BAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh informan penelitian,

dokumen-dokumen yang mirip
PELAYANAN KELOMPOK RENTAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI PUSAT PELAYANAN TERPADU PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN REKSO DYAH UTAMI SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

PEDOMAN WAWANCARA. A. Bagi Pegawai P2TPA Korban Kekerasan Rekso Dyah Utami. 1. Bagaimana sejarah berdirinya P2TPA Rekso Dyah Utami?

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode penelitian lapangan. (P2TPA KK) Rekso Dyah Utami dengan kriteria : dalam rumah tangga.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Boyolali yang terletak di jantung Kota Boyolali merupakan salah satu pasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Profil P2TPA Korban Kekerasan Rekso Dyah Utami

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN. holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

PELAYANAN KELOMPOK RENTAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI PUSAT PELAYANAN TERPADU PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN REKSO DYAH UTAMI

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah pada penelitian ini, peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN. Ekonomi Masyarakat Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas

BAB III METODE PENELITIAN. No 95 Pesawahan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. keinginan penulis yang berusaha semaksimal mungkin yang didasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. analisis rekruitmen sumber daya manusia (SDM) pada baitul maal wat tamwil

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah pelaporan Corporate Social

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tambun Selatan Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat. Alasan peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Lexy J.

BAB I PENDAHULUAN. dalam dan terjadi di seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Kekerasan

BAB III METODE PENELITIAN. Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Puron memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian diperlukan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang objektif serta dibutuhkan data-data dan informasi yang aktual

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN. Magelang. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena di Dusun

BAB III METODE PENELITIAN. Moleong (2001 ; 112 ) mengatakan bahwa sumber data utama dalam penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. daerah ini masih banyak terdapat perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan ilmiah. Adapun dalam penelitian ini digunakan beberapa tehnik atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskriptif. Sugiyono (2010:11),

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena, mengumpulkan informasi dan menyajikan hasil penelitian pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengefektifkan penulisan skripsi, maka peneliti menetapkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat faktual secara sistematis dan akurat. Sebagaimana dinyatakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. metodeanalisis deskriptif kualitatif. Moleong (2012, 6) mendefinisikan

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan penelitian dengan tipe deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (2008:24) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bermaksud membuat

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penerapan lean manufacturing dalam mengurangi pemborosan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan, sesuai dengan masalah dan pendekatan penelitiannya. Unsurunsur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk melakukan penelitian. Sehubungan dengan itu, dalam penelitian ini peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bertipe

BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang.

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan karena adanya realitas sosial mengenai perempuan yang menderita

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek misalnya motivasi,

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini ialah menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh informan penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2010: 6). Penelitian ini dilakukan melalui empat tahapan, yaitu survei, persiapan ke lapangan, pengumpulan data dan pengolahan data. Pada tahap survei, peneliti mengamati permasalahan yang ada dalam penanganan kasus kekerasan khususnya KDRT hingga akhirnya dipilih pelayanan P2TPA Rekso Dyah Utami terhadap kelompok rentan KDRT sebagai permasalahan yang akan dikaji lebih lanjut. Tahap kedua yaitu persiapan ke lapangan, peneliti menyusun proposal penelitian yang diseminarkan pada tanggal 28 Juni 2013 untuk kemudian diperbaiki dan disetujui untuk dapat terjun ke lapangan. Setelah proposal penelitian disetujui, maka peneliti mengurus surat perizinan ke Sekretariat Daerah Pemda DIY. Tahap ketiga yakni pengumpulan data, peneliti mulai terjun ke lapangan untuk mendapatkan data dan informasi dari informan. Informan penelitian 42

43 yang diwawancarai ialah dari petugas dan konselor-konselor di P2TPA Rekso Dyah Utami. Wawancara juga dilakukan dengan korban KDRT yang telah mendapat pelayanan dari P2TPA Rekso Dyah Utami serta dengan konselor yang ada di mitra kerja yaitu LSM Rifka Annisa. Di tahap terakhir yakni pengolahan data, peneliti membandingkan, mengkaji dan menganalisis antara data yang diperoleh di lapangan dengan teori-teori dan peraturan-peraturan yang digunakan oleh peneliti untuk dapat diambil kesimpulannya. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di kantor P2TPA Rekso Dyah Utami, yang beralamat di Jalan Balirejo Nomor 29 Muja Muju Yogyakarta. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pertimbangan bahwa P2TPA Rekso Dyah Utami merupakan lembaga pemerintah yang mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan dan perlindungan terhadap kelompok rentan KDRT khususnya perempuan. Waktu penelitian ini dilaksanakan mulai pada tanggal 2 Agustus sampai dengan 30 September 2013. C. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah orang-orang yang dapat memberikan informasi mengenai latar belakang dan keadaan yang sebenarnya dari objek penelitian sehingga data yang dihasilkan akurat. Teknik penentuan subyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive, yaitu pemilihan subyek penelitian berdasarkan pertimbangan kriteria atau ciri-ciri tertentu berdasarkan tujuan penelitian. Adapun kriteria yang dipilih sebagai subyek penelitian adalah orang-orang yang dianggap mampu memberikan

44 informasi serta terlibat langsung atau mengetahui secara persis mengenai pelayanan yang diberikan P2TPA Rekso Dyah Utami terhadap kelompok rentan KDRT. Adapun subyek dalam penelitian ini adalah: 1. Koordinator Telepon Sahabat Anak (TESA), Ibu Tri Astuti. 2. Konselor psikologi, Elly Ervinawati, S. Psi. 3. Konselor kerohanian, Bapak Didik Purwodarsono. 4. Konselor kesehatan (psikiater), Dr. Arsanti. 5. Konselor hukum, Setyoko, SH. 6. Ibu Eneng Untari selaku korban atau klien 7. Ibu Fitri selaku korban atau klien 8. Konselor hukum, Ibu Lisa (LSM Rifka Annisa) D. Jenis dan Sumber Data Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ini ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. 1. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari narasumber. Narasumber dalam penelitian ini ialah pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan pelayanan yang diberikan P2TPA Rekso Dyah Utami terhadap kelompok rentan KDRT, antara lain petugas atau konselorkonselor di P2TPA Rekso Dyah Utami dan juga dilengkapi dengan datadata yang bersumber dari korban KDRT itu sendiri. Selain itu, adapula data tambahan yang bersumber dari mitra kerja P2TPA Rekso Dyah Utami yaitu LSM Rifka Annisa.

45 2. Data Sekunder Data sekunder ialah data yang diperoleh dari sumber lain selain dari narasumber. Data sekunder merupakan data pendukung dalam penelitian ini dan digunakan untuk menambah kelengkapan data. Data tersebut berupa dokumen-dokumen terkait yaitu form data informasi kasus korban KDRT, leaflet P2TPA Rekso Dyah Utami, Standar Operasional Prosedur (SOP), data korban kekerasan perempuan dan anak, Pergub. DIY No. 67 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Rekso Dyah Utami serta UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. E. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrumen utama karena peneliti menjalankan keseluruhan proses dalam penelitian. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah sebagai instrumen kunci. (Sugiyono, 2010: 8). Peneliti menjadi instrumen kunci karena pada saat di lapangan peneliti berhubungan langsung dengan subyek penelitian antara lain petugas atau konselor-konselor di P2TPA Rekso Dyah Utami, korban KDRT yang telah ditangani oleh P2TPA Rekso Dyah Utami, serta mitra kerja LSM Rifka Annisa yang juga bergerak dibidang penanganan terhadap korban KDRT. Peneliti sebagai instrumen berperan sebagai alat yang berupaya memahami pelayanan P2TPA Rekso Dyah Utami terhadap kelompok rentan KDRT. Untuk memahaminya dengan benar, peneliti melakukan tiga cara. Pertama, peneliti berupaya memahami pelayanan yang diberikan P2TPA Rekso Dyah

46 Utami terhadap kelompok rentan KDRT dan teori-teori yang berkaitan dengan pelayanan tersebut. Kedua, peneliti mengamati secara langsung fenomena yang ada di lapangan dengan menggunakan pedoman observasi. Ketiga, peneliti melakukan wawancara dengan para informan menggunakan pedoman wawancara yang telah dibuat penelti. Ketiga cara ini dilakukan untuk mendapatkan data dan fakta secara menyeluruh yang dibutuhkan peneliti. Selain itu, sebagai alat bantu dalam pengumpulan data, digunakan buku catatan lapangan, tape recorder, pedoman wawancara maupun perangkat observasi dalam proses penelitian berlangsung.

47 Adapun kisi-kisi instrumen penelitian guna mempermudah untuk membuat pedoman wawancara dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Fenomena yang diamati Pelayanan kelompok rentan KDRT Indikator Komponen 1. Pelayanan pengaduan a. Administrasi proses pengaduan atau laporan b. Koordinasi dan rujukan ke layanan lanjutan 2. Pelayanan kesehatan a. Pertolongan pertama terhadap korban b. Melakukan rujukan ke puskesmas atau rumah sakit 3. Pelayanan rehabilitasi a. Pendampingan selama penanganan sosial kasus b. Konseling pada korban (psikologi, spiritual, sosial) 4. Pelayanan bantuan a. Pendampingan selama penanganan hukum kasus b. Konseling dan pembelaan hukum 5. Pelayanan pemulangan a. Koordinasi dengan instansi terkait dan reintegrasi sosial untuk pemulangan b. Monitoring korban setelah dipulangkan F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu: 1. Observasi Metode observasi ini merupakan pengamatan terhadap perilaku individu dalam situasi tertentu tanpa memanipulasi dimana perilaku ini

48 ditampilkan. Peneliti mengadakan pengamatan langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap data atau informasi yang terkait dengan pelayanan kelompok rentan KDRT di P2TPA Rekso Dyah Utami. Peneliti datang langsung ke P2TPA Rekso Dyah Utami setelah sebelumnya melalui prosedur ijin penelitian yang dilakukan di Sekretariat Daerah Pemda DIY. Setelah mendapatkan surat ijin penelitan dari Sekretariat Daerah Pemda DIY dengan tembusan ke Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) DIY, dan mendapatkan disposisi dari BPPM, baru kemudian dapat melakukan penelitian di P2TPA Rekso Dyah Utami. Pada saat datang ke P2TPA Rekso Dyah Utami, sambil menunggu konfirmasi wawancara dengan narasumber atau informan, peneliti mengamati kegiatan yang dilakukan oleh petugas P2TPA Rekso Dyah Utami dalam melayani korban KDRT baik keramahan, ketanggapan, kompetensi petugas, sarana dan prasarana yang mendukung, serta kebersihan dan keamanan ruang pelayanan. 2. Wawancara Metode wawancara digunakan untuk menggali informasi yang diketahui oleh informan secara mendalam sehubungan dengan topik penelitian. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti secara tatap muka dengan informan. Wawancara dilakukan dengan metode wawancara semiterstruktur, yaitu wawancara yang menggunakan pedoman wawancara, namun dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi lapangan yang ada saat wawancara. Pedoman wawancara tersebut berupa

49 seperangkat pertanyaan yang disiapkan agar wawancara tidak menyimpang dari pokok permasalahan yaitu tentang pelayanan P2TPA Rekso Dyah Utami terhadap kelompok rentan KDRT. Proses wawancara diawali dengan membuat kesepakatan terlebih dahulu dengan informan mengenai waktu dan tempat yang dapat digunakan untuk melangsungkan wawancara. Wawancara pertama dilakukan pada tanggal 9 September 2013 dengan Ibu Tri Astuti yang menjabat sebagai koordinator Telepon Sahabat Anak (TESA), dilanjutkan wawancara dengan konselor hukum, Setyoko, SH., dan dengan konselor kerohanian dan perkawinan, Bapak Didik Purwodarsono di kantor Rekso Dyah Utami. Kemudian pada tanggal 18 September 2013 wawancara dengan konselor psikologi, Ibu Elly Ervinawati, S. Psi yang bertempat di Puskesmas Depok II, Condongcatur, Yogyakarta, dilanjutkan sore harinya wawancara dengan konselor medis atau psikiater, Ibu Dr. Arsanti di kantor Rekso Dyah Utami. Kemudian dilanjutkan wawancara dengan para korban, yakni Ibu Eneng dan Ibu Fitri yang berlangsung di rumahnya masing-masing. Pada tanggal 28 September 2013 wawancara dengan Ibu Eneng di daerah jalan Kemasan, Kotagede, dilanjutkan wawancara dengan Ibu Fitri di daerah Gedong Kuning, pada tanggal 29 September 2013. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan mitra kerja P2TPA Rekso Dyah Utami yaitu LSM Rifka Annisa pada tanggal 12 September 2013 dengan konselor hukum, Ibu Lisa yang bertempat di kantor LSM Rifka Annisa.

50 Wawancara dengan petugas atau konselor maupun korban diawali dengan membuka pembicaraan, memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud dan tujuan peneliti. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian pertanyaan-pertanyaan yang telah tertera didalam pedoman wawancara. Peneliti juga menambah pertanyaan diluar pedoman wawancara karena menggunakan teknik wawancara semiterstruktur jadi pertanyaan lebih berkembang. Dalam melakukan wawancara peneliti mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan. 3. Dokumentasi Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data yang telah tersedia dalam bentuk arsip atau buku yang mendukung penelitian. Peneliti melihat secara langsung dokumen yang ada dan mengkajinya untuk dibandingkan dengan hasil observasi dan wawancara. Dokumen yang diperoleh yaitu antara lain berupa leaflet P2TPA Rekso Dyah Utami yang berisi tentang visi misi, sasaran dan ruang lingkup kegiatan, tujuan, serta pelayanannya P2TPA Rekso Dyah Utami. Selain itu, adapula Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang penanganan korban kekerasan, form data informasi korban, serta data korban kekerasan perempuan dan anak. Dokumentasi yang lain diperoleh melalui foto kondisi lapangan tempat penelitian dilakukan yakni di kantor P2TPA Rekso Dyah Utami. Untuk mendapatkan dokumentasi-dokumentasi tersebut peneliti meminta secara langsung kepada informan yang diwawancarai untuk menguatkan keterangan-keterangan yang informan sampaikan kepada peneliti.

51 G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Untuk mengecek keabsahan data, dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pemeriksaan Triangulasi. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi dengan sumber. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda (Moleong, 2012: 330-331). Dalam prosesnya, peneliti membandingkan jawaban antar informan di setiap pertanyaan yang sama baik dari petugas dan para konselor di P2TPA Rekso Dyah Utami maupun dari pihak korban. Selain itu untuk memperkuat hasil penelitiannya, peneliti melakukan observasi lapangan dengan berpedoman pada pedoman observasi. Terakhir untuk memastikan keabsahan data, peneliti juga membandingkan dengan dokumen yang diperoleh peneliti dari hasil penelitian di lapangan. H. Teknik Analisis Data Dalam penelitian kualitatif memungkinkan dilakukan analisis data pada waktu peneliti berada di lapangan maupun setelah kembali dari lapangan baru dilakukan analisis. Pada penelitian ini analisis data telah dilaksanakan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Alur analisis mengikuti model analisis interaktif sebagaimana diungkapkan Miles dan Huberman. Teknik yang digunakan dalam menganalisis data dilakukan dengan empat tahap, yaitu:

52 1. Pengumpulan Data Data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi, baik oleh P2TPA Rekso Dyah Utami maupun dari korban KDRT, kemudian dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua bagian yaitu deskriptif dan reflektif. Catatan deskriptif adalah catatan alami, catatan tentang apa yang dilihat, didengar, disaksikan dan dialami sendiri oleh peneliti tanpa adanya pendapat dan penafsiran dari peneliti terhadap fenomena yang dialami. Catatan reflektif adalah catatan yang berisi kesan, komentar, pendapat, dan tafsiran peneliti tentang temuan yang dijumpai, dan merupakan bahan rencana pengumpulan data untuk tahap berikutnya. 2. Reduksi Data Setelah data terkumpul, selanjutnya dibuat reduksi data, guna memilih data yang relevan dan bermakna, memfokuskan data yang mengarah untuk memecahkan masalah atau untuk menjawab pertanyaan penelitian. Pada proses reduksi data dalam penelitian ini, hanya temuan data atau temuan yang berkenaan dengan permasalahan yang diteliti saja yang direduksi, yakni tentang pelayanan P2TPA Rekso Dyah Utami terhadap kelompok rentan KDRT. Sedangkan data yang tidak berkaitan dengan masalah penelitian dibuang. Dengan kata lain reduksi data digunakan untuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan dan membuang yang tidak penting, serta mengorganisasikan data, sehingga memudahkan peneliti untuk menarik kesimpulan.

53 3. Penyajian Data Penyajian data dapat berupa bentuk tulisan atau kata-kata, gambar, grafik dan tabel. Tujuan sajian data adalah untuk menggabungkan informasi sehingga dapat menggambarkan keadaan yang terjadi di P2TPA Rekso Dyah Utami. Untuk penyajian data harus disadari sebagai bagian dalam analisis data. Dalam hal ini, keseluruhan data yang telah diolah, dikumpulkan menjadi satu oleh peneliti untuk kemudian disajikan hingga mencapai tahap analisis data. 4. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan dilakukan selama proses penelitian di P2TPA Rekso Dyah Utami berlangsung. Seperti halnya proses reduksi data, setelah data terkumpul cukup memadai maka selanjutnya diambil kesimpulan sementara, dan setelah data benar-benar lengkap maka diambil kesimpulan akhir tentang pelayanan yang diberikan P2TPA Rekso Dyah Utami terhadap kelompok rentan KDRT.