MAKALAH MANAJEMEN AKUNTANSI ANALISIS HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-LABA (B-V-L)

dokumen-dokumen yang mirip
MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT. Kelompok IV FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN AKADEMIK 2015/2016

HUBUNGAN BIAYA VOLUME & LABA

BREAK EVEN POINT. introduction

BREAK EVEN POINT. Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si.

Biaya, volume dan laba merupakan tiga elemen pokok dalam menyusun laporan laba-rugi sebuah perusahaan.

Analisis Cost, Profit, Volume & Analisis Titik Impas

BAB 4 BREAK - EVEN POINT DALAM UNIT DAN DOLAR PENJUALAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang berorientasi pada laba, laba merupakan hal penting

04FEB. Akuntansi Manajemen. Analisa Break Event Point (BEP) Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas

Analysis Cost Volume Profit: Alat Perencanaan Manajerial Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 11. Present By: Ayub W.S. Pradana 30 Maret 2016

[Type the document title]

PERTEMUAN KE-13 ANALISIS BIAYA DAN VOLUME LABA

III. METODE PENELITIAN

ANALISA BIAYA PRODUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA Cost Volume Profit DRS. DEVIE., AK., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA

Analisis Biaya Volume Laba

BAB I PENDAHULUAN. Iklim politik di Indonesia di tahun 2006 semakin tidak menentu, dan tentu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP)

ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA: ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini persaingan di setiap bidang usaha sangat tinggi dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. kompetitor bisnis baru dalam bidang usaha membuat perusahaan melalui pihak

BAB II ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA. datang, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu, tugas

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi saat ini, dunia usaha telah berkembang dengan pesat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

COST VOLUME - PROFIT ANALYSIS (CVP ANALYSIS)

PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM JANGKA PENDEK. Oleh : Ani Hidayati

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan hidupnya.begitupun pula dengan perusahaan yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan bisnis kue belakangan ini sudah semakin pesat dan persaingan

PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UNTUK PERENCANAAN LABA. Tugas Kelompok

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH, Tbk DAN ENTITAS ANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai

ABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT X dalam. perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCAAN LABA DAN PENJUALAN PADA TOKO BAKPIA SUAN. : Stephanie Lauwrentina : 2A214454

BAB I PENDAHULUAN. sehingga salah satu perencanaan yang dibuat pihak manajemen adalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Pemicu Biaya(Cost Drivers) Pengertian Tujuan Contoh

BAB II LANDASAN TEORI

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM MANAJEMEN AGROBISNIS PERIKANAN. Disusun oleh Tim Asisten Manajemen Agrobisnis Perikanan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengalami krisis moneter sejak tahun 1997 yang menyebabkan

BAB II KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba, namun tetap memperhatikan pelayanan yang lebih baik

BAB II LANDASAN TEORI. datang. Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya dunia usaha sekarang ini menyebabkan semakin ketatnya

Department of Business Adminstration Brawijaya University

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka akan semakin kompleks

Bab 20 Perhitungan Biaya Langsung, Analisis Biaya-Volume-Laba dan Teori Keterbatasan. (Chaper Report)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM MANAJEMEN USAHA PERIKANAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. datang, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. informasi akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis Cost Volume Profit (CVP), dan memaksimalkan laba. Universitas Kristen Maranatha

BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan baik itu perusahaan yang berbentuk manufaktur ataupun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan melakukan serangkaian proses pengambilan

ABSTRAK. Kata kunci: Cost-volume-profit, break even point. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA. Presented : Redaktur Wau, S.E., M.Ak

BAB I PENDAHULUAN. Dampak perdagangan bebas dan persaingan dari perusahaan sejenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan tujuan Akuntansi Biaya. penggolongan, peringkasan dan penyajian dengan cara-cara tertentu dari transaksi

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri telah memperketat persaingan. Dalam persaingan yang ketat,

ANALISA BREAK EVENT POINT

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Analisis Cost-Volume-Profit, Break Even Point. Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :

ABSTRAK. Kata Kunci: Analisis Cost-Volume-Profit, laba. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan sebuah perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan atau

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara dapat bertumbuh bila ada kerjasama antara

BAB I PENDAHULUAN. tujuan merupakan titik tolak bagi segala pemikiran dalam perusahaan dan tujuan

AKUNTANSI MANAJEMEN. Biaya Transfer dan Analisis Cost Profit Volume

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN SAINS 1.1. Pendekatan Manajemen Sains untuk Memecahkan Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat

Analisis Biaya-Volume-Laba (Cost-Volume-Profit/CVP Analysis)

BAB I PENDAHULUAN. kecilnya laba yang dapat dicapai. Sehingga manajemen perusahaan harus

ANALISIS BREAK-EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MEMBANTU DALAM PENENTUAN TARIF PERAWATAN PADA RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tetap berjalan dan persaingan semakin ketat walaupun, sedang dilanda krisis

SEMINAR PENULISAN SKRIPSI

Analisis Cost-Volume- Profit Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Pabrik Roti Lestari. Ryzmelinda EB10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN UNTUK MENCAPAI TARGET LABA PADA USAHA KONVEKSI RIRI COLLECTION

VARIABLE COSTING. Penentuan Harga Pokok Variabel

BAB I PENDAHULUAN. (2003:87) mengemukakan bahwa: Perencanaan adalah kegiatan memilih dan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, sehingga kelangsungan pertumbuhan. dapat mengelola dan dapat mengambil keputusan yang bermanfaat bagi

Transkripsi:

MAKALAH MANAJEMEN AKUNTANSI ANALISIS HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-LABA (B-V-L) DISUSUN OLEH: Widya Iswara Nuning Yunara Nurfadillah Ramlah FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Mata Kuliah : MANAJEMEN AKUNTANSI Dosen : Ibu. Suryati, SE. M,Ak. 1

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan karunia-nya, kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen Akuntansi yang berjudul Analisis Hubungan Biaya-Volume-Laba (B-V-L) dengan tepat waktu tanpa halangan suatu apapun. Diharapkan makalah ini dapat memberikan wawasan dan informasi kepada pembaca tentang Analisis Hubungan Biaya- Volume-Laba (B-V-L). Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada: 1 Allah swt. 2 Ibu. Suryati, SE. M,Ak., selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Akuntansi 3 Pihak lain yang telah mendukung sehingga terselesaikannya makalah ini. Bagaimana pun kami telah berusaha membuat makalah ini dengan sebaikbaiknya, namun tidak ada kesempurnaan dalam karya manusia. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Mudah-mudahan sedikit yang kami sumbangkan ini, akan menjadi ilmu yang bermanfaat. Palopo, 8 April 2016 DAFTAR ISI 2

HALAMAN JUDUL...I KATA PENGANTAR...II DAFTAR ISI...III BAB I PENDAHULUAN A B C LATAR BELAKANG...1 RUMUSAN MASALAH...2 TUJUAN PENULISAN...2 BAB II PEMBAHASAN A B C D PENGERTIAN DAN MANFAAT B-V-L...3 PERBEDAAN TITIK IMPAS DENGAN ANALISIS HUBUNGAN B-V-L... 5 METODE DAN PENERAPAN ANALISIS HUBUNGAN B-V-L... 6 PENGARUH PAJAK PENGHASIALAN DALAM PENERAPAN METODE ANALISIS HUBUNGAN B-V-L... 11 BAB III PENUTUP KESIMPULAN...12 SARAN...12 DAFTAR PUSTAKA 13 3

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Analisis impas memberikan informasi tingkat penjualan minimum yang hadus dicapai suatu perusahaan agar tidak mengalami kerugian. Dari analisis tersebut juga kita dapat mengetahui sampai sejauh mana volume penjualan yang direncanakan boleh turun, agar perusahaan tidak menderita kerugian. Analisis impas menyajikan informasi untuk perencanaan volume penjualan. Analisis impas merupakan salah satu bentuk analisis biaya volume dan laba. Dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana analisis biaya volume dan laba dan bagaimana manfaatnya bagi manajemen/manajerial. Analisis biaya volume laba (cost volume profit analysis CVP analysis) merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena analisis biaya volume laba (CVP) menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual, dan harga, semua informasi keuangan perusahaan terkandung di dalamnya. Analisis cvp dapat menjadi suatu alat yang bermanfaat untuk mengidentifikasi cakupan dan besarnya kesulitan ekonomi yang dihadapi suatu divisi dan membantu mencari pemecahannya. Analisis CVP juga dapat mengatasi banyak isu lainnya seperti jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai impas, dampak pengurangan biaya tetap terhadap titik impas, dan dampak kenaikan harga terhadap laba. Selain itu analisis CVP memungkinkan para manajer untuk melakukan analisis sensitivitas dengan menguji dampak dari berbagai tingkat harga atau biaya terhadap laba. Meskipun bab ini berkaitan dengan mekanika dan terminology analisis CVP, kita harus ingat bahwa analisis CVP merupakan suatu bagian integral dari perencanaan keuangan dan pengambilan keputusan. Setiap akuntan dan manajer harus mengenal seluruh konsep-konsepnya, bukan hanya mekanikanya. 1

B. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah Pengertian dan Manfaat B-V-L? 2. Apakah Perbedaan Titik Impas dengan Analisis Hubungan B-V-L? 3. Apakah Metode dan Penerapan Analisis Hubungan B-V-L? 4. Apa Penerapan Metode Analisis Hubungan B-V-L Dalam Perubahan Berbagai Faktor? C. TUJUAN PENULISAN 1. Mahasiswa Mengetahui Pengertian dan Manfaat B-V-L. 2. Mahasiswa Mengetahui Perbedaan titik Impas dengan Hubungan B-V-L. 3. Mahasiswa Mengetahui Metode dan penerapan Analisis B-V-L. 4. Mahasiswa Mengetahui Penerapan Metode Analisis Hubungan B-V-L dalam Perubahan Berbagai Faktor. BAB II PEMBAHASAN 2

A. Pengertian dan Manfaat Analisis B-V-L Analisa Biaya-Volume-Laba adalah alat yang sangat berguna bagi manajer untuk menjalankan fungsinya. Alat ini membantu mereka untuk memahami hubung-an antara biaya, volume dan laba organisasi dengan memfokuskan hubungan lima elemen berikut: (1) Harga produk; (2) Volume atau tingkat aktivitas; (3) Biaya variabel per unit; (4) Total biaya tetap; (5) Bauran produk yang dijual. Karena analis Biaya-Volume-Laba membantu manajer untuk memahami hubungan antara biaya, volume dan laba, alat analisis ini sangat berguna dalam proses pembuatan keputusan. Keputusan ini termasuk produk apa yang akan dibuat atau dijual, bagaimanakah kebijakan penentuan harganya, apakah strategi pemasaran yang digunakan, tipe fasilitas produksi apa yang diperlukan. Ada beberapa asumsi yang mendasari analisis biaya-volume-laba, yaitu : Harga jual konstan dalam cakupan yang relevan. Biaya bersifat liniar dalam rentang cakupan yang cukup relevan dan dapat dibagi secara akurat kedalam elemen biaya tetap dan biaya variabel. Dalam perusahaan dengan multi produksi, bauran penjualannya tetap. Dalam perusahaan manufaktur, persediaan tidak mengalami perubahan. Unit yang diproduksi sama dengan unit yang terjual. Laporan laba rugi dengan pendekatan kontribusi menekankan pada perilaku biaya dan hasilnya akan sangat membantu manajemen untuk menentukan pengaruhnya terhadap laba karena perubahan harga jual, biaya dan volume. Acoustic Concepts, Inc., Laporan Laba Rugi Kontribusi Untuk periode Juni Total Per unit 3

Penjualan (400 speaker) 100.000 $ 250 Dikurangi biaya variabel 60.000 150 Margin kontribusi 40.000 100 Dikurangi biaya tetap 35.000 Laba bersih 5.000 Perhatikan bahwa penjualan, biaya variabel, dan margin kontribusi disajikan dalam perhitungan per unit dan juga total. Praktik seperti ini umum dilakukan untuk laporan laba rugi kontribusi yang akan digunakan oleh manajemen untuk melakukan analisis profitabilitas. Margin Kontribusi Margin kontribusi adalah jumlah yang tersisa dari pendapatan dikurangi beban variabel. Jadi, ini adalah jumlah yang tersedia untuk menutup beban tetap dan kemudian menjadi laba untuk periode tersebut. Margin kontribusi digunakan dulu untuk menutup beban tetap dan sisanya akan menjadi laba. Jika margin kontribusi tidak cukup untuk menutup beban tetap perusahaan, maka akan terjadi kerugian untuk periode tersebut. Ketika titik impas dicapai, laba bersih akan bertambah sesuai dengan margin kontribusi per unit untuk setiap tambahan produk yang terjual. Untuk memperkirakan pengaruh kenaikan penjaulan yang direncanakan terhadap biaya, manajer cukup mengalikan peningkatan dalam unit yang terjual dengan margin kontribusi yang per unit. Hasilnya akan menggambarkan peningkatan laba yang diharapkan. Margin Keamanan Margin Keamanan adalah kelebihan dari penjualan yang dianggarkan diatas titik impas volume penjualan. Margin keamanan menjelaskan jumlah dimana penjualan dapat menurun sebelum kerugian mulai terjadi. Semakin tinggi margin keamanan, semakin rendah resiko untuk tidak balik modal. Margin keamanan juga dapat disajikan dalam bentuk presentase. Presentase ini didapat dengan membagi margin keamanan dalam dollar dengan total penjualan. 4

B. Perbedaan Titik Impas dengan Analisis Hubungan B-V-L Analisis Titik Impas Analisis biaya-volume-laba kadang-kadang disederhanakan menjadi analisis titik impas. Padahal analisis titik impas hanyalah salah satu elemen analisis biayavolume-laba. Meskipun demikian, analisis titik impas adalah elemen yang penting. Perhitungan Titik Impas Titik impas adalah tingkat penjualan dengan tingkat laba nol. Titik impas dapat dihitung dengan menggunakan metode persama-an (equation method) atau metode margin kontribusi (contribution margin method). Kedua metode tersebut ekuivalen. METODE PERSAMAAN. Metode persamaan memanfaatkan data-data dari laporan laba rugi yang disusun dengan format kontribusi seperti yang telah digambarkan, format laporan laba rugi dapat disajikan dengan persamaan sebagai berikut: Laba = Penjualan - (Biaya Varibel + Biaya Tetap) Persamaan tersebut dapat kita ubah menjadi Penjualan = Biaya Variabel + Biaya Tetap + Laba Analasisi Biaya-Volume-Laba seringkali diartikan sebagai analisis titik impas. Hal ini sangat disayangkan karena analisis titik impas hanyalah satu elemen dalam analisis Biaya-Volume-Laba, walaupun merupakan elemen yang penting. Analisis titik impas didesain untuk menjawab pertanyaan mengenai seberapa jauh penjualan dapat menurun sebelum perusahaan mengalami 5

kerugian. Titik impas (break even) Adalah tingkat penjualan dimana laba adalah nol. ketika titik impas dicapai, laba bersih akan bertambah sesuai dengan margin kontribusi per unit untuk setiap pertambahan produk yang terjual. Dengan menggunakan analisis titik impas, manajer tidak perlu menyiapkan serangkaian laporan laba rugi secara lengkap untuk mengetahui tingkat pengembalian dari penjualan yang terjadi. Dalam analisis titik impas, jika tidak ada penjualan, kerugian perusahaan akan sebesar beban tetapnya. Setiap unit yang terjual akan mengurangi kerugian sebesar margin kontribusi per unit. Ketika titik impas tercapai, setiap tambahan unit terjual meningkatkan laba perusahaan sebesar margin kontribusi per unit. Metode Margin Kontribusi. Metode ini pada dasarnya hanyalah versi jalan pintas dari metode persamaan yang telah dijelaskan. Pendekatan ini memusatkan pada ide bahwa setiap unit yang terjual memberikan sejumlah margin kontribusi yang akan menutup biaya tetap. Untuk menemukan berapa banyak unit yang harus terjual untuk mencapai titik impas, bagilah total biaya tetap dengan margin kontribusi per unit. C. Metode dan Penerapan Analisis Hubungan B-V-L Adanya penerapan pada analisis hubungan Biaya-Volume-Laba diharapkan akan memberikan dampak pengaruh dari margin kontribusi terhadap perubahan dalam biaya variabel, biaya tetap, harga jual, dan volume penjualan. Beberapa pengaruh penerapan dalam analisis hubungan B-V-L: 1. Perubahan dalam Biaya Tetap dan Volume Penjualan Manajemen perusahaan mempertimbangkan untuk meningkatkan anggaran iklan per bulan sebesar $10,000 akan meningkatkan penjualan sebesar $30,000 dan 520 unit. Perubahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini 6

Sekarang Revisi Penjualan & Biaya Iklan Peningkatan % Penjualan Penjualan $ 100,000 $ 130,000 $ 30,000 100% (-/-) B. Variabel 60,000 78,000 18,000 60% Margin kontribusi 40,000 52,000 12,000 40% (-/-) Beban tetap 35,000 45,000 0 Laba bersih $ 5,000 $ 7,000 $ 12,000 Asumsikan tidak ada faktor lain yang diperhitungkan maka peningkatan anggaran iklan akan meningkatkan laba bersih sebesar $ 2,000. terdapat 2 cara cepat perhitungan diatas yaitu : Perhitungan I Proyeksi Margin Kontribusi ($130,000 x 40% rasio CM) Total Margin Kontribusi ($100,000 x 40% rasio CM) $ 52,000 $ 40,000 Peningkatan Margin Kontribusi 12,000 Perubahan dalam biaya tetap (-/-) Peningkatan biaya iklan $ 10,000 Peningkatan Laba Bersih $ 2,000 Perhitungan II Peningkatan Margin Kontribusi ($30,000 x 40% rasio CM) $ 12,000 (-/-) Peningkatan biaya iklan 10,000 Peningkatan Laba Bersih $ 2,000 Perhitungan ini lebih singkat tidak perlu menyiapkan laporan laba rugi dan melibatkan analisis perningkatan yang memperhitungkan faktor pendapatan, biaya dan volume yang akan berubah jika terdapat perubahan diantara faktor-faktor diatas. 7

2. Perubahan dalam Biaya Variabel dan Volume Penjualan Manajemen perusahaan mempertimbangkan penggunaan komponen berkualitas lebih tinggi yang akan mengakibatkan naiknya biaya variabel sebesar $10 namun dengan perbaikan komponen akan meningkatkan penjualan menjadi 480 unit per bulan. Perubahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini Perhitungan Proyeksi Margin Kontribusi (480 unit x $90 per unit ) Total Margin Kontribusi saat ini (400 x $100 per unit) $ 43,200 40,000 Peningkatan Margin Kontribusi $13,200 Dari hasil perhitungan disimpulkan peningkatan biaya variabel dapat dilakukan karena dapat meningkatkan penjualan sehingga meningkatkan total margin kontribusi dan laba bersih sebesar $ 3,200. 3. Perubahan dalam Biaya Tetap, Harga Jual dan Volume Penjualan Manajemen perusahaan mempertimbangkan menurunkan harga jual sebesar $20 per unit dan meningkatkan biaya iklan sebesar $15,000 per bulan namun dapat meningkatkan penjualan sebesar 50% atau menjadi 600 unit. Perubahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini Perhitungan dan Laporan Laba Rugi Proyeksi Total Margin Kontribusi (600 unit x $ 80 per unit) Total Margin Kontribusi sekarang (400 unit x $100 per unit) $ 48,000 $ 40,000 Peningkatan Margin Kontribusi 8,000 Perubahan dalam biaya tetap 8

(-/-) Peningkatan biaya iklan $ 15,000 Penurunan Laba Bersih ($ 7,000) Sebelum Revisi Total Per Unit Sesudah Revisi Total Per Unit Selisih Penjualan $ 100,000 $ 250 $ 138,000 $ 230 $ 38,000 (-/-) B. Variabel 60,000 150 90,000 150 30,000 Margin kontribusi 40,000 $ 100 48,000 $ 80 8,000 (-/-) Beban tetap 35,000 50,000 15,000 Laba bersih $ 5,000 $ 2,000 ($ 7,000) laba bersih. Perubahan seharusnya tidak dilakukan karena mengakibatkan penurunan 4. Perubahan dalam Biaya Variabel, Biaya Tetap dan Volume Penjualan Manajemen perusahaan mempertimbangkan mengganti sistem kompensasi dari gaji tetap dengan total $6,000 per bulan menjadi komisi sebesar $15 per unit sehingga dapat meningkatkan penjualan sebesar 15% atau menjadi 460 unit. Perubahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini Perhitungan dan Laporan Laba Rugi Proyeksi Total Margin Kontribusi (460 unit x $ 85 per unit) Total Margin Kontribusi sekarang (400 unit x $100 per unit) $ 39,100 $ 40,000 Peningkatan Margin Kontribusi (900) Perubahan dalam biaya tetap : (+/+) Perubahan gaji menjadi komisi $ 6,000 9

Penurunan Laba Bersih $ 5,100 Sebelum Revisi Sesudah Revisi Total Per Unit Total Per Unit Selisih Penjualan $ 100,000 $ 250 $ 115,000 $ 250 $ 15,000 (-/-) B. Variabel 60,000 150 75,900 165 15,900 Margin kontribusi (-/-) Beban tetap 40,000 $ 100 39,100 $ 85 $ 900 35,000 29,000 ( 6,000) Laba bersih $ 5,000 $ 10,100 $ 5,100 Perubahan seharusnya dilakukan. Biaya tetap akan menurun sebesar $ 6,000 dari $35,000 menjadi $29,000 dan margin kontribusi per unit menurun menjadi $85. implikasi dari semua itu akan meningkatkan laba bersih yang berasal dari penghematan biaya tetap tadi. 5. Perubahan dalam Harga Jual reguler Manajemen perusahaan mempertimbangkan selain penjualan biasa, untuk menjual 150 unit kepada penjual grosir dengan harga khusus. Manajemen sedang menyusun harga jual khusus agar mendapatkan laba bulanan sebesar $3,000. Perhitungan Biaya variabel per unit $ 150 Proyeksi Laba per unit ($3,000 / 150 unit) $ 20 Proyeksi Harga jual per unit $ 170 10

Beban tetap tidak diperhitungkan karena tidak terpengaruh oleh penjualan harga khusus dimana biaya tetap akan sama jumlahnya berapapun unit terjual dan harga yang dkenakan. D. Pengaruh Pajak Penghasilan dalam Penerapan Metode Analisis Hubungan B-V-L. Pada saat menghitung titik impas, pajak penghasilan tidak memainkan peranan karena perusahaan tidak membayar pajak bila tidak mendapatkan laba. Banyak perusahaan memilih menetapkan laba sasaran mereka sebagai laba bersih seteleh pajak yang mana dalam hal ini pajak penghasilan dianggap sebagai biaya. Semakin tinggi tarif pajak penghasilan akan semakin tinggi pula target yang harus dicapai. KESIMPULAN BAB III PENUTUP Titik impas (break-even point) adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya, titik dimana laba sama dengan nol. Untuk pendapatan sama 11

dengan total biaya, kita focus pada laba operasi. Pertama, kita akan membahas cara menentukan titik impas, kemudian melihat bagaimana pendekatan kita dapat dikembangkan untuk menentukan jumlah unit yang harus dijual guna menghasilkan laba yang ditargetkan. pengaruh penerapan dalam analisis hubungan B-V-L : 1.Perubahan dalam Biaya Tetap dan Volume Penjualan2.Perubahan dalam Biaya Variabel dan Volume Penjualan 3.Perubahan dalam Biaya Tetap, Harga Jual, dan Volume Penjualan 4.Perubahan dalam Biaya Variabel, Biaya Tetap, dan Volume Penjualan. 5.Perubahan dalam Harga Jual Reguler Analisis biaya volume laba menghasilkan informasi dampak perubahan harga jual, biaya dan/atau volume penjualan terhadap laba bersih. Dalam penyusunan anggaran, berbagai kemungkinan pilihan harga jual, volume penjualan, dan biaya selalu dihadapi oleh manajemen. SARAN Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan didalam pembuatan makalah ini. oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran baik dari dosen pemimbing maupun dari pembaca budiman. atas kritik dan saran nantinya kamis ucapkan terima kasih. DAFTAR PUSTAKA http://kk.mercubuana.ac.id/files/93004-3-160425824809.doc. http://ilmumanajemen.wordpress.com/2009/02/20/break-event-point-bep 12

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2101396-pengertian-break point/#ixzz1oghek217 13