PERCOBAAN IV PEMBUATAN BUFFER Tujuan Menghitung dan pembuat larutan buffer atau dapar untuk aplikasi dalam bidang farmasi.

dokumen-dokumen yang mirip
kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

Nova Nurfauziawati Kelompok 11A V. PEMBAHASAN

PETA KONSEP. Larutan Penyangga. Larutan Penyangga Basa. Larutan Penyangga Asam. Asam konjugasi. Basa lemah. Asam lemah. Basa konjugasi.

Larutan Penyangga XI MIA

LARUTAN PENYANGGA Bahan Ajar Kelas XI IPA Semester Gasal 2012/2013

I. LARUTAN BUFFER. 1. Membuat Larutan Buffer 2. Mempelajari Daya Sanggah Larutan Buffer TINJAUAN PUSTAKA

Larutan penyangga dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

LAPORAN PRAKTIKUM 3 ph METER, BUFFER, dan PENGENCERAN DISUSUN OLEH : MARIA LESTARI DAN YULIA FITRI GHAZALI Kamis 04 Oktober s/d 16.

Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan harga ph terhadap pengaruh penambahan sedikit asam atau basa, atau terhadap pengenceran.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR LARUTAN BUFFER

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

Larutan Dapar Dapar adalah senyawa-senyawa atau campuran senyawa yang dapat meniadakan perubahan ph terhadap penambahan sedikit asam atau basa.

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Metodologi Penelitian

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

LARUTAN ASAM-BASA DAN LARUTAN PENYANGGA

Tentukan ph dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion H + sebesar 10 4 M dengan tanpa bantuan alat hitung kalkulator!

Titrasi asam kuat-basa kuat

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

Penambahan oleh sedikit asam-kuat (H + ) menyebabkan kesetimbangan. CH 3 COOH(aq) CH 3 COO - (aq) + H + (aq) (9.1) asam lemah

Titrasi Asam Basa. Sophi Damayanti

wanibesak.wordpress.com 1

Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA.

CH 3 COONa 0,1 M K a CH 3 COOH = 10 5

Lampiran 2.2 (Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

BAB 7. ASAM DAN BASA

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina ( ) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS

PERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA

DERAJAT KEASAMAN (ph)

Kesetimbangan Kimia. A b d u l W a h i d S u r h i m

M 0,4 0,1 0,2 B 0,1 0,1 0,1 0,1 S 0,3-0,3 0,1 POH = -

Laporan Praktikum ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

kimia TITRASI ASAM BASA

LAPORAN PRATIKUM II PRATIKUM PH METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

H + + OH - > H 2 O. Jumlah mol asam (proton) sama dengan jumlah mol basa (ion hidroksida). Stoikiometri netralisasi

Soal dan Pembahasan Asam Basa, Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, dan K SP

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

MATERI HIDROLISIS GARAM KIMIA KELAS XI SEMESTER GENAP

TITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR

Laporan Praktikum 3. Praktikum 3 : ph meter, Persiapan larutan penyangga, Pengenceran stok glukosa. Oleh : Rebecca Rumesty L dan Jimmy

NETRALISASI ASAM BASA SEDERHANA

SOAL KIMIA 1 KELAS : XI IPA

SKL- 3: LARUTAN. Ringkasan Materi. 1. Konsep Asam basa menurut Arrhenius. 2. Konsep Asam-Basa Bronsted dan Lowry

Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat

Bab II Tinjauan Pustaka. Asam basa Konjugasi Menurut Bronsted Lowry

Lampiran Sumber Belajar : Purba, Michael Kimia SMA. Erlangga. Jakarta

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN KONSENTRASI LARUTAN H 2 SO 4 DAN KONSENTRASI LARUTAN CH 3 COOH DENGAN TITRASI ASAM BASA (ASIDI-ALKALIMETRI)

GALAT TITRASI. Ilma Nugrahani

SOAL LARUTAN PENYANGGA MAN 2 KAB. BOGOR

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN LAJU REAKSI DAN TETAPAN LAJU

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

LEMBAR SOAL. Mata pelajaran : Kimia. Kelas/Program : XI/IPA Hari, tanggal : Selasa, 8 April 2008 Alokasi waktu : 90 Menit

Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : WIB

LAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

Dikenal : - Asidimetri : zat baku asam - Alkalimetri : zat baku basa DASAR : Reaksi penetralan Asam + Basa - hidrolisis - buffer - hal lain ttg lart

Soal-Soal. Bab 7. Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Larutan Penyangga

Teori Asam-Basa Arrhenius

2/14/2012 LOGO Asam Basa Apa yang terjadi? Koma Tulang keropos Sesak napas dll

BAB I PRAKTIKUM ASIDI AL-KALIMETRI

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab 16. Asam dan Basa

KONTROL KEASAMAN LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

Artikel Kimia tentang Peranan Larutan Penyangga

SMP kelas 7 - KIMIA BAB 3. ASAM, BASA, DAN GARAMLatihan Soal 3.7

Kimia UMPTN Tahun 1981

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299

PRAKTIKUM 3 : PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, PENGENCERAN STOK GLUKOSA. Oleh : Henny Erina Saurmauli Ompusunggu. Jekson Martiar Siahaan

LAPORAN PRAKTIKUM 2. : Magister Ilmu Biolmedik : ph meter, persiapan larutan penyangga Tanggal pelaksanaan : 10 Maret 2015

SMA UNGGULAN BPPT DARUS SHOLAH JEMBER UJIAN SEMESTER GENAP T.P 2012/2013 LEMBAR SOAL. Waktu : 90 menit Kelas : XII IPA T.

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA DAN PENGENCERAN GLUKOSA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, PENGENCERAN STOK GLUKOSA Oleh: Melviana Aditya Candra

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

2. Konfigurasi elektron dua buah unsur tidak sebenarnya:

LAPORAN PRAKTIKUM 2:

LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil analisis P-larut batuan fosfat yang telah diasidulasi dapat dilihat pada Tabel

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAB LARUTAN PENYANGGA. Click to edit Master subtitle style 4/8/12

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan B. Tujuan Percobaan

LAPORAN PRAKTIKUM 2 BM 506. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

LEMBARAN SOAL 11. Sat. Pendidikan

BERKAS SOAL BIDANG STUDI: KIMIA PRAKTIKUM MODUL I KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2012

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C : PENDIDIKAN MIPA

Larutan Asam-Basa. Sifat Larutan Asam dan Basa. Penentuan ph Larutan Asam Kuat dan Basa Kuat. Penentuan ph Larutan Asam Lemah dan Basa Lemah

LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, DAN PENGENCERAN

Disusun Oleh: Anastasia Latif ( XI IPA 1 ) Christine ( XI IPA 1 ) Josephine Putri ( XI IPA 2 ) Kelvin Ricky (XI IPA 2 ) Patty Regina (XI IPA 1 )

PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan.

Reaksi dalam larutan berair

Transkripsi:

A B PERCOBAAN IV PEMBUATAN BUFFER Tujuan Menghitung dan pembuat larutan buffer atau dapar untuk aplikasi dalam bidang farmasi. Dasar Teori Larutan penyangga atau larutan buffer atau larutan dapar merupakan suatu larutan yang dapat menahan perubahan ph yang besar ketika ion-ion hidrogen atau hidrosika ditambahkan, atau ketika larutan itu diencerkan. Secara umum, larutan buffer mengandung pasangan asam-basa konjugat atau terdiri dari campuran asam lemah dengan garam yang mengandung kation yang sama dengan basa lemahnya. Oleh karena mengandung komponen asam dan basa tersebut, larutan buffer dapat bereaksi dengan asam (ion H + ) maupun dengan basa (ion OH - ) apa saja yang memasuki larutan. Oleh karena itu, penambahan sedikit asam ataupun sedikit basa kedalam larutan buffer tidak mengubah ph-nya. Larutan penyangga dapat dibedakan atas larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. Apabila asam lemah dicampur dengan basa konjugasinya maka akan terbentuk larutan buffer asam, dimana larutannya mempertahankan ph pada daerah asam (ph 7). Buffer dapat dibagi menjadi 3 jenis sesuai kapasitasnya, yaitu buffer yang kapasitasnya 0, buffer yang kapasitasnya tak hingga, serta buffer yang kapasitasnya dibatasi sebanyak n. Buffer dengan kapasitas terbatas inilah yang disebut sebagai bounded-buffer (Underwood, 2000). Latutan buffer sering digunakan dalam bidang kimia analisis seperti pada pembuatan fase gerak pada KCKT dan ekstraksi obat dari larutan berair. Jenis buffer yang paling sederhana tersusun atas asam/basa lemah yang di kombinasikan dengan asam/basa kuat. Sistem buffer yang umum adalah sistem natrium asetat atau asam asetat. Cara langsung yang digunakan untuk membuat buffer adalah dengan menambahkan natrium hidroksida pada asam asetat sampai ph yang dikehendaki tercapai. Kisaran ph disekitar nilai pka asam atau basa lemah yang digunakan untuk membuat buffer. Sebagai contoh, nilai pka asam asetat adalah 4,76 karenanya kisaran ph buffer yang paling efektif adalah 3,76 hingga 5,76 (Rohman, 2007).

Kebutuhan buffer kadang menyulitkan karena hampir setiap analisa membutuhkan kondisi ph tertentu yang relatif stabil. Karena banyaknya macam dan jenis buffer, pemilihan buffer yang akan digunakan menjadi masalah tersendiri. Dalam memilih buffer, yang harus diperhatikan adalah ph optimum serta sifat-sifat biologisnya. Banyak jens buffer yang mempunyai impak terhadap sistem biologis, aktivitas enzim, substrat, atau kofaktor (Riyadi, 2008). Keberadaaan katalis buffer juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap laju pengerasan, reaksi degradasi dan derajat pembentukan perekat MUF (Iswanto, 2011). Buffer juga dapat digunakan dalam melihat asam/basa, melalui diagram potensial-ph tidak dapat mencakup seluruh daerah ph, karena terbatasi oleh trayek tentang ph sistem buffer. Walaupun demikian, rentang ph 3, 22-9, 03 adalah satu daerah ph penting dalam kajian korosi baja karbon, karena daerah itu meliput sebagian besar daerah peralihan korosi aktif ke keadaan pasif (Bundjali, 2004). Asam asetat dengan kosentrasi yang relatif tinggi memiliki kapasitas buffer yang lebih besar, yang artinya bahwa dengan semakin banyak tersedianya ion asetat, akan mendorong ion H + untuk berkaitan dengan ion asetat sehingga penurunan ph akibat H + tidak terjadi. Dengan kapasitas buffer yang besar, pada kondisi larutan yang lewat jenuh, partikel-partikel produk korosi dapat terbentuk lebih seragam. Partikel-partikel tersebut mampu membentuk lapisan pelindung yang lebih rapat sehingga meminimalisi serangan spesi korosif terhadap pemukaan logam. Sebaliknya, pada kapasitas buffer yang rendah, perbedaan ph antara sisi anodik dan katodik semakin tinggi sehingga proses korosif berlangsung semakin cepat. Jadi, peningkatan kosentrasi asam yang melebihi batas maksimum justru menghasilkan lapisan produk korosi yang lebih protektif karena laju pertumbuhan dari lapisan yang terbentuk pada sistem dengan kapasitas buffer tinggi lebih terkontrol dibandingkan di dalam dengan kapasitas buffer yang rendah (Santoso, 2011). Buffer pospat adalah buffer netral dengan kisaran Ph 7. Buffer pospat dapat dibuat dengan menggunakan monosodium fosfat (NaH 2 PO 4 ) dan basa konjugatnya yaitu disodium fosfat (Na 2 H2PO 4 ). Meskipun buffer fosfat juga

C merupakan larutan penyangga, namun kerja buffer ini tidak lebih dari cairan rumen dalam mempertahankan ph. Hal ini dikarenakan adanya proses saliviasi di dalam rumen. Saliva yang dihasilkan kelenjar ludah berperan sebagai buffer alami bagi rumen, sehingga kemampuan mempertahankan ph rumen lebih bagus (Daintith, 2005). Penambahan garam-garam netral ke dalam larutan buffer mengubah ph larutan dengan berubahnya kekuatan ion.perubahan kekuatan ion dan ph buffer dapat pula disebabkan oleh pengenceran. Penambahan air dalam jumlah cukup, jika tidak mengubah ph dapat mengakibatkan penyimpanan positif atau negatif sekalipun kecil sekali, karena penambahan air selain dapat mengubah nilai koefisien keaktifan, air juga dapat bertindak sebagai asam lemah atau basa lemah (Martin, 2009). Larutan buffer akan bekerja paling baik dalam mengendalikan ph pada harga ph yang hampir sama dengan pka komponen asam atau basa, yaitu ketika garam sama dengan asam. Ini dapat ditunjukkan dengan menghitung kemampuan penyangga untuk menahan perubahan ph, yang dikenal dengan kapasitas penyangga.kapasitas penyangga didefinisikan sebagai jumlah mol per liter asam atau basa monobasa kuat yang diperlukan untuk menghasilkan peningkatan atau penurunan satu unit ph didalam larutan (Cairns, 2008). Keefektifan suatu larutan penyangga dalam menahan perubahan ph persatuan asam atau basa kuat ditambahkan, mencapai nilai maksimumnya ketika rasio asam penyangga terhadap garam adalah satu. Dalam titrasi asam lemah, titik maksimum keefektifan ini dicapai bila asam tersebut ternetralkan separuh, atau ph = pka. Kapasitas suatu penyangga merupakan ukuran keefektifannya dalam perubahan ph pada penambahan asam atau basa.semakin besar konsentrasi asam dan basa konjugasinya, semakin besar kapasitas penyangga.kapasitas penyangga dapat didefinisikan secara kuantitatif dengan jumlah mol basa kuat dibutuhkan untuk mengubah ph 1 liter larutan sebesar 1 ph satuan (Svehla, 1985). Alat dan Bahan 1 Alat a Erlenmeyer 250 ml b Gelas Kimia 50 ml c Labu ukur 500 ml d ph meter

e Pipet volume 100 ml 2 Bahan a CH 3 COOH 1 N b CH 3 COONa 1 N c HCl 0,01 M; 0,1 M; 1 M d NaOH 0,01 M; 0,1 M; 1 M D Prosedur Kerja 1 Dibuat larutan buffer sebanyak 500 ml menggunakan labu ukur 500 ml. 2 Dimasukkan laruatn dapar kedalam 6 buah beaker glass 250 ml masing-masing sebanyak 50 ml meggunakan pipet volume 100 ml. 3 Dicek ph awal larutan. 4 Dilakukan perlakuan sesuai a Ditentukan ph awal (Buffer NaOH-NH 4 Cl). b Larutan dapar 1 ditambah 1 ml HCl 0,01 M, ditentukan ph. c Larutan dappar 2 ditamabh 1 ml HCl 0,1 M, ditentukan ph. d Larutan dapar 3 ditambah 1 ml HCl 1 M, ditentukan ph. e Larutan dapar 4 ditambah 1 ml CH 3 COOH 0,01 M, ditentukan ph. f Larutan dapar 5 ditambah 1 ml CH 3 COOH 0,1 M, ditentukan ph. g Larutan dapar 6 ditambah 1 ml CH 3 COOH 1 M, ditentukan ph. 5 Dilakukan percobaan diatas sesuai perlakuan dengan mengganti larutannya. a Ditentukan ph larutan awal (buffer CH 3 COOH-CH 3 COONa). b Larutan dapar 1 ditambah 1 ml NaOH 0,01 M ditentukan ph. c Larutan dapar 2 ditambah 1 ml NaOH 0,1 M, ditentukan ph. d Larutan dapar 3 ditambah 1 ml NaOH 1 M, ditentukan ph. e Larutan dapar 4 ditambah 1 ml NH 4 OH 0,01 M, ditentukan ph. f Larutan dapar 5 ditambah 1 ml NH 4 OH 0,1 M, ditentukan ph. g Larutan dapar 5 ditambah 1 ml NH 4 OH 1 M, ditentukan ph.