BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK. Kelas XI Semester 1. Meita Sandra Santhi Apriyanto Dwi Santoso Ika Yuliana Putri

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BAHASA INDONESIA SMK TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KISI-KISI PENULISAN SOAL KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi memunyai peranan yang sangat

RINGKASAN. Meringkas karya ilmiah yang sudah ada dengan menggunakan bahasa pengarang asli.

33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

ANALISIS FITUR KEBAHASAAN DALAM TEKS ULASAN

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan prosedur ilmiah. Karya ilmiah merupakan suatu tulisan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

XII. PEMINATAN BAHASA DAN BUDAYA A.Bahasa dan Sastra Indonesia. Satuan Pendidikan : SMA/MA : X (sepuluh) Kompetensi Inti : KI 4 :

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI. Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah

: Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu

SOLUSI PR ONLINE MATA UJIAN: BAHASA INDONESIA (KODE: P10)

: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Kalimat Efektif II

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SILABUS. : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,

menggunakan konjungsi pada karangan yang dibuatnya.

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

TATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kita dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat menjamin kelangsungan

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018

KALIMAT. Menu SK DAN KD. Pengantar: Bahasa bersifat Hierarki 01/08/2017. Oleh: Kompetensi Dasar: 3. Mahasiwa dapat menjelaskan kalimat

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan kemampuan berbahasa produktif yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Medan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII / 1 Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

KALIMAT EFEKTIF. Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Bahasa Indonesia Dosen Pengampu: Ibu Suprihatiningsih

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kesalahan berbahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbahasa, kedua kemampuan tersebut, reseptif dan produktif, merupakan

Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan

PR ONLINE MATA UJIAN : BAHASA INDONESIA XII SMA (KODE: S03)

SILABUS PEMBELAJARAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan terdapat hubungan

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

SILABUS PEMBELAJARAN

KETUNTASAN KELULUSAN MINIMAL (KKM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PEMBAHASAN. 2. KUNCI A Pembahasan: Keistimewaan tokoh Jenderal Soedirman seorang pahlawan nasional (A).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk paragraf deduktif dan induktif belum ada. Penelitian yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup suatu Bangsa dan Negara. Hal ini karena pendidikan

SILABUS. Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Keterampilan Dasar Menulis

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER

KISI-KISI SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Bahasa yang Efisien & Efektif dalam Iptek

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BUKU AJAR. Bahasa Indonesia. Azwardi, S.Pd., M.Hum

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

STUDI KETERBACAAN BUKU TEKS PELAJARAN SD BERSTANDAR NASIONAL. B. Identitas Buku Judul Buku :... Pengarang :... Penerbit :...

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan saat ini adalah lemahnya para pendidik dalam menggali

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya.sarana yang paling vital untuk menenuhi kebutuhan tersebut adalah

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

SILABUS PEMBELAJARAN

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2

SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi baik secara lisan, tulisan, maupun isyarat yang bertujuan untuk

ii MATEMATIKA EKONOMI: Fungsi dan Aplikasi

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia

SPESIFIKASI SOAL UASBN

Narasumber. (siswa) menit 2 x 40. Tentukan pola. Tulislah enam pokok laporan dari laporan. urutan laporan dan buktikan. dengarkan! yang kamu.

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 39 TAHUN 2007 TANGGAL 16 NOVEMBER 2007

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

Atikah Anindyarini Yuwono Suhartanto

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

KISI-KISI UJIAN AKHIR SEKOLAH SMP N I GONDANGLEGI TAHUN PELAJARAN 2015 /2016 MENGACU PADA KURIKULUM 2013

Transkripsi:

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER 2 BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA OLEH NI KADEK SRI WEDARI, S.Pd.

A. Pengertian Teks Ulasan Film/Drama Teks ulasan yaitu teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap suatu karya (drama atau film). Mengulas suatu film dan drama mengharuskan kita untuk bersikap kritis. Sikap kritis ini sangat penting agar ulasan yang kita tulis tersebut berkontribusi bagi kemajuan film dan drama itu sendiri. B. Struktur Teks Ulasan Film/Drama Struktur teks adalah bagian-bagian yang membangun sebuah teks sehingga menjadi suatu teks yang utuh. Adapun struktur yang membangun teks ulasan terdiri dari orientasi, tafsiran, evaluasi, dan rangkuman. 1. Orientasi (Pendahuluan), berisi pengenalan tentang gambaran umum mengenai sebuah karya (film dan drama) yang akan diulas. Gambaran umum ini menyiapkan "latar belakang" bagi pembaca mengenai apa yang akan diulas. 2. Tafsiran, berisi gambaran detail mengenai sebuah karya (film dan drama) yang diulas, misalnya bagian-bagian dari hasil karya, keunikan, keunggulan, kualitas, dan sebagainya. 3. Evaluasi, berisi pandangan dari pengulas mengenai hasil karya yang diulas. Hal ini dilakukan setelah melakukan tafsiran yang cukup terhadap hasil karya tersebut. Pada bagian ini penulis akan menyebutkan bagian yang bernilai (kelebihan) atau bagian yang kurang bernilai (kekurangan) dari suatu karya (film dan drama). 4. Rangkuman, berisi kesimpulan dari ulasan terhadap suatu karya (film dan drama). Bagian ini juga memuat komentar penulis apakah hasil karya tersebut bernilai/berkualitas atau tidak untuk ditonton/disaksikan. C. Ciri Bahasa Teks Ulasan Film/Drama Teks ulasan memiliki karakteristik tertentu dalam bahasa yang digunakannya, termasuk teks ulasan film. Ciri bahasa teks ulasan film adalah sebagai berikut :

a. Konjungsi Konjungsi adalah kata yang menghubungkan antar kata, frasa atau kalimat. Konjungsi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : Konjungsi Intrakalimat, konjungsi ini dibagi menjadi 3 jenis yaitu : - Konjungsi koordinatif, konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status sintaktis yang sama/setara. - Konjungsi subordinatif, konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status sintaktis yang tidak sama/bertingkat. - Konjungsi korelatif, konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa atau klausa dan kedua unsur itu memiliki status sintaktis yang sama. Konjungsi Antarkalimat, konjungsi yang menhubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain. Konjungsi Antarparagraf, kata penhubung yang menhubungkan paragraf sebelumnya dengan paragraf selanjutnya. b. Verba Varba adalah kelas kata kerja yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya. Biasanya jenis kata ini menjadi predikat dalam suatu frasa atau kalimat. Dilihat dari hubungan verba dengan nomina dapat dibedakan menjadi 2, yaitu : Verba aktif, yaitu kata kerja yang subyeknya berperan sebagai pelaku. Biasanya verba yang demikian berprefiks me-,ber-, atau tanpa prefiks. Contoh : Kita harus mengembangkan kemampuan kita. Varba pasif, yaitu kata kerja yang subyeknya berperan sebagai sasaran. Biasanya diawali dengan prefiks ter-, atau di-. Contoh : Cerita itu harus dikembangkan lagi. Dalam verba, kita bisa mencari sinonim atau antonim. Kata Sinonim Antonim Kenyamanan Keadaan nyaman Ketidaknyamanan Ketakutan Keadaan takut keberanian

c. Nomina Nomina (kata benda) adalah kelas kata yang menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Contoh : buku, meja, kursi, dll. Terdapat 2 jenis nomina yaitu : Nomina dasar, kata benda yang secara konkret menunjukan identitas suatu benda sehingga tidak bisa lagi diuraikan kebentuk lainnnya. Nomina dasar dibagikan menjadi 2 bagian yaitu nomina umum dan nomina khusus. - Nomina umum, kata benda yang berlaku untuk umum dan menerangkan secara keseluruhan atau umum. Contoh : kota atau orang - Nomina khusus, kata benda yang tidak berlaku untuk umum, dan hanya mewakili suatu secara khusus. Contoh : Banjarnegara, Pekanbaru. Nomina turunan, merupakan jenis kata benda yang terbentuk karena proses afiksasi sebuah kata dengan kata atau afiks. Pada umumnya nomina turunan dibentuk dengan menambahkan prefix (awalan), sufiks (akhiran), konfliks (awalan dan akhiran) serta infiks (tengah) pada kata dasar. Contoh : Prefix Sufiks Infiks Konfliks Ber-lari Kritik-an S-er-abut Ber-datang-an Se-ekor Hukum-an G-er-igi Ke-indah-an d. Pronomina Pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacu nomina yang lain. Biasanya dalam teks ulasan film yang sering dipakai adalah pronomina orang ketiga, seperti ia dan nya ataupun nama tokoh. Penggolongan pronomina : Kata ganti orang : Nyonya, Tuan, Bapak, Ibu. Kata ganti pemilik : -ku, -mu, -nya. Kata ganti penanya : apa, kapan, mengapa (Askadimega) Kata ganti penunjuk : ini, itu.

Kata ganti penghubung : yang. Kata ganti tak tentu : barang siapa. e. Adjektiva Adjektiva (kata sifat) adalah kata yang digunakan untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda atau binatang. Contoh : keras, jauh, kaya, miskin, sangat miskin, sangat kaya, terlalu lelah. f. Kosakata baru Kosakata atau vocabulary adalah himpunan kata yang dikethui oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Contoh : adaptasi yang artinya penyesuaian terhadap lingkungan, pekerjaan dan pelajaran. g. Kata asing Kata asing adalah suatu istilah atau bahasa asing yang ada dalam teks ulasan film, kata ini bisa diartikan dengan menggunakan kamus atau rujukan lain yang sejenis. Contoh : leisure activity yang artinya aktivitas yang menyenangkan, dilakukan pada waktu senggang. h. Preposisi Preposisi adalah kata tugas yang berfungsi sebagai unsur pembentuk frasa preposisional. Beberapa preposisi yang terdapat di dalam bahasa Indonesia, seperti di, ke, pada, dari, secara, dan bagi. Contoh : Tiara tinggal di sebuah pemukiman kumuh. i. Kalimat simpleks Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya terdiri dari satu struktur dengan satu verba utama, atau pola kalimat tunggal. Contoh : Tumbuh-tumbuhan tergolong ke dalam makhluk hidup. j. Kalimat kompleks Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri atas dua struktur atau lebih dengan dua varba atau pola kalimat majemuk dari beberapa kalimat simpleks.

Contoh : Tanaman kacang akan tumbuh apabila petaninya rajin menyiramnya. D. Memproduksi Teks Ulasan Film/Drama Tujuan teks ulasan dibuat adalah untuk mengajarkan kita berpikir kritis dalam menganalisis suatu hal. Di dalamnya nanti akan muncul penilaian, baik dari segi kelebihan maupun kekurangannya. Ada hal-hal yang perlu kita lakukan dalam membuat teks ulasan. Pertama, menentukan subjek ulasan, apakah drama, film, cerpen, novel, komik, atau nonfiksi? Tentu saja semua bentuk hasil budaya dapat kita ulas. Namun, fokus utama kita kali ini adalah mengulas drama dan film. Pelajari subjek ulasan tersebut, baik dari segi isi maupun proses kreatif karya tersebut. Kedua, menyusun teks ulasan dan hal ini berkaitan dengan tahapan struktur teks ulasan: orientasi ^ tafsiran isi ^ evaluasi ^ rangkuman. Berikut penjelasannya! Dalam menyusun teks ulasan, hal pertama yang perlu kita lakukan adalah membuat orientasi, yaitu menulis gambaran umum karya sastra yang akan kita ulas. Hal ini dapat berupa judul, sinopsis, atau tujuan karya dibuat. Hal yang kedua adalah melakukan tafsiran isi, yaitu uraian pandangan pribadi kita sebagai pengulas. Pada bagian ini, pengulas dapat membandingkan karya tersebut dengan karya lain yang sejenis. Pengulas juga dapat memberikan penilaian, baik kelebihan, maupun kekurangan teks tersebut. Hal ketiga adalah melakukan evaluasi, yaitu penilaian secara terperinci yang mengacu pada bagian tafsiran isi. Hal terakhir adalah membuat suatu rangkuman berdasarkan keseluruhan hal yang kita dapat dari langkah-langkah sebelumnya. Sebagai bahan catatan dalam mengulas teks, ada empat jenis kritik yang perlu kita buat: kritik apresiasi, kritik eksposisi, kritik evaluasi, dan kritik prevalensi. Berikut penjabarannya! Kritik apresiasi

Kritik ini terdiri atas dua macam, yaitu kritik individual dan sosial. Dalam kritik individual, pengulas secara pribadi menunjukkan tanggapan positif dari subjek ulasan, sedangkan dalam kritik sosial, pengulas mencoba memaparkan pandangan objektif masyarakat tentang subjek ulasan. Kritik eksposisi Kritik ini mengulas subjek berdasarkan unsur intrinsiknya. Kritik evaluasi Pemindaian kerangka cerita Kritik prevalensi Kritik yang berupa ulasan umum dan luas dengan ukuran perbandingan ideal atas tontonan lain. E. Menyunting Teks Ulasan Film/Drama Menyunting dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti menyiapkan naskah siap cetak atau siap untuk diterbitkan dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi atau piliihan kata, dan struktur kalimat). Berdasarkan definisi tersebut terkandung pengertian bahwa menyunting merupakan kegiatan memeriksa dan memperbaiki naskah. Penyuntingan teks tidak hanya pada aspek mekanis kebahasaan namun juga memperhatikan aspek isi dan ide yang dikembangkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyuntingan aspek isi dan ide yakni kelogisan, kepaduan dan kesatuan gagasan, dan sarana estetik. Menyunting aspek mekanis kebahasaan dan teknis penulisan dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut: 1. Ketetapan penulisan huruf, kata, lambang bilangan, serta ketetapan penggunaan kata baca 2. Ketetapan penggunaan kata-kata untuk mengungkapkan suatu maksud sesuai situasi dan kondisi.

3. Keefektifan kalimat untuk mewakili gagasan atau perasaan penulis yang ingin disampaikan kepada pembaca. Tiga syarat kalimat efektif, yaitu: - Logis, apabila makna kalimat dapat diterima oleh jalan pikiran atau akal sehat manusia. - Hemat, apabila kalimayt yang disusun tidak menggunakan kata secara berlebihan. - Padu, apabila hubungan antarunsur dalam kalimat tidak sepadan. 4. Struktur baik kalimat harus mengandung unsur S-P. akan tetapi, dalam unsur tertentu dapat digunakan kalimat tidak lengkap. 5. Keterpaduan paragraf, yaitu memenuhi syarat: - Kelengkapan Sebuah paragraph terdiri atas kalimat topik dan kalimat penjelas, kecuali paragraph narasi atau deskripsi. - Kesatuan Sebuah paragraph memiliki gagasan pokok yang tersirat pada kalimat utama. - Urutan kalimat Kalimat disusun secara runtut sesuai jalan pikiran (deduktif, induktif, maupun deduktif-induktif) atau sesuai dengan urutan kejadian. - Koherensi Hubungan antarkalimat jelas sehingga gagasan dapat tergambar secara padu. Kaidah-kaidah yang harus diperbaiki atau diperhatikan dalam teks tersebut adalah sebagai berikut. a. Ejaan, hendakya menggunakan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) b. Tanda baca, ketepatan penggunaan dan penempatan tanda baca, misalnyan tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik koma (;), tanda titik dua (:), tanda petik satu (. ), tanda petik dua (. ), dan sebagainya. c. Diksi, yaitu pilihan kata yang sesuai dengan konteks kalimat. d. Kalimat, yaitu keefektifan kalimat. e. Paragraf, yaitu keterpaduan dan keruntutan paragrraf.

f. Keterbacaan karangan. g. Sistematika penyajian. Berdasarkan hal tersebut menyunting dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut: a. Membaca kalimat demi kalimat untuk menentukan kesalahan penggunaan ejaan,pemilihan kata atau pola kalimat. b. Membetulkan kesalahan penggunaan ejaan, mengganti kata yang tidak tepat dan memperbaiki kalimat yang tidak tepat. c. Membetulkan kalimat dapat dilakukan dengan cara : Menambah kata Mengganti kata Mengurangi kata d. Mengubah susunan kata dalam kalimat tersebut sehingga menjadi kalimat yang baku. e. Memeriksa keterpaduan paragraf untuk menemukan kesalahan. f. Memperbaiki kesalahan dalam paragraf dengan cara: Membuang kalimat yang tidak yang tidak baku Mengganti kaimat yang tidak padu dengan kalimat yang padu Menambah kalimat agar paragraf tersebut runtut g. Memperbaiki keruntutan paragraf dapat dilakukan dengan cara: Menbuang paragraf yang tidak padu Menempatkan paragraf pada urutan yang tepat Menambah paragraf diantara paragraf yang tidak runtut F. Mengabstraksi Teks Ulasan Film/Drama Pengertian Abstraksi Abstraksi adalah ringkasan, intisari, atau garis besar. Mengabstraksi teks ulasan drama/film adalah meringkas teks tersebut dengan menuliskan garis besar teks tersebut dalam beberapa kalimat yang padu. Abtsraksi harus memperhatikan bagian-bagian penting dari suatu teks untuk disusun menjadi sebuah garis besar yang lengkap.

Langkah-langkah Membuat Abstraksi Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk mengabstraksi teks ekplanasi kompleks adalah sebagai berikut. a. Membaca dengan cermat teks ulasan film/drama yang akan diabstraksi b. Mencatat gagasan utama dengan menggaris bawahi gagasan-gagasan penting c. Menyusun bagian-bagian penting berdasarkan struktur teks. d. Menuliskan kembali bagian-bagian penting tersebut menjadi paragraf abstraksi yang padu G. Mengonversi Teks Ulasan Film/Drama Teks ulasan film/drama dapat diubah menjadi teks lain sesuai dengan kebutuhan. Proses untuk mengubah teks ulasan film/drama menjadi bentuk teks lain dinamakan dengan istilah mengonversi. Dalam mengonversi teks ulasan film/drama menjadi teks lain, yang berubah hanya model teks, sedangkan bagian isi tetaplah sama. Proses yang harus dilakukan dalam mengonversi teks ulasan film/drama, berikut: 1. membaca teks ulasan film/drama secara keseluruhan 2. mencermati pilihan kata (diksi) yang tepat dalam teks ulasan film/drama 3. merangkum isi teks ulasan film/drama secara menyeluruh 4. menentukan jenis teks apa yang digunakan sebagai konversi 5. menulis ulang teks ulasan film/drama dalam bentuk lain 6. merevisi bentuk teks baru jika memungkinkan ada kesalahan