BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Brand Loyalitas Tamu pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II URAIAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya pihak-pihak yang

1. A la Carte Restaurant : adalah restoran yang mendapatkan izin penuh untuk menjual makanan lengkap dengan banyak variasi dimana tamu bebas memilih

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Restoran

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Restoran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS. makan di mana hidangan secara lengkap dari hidangan pembuka sampai hidangan

BAB II KERANGKA TEORI. Di Indonesia, rumah makan juga biasa disebut sebagai restoran. Restoran

BAB II URAIAN TEORITIS

Kewirausahaan II. Menjalankan Usaha ( Bagian 7 ) Seni Melayani Studi Kasus : Restoran. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan enak dan lebih murah. usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (Undang-undang No.9 Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. boga/restoran, transportasi, tempat penukaran mata uang asing, toko cinderamata,

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta.

URAIAN TEORITIS. Restoran berasal dari kata "restore" yang artinya mengembangkan atau

II TINJAUAN PUSTAKA. 1

BAB II PROFIL MUSIC COFFEE. (Consultan) dan Robin Simatupang (owner). Tengku Zainal menawarkan kerja

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, MA.

BAB II URAIAN TEORITIS. 2.1 Pengertian Restaurant & Jenis-jenis Restaurant. Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara

BAB II URAIAN TEORITIS

Desain Interior Rumah Cupcakes & BBQ dengan konsep Open kitchen bernuansa Modern Chic

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya teknologi dan bertumbuhnya perekonomian dapat

TABLE SET UP/ COVER. Langkah-langkah dalam melakukan table set-up adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dan juga banyak diminati pasaran masyarakat era globalisasi. Gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Badung, dengan jumlah penduduk jiwa dan luas 420,09

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Restoran

BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI RESTORAN

BAB I PENDAHULUAN. ekspedisi, dan masih banyak lagi. Semakin ketatnya persaingan bisnis jasa, maka

BAB II URAIAN TEORITIS. and Beverage Division Hotel, yakni bagian yang juga menyelenggarakan penjualan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiadi (2003:3) mengatakan bahwa perilaku konsumen merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Izzi Pizza adalah sebuah restoran yang mulai berdiri di Jakarta sejak 2002

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Restoran dan Rumah Makan 2.2 Jenis-jenis Restoran atau Rumah Makan

Ala carte suatu susunan menu, di mana setiap makanan yang dicantumkan pada daftar makanan tersebut disertai dengan harga sendiri

1. Mahasiswa dapat Menjelaskan organisasi personalia 2. Mahasiswa dapat Menjelaskan Tata letak alur kerja personalia

BAB I PENDAHULUAN. restoran mengalami keberlanjutan ( continue). Selain cita rasa yang

internet, banyak teknologi dikembangkan sebagai EDI (Electronic Data Intechage) enbaler yang ditujukan untuk melakukan pemindahan informasi antar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sulit dan tidak semua orang sanggup untuk menjalaninya.

Prosedur Standar Operasional Pelayanan Dinner Di Gardenia Restaurant Amaroossa Hotel Bandung

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut Ir. Endar Sugiarto, M.M (1999:29) istilah etika berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. konsep makanan siap saji (fast food) dan restoran atau rumah makan. Hal

II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Restoran

BAB XII ORGANISASI PELAYANAN DI RESTORAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. No. 7B Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Usaha ini dirintis mulai dari awal tahun

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB II URAIAN TEORITIS. diatur dengan rapi di atas meja buffet atau meja perasmanan yang berukuran panjang dan para

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hotels Internationale yang memiliki waralaba Hotel terbesar di dunia. Quality

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan utama/primer yang harus dipenuhi. oleh manusia untuk melangsungkan kehidupannya.

BAB XX. MENYEDIAKAN LAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU PELAYANAN RUMAH MAKAN IKAN BAKAR BABE NASERI, DEPOK BAMBANG BUDIANSYAH

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Restoran 2.2 Jenis Restoran

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS. suatu resepsi mewah yang diadakan di ruangan khusus dari hotel, dengan. menyediakan makanan mewah dan juga fasilitas lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN DI BAJAMBA RESTORAN PREMIER BASKO HOTEL PADANG MIRANDA MAHARANI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KURIKULUM SMK EDISI : Menyediakan layanan makan dan minum (Provide Food and Beverage Service) : ITHHBFBS03AIS A B C D E F G

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1

BAB II TINJAUAN KONSEP. Penelitian yang dilakukan oleh Indra (2012) dengan judul Faktor-Faktor

PROPOSAL USAHA PEMBUATAN CAFE

II TINJAUAN PUSTAKA Restoran

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Nasution No.1. Rumah makan ini memiliki lokasi yang sangat strategis. Selain

PENERAPAN SISTEM PELAYANAN FOOD & BEVERAGE PADA PRAKTIKUM TATA HIDANG SEBAGAI KESIAPAN TENAGA PRAMUSAJI

BAB II URAIAN TEORITIS

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat. Karena persaingan dunia usaha yang semakin tinggi saat ini,

MENU RESTORAN. Oleh: Prihastuti Ekawatiningsih dan Tim PT Boga Fakultas Teknik UNY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah.

BAB II. Dalam bisnis servis makanan, dapat dilihat poin yang terpenting dengan. menggunakan rantai nilai yang dikembangkan oleh Michael Porter.

STRUKTUR ORGANISASI F & B RESTORAN. Oleh : Prihastuti Eka & Tim

TANGGAPAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK, HARGA, PELAYANAN DAN LOKASI PADA ROCKETZ CAFE DI DAERAH BARON SURAKARTA.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS STRATEGI BISNIS KELUARGA PADA KEDAI KOPI MASSA KOK TONG DI PEMATANGSIANTAR DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III DATA PROYEK 3.1. Data Proyek Data Umum Proyek : Perancangan Interior House Of Vegan

BAB II URAIAN TEORITIS. terlebih dahulu pengertian atau defenisinya. Banquet merupakan outlet Food &

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman. Dalam suatu hotel terdapat section lain yang berperan

BAB II URAIAN TEORITIS

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

II TINJAUAN PUSTAKA. [10 Februari 2012] 2 Perbedaan Rumah Makan dan Restoran.

-Segmentasi pasar secara demografis ditujukan. -Pasar Sasaran secara demografis ditujukan tahun. terjangkau.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Legend Coffee adalah sebuah perusahaan kuliner yang berdiri sejak

Semua jenis alat, sarana dan prasarana yang digunakan untuk keperluan penataan ruang makan/restoran. terdiri dari ruangan, perabot/furniture, lenan

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut Adi Soenarno dalam bukunya Front Office Management (2006 :

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Jenis Restoran

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan karena memiliki peran yang besar dalam kegiatan perekonomian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Marsum (1994) ada beberapa tipe restoran, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. seperti hotel, penginapan, restoran, serta tour and travel yang kepemilikannya

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu

Gambar 1.1 Struktur Orgasnisasi Store KFC

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Empiris Menurut penelitian Hartati dan Rini (2006) dengan judul Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Brand Loyalitas Tamu pada Restoran Fastfood KFC bahwa komponen utama dari restoran adalah kualitas produk dan kualitas pelayanan oleh karena itu kedua komponen tersebut merupakan kombinasi yang harus selalu diperhatikan dalam rangka meningkatkan loyalitas konsumennya dan dapat mempertahankan konsumen yang dimilikinya. Oleh karena itu penulis mengangkat judul Kualitas Waiter/Waitress Guna Meningkatkan Loyalitas Tamu di Gelato Bar Restaurant karena hal tersebut didasari dari pelayanan waiter/waitress yang dapat mempengaruhi tamu untuk mau datang lagi dan mungkin mengajak orang lain datang dan menikmati produk dan pelayanan disuatu restoran. Dengan demikian penulis melakukan penelitian yang diterima dari pelajaran F & B Service dan juga referensi dari orang lain, dan juga pengalaman penulis yang pernah terjun langsung ke lingkungan yang sesungguhnya mengenai pelayanan yang di berikan kepada tamu agar menjadi loyal. Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa perbedaan dan persamaan penulis dan peneliti lain adalah : Perbedaan : Hartati dan Rini menulis tentang pengaruh kualitas produk dan kualitas pelayanan sedangkan penulis menulis tentang kualitas waiter / waitress. 5

Persamaan : Memiliki tujuan yang sama yaitu memberikan pelayanan yang semaksimal mungkin untuk meningkatkan loyalitas tamu. 6 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Restoran 2.2.1.1 Pengertian restoran Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepadasemua tamunya baik berupa makanan dan minuman yang dikelola secara profesional. 2.2.1.2 Sejarah restoran Sejak awal tahun 1700 sebelum masehi sebuah catatan mengatakan bahwa pada tahun 512 sebelum masehi di jaman Mesir Kuno telah ada tempat makan untuk umum dengan variasi menu yang masih sangat terbatas hanya satu menu yang disajikan yang terdiri dari cereal, wild fowl, onion. Setelah itu paa abad Arab Kuno muncullah variasi menu pilihan yang meliputi peas, lentils, water melon, artichokes, lettuce, endive, radishes, onion, garlics, leeks, fats, antara sayur mayur, dan daging hewani seperti daging sapi/ unta, beras, kurma, dan hasil hewani seperti susu, keju, dan mentega. Pada masa itu wanita dilarang dan tidak dianjurkan di tempat umum seperti itu. Baru pada tahun 402 sebelum masehi, sesuai dengan perkembangan jaman, wanita ikut terlibat dan menjadi bagian kegiatan taverns tersebut. Anakanak kecil pun harus dilayani apabila mereka datang bersama orang tuanya. Sedangkan para wanita dapat mengunjungi tempat tersebut apabila mereka sudah

7 menikah dan datang bersama suaminya. Itulah kira-kira asal muasal orang makan di luar rumah mereka sehingga terbentuknya tempat yang dinamakan restoran. 2.2.1.3 Klasifikasi restoran Menurut Udin (2006 : 20 22) mengklasifikasikan restoran menjadi 3 kelompok yaitu : 1. Formal Restaurant yaitu pelayan memakai seragam dan dengan suasana resmi, serta standart operasional yang baku. Adapun ciri-ciri formal restaurant adalah : - Penerimaan pelanggan dengan sistem pemesanan tempat terlebih dahulu. - Pelanggan menggunakan pakaian formal. - Menu yang disediakan adalah menu klasik atau menu Eropa popular. - Sistem penyajian yang digunakan ialah Russian Service atau French Service. - Hanya menyediakan pelayanan untuk makan siang dan malam saja. - Menyediakan berbagai merk minuman secara lengkap khususnya wine dan champagne dari berbagai negara penghasil wine. - Menyediakan live music dan dancing floor dengan suasana romantis dan eksklusif. - Hanya makanan relatif tinggi. - Penataan bangku dan kursi memiliki area service yang lebih luas untuk dapat dilewati gueridon. - Tenaga relatif banyak dengan standart kebutuhan satu pramusaji untuk melayani 4 8 orang pelanggan.

8 Contoh Formal Restaurant : - Member Restaurant - Supper club - Main Dinning Room - Grill Restaurant - Executive Restaurant 2. Informal Restaurant yaitu mengacu pada ruangan yang santai dengan pelayanan tidak terlalu mengikuti standart pelayanan yang telah ditentukan (Internasional) serta lebih mengutamakan kecepatan pelayanan dan kepraktisan juga percepatan frekuensi yang silih berganti pelanggan. Adapun ciri-ciri informal restaurant adalah : - Penerimaan pelanggan tanpa sistem pemesanan tempat terlebih dahulu. - Harga makanan dan minuman relatif murah. - Sistem penyajian adalah American service, self service ataupun counter service. - Tidak ada live music. - Penataan meja dan bangku cukup rapat antara satu dengan yang lain - Menu yang disediakan sangat terbatas dan membatasi pula menu-menu yang relatif cepat dimasak. - Jumlah tenaga service relatif sedikit dengan standart kebutuhan, satu pramusaji untuk melayani 12 16 orang pelanggan. Contoh Informal Restaurant : - Café - Cafetaria

9 - Fast food restaurant - Cateen - Snack bar - Pub 3. Specialities Restaurant yaitu mengacu pada satu pelayanan atau bidang khusus baik meliputi menu yang ada atau pelayanan yang sesuai dengan system penyajian yang khas dari suatu negara tertentu.. Adapun ciri-ciri specialities restaurant adalah : - Menyediakan sistem pemesanan tempat. - Menyediakan menu khas suatu negara tertentu, popular, yang disenangi pelanggan secara umum. - Sistem penyajian disesuaikan dengan budaya negara asal makanan dan dimodifikasi dengan budaya internasional. - Hanya dibuka untuk meyediakan makan siang dan makan malam. - Menu a la carte dipresentasikan oleh pamusaji kepada pelanggan. - Bisaanya menghadirkan musik atau hiburan khas negara asal. - Harga makanan relatif tinggi disbanding informal restaurant dan lebih rendah disbanding formal restaurant. - Jumlah tenaga service sedang saja, dengan standart kebutuhan satu pramusaji melayani 8 12 orang pelanggan. Contoh Specialities Restaurant : - Indonesian Food - Italian Food - Thai food

10 - Japanese Food - Korean Food - Chinese Food 2.2.1.4 Jenis-jenis restoran Marsum WA dalam Sugianto (2007 : 8-12) membagi jenis-jenis restoran kedalam beberapa kelompok yaitu : 1. A la Carte Restaurant A la Carte Restaurant adalah restoran yang telah mendapatkan izin untuk menjual makanan lengkap dengan banyak variasi dimana tamu bebas memilih sendiri makanan yang mereka ingini, dimana tiap-tiap makanan dalam restoran jenis ini memiliki harga sendiri-sendiri. 2. Table D hote Restaurant Table D hote Restaurant adalah suatu restoran yang khusus menjual menu table d hote, yaitu susunan menu yang lengkap (dari hidangan pembuka sampai hidangan penutup) dan tertentu, dengan harga yang telah ditentukan. 3. Coffee Shop atau Brasserie Coffee Shop atau Brasserie adalah suatu restoran yang pada umumnya berhubungan dengan hotel, suatu tempat dimana tamu bisa mendapatkan makan pagi, makan siang, maupun makan malam secara cepat dengan harga cukup. 4. Cafetaria atau Café Cafetaria atau Café adalah suatu restoran kecil yang mengutamakan penjualan cake (kue-kue), sandwich (roti isi), kopi dan teh. Pilihan makanannya terbatas dan tidak menjual minuman beralkohol.

11 5. Canteen Canteen adalah restoran yang berhubungan dengan kantor, pabrik atau sekolah, tempat dimana para pekerja dan para pelajar bisa mendapatkan makan siang atau coffe break, yaitu acara minum kopi disertai makanan kecil untuk selingan jam kerja, jam belajar, ataupun dalam acara rapat dan seminar. 6. Continental Restaurant Continental Restaurant adalah suatu restoran yang menitik beratkan hidangan continental pillihan dengan pelayanan elaborate atau megah, suasananya santai, disediakan bagi tamu yang ingin makan secara santai atau rilex. 7. Carvery Carvery adalah suatu restoran yang sering berhubungan dengan hotel dimana tamu dapat mengiris sendiri hidangan panggang sebanyak yang mereka inginkan dengan harga hidangan yang sudah ditetapkan. 8. Dining Room Dining Room adalah restoran yang ada di hotel kecil atau motel dan pada dasarnya disediakan untuk para tamu yang tinggal di hotel tersebut, tetapi terbuka juga bagi tamu dari luar. 9. Discotheque Discotheque adalah suatu restoran yang pada prinsipnya tempat dansa sambil menikmati alunan musik, kadang-kadang juga menampilkan live band, dan Bar merupakan salah satu fasilitas utama sebuah diskotik.

12 10. Fish and Chip Shop Fish and Chip Shop adalah suatu restoran yang banyak terdapat di Inggris, dimana kita dapat membeli bermacam-macam kripik (Chips) dan ikan goreng, biasanya ikan Cod, dan dibungkus dalam kertas dan dibawa pergi. 11. Grill Room (Rotisserie) Grill Room (Rotisserie) adalah suatu restoran yang menyediakan bermacammacam daging panggang. Pada umumnya antara restoran dan dapur dibatasi oleh sekat dinding kaca sehingga para tamu dapat memilih sendiri potongan daging yang dikehendaki dan melihat sendiri bagaimana memasaknya. 12. Inn Tavern Inn Tavern adalah suatu restoran dengan harga cukupan yang dikelola oleh perorangan di tepi kota. 13. Night Club / Supper Club Night Club / Supper Club adalah suatu restoran yang pada umumnya mulai dibuka menjelang larut malam, meyediakan makan malam, bagi tamu-tamu yang ingin santai. Dekorasinya mewah, pelayanan megah, band merupakan kelengkapan yang diperlukan. Para tamu dituntut berpakaian resmi dan rapi sehingga menaikkan gengsi. 14. Pizzaria Pizzaria adalah suatu restoran yang khusus menjual pizza, kadang-kadang juga berupa spaghetti serta makanan khas Italia yang lain. 15. Pan Cake House / Creperie Pan Cake House / Creperie adalah suatu restoran yang khusus menjual pancake serta crepe yang diisi berbagai macam manisan didalamnya.

13 16. Pub Pub adalah tempat hiburan umum untuk mendapatkan izin menjual bir serta minuman beralkohol lain. Tamu mendapatkan minumannya dari counter dan pengunjung dapat menikmatinya sambil berdiri atau duduk di meja makan. 17. Snack Bar / Café / Milk Bar Snack Bar / Café / Milk Bar restoran yang sifatnya tidak resmi dengan pelayanan cepat, dimana para tamu mengumpulkan makanan mereka diatas baki yang diambil dari atas counter dan kemudian membawanya ke meja makan. Para tamu bebas memilih makanan yang disukainya dan makan yang disediakan biasanya berupa hamburger, sandwich. 18. Specialities Restaurant Specialities Restaurant adalah restoran yang suasana dan dekorasi seluruhnya disesuaikan dengan tipe khas makanan yang disajikan atau temanya. Restoran ini menyediakan masakan khas Cina, Jepang, Italia, India dan sebagainya. 19. Terrace Restaurant Terrace Restaurant adalah suatu restoran yang terletak diluar bangunan, namun pada umumnya masih berhubungan dengan hotel maupun estoran induk. Di negara-negara barat pada umumnya restoran tersebut hanya buka pada waktu musim panas saja. 20. Gourment Restaurant Gourment Restaurant adalah sutu restoran yang menyelenggarakan makanan dan minuman untuk orang-orang yang berpengalaman luas dalam bidang rasa makanan dan minuman. Keistimewaan restoran ini adalah makanan dan minumannya yang lezat, pelayanannya megah dan harganya cukup mahal.

14 21. Family Type Restaurant Family Type Restaurant adalah suatu restoran yang sederhana yang menghidangkan makanan dan minuman dengan harga tidak mahal, terutama disediakan untuk tamu-tamu keluarga maupun rombongan. 22. Main Dining Restaurant Main Dining Restaurant adalah suatu restoran atau ruang makan utama yang pada umumnya terdapat di hotel-hotel besar, dimana penyajian makanannya secara resmi, pelan tapi pasti terikat oleh suatu peraturan yang ketat. Tamutamu yang hadirpun pada umumnya berpakaian resmi atau formal. 2.2.2 Pelayanan 2.2.2.1 Pengertian pelayanan Pelayanan restoran ialah sikap dan cara seorang waiter /waitress dalam memenuhi keinginan dari kebutuhan tamu yang dapat memuaskan mereka sehingga mereka atau tamu mau datang lagi di restoran tersebut. 2.2.2.2 Pengertian kualitas pelayanan Kualitas pelayanan bisa diartikan sebagai suatu tingakatn baik buruknya pelayanan yang diberikan pramusaji kepada tamu yang datang ke suatu restoran. Menurut Sujatno (2006 : 14-17) dengan judul Hotel Courtesy bahwa tamu menginginkan beberapa pelayanan yang berpengaruh terhadap loyalitas tamu, antara lain : sopan santun, keramahtamahan, pelayanan yang efisien, senyum, kebersihan sekeliling, suasana yang nyaman, kesan pertam yang baik, sesuatu yang menarikm pengertian dari para pegawai, kemudahan dalam melakukan segala sesuatu, dan rasa ingin tahu yang terpuaskan.

15 2.2.2.3 Jenis-jenis pelayanan Ada berbagai macam tipe pelayanan yang digunakan di restoran, dimana hal ini disesuaikan dari jenis restoran itu sendiri. Asal dari jenis pelayanan ini awalnya berasal dari lingkungan kaum ningrat Eropa pada jaman dahulu, namun kini telah dimodifikasi sehingga terdapat perbedaan khas pada tiap-tiap restoran. Secara umum tipe pelayanan di restoran dapat dibedakan menjadi lima kategori yaitu : 1. American Service Ciri-ciri dari American Service yaitu : - Pelayanan bersifat sederhana, tidak resmi, dan cepat. - Makanan sudah diatur dan dihias rapi diatas piring sejak dari dapur. - Disajikan kepada tamu dari sebelah kanan. - Piring kotor diangkat dari sebelah kanan. American service ini bersifat tidak formal dibandingkan dengan Russian service, French service maupun English service. American service ini terkenal dengan ciri khasnya yaitu makanan sudah disiapkan dan diatur dengan rapi, dan dihias agar terlihat menarik diatas piring makan dan ditata di dapur lalu disajikan oleh seorang waiter / waitress. 2. English Service Ciri-ciri dari English Service yaitu : - Pelayanan bersifat formal atau resmi. - Family service, artinya sifatnya cenderung kekeluargaan. English service kadang-kadang digunakan untuk acara makan malam yang diselenggarakan di ruang khusus dalam suatu restoran dimana makanan telah

16 diatur dengan rapi diatas silver plate (piring besar dari logam) kemudian dibawa ke ruang makan beserta piring-piring yang diletakkan didepan Host (tuan rumah) di meja utama. Host kemudian memotong-motong daging bila perlu, kemudian mengaturnya dengan rapi diatas tadi berikut sayurannya. Piring-piring yang telah terisi hidangan itu diberikan kepada waiter / waitress yang telah berdiri di samping kiri host yang akan menyajikan hidangan tersebut kepada tamu. 3. Buffet Service Buffet service ialah tipe pelayanan yang dilakukan sendiri, dimana para tamu diperkenankan mengambil dan memilih makanan sendiri yang telah diatur diatas meja buffet. Namun buffet yang baik yaitu para tamu disajikan makanan penarik selera dan juga soup diatas meja mereka sebelum para tamu menuju ke meja buffet. Dalam hal ini waiter / waitress siap membantu mengambilkan roti, mentega, dan minuman serta mengambil piring kotor yang ada di meja makan. 4. French Service French service ialah tipe pelayanan yang bersifat formal atau resmi, dimana dahulu dipergunakan oleh kaum ningrat. Dalam menyiapkan makanan dilakukan di dapur, kemudian ditata diatas silver plate yang bagus dan bersih. Silver plate tadi ditaruh diatas pemanas (rechaud) untuk menjaga agar makanan tetap panas, kemudian ditaruh diatas Guerdion (kereta special) yang telah dilengkapi dengan gueridon cloth (taplak khusus) dimana tinggi gueridon harus sama dengan meja tamu dalam pelaksanaan penghidangan cara Perancis ini makanan sebagian pelaksanaanya dan persiapannya telah diatur

17 oleh Chef di kitchen dan diracik oleh Captain Senior diatas gueridon di hadapan tamu. Setelah siap maka makanan tersebut dihidangkan oleh waiter / waitress kepada tamu. Semua makanan dihidangkan dari sebelah kanan tamu dengan mempergunakan tangan kanan, kecuali roti, salad, dan apa saja yang mestinya berada di sebelah kiri tamu. 5. Russian Service Russian service dalam beberapa memiliki persamaan dengan French service bersifat formal, mewah, dan para tamu merasa mendapatkan perhatian dari semua pegawai hotel. Dalam pelaksanaan penghidangan makanan diatur agar terlihat menarik diatas silver platter di dapur, kemudian waiter / waitress membawa silver platter yang telah berisi makanan diatas nampan besar keruang makan kemudian diletakkan diatas side stand. Waiter / waitress kemudian meletakkan piring-piring tadi di hadapan para tamu dari sebelah kanan searah jarum jam. Silver platter diambil dari side stand kemudian diletakkan pada lengan kiri waiter / waitress, dimana diperlihatkan terlebih dahulu kepada tamu untuk melihat betapa indahnya susunan makan yang disusun dengan kombinasi yang menarik oleh Chef. Makanan kemudian dipindahkan ke piring tamu dengan mempergunakan serving spoon dari sebelah kiri tamu, dimulai dari tamu wanita terlebih dahulu kemudian diteruskan ke tamu-tamu lainnya dimana dalam menyajikan berlawanan dengan arah jarum jam. 2.2.2.4 Kualitas pelayanan restoran Kualitas dari restoran yang ditampilkan, tidak tergantung dari mewah tidaknya industri tersebut, namun dilihat dari sentuhan jiwa dari waiter/waitress

18 yang memberikan pelayanan. Menurut Martin dalam Defining What Quality Service is For You bahwa kualitas pelayanan selalu merupakan fungsi dari faktor kelancaran operasional restoran. Dibawah ini adalah contoh-contoh yang termasuk ke dalam kelancaran operasional yang dapat mempengaruhi adanya pelayanan yang berkualitas: Alur pelayanan : meliputi prosedur pelayanan di restoran mulai daritamu datang sampai meninggalkan restoran. Kecepatan : menyangkut masalah lama waktu yang dipergunakan untuk memberikan pelayanan, seperti berapa lama harus menunggu mendapatkan secangkir kopi dan sebagainya. Antisipasi : menyangkut masalah kemampuan petugas restoran untuk mengetahui keinginan tamu sebelum tamu itu sendiri memintanya, seperti mengganti asbak yang telah penuh, menyediakan kursi khusus anak-anak, dsb. Akomodasi : kemampuan petugas restoran dalam menampung dan memenuhi keinginan tamu, seperti tamu memesan makanan yang tidak tersedia dalam menu, dsb. Komunikasi : kemampuan dalam menyampaikan atau menerima informasi dari tamu, seperti kesalahan dalam menghidangkan makanan karena tidak sesuai pesanan menunjukkan kelemahan komunikasi, dan sebagainya. Umpan balik : selalu berupaya untuk menyempurnakan pelayanan berdasar hasil penelitian tamu, seperti menanyakan kepada tamu mengenai

19 makanan yang dihindangkan, apakah tamu tersebut menikmati makan malamnya, dsb. Supervisi : perlu ada pengawasan dari pihak atasan selama kegiatan operasional di restoran. 2.2.2.5 Pengertian waiter / waitress Waiter / waitress adalah seseorang yang menyajikan makanan dan minuman dalam sebuah restoran atau bar atau dapat juga diartikan karyawan / karyawati didalam sebuah restoran yang bertugas menunggu tamu-tamu. Untuk membuat tamu-tamu meras mendapat sambutan dengan baik dan nyaman, mengambil pesanan makanan dan minuman serta menyajikannya juga membersihkan restoran dan lingkungannya serta mempersiapkan meja makan (table setting) untuk tamu berikutnya. (Restoran dan Segala Permasalahannya, Marsum WA, halaman 90). 2.2.2.6 Pengertian kualitas waiter / waitress Kualitas waiter/waitress bisa diartikan sebagai suatu sikap dan performance yang baik yang harus dimiliki oleh seorang pramusaji dalam melayani tamu yang datang ke suatu restoran dengan semaxsimal mungkin. Menurut Sihite (1997:81-82) dalam Hotel Management bahwa restoran / hotel membutuhkan karyawan yang memenuhi syarat-syarat antara lain: personal clean lines (kebersihan diri), be on time (tepat waktu), atfantion (daya ingat), honesty (kejujuran), dan general knowladge ( pengetahuan umum).

20 2.2.2.7 Perlakuan waiter / waitress Kualitas pelayanan dapat dirumuskan sebagai perlakuan restoran sesuai dengan standar norma tamu dalam rangka mendapat keuntungan. Maka yang termasuk ke dalam dimensi perlukuan waiter/waitress kepada tamu adalah : Sikap : kemampuan memberi kesan menyenangkan, seperti penampilan, kerapian, kebersihan, kesiapan, dsb. Suara : menghindarkkan kesan yang tidak menyenangkan dalam berbicara, seperti berteriak, membentak, dan sebagainya. Taktis / Diplomatis : berupaya untuk tidak menyinggung perasaan orang lain dengan cara menghindari pembicaraan yang bersifat controversial, seperti masalah politik, ideology, agama, dsb. Body Language : memberi kesan raut muka yang menarik, tindakantindakan sopan, dsb. Teknik Menjual : berupaya mengembangkan pesanan tamu dengan cara menawarkan makanan atau minuman lain sebagai pelengkap, seperti misalnya steak daging merah dengan minuman anggur merah, dsb. Menangani Keluhan : kemampuan dalam membantu dalam memecahkan masalah sebagai complaints tamu. Menyebut nama tamu : berupaya selalu mengingat nama tamu untuk memberi kesan agar tamu merasa mendapat perhatian, dsb. Perhatian : memperhatikan kepentingan tamu betapapun kecilnya aspek pelayanan yang dikehendaki.

21 Siap membantu : selalu siap memberikan bantuan dalam segala kesulitan yang dihadapi tamu terhadap pelayanan yang diberikan, seperti misalnya dalam hal memesan makanan, mencari tempat duduk, dsb. (Defining What Quality Service is For You, Martin). 2.2.2.8 Perincian tugas waiter / waitress Menurut Margattan (2000 :19-20) dalam Managemen Rumah Makan bahwa wewenang dan tanggung jawab waiter/waitress adalah memberikan perasaan senang, gembira, enjoy dan kepuasan pelayanan kepada pelanggan rumah makan. Dari pengertian diatas maka waiter / waitress memiliki perincian tugas yang harus dilakukan guna kelancaran operasional restoran yaitu: 1. Melaksanakan persiapan operasional rumah makan setiap hari. 2. Membantu penyelenggaraan kebersihan rutin pada area pelayanan (seluruh daerah beroperasinya kegiatan). 3. Menyambut dan mempersilakan para pelanggan untuk memilih tempat yang disenangi. 4. Memberi pelayanan pada para pelanggan yang meliputi: a) Memberikan daftar menu makanan dan minuman. b) Menjelaskan spesifikasi menu (apabila diminta). c) Menyerahkan order/ pesanan pelanggan pada kepala koki (chief cook) dan kasir (cashier). d) Mengantar pesanan pelanggan dari dapur / ruang racik untuk dihidangkan pada pelanggan. e) Menanyakan kepada pelanggan apakah ada pesanan tambahan.

22 f) Menyampaikan pembayaran pelanggan kepada kasir dan membawa kembali bukti pembayaran serta sisa uang pembayaran pelanggan. 5. Mengganti atau menambah peralatan servis yang tampak kotor, rusak, atau sudah habis terpakai misalnya kertas tisue. 6. Memelihara peralatan servis dan sanitasi. 7. Melaksanakan, membenahi (set up) dan membersihkan bekas makan (clear up) meja makan. 8. Menjalankan tugas-tugas lain yang ditentukan oleh head waiter/waitress atau asistennya. 2.2.2.9 Pengertian loyalitas tamu Loyalitas tamu adalah kesetiaan tamu dimana mereka selalu datang untuk membeli, menikmati produk dan jasa pelayanan pada suatu restoran, serta mengharap agar keinginan dan kebutuhannya dapat terpenuhi. (Udin, 2006 : 30). Menurut Mawar, 2002 : 71, bahwa pelayanan yang prima (service plus) akan membuat tamu puas dan merasa dihargai. Tamu akan menjadi pelanggan yang tidak ingin berpaling kepada pesaing lainnya. Karena peran pelanggan yang begitu penting, maka petugas restoran harus selalu memperhatikan sekaligus berusaha memnuhi keinginan dan kebutuhan dari setiap pelanggan yang datang. 2.2.2.10 Struktur organisasi restoran Struktur organisasi restoran adalah sesuatu yang menunjukkan tingkatan hierarkis, dimana dalam struktur tersebut dapat diketahui bagian-bagian yang terdapat di restoran yang bersangkutan. Hubungan antara bagian yang satu dengan bagian lain merupakan hubungan atasan dan bawahan. Dengan memperlihatkan

struktur organisasi, maka setiap karyawan akan mengetahui posisi atau tingkat jabatannya, serta tugas dan tanggung jawabnya. 23 Restaurant Manager Asst. Restaurant Manager Supervisor Captain Greeter Waiter / Waitress (Sugianto, 2007:13) 2.2.2.11 Job description 1 Restaurant Manager Restaurant Manager adalah orang yang memimpin sekaligus bertanggung jawab atas kelancaran dan kebersihan yang ada kaitannya dengan operasional restoran. 2 Assistant Restaurant Manager Assistant Restaurant Manager bertugas untuk bekerja sama dan membantu pekerjaan manajer yang belum terselesaikan dan bertindak mewakili manajer apabila berhalangan hadir.

24 3 Supervisor Supervisor adalah orang yang mengawasi dan membagi tugas untuk menjalankan operasional restoran dan membuat jadwal kerja, jadwal libur, jadwal cuti, staff restoran untuk kelancaran operasional. 4 Captain Captain adalah orang yang mengawasi dan membagi tugas pengoperasian pada restoran, dan memimpin para waiter / waitress di areanya untuk melakukan tugas penyajian makanan dan minuman secara baik dan benar serta professional dan juga membagi staff service ke section-section setiap harinya. 5 Greeter Greeter adalah orang yang berada di front cines dimana tugasnya adalah escorting, approaching, maupun rekan kerjanya serta menerima dan mencatat reservasi tamu. Selain itu tugas greeter adalah : a. Problem solver Seseorang mampu memecahkan masalah atau keluhan tamu. b. Sales Person Seseorang yang mampu memberikan saran untuk tamu dalam memilih manu, memberikan jaminan apabila makanan dan minuman yang disajikan tidak sesuai dengan keinginan tamu. c. Ice Breaking Person Seorang greeter harus mampu memecahkan kekakuan suasana karena adanya perbandingan dari tamu dengan restoran lain.

25 6. Waiter / Waitress Waiter / waitress adalah seseorang yang berperan dalam kelancaran pengoperasian suatu restoran dimana tugasnya adalah melayani dan menyajikan makanan yang dipesan oleh tamu, serta mempersiapkan segala kebutuhan restoran seperti peralatan dan perlengkapan layanan. 2.2.2.12 Ruang lingkup pelayanan restoran Pelayanan adalah sikap dan cara seorang waiter / waitress dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan tamu yang dapat memuaskan mereka sehingga mereka atau tamu mau datang lagi ke restoran tersebut dengan tujuan tamu ingin menikmati makanan dan minuman yang ada di restoran tersebut. Pelayanan yang digunakan antara lain : 1. Table service Pelayanan penyajian makanan diatas meja. 2. Counter service Pelayanan yang tidak resmi dan banyak terdapat di restoran yang murah. 3. Tray service Pelayanan yang menyajikan makanan dan minuman melalui sebuah nampan (baki) besar dan bukan merupakan pelayanan resmi. 4. Self service Pelayanan yang dilakukan oleh diri sendiri, biasanya pada pelayanan ini para tamu dapat memilih hidangan yang diinginkan

26 2.3 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 2.3.1 Kerangka pemikiran Pada kerangka pemikiran ini penulis membahas kualitas waiter / waitress dalam melayani tamu dengan baik agar tamu merasa puas dan ingin kembali lagi ke suatu restoran. Kualitas waiter / waitress Loyalitas tamu 2.3.2 Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dijelaskan diatas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : waiter / waitress yang berkualitas dalam melayani tamu berpegaruh terhadap meningkatnya loyalitas tamu di Gelato Bar Restaurant.