IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA C Bagus Aringga Putra, I Nym Kanca, I Pt Panca Adi Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha Jalan Udayana Nomor 11 Singaraja-Bali Telepon (0362) {coxgachol@yahoo.com, kancanyoman@yahoo.co.id, drsputupancaadi@gmail.com}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar passing control sepak bola melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Semarapura tahun pelajaran 2012/2013.Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, yang terdiri dari rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi atau evaluasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Semarapura, berjumlah 27 orang dengan rincian 14 orang putra dan 13 orang putri. Data dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif.hasil analisis data pada siklus I aktivitas belajar passing control sepak bola secara klasikal sebesar 7,2 (aktif), dan pada siklus II sebesar 9,4 (sangat aktif). Dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 2,2. Persentase hasil belajar teknik passing sepak bola secara klasikal pada siklus I sebesar 70,4% (cukup), dan pada siklus II sebesar 92,6% (sangat baik). Dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 22,22%.Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar passing control sepak bola meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Semarapura tahun pelajaran 2012/2013. Disarankan kepada guru Penjasorkes dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam proses pembelajaran sebagai alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pasingg control sepak bola. Kata kunci: : STAD, aktivitas, hasil belajar, passing control sepak bola. Abstract This study aims to improve the activity and learning outcomes soccer passing control through the implementation of cooperative learning model STAD in class XI IPS 2 SMA Negeri 1 Semarapura 2012/2013.Penelitian lesson this year is classroom action research was conducted in two cycles, consisting of action plan, action, observation or evaluation and reflection. The subjects were students of class XI IPS 2 SMA Negeri 1 Semarapura, totaling 27 people with the details of 14 sons and 13 daughters. Data were analyzed using statistical analysis on the data analysis deskriptif.hasil first cycle learning activity passing football in the classical control at 7.2 (active), and the second cycle of 9.4 (very active). From cycle I to cycle II was increased by 2.2. Percentage yield learning techniques in classical passing football in the first cycle of 70.4% (enough), and the second cycle was 92.6% (very good). From cycle I to cycle II, an increase of 22.22%. Based on the analysis of data and discussion is concluded that the activity and learning outcomes passing football increased control through the implementation of cooperative learning model STAD in class XI IPS 2 Semarapura SMA Negeri 1 school year 2012/2013. Penjasorkes recommended to teachers by implementing STAD cooperative learning model the learning process as an alternative to improve the activity and learning outcomes pasingg control football. Keywords: STAD, activity, learning result, soccer passing control.

2 PENDAHULUAN Kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kualitas dan sistem pendidikan yang digunakan. Karena tanpa pendidikan yang baik, suatu negara akan jauh tertinggal dari negara lain. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu aset penting negara. Sumber daya manusia yang dimiliki akan menentukan berkembang atau tidaknya suatu negara. Dengan demikian, kualitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan. Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam pembelajaran penjasorkes. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional (Depdiknas, 2006: 163). Dalam proses pembelajaran sudah barang tentu kesuksesan seorang peserta didik tidak hanya menitik beratkan pada peserta didik semata, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh lembaga pendidikan dan peran serta guru selaku pendidiknya. Maka dari itu, dalam hal ini kinerja lembaga pendidikan dan guru harus ditingkatkan salah satunya melalui pembaharuan dibidang pendidikan. Baik pembaharuan dalam kurikulum seperti kurikulum KTSP yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan karakteristik, kondisi dan potensi daerah, sekolah dan masing-masing satuan pendidikan, dengan mengacu pada SI, SKL dan panduan penyusunan KTSP yang disusun oleh BSNP Samsudin, (2009: 3). Selain itu juga dari segi model-model pembelajaran yang harus direncanakan sesuai dengan situasi dan kondisi siswa saat ini. Model pembelajaran yang tepat untuk saat ini adalah model pembelajaran yang mengajak siswa untuk berpikir kritis atas suatu masalah yang nantinya akan menghasilkan suatu interaksi antar siswa yang baik dan positif di kelas, dalam menemukan, memahami dan menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi siswa. Maka dari itu, segala sesuatu tidak hanya bersumber dari guru melainkan juga peran aktif siswa di dalamnya. Sehingga hal ini, secara tidak langsung akan menjadi nilai lebih didalam meningkatkan potensi yang dimiliki siswa. Model pembelajaran yang tepat untuk saat ini adalah model pembelajaran yang mengajak siswa untuk berpikir kritis atas suatu masalah yang nantinya akan menghasilkan suatu interaksi antar siswa yang baik dan positif di kelas, dalam menemukan, memahami dan menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi. Maka dari itu, segala sesuatu tidak hanya bersumber dari guru melainkan juga peran aktif siswa di dalamnya. Sehingga hal ini, secara tidak langsung akan menjadi nilai lebih didalam meningkatkan potensi yang dimiliki siswa. Penelitian ini diawali dengan melakukan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Semarapura, hari Selasa tanggal 11 dan 18 September 2012 pukul Wita dalam pembelajaran passing control sepak bola yang berlokasi di lapangan taman kota Klungkung dengan menggunakan lembar observasi, ditemukan beberapa masalah yang cukup serius baik dari aktivitas maupun hasil belajar siswa yang masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari data persentase aktivitas dan hasil belajar yang di peroleh saat observasi awal pada siswa kelas XI IPS 2 berjumlah 27 orang (13 orang putri dan 14 orang putra), dimana aktivitas siswa saat menerima pelajaran tergolong rendah. Ini dapat dilihat dari persentase aktivitas belajar passing control sepak bola, dimana siswa terbagi menjadi 5 kategori yaitu : kriteria aktivitas passing katagori sangat aktif 1 orang (3,70%), kategori aktif sebanyak 3 orang (11,11%),

3 kategori cukup aktif 20 orang (70,07%), kategori kurang aktif 3 orang (11,11%) dan siswa dalam kategori sangat kurang aktif 0 (0%). Sedangkan, presentase untuk aktivitas belajar control sepak bola sebagai berikut. Siswa dalam katagori sangat aktif sebanyak 1 orang (3,70%), siswa dalam katagori aktif 3 orang (11,11%), siswa dalam katagori cukup aktif 16 orang (59,25%), siswa dalam katagori kurang aktif 7 orang (25,92%) dan katagori sangat kurang aktif (0%). Jadi data aktifitas belajar passing sepak bola menggunakan kaki bagian dalam, secara klasikal diperoleh sebesar 5,6% dan berada pada katagori cukup aktif. Sedangkan data aktivitas control sepak bola menggunakan kaki bagian dalam, secara klasikal diperoleh sebesar 5,2% dan berada pada katagori cukup aktif. Maka rata-rata aktivitas belajar passing control sepak bola, secara klasikal sebesar 5,4% berada pada katagori cukup aktif. Disini siswa yang bermasalah dalam aktivitas passing berjumlah 23 orang (85,1%) dan siswa yang bermasalah dalam control berjumlah 23 orang (85,1%) orang siswa. Aktivitas belajar siswa dikatakan berhasil minimal berada pada kategori aktif, dilihat dari data diatas secara klasikal yang menunjukkan aktivitas belajar siswa belum memenuhi standar. Pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi pembelajaran yang terstruktur dan sistematik, dimana kelompok-kelompok kecil bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama-sama. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang melibatkan kelompokkelompok kecil yang heterogen dan pembelajar bekerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan dan tugas-tugas akademik bersama. Pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah pembelajaran kooperatif yang menepatkan siswa dalam kelompokkelompok belajar yang siswanya merupakan campuran menurut kinerja, jenis, ras, dan suku, disini siswa bekerja dalam kelompok masing-masing dan siswa diberikan kuis oleh guru dan dikerjakan secara individu, dimagsudkan untuk menetukan skor kemajuan individu yang nantinya akan digunakan untuk menentukan predikat masing-masing kelompok. Adapun langkah langkah pembelajaran dalam STAD yaitu (1) Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa. (2) Menyajikan/menyampaikan informasi. (3) Mengorganisasikan dalam kelompokkelompok belajar. (4) Membimbing kelompok bekerja dan belajar. (5) Evaluasi. (6) Memberikan penghargaan. Dari uraian di atas, maka penulis merasa terdorong mengadakan penelitian dengan mengangkat judul Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Passing Control Sepak Bola pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Semarapura Tahun Pelajaran 2012/2013. Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan, yaitu (1) Bagaimanakah aktivitas belajar passing control menggunakan kaki bagian dalam melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Semarapura tahun pelajaran 2012/2013? (2) Bagaimanakah hasil belajar passing control menggunakan kaki bagian dalam sepak bola melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa Kelas Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Semarapura tahun pelajaran 2012/2013? Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) Untuk meningkatkan aktivitas belajar passing control menggunakan kaki bagian dalam sepak bola melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Semarapura tahun pelajaran 2012/2023. (2) Untuk meningkatkan hasil belajar passing control menggunakan kaki bagian dalam sepak bola melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Semarapura tahun pelajaran 2012/2013.

4 METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang pelaksanaanya berupa penyajian atau latihan di lapangan. PTK merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Kanca I Nyoman, 2010: 108). Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Semarapura tahun pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian yang digunakan yaitu PTK. Jumlah subjek penelitian ini yaitu 27 orang. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus dengan tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Prosedur penelitian ini terdiri dari delapan tahap, yaitu observasi awal, refleksi awal, identifikasi masalah, analisis masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi, dan refleksi. Waktu penelian ini dilaksanakan hari selasa tanggal 30 April dan hari selasa 07 Mei untuk siklus I, sedangkan hari selasa tanggal 14 Mei dan hari selasa 21 Mei 2013 dilaksanakan penelitian siklus II. Penelitian ini dilaksanakan di lapangan taman kota klungkung. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu aktivitas belajar dinilai oleh 2 orang observer dengan menggunakan lembar observasi aktivitas belajar, sedangakan untuk hasil belajar ada tiga aspek penilaian yaitu, kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian kognitif diberikan dengan tes kemampuan, afektif merupakan pengamatan sikap dan psikomotor dinilai oleh 3 orang evaluator dengan menggunakan format assesmen hasil belajar. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada observasi awal yang dilakukan di kelas Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Semarapura tahun pelajaran 2012/2013 ditemukan data aktivitas dan hasil belajar yang masih rendah (belum aktif). Hal ini terlihat secara klasikal siswa masih belum bisa memenuhi KKM di sekolah yang sebesar 75. Hasil analisis data aktivitas belajar pada siklus I diperoleh aktivitas belajar siswa secara klasikal sebesar 5,4 dan berada pada rentang kurang aktif. Adapun data aktivitas belajar siswa secara individu yaitu sebagai berikut. Siswa yang sudah aktif 9 orang (33,4%), dan siswa yang belum aktif sebanyak 18 orang (66,6%) dengan rincian sebagai berikut: kategori sangat aktif sebanyak 2 orang (7,4%), aktif 7 orang (26%), cukup aktif 18 orang (66,6%), kurang aktif tidak ada (0%), dan sangat kurang aktif tidak ada (0%). Tabel 1. Data Aktivitas Belajar Passing Control Sepak bola Pada Siklus I No Kriteria Kategori Jumlah Siswa Dalam % Ket 1 X 9 Sangat 2 orang 7,4% 9 orang 2 (33,4 %) 7 X < 9 7 orang 26 % 3 5 X < 7 Cukup 18 orang 66,6% 18 orang 4 (66,6%) 3 X < 5 Kurang 0 orang 0% Tidak 5 X < 3 Sangat 0 orang 0% Kurang Jumlah 27 siswa 100%

5 Analisis data hasil belajar siswa tuntas sebanyak 19 orang (70,4%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 8 orang (29,6%). Adapun rinciannya sebagai berikut: 2 orang siswa (7,4%) dengan kategori sangat baik, 17 orang (63%) dengan kategori baik, 8 orang (29,6%) dengan kategori cukup, tidak ada siswa (0%) dengan kategori kurang, dan tidak ada siswa (0%) dengan kategori sangat kurang Tabel 2. Data Hasil Belajar Passing Control Sepak Bola Pada Siklus I No Rentang Banyak Nilai Persentase Skor Siswa Huruf Kategori Ket orang 7,4% A Sangat Baik 19 orang Tuntas orang 63% B Baik (7,4%) orang 29,6% C Cukup Baik 8 orang orang 0% D Kurang baik Tidak orang 0% E Sangat Tuntas Kurang (29,6%) Jumlah 27 orang 100% Berdasarkan hasil analisis data aktivitas belajar pada siklus II diperoleh data aktivitas belajar siswa secara klasikal sebesar 9,4 dan berada pada katagori sudah aktif. Sedangkan data aktivitas belajar individu yaitu 27 (100%) orang siswa sudah aktif, dengan rincian sebagai berikut. 13 orang siswa dalam kategori sangat aktif (48,2 %) 14 orang siswa dalam kategori aktif (51,8%) dalam kategori cukup aktif tidak ada (0%), kurang aktif tidak ada (0%), dan sangat kurang aktif tidak ada (0%). Tabel 3. Data Aktivitas Belajar Passing Control Sepak Bola Pada Siklus II No Kriteria Kategori 1 X 9 Sangat Jumlah Siswa Dalam % Ket 13 orang 48,2 % 27 orang (100%) 2 7 X < 9 14 orang 51,8% 3 5 X < 7 Cukup 0 orang 0% 4 3 X < 5 Kurang 0 orang 0% Sangat 5 X < 3 Kurang 0 orang 0% Jumlah 27 orang 100% 0 orang (0%) Tidak Analisis data hasil belajar siswa secara klasikal materi teknik dasar passing control sepak bola pada siklus II dapat disampaikan bahwa persentase hasil belajar teknik dasar passing control sepak bola secara klasikal sebesar 85,2%. Artinya nilai 85,2% pada tingkat penguasaan hasil belajar teknik dasar passing control sepak bola siklus II berada pada rentang 85%-94% dengan kategori

6 sangat baik (tuntas). Adapun rinciannya sebagai berikut: 25 orang (92,6%) siswa tuntas dan 2 orang (7,4%) siswa tidak tuntas, dengan rincian14 orang siswa (51,8%) mendapat nilai dengan kategori sangat baik, 11 orang siswa (40,8%) memperoleh nilai dengan kategori baik, 2 orang siswa (7,4%) yang memperoleh nilai dengan kategori cukup, tidak ada siswa yang mendapat nilai kategori kurang, dan tidak ada siswa (0%) memperoleh nilai dengan kategori sangat kurang. Tabel 4. Data Hasil Belajar Passing Control Sepak Bola Pada Siklus II No Rentang Skor Banyak Siswa Persentase Nilai Huruf Kategori orang 51,8% A Sangat Baik 25 orang Tuntas orang 40,8% B Baik (92,6%) Ket orang 7,4% C Cukup Baik 2 orang Tidak orang 0% D Kurang baik Tuntas (7,4%) orang 0% E Sangat Kurang Dari hasil penelitian pada siklus I dan siklus II dilakukan refleksi melalui diskusi dengan siswa dan guru. Pada penelitian ini ditemukan adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar passing control sepak bola pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Semarapura tahun pelajaran 2012/2013 pada setiap siklus. Peningkatan tersebut terjadi secara bertahap dan akhirnya sesuai dengan tujuan pembelajaran dan mampu memenuhi KKM di sekolah. Berdasarkan Tabel 4.5 hasil analisis data aktivitas belajar passing control sepak bola pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Semarapura dapat disampaikan bahwa, siswa yang sudah aktif pada observasi awal sebanyak 4 orang (14,8%). Kemudian diberikan tindakan pada siklus I siswa yang sudah aktif menjadi 9 orang (33,4%). Karena pada siklus I aktivitas siswa masih perlu ditingkatkan maka diberikan tindakan pada siklus II siswa yang sudah aktif menjadi 27 orang (100%). Dari hasil analisis data tersebut, dapat dilihat terjadi peningkatan aktivitas belajar dari observasi awal, siklus I dan siklus II. Aktivitas belajar passing control sepak bola pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Semarapura mengalami peningkatan 18,5% pada observasi awal ke siklus I. Kemudian meningkat sebesar 66,7% dari siklus I ke siklus II. Dan meningkat sebesar 85,2% dari observasi awal ke siklus II.

7 Tabel 5. Ringkasan Data Aktivitas Belajar Siswa No 1 Tahapan Awal 2 Siklus I Aktivitas Belajar Klasikal 5,4 7,2 3 Siklus II 9,4 Keaktifan Siswa 4 orang (14,8%) Sudah aktif 9 orang (33,4%) Sudah 27 orang (100%) Sudah Peningkatan Aktivitas Belajar Awal ke Siklus I Siklus I ke Siklus II Awal ke Siklus II 5 orang (18,5%) 23 orang (85,2%) 18 orang (66,7%) Berdasarkan Tabel 6. hasil analisis data hasil belajar passing control sepak bola pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Semarapura dapat disampaikan bahwa, persentase hasil belajar siswa pada observasi awal sebesar 29,6%. Kemudian diberikan tindakan pada siklus I menjadi 70,4%. Karena pada siklus I masih ada siswa yang tidak tuntas maka diberikan tindakan pada siklus II menjadi 92,6%. Dari hasil analisis data tersebut, dapat dilihat terjadi peningkatan persentase hasil belajar dari observasi awal, siklus I dan siklus II. Persentase hasil belajar passing control sepak bola pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Semarapura mengalami peningkatan sebesar 40,7% dari 29,6% (belum aktif) pada observasi awal menjadi 70,4% (belum aktif) pada siklus I. Kemudian meningkat sebesar 22,22% dari 70,4% (belum aktif) pada siklus I menjadi 92,6% (sudah aktif) pada siklus II. Dan meningkat sebesar 62,7% dari 29,6% (belum aktif) pada observasi awal menjadi 92,6% (sudah aktif) pada siklus II.

8 Tabel 6. Ringkasan Data Hasil Belajar Siswa No Tahapan Aktivitas Belajar Klasikal Keaktifan Siswa Peningkatan Aktivitas Belajar Awal ke Siklus I Siklus I ke Siklus II Awal ke Siklus II 1 Awal 2 Siklus I 66,48% 75,8% 3 Siklus II 85,3% 8 orang tuntas (29,6%) 19 orang tuntas (70,4%) 25 orang tuntas (92,6%) 11 orang (40,7%) 6 orang (22,22%) 17 orang (62,7%) PEMBAHASAN Pada observasi awal yang dilakukan di SMA Negeri 1 Semarapura pada siswa kelas XI IPS 2 diketahui bahwa aktivitas belajar tidak aktif secara klasikal dan hasil belajar tidak tuntas secara klasikal. Hal ini dikarenakan guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga pembelajaran terlihat tidak efesien. Untuk itu peneliti mencoba atau menuangkan ide dengan menerapkan model pembelajaran yang inovatif yaitu model pembelajaran kooperatif khususnya tipe Student Team Achievement Division (STAD). STAD merupakan model pembelajaran dimana menggunakan kelompok-kelompok kecil bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama-sama. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD aktivitas dan hasil belajar menjadi lebih baik dari observasi awal. Pada siklus I aktivitas belajar masih tidak aktif dikarenakan masih ada 18 siswa yang tidak aktif namun dengan diberikan tindakan pada siklus II aktivitas belajar meningkat, sehingga 27 siswa menjadi aktif. Sedangkan untuk hasil belajar pada siklus I sebanyak 8 siswa yang tidak tuntas namun pada siklus II terjadi peningkatan sehingga siswa yang tuntas sebanyak 25 siswa. Pada siklus II ini peneliti memberikan tindakan-tindakan STAD dengan melihat kelemahan-kelemahan pada siklus I. Berdasarkan uraian tersebut, ini berarti bahwa tingkat penguasaan materi passing control sepak bola (menggunakan kaki bagian dalam) pada siklus II sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan pada mata pelajaran Penjasorkes di kelas Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Semarapura, yakni sebesar 92,6 dari nilai maksimal 100. Secara klasikal, penelitian ini dianggap berhasil karena telah mencapai target yakni 75% siswa di kelas terteliti telah memperoleh rata-rata nilai sebesar 75 KKM. Karena sudah tercapainya target yang ditentukan maka penelitian ini dihentikan sesuai dengan rancangan penelitian yang telah direncanakan sebelumnya. Seperti dalam teori psikologi daya, yang menyatakan bahwa melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas mengamati, menangkap, mengingat, menghayal, merasakan dan berpikir. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang menjadi lebih sempurna, (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 46). Selain itu, hasil penelitian ini juga dikuatkan oleh hasil penelitian dari penelitipeneliti sebelumnya, antara lain:

9 (1) Juli Arniti, Ni Wayan (2012: 106) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar berguling (roll) senam lantai meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas VIII6 SMP Negeri 1 Selat Karangasem tahun pelajaran 2011/2012, (2) Sediana, I Made (2012: 105) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar berguling (roll) senam lantai meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas XI IPA 2 Negeri SMA Negeri 1 Tegallalang, (3) Setiadi, Irika (2011: 105) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar bola voli meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sukawati tahun pelajaran 2011/2012, (4) Partining, Ni Made (2012: 108) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar passing bola basket meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas X7 SMA Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2010/2011, (5) Penelitian yang dilakukan oleh Adi Juniarta, Kadek (2012: 107) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar lompat jauh meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa VIII.3 SMP Negeri 3 Banjar tahun pelajaran 2011/2012. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulakn sebagai berikut. Aktivitas belajar passing control (menggunakan kaki bagian dalam) sepak bola meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) pada siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Semarapura tahun pelajaran 2012/2013. Hasil belajar passing control (menggunakan kaki bagian dalam) sepak bola meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) pada siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Semarapura tahun pelajaran 2012/2013. Berdasarkan simpulan di atas, dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut, Diharapkan kepada siswa-siswa yang dijadikan subjek penelitian selanjutnya lebih memperhatikan dan memahami pembelajaran yang diberikan, agar dapat menambah paradigma maupun wawasan pengetahuan khususunya dalam pembelajaran materi passing control sepak bola maupun pada pembelajaran yang lain. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan agar menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, karena terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar passing control sepak bola. Bagi sekolah agar dijadikan pedoman dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan khususnya pada materi pembelajaran sepak bola. Bagii peneliti lain yang akan mengadakan penelitian dapat mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. DAFTAR PUSTAKA Adi Juniarta, Kadek Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Lompat Jauh pada siswa Kelas VIII. SMP Negeri 3 Banjar Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi. UDIKSHA Singaraja. Depdiknas, Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Kelulusan. Jakarta. Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

10 Juli Arniti, Ni Wayan Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Berguling (roll) Senam Lantai pada siswa Kelas VIII 6 SMP Negeri 1 Selat Karangasem Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi. UDIKSHA Singaraja. Kanca, I Nyoman Metodologi Penelitian Keolahragaan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Partining, Ni Made Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Passing Bola Basket pada siswa Kelas X7 SMA Negeri 3 Singaraja Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi. UDIKSHA Singaraja Samsudin Kurikulum KTSP Pengembangan Model-Model Pembelajaran dan Evaluasi Penjasorkes Makalah disajikan dalam Seminar Jurusan Penjaskesrek Fakultas Olahraga dan Kesehatan. Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja. Setiadi, Irika Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Teknik Dasar Bola Voli pada siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sukawati Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi. UDIKSHA Singaraja.

11