BAB 4 UJICOBA DAN ANALISIS
|
|
- Inge Setiawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 4 UJICOBA DAN ANALISIS Bab ini membahas tentang prosedur ujicoba, hasil-hasil ujicoba, dan analisis hasil ujicoba alat stimulasi OpenMCS dan program sinyal terapi µstims. Pembahasan ujicoba dan analisis meliputi lima sub bab yaitu ujicoba kinerja rangkaian OpenMCS, ujicoba sistem proteksi, ujicoba pre klinis sebagai pendukung, diskusi analisis, dan potensi pengembangan lebih lanjut. Langkah-langkah ujicoba secara keseluruhan diilustrasikan pada gambar 4.1. Gambar 4. 1 Diagram blok ujicoba OpenMCS dan µstims 4.1 UJICOBA KINERJA RANGKAIAN OpenMCS Ujicoba kinerja rangkaian OpenMCS adalah suatu langkah ujicoba yang membandingkan data sinyal yang dijalankan oleh software µstims dengan 52
2 parameter sinyal keluaran OpenMCS. Ujicoba kinerja rangkaian OpenMCS terdiri dari: 1. Uji bentuk sinyal 2. Uji amplitudo 3. Uji frekuensi 4. Uji lebar pulsa Pada ujicoba ini dilakukan pengambilan data sinyal keluaran OpenMCS pada berbagai kondisi penyetelan sinyal dan pada pemberian beban hambatan yang berbeda. Ujicoba kinerja rangkaian OpenMCS dilakukan menggunakan beban berupa resistor 4,7 kω, 10 kω, 15 kω, 20 kω, dan 27 kω pada amplitudo 100 µa, 250 µa, 500 µa, 750 µa, dan 1000 µa dengan frekuensi 1 Hz, 10 Hz, 50 Hz, 100 Hz, 125 Hz, 250 Hz dan 500 Hz, serta dengan lebar pulsa 5 ms, 10 ms, 50 ms, 100 ms, 250 ms, 500 ms dan 1000 ms UJICOBA DAN ANALISIS BENTUK SINYAL Ujicoba bentuk sinyal dilakukan dengan mengamati bentuk sinyal yang dihasilkan pada osiloskop. Terdapat dua metode yang digunakan pada ujicoba bentuk sinyal, yaitu : a. Ujicoba bentuk sinyal menggunakan resistor b. Ujicoba bentuk sinyal pada saat elektroda dipasang ke tubuh Ujicoba bentuk sinyal menggunakan resistor Ujicoba bentuk sinyal stimulasi arus mikro dengan menggunakan resistor dimaksudkan untuk mengamati bentuk sinyal asli yang dikeluarkan oleh OpenMCS. Hasil ujicoba kelima bentuk sinyal itu ditunjukkan pada gambar 4.2, 4.3, 4.4, 4.5, dan 4.6 untuk sinyal pulsa persegi 1, persegi 2, persegi 3, ramp 1, dan ramp 2 secara berturut-turut. 53
3 Gambar 4. 2 Tampilan realisasi sinyal persegi 1 Gambar 4. 3 Tampilan realisasi sinyal persegi 2 Gambar 4. 4 Tampilan realisasi sinyal persegi 3 54
4 Gambar 4. 5 Tampilan realisasi sinyal ramp 1 Gambar 4. 6 Tampilan realisasi sinyal ramp 2 Dari data pengamatan terhadap bentuk sinyal OpenMCS, terlihat bahwa sinyal stimulasi arus mikro yang dibangkitkan mempunyai bentuk yang sesuai dengan perancangan. Namun demikian, masih terdapat derau berupa tegangan riak yang berkisar 50 mv. Dari hasil pengamatan, peneliti menyimpulkan bahwa tegangan riak ini berasal dari rangkaian DC/DC konverter yang melipatkan tegangan dari 12 volt ke 42 volt sebelum masuk sebagai catu caya rangkaian OpenMCS. Tegangan ini sudah diminimalisasi dengan penambahan regulator sehingga besarnya menjadi sekitar 50 mv. Dengan keberadaan tegangan riak tersebut, bentuk sinyal stimulasi arus mikro masih terlihat baik. Tegangan riak sebesar 50 mv tersebut masih berada dalam rentang toleransi 1% karena tegangan sinyal yang dihasilkan berada dalam orde volt. 55
5 Ujicoba bentuk sinyal pada saat elektroda dipasang ke tubuh Ujicoba bentuk sinyal pada saat elektroda dipasang ke tubuh dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tubuh dalam mempengaruhi bentuk sinyal stimulasi pada saat terapi berlangsung. Ujicoba ini tidak menganalisis efektivitas OpenMCS sebagai alat stimulasi arus mikro dalam memberikan stimulasi karena setiap bentuk sinyal elektroterapi akan selalu mengalami perubahan ketika dipasang ke tubuh. Hasil ujicoba bentuk sinyal pada saat elektroda dipasang ke tubuh ditunjukkan pada gambar 4.7, 4.8, 4.9, 4.10, dan 4.11 untuk sinyal pulsa persegi 1, persegi 2, persegi 3, ramp 1, dan ramp 2 secara berturut-turut. Gambar 4. 7 Tampilan bentuk sinyal persegi 1 saat elektroda dipasang ke tubuh Gambar 4. 8 Tampilan bentuk sinyal persegi 2 saat elektroda dipasang ke tubuh 56
6 Gambar 4. 9 Tampilan bentuk sinyal persegi 3 saat elektroda dipasang ke tubuh Gambar Tampilan bentuk sinyal ramp 1 saat elektroda dipasang ke tubuh Gambar Tampilan bentuk sinyal ramp 2 saat elektroda dipasang ke tubuh 57
7 4.1.2 UJICOBA DAN ANALISIS AMPLITUDO SINYAL Amplitudo sinyal menyatakan besar kuat arus listrik maksimum pada pulsa stimulasi arus mikro. Ujicoba amplitudo sinyal bertujuan untuk menguji kebenaran kuat arus listrik yang dibangkitkan oleh OpenMCS dibanding dengan hasil pengukuran menggunakan osiloskop. No. Idata (µa) Tabel 4. 1 Data uji amplitudo sinyal OpenMCS Nilai RB (kω) Vo (V) Io (µa) % kesalahan ,7 0,478 0,485 0, ,340 1,33% ,027 1,027 1, ,800 1,78% ,520 1,520 1, ,289 0,29% ,027 2,025 2, ,317 0,31% ,726 2,730 2, ,062 0,06% ,7 1,182 1,177 1, ,709 0,28% ,520 2,522 2, ,033 0,81% ,750 3,751 3, ,244 0,10% ,004 5,000 5, ,217 0,09% ,757 6,757 6, ,173 0,07% ,7 2,347 2,368 2, ,489 0,10% ,037 5,044 5, ,067 0,61% ,518 7,524 7, ,378 0,08% ,020 10,020 10, ,167 0,03% ,530 13,530 13, ,111 0,02% ,7 3,569 3,502 3, ,206 0,03% ,540 7,520 7, ,667 0,22% ,270 11,260 11, ,889 0,01% ,020 15,020 15, ,000 0,00% ,270 20,280 20, ,988 0,00% ,7 4,740 4,720 4, ,965 0,60% ,050 10,100 10, ,667 0,77% ,980 14,980 14, ,667 0,03% ,980 19,980 19, ,000 0,00% ,970 26,970 26, ,889 0,01% 58
8 Uji amplitudo dilakukan sebanyak tiga kali dengan mengukur nilai tegangan keluaran pada beberapa nilai resistansi uji. Selanjutnya rata-rata tegangan keluaran dibagi dengan nilai resistansi uji yang berkaitan untuk mendapatkan nilai arus keluaran. Hasil perhitungan nilai arus listrik keluaran ini kemudian diperbandingkan dengan data arus listrik yang ada pada program µstims. Dari hasil ujicoba amplitudo sinyal seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.1, amplitudo sinyal keluaran yang dihasilkan oleh OpenMCS mempunyai nilai yang hampir tepat sama dengan data amplitudo yang tertera pada tampilan LCD OpenMCS. Perhitungan nilai kesalahan yang diperoleh menghasilkan nilai ratarata kesalahan kurang dari 1%. Kesalahan terbesar terdapat pada saat OpenMCS mengeluarkan sinyal dengan amplitudo 101 µa dengan beban resistansi 4,7 kω dan 10 kω, yaitu sebesar 1,33% dan 1,78%. Analisis dari ujicoba amplitudo sinyal OpenMCS ini terdapat pada besarnya kesalahan yang terjadi pada saat arus listrik diatur sebesar 101 µa. Jika dibandingkan antara tingkat kesalahan alat OpenMCS pada saat mengeluarkan arus listrik 101 µa dan pada saat yang lainnya, dapat secara langsung diamati bahwa tingkat kesalahan OpenMCS pada saat mengeluarkan arus listrik 101 µa lebih besar daripada pada saat mengeluarkan arus listrik dengan nilai yang lebih besar. Dari pengamatan menggunakan osiloskop, fenomena ini ternyata terjadi akibat adanya tegangan riak yang rata-rata sebesar 50 mv yang cukup berpengaruh pada sinyal tegangan rendah. Tegangan riak yang rata-rata sebesar 50 mv ini mampu mempengaruhi hasil perhitungan otomatis yang terdapat pada osiloskop pada saat tegangan sinyal keluaran berkisar antara 1 V. Selain tegangan riak, faktor lain yang turut mempengaruhi besarnya kesalahan adalah nilai resistor 10 kω yang digunakan tidaklah tepat sesuai nilai yang tertera. Resistor 10 kω yang digunakan pada kenyataannya mempunyai nilai 9,98 kω sehingga hasil pengukuran pada saat menggunakan resistor 10 kω menghasilkan kesalahan yang paling besar pada semua rentang arus listrik yang ditampilkan di LCD OpenMCS. Analisis ini didasarkan dari hasil pengolahan data yang menunjukkan 59
9 adanya pola hasil pengukuran yang hampir sama pada setiap rentang amplitudo. Grafik hasil pengukuran amplitudo ini ditunjukkan pada gambar Arus listrik 101 µa Arus listrik 250 µa Arus listrik 501 µa Arus listrik 751 µa Arus listrik 999 µa Gambar Grafik hasil pengukuran amplitudo pada setiap nilai amplitudo 60
10 4.1.3 UJICOBA DAN ANALISIS FREKUENSI SINYAL Data ujicoba yang ketiga adalah uji frekuensi sinyal OpenMCS yang ditunjukkan pada tabel 4.2. Dari data ujicoba frekuensi, terlihat bahwa frekuensi sinyal yang dikeluarkan relatif sama dengan frekuensi yang diatur pada program. Tingkat kesalahan rata-rata yang terjadi selama ujicoba adalah 0,83% dengan kesalahan maksimum 5%. Kesalahan maksimum ini terjadi pada saat ujicoba jenis sinyal ramp dengan frekuensi program 10 Hz. Semakin tinggi frekuensi, tingkat kesalahan yang terjadi cenderung semakin kecil. Selisih kesalahan ini diakibatkan oleh adanya pembulatan pada perhitungan mikrokontroler alat, dimana perhitungan ini hanya mampu mengolah bilangan jenis integer positif. Tabel 4. 2a Data uji frekuensi sinyal OpenMCS No. Uji Jenis sinyal fdata (Hz) f (Hz) % kesalahan 1 Persegi ,00% ,00% ,5 1,00% ,7 1,30% ,80% ,5 0,60% ,5 0,30% 8 Persegi ,00% ,8 2,00% ,5 1,00% ,00% ,00% ,40% ,00% 15 Persegi ,00% ,2 2,00% ,3 2,60% ,00% ,00% ,8 0,32% ,5 0,30% 61
11 Tabel 4.2b Data uji frekuensi sinyal OpenMCS (lanjutan) No. Uji Jenis sinyal fdata (Hz) f (Hz) % kesalahan 22 Ramp ,00% ,5 5,00% ,9 2,20% ,00% ,00% ,5 0,20% ,00% 29 Ramp ,00% ,5 5,00% ,6 0,80% ,5 0,50% ,5 0,40% ,7 0,12% ,6 0,08% Ditinjau dari ketepatan frekuensi sinyal hasil ujicoba ini, OpenMCS sudah layak untuk diterapkan pada aplikasi sinyal pengobatan karena batasan frekuensi pada pengobatan mempunyai rentang yang sangat lebar. Namun untuk kesempurnaan alat, algoritma perhitungan frekuensi masih perlu diperbaiki agar didapat frekuensi sinyal yang semakin akurat UJICOBA DAN ANALISIS LEBAR PULSA SINYAL Ujicoba lebar pulsa membandingkan nilai lebar pulsa yang tertera pada tampilan LCD alat OpenMCS dari perhitungan pada algoritma µstims dengan lebar pulsa yang dikeluarkan oleh alat OpenMCS yang diukur menggunakan osiloskop. Data hasil ujicoba pengukuran lebar pulsa ini ditunjukkan pada tabel
12 Tabel 4. 3 Data uji lebar pulsa sinyal OpenMCS No. Uji Jenis sinyal Tdata (ms) T (ms) 1 Persegi Persegi Persegi Ramp Ramp
13 Dari hasil ujicoba lebar pulsa sinyal OpenMCS, ketepatan sinyal keluaran mempunyai nilai yang sangat mendekati nilai data lebar pulsa yang diatur oleh program. Meskipun hasil pengukuran menunjukkan nilai yang tepat sama, peneliti tetap memastikan bahwa sinyal yang dikeluarkan oleh OpenMCS mempunyai tingkat kesalahan yang besarnya mendekati 0%. Hasil pengukuran yang tepat sama dengan data sinyal pada tampilan LCD ini dikarenakan oleh keterbatasan alat ukur yang digunakan. Sebagai contoh, untuk pengamatan pada layar osiloskop, peneliti sulit sekali membedakan sinyal dengan lebar pulsa 500 ms dengan 506 ms. Sebenarnya kemungkinan kesalahan penerjemahan sinyal ke dalam bentuk angka masih terbuka tetapi dengan nilai kesalahan yang pasti dibawah 1%. Sedangkan pada sinyal dengan nilai lebar pulsa kecil, data hasil pengukuran menunjukkan nilai yang sebenarnya. Dengan demikian, analisis dari uji lebar pulsa sinyal OpenMCS ini dapat disimpulkan memenuhi persyaratan aplikasi elektroterapi dengan nilai kesalahan mendekati 0%. 4.2 UJICOBA SISTEM PROTEKSI Ujicoba sistem proteksi terdiri dari ujicoba kinerja perangkat keras dan perangkat lunak. Ujicoba ini meliputi: 1. Uji proteksi terhadap arus listrik berlebih (hardware) 2. Uji proteksi terhadap muatan listrik berlebih (software) 3. Uji proteksi terhadap arus listrik rata-rata berlebih (software) UJI PROTEKSI TERHADAP ARUS LISTRIK BERLEBIH Uji proteksi terhadap arus listrik berlebih bertujuan untuk menghindari kesalahan yang diakibatkan oleh OpenMCS dalam membangkitkan sinyal arus listrik. Ujicoba ini berbeda dengan ujicoba amplitudo sinyal dan tidak terkait dengan tingkat kesalahan yang dihasilkan dari hasil ujicoba amplitudo sinyal. Uji proteksi 64
14 terhadap arus listrik berlebih menguji aktivasi sistem proteksi atas arus listrik berlebih yang terdapat pada sistem pengaman OpenMCS. Ujicoba ini berfungsi untuk mengantisipasi apabila terjadi kerusakan internal pada OpenMCS sehingga alat tidak akan membangkitkan tegangan lebih dari 30,7 volt. Dengan demikian sistem proteksi akan melindungi pasien dari bahaya arus listrik yang lebih dari 1000 µa. Selain itu, ujicoba sistem proteksi ini juga berfungsi sebagai uji alat OpenMCS dalam mendeteksi ketepatan pemasangan elektroda sebelum OpenMCS membangkitkan pulsa stimulasi. Data ujicoba proteksi terhadap arus listrik berlebih ditunjukkan pada tabel 4.4. Tabel 4. 4 Uji proteksi terhadap arus listrik berlebih No. Idata (µa) Nilai RB (kω) Vo (V) % Kesalahan ,000 0,98% ,800 0,33% ,900 0,65% ,5 31,000 0,98% ,7 30,850 0,49% ,600 0,33% ,6 30,520 0,59% ,5 30,800 0,33% ,2 30,780 0,26% ,000 0,98% Data uji proteksi terhadap arus berlebih dilakukan dengan menguji nilai hambatan beban maksimum yang diperbolehkan untuk setiap tingkat arus listrik. Dengan ujicoba proteksi terhadap arus listrik berlebih, pasien akan terlindungi dari bahaya kelebihan arus listrik yang diterimanya pada saat terapi berlangsung. Dari data tabel 4.4 diperoleh data bahwa pada setiap kenaikan nilai arus listrik, nilai hambatan beban yang diperbolehkan semakin kecil. Hal ini terjadi sebagai akibat dari adanya tegangan batas maksimum Op-Amp OPA2544 yang diatur mempunyai nilai maksimum 30,7 volt. Data pengukuran pada tabel 4.4 menunjukkan hasil pengukuran respon sistem proteksi arus listrik berlebih pada 65
15 nilai hambatan tertentu. Semakin besar nilai kesalahan yang terjadi menunjukkan respon yang kurang baik dari sistem proteksi arus listrik berlebih. Dari tabel 4.4, diperoleh data bahwa tingkat kesalahan sistem proteksi arus listrik berlebih pada OpenMCS mempunyai nilai rata-rata 0,59% dengan kesalahan maksimum 0,98%. Tingkat kesalahan ini masih berada dalam rentang toleransi untuk aplikasi pengobatan UJI PROTEKSI TERHADAP MUATAN LISTRIK BERLEBIH Ujicoba kedua dari sistem proteksi OpenMCS adalah uji proteksi terhadap muatan listrik berlebih. Sesuai dengan persyaratan elektroterapi arus mikro, nilai muatan listrik yang diberikan kepada pasien tidak boleh melebihi 187 µc tiap pulsanya. [10] Untuk itu tiap kali sebelum pulsa dibangkitkan program µstims selalu melakukan perhitungan atas nilai muatan listrik yang akan diberikan kepada pasien. Data hasil uji proteksi terhadap muatan listrik berlebih ditunjukkan pada tabel 4.5. Tabel 4. 5 Uji proteksi terhadap muatan listrik berlebih No. I (µa) Lebar Pulsa (ms) Muatan (µc) % Kesalahan ,259 0,14% ,000 0,00% ,824 0,44% ,727 0,92% ,877 1,00% ,883 1,54% ,569 0,84% ,765 0,41% ,309 0,70% ,811 0,97% Dari tabel 4.5 didapat data bahwa perhitungan proteksi terhadap muatan listrik berlebih mempunyai rata-rata tingkat kesalahan 0,70% dengan kesalahan 66
4.2.3 UJI PROTEKSI TERHADAP ARUS LISTRIK RATA RATA BERLEBIH
maksimum 1,54%. Nilai kesalahan rata-rata kurang dari 1% ini menunjukkan proteksi terhadap muatan listrik berlebih memadai untuk diterapkan pada sistem terapeutik. Tetapi data kesalahan maksimum yang mencapai
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan diuraikan tentang perancangan dan implementasi sistem yang meliputi metode pengembangan perangkat stimulasi arus mikro, perancangan dan implementasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, dan sistematika penelitian yang berjudul Pengembangan Alat Stimulasi dan Sinyal Terapi Elektrik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penalitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juni 2012 yang dilaksanakan di Laboratorium Biofisika Departemen Fisika
Lebih terperinciPENGEMBANGAN ALAT STIMULASI DAN SINYAL TERAPI ELEKTRIK ARUS MIKRO SISTEM TERBUKA SEBAGAI INSTRUMEN PENELITIAN MEDIS TESIS
PENGEMBANGAN ALAT STIMULASI DAN SINYAL TERAPI ELEKTRIK ARUS MIKRO SISTEM TERBUKA SEBAGAI INSTRUMEN PENELITIAN MEDIS TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Elektrokardiogram (EKG) merupakan sinyal fisiologis yang dihasilkan oleh aktifitas kelistrikan jantung. Sinyal ini direkam menggunakan perangkat elektrokardiograf.
Lebih terperinci2.1 PENJELASAN SINGKAT TERAPI ELEKTRIK ARUS MIKRO
BAB 2 STUDI PUSTAKA Bab ini berisi tentang hasil-hasil studi pustaka yang digunakan dalam mengembangkan OpenMCS dan µstims. Bab ini membahas tentang penjelasan singkat terapi elektrik arus mikro, alat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras sistem terdiri dari 3 bagian, yakni mekanik, modul sensor berat, dan modul sensor gas. Berikut dibahas bagian demi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. Perancangan alat penelitian dilakukan di Laboratorium Elektronika, Laboratorium
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret - Mei 2015 dan tempat
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret - Mei 205 dan tempat pelaksanaan penelitian ini di Laboratorium Elektronika Jurusan Fisika Fakultas Matematika
Lebih terperinciInput ADC Output ADC IN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil yang diperoleh dari pengujian alat-alat meliputi mikrokontroler, LCD, dan yang lainnya untuk melihat komponen-komponen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan
BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, akan dilakukan beberapa langkah untuk membuat alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan alat pendeteksi frekuensi detak
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN
34 BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan dari bulan Maret 2013, bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,
41 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, bertempat di Laboratorium Instrumentasi Jurusan Fisika Fakultas Matematika
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari 2015. Perancangan dan pengerjaan perangkat keras (hardware) dan laporan
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Instrumentasi Medis Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian dilakukan di Laboratorium Elektronika, dan Laboratorium Instrumentasi Medis Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada alat ini. Dimulai dari uraian perangkat keras lalu uraian perancangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth Gambar 4. 1 Rangkaian keseluruhan EMG dilengkapi bluetooth Perancangan EMG dilengkapi bluetooth dengan tampilan personal computer
Lebih terperinciPERCOBAAN 5 REGULATOR TEGANGAN MODE SWITCHING. 1. Tujuan. 2. Pengetahuan Pendukung dan Bacaan Lanjut. Konverter Buck
PEROBAAN 5 REGUATOR TEGANGAN MODE SWITHING 1. Tujuan a. Mengamati dan mengenali prinsip regulasi tegangan mode switching b. Mengindetifikasi pengaruh komponen pada regulator tegangan mode switching c.
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Blok Diagram Blok diagram ini dimaksudkan untuk dapat memudahkan penulis dalam melakukan perancangan dari karya ilmiah yang dibuat. Secara umum blok diagram dari
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja
BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja sistem, baik secara keseluruhan ataupun kinerja dari bagian-bagian sistem pendukung. Perancangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan mulai dilaksanakan pada Bulan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan
23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV.1 Deskripsi Perangkat Perangkat yang dirancang dalam tugas akhir ini merupakan sistem instrumentasi pengukuran yang bertujuan untuk merekam data sinyal dari
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Realisasi Perangkat Keras Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara otomatis menggunakan sensor suhu LM35 ditunjukkan pada gambar berikut : 8 6
Lebih terperinciBAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas
BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Blok Diagram Sistem Sensor Gas Komparator Osilator Penyangga/ Buffer Buzzer Multivibrator Bistabil Multivibrator Astabil Motor Servo Gambar 4.1 Blok Diagram
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Elektronika Dasar Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Lampung.
30 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Maret 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN
35 BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar
Lebih terperinciClamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller
Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Tanu Dwitama, Daniel Sutopo P. Politeknik Batam Parkway Street, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia E-mail: tanudwitama@yahoo.co.id, daniel@polibatam.ac.id
Lebih terperinciRancangan Awal Prototipe Miniatur Pembangkit Tegangan Tinggi Searah Tiga Tingkat dengan Modifikasi Rangkaian Pengali Cockroft-Walton
Rancangan Awal Prototipe Miniatur Pembangkit Tegangan Tinggi Searah Tiga Tingkat dengan Modifikasi Rangkaian Pengali Cockroft-Walton Waluyo 1, Syahrial 2, Sigit Nugraha 3, Yudhi Permana JR 4 Program Studi
Lebih terperinciDesain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil
Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil Respati Noor 1) Leonardus Heru P 2) 1) Jurusan Teknik Elektro UNIKA Soegijapranata, Semarang 50234, email : reswi_83@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Bab ini menjelaskan tentang pengujian program yang telah direalisasi.
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Bab ini menjelaskan tentang pengujian program yang telah direalisasi. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah program yang telah direalisasi sesuai dengan
Lebih terperinciDesain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil
Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil Respati Noor 1) Leonardus Heru P 2) 1) Jurusan Teknik Elektro UNIKA Soegijapranata, Semarang 50234, email : reswi_83@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS 4.1 Perhitungan Frekuensi Cacat Bantalan Spesimen Uji Perhitungan frekuensi cacat spesimen bantalan uji dilakukan dengan memanfaatkan fitur GUIDE yang terdapat pada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini akan dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro
37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini akan dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung. Penelitian dimulai pada bulan Februari 2011
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN ALAT
BAB IV PEMBAHASAN ALAT Pada bab pembahasan alat ini penulis akan menguraikan mengenai pengujian dan analisa prototipe. Untuk mendukung pengujian dan analisa modul terlebih dahulu penulis akan menguraikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sudah bisa kita rasakan sekarang ini. Peralatan medis. membantu di dalam diagnosis, monitoring atau terapi medis.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia kesehatan penggunaan peralatan medis berteknologi canggih sudah bisa kita rasakan sekarang ini. Peralatan medis ini dirancang untuk membantu di dalam diagnosis,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro
22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober
Lebih terperinciBAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL
BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL 5.1 Respon Sensor Arus Pengujian terhadap sensor arus terbagi menjadi dua, yaitu pengujian tanpa rangkaian pengkodisisan sinyal (transformator arus dan sensor
Lebih terperinciBAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan
BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November
23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan
Lebih terperinci3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan
Lebih terperinciTUJUAN Setelah menyelesaikan perkuliahan ini peserta mampu:
TUJUAN Setelah menyelesaikan perkuliahan ini peserta mampu: Menggunakan rumus-rumus dalam rangkaian elektronika untuk menganalisis rangkaian pengkondisi sinyal pasif Menggunakan kaidah, hukum, dan rumus
Lebih terperinciBAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN
BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan Alat Simulasi Pembangkit Sinyal Jantung, berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran ph makin dibutuhkan, bukan hanya oleh perusahaan berskala besar tetapi juga perusahaan berskala kecil misalnya tambak ikan dan udang milik warga perseorangan.
Lebih terperinciRANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16
Enis F., dkk : Rancang Bangun Data.. RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis Fitriani, Didik Tristianto, Slamet Winardi Program Studi Sistem Komputer,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat
Lebih terperinciRANGKAIAN SERI-PARALEL
RANGKAIAN SERI-PARALEL 1. Contoh Rangkaian Seri-Paralel Contoh 1 Rangkaian pada Gambar 1, hitunglah : a. arus pada setiap elemen b. tegangan pada setiap elemen c. gunakan hukum tegangan Kirchhoff Contoh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang sangat vital, karena jantung
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang sangat vital, karena jantung berfungsi untuk memompakan darah ke seluruh jaringan tubuh. Jika terjadi gangguan pada jantung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
2 BAB III METODE PENELITIAN Pada skripsi ini metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai adalah membuat suatu alat yang dapat mengkonversi tegangan DC ke AC.
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN ANALISA
BAB IV DATA DAN ANALISA 4.1 Hasil Perancangan Berikut ini adalah hasil perancangan universal gas sensor menggunakan analog gas detector gas MQ-2 dan arduino uno r3 ditampilkan pada LCD 16x2. Gambar 4.1
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan perangkat keras (hardware) yang berupa komponen fisik penunjang seperti IC AT89S52 dan perangkat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengukuran resistivitas dikhususkan pada bahan yang bebentuk silinder. Rancangan alat ukur ini dibuat untuk mengukur tegangan dan arus
Lebih terperinciBAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI
BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI 3.1 Pendahuluan Pada tugas akhir ini akan membahas tentang pengisian batere dengan metode constant current constant voltage. Pada implementasinya mengunakan rangkaian konverter
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Telah direalisasikan alat pendeteksi logam yang terbuat dari induktor
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Telah direalisasikan alat pendeteksi logam yang terbuat dari induktor Perangkat terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak dimana koil datar. perangkat
Lebih terperinciPenguat Inverting dan Non Inverting
1. Tujuan 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian op-amp sebagai penguat inverting dan non inverting. 2. Mengamati fungsi kerja dari masing-masing penguat 3. Mahasiswa dapat menghitung penguatan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar dapat mengetahui karakteristik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.
44 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium
Lebih terperincipenulisan ini dengan Perancangan Anti-Aliasing Filter Dengan Menggunakan Metode Perhitungan Butterworth. LANDASAN TEORI 2.1 Teori Sampling Teori Sampl
PERANCANGAN ANTI-ALIASING FILTER DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERHITUNGAN BUTTERWORTH 1 Muhammad Aditya Sajwa 2 Dr. Hamzah Afandi 3 M. Karyadi, ST., MT 1 Email : muhammadaditya8776@yahoo.co.id 2 Email : hamzah@staff.gunadarma.ac.id
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA MERANGKAI DAN MENGUJI OPERASIONAL AMPLIFIER UNIT : VI
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA MERANGKAI DAN MENGUJI OPERASIONAL AMPLIFIER UNIT : VI NAMA : REZA GALIH SATRIAJI NOMOR MHS : 37623 HARI PRAKTIKUM : SENIN TANGGAL PRAKTIKUM : 3 Desember 2012 LABORATORIUM
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MODEL PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK ALTERNATIF DENGAN MEMANFAATKAN PUTARAN KUBAH MASJID TERKENDALI MIKRO AT89S52
RANCANG BANGUN MODEL PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK ALTERNATIF DENGAN MEMANFAATKAN PUTARAN KUBAH MASJID TERKENDALI MIKRO AT89S52 TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Cara Kerja Sistem Dalam cara kerja sistem dari alat yang akan dibuat dapat di tunjukan pada gambar blok diagram 4.1 sebagai berikut : Gambar 4.1 Diagram Blok Cara Kerja Sistem
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR SISTEM METERAN AIR DIGITAL DENGAN KOMUNIKASI DATA WIRELESS
BAB II KONSEP DASAR SISTEM METERAN AIR DIGITAL DENGAN KOMUNIKASI DATA WIRELESS Konsep dasar dari sistem ini terdiri dari tiga buah komponen utama yang saling berkaitan. Komponen pertama adalah pelanggan,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik dan instalasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Oksigen merupakan gas yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia membutuhkan kadar oksigen yang cukup dalam tubuh untuk dapat bertahan hidup. Sehingga perlu
Lebih terperinciTugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN
Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNDIKSHA OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN
Lebih terperinciSISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS BERDASARKAN INTENSITAS CAHAYA DAN KEBERADAAN MANUSIA DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER
SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS BERDASARKAN INTENSITAS CAHAYA DAN KEBERADAAN MANUSIA DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER [1] Erick Gustian, [2] Dedi Triyanto, [3] Tedy Rismawan [1][2][3] Jurusan Sistem
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam
Lebih terperinciBAB IV Pengujian. Gambar 4.1 Skema pengujian perangkat keras
BAB IV Pengujian 4.1 Pendahuluan Untuk mengetahui kinerja perangkat filter anti-gempa yang telah dibuat, dalam tahap akhir penelitian ini dilakukan beberapa pengujian. Pengujian yang dilakukan terdiri
Lebih terperinciTrio Novrizal¹, -². ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2006 PERANCANGAN PERANGKAT MONITORING ECG (ELECTROCARDIOGRAM) DENGAN VISUALISASI LCD GRAFIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 DESIGN DEVICE ECG MONITORING
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. daripada meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern seperti sekarang ini, selain untuk meringankan kerja manusia, alat-alat yang digunakan oleh manusia diharapkan mempunyai nilai lebih daripada meringankan
Lebih terperinciINSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)
INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING) I. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Inverting ini adalah: 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat inverting sebagai
Lebih terperinciGambar 3.1. Diagram alir metodologi perancangan
19 BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Metode Perancangan Berikut merupakan diagram alur kerja yang menggambarkan tahapantahapan dalam proses rancang bangun alat pemutus daya siaga otomatis pada Peralatan
Lebih terperinciPerancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt
Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Januari 2016 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.4 No.1 Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat peraga Horizontal Axis Wind Turbine. 3.1 Gambaran Alat Alat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN
26 BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Generator Pengujian ini dilakukan untuk dapat memastikan generator bekerja dengan semestinya. pengujian ini akan dilakukan pada keluaran yang dihasilakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar
28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciALAT UKUR ELEKTRONIKA DAN METODE PENGUKURAN
MODUL ALAT UKUR ELEKTRONIKA DAN METODE PENGUKURAN 24 JP (1080 menit) Pengantar Dalam modul ini dibahas materi tentang Alat Ukur Elektronika dan Metode Pengukuran yang meliputi pendahuluan, multi meter,
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan yang
Lebih terperinci1. OSILOSKOP. Osiloskop adalah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan
SRI SUPATMI,S.KOM 1. OSILOSKOP Osiloskop adalah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan menunjukkan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya. Sebuah graticule
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Frekuensi identik dengan banyaknya jumlah gelombang per satu perioda waktu.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Frekuensi adalah salah satu parameter dalam operasi sistem tenaga listrik. Frekuensi identik dengan banyaknya jumlah gelombang per satu perioda waktu. Generator pada
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas mengenai langkah-langkah pengujian, proses pengumpulan data dan pengolahan data menjadi informasi yang akan dianalisis. Pengujian dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada Bab empat ini berisi mengenai hasil pengukuran alat yang dirancang beserta perbandingan terhadap hasil dari pengukuran oleh alat pembanding dan analisa dari alat yang
Lebih terperinciADC dan DAC Rudi Susanto
ADC dan DAC Rudi Susanto Analog To Digital Converter Sinyal Analog : sinyal kontinyu atau diskontinyu yang didasarkan pada waktu. Sinyal analog dapat dihasilkan oleh alam atau buatan. Contoh sinyal analog
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION
NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi S-1 Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciPerancangan Simulator EKG (Elektronik Kardiogra) Menggunakan Software Proteus 8.0
Perancangan Simulator EKG (Elektronik Kardiogra) Menggunakan Software Proteus 8.0 Suroso Andrianto dan Laela Sakinah Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknik Multimedia Cendekia Abditama Tangerang, Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. resistor, kapasitor ataupun op-amp untuk menghasilkan rangkaian filter. Filter analog
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Filter merupakan suatu perangkat yang menghilangkan bagian dari sinyal yang tidak di inginkan. Filter digunakan untuk menglewatkan atau meredam sinyal yang di inginkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Dalam penelitian ini terdapat beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti laksanakan mulai dari proses perancangan model dari sistem hingga hasil
Lebih terperinciDisusun Oleh: Kevin Yogaswara ( ) Meitantia Weni S B ( ) Pembimbing: Ir. Rusdhianto Effendi AK., MT.
Disusun Oleh: Kevin Yogaswara (2207 030 006) Meitantia Weni S B (2207 030 055) Pembimbing: Ir. Rusdhianto Effendi AK., MT. PROGRAM STUDI DIII TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Setelah memahami penjelasan pada bab sebelumnya yang berisi tentang metode pengisian, dasar sistem serta komponen pembentuk sistem. Pada bab ini akan diuraikan mengenai perancangan
Lebih terperinciPENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA. Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar.
PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar Abstrak Penerapan teknologi otomatis dengan menggunakan sistem
Lebih terperinciJURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6 1
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6 1 PENGGUNAAN TERMOKOPEL TIPE K BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 UNTUK MENGUKUR SUHU RENDAH DI MESIN KRIOGENIK Sigit Adi Kristanto, Bachtera Indarto
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah
Lebih terperinci