IMPLEMENTASI KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA.

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016)

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA. Oleh I Made Dwi Ariyuda NIM

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA

ARTIKEL STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLAA. Oleh Komang Agus Dian Tri Putrawan NIM

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA

ARTIKEL IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA. Oleh I Putu Pranatha NIM

ARTIKEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh Made Arya Sudita NIM

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLA

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

Kata-kata Kunci: TAI, aktivitas, hasil belajar, passing bola voli.

MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

PENERAPAN KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DRIBBLING

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TGT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET. Oleh I Putu Winasa NIM

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016)

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVIS BOLA VOLI. Oleh I Putu Sudiadnyana NIM.

ARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DRIBBLING SEPAKBOLA. Oleh I Putu Oka Putrawan NIM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAK BOLA

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh: I Ketut Jaya Laksana NIM.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI. I Gede Wenawa Putra

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW I UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH. Oleh Agus Suyasa NIM

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL PASSING SEPAK BOLA

MODEL KOOPERATIF TAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

ARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA

MODEL KOOPERATIF (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. I Wayan Gatot

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

MODEL KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

ARTIKEL PENERAPAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh I Gede Agustina NIM.

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

Kata-kata Kunci: TGT, aktivitas, hasil belajar,lompat jauh.

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING (KAKI BAGIAN DALAM) SEPAKBOLA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT. Kadek Hendra Setiawan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET

PENERAPAN KOOPERATIF GI MENINGKAT MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR TEKNIK TENDANGAN PENCAK SILAT

ARTIKEL IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET. Oleh Daniel Benu NIM

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVICE BULUTANGKIS

ARTIKEL MODEL KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK BOLA BASKET. Oleh Gede Arya Andreawan NIM

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 5, No 2, Tahun 2016)

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASILBELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PUKULAN PENCAK SILAT

ARTIKEL PENERAPAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK LOMPAT JAUH. Oleh Nyoman Suwartana NIM

PENERAPAN KOOPERATIF TGT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PUKULAN LOB BULUTANGKIS. Dea Angga Pertiwi Savitri

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING BOLA VOLI

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI

PENERAPAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh I Made Sudiartha NIM

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLAVOLI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU. I Kadek Astrawan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SEPAKBOLA. I Gede Eka Pramana

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TPS MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI. Oleh DEWA AYU DWI APRIANI NIM.

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING CONTROL SEPAK BOLA

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TAI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU. I Nyoman Sandiyasa

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAK BOLA. I Dewa Gede Buda Wisnawa

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIPITAS DAN HASIL BELAJAR TEHNIK LOMPAT JAUH

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT

PENERAPAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

PENERAPAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

Komang Suastika, I Putu Darmayasa, dr. Putu Adi Suputra

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF (TAI) MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GULING SENAM LANTAI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA

PENERAPAN KOOPERATIF GI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING BOLA VOLI

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016)

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF (STAD) MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU

ARTIKEL PENERAPAN KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ROLL SENAM LANTAI. Oleh I Kade Supardika NIM.

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ROLL SENAM LANTAI

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF (STAD) MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING BOLAVOLI

ARTIKEL PENERAPAN KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh I Gede Putrawan NIM

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

MODEL KOOPERATIF STAD BERBANTUAN MEDIA GAMBAR MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL PASSING CONTROL SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAKBOLA

PENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol.2, No.1 Tahun 2014)

ARTIKEL AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SEPAKBOLA. Oleh Josep Marsianus Rewo NIM

ARTIKEL IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLA

Transkripsi:

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA I MadeYudi Parmadi, I Gst Lanang Agung Parwata, I Gede Suwiwa Jurusan Pendidika Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail : yudiparmadi@yahoo.com 3, lanangap69@gmail.com 1, gedesuwiwa@gmail.com 2, Abstrak: Penelitian ini bertujuan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing control sepak bola melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas kelas XI IBB 3 SMA Karya Wisata Singaraja, yang berjumlah 35 orang dengan rincian 15 orang putra dan 20 orang putri. Data dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil analisis data observasi awal aktivitas belajar secara klasikal sebesar 4,6 (cukup aktif), setelah diberi tindakan pada siklus I aktivitas belajar meningkat menjadi 6,75 (cukup aktif) dan meningkat menjadi 8,44 (sangat aktif) pada siklus II. Analisis data hasil belajar teknik dasar passing control sepak bola pada observasi awal secara klasikal sebesar 64,7%, setelah diberi tindakan pada siklus I hasil belajar meningkat menjadi 73,92% dan meningkat sebesar 85,24% pada siklus II. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas XI IBB 3 SMA Karya Wisata Singaraja tahun pelajaran 2016/2017. Disarankan kepada guru penjasorkes mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe TGT karena terbukti meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. Kata-kata Kunci: Model Kooperatif TGT, aktivitas belajar, hasil belajar, passing control sepak bola. Abstract: This study aims to improve the activity and results of learning basic techniques of passing control of football through the implementation of cooperative learning model TGT. This research is a class act who performed two cycles. The subjects were students of class kelas XI IBB 3 SMA Karya Wisata Singaraja, totaling 35 people, with details 15 boys and 20 girls. Data were analyzed using descriptive statistical analysis. Results of initial observation data analysis activities of learning the basic techniques of passing football in the classical control of 4.6 (quite active), after being given the action in the first cycle of learning activity increased to 6.75 (moderately active) and increased to 8.44 (highly active ) in the second cycle. Analysis of data result of learning the basic techniques of passing control of football at the start of the classical observation by 64.7%, after being given the action in the first cycle of learning outcomes increased to 73.92% and increased by 85.24% in the second cycle. Based on the results of data analysis and discussion concluded that the activities and outcomes of learning the basic techniques of passing control of football (foot inside) increased through the implementation of cooperative learning model TGT in class kelas XI IBB 3 SMA Karya Wisata

Singaraja the school year 2016/2017. Penjasorkes recommended to teachers can implement cooperative learning model TGT, as shown to increase the activity and learning outcomes. Key words: Cooprative Learning model TGT, Activity Learning, Outcomes Learning, Passing Control Football.

PENDAHULUAN Penjasorkes merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan fsikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mentalemosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertubuhan dan perkembangan aktivitas fisik dan fsikis yang seimbang. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran penjasorkes tidak terlepas dari berbagai komponen yang saling berkaitan. Komponen-komponen yang dimaksud misalnya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi yang ingin diajarkan, guru dan siswa yang memainkan peranan serta dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana prasarana belajar mengajar yang tersedia (Sardiman, 2001:26). Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila ada perubahan-perubahan dalam diri siswa, baik yang menyangkut perubahan pengetahuan, sikap, maupun keterampilan dimana dalam proses pembelajaran ini melibatkan interaksi antar siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa. Dalam proses pembelajaran, guru harus memiliki strategi agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk dapat memiliki strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian/biasanya disebut metode mengajar. Ketepatan seorang guru dalam menerapkan metode mengajar akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dan hasil belajar siswa. Guru merupakan komponen penting dalam proses pembelajaran serta harus memiliki pengetahuan, keterampilan dan mampu memilih pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran sehingga dalam proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, seorang guru hendaknya memahami dan mempelajari metode mengajar yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan. Berdasarkan Observasi awal yang dilakukan pada hari Rabu, 14 Januari 2015 di SMA Karya Wisata Singaraja pada siswa XI IBB 3 SMA Karya Wisata Singaraja yang berjumlah 35 orang dalam pembelajaran penjasorkes khususnya pada materi passing control sepak bola (kaki bagian dalam). Secara umum komponen aktivitas belajar siswa yang terdiri dari kegiatan visual, lisan, mendengarkan, metrik, mental dan emosional. Berdasarkan hasil observasi dari keenam komponen aktivitas tersebut didapatkan hasil persentase sebagai berikut. Siswa dibagi menjadi 5 kategori yaitu: (1) Dilihat dari aktivitas belajar secara klasikal dalam kategori sangat aktif tidak ada (0%), siswa dalam kategori aktif sebanyak 5 orang siswa (14,3%), siswa dalam kategori cukup aktif sebanyak 7 orang siswa (20%), siswa dalam kategori kurang aktif sebanyak 23 orang siswa (65,7%), dan siswa dalam kategori sangat kurang aktif tidak ada (0%). Rata-rata aktivitas belajar siswa secara klasikal adalah 4,6. Dengan rata-rata yang seperti itu, maka dapat dikatakan aktivitas belajar siswa secara klasikal pada teknik dasar passing control sepak bola adalah cukup aktif. Hasil belajar siswa juga perlu ditingkatkan. Dari observasi awal yang dilakukan, hasil belajar passing control sepak bola (kaki bagian dalam) pada siswa kelas XI IBB 3 SMA Karya Wisata Singaraja dengan jumlah 35 orang, dimana peneliti tidak hanya melakukan observasi pada aspek psikomotor saja, tetapi dalam proses pembelajaran peneliti mengamati tiga ranah, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam pengamatan aspek kognitif proses penilaian dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan dalam bentuk teks, dimana pertanyan disesuaikan dengan materi passing control sepak bola (kaki bagian dalam). Untuk penilaian aspek afektif dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, dimana yang diamati adalah perilaku yang ditunjukkan oleh siswa selama proses pembelajaran,

dan penilaian dilakukan dengan menggunakan lembar penilaian afektif. Adapun aspek yang diamati adalah kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat, dan percaya diri. Sedangkan untuk penilaian aspek psikomotor, dilakukan dengan cara memberikan test passing control sepak bola (kaki bagian dalam). Dimana dalam test ini yang diamati adalah teknik passing control sepak bola (kaki bagian dalam) yang benar dan sesuai dengan pedoman. Tingkat ketuntasan siswa berpedoman pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran penjasorkes yaitu sebesar 75. Jika dilihat dari ketuntasan hasil belajar teknik passing control sepak bola (kaki bagian dalam), yaitu : (1) Dalam mengetahui persentase hasil belajar berpedoman pada kriteria ketuntasan belajar (KB) nilai mata pelajaran penjasorkes SMA Karya Wisata Singaraja yang meliputi tiga aspek yaitu : kognitif, afektif, dan psikomotor. Maka diperoleh hasil tes pada materi passing control sepak bola dapat disimpulkan siswa yang tuntas terdiri dari 4 orang (11,4%) dan siswa yang tidak tuntas 31 orang (88,6%). Dari persentase maka dapat dipaparkan yaitu siswa yang berada pada kategori sangat baik tidak ada (0%), siswa dalam kategori baik sebanyak 4 orang siswa (11,4%), siswa dalam kategori cukup sebanyak 19 orang siswa (54,3%), dan siswa dalam kategori kurang sebanyak 12 orang siswa (34,3%). Rata-rata hasil belajar siswa secara klasikal adalah 64,7 dalam kategori cukup. Sementara itu hasil belajar dikatakan tuntas apabila berada pada kategori 75% sampai 100%. Dengan menganalisa data hasil belajar siswa secara keseluruhan terlihat hasil belajar masih tergolong rendah dan kurang karena belum memenuhi standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) sekolah. Berdasarkan hasil refleksi mengenai (kaki bagian dalam), didapatkan permasalahan yang menyebabkan rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa karena kurang ada kerjasama dengan temannya, dan peneliti mencoba memberikan alternatif pemecahan masalah yaitu melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam pembelajaran teknik dasar passing control sepak bola. Pembelajaran kooperatif tipe TGT ini merupakan salah satu model pembelajaran yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan serta reinforcement (Kokom, 2010:67). Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih relaks di samping menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar. Secara runut implementasi TGT terdiri dari empat komponen, antara lain: 1) presentasi guru, 2) kelompok belajar, 3) turnamen dan 4) pengenalan kelompok (Trianto, 2009:84). Dari berbagai model pembelajaran yang ada, model pembelajaran TGT merupakan salah satu model pembelajaran yang di dalamnya memperlihatkan tahapan-tahapan dasar model pembelajaran yang sederhana, dan mudah dipelajari. Model pembelajaran TGT merupakan salah satu model pembelajaran yang efektif, mudah dan sederhana sehingga dapat diterapkan pada pembelajaran di sekolah. Terdapat unsur-unsur di dalamnya yang harus terpenuhi seperti, penyajian kelas, kelompok (team), game, tournament, penghargaan kelompok (team recognize). Pembelajaran sepak bola dengan model permainan merupakan strategi dalam pembelajaran. Namun pada kenyataannya masih jarang para guru penjas menerapkannya. Pembelajaran dengan model permainan telah mencangkup semua aspek yang dibutuhkan siswa, termasuk skill atau keterampilan. Dengan menggunakan model pembelajaran TGT dapat menantang anak melalui games serta tournament untuk mendorong dan meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Dan setiap model pembelajaran memiliki kelebihan. Demikian pula pembelajaran TGT memiliki

kelebihan, menurut Tukiran (2011:72) kelebihan kooperatif learning tipe TGT: (1) Di dalam kelas, siswa memiliki kebebasan untuk berinteraksi dan menggunakan pendapatnya, (2) rasa percaya diri siswa akan menjadi lebih tinggi, (3) perilaku mengganggu terhadap siswa lain akan menjadi lebih kecil, (4) motivasi belajar siswa menjadi bertambah, (5) meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, toleransi antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru, (6) siswa dapat menelah mata pelajaran dan dapat mengaktualisasi diri serta kerjasama interaksi baik siswa dan guru akan membuat suasana pembelajaran tidak membosankan. Adapun permasalahan yang dihadapi siswa yaitu pada aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor. Pada aspek kognitif siswa masih ada yang belum memahami materi pembelajara passing control sepak bola (kaki bagian dalam), baik sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir. Pada aspek afektif masih ada siswa yang kurang bersemangat, kurang menghargai teman selama proses pembelajaran dan kurang disiplin dalam menerima pembelajaran. Pada aspek psikomotor gerakan passing control sepak bola (kaki bagian dalam), permasalahan yang dialami yaitu pada gerakan passing dengan kaki bagian dalam: (a) pada saat melakukan pasing, arah bola tidak sesuai dengan arah yang akan dituju, (b) perkenaan bola pada kaki tidak tepat. Sedangkan untuk gerakan control dengan kaki bagian dalam permasalahan yang dialami yaitu: pada saat mengontrol bola kaki yang akan digunakan untuk mengontrol bola terlalu diangkat sehingga bola tidak dapat dikontrol dan badan siswa kurang dicondongkan kedepan. Salah satu arternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah di atas adalah melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Model pembelajaran TGT ini dipilih karena model pembelajaran TGT bertujuan untuk mengajak siswa lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran. TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif, dimana setelah kehadiran guru siswa dibagi kelompok untuk mendiskusikan dan menyelesaikan materi yang diberikan oleh guru (Ratumanan, 2002: 115). Dalam TGT siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin pada skor tim mereka (Jatmiko, 2004: 11). TGT menggunakan presentasi sama dengan kerja tim seperti pada STAD, namun mengganti kuis dengan tournamen atau lomba mingguan. Dalam lomba itu siswa berkompetisi dengan anggota tim lain agar dapat menyumbangkan poin pada skor tim mereka (Nur, 2005:7). Model pembelajaran TGT dipilih agar siswa lebih aktif menemukan pengetahuannya secara diskusi di dalam kelompok, selain itu dengan diadakannya pertandingan atau tournament akan membuat siswa lebih bersemangat untuk melakukan aktifitas olahraga. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan bentuk guru sebagai peneliti. Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Kanca, I Nyoman, 2010: 108). Dalam Penelitian ini, bentuk PTK yang digunakan adalah guru sebagai peneliti. Dalam bentuk ini tujuan utama penelitian tindakan kelas ialah untuk meningkatkan praktek pembelajaran di kelas dimana guru terlibat secara penuh dalam proses perencanaan, aksi (tindakan), dan refleksi. Dalam bentuk penelitian tindakan guru sebagai peneliti, peran pihak luar sangat kecil dalam proses penelitian. Guru dalam hal ini berperan sangat penting dalam proses PTK. Penelitian tindakan kelas ini dirancang sebanyak dua siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari 2 (dua) kali pertemuan, satu kali pertemuan untuk tindakan dan pengamatan aktivitas belajar

siswa, dan satu pertemuan lagi untuk evaluasi hasil belajar siswa. Masingmasing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IBB 3 SMA Karya Wisata Singaraja tahun pelajaran 2016/2017 dalam pembelajaran teknik dasar passing control sepak bola (kaki bagian dalam) di lapangan Penarukan, dari pukul 07.00-09.15 WITA. Subjek dari penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI IBB 3 SMA Karya Wisata Singaraja tahun pelajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang yang terdiri dari 15 orang putra dan 20 orang putri. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus dan pada tiap siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan. Prosedur penelitian ini terdiri dari empat tahap, yaitu rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi. Waktu penelitan ini dilaksanakan setiap hari Rabu, tanggal 2 Maret 2016 dan 9 Maret 2016 untuk siklus I, sedangkan untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 16 Maret 2016 dan 23 Maret 2016. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu aktivitas belajar dinilai oleh 2 orang observer dengan menggunakan lembar observasi aktivitas belajar, sedangkan untuk hasil belajar dinilai oleh 2 orang evaluator dengan menggunakan format assesment hasil belajar. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Pada hasil observasi awal aktivitas dan hasil belajar passing control sepak bola (kaki bagian dalam) masih tergolong cukup aktif atau belum tuntas. Untuk hasil belajar disebabkan karena masih banyak siswa yang nilainya belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75. Data aktivitas belajar pada siklus I yaitu sebagai berikut. Siswa dalam kategori sangat aktif tidak ada (0), aktif 15 orang (42,86%), cukup aktif 20 orang (57,14%), kurang aktif tidak ada (0%), dan sangat kurang aktif tidak ada (0) Tabel 1. Data Aktivitas Belajar Teknik Dasar Passing Control Sepak Bola Pada Siklus I No Kriteria Jumlah Siswa (orang) Persentase (%) Kategori Keterangan 1 X 9 0 0 Sangat Aktif Aktif 2 7 X < 9 15 42,86 Aktif 3 5 X < 7 20 57,14 Cukup Aktif 4 3 X < 5 0 0 Kurang Aktif 5 X < 3 0 0 Jumlah 35 100 Sangat Kurang Aktif 15 Orang (42,86%) Belum Aktif 20 Orang (57,14%) Untuk analisis data hasil belajar teknik dasar passing control sepak bola (kaki bagian dalam) siklus I yaitu siswa yang tuntas terdiri dari 19 orang (54,3%) dan yang tidak tuntas 16 orang (45,7%). Siswa yang berada pada kategori sangat baik tidak ada (0%), baik 19 orang (54,3%), cukup 16 orang (45,7%), kurang tidak ada (0%), dan sangat kurang tidak ada (0%). Dengan persentase secara klasikal 73,92% dengan kategori baik.

Tabel 2. Data Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Control Sepak Bola Pada Siklus I Tingkat Jumlah Siswa Persentase No Penguasan Kategori (orang) (%) Keterangan 1 91 100 Sangat Baik 0 0 19 Orang (54,3%) 2 75 90 Baik 19 54,3 Tuntas 3 60 74 Cukup 16 45,7 16 orang (45,7%) 4 45 59 Kurang 0 0 TidakTuntas Jumlah 35 100 Hasil analisis data aktivitas belajar siswa pada siklus II diperoleh aktivitas belajar siswa secara klasikal sebesar 8,44 dengan tingkat keaktifan katengori aktif. Siswa yang aktif 35 orang dengan persentase 100%. Adapun rincian kategori aktivitas belajar siswa adalah sebagai berikut: siswa dengan kategori sangat aktif 12 orang (34,29%), aktif 23 orang (65,72%), cukup aktif 0 orang (0%), kurang aktif tidak ada (0%), dan sangat kurang aktif tidak ada (0%). Tabel 3. Data Aktivitas Belajar Teknik Dasar Passing Control Sepak Bola Pada Siklus II Jumlah Persentase No Kriteria Siswa Kategori Keterangan (%) (Orang) 1 X 9 12 34,29 Sangat Aktif 2 7 X < 9 23 65,72 Aktif 3 5 X < 7 0 0 Cukup Aktif 4 3 X < 5 0 0 Kurang Aktif 5 X < 3 0 0 Sangat Kurang Aktif Jumlah 35 100 Aktif 35 Orang (100%) Tidak aktif (0%) Penelitian hasil belajar pada siklus II dengan materi teknik dasar passing control sepak bola (kaki bagian dalam) diperoleh data hasil belajar dimana siswa yang tuntas 35 orang dengan persentase 100%. Adapun rincian kategori sebagai berikut: siswa dengan kategori sangat baik 1 orang (2,86%), baik 34 orang (97,14%), cukup tidak ada (0%), kurang tidak ada (0%), dan sangat kurang tidak ada (0%). Persentase ketuntasan hasil belajar teknik dasar passing control sepak bola (kaki bagian dalam) secara klasikal pada siklus II adalah 85,24% dengan kategori baik.

Tabel 4. Data Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Control Sepak Bola Pada Siklus II Jumlah Tingkat Siswa Persentase No Penguasan Kategori (orang) (%) Keterangan Sangat 91 100 1 Baik 1 2,86 35 Orang (100%) 2 75 90 Baik 34 97.14 Tuntas 3 60 74 Cukup 0 0 4 45 59 Kurang 0 0 TidakTuntas (0%) Jumlah 35 100 Dari hasil penelitian yang dilakukan pada siklus I dan siklus II dan juga dilakukan refleksi melalui diskusi dengan siswa dan guru. Sehingga pada penelitian ini ditemukan adanya peningkatan aktvitas dan hasil belajar teknik dasar passing control sepak bola (kaki bagian dalam) pada siswa kelas XI IBB 3 SMA Karya Wisata Singaraja tahun pelajaran 2016/2017 disetiap siklus. Peningkatan tersebut terjadi secara bertahap dan akhirnya sesuai dengan tujuan pembelajaran dan mampu memenuhi KKM di sekolah. Tabel 5. Peningkatan Aktivitas Belajar Teknik Dasar Passing Control Sepak Bola Per Tahap No 1. Tahapan Observasi Awal Persentase Aktivitas Belajar (%) Keaktifan Siswa 4,6 Cukup Aktif Observasi Observasi Siklus I ke Awal ke Awal ke Peningkatan Siklus Aktivitas II Belajar Siklus I Siklus II 2. Siklus I 6,75 Aktif 3. Siklus II 8,44 Sangat Aktif 2,15 3,84 1,69 Tabel 6. Peningkatan Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Control Sepak Bola Per Tahap No 1. Tahapan Observasi Awal Persentase Hasil Belajar (%) Ketuntasan Siswa 64,7 Belum Tuntas Peningkatan Hasil Belajar Observasi Awal ke Siklus I Siklus I ke Siklus II Observasi Awal ke Siklus II 2. Siklus I 73,92 Belum Tuntas 3. Siklus II 85,24 Sudah Tuntas 9,22% 11,32% 20,54%

Berdasarkan hasil analisis data dari implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar (kaki bagian dalam), hasil penelitian aktivitas belajar siswa pada siklus I terhadap pembelajaran penjasorkes khususnya pada materi passing control sepak bola (kaki bagian dalam) secara klasikal berada pada kategori aktif. Sedangkan rata-rata hasil belajar teknik dasar passing control sepak bola (kaki bagian dalam) berada pada kategori baik. Dengan memperhatikan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing control sepak bola (kaki bagian dalam) pada siklus I peneliti akan melanjutkan ke siklus II dengan melihat permasalahanpermasalahan pada siklus I. Hal ini terbukti dari refleksi dari siklus I yang masih terdapat permasalahan-permasalahan dalam pelaksanaan tindakan. Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran pada siklus I yaitu: 1) Siswa kurang memperhatikan demonstrasi yang diperagakan oleh peneliti mengenai (kaki bagian dalam) mulai dari sikap awal, sikap pelaksanaan dan sikap akhir dalam permainan sepak bola. 2) Siswa tidak mendengarkan penjelasan dari peneliti mengenai teknik dasar passing control sepak bola (kaki bagian dalam) mulai dari sikap awal, sikap pelaksanaan dan sikap akhir dalam permainan sepak bola. 3) Siswa kurang bersemangat dan kurang bersungguh-sungguh dalam melakukan gerakan passing control sepak bola (kaki bagian dalam) dalam permainan sepak bola. 4) arah tendangan pada saat sikap pelaksanaan belum menemui sasaran, kaki yang digunakan menumpu tidak ditekuk. 5) Pada saat peneliti memberikan tindakan dan evaluasi masih ada siswa yang berhalangan hadir dengan alasan tertentu. Berdasarkan permasalahanpermasalahan yang dihadapi pada siklus I tersebut maka adapun solusinya yaitu: 1) Menyuruh siswa agar lebih memper-hatikan demonstrasi yang diperagakan oleh peneliti pada siklus II, tentang teknik dasar passing control sepak bola (kaki bagian dalam). 2) Peneliti mempertegas penjelasanpenjelasan yang akan diberikan pada siklus II, sehingga siswa lebih mendengarkan penjelasan dari peneliti tentang teknik dasar passing control sepak bola (kaki bagian dalam). 3) Memberikan suatu permainan agar siswa menjadi lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan pembelajaran pada siklus II tentang teknik dasar passing control sepak bola (kaki bagian dalam). Pembelajaran pada siklus II berlangsung sangat kondusif, siswa sudah mengetahui dan mampu beradaptasi dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Hal ini terlihat dari aspek aktivitas belajar siswa, saat peneliti memperagakan gerakan tidak lagi hanya menonton tetapi aktif bertanya terhadap penjelasan peneliti di setiap tahap gerakan yang diperagakan oleh peneliti. Rata-rata aktivitas belajar (kaki bagian dalam) secara klasikal tergolong aktif. Sedangakan untuk penguasaan materi teknik dasar passing control sepak bola (kaki bagian dalam) berada dalam kategori sangat baik. Peningkatan ini tidak terlepas dari implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT secara optimal dengan perbaikan-perbaikan pembelajaran sesuai dengan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus atau pembelajaran sebelumnya. Keberhasilan dalam penelitian ini sesuai dengan dikemukakan oleh Menurut Trianto (2007:5) model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk dalam buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. Hasil belajar tersebut dapat dibedakan menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiring. Dampak pengajaran adalah hasil

yang dapat diukur dengan segera atau secara langsung. Sedangkan dampak pengiring adalah hasil belajar siswa yang tampak secara tidak langsung atau merupakan transfer hasil belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2006:295). Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan, secara umum penelitian ini sudah dapat membantu siswa untuk meningkatkan aktivitasnya dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang diperoleh lebih baik dan maksimal. Namun peneliti juga mengalami keterbatasan yaitu, hanya memilih model pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar (kaki bagian dalam). Sehingga hasil ini belum sempurna karena dari hasil yang diperoleh masih terdapat siswa yang tergolong belum memenuhi standar ketuntasan belajar yang diterapkan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan serta teori-teori pendukung hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing control sepak bola (kaki bagian dalam) pada siswa XI IBB 3 SMA Karya Wisata Singaraja tahun pelajaran 2016/2017. Mengingat masalah yang dihadapi oleh siswa seperti yang telah dikemukakan di atas, jadi bagaimana guru penjasorkes memberikan tanggung jawab belajarnya secara penuh kepada siswa, sehingga siswa dapat belajar mandiri, dan meningkatkan semangat dalam belajar. Dengan itu juga hasil belajar yang diraih oleh siswa akan menjadi lebih maksimal baik secara kognitif, afektif dan psikomotor. Berdasarkan hasil pembahasan yang dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing control sepak bola (kaki bagian dalam) meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa XI IBB 3 SMA Karya Wisata Singaraja tahun pelajaran 2016/2017. Untuk itu disarankan kepada guru penjasorkes untuk berupaya mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam proses pembelajaran sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing control sepak bola (kaki bagian dalam). Disamping itu implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini juga dapat dijadikan referensi dan prinsip fundamental yang bersifat konstruktif dalam meneliti cabang olahraga yang lain guna mencapai peningkatan kualitas proses pembelajaran. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa: 1) Aktivitas belajar teknik dasar passing control sepak bola (kaki bagian dalam) meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas XI IBB 3 SMA Karya Wisata Singaraja tahun pelajaran 2016/2017. 2) Hasil belajar teknik dasar passing control sepak bola (kaki bagian dalam) meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas XI IBB 3 SMA Karya Wisata Singaraja tahun pelajaran 2016/2017. Berdasarkan simpulan di atas saran peneliti kepada guru penjasorkes dapat menerapkan implementasi model kooperatif tipe TGT pada pembelajaran teknik dasar passing control sepak bola (kaki bagian dalam) karena dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian dapat menerapkan implementasi model kooperatif tipe TGT sesuai dengan materi yang akan diberikan, bagi sekolah agar dijadikan pedoman dalam pembelajaran penjasorkes khususnya pada materi pembelajaran teknik dasar passing control sepak bola (kaki bagian dalam), dan diharapkan kepada siswa-siswi yang dijadikan subjek penelitian

selanjutnya lebih memperhatikan dan memahami pembelajaran yang diberikan, agar dapat menambah paradigma maupun wawasan pengetahuan khususunya dalam pembelajaran teknik dasar passing control sepak bola (kaki bagian dalam) maupun pada pembelajaran yang lain.. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berbasis konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Undiksha Singaraja. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi/Tugas Akhir. DAFTAR PUSTAKA Jatmiko, Budi. 2004. Model-model Pembelajaran (DI, Kooperatif, dan PBI). Departemen Pendidikan Nasional. Kanca. 2010. Metode Penelitian Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Buku Ajar. Singaraja: Fakultas Olahraga dan Kesehatan. Nur, Muhamad. 2005. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Pusat Sains Dan Matematika Sekolah UNESA. Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran kontekstual (contekstual teaching and learning/ctl) dan Penerapannya Dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang. Nurkancana, Wayan dan Sunarta. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasioanal No 41. 2007. Tentang Standar Proses. Jakarta. Rantumanan, Tanwey Gerson. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: UNESA. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sardiman A. M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada..