BALIKAN (FEEDBACK) V I. BALIKAN. GAMBAR 15.1 SKEMA RANGKAIAN DASAR BALIKAN

dokumen-dokumen yang mirip
BALIKAN (FEEDBACK) v i. Balikan. Gambar 15.1 Skema rangkaian dasar balikan

RESPON FREKUENSI PENGUAT CE

Gambar 2.1. simbol op amp

hubungan frekuensi sumber tegangan persegi dengan konstanta waktu ( RC )?

TEGANGAN PANJAR TRANSISTOR

MODUL - 04 Op Amp ABSTRAK

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA MERANGKAI DAN MENGUJI OPERASIONAL AMPLIFIER UNIT : VI

PENGUAT OPERASIONAL AMPLIFIER (OP-AMP) Laporan Praktikum

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB VF, Penguat Daya BAB VF PENGUAT DAYA

MODUL 07 PENGUAT DAYA

Gambar 2.1 Perangkat UniTrain-I dan MCLS-modular yang digunakan dalam Digital Signal Processing (Lucas-Nulle, 2012)

PENGUAT EMITOR BERSAMA (COMMON EMITTER AMPLIFIER) ( Oleh : Sumarna, Lab-Elins Jurdik Fisika FMIPA UNY )

MODUL III PENGUAT DENGAN UMPAN BALIK

BAB. Kinerja Pengujian

JOBSHEET 9 BAND PASS FILTER

OPERASIONAL AMPLIFIER (OP-AMP) Oleh : Sri Supatmi

EL2005 Elektronika PR#03

Penguat Inverting dan Non Inverting

MODUL 06 PENGUAT DAYA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

KARAKTERISTIK KAPASITOR M. Raynaldo Sandita Powa ( )

Penguat Oprasional FE UDINUS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

MAKALAH LOW PASS FILTER DAN HIGH PASS FILTER

EKSPERIMEN III PENGUAT OPERASIONAL TAK-MEMBALIK (NONINVERTING OP-AMP)

Bias dalam Transistor BJT

PRAKTIKUM II PENGKONDISI SINYAL 1

RANGKAIAN KONVERTER ZERO & Semester 3

MODULATOR DAN DEMODULATOR BINARY ASK. Intisari

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

3.1. Gambaran Sistem Penyuara dan Kotak yang Digunakan

Modul VIII Filter Aktif

Solusi Ujian 1 EL2005 Elektronika. Sabtu, 15 Maret 2014

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk. memperoleh transmisi yang efisien dan handal.

Dengan Hs = Fungsi alih Vout = tegang keluran Vin = tegangan masukan

EKSPERIMEN VIII PEMBANGKIT GELOMBANG (OSILATOR)

KONVERTER AC-DC (PENYEARAH)

TUJUAN Setelah menyelesaikan perkuliahan ini peserta mampu:

12-9 Pengaruh dari Kapasitor Pintas Emiter pada Tanggapan Frekuensi-Rendah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Percobaan Mempelajari karakteristik statik penguat opersional (Op Amp )

ANALISA, SIMULASI DAN RANCANG BANGUN BANDPASS FILTER UNTUK FETAL DOPPLER MENGGUNAKAN PSPICE. Desy Kristyawati, ST Hartono Siswono, Dr

Elektronika. Pertemuan 8

Review Hasil Percobaan 1-2

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret - Mei 2015 dan tempat

Penguat Emiter Sekutu

RANGKAIAN AC. 5.1 Isyarat AC Isyarat AC merupakan bentuk gelombang yang sangat penting dalam bidang elektronika. Isyarat AC biasa ditulis sebagai

Modul 4. Asisten : Catra Novendia Utama ( ) : M. Mufti Muflihun ( )

Modul 02: Elektronika Dasar

BAB II TEORI DASAR SISTEM C-V METER PENGUKUR KARAKTERISTIK KAPASITANSI-TEGANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

Pengukuran dan Alat Ukur. Rudi Susanto

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s

Mekatronika Modul 2 Silicon Controlled Rectifier (SCR)

Karakteristik Transistor. Rudi Susanto

BAB 4 UJICOBA DAN ANALISIS

MODUL 05 FILTER PASIF PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

PERCOBAAN 10 RANGKAIAN DIFFERENSIATOR DAN INTEGRATOR OP-AMP

MODUL 08 OPERATIONAL AMPLIFIER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menganalisa data hubungan tegangan dengan

A. Kompetensi Menggambarkan grafik impedansi, arus dan menghitung besaran-besaran saat terjadi resonansi parallel.

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s

PERCOBAAN 4 RANGKAIAN PENGUAT KLAS A COMMON EMITTER

Tipe op-amp yang digunakan pada tugas akir ini adalah LT-1227 buatan dari Linear Technology dengan konfigurasi pin-nya sebagai berikut:

PENGENALAN OPERATIONAL AMPLIFIER (OP-AMP)

Tujuan 1. Memahami penggunaan teorema Thevenin dan teorema Norton pada rangkaian arus searah 2. Memahami Teorema Superposisi p 3. Memahami Teorema Res

BAB VI PEMANGKAS (CHOPPER)

PENGUAT DAYA BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI Suara. Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan

Modulasi Sudut / Modulasi Eksponensial

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

Pengukuran Teknik STT Mandala 2014

Analisis Kelakuan Sistem Orde Dua

1. Pengertian Penguat RF

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA Bagian II

Rangkaian Penguat Transistor

MODULATOR DAN DEMODULATOR. FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta

RANGKAIAN OSILATOR. Gambar 1.

RANGKAIAN SERI-PARALEL

PENGUAT AWAL MENGGUNAKAN TABUNG HAMPA PADA ARAS TEGANGAN RENDAH. Disusun Oleh Demas Sabatino NIM :

TAKARIR. periode atau satu masa kerjanya dimana periodenya adalah nol.

(2) dengan adalah komponen normal dari suatu kecepatan partikel yang berhubungan langsung dengan tekanan yang diakibatkan oleh suara dengan persamaan

Osilator dan Sumber Sinyal

Kumpulan Soal Fisika Dasar II. Universitas Pertamina ( , 2 jam)

PERCOBAAN 6 RANGKAIAN PENGUAT KLAS B PUSH-PULL

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

Pengukuran Teknik STT Mandala

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB II LANDASAN TEORI

Percobaan 4 (versi A) Karakteristik dan Penguat FET Revisi 24 Maret 2014

PERANCANGAN IC CMOS LOW PASS FILTER SALLEN-KEY ORDE 2 DENGAN MICROWIND

BAB IV Pengujian. Gambar 4.1 Skema pengujian perangkat keras

PERCOBAAN VII PENGUAT OPERASI ( OPERATIONAL AMPLIFIER )

MODUL 09 PENGUAT OPERATIONAL (OPERATIONAL AMPLIFIER) PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

Sumber AC dan Fasor. V max. time. Sumber tegangan sinusoidal adalah: V( t) V(t)

Osilator Wien Bridge Pembangkit Gelombang Sinus Dengan Frekuensi Ultrasonik

Transkripsi:

BALIKAN (FEEDBACK) V I. BALIKAN. GAMBAR 15.1 SKEMA RANGKAIAN DASAR BALIKAN

15 BALIKAN (FEEDBACK) 15.1 Dasar Penguat Balikan Karena sebuah transistor dapat memberikan penguatan > 100 kali, kita hanya memerlukan beberapa transistor (suatu penguatan dikuatkan oleh penguat berikutnya) untuk mendapatkan penguatan isyarat yang sangat besar. Namun perlu diperhatikan bagaimana membuat penguat yang baik. Penguat yang baik adalah penguat yang keluarannya merupakan copy dari isyarat masukan, mempunyai tanggapan frekuensi yang lebar, keadaan panjarnya cukup stabil dan mempunyai keluaran yang tidak tergantung pada beban yang dipasang. Dengan teknik balikan, maksud tersebut mungkin dapat tercapai. Dengan teknik ini sebagian dari isyarat keluaran dikembalikan lagi ke masukan. Balikan yang dipasang untuk memperlemah masukan disebut balikan negatif, sedangkan pada balikan positif masukan diperkuat. v Penjumlah + s Σ - vi Penguat vo A β v f Balikan Gambar 15.1 Skema rangkaian dasar balikan Rangkaian dasar dari balikan negatif terdiri atas tiga komponen seperti ditunjukkan pada gambar 15.1. 1. Penguat A dengan fungsi vo = A vi (15.1) Balikan (Feedback) 189 2. Jaringan kerja balikan β dengan fungsi v f = β vo (15.2)

Biasanya kita memerlukan β yang sangat stabil, yang biasanya terdiri atas pembagi tegangan sederhana. 3. Penjumlah Σ dengan fungsi vi = v S v f (15.3) Idealnya, A mempunyai harga sangat besar, karenanya v i = v o / A mempunyai harga sangat kecil dan mendekati nol volt, yaitu pada keadaan tanah maya (virtuil earth). Karena v S v f = vi dan vi 0 Kita mempunyai v S v f = β vo (15.4) sehingga kita mendapatkan vo / v S = 1 / β (15.5) Terlihat bahwa besarnya penguatan v o / v S tidak tergantung pada A, tetapi hanya tergantung pada β. Besarnya A tergantung pada besaran-besaran transistor, sedangkan β dapat diperoleh dengan sebuah pembagi tegangan. Perhatikan bahwa pada gambar 15.1, rangkaian berupa sebuah lingkar tertutup (closed loop) yang terdiri dari Σ : penguatan -1 A : penguatan A β : penguatan β Total penguatan pada lingkar tertutup disebut penguatan lingkar dan besarnya adalah Aβ. Rangkaian ini membandingkan hasil copy β v o dari v o dengan v S pada Σ. Segala ketidaksesuaian dinyatakan sebagai kesalahan dan diperkuat A kali untuk 190 ELEKTRONIKA DASAR melawan kesalahan awal pada v o. Jadi kesalahan awal harus dilawan, sehingga penguatan lingkar harus negatif ( Aβ ); dan karenanya balikan ini disebut balikan negatif (negative feedback). Hubungan penguatan lingkar-tertutup ( v o / v S ) dalam bentuk penguatan lingkarterbuka (A) dan balikan (β) sebagai berikut. Kita mempunyai vo = A vi = A(v S β v o ) sehingga vo = A v S A β vo (15.6)

dan juga vo A 1 = = v S 1 + Aβ 1 +β A jika (15.7) 1 < (15.8) jadi penguatan hanya tergantung sepenuhnya pada β, dimana ini dapat dibuat dengan sepasang resistor. Sebagai gambaran diambil contoh A = 104 dan β = 0,01, maka vo 10 4 = = 99,01 v S 1 + 10 4 10 2 Jika karena penggantian transistor, harga A menjadi setengahnya, maka besarnya penguatan menjadi A' = vo 5000 = = 98,01 v S 1 + 5 10 3 10 2 Terlihat bahwa dengan perubahan A menjadi setengahnya hanya akan mengakibatkan perubahan penguatan sebesar 1%. Dengan kata lain walaaupun penguatan tegangan Balikan (Feedback) 191 berkurang dengan faktor 101 tetapi stabilitas penguatannya meningkat dengan faktor yang sama. 15.2 Pengaruh Balikan Terhadap Tanggapan Frekuensi Sudah ditunjukkan sebelumnya bahwa balikan negatif dapat mengatasi penurunan A akibat penggantian transistor. Kita juga berharap balikan negatif dapat mengatasi penurunan A akibat terbatasnya tanggapan frekuensi (frequency response). Gain/Penguatan (db) Rangkaian terbuka Gain α f R Gain A Gain α 1/f Rangkaian tertutup Gain A/(1+A β ) f' FR D ' f f fft FT FR Frekuensi (dalam skala logaritmik) Gambar 15.2 Peningkatan tanggapan frekuensi dengan balikan

Gambar 15.2 (kurva R) memberikan ilustrasi tanggapan frekuensi penguat sederhana, dimana tanggapan frekuensinya mempunyai kelemahan akibat adanya rangkaian RC lolos-rendah dan juga rangkaian RC lolos tinggi. Dapat dibuktikan bahwa dengan memasang lingkar balikan pada penguat di atas, maka rangkaian akan mempunyai tanggapan frekuensi dengan frekuensi 3 db sebagai f ' FT = f FT (1 + Aβ ) f ' FR = f FR (1 + Aβ ) 192 ELEKTRONIKA DASAR (bagian frekuensi tinggi) (bagian frekuensi rendah) (15.9) 15.10) Pada persamaan 15.9 dan 15.10 nampak bahwa tanggapan frekuensi dapat ditingkatkan (melebar) dengan faktor yang sama, yaitu sebesar (1 + Aβ ) walaupun penguatan mengalami penurunan. Karena A >> 1 / β dimana A adalah penguatan lingkar terbuka, dan 1 / β mendekati harga penguatan lingkar-tertutup, maka A 1 1 + Aβ β Namun demikian saat A 1, maka β A A 1 + Aβ Jadi sepanjang penguatan lingkar-tertutup lebih kecil dari A, penguatan akan berharga ~1/β. 15.3 Pengaruh Balikan Terhadap Cacat Isyarat (Distortion) Secara ideal, keluaran v o dari sebuah penguat adalah merupakan fungsi linier dari masukan v i seperti diperlihatkan pada gambar 15.3-a, dalam bentuk v o = a o + a1 v 1 (15.11) Namun pada prakteknya, linieritas tersebut tidak sempurna; untuk penguat transistor tunggal, akan berupa fungsi eksponensial. Kita memerlukan lebih banyak suku dari deret Taylor (seperti terlihat pada gambar 15.3-b), v o = a o + a1 v i + a 2 v i2 (15.12) Balikan (Feedback) 193 vo vo

vi (a) vi (b) Gambar 15.3 Keluaran penguat (a) kondisi ideal dan (b) keadaan riil Jika masukan berupa frekuensi tunggal v i = V sin ω t (15.13) Dengan persamaan 15.12 dapat diselesaikan dengan memasukkan persamaan 15.13 yang secara praktis berupa penyelesaian persamaan trigonometeri yang akan menghasilkan keluaran dengan frekuensi baru (frekuensi harmonik) misalnya (sin ω t )2 = 1 1 2 2 cos 2ω t (15.14) Frekuensi baru tersebut menyebabkan terjadinyaa distorsi (cacat) pada keluaran. Dengan penguat balikan negatif, frekuensi harmonik tersebut tidak dapat menemukan pasangannya untuk saling menghilangkan pada bagian penjumlah (summer), tetapi mereka melawan terhadap mereka sendiri sehingga dapat mengurangi cacat pada keluaran. Cacat pada isyarat keluaran dapat berkurang dengan faktor (yang tidak asing lagi) sebesar 1 + Aβ. Jadi jika D A adalah distorsi pada lingkar terbuka, maka distorsi dengan pemasangan balikan ( D B ) akan berkurang menjadi D B = D A / (1 + Aβ ) 194 ELEKTRONIKA DASAR (15.15) 15.4 Pengaruh Balikan Pada Hambatan Masukan dan Keluaran Ada beberapa cara untuk memasang balikan. Pada prinsipnya, dengan pemasangan balikan akan meningkatkan kualitas hambatan masukan maupun hambatan keluaran (akan mendekati keadaan ideal) yaitu i) hambatan masukan akan membesar dan ii) hambatan keluaran akan mengecil, keduanya dengan faktor (tidak lain) sebesar (1 + Aβ ). 15.5 Permasalahan dengan Balikan Sudah kita lihat beberapa keuntungan dengan pemasangan balikan pada penguat. Namun ada beberapa masalah yang timbul misalnya, pada frekuensi tinggi penguat dasar akan mengalami pergeseran fase karena keterbatasan tanggapan frekuensi. Jika pergeseran fase ini mencapai 180o, maka tujuan semula sebagai balikan negatif akan berubah menjadi balikan positif dimana isyarat keluaran akan berosilasi walaupun tanpa masukan. Contoh Sebuah penguat tegangan A mempunyai kinerja sebagai berikut: Penguatan Band menegah : ± 1000

Toleransi penguatan : ± 20% Tanggapan frekuensi : Datar pada 50Hz - 5 khz (-3 db) Hambatan masukan : 50 kω Hambatan keluaran : 100 Ω Distorsi : 5% pada keluaran 20 V (p-p) Penguat di atas akan digunakan untuk menurunkan penguatan menjadi 50 dengan menggunakan balikan negatif, dengan β hambatan total berkisar 10 20 kω. tersusun dari pembagi tegangan dengan Hitung nilai yang sesuai dari komponen penyusunnya dan perkirakan kinerja dari penguat balikan tersebut. Balikan (Feedback) 195 Jawab (i) Besarnya penguatan dengan balikan adalah A f = A / (1 + Aβ ) 50 = 1000 / (1 + 1000 β ) memberikan 1 + 1000 β = 20 β = 0,019 Jika pembagi tegangan mempunyai R1 terhubung dengan keluaran penguat dan R2 ditanahkan, kita mempunyai R2 / (R1 + R2 ) = 0,019 0,019 R1 = 0,981 R2 R1 = 51,6 R2 Tentu saja harga di atas tidak dapat dipenuhi dengan harga resistor standar. Dua buah harga resistor standar yang mungkin diambil adalah R1 = 20 k R2 = 390 dan dimana R1 = 51.28 R2 R1 + R2 = 20,39 k (ii) Besarnya penguatan berkurang dengan faktor 1 + Aβ = 20. Oleh sebab itu kita memprediksi besarnya perubahan parameter penguat juga akan meningkat dengan faktor 1 + Aβ, seperti terlihat pada tabel berikut. ± 20 % ±1%

f FR 50 Hz 2,5 Hz f FT 5 khz 100 khz Rin 50 kω 1 MΩ Rout 100 Ω 5Ω Distorsi (20 Vp-p) 5% 0,25 % Toleransi penguatan 196 ELEKTRONIKA DASAR