan Khusus Laporan Khusus Melakukan pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, tindakan keperawatan, evaluasi tindakan keperawatan pada klien BPH Post Operasi Open Prostatektomy.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Benigna Prostat hiperplasia adalah keadaan kondisi patologis yang paling umum pada pria lansia dan penyebab kedua yang paling sering ditemukan untuk intervensi medis pada pria di atas usia 50 tahun (Wijaya. A & Putri. Y, 2013). B. Etiologi Beberapa yang diduga sebagi penyebab timbulnya hyperplasia prostat adalah 1 teori dihidrotestosteron dan proses aging (penuaan), 2 tidak seimbang antara estrogen testosteron, 3 interaksi sel stoma dan sel epitel, 4 kematian sel apoptosis, 5 sel stem (Purnomo. B, 2011). C. Manifestasi klinis tanda dan gejala dari benigna prostat hyperplasia sebagai berikut: dapat dikelompokan menjadi 3 derajat yaitu: derajat 1 ringan: skor 0-7, 2 sedang: skor 8-19, 3 derajat: skor 20-35. Keadaan ini menyebabkan tekanan intravesikal, oleh klien dirasakan sebagai keluhan pada saluran kemih sebelah bawah (Wijaya. A, 2013 & Purnomo. B, 2011). D. Patofisiologi Gangguan ini terjadi umumnya terjadi pada usia diatas 50 thn kelenjar prostat membesar dgn bentuk adenoma terbesar mendesak jaringan prostat ke uretra sampai ke vesica urinaria mengakibatkan kesulitan buang air besar karena air kemih keluar hanya sedikit danmenyisakan urin dalam kandung kemih (Jitowiyono, 2012). E. Pathway F. Pemeriksaan Penunjang Menurut Sjamsuhidajat (2013), pemeriksaan penunjang dari BPH yang dapat dilakukan sebagai berikut: Pemeriksaan colok dubur (Recta toudher), Laboratorium, Pengukuran derajat berat obstruks, Pemriksaan lain.

G. Penatalaksaan medis dan keperawatan Menurut Sjamsuhidajat (2013), pembagian besar prostat digunakan derajat I-IV untuk menentukan cara penanganan benigna prostat hyperplasia dan dapat juga dengan tindakan invasive minimal dengan Transurethral Microwave Thermoterapy (TUMT), Thransurethral Ultrasuond Guided Laser Prostatectomy (TULIP), Thransurethral Ballon Dilatation (TUBD), Open Prostatectomy. H. Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera, fisisk, pembedahan (NANDA, 2012). 2. Hambatan mobilitas ditempat tidur berhubungan dengan keterbatasan lingkungan, peralatan terapi (NANDA, 2012). 3. Resiko infeksi berhubungan dengan adanya masukan mikroorganise, prosedur invasive, trauma (Doenges, 2000).

BAB III METODE PENELITIAN A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada tanggal 30 April 2013. Jam 08.00 WIB diruang Dahlia RSU Banyudono Boyolali. Pengkajian didapat melalui wawancara dengan klien, keluarga, dan data status klien. 1. Identitas Identitas Klien Nama : Tn.D Umur : 53 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Status perkawinan : Kawin Pendidikan : SLTP Pekerjaan : Swasta Suku : Jawa No. RM : 070 xxx Tanggal masuk : 27 April 2013 Tanggal pengkajian : 30 April 2013 Diagnosa Medis : Benigna Prostat Hiperplasi Alamat : Jetis, Gagak Sipat Ngemplak 2. Identitas Penanggung Jawab Nama : Sdr.T Umur : 29 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan : STM Pekerjaan : Swasta Hubungan dengan klien : Anak Alamat : Jetis, Gagak Sipat Ngemplak

3. Riwayat Penyakit a. Keluhan Utama Klien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi pada perut bagian bawah dan nyeri saat BAK. Nyeri seperti tertusuk-tusuk, skala nyeri 6, nyeri terasa terusmenerus. b. Riwayat Penyakit Sekarang Klien mengatakan ± 1 minggu yang lalu mengeluh nyeri pada saat BAK, baru pada tanggal 27 April 2013 klien dibawa oleh keluarga ke RSU Banyudono di UGD oleh dokterdiagnosa BPH dan harus dilakukan operasi, dan pada tanggal 29 April 2013 dilakukan operasi oleh dokter. 4. Pola funsional a. Pola Aktivitas dan Latihan Sebelum sakit : Klien mengatakan mampu melakukan aktivitas secara mandiri seperti: makan, minum, mandi, berpakaian, toileting Selama sakit : klien mengatakan aktivitas dibantu oleh keluarga dari makan, minum, mandi, toileting, berpakaian, mobilitas, ROM 5. Pemeriksaan Fisik a. TTV: TD: 140/90 mmhg, RR: 18 x/ menit, N: 86 x/ menit, S: 36 40 C b. Abdomen I : terdapat luka pembedahan daerah suprapubis,panjang luka ± 5 cm dan terdapat ± 5 jahitan, luka bersih, tidak ada pus, tidak bengkak, tampak warna kemerahan, tidak ada edema, terpasang drainase. A : Peristaltik 10x/ menit P :Suara tympani P :tidak terdapat nyeri tekan c. Genetalia Terpasang kateter sejak tanggal 30 April 2013, keadaan kateter bersih, genetalia bersih.

6. Data focus a. Data subjektif 1. Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah bekas luka operasi, nyeri saat BAK, nyeri seperti tertusuk-tusuk, skala nyeri 6, terus-menerus 2. Klien mengatakan hanya dapat tiduran ditempat tidur setelah operasi 3. Klien mengatakan terdapat luka bekas operasi pada perut bagian bawah b. Data objektif 1. Wajah klien tampak tegang menahan sakit 2. TTV: TD: 140/90 mmhg, N: 86x/ menit, RR: 18x/ menit, S: 36 40 C 3. Terpasang kateter sejak tanggal 30 April 2013, urine tampak kemerahan serta keruh dan ada sedikit stosel, terpasang infuse RL 20 tpm, terpasang drainase 4. Tampak ada luka post open prostatectomy didaerah suprapubic dengan panjang luka ± 5cm, dan terdapat ± 5 jahitan, luka bersih, tampak kemerahan, tidak ada pus, tidak bengkak B. ANALISA DATA 1. S: klien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi bagian bawah perut, nyeri saat BAK, neyri seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 6, terus-menerus O: wajah klien tampak tegang menahan sakit, TTV: TD: 140/90 mmhg, N: 86x/ menit, RR: 18x/ menit, S: 36 40 C 2. S: klien mengatakan setelah operasi hanya tiduran ditempat tidur O: aktivitas dibantu keluarga, klien tampak bedrest ditempat tidur 3. S: klien mengatakan pada luka bekas operasi terasa panas O: terlihat panjang luka ± 5 cm dan terdapat ± 5 jahitan, luka bersih, tampak kemerahan, tidak ada pus, tidak bengkak C. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik (pembedahan) 2. Hambatan aktivitas ditempat tidur berhubungan dengan keterbatasan lingkungan, peralatan terapi 3. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive trauma, pembedahan

D. INTERVENSI KEPERAWATAN 1. Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan nyeri berkurang/ hilang KH :Klien mengatakan nyeri berkurang atau hilang, Skala nyeri 0-3 Klien menjadi tenang/ rileks TTV : TD : 120/80 mmhg, N : 76 x/menit, RR : 18x/menit, S : 36 o C 2. Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan mobilitas ditempat tidur dapat dilakukan secara mandiri KH : ADL dapat dilakukan secara mandiri, Dapat mengatur posisi dari terlentangduduk, Dapat melakukan aktivitas miring kanan-kiri, Mampu mengubah posisi ditempat tidur 3. Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan tidak terjadi infeksi pada luka bekas operasi KH : Tidak ada tanda-tanda infeksi (kemerahan, pus, nyeri, bengkak), Tampak panjang luka ±5cm dan terdapat ±5 jahitan, Terpasang infus RL 20 tpm, Terpasang kateter, Terpasang drainase E. IMPLEMENTASI F. EVALUASI

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diagnosa Keperawatan 1. nyeri akut berhubungan dengan agens cedera, fisik, pembedahan menurut NANDA (2012), nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tida menyenangkan berlangsung 6 bulan. Dan factor yang dihubungkan adalah agens cedera, fisik. 2. Hambatan mobilitas ditempat tidur berhubungan dengan keterbetasan lingkungan, peralatan terapi Menuurt NANDA (2012) adalah keterbatasan pergerakan secara mandiri dari satu posisi ke posisiyang lain. 3. Resiko infeksi berhubngan dengan adanya masujan mikroorganisme, prusedur invansive, trauma pembedahan Menurut Doenges (2000) adalah mengalami peningkatan terserang organism patogenetik. B. Implementasi Diagnose 1 : mengobservasi TTV, mengkaji tingkat nyeri, mengajarkan teknik nafas dalam, memberikan terapi analgesic dengan hasil nyeri dapat diatasi skala nyeri 1-3,. Diagnose 2: mengobsrvasi tingkat ketergantungan, mengajarka ROM, menganjurkan tirah baring, melatih gerak aktif dengan hasil klien mampu mengubah posisi secara mandiri, dapat beraktivitas mandiri. Diagnose 3: mengobsevasi tanda-tanda infeksi, melakukan perawatan luka dengan prinsip steril, pemberian antibiotic dengan hasil menekan pertumbuhan mikroorganisme yang menyebabkan terjadinya infeksi C. Evaluasi 1. S: Klien mengatakan nyeri sudah berkurang saat BAK, nyeri seperti ngilu, skala nyeri 1-3, nyeri kadang-kadang. O: klien tampak rileks. A: masalah teratasi sebagian dan. P: intervensi dilanjutkan

2. S: Klien mengatakan sudah mampu mengatur posisi secara mandiri walau baru sedikit. O: klien sudah mampu mengatur posisi secara mandiri. A: masalah teratsi sebagian dan. P: intervensi dilanjutkan 3. S: Klien mengatakan panas pada luka bekas operasi sudah berkurang. O: klien tampak rileks. A: masalah teratasi sebagian dan. P: intervensi dilanjutkan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Masalah yang diderita oleh klien dapat teratasi meliputi nyeri akut, hambatan mobilitas ditempat tidur, resiko infeksi sehingga klien dapat sembuh lagi dan dapat melakuakan kegiatan sehari-hari tanpa masalah. B. Saran 1. Untuk klien: agar selalu menerapkan anjuran dari dokter dan perawat supaya tidak terjadi masalah yang sama dan dihindari. 2. Institusi pelayanan kesehatan : diharapakan meningkatkan kualitas, ketelitian, perawatan, pendokumentasian dan pelayanan yang propesional. 3. Tenaga ksehatan: duharapkan dapat melakukan perawatan yang holistic, komprehensif, serta tanggung jawab dalam melakukan tindakan 4. Pendidikan: supaya meningkatkan mutu pendidikan yang berkualitas, professional, bermutu, terampail, cekatan dan bertanggung jawab.

DAFTAR PUSTAKA Carpenito, L. J. 2000. Diagnosa Keperawatan : Aplikasi pada Praktek Klinik (Terjemahan). Edisi 6. Jakarta: EGC. Djuantoro, D. 2011 Case Files: Ilmu Badah (Terjemahan). Edisi 3. Tangerang Selatan: Karisma Publishing Group. Doenges, E. M. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan (Terjemahan). Edisi 3. Jakarta: EGC. Jitowiyono, S. 2011. Asuhan Keperawatan Post Operasi. Edisi 2. Yogyakarta: Nuha Medika. Mansjoer, A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran,Edisi 3. Jakarta: Media Aesculapius. Muttaqin, A & Sari, K. 2009. asuhan Keperawatan Perioperatif: Konsep, Proses, Aplikasi. Jakarta: salemba Medika. NANDA. 2012-2014. Panduan Diagnosa Keperawatan (Terjemahan). Jakarta: EGC. Purnomo, B. 2011. Dasar-Dasar Urologi. Jakarta: Sagung Seto. Sjamsuhidajat, R. 2011, Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 3. Jakarta: EGC Wijaya, S. A. & Putri, M. Y. 2013. Keperawatan Medikal Bedah: Keperawatan Dewasa, Teori, Contoh Askep. Yogyakarta: Nuha Medika.