BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengalami krisis moneter sejak tahun 1997 yang menyebabkan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengalami krisis moneter sejak tahun 1997 yang menyebabkan"

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia mengalami krisis moneter sejak tahun 1997 yang menyebabkan harga-harga naik karena mengikuti kurs (U$ dollar). Tahun ini (2005) pemerintah menetapkan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) naik lagi sebesar 29% yang menyebabkan harga-harga sembako menjadi ikut naik sehingga daya beli konsumen menjadi berkurang karena masyarakat pada umumnya merasa terbebani untuk membeli dalam harga yang terus naik atau mahal. Kenaikan harga yang disebabkan oleh naiknya BBM tidak hanya pada sembako saja, akan tetapi berdampak juga pada kenaikan biaya pajak, baik pajak toko, perusahaan, rumah, biaya tenaker (tenaga kerja), dan biaya lain-lain yang ikut naik. Kenaikan tersebut mempengaruhi masyarakat Indonesia yang mengalami kemerosotan yaitu tingkat kemiskinan bertambah dan semakin banyaknya jumlah pengangguran yang terus meningkat dari tahun ke tahun yang menyebabkan semakin banyaknya tindakan kriminalitas sehingga keamanan masayarakat kurang terjamin dengan baik. Dalam kondisi demikian, perusahaan didirikan dengan adanya tujuan untuk memperoleh keuntungan, memang keuntungan bukan satu-satunya tujuan didirikannya suatu perusahaan namun baik perusahaan yang didirikan tanpa adanya tujuan untuk memperoleh laba adalah sangat jarang terjadi. Jika tidak dapat memperoleh keuntungan maka perusahaan tidak dapat berkembang atau

2 2 maju dengan baik serta dapat menyebabkan terjadinya kebangkrutan perusahaan tersebut. Salah satu jenis perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan adalah toko barang-barang kelontong atau sembako. Bagi suatu toko yang menjalankan kegiatan bisnisnya (jual-beli), khususnya pada Toko Sembako Lancar di Purwokerto tentu banyak menghadapi berbagai macam masalah yang secara langsung ataupun tidak langsung berhubungan dan mempengaruhi perkembangan dan besarnya toko tersebut. Semakin besar dan berkembangnya toko dan perusahaan tersebut maka akan semakin banyak masalah yang dihadapi. Di antara berbagai masalah yang dihadapi toko seperti halnya Toko Sembako Lancar di Purwokerto, yang penting dan menarik untuk diteliti adalah mengenai BEP atau analisis cost volume profit. Oleh karena itu dari masalah BEP kita juga dapat mengetahui kapan toko dapat mengalami laba atau keuntungan, yang mana laba atau keuntungan adalah tujuan utama perusahaan. Di samping itu, analisis BEP juga dapat digunakan untuk mengetahui pada volume penjualan berapa toko tidak mengalami kerugian. Hal ini kesemuanya dapat diketahui bila titik Break Even- nya diketahui. Bila produksi atau penjualan di atas titik Break Even berarti toko mendapatkan keuntungan. Akan tetapi jika penjualannya di bawah titik Break Even maka toko mengalami kerugian. Dan kemungkinan lain apabila produksi dan penjualannya sama dengan titik Break Even maka toko tidak mengalami baik keuntungan maupun kerugian.

3 3 Kegunaan lain BEP bagi manajemen adalah sebagai berikut: a. Sebagai alat untuk mengambil keputusan oleh manager. b. Sebagai alat untuk mengendalikan budget. c. Sebagai dasar untuk rencana pengembangan. d. Sebagai alat untuk menentukan harga jual e. Sebagai alat untuk merencanakan laba Perusahaan yang akan diambil sebagai studi kasus adalah Toko Sembako Lancar merupakan perusahaan yang menjual berbagai macam jenis barang sembako, antara lain minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, rokok, roti, sabun, dan obat-obatan. Karena besarnya manfaat dan pentingnya BEP bagi kemajuan dan perkembangan toko tersebut, maka sangat perlu bagi pemilik toko untuk mengetahuinya. Hal-hal tersebut di atas itulah yang mendorong penulis untuk megambil judul Analisis penjualan produk sebagai upaya peningkatan pendapatan dengan menggunakan analisis Biaya-Volume-Laba. Studi kasus pada Toko Sembako Lancar Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis merumuskan masalah yang dihadapi oleh Toko Sembako Lancar adalah produk manakah yang layak dikembangkan dan bisa menghasilkan laba kontribusi yang paling besar untuk dapat menunjang kemajuan dan perkembangan toko tersebut?

4 Batasan Masalah Mengingat keterbatasan waktu, data dan kemampuan pada diri penulis, maka penulis akan membatasi pada permasalahan sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan pada Toko Sembako Lancar yang berlokasi di jalan Wihara Blok H-10 Kompleks Pasar Wage Baru Purwokerto (Banyumas) Waktu penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Juli Penelitian dibatasi pada biaya-volume-laba yang dilakukan pada perusahaan yang bersangkutan. 4. Barang sembako yang akan diteliti adalah minyak goreng malinda, terigu dahlia, dan gula pasir pada tahun Karena barang- barang tersebut merupakan barang-barang yang paling laku dan diharapkan barang tersebut menjadi unggulan Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui barang mana diantara barang sembako, yaitu minyak goreng malinda, terigu, dan, gula pasir, yang dapat memberi laba kontribusi paling besar untuk dapat menunjang kemajuan dan perkembangan bagi Toko Sembako Lancar.

5 Manfaat Penelitian Penelitian yang penulis lakukan ini diharapkan mempunyai beberapa kegunaan atau manfaat antara lain: 1. Bagi Penulis - Penelitian ini dilakukan sebagai pengalaman nyata disamping teori yang telah diperoleh di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Duta Wacana. - Untuk menambah pengetahuan dalam menggunakan analisis biayavolume- laba sebagai alat bantu untuk mengetahui barang mana diantara barang sembako minyak goreng malinda, terigu dahlia, dan gula pasir yang dapat memberi laba kontribusi paling besar untuk dapat menunjang kemajuan dan perkembangan paling besar bagi Toko Sembako Lancar. - Untuk dapat memahami analisis biaya-volume-laba serta memahami akuntansi manajemen yang baik. 2. Bagi Toko Sembako Lancar - Penelitian ini berguna sebagai gambaran bagi toko untuk merencanakan penjualannya dan keuntungan yang diperoleh. - Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan masukan kepada Toko Sembako Lancar sebagai alat bantu untuk mengetahui barang mana diantara barang sembako minyak goreng malinda, terigu dahlia, dan gula pasir yang dapat memberi laba kontribusi paling besar untuk dapat menunjang kemajuan dan perkembangan bagi Toko Sembako Lancar.

6 6 - Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan analisis biaya-volume-laba. - Sebagai proses perencanaan dan pengendalian serta diharapkan dapat memperbaiki kinerja manajemen. 3. Bagi pihak lain - Penelitian ini berguna sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan untuk menambah pengetahuan - Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pelajaran yang menambah wawasan serta pengetahuan mengenai analisis biaya-volume-laba khususnya dalam penjualan produk sebagai upaya peningkatan pendapatan Telaah Literatur dan Kerangka Pemikiran Analisis biaya-volume-laba merupakan suatu metode bagaimana perubahan variabel-variabel berikut akan mempengaruhi laba yaitu biaya variabel per unit, harga jual per unit, jumlah biaya tetap per periode, volume penjualan dan bauran penjualan. Analisis biaya-volume-laba adalah pemeriksaan bagaimana jumlah pendapatan dan jumlah biaya atau pengeluaran berubah seiring dengan perubahan volume penjualan. Analisis biaya-volume-laba adalah instrument yang lazim dipakai untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi manajemen untuk pengambilan keputusan (Henry Simamora, 1999 : 159). Misalnya, analisis biaya-volume-laba dalam menetapkan harga jual, memilih bauran penjualan, dan

7 7 menganalisis perubahan biaya variabel dan biaya tetap terhadap profitabilitas perusahaan. Analisis biaya-volume-laba merupakan instrumen perencanaan dan pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah tehnik dan prosedur pemecahan masalah dengan bertumpukkan pada pemahaman terhadap pola-pola perilaku biaya perusahaan. Analisis biaya-volume-laba adalah analisis pola-pola perilaku biaya yang mendasari hubungan-hubungan antara biaya, volume, dan laba (Henry Simamora, 1999:160). Dalam analisis biaya-volume-laba, volume mengacu kepada sebuah pemicu biaya aktivitas, seperti unit penjualan, biaya, dan laba. Analisis biaya-volume-laba merupakan persoalan yang kompleks karena hubungan-hubungan tersebut sering dipengaruhi oleh faktor-faktor yang seluruhnya atau sebagian di luar kendali manajemen. Analisis biaya-volume-laba merupakan salah satu faktor kunci dalam berbagai macam keputusan manajemen. Konsep analisis biaya-volume-laba merasuki bidang akuntansi manajemen karena konsep ini berhubungan dengan bagaimana seorang manager melaksanakan tugasnya. Konsep ini mempunyai manfaat yang sangat besar, sehingga berfungsi sebagai alat manajemen yang sangat penting yaitu untuk mengetahui potensi laba yang belum dimanfaatkan oleh suatu perusahaan. Analisis biaya-volume-laba seringkali secara sederhana dijelaskan sebagai analisis impas, hal ini kurang tepat karena analisis impas hanyalah salah satu bagian dari analisis biaya-volume-laba. Namun, penting untuk diketahui bahwa analisis impas adalah bagian kunci dari analisis biaya-volume-laba.

8 8 Analisis impas yang merupakan suatu kunci atau bagian dari analisis biayavolume-laba mengasumsikan penjualan hanya atas satu produk atau atas bauran produk tertentu bagi perusahaan yang menjual beberapa jenis produk (Gayle Rayburn, 1999:12-14). Sehingga harus membuat suatu asumsi mengenai bauran penjualan supaya dapat menghitung pendapatan rata-rata dan biaya rata-rata. Penggunaan dua produk untuk menghitung titik impas bagi seluruh perusahaan mungkin tidak realistis atau tidak masuk akal disebabkan banyak perusahaan yang menjual berbagai lini produk. Oleh karena itu, untuk atau memudahkan dalam menghitung analisis impas maka perlu diketahui banyaknya atau jumlah unit yang terjual, biaya variabel per unit, margin kontribusi dan total biaya tetap dari masing-masing produk atau dua produk. Agar lebih mudah untuk menghitung margin kontribusi rata-rata yang dianggarkan, mungkin akan lebih mudah apabila kita menganggap kombinasi (bauran atau komposisi penjualan ) tersebut sebagai paket untuk dijual atau paket penjualan (market bundle of goods) yaitu dengan menambah jumlah masingmasing produk. Hal ini untuk merencanakan dan menghitung margin kontribusi rata-rata yang dianggarkan. Analisis impas menjadi kurang kuat yaitu apabila melibatkan lebih dari satu segmen atau divisi karena biaya tetap tidak langsung dari seluruh perusahaan harus dialokasikan kepada setiap segmen. Dengan demikian, dalam menghitung titik impas, kita harus membatasinya pada segmen sekecil mungkin.

9 9 Perlu diperhatikan bahwa jika bauran penjualan dinyatakan dalam persentase nilai penjualan, maka harus menghitung rasio margin kontribusi tertimbang dan posisi impas dalam nilai penjualan jika bauran penjualan dinyatakan dalam unit, perlu dihitung margin kontribusi rata-rata yang dianggarkan serta titik impas dalam unit. Berdasarkan telaah literatur di atas, maka penulis mencoba untuk menganalisis penjualan produk sebagai upaya peningkatan pendapatan. Adapun bagan kerangka pemikirannya adalah sebagai berikut :

10 10 Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran Perencanaan penjualan produk Faktor yang mempengaruhi laba: 1. Biaya variabel per unit 2. Harga jual per unit 3. Jumlah biaya tetap per periode 4. Volume penjualan 5. Bauran Penjualan Analisis Biaya- volume- laba: 1. Mencari titik Break Even 2. Mencari Margin Of Safety 3. Mencari Contribution Margin 4. Mencari Profit Ratio Keputusan perencanaan penjualan produk yang mana layak dikembangkan dan bisa menghasilkan laba kontribusi paling besar bagi Toko Sembako Lancar. Dalam mempelajari hubungan biaya-volume-laba pada perusahaan yang menghasilkan dan menjual beberapa jenis produk, perlu dianalisis hubungan setiap jenis produk yang dihasilkan. Analisis tersebut penting untuk mengetahui seberapa jauh biaya dapat dipisahkan dengan teliti dan adil untuk setiap jenis produk. Rincian biaya tetap dan variabel untuk setiap jenis produk sulit dilakukan apabila hubungan antarproduk adalah produksi bersama (joint product) karena semua elemen biaya produksi dinikmati bersama-sama oleh semua jenis produk (joint cost), begitu pula apabila jenis produk relatif banyak maka perlu

11 11 menggolongkan jenis produk tersebut ke dalam kelompok atau keluarga produk tertentu. Hubungan biaya-volume-laba yang diuraikan di atas tidak hanya berlaku disuatu perusahaan yang hanya memproduksi satu jenis produk. Jika perusahaan memproduksi beberapa produk, maka diperlukan suatu cara atau pendekatan yang berbeda, karena biaya unit dari produk akan berbeda dan jumlah unit produk tidak dapat digunakan sebagai suatu ukuran yang valid untuk volume (Robert Anthony, 1985: 72-74). Untuk mengatasi masalah volume sering dilakukan: 1). dengan penggunaan hasil atau pendapatan (dengan membandingkan unit-unit yang lain) sebagai pengukuran volume dan 2). dengan menyatakan biaya-biaya variabel perunit sebagai suatu persentase hasil penjualan (dengan membandingkan jumlah rupiah perunit). Hubungan biaya-volume-laba adalah valid jika pendapatan kira-kira menghasilkan kontribusi margin yang sama. Ini adalah suatu kasus dibanyak perusahaan yang menetapkan harga penjualan agar mendapatkan suatu keuntungan, suatu persentase yang tetap di atas biaya-biaya variabel. Hubungan biaya-volume-laba adalah juga valid, jika setiap rupiah pendapatan menghasilkan kontribusi margin per unit yang relatif sama untuk bermacammacam produk yang berbeda. Demikian pula jika bauran penjualan produk secara relatif tetap. Bauran produk adalah suatu istilah yang menggambarkan pada proporsi produk dengan kontribusi yang berbeda didalam lini produk. Jika

12 12 proporsi pada kontribusi margin per unit tinggi, dan jika produk meningkat, maka bauran produk dikatakan memperoleh margin yang lebih banyak. Dalam keadaan ini, rata-rata persentase kontribusi unit akan meningkat. Sebaliknya, jika proporsi dari peningkatan produk kontribusi unit yang rendah, bauran penjualan merata dan rata-rata persentase kontribusi unit akan menurun. Toko Sembako Lancar merupakan salah satu perusahaan dagang yang menjual berbagai macam jenis produk dengan tingkat pemasukan produk baru yang sangat cepat. Dengan cepatnya perputaran produk yang keluar dan masuk serta meningkatnya daya beli konsumen dan pendapatan maka semakin meningkatkan laba penjualan pada perusahaan tersebut, akan tetapi masalah yang muncul sekarang adalah bagaimana untuk mengetahui dan memilih produk mana yang layak dikembangkan dan dapat memberi laba kontribusi paling besar bagi Toko Sembako Lancar. Selama ini Toko Sembako Lancar belum pernah melakukan suatu analisis untuk menentukan berapa unit barang yang terus terjual sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian ataupun mendapat untung (Break Even) serta analisis lain yang dipergunakan untuk menganalisis penjualan produk sebagai upaya peningkatan pendapatan. Karena itu, dalam penelitian ini penulis ingin membantu Toko Sembako Lancar dalam menerapkan analisis biaya-volume-laba untuk penentuan produk mana yang layak dikembangkan dan dapat memberi laba kontribusi paling besar bagi Toko Sembako Lancar.

13 Hipotesis Hipotesis adalah penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi yang merupakan jawaban sementara yang disusun peneliti, yang kemudian akan diuji kebenarannya melalui penelitian yang dilakukan (Mudrajad Kuncoro, 2003:47). Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori dan belum menggunakan fakta dan berfungsi sebagai pedoman untuk mempermudah jalannya penelitian. Dengan berbagai uraian tersebut di atas (latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penelitian ) maka penulis mencoba mengemukakan hipotesis sebagai berikut: Semua produk seperti minyak goreng malinda, terigu, dan gula pasir memberi keuntungan yang besar bagi Toko Sembako Lancar, akan tetapi produk yang memberikan laba kontribusi paling besar adalah minyak goreng malinda.

14 Metodologi Penelitian Metode penelitian yang akan penulis gunakan adalah sebagai berikut: Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Toko Sembako Lancar yang beralamatkan di jalan Wihara Blok H 10 Kompleks Pasar Wage Baru Purwokerto (Banyumas) Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan jenisnya adalah: - Data Primer (Penelitian Lapangan) Data primer adalah data yang diperoleh dari penelitian dilapangan atau data yang dikumpulkan langsung dari sumber yang diteliti penulis mengumpulkan data dengan cara: 1. Observasi, yaitu mengamati dan mengadakan observasi langsung pada obyek penelitian. 2. Interview, yaitu cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan wawancara secara langsung dengan pihak yang dianggap berkepentingan dan berhubungan erat dengan obyek penelitian. -Data Sekunder (Penelitian Kepustakaan) Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian dan data yang diperlukan untuk menunjang data primer. Data ini diperoleh dari

15 15 dokumen resmi Toko Sembako Lancar dan sumber-sumber pustaka seperti buku-buku tentang break even point atau analisis biayavolume-laba yang tersedia di perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta. Menurut Cooper dan Emory (1995), data sekunder digunakan untuk tiga tujuan yaitu untuk mengisi kebutuhan akan rujukan pada beberapa hal, sebagai bagian terpadu dari sebuah studi penelitian yang lebih besar dan digunakan sebagai dasar bagi sebuah studi penelitian Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan cara: -Penelitian lapangan atau observasi, yaitu pencatatan secara langsung dan sistematis, juga pengamatan pada obyek penelitian untuk melengkapi data-data yang diperlukan dengan melakukan kegiatan wawancara, dan observasi langsung di tempat yang bersangkutan. -Penelitian Kepustakaan atau Studi kepustakaan atau data sekunder yaitu dengan mempelajari bahan-bahan yang dibutuhkan dengan penelitian ini, misalnya dari buku-buku yang terdapat di perpustakaan, buku-buku literatur, catatan-catatan kuliah, data yang diambil dari internet, dan sebagainya yang berkaitan dengan masalah atau topik pembahasan yang akan diteliti untuk memperkuat dasardasar teori yang dipergunakan.

16 16 - Wawancara adalah percakapan dua arah atas inisiatif pewawancara untuk memperoleh informasi dari responden (Cooper dan Emory, 1995). Wawancara dilakukan kepada pemilik toko Toko Sembako Lancar Alat atau Metode Analisis Data Dalam penulisan ini metode analisis data yang dipergunakan adalah metode studi kasus pada Toko Sembako Lancar yang meliputi analisis cost, analisis volume, dan analisis profit, untuk mengetahui penerapan analisis costvolume-profit sebagai alat untuk menentukan produk mana yang layak dikembangkan dan dapat memberi laba kontribusi paling besar bagi Toko Sembako Lancar. Langkah-langkah analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Memisahkan biaya semi variabel ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Berdasarkan perubahan kegiatan biaya dapat digolongkan dalam biaya tetap dan biaya variabel dengan menggunakan metode least square, dengan persamaan sebagai berikut: Y = a + bx b = n XY - X. Y 2 2 X - ( X) a = Y-b. X n

17 17 Keterangan : Y = Total biaya a = Biaya tetap b = Biaya variabel X = Tingkat kegiatan perusahaan b. Mencari Titik Break Even Break Even Point adalah suatu keadaaan dimana suatu usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi atau total pendapatan sama dengan total biaya, jadi labanya sama dengan nol. Perhitungan BEP dapat dilakukan dengan cara: BEP (Rupiah) = FC 1 VC S BEP(Unit) = FC = FC P VC CM Keterangan: FC = Fixed Cost / Biaya tetap total VC = Variable Cost / Biaya variabel unit P = Price / Harga jual per unit S = Sales / Volume penjualan CM=Contribution Margin / Marjin Kontribusi per unit

18 18 c. Mencari Margin of Safety (MOS) Margin of Safety (MOS) menunjukkan batas sampai seberapa jauh besarnya penjualan yang telah dianggarkan dapat turun tetapi perusahaan belum menderita kerugian atau masih dalam keadaan Break Even. Rumus perhitungan Margin of Safety adalah sebagai berikut: MOS = Penjualan yang dianggarkan-penjualan pada BEP x 100% Penjualan yang dianggarkan d. Mencari Contribution Margin Contribution Margin adalah bagian dari penjualan yang tersedia untuk menutupi biaya dan menghasilkan laba. Apabila Contribution Margin lebih besar dari biaya tetap, berarti penghasilan penjualan lebih besar daripada biaya total, maka perusahaan akan mendapat laba. Rumus perhitungan Contribution Margin adalah sebagai berikut : Contribution Margin = Penjualan-Biaya Variabel e. Mencari Profit Ratio Untuk mengetahui tingkat prosentase keuntungan perusahaan yaitu dengan mengalikan Marginal Income Ratio dengan Margin of Safety. Marginal Income Ratio adalah Ratio antara Marginal Income dengan hasil penjualan. Sedangkan Marginal Income adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel, atau dengan rumus:

19 19 Marginal Income Ratio = Hasil Penjualan Biaya Variabel x100% Hasil Penjualan Profit Ratio = Marginal Income Ratio x Margin of Safety

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka akan semakin kompleks

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka akan semakin kompleks BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka akan semakin kompleks pula masalah yang akan dihadapi. Untuk dapat menghadapi masalah tersebut diperlukan perencanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini di lakukan secara purposive (sengaja) yaitu pada perusahaan yang menyediakan makanan khusus memproduksi dan menjual mie ayam baso yakni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iklim politik di Indonesia di tahun 2006 semakin tidak menentu, dan tentu

BAB I PENDAHULUAN. Iklim politik di Indonesia di tahun 2006 semakin tidak menentu, dan tentu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Iklim politik di Indonesia di tahun 2006 semakin tidak menentu, dan tentu saja hal ini akan berpengaruh pada situasi ekonomi negara kita. Walaupun banyak

Lebih terperinci

ABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT X dalam. perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada

ABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT X dalam. perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT X dalam perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada PT X. Subjek penelitian dalam skripsi ini adalah PT X yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Analisis Biaya-Volume-Laba Analisis Biaya-Volume-Laba merupakan instrumen perencanaan dan pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik

Lebih terperinci

Department of Business Adminstration Brawijaya University

Department of Business Adminstration Brawijaya University Department of Business Adminstration Brawijaya University Analisis break even point yang sering kali juga disebut sebagai cost-volume-profit analysis Tujuan Mencari Titik Impas : Mencari tingkat aktivitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even ( titik impas ) Break even point atau titik impas sampai saat ini belum bisa diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia secara pasti. Hal ini dikarenakan belum

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang berorientasi pada laba, laba merupakan hal penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang berorientasi pada laba, laba merupakan hal penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bagi perusahaan yang berorientasi pada laba, laba merupakan hal penting yang harus dicapai suatu perusahaan agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian perencanaan Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan atas kegiatan perusahaan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dimasa yang akan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat

ABSTRAK. Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat ABSTRAK Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat memperoleh laba yang maksimal. Laba dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu biaya, harga jual serta volume penjualan. Analisis Cost-Volume-Profit

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tujuan perusahaan adalah memperoleh laba, karena ukuran untuk menilai berhasil atau tidaknya manajemen suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatannya adalah laba. Analisis Cost Volume Profit adalah

Lebih terperinci

HUBUNGAN BIAYA VOLUME & LABA

HUBUNGAN BIAYA VOLUME & LABA Modul ke: HUBUNGAN BIAYA VOLUME & LABA Dasar analisis BVL, Analisis BVL, BVL dalam memilih struktur biaya dan Asumsi Break Event Point untuk Singel Produk Fakultas EKONOMI & BISNIS Ali Ridho,SE.,M.Si.

Lebih terperinci

ANALISA BREAK EVENT POINT

ANALISA BREAK EVENT POINT MANAJEMEN KEUANGAN II ANALISA BREAK EVENT POINT Rowland Bismark Fernando Pasaribu UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN 10 EMAIL: rowland dot pasaribu at gmail dot com ANALISA BREAK EVENT POINT Pengertian Analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai tingkat laba yang diinginkan yaitu berusaha untuk mencapai pendapatan yang sebesar-besarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan besar ataupun kecil mempunyai tujuan dalam pembuatan atau pendiriannya, oleh karena itu untuk dapat mencapai tujuan tersebut perusahaan harus bisa

Lebih terperinci

04FEB. Akuntansi Manajemen. Analisa Break Event Point (BEP) Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas

04FEB. Akuntansi Manajemen. Analisa Break Event Point (BEP) Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas Modul ke: Akuntansi Manajemen Analisa Break Event Point (BEP) Fakultas 04FEB Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak Program Studi Akuntansi introduction Tujuan perusahaan:profit optimal Analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan situasi perekonomian yang dinamis membuat persaingan antar usaha

BAB I PENDAHULUAN. Dengan situasi perekonomian yang dinamis membuat persaingan antar usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan situasi perekonomian yang dinamis membuat persaingan antar usaha bisnis menjadi semakin kompleks, terutama dengan perusahaan lain yang bergerak pada

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK Penelitian ini berjudul Analisis Cost-Volume-Profit Sebagai Salah Satu Alat Bantu Manajemen Dalam Menentukan Laba Optimum. Unit analisis adalah PT. X yaitu perusahaan manufaktur yang bergerak di

Lebih terperinci

PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM JANGKA PENDEK. Oleh : Ani Hidayati

PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM JANGKA PENDEK. Oleh : Ani Hidayati PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK Oleh : Ani Hidayati PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK Perencanaan laba jangka pendek dilakukan manajemen dalam proses penyusunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini dapat dilihat dari banyaknya usaha kecil dan menengah (UKM) yang turut meramaikan dunia bisnis Indonesia.

Lebih terperinci

BREAK EVEN POINT. introduction

BREAK EVEN POINT. introduction BREAK EVEN POINT Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si 1 introduction Tujuan perusahaan: profit optimal Analisis terhadap saling hubungan antara unsur-unsur yang menbentuk laba yaitu Analisis break Even Point

Lebih terperinci

BREAK EVEN POINT. Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si.

BREAK EVEN POINT. Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si. BREAK EVEN POINT Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si 1 introduction Tujuan perusahaan: profit optimal Analisis terhadap saling hubungan antara unsur-unsur yang menbentuk laba yaitu Analisis break Even Point

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. informasi akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akuntansi manajemen adalah disiplin ilmu yang berkenaan dengan penggunaan informasi akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk

Lebih terperinci

ANALISIS COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN UNTUK MENCAPAI TARGET LABA PADA USAHA KONVEKSI RIRI COLLECTION

ANALISIS COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN UNTUK MENCAPAI TARGET LABA PADA USAHA KONVEKSI RIRI COLLECTION ANALISIS COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN UNTUK MENCAPAI TARGET LABA PADA USAHA KONVEKSI RIRI COLLECTION NAMA NPM JURUSAN DOSEN PEMBIMBING : RIRIN ZULIYANINGSIH : 29214475 : AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB 4 BREAK - EVEN POINT DALAM UNIT DAN DOLAR PENJUALAN

BAB 4 BREAK - EVEN POINT DALAM UNIT DAN DOLAR PENJUALAN BAB 4 BREAK - EVEN POINT DALAM UNIT DAN DOLAR PENJUALAN Biaya - volume-profit ( CVP ) analisis memperkirakan bagaimana perubahan biaya ( baik variabel dan tetap ), volume penjualan, dan harga mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Pada saat ini perkembangan usaha di Indonesia semakin tumbuh pesat. Hal

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Pada saat ini perkembangan usaha di Indonesia semakin tumbuh pesat. Hal BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan usaha di Indonesia semakin tumbuh pesat. Hal ini terlihat dari bermunculannya perusahaan-perusahaan baru, baik perusahaan besar maupun perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan Laba Perencanaan laba yang baik akan mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam mencapai laba optimal. Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba yang semaksimal

Lebih terperinci

ANALISA BIAYA PRODUKSI

ANALISA BIAYA PRODUKSI ANALISA BIAYA PRODUKSI Pengertian Biaya Biaya adalah pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses produksi. Biaya ini didasarkan pada harga pasar yang berlaku dan pada saat proses ini

Lebih terperinci

Biaya, volume dan laba merupakan tiga elemen pokok dalam menyusun laporan laba-rugi sebuah perusahaan.

Biaya, volume dan laba merupakan tiga elemen pokok dalam menyusun laporan laba-rugi sebuah perusahaan. ANALISIS BIAYA-VOLUME VOLUME-LABALABA (COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS) Biaya, volume dan laba merupakan tiga elemen pokok dalam menyusun laporan laba-rugi sebuah perusahaan. Studi mengenai hubungan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis sektor ekonomi yang berkelanjutan dan keadaan politik

BAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis sektor ekonomi yang berkelanjutan dan keadaan politik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akibat dari krisis sektor ekonomi yang berkelanjutan dan keadaan politik yang kian memanas, dapat diperkirakan keadaan ekonomi Indonesia mengalami penurunan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Operasi Untuk dapat mencapai tujuannya, perusahaan dituntut untuk melakukan pengorbanan. Dalam perusahaan, pengorbanan yang dikeluarkan biasa disebut sebagai

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Penelitian 18 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha kecil menengah merupakan sebuah unit usaha yang dimiliki oleh perorangan atau suatu badan yang memproduksi suatu produk baik itu barang maupun jasa

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA UNIT USAHA KONVEKSI KERUDUNG (NADIA COLLECTION)

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA UNIT USAHA KONVEKSI KERUDUNG (NADIA COLLECTION) ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA UNIT USAHA KONVEKSI KERUDUNG (NADIA COLLECTION) NAMA NPM : 22212342 JURUSAN : DYNI APRILLIA SORAYA : AKUNTANSI DOSEN PEMBIMBING : HERU SUHARJO,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat memerlukan informasi akuntansi. Untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tujuan perusahaan adalah memperoleh laba, karena ukuran untuk menilai berhasil atau tidaknya manajemen suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatannya adalah laba. Untuk memberikan perencanaan guna

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan semakin berkembangnya sebuah perusahaan, maka masalah yang dihadapi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan semakin berkembangnya sebuah perusahaan, maka masalah yang dihadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin berkembangnya sebuah perusahaan, maka masalah yang dihadapi pun akan semakin kompleks. Untuk selalu siap menghadapi persaingan dan masalahmasalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini persaingan di setiap bidang usaha sangat tinggi dengan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini persaingan di setiap bidang usaha sangat tinggi dengan semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini persaingan di setiap bidang usaha sangat tinggi dengan semakin banyaknya jumlah perusahaan atau pengusaha yang terlibat di setiap bidang usaha tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba, namun tetap memperhatikan pelayanan yang lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba, namun tetap memperhatikan pelayanan yang lebih baik BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai visi misi dan tujuan tertentu. Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba, namun

Lebih terperinci

perencanaan laba: COST-VOLUME- PROFIT ANALYSIS

perencanaan laba: COST-VOLUME- PROFIT ANALYSIS perencanaan laba: COST-VOLUME- PROFIT ANALYSIS ANALISIS BIAYA TOTAL Dalam analisis biaya total, biaya disajikan dalam suatu ikhtisar yang menunjukkan alokasi dari semua biaya menurut tempat atau bagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya Menurut Perilaku Biaya Biaya merupakan unsur yang digunakan dalam melakukan analisis Break Even Point. Untuk dapat menentukan tingkat

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVENT POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PT. INTAN PARIWARA DI KLATEN

ANALISIS BREAK EVENT POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PT. INTAN PARIWARA DI KLATEN ANALISIS BREAK EVENT POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PT. INTAN PARIWARA DI KLATEN SKRIPSI Diajukan Untuk memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

Analysis Cost Volume Profit: Alat Perencanaan Manajerial Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 11. Present By: Ayub W.S. Pradana 30 Maret 2016

Analysis Cost Volume Profit: Alat Perencanaan Manajerial Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 11. Present By: Ayub W.S. Pradana 30 Maret 2016 Analysis Cost Volume Profit: Alat Perencanaan Manajerial Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 11 Present By: Ayub W.S. Pradana 30 Maret 2016 Materi Pokok 1. Titik Impas dalam unit 2. Titik Impas dalam

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Perusahaan Biskuit X belum mengklasifikasikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN. mencapai tujuan organisasi. Menentukan tujuan perusahaan termasuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN. mencapai tujuan organisasi. Menentukan tujuan perusahaan termasuk BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Kajian Teori 1. Perencanaan Laba Manajemen perusahaan merumuskan rencana yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi. Menentukan tujuan perusahaan termasuk

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pengertian analisa menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah sebagai

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pengertian analisa menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah sebagai BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Analisa Pengertian analisa menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut: Penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Cost-volume-profit, break even point. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Cost-volume-profit, break even point. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan analisis cost-volumeprofit sebagai alat dalam membantu manajemen meningkatkan laba, di mana yang menjadi objek penelitian adalah distributor PT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan tujuan Akuntansi Biaya. penggolongan, peringkasan dan penyajian dengan cara-cara tertentu dari transaksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan tujuan Akuntansi Biaya. penggolongan, peringkasan dan penyajian dengan cara-cara tertentu dari transaksi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian dan tujuan Akuntansi Biaya Akuntansi secara umum adalah merupakan proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian dengan cara-cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis kuliner sangat digemari oleh masyarakat Indonesia salah satunya bagi penduduk daerah Pakjo kota Palembang karena selain memiliki banyak peluang, berbisnis juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Semakin berjalannya waktu dan semakin tingginya jumlah penduduk di Indonesia maka akan mendorong peningkatan kegiatan pembangunan yang ada di Indonesia.

Lebih terperinci

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pabrik Margahayu Jaya Indah Plastik adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan kantong klip plastik. Sama seperti perusahaan komersil lainnya, tujuan utama perusahaan didirikan

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. KIMIA FARMA)

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. KIMIA FARMA) Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan Maret 2017 Volume 11 Nomor 1 Hal. 49 53 ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. KIMIA FARMA) Mozart Wiston Talakua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya, hal ini terlihat dari lahirnya lembaga-lembaga pendidikan baru dan. kegiatannya dan berkembang semakin besar.

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya, hal ini terlihat dari lahirnya lembaga-lembaga pendidikan baru dan. kegiatannya dan berkembang semakin besar. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia pendidikan dewasa ini sudah sedemikian pesatnya, hal ini terlihat dari lahirnya lembaga-lembaga pendidikan baru dan semakin berkembangnya lembaga

Lebih terperinci

PERENCANAAN LABA MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA- VOLUME-LABA PADA UKM SLAMET SEMARANG TAHUN 2014

PERENCANAAN LABA MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA- VOLUME-LABA PADA UKM SLAMET SEMARANG TAHUN 2014 PERENCANAAN LABA MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA- VOLUME-LABA PADA UKM SLAMET SEMARANG TAHUN 2014 Siti Murthosiyah, Maria Theresia Heni Widyarti Politeknik Negeri Semarang, Jl. Prof Sudarto, SH Tembalang Semarang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts 53 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts & Coffee Dalam proses menghasilkan produknya, PT. JCO Donuts & Coffee terlebih dahulu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu hotel yang berada di wilayah Makassar yaitu Hotel Pantai Gapura Makassar yang beralamat di Jl. Pasar Ikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeritan Manajemen Produksi dan Operasi Menurut Hasibuan (2011:2), manajemen adalah ilmu seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya secara

Lebih terperinci

Analisis Cost-Volume- Profit Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Pabrik Roti Lestari. Ryzmelinda EB10

Analisis Cost-Volume- Profit Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Pabrik Roti Lestari. Ryzmelinda EB10 Analisis Cost-Volume- Profit Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Pabrik Roti Lestari Ryzmelinda 26211531 3EB10 BAB I LATAR BELAKANG Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Kemampuan Manajemen

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya Menurut Perilaku Biaya Biaya merupakan unsur yang digunakan dalam melakukan analisis Break Even Point. Untuk dapat menentukan tingkat Break

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan hidupnya.begitupun pula dengan perusahaan yang dalam

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan hidupnya.begitupun pula dengan perusahaan yang dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Dalam pemenuhan keinginan, manusia selalu disertai oleh pengorbanan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.begitupun pula dengan perusahaan yang dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Maret 2015 dan berlokasi di Jalan Kyai Maja No.7 Jakarta Selatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Maret 2015 dan berlokasi di Jalan Kyai Maja No.7 Jakarta Selatan. 49 A. Waktu dan Tempat Penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk memperoleh data yang diperlukan maka penulis melakukan penelitian pada PT.Indinanta Ciptarasa, waktu penelitian dimulai pada bulan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2015 sampai 20 April 2015 di PKBM Cemerlang, Kabupaten Wonosobo untuk menganalisis produksi produk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai bagaimana analisis cost-volume-profit (CVP) dapat membantu manajemen untuk merencanakan laba. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggolongkan kos yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Operasi Untuk dapat mencapai tujuannya, perusahaan dituntut untuk melakukan pengorbanan. Dalam perusahaan, pengorbanan yang dikeluarkan biasa disebut sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA, VOLUME PENJUALAN, DAN LABA SEBAGAI ALAT UNTUK MENYUSUN PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA KEDAI MANG DEDE

ANALISIS BIAYA, VOLUME PENJUALAN, DAN LABA SEBAGAI ALAT UNTUK MENYUSUN PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA KEDAI MANG DEDE ANALISIS BIAYA, VOLUME PENJUALAN, DAN LABA SEBAGAI ALAT UNTUK MENYUSUN PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA KEDAI MANG DEDE Nama NPM Dosen Pembimbing : Tri Setyanisa Wulandari : 2A214846 : Cicilia Erly

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini telah mulai banyak masyarakat yang menciptakan usaha terlebih dalam tingkat usaha kecil dan menengah. Hal itu diharapkan agar dapat mempercepat pemulihan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan serta keadaan perekonomian di Indonesia saat ini, banyak masyarakat yang ingin meningkatkan pendapatan salah satunya dengan menciptakan peluang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Cost-volume-profit, break even point, laba. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Cost-volume-profit, break even point, laba. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Setiap perusahaan pada dasarnya mempunyai tujuan yaitu untuk mendapatkan laba. Laba perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu harga jual, volume penjualan dan biaya oleh karena itu perencanaan

Lebih terperinci

Analisis Biaya Volume Laba

Analisis Biaya Volume Laba Analisis Biaya Volume Laba Pengertian Analisis BVL (cost volume profit analysis), mrp alat yg berguna utk perencanaan dan pembuatan keputusan. Menekankan pada hubungan antara biaya, volume (kuantitas penjualan),

Lebih terperinci

Analisis Biaya-Volume-Laba (Cost-Volume-Profit/CVP Analysis)

Analisis Biaya-Volume-Laba (Cost-Volume-Profit/CVP Analysis) Analisis Biaya-Volume-Laba (Cost-Volume-Profit/CVP Analysis) Asumsi-asumsi Dasar Perubahan dalam volume produksi/penjualan adalah penyebab tunggal atas perubahan biaya dan pendapatan Biaya total terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk yang dijual, maka laba yang ditargetkan akan dapat tercapai. menjamin kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. produk yang dijual, maka laba yang ditargetkan akan dapat tercapai. menjamin kelangsungan hidup suatu perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perekonomian di Negara Indonesia masih belum stabil, tentu hal ini mempengaruhi produktivitas perusahaan karena harga harga bahan baku menjadi

Lebih terperinci

PENERAPAN BREAK EVEN POINT DALAM MENETAPKAN TARGET PENJUALAN Studi Kasus Pada Hotel Mirah

PENERAPAN BREAK EVEN POINT DALAM MENETAPKAN TARGET PENJUALAN Studi Kasus Pada Hotel Mirah JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 5 No. 2, Oktober 2005 : 106-112 PENERAPAN BREAK EVEN POINT DALAM MENETAPKAN TARGET PENJUALAN Studi Kasus Pada Hotel Mirah Oleh Hendra Setiawan dan Wahyudi Dosen Tetap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even Point (BEP) Break Even Point (BEP) adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam operasinya tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian atau dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetitor bisnis baru dalam bidang usaha membuat perusahaan melalui pihak

BAB I PENDAHULUAN. kompetitor bisnis baru dalam bidang usaha membuat perusahaan melalui pihak Bab I:Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Munculnya era globalisasi yang membuat adanya tantangan dengan banyaknya kompetitor bisnis baru dalam bidang usaha membuat perusahaan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian negara kita dewasa ini semakin pesat. Proses

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian negara kita dewasa ini semakin pesat. Proses 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian negara kita dewasa ini semakin pesat. Proses pelaksanaan pembangunan perekonomian tersebut bukan hanya tanggung jawab pemerintah,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even Point (BEP) Keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan manajemen di dalam melihat kemungkinan dan kesempatan dimasa yang akan

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Break-Even Point

Manajemen Keuangan. Break-Even Point Manajemen Keuangan Break-Even Point Break Even Point Suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan Sering pula disebut Cost - Profit

Lebih terperinci

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCAAN LABA DAN PENJUALAN PADA TOKO BAKPIA SUAN. : Stephanie Lauwrentina : 2A214454

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCAAN LABA DAN PENJUALAN PADA TOKO BAKPIA SUAN. : Stephanie Lauwrentina : 2A214454 ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCAAN LABA DAN PENJUALAN PADA TOKO BAKPIA SUAN Nama NPM Jurusan Dosen Pembimbing : Stephanie Lauwrentina : 2A214454 : Akuntansi : Rino Rinaldo, SE., MMSI Penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN IDENTIFIKASI MASALAH MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN KEGUNAAN PENELITIAN 4

DAFTAR ISI 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN IDENTIFIKASI MASALAH MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN KEGUNAAN PENELITIAN 4 ABSTRAKSI Suatu perusahaan seringkali menghadapi berbagai masalah. Seperti dalam menghadapi pesaing, harga bahan baku yang cenderung berubah, ataupun keadaan ekonomi yang berubah dan faktor - faktor lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki keanekaragaman sumber kekayaan alam yang sangat melimpah mulai dari hasil laut, hasil perkebunan,

Lebih terperinci

ANALISA BREAK EVEN POINT

ANALISA BREAK EVEN POINT Hand Out Manajemen Keuangan I Disusun oleh Nila Firdausi Nuzula Digunakan untuk melengkapi buku wajib ANALISA BREAK EVEN OINT Analisa break even adalah teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis Cost Volume Profit (CVP), dan memaksimalkan laba. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis Cost Volume Profit (CVP), dan memaksimalkan laba. Universitas Kristen Maranatha i ABSTRAK UP 2 U Factory Outlet merupakan sebuah perusahaan yang mengkhususkan bidang usahanya pada penjualan pakaian sisa ekspor. Sampai saat ini, UP 2 U Factory Outlet menjual bermacam-macam jenis produk

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN AKUNTANSI ANALISIS HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-LABA (B-V-L)

MAKALAH MANAJEMEN AKUNTANSI ANALISIS HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-LABA (B-V-L) MAKALAH MANAJEMEN AKUNTANSI ANALISIS HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-LABA (B-V-L) DISUSUN OLEH: Widya Iswara Nuning Yunara Nurfadillah Ramlah FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Mata Kuliah : MANAJEMEN AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1.1.1 Harga Jual Harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam situasi & kondisi sekarang ini sebagai dampak dari krisis moneter yang berkepanjangan, manajemen memerlukan suatu pedoman berupa perencanaan yang berisikan langkah-langkah yang akan & harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. datang, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. datang, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Agar dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situasi perekonomian Indonesia dan dunia yang melemah dewasa ini serta minimnya tingkat pendapatan masyarakat yang disebabkan oleh krisis ekonomi, menyebabkan

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN

ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN Modul ke: AKUNTANSI MANAJEMEN ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaing dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Setiap perusahaan pasti

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaing dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Setiap perusahaan pasti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Indonesia tidak menghambat para pengusaha untuk bersaing dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Setiap perusahaan pasti mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan berkembangnya dunia usaha dewasa ini, maka persaingan antar perusahaan khususnya yang sejenis semakin meningkat, untuk menjaga kesinambungan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada PR. Kreatifa hasta mandiri, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada PR. Kreatifa hasta mandiri, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada PR. Kreatifa hasta mandiri, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Menentukan target keuntungan atau profit margin bagi

Lebih terperinci

COST VOLUME PROVIT (CVP) ANALYSIS

COST VOLUME PROVIT (CVP) ANALYSIS COST VOLUME PROVIT (CVP) ANALYSIS TUJUAN : MENGETAHUI PENTINGNYA CVP ANALISIS MEMAHAMI ASUMSI DASAR CVP ANALISIS MEMPELAJARI KONSEP KONTRIBUSI MARGIN MEMPELAJARI ANALISIS BREAK EVEN MEMPELAJARI MARGIN

Lebih terperinci

TITIK PULANG POKOK SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PERUSAHAAN

TITIK PULANG POKOK SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PERUSAHAAN TITIK PULANG POKOK SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PERUSAHAAN Periansya Staf Pengajar Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Sriwijaya Jln. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang-30139 ABSTRACT

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) MULTI PRODUK DALAM PERENCANAAN LABA PADA INDUSTRI ROTI CHEZINI BAKERY

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) MULTI PRODUK DALAM PERENCANAAN LABA PADA INDUSTRI ROTI CHEZINI BAKERY ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) MULTI PRODUK DALAM PERENCANAAN LABA PADA INDUSTRI ROTI CHEZINI BAKERY Disusun oleh : Nama : Pidia Citra NPM : 26213856 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Haryono, SE.,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada PT Sugih Instrumendo Abadi divisi Fa.AR yang memproduksi komponen tensi meter yang terdiri dari bag, bulp, dan tubing. Permasalahan yang dihadapi pihak manajemen Fa.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Tinjauan penelitian terdahulu yang dijadikan peneliti sebagai bahan pertimbangan pertama, penelitian yang dilakukan oleh Ade Zulfikar Abraham Iqbal

Lebih terperinci

Analisis Biaya-Volume-Laba (Cost-Volume-Profit/CVP Analysis) Asumsi-asumsi Dasar

Analisis Biaya-Volume-Laba (Cost-Volume-Profit/CVP Analysis) Asumsi-asumsi Dasar Analisis Biaya-Volume-Laba (Cost-Volume-Profit/CVP Analysis) Asumsi-asumsi Dasar Perubahan dalam volume produksi/penjualan adalah penyebab tunggal atas perubahan biaya dan pendapatan Biaya total terdiri

Lebih terperinci

Analisis Perencanaan Laba Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Parit Padang Global di Makassar. Oleh: Agus Purnomo. Abstrak

Analisis Perencanaan Laba Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Parit Padang Global di Makassar. Oleh: Agus Purnomo. Abstrak Analisis Perencanaan Laba Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Parit Padang Global di Makassar Oleh: Agus Purnomo Dosen Universitas 45 Makassar Abstrak Tujuan perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Pengertian Akuntansi Manajemen Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat memerlukan informasi akuntansi, untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-13 ANALISIS BIAYA DAN VOLUME LABA

PERTEMUAN KE-13 ANALISIS BIAYA DAN VOLUME LABA PERTEMUAN KE-13 ANALISIS BIAYA DAN VOLUME LABA A. TUJUAN PEMBELAJARAN. 13.1. Mahasiswa mengetahui tentang break even point. 13.2 Mahasiswa mengetahui tentang CVP. B. URAIAN MATERI. 13.1. Mahasiswa mengetahui

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR

ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untukk mengetahui volumen produksi dan penjualan minuman pada

Lebih terperinci

ANALISIS COST-PROFIT- VOLUME SEBAGAI TEKNIK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PERUSAHAAN ROTI DAN KUE D ROTI

ANALISIS COST-PROFIT- VOLUME SEBAGAI TEKNIK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PERUSAHAAN ROTI DAN KUE D ROTI ANALISIS COST-PROFIT- VOLUME SEBAGAI TEKNIK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PERUSAHAAN ROTI DAN KUE D ROTI Nama : Kristian Natanael NPM : 24213871 Dosen Pembimbing : Radi Sahara, SE., MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci