BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kesalahan berbahasa Indonesia
|
|
- Hadi Cahyadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kesalahan berbahasa Indonesia dalam karangan berita siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Surakarta disimpulkan sebagai berikut. 1. Bentuk kesalahan berbahasa dalam tulisan berita siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Surakarta dibagi menjadi tiga aspek kesalahan. Pertama, bentuk kesalahan dalam bidang ejaan (57,37%) terdiri dari dua belas jenis, yaitu: penggunaan huruf kapital, huruf miring, tanda titik, tanda koma, tanda hubung, tanda petik, penulisan lambang bilangan, singkatan, kata depan, kata turunan, bentuk ulang, dan gabungan kata. Kedua, bentuk kesalahan dalam bidang diksi (13,33%) terdiri dari tiga jenis, yaitu: ketepatan kata, kebakuan kata, dan kelaziman kata. Ketiga, bentuk kesalahan dalam penyusunan kalimat efektif (29,09%) yang terdiri dari lima jenis, yaitu: kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, kehematan kata, kecermatan dan kesantunan, serta kepaduan makna. 2. Faktor penyebab terjadinya kesalahan ejaan dalam teks berita tulisan siswa meliputi tiga hal, yakni (a) penguasaan kaidah penggunaan ejaan kurang memadai, (b) kurang konsentrasi, (c) pengaruh bahasa gaul. Faktor penyebab terjadinya kesalahan diksi dalam teks berita tulisan siswa meliputi dua hal, yakni (a) kurang memahami kaidah pemilihan kata, (b) kurangnya kosakata siswa. Faktor penyebab terjadinya kesalahan kalimat efektif dalam teks berita tulisan siswa meliputi tiga hal, yakni (a) pemahaman kaidah penulisan kalimat efektif belum memadai, (b) pengaruh bahasa ibu, (c) rendahnya frekuensi menulis. 3. Upaya mengatasi kesalahan bidang ejaan dalam teks berita tulisan siswa, antara lain (a) meningkatkan pemahaman kaidah penggunaan ejaan, (b) menciptakan suasana kelas yang kondusif, (c) menggunakan bahasa yang baik dan benar di lingkungan sekolah. Upaya mengatasi kesalahan bidang diksi dalam teks berita tulisan siswa, antara lain (a) meningkatkan pemahaman kaidah pemilihan kata, 110
2 111 (b) penggunaan teknik peer-correction. Upaya mengatasi kesalahan penulisan kalimat efektif dalam teks berita tulisan siswa, antara lain (a) meningkatkan pemahaman kaidah penulisan kalimat efektif, (b) menggunakan pendekatan proses, (c) meningkatkan frekuensi menulis. B. Implikasi Dengan adanya teori-teori kebahasaan yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini, dapat menambah pengetahuan dan pemahaman pembaca tentang kesalahan berbahasa, khususnya dalam bidang ejaan, diksi, dan penyusunan kalimat efektif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini juga dapat memberikan referensi kepada guru, siswa, atau pembaca pada umumnya tentang kesalahan berbahasa dalam karangan. Penelitian ini juga memberikan wawasan bahwa kajian analisis kesalahan berbahasa dibutuhkan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa siswa. Sebuah karangan yang baik tentu harus memperhatikan penggunaan kaidah kebahasaannya. Hasil tulisan siswa, masih banyak ditemukan penggunaan kaidah kebahasaan yang kurang tepat, baik dalam bidang ejaan, diksi, maupun kalimat efektif. Di sinilah penelitian ini berfungsi memberikan referensi dan contoh cara penulisan ejaan, pemilihat kata, dan penyusunan kalimat efektif yang tepat. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bukti bahwa penguasaan kaidah kebahasaan merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh penulis. Seorang penulis harus memiliki penguasaan kaidah kebahasaan yang baik karena akan memanfaatkannya sebagai media dalam menyampaikan gagasan kepada khalayak. Gagasan tersebut harus diorganisasikan dengan sistematis dan logis sehingga menjadi tulisan yang dapat diterima oleh pembaca. Dengan demikian, baik penulis (siswa) maupun guru diharapkan dapat meningkatkan penguasaan tentang kaidah kebahasaan dan mengimplementasikannya dengan tepat. Selain itu, guru dan pihak sekolah harus memberi kontribusi dan perhatian nyata terhadap kondisi ini agar karangan yang dihasilkan siswa semakin berkualitas, baik dari segi isi maupun bahasanya. Selain pemaparan di atas, penelitian ini juga memperkaya khazanah keilmuan tentang analisis kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam bidang
3 112 ejaan, diksi, dan penyusunan kalimat efektif. Teori-teori dalam penelitian ini juga dapat digunakan oleh peneliti lain yang meneliti dalam bidang yang sama ke depannya. Dengan demikian, akan membuka peluang dilakukannya penelitianpenelitian tentang kesalahan berbahasa Indonesia beserta faktor penyebab dan upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi kesalahan tersebut. Pemaparan hasil penelitian yang meliputi kesalahan penggunaan ejaan, diksi, dan penyusunan kalimat efektif dapat membantu siswa dalam menghasilkan tulisan yang lebih berkualitas. Dengan menerapkan kaidah bahasa Indonesia yang tepat,, secara tidak langsung siswa dapat menghasilkan tulisan yang baik. Selain itu, siswa juga bisa membedakan penggunaan bahasa yang benar dan tidak benar. Akhirnya, kesalahan-kesalahan tersebut tidak akan terulang lagi. Terkait hal ini, peran guru sangat penting dalam upaya pembinaan bahasa Indonesia siswa. Guru dapat mengoreksi penggunaan kaidah bahasa siswa. Jika masih ditemukan kesalahan, maka menjadi tugas guru untuk menunjukkan kepada siswa agar kesalahan tersebut diperbaiki. Setelah siswa mengetahui bentuk-bentuk kesalahan berbahasa dalam karangannya, siswa akan lebih memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan yang digunakan saat mengarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu faktor penyebab terjadinya kesalahan berbahasa adalah kurangnya konsentrasi siswa. Kurangnya konsentrasi siswa ini disebabkan oleh suasana kelas yang gaduh dan cara mengajar guru yang masih monoton. Oleh karena itu, guru harus lebih tegas dan mengubah cara mengajarnya dengan pendekatan yang lebih menarik. Salah satunya dengan pendekatan proses. Dengan menerapkan pendekatan proses, siswa akan melalui tahap-tahap penulisan, seperti tahap prapenulisan, penulisan, dan revisi. Melalui tahap-tahap tersebut siswa akan tahu bagaimana cara membuat perencanaan tulisan, bagaimana proses dalam menuangkan ide-idenya, dan meneliti ulang terkait dengan bahasa yang mereka gunakan. Oleh karena itu, pendekatan menulis berpendekatan proses memang harus dilakukan agar siswa dapat melewati kompleksitas proses pembuatan tulisan. Dengan mengikuti tahapan-tahapan yang semestinya dilakukan,
4 113 siswa akan belajar dan memperoleh pengalaman bagaimana proses menulis yang benar. Berdasarkan analisis data, diketahui bahwa kesalahan bidang ejaan memiliki frekuensi tertinggi. Selama ini, guru tidak selalu mengembalikan karangan siswa setelah dikumpulkan. Hal ini mengakibatkan ketidaktahuan siswa terkait kekurangan dan kesalahan berbahasa yang ada dalam karangannya. Oleh karena itu, guru seharusnya memberikan koreksi dan membahasnya bersama siswa. Dengan demikian siswa akan mengetahui letak kesalahan berbahasa dan pembenaran dari kesalahan tersebut. Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengoreksi kesalahan berbahasa dalam karangan adalah peer-correction. Dengan menggunakan teknik ini, siswa akan jauh lebih paham tentang bentuk-bentuk kesalahan berbahasa sehingga kesalahan serupa tidak akan terulang kembali. Teknik peer-correction ini juga dapat memperingan kerja guru. Karena kesibukannya, guru terkadang tidak bisa mengoreksi karangan siswa satu per satu dengan teliti. Data hasil wawancara menunjukkan bahwa sebagian siswa belum memahami kaidah penulisan teks berita dengan baik. Hal ini terlihat dari sedikitnya jumlah teks berita siswa yang memenuhi persyaratan 5W+1H. Oleh karena itu, guru harus menjelaskan kembali materi yang belum dipahami siswa, memfasilitasi dan memotivasi siswa agar lebih giat belajar. Saat kegiatan pembelajaran, guru hendaknya lebih memperhatikan tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan karena tidak semua siswa bisa langsung memahami materi tersebut. C. Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan simpulan, peneliti dapat merumuskan saran sebagai berikut. 1. Saran untuk Siswa a. Siswa harus memperluas pengetahuan tentang kaidah bahasa Indonesia agar dapat menghasilkan tulisan yang baik dan benar. Untuk memperluas pengetahuan ilmu kebahasaan bidang ejaan, diksi, dan kalimat, siswa dapat membaca berbagai sumber baik dari buku maupun internet sebagai acuan.
5 114 Siswa juga dapat membaca tulisan fiksi maupun nonfiksi untuk meningkatkan perbendaharaan kata. Tingginya frekuensi membaca tulisan fiksi maupun nonfiksi juga memudahkan siswa saat menuangkan gagasannya dalam bahasa tulis. b. Siswa diharapkan lebih memperhatikan saat guru sedang menjelaskan materi sehingga materi tersebut dapat diterima dengan baik. c. Ketika mengalami kesulitan saat menulis, hendaknya siswa bertanya kepada guru yang bersangkutan agar lebih paham. d. Siswa diharapkan lebih sering latihan menulis. Hal ini dilakukan agar siswa terbiasa dengan kegiatan menulis sehingga tidak mengalami kendala dan meminimalisasi kesalahan berbahasa dalam tulisannya. 2. Saran untuk Guru a. Guru hendaknya memberikan pengetahuan tentang kaidah kebahasaan kepada siswa di setiap proses pembelajaran menulis terlebih pada saat sebelum kegiatan mengarang. Hal ini dapat dilakukan oleh guru dengan menerapkan pendekatan proses dalam pembelajaran menulis. b. Guru hendaknya menjelaskan kembali materi yang belum dipahami siswa, dan memancing siswa agar berani bertanya tentang materi yang belum dipahami. c. Ketika melakukan penilaian hendaknya selalu bersikap objektif dan analitik saat menjumpai kesalahan penggunaan ejaan, diksi, dan kalimat yang kurang efektif. Selanjutnya, guru senantiasa membenarkan kesalahan berbahasa siswa disertai dengan analisis pembahasannya. d. Koreksi antarteman perlu diterapkan sebagai sarana melatih keaktifan siswa.. Selain itu, adanya umpan balik dari guru juga sangat perlu sehingga siswa dan guru bersama-sama dapat mengoreksi dan membenarkan kesalahan berbahasa yang ada.
6 115 e. Guru hendaknya mampu menguasai kelas dengan baik sehingga suasana pembelajaran tetap kondusif dan menyenangkan. Strategi mengajar yang digunakan hendaknya lebih variatif agar siswa tidak mudah bosan. 3. Saran untuk Sekolah a. Sekolah hendaknya melengkapi sumber pustaka terkait yang memadai, misalnya buku-buku tentang keterampilan menulis, EYD, KBBI, media massa, buku-buku fiksi, dan nonfiksi. Buku-buku tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai acuan, dan memperkaya pengetahuan, serta meningkatkan keterampilan menulis. b. Sekolah hendaknya memaksimalkan dan menyediakan media pembelajaran lain, seperti internet, LCD, dan speaker. Ketersediaan jaringan internet di sekolah dimaksimalkan dengan penambahan komputer yang tersambung dengan internet agar siswa lebih mudah mengakses materi ajar. LCD yang bermasalah di beberapa kelas hendaknya segera diperbaiki agar kegiatan belajar mengajar lebih efektif. Selanjutnya, setiap kelas perlu diberi speaker agar pemutaran media pembelajaran yang berupa video maupun audio dapat terdengar dengan jelas. c. Saat menerbitkan pengumuman maupun surat dinas di sekolah sebaiknya memperhatikan kaidah kebahasaan yang benar. Hal ini menunjukkan bahwa pihak sekolah pun ikut bertanggung jawab terhadap pembinaan bahasa Indonesia.
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan hasil temuan data dan pembahasan data penelitian mengenai analisis kesalahan berbahasa terhadap karangan eksposisi berbahasa Jawa siswa kelas
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA DALAM TEKS BERITA TULISAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA DALAM TEKS BERITA TULISAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh: NURUL HIDAYAH FITRIYANI K1211048 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan hal yang urgen peranannya dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi antarmanusia. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa pada hakikatnya merupakan suatu hal yang tak mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dan berinteraksi kepada orang lain. Kegiatan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa bisa berlangsung secara efektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang digunakan dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa memiliki arti penting bagi kehidupan yang ditunjukkan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan manusia. Manusia tidak akan melanjutkan hidup ini dengan baik dan teratur tanpa adanya bahasa. Tanpa adanya
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kelas XI SMK Negeri 1 Sawit disimpulkan sebagai berikut. 1. Bentuk kesalahan penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang pokok selain menyimak, berbicara, dan membaca. Melalui menulis akan berjalan hubungan komunikatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dalam bahasa Indonesia, ejaan memiliki pengertian yang lebih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam bahasa Indonesia, ejaan memiliki pengertian yang lebih luas, yaitu berhubungan dengan ragam bahasa tulis. Ada berbagai macam pengertian yang mencoba
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan pembelajaran wajib yang telah ditetapkan di setiap jenjang pendidikan SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi. Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 merupakan suatu bentuk pembelajaran yang berbasis teks. Pembelajaran bahasa Indonesia yang berbasis teks ini menjadikan
Lebih terperinciSEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : Bahasa Indonesia Kode Mata : DU 23111 Jurusan / Jenjang : D3 TEKNIK KOMPUTER Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA
ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Ige Janet L. W. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kompetensi bahasa Indonesia dibagi menjadi 4 aspek yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat aspek ini saling berkaitan satu dengan yang lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar siswa memiliki keterampilan berbahasa dan pengetahuan kebahasaan. Keterampilan berbahasa mencakup 4
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin jelas dan terstruktur pula pikirannya. Keterampilan hanya dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Kedua bahasa tersebut mempunyai. hubungan yang erat satu dengan lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi dalam kehidupan. Bahasa sebagai milik manusia menjadi salah satu cirri pembeda antara manusia dengan mahluk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi penting yang diajarkan di SD, karena Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat penting bagi kehidupan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam penggunaannya mengikuti syarat dan kaidah bahasa. Dengan mengikuti
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi antaranggota masyarakat dapat dipahami jika dalam penggunaannya mengikuti syarat dan kaidah bahasa. Dengan mengikuti syarat dan kaidah
Lebih terperinciPromotor: Prof. Dr. H. Samsuddin A.R., M.S. Ko-Promotor: Prof. Dr. Iskandarwassid, M.Pd. Anggota: Prof. Dr. Hj. Nenden Sri Lengkanawati, M. Pd.
Promotor: Prof. Dr. H. Samsuddin A.R., M.S. Ko-Promotor: Prof. Dr. Iskandarwassid, M.Pd. Anggota: Prof. Dr. Hj. Nenden Sri Lengkanawati, M. Pd. MAHASISWA KESULITAN MENYUSUN MAKALAH A. STUDI PENDAHULUAN
Lebih terperinciPENGGUNAAN TANDA BACA DAN HURUF KAPITAL PADA TEKS IKLAN BROSUR PENAWARAN BARANG ATAU JASA. Skripsi
PENGGUNAAN TANDA BACA DAN HURUF KAPITAL PADA TEKS IKLAN BROSUR PENAWARAN BARANG ATAU JASA Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh: Pita Erlawati A 310
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam penerapan pendekatan, metode, dan teknik dalam pengajaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa sebagai suatu proses yang sistematik selalu mengarah kepada kegiatan perencanaan, dan penilaian (evaluasi). Kemampuan guru bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar-mengajar dilakukan siswa dan guru di sekolah. Siswa mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. Kegiatan Belajar Mengajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, terutama keterampilan kebahasaan yang dimiliki.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah. Tugas guru dalam proses pembelajaran adalah membantu, membimbing, dan memimpin. Melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ejaan yang salah dalam kehidupan sehari-hari sah-sah saja, tetapi bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan sehari-hari terkadang tanpa disadari menggunakan katakata yang salah alias tidak sesuai dengan ejaan dalam Bahasa Indonesia. Ejaan yang salah dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar bidang studi bahasa Indonesia dibutuhkan adanya komunikasi antara guru dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar bidang studi bahasa Indonesia dibutuhkan adanya komunikasi antara guru dan siswa, siswa dengan siswa. Komunikasi hendaknya bersifat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang dipelajari oleh siswa, selain keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca di sekolah.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa yang bersifat produktif dan keterampilan berbahasa yang bersifat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa mencakup dua aspek, yaitu keterampilan berbahasa yang bersifat produktif dan keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif. Menulis merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Purwokerto kelas VII dengan standar kompetensi menulis yaitu mengungkapkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), khusus pada mata pelajaran Bahasa Indonesia diajarkan tentang keterampilan menulis. Salah satu materi yang diajarkan adalah
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH Disusun: INDAH FITRIANA A 310 080 016 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki peran sangat penting untuk diajarkan dalam kehidupan manusia. Dengan keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran bahasa yang berlangsung di dunia. Salah satu tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia ini adalah meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gagasan dalam bentuk tulisan. Sejalan dengan pendapat Parera menulis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu kegiatan untuk menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan. Sejalan dengan pendapat Parera menulis merupakan suatu proses.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya siswa menghadapi masalah dalam menggunakan bahasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya siswa menghadapi masalah dalam menggunakan bahasa Indonesia, khususnya bahasa tulis, termasuk siswa kelas XI Program Percepatan Belajar (Akselerasi)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang meliputi mendengarkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut erat kaitannya satu sama lain. Keterampilan berbahasa diperoleh dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat komponen keterampilan berbahasa tersebut erat kaitannya
Lebih terperinciTEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING
TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010 S K R I P S I Untuk Memenuhi Sebagai
Lebih terperinciSkripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )
0 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF NARASI DENGAN METODE BERLATIH MENULIS KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 7 BANYUDONO, BOYOLALI Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali. Walaupun tempatnya berada di tengah pedesaan, tetapi kualitasnya tidak jauh berbeda dengan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kesalahan berbahasa dalam karangan siswa kelas VI SD Al-Kautsar
165 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kesalahan berbahasa dalam karangan siswa kelas VI SD Al-Kautsar Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012-2013 telah teridentifikasi berdasarkan empat taksonomi kesalahan
Lebih terperinciINTERFERENSI BAHASA JAWA DALAM KARANGAN NARASI BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI
INTERFERENSI BAHASA JAWA DALAM KARANGAN NARASI BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi manusia, berupa lambang atau tanda dan selalu mengandung pemikiran dan perasaan. Di dalam komunikasi manusia menyampaikan pemikiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia baik lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem lambang bunyi yang
Lebih terperinciPELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH UNTUK GURU SMP SE-KOTAMADYA YOGYAKARTA
PROPOSAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH UNTUK GURU SMP SE-KOTAMADYA YOGYAKARTA Oleh: Dr. Suroso Prihadi, M. Hum. Yayuk Eny Rahayu, M. Hum. Kusmarwanti, M. Pd. PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI
PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin jelas dan terstruktur pula pikirannya. Keterampilan hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif, menulis berkaitan erat dengan aktifitas berpikir. Menulis menuntut kemampuan berpikir yang memadai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis adalah keterampilan seseorang untuk menuangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis adalah keterampilan seseorang untuk menuangkan buah pikiran, ide, gagasan, dengan mempergunakan rangkaian bahasa tulis yang baik dan benar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia secara umum merupakan bahasa resmi negara Indonesia yang digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting dalam dunia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia secara formal mencakup pengetahuan kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi pembelajaran mengenai asal-usul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang disadari atau tidak, selalu hidup berkelompok dan saling membutuhkan satu sama lain. Kelompok tersebut dimulai dari suatu
Lebih terperinciKENDALA DAN SOLUSI PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN KTSP PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 SELOGIRI Tahun Ajaran 2009/2010
KENDALA DAN SOLUSI PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN KTSP PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 SELOGIRI Tahun Ajaran 2009/2010 Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa Indonesia yang harus dikuasai oleh siswa. Menulis dapat membuat seseorang mengungkapkan gagasan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Dosen : Dra. Endang Retnaningdyah Elis Noviati Mariani, M. Hum. Fakultas : Seni Pertujukan NIP : 195711161988112001 Program Studi : Seni Pedalangan Mata Kuliah/Blok
Lebih terperinciKESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI
KESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mendapatkan Gelar S-1 Pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia yang siap menyampaikan maupun menulis teks berita. Menulis teks
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berita merupakan informasi yang dibutuhkan oleh semua masyarakat untuk mengetahui suatu kejadian atau peristiwa serta memperluas wawasan dan memperkaya pengetahuan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari terlihat dalam empat aspek keterampilan berbahasa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berperan penting dalam kehidupan sehari-hari karena setiap kegiatan manusia menggunakan bahasa. Melalui bahasa, seseorang mampu berkomunikasi dengan
Lebih terperinciPROSIDING SEMNAS KBSP V
TEKS CERITA INSPIRATIF SEBAGAI SALAH SATU BAHAN AJAR ALTERNATIF PEMBELAJARAN ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (PBSI) Irma Fika Nurfajar Mahasiswa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelajaran Bahasa disampaikan kepada para siswa mulai dari jenjang pendidikan tingkat dasar, menengah sampai pendidikan tinggi bertujuan untuk meningkatkan nasionalisme,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan bahasa yakni menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Berdasarkan empat aspek keterampilan tersebut,
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN KALIMAT DITINJAU DARI KESATUAN DAN KEHEMATAN PADA ABSTRAK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI
Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Konteks Global KEEFEKTIFAN KALIMAT DITINJAU DARI KESATUAN DAN KEHEMATAN PADA ABSTRAK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI I Putu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Melalui pendidikan, diharapkan setiap individu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai kedudukan yang penting dalam meningkatkan sumber daya manusia. Melalui pendidikan, diharapkan setiap individu memiliki kompetensi pengetahuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia menekankan pada pemerolehan empat keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, berbicara, membaca
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa meliputi empat aspek yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak dan berbicara terjadi dalam komunikasi secara lisan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gagasan, pendapat, dan perasaan yang bahasanya bersifat produktif-aktif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang mengungkapkan pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan yang bahasanya bersifat produktif-aktif merupakan kompetensi dasar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa berisi gagasan, ide, pikiran, keinginan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara rutin manusia pasti berintaraksi dengan lingkungan sekitar. Interaksi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia dalam kehidupannya perlu berinteraksi dengan sesamanya. Secara rutin manusia pasti berintaraksi dengan lingkungan sekitar. Interaksi tersebut antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi baik yang sudah lalu maupun yang terbaru. Teks berita adalah naskah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Berita adalah informasi yang dapat diperoleh dengan sangat mudah di sekitar lingkungan kita. Dengan adanya berita, pengetahuan atau wawasan yang kita miliki
Lebih terperinciRINGKASAN. Meringkas karya ilmiah yang sudah ada dengan menggunakan bahasa pengarang asli.
Ada sejumlah istilah yang berkaitan dengan reproduksi karya ilmiah: 1. Ringkasan (KI, buku) 2. Ikhtisar (KI, buku) 3. Sinopsis (novel) 4. Artikel ilmiah (KI) 5. Resensi (KI, buku, novel) 6. Abstrak (KI).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) (2006 : 317), secara umum mata pelajaran Bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang ampuh untuk mengadakan hubungan komunikasi dan melakukan kerja sama. Dalam kehidupan masyarakat, bahasa menjadi kebutuhan pokok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan berbahasa tersebut yaitu, menyimak, berbicara, membaca, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa dibagi menjadi dua bagian yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Bahasa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS V MADRASYAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH TEMPURSARI, NGAWEN, KLATEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Bahasa Indonesia mempunyai peran penting dalam pengembangan berbagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dituangkan dalam kertas sehingga dapat dibaca oleh para pembaca. Dewasa ini
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum tulisan dapat diartikan sebagai penuangan ide yang ditulis atau dituangkan dalam kertas sehingga dapat dibaca oleh para pembaca. Dewasa ini terdapat berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikenal dalam bahasa Indonesia kita ini adalah PUEBI (pedoman umum ejaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan bahasa baku menjadi harapan bagi pecinta bahasa Indonesia. Salah satu wujud bahasa baku adalah penggunaan kata yang mengikuti kaidah yang sudah ditetapkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menulis bisa dilakukan oleh siapapun dibangku sekolah. Kemampuan menulis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Menulis bukan aktivitas yang mudah tetapi bisa dipelajari. Aktivitas menulis bisa dilakukan oleh siapapun dibangku sekolah. Kemampuan menulis akan menambah wawasan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bahasa Indonesia merupakan suatu mata pelajaran yang diberikan pada siswa di sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kurikulum 2013, pembelajaran bahasa Indonesia memiliki implikasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang tidak terlepas dari teks dalam bentuk lisan maupun
Lebih terperinciBAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS
MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER 2 BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS OLEH NI KADEK SRI WEDARI, S.Pd. A. Pengertian Teks Ekplanasi Kompleks Teks eksplanasi berisi penjelasan tentang keadaan sesuatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi, sebagai alat komunikasi bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada manusia hidup di dunia ini
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui penguasaan keterampilan. jenis tulisan baik tulisan fiksi maupun nonfiksi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui penguasaan keterampilan menulis, siswa
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. pembelajaran dan berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik,
1 BAB III PROSEDUR PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkupnya adalah pembelajaran di dalam kelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pondasi dasar dari kemajuan suatu bangsa, tidak ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan pondasi dasar dari kemajuan suatu bangsa, tidak ada bangsa yang maju apabila bangsa tersebut tidak memperhatikan bidang pendidikan. Usaha untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alat berkomunikasi dan berinteraksi. Fungsi utama bahasa sebagai alat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan bahasa sebagai alat berkomunikasi dan berinteraksi. Fungsi utama bahasa sebagai alat berkomunikasi, baik komunikasi
Lebih terperinci2015 PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Menulis merupakan salah satu cara manusia untuk mengungkapkan sebuah ide atau gagasan kepada orang lain melalui media bahasa tulis. Bahasa tulis tentu berbeda
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu berinteraksi dengan yang lainnya. Begitu pula
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu berinteraksi dengan yang lainnya. Begitu pula murid-murid sekolah dasar sebagai makhluk sosial juga berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran menulis di Sekolah Dasar memiliki beberapa bagian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran menulis di Sekolah Dasar memiliki beberapa bagian serta tahapan-tahapan dalam pengaplikasiannya. Bagian-bagian tersebut perlu diaplikasikan sesuai
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DENGAN MEDIA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS X 5 SMA NEGERI 2 PATI TESIS
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DENGAN MEDIA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS X 5 SMA NEGERI 2 PATI TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Pengkajian Bahasa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis, suatu kegiatan yang produktif dan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis, suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu aspek kompetensi berbahasa yang penting. Hal ini dikarenakan tulisan yang dihasilkan dari kegiatan menulis dapat menjadi salah satu
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan terdapat hubungan
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan terdapat hubungan antara penguasaan kosakata (X 1), kemampuan menyusun kalimat efektif (X 2
Lebih terperinci