MAKANAN PENDAMPING ASI (MP - ASI) DAN STATUS GIZI BALITA Oleh: Yuniar Khasanah & Wiwin Widiastuti

dokumen-dokumen yang mirip
Oatmeal Cheese Cookies

Resep Kue. Resep kue nastar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

Resep kue lapis lengkap

I PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang

Buat kue penuh kelezatan butter dengan

Hasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari 30 panelis. Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice. Warna

Resep Kastengel Bawang Merah

1. MOCCA ANGEL CAKE A. RESEP

23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR

Bab 2 LANDASAN TEORI

Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

sampai matang 10. Tuang kembali adonan hijau sampai separuh adonan

MAKALAH. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan. Dosen Pengampu: Dra. Y. Flori Setiarini, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. yang rentan mengalami masalah gizi yaitu kekurangan protein dan energi.

PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI. Oleh :

KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran

UBI JALAR. Bahan Pangan Alternatif SERI BACAAN ORANG TUA

RESEP KUE TALAM BESERTA TIPS dan VARIASINYA

BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE

Uji Coba 1 (Tiramisu Pumpkin) Formula 30%

Teknologi Pengolahan Hasil Ubi Jalar dan Ubi Kayu

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini

BAB III METODE PENELITIAN

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

HUBUNGAN ANTARA UMUR PERTAMA PEMBERIAN MP ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6 12 BULAN DI DESA JATIMULYO KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan sumber daya tanaman umbi-umbian, termasuk aneka

Ditulis oleh Rina Ariyani Minggu, 23 September :53 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 26 September :09

BAB I PENDAHULUAN. Melalui penganekaragaman pangan didapatkan variasi makanan yang

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan waktu Penelitian.

Resep kue keju. Resep Kue Nastar Keju Kraft

MATA KULIAH KUE NUSANTARA II

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG PISANG KEPOK TERHADAP KUALITAS COOKIES. Oleh: NURHAMIDAH RANGKUTI

Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa

TUGAS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PEMBUATAN ROTI KLAPPERTAART

II. TINJAUAN PUSTAKA

Resep Semprit Standar. Tabel 1. Bahan pembuatan semprit standar

TINJAUAN PUSTAKA. kacang-kacangan lainnya yang dibuat secara tradisional dengan bantuan jamur

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN. ( Food Bar )

Karya Tulis Ilmiah Komputer Macaroon

METODE. Waktu dan Tempat

Lampiran 1. Hasil Penerimaan Produk cinnamon bothe cake oleh Panelis. Penerimaan Panelis Ya Tidak 1 Enak Rasa. 7 Cinnamon kurang terasa Rasa

TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

Resep Cake : Kumpulan Kue Cake Terlezat

I PENDAHULUAN. dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gemuk untuk diambil dagingnya. Sepasang ceker yang kurus dan tampak rapuh,

PENGOLAHAN UBI KAYU. Kue Pohong Keju

Teknologi Pengolahan PRODUK HORTIKULTURA SPESIFIK KALIMANTAN SELATAN

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

BAB 2. memiliki tinggi 1 m 1,5 m, dengan perakaran dangkal dari rhizoma. dan lama kelamaan secara bertahap akan membengkak dan menjadi suatu

CARA PEMBUATAN ROTI MANIS

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Gizi. Disusun oleh : AGUSTINA ITRIANI J

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Oleh : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Bali

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY

PENGARUH BIMBINGAN PENYUSUNAN MENU

Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PADA PENGUSAHA TIWUL AYU BERBAHAN DASAR TEPUNG KETELA POHON DALAM RANGKA KETAHANAN PANGAN KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi rata-rata kue kering di kota dan di pedesaan di Indonesia 0,40

I PENDAHULUAN. (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu

OLAHAN PANGAN DARI UBI JALAR UNGU

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

BAB I PENDAHULUAN. Berbasis Sumber Daya Lokal yang tertulis dalam Peraturan Presiden RI

INOVASI SNACK SEHAT BERBAHAN BAKU LOKAL

Tepung Pisang dan Had Olahannya. Sayur Asin. Pengawetan Telur Segar, Selai dan Jelly, Brem Cair

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

PENGABDIAN MASYARAKAT

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. oleh terpenuhinya kebutuhan gizi dalam makanannya. Pada usia 6 bulan pertama,

kasein untuk membaca label makanan, mengingat banyaknya makanan kemasan yang menggunakan bahan makanan yang mengandung gluten dan kasein

MODUL 7 STICK IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu stick ikan yang dihasilkan berwarna kekuningan dan memiliki tekstur yang renyah.

DONAT CAIR MOCAF. Siapa sangka, singkong juga bisa dibikin donat, asal tau caranya, ini bisa menghasilkan kue donat yang lezat dan empuk.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan beras ditempatkan sebagai makanan pokok yang strategis.

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS MARTABAK

Written by Administrator Thursday, 10 September :01 - Last Updated Thursday, 10 September :08

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur

PENGOLAHAN UBIJALAR. Ir. Sutrisno Koswara, MSi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013

MENU MAKAN PAGI. Talas dan ubi yang sudah digiling halus. Di aduk kemudian ditambahkan santan dan garam

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses pencampuran adonan diawali dengan gula 200gr dan 3 biji telur

PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

OLAHAN PANGAN BERBASIS GANYONG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ingatlah bahwa pemberian MP ASI ini bertujuan mengenalkan variasi, tekstur serta rasa baru. Selera makan juga bervariasi setiap hari, hari ini dia men

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Ibu Post partum di Ruang Perawatan Alamanda. Hari/Tanggal : Selasa, 24 September 2013

METODE. Bahan dan Alat

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Transkripsi:

MAKANAN PENDAMPING ASI (MP - ASI) DAN STATUS GIZI BALITA Oleh: Yuniar Khasanah & Wiwin Widiastuti PENDAHULUAN Asupan makanan yang bergizi amat penting untuk si kecil agar bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal. Kualitas serta jumlah pemberian asupan makanan sangat penting diperhatikan mengingat akan memiliki efek yang berbeda bahkan dinilai buruk buat kesehatan. Makanan pendamping ASI (MP- ASI) penting diperhatikan karena setelah bayi berusia 6 bulan kebutuhan gizi, baik minronutrien maupun makronutrien tidak dapat dipenuhi oleh ASI saja. Sehingga pemberian MP ASI pada saat yang tepat akan sangat bermanfaat dalam pemenuhan kebutuhan gizi serta membantu dalam proses tumbuh kembangnya. Parameter keberhasilan dalam pemberian MP ASI bisa dilihat dari status gizi balita tersebut, sehingga pemberian MP ASI bisa dievaluasi. MAKANAN PENDAMPING ASI (MP - ASI) Makanan Pendamping ASI (MP ASI) merupakan makanan tambahan yang diberikan kepada bayi setelah bayi berusia 4-6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan atau sampai bayi sudah siap untuk menerima makanan orang dewasa. makanan pendamping ASI dapat juga disebut dengan istilah lain yaitu makanan pelengkap, makanan tambahan, makanan padat atau makanan sapihan (weaning food). Pemberian MP ASI bertujuan memberikan gizi yang cukup bagi kebutuhan bayi atau balita guna pertumbuhan dan perkembangan fisik psikomotorik yang optimal serta untuk mendidik bayi supaya memiliki kebiasaan makan yang baik (Mufida, dkk., ). Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam pembuatan MP ASI, yaitu MP ASI hendaknya bersifat padat zat gizi, kandungan serat dan bahan lain yang sukar dicerna seminimal mungkin, tidak boleh bersifat Kamba. MP ASI biasanya dibuat dai berbagai komponen bahan pangan dengan perbandingan tertentu untuk mengejar nilai gizi. Pencampuran ini harus memperhatikan konsep komplementasi protein sehingga mashing-masing bahan akan saling menutupi kekurangan asam-asam amino essensial, serta diperlukan suplementasi vitamin, mineral serta energy (Muchtadi, 1996). UPT BPPTK LIPI 1

Pemberian MP ASI sangat penting karena ASI dinilai sudah tidak mencukupi lagi kebutuhan bayi untuk tumbuh kembangnya. Dengan demikian, pemberian MP ASI harus berkualitas karena sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang bayi dan anak usia 6 sampai 24 bulan (Anonim, 2004). Masalah gangguan tumbuh kembang bayi dan anak usia dibawah 2 tahun merupakan masalah yang sangat serius dan dihindari, karena usia ini sangat kritis dalam proses perkembangan fisik serta kognitif. salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan kecukupan asupan ASI serta pemberian MP ASI yang berkualitas. Pemberian MP ASI dilakukan setelah bayi berumur 6 bulan dan diperkenalkan secara bertahap. Menurut Sri (2013), ciri ciri bayi yang siap mendapatkan MP ASI, yaitu: (1) reflex ekstrusi (menjulurkasn lidah) telah sangat berkurang atau sudah menghilang; (2) mampu menahan kepala tetap tegak; (3) duduk tanpa/hanya dengan sedikit bantuan dan mampu menjaga keseimbangan badan ketika tangannya meraih benda di sekitarnya; (4) perubahan sikap dari reflektif ke imitative; (5) lebih mandiri dan eksploratif; (6) mampu menunjukkan keinginan makan dengan membuka mulutnya; (7) menunjukkan rasa lapar dengan memajukan tubuhnya ke depan/kea rah makanan; (8) tidak berminat atau sudah kenyang dengan menarik tubuh ke belakang/ menjauh. STATUS GIZI BALITA Studi-studi tentang status gizi menunjukkan adanya hubungan antara pola pemberian MP - ASI dan status gizi pada balita. Pemberian makanan yang kurang tepat dapat menyebabkan terjadinya kekurangan gizi dan pemberian yang berlebihan akan terjadi kegemukan. Secara teoritis pola pemberian MP-ASI dipengaruhi oleh faktor ibu, karena ibulah yang sangat berperan dalam mengatur konsumsi anak, yang kemudian akan berpengaruh terhadap status gizi anak. Hal yang mempengaruhi pola pemberian MP-ASI diantaranya yakni pengetahuan ibu tentang gizi, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, tingkat pendapatan keluarga, adat istiadat dan penyakit infeksi (Suhardjo, 2000).Menurut UNICEF (1999) dalam Soekirman (2000) secara mendasar ada dua faktor yang mempengaruhi status gizi dan pertumbuhan bayi, yaitu intake gizi dan adanya penyakit infeksi. Kedua faktor ini mempunyai hubungan secara sinergis dimana zat gizi yang kurang dapat menyebabkan daya tahan tubuh rendah sehingga mudah terkena infeksi, sebaliknya infeksi penyakit dapat menyebabkan kekurangan gizi. UPT BPPTK LIPI 2

RESEP MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) 1. Semprit Sagu Keju Tempe Telur Bahan: 225 gram unsaltedbutter 150 gram gula halus (sesuaikan selera) 3 btr kuningtelur 175 gram keju cheddar, parut dan angin-anginkan hingga agak kering 300 gram tepung sagu tani 2 lembar daun pandan 50 gram maizena 50 gram tepung tempe telur Cara membuat: 1. Sangrai tepung sagu bersama daun pandan sambil diaduk-aduk hingga daun pandan layu dan agak mengering,tepung terasa lebih ringan, dinginkan. 2. Campur dan ayak tepung sagu yang telah disangrai, maizena, tepung tempe telur, sisihkan. 3. Kocok butter + margarin dan gula halus hingga lembut. Masukkan kuning telur satu persatu sambil dikocok rata. 4. Masukkan keju, aduk rata dengan spatula. 5. Masukkan campuran tepung. Aduk rata dengan spatula. 6. Masukan adonan ke dalam piping bag yang telah diberi spuit. Semprotkan ke loyang yang telah disemir margarin tipis. Bentuk sesuai selera. Beri jarak satu sama lain.. 7. Panggang di oven suhu 130-140'C hingga matang dan kering (kurang lebih 30 menit tergantung besar kecil/tebal tipis adonannya). Sesuaikan waktu pemanggangan dengan oven masing-masing. 8. Angkat dan dinginkan di wire rack. Simpan dalam toples kedap udara. UPT BPPTK LIPI 3

2. Gluten Free ~ Cookies Ubi Ungu (8+) Bahan : 115 gram tepung Mocaf 60 gram ubi ungu kukus, haluskan selagi panas, dinginkan 75 gram unsaltedbutter 1 kuning telur 50 gram keju, parut ~ bisa ditambah jika suka Cara membuat : 1. Campur semua bahan menjadi satu, 2. Gilas adonan, cetak cookies sesuai selera. 3. Panggang dalam oven hingga matang. GFF adalah Gluten Free Flour (Tepung bebas kandungan Gluten). Biasanya tepung ini memiliki perbandingan antara tepung beras : tepung tapioka : tepung maizen (7 : 2 : 1) untuk membuat cake, dan perbandingan 6 : 2 :1 untuk kue kering. Pencampuran tepung cukup diayak dan dicampur rata. Ibu- Ibu biasanya membuat GFF ini untuk bahan camilan anak pengganti terigu. 3. Chesse Bliss Tempe Bahan : 220 g GFF 50 gr tempe kukus halus 50 gr keju parut 170 gr nsalted butter 1 btr kuning telur Cara membuat : 1. Campur semua bahan menjadi satu, 2. Gilas adonan, cetak cookies sesuai selera. 3. Panggang dalam oven hingga matang UPT BPPTK LIPI 4

DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2004. Pedoman Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat, Dirjen Bina Gizi Masyarakat, Departemen Kesehatan, Jakarta. Moehyi, S., 1998. Pemeliharaan Gizi Bayi Dan Balita, Bhatara Karya Aksara, Jakarta. Muchtadi, D. 1996. Gizi Untuk Bayi ASI, Susu Formula dan Makanan Tambahan, Pustaka Sinar Harapan. Jakarta Mufida, L., Tri DW., Jaya, MM.,. Prinsip dasar makanan pendamping ASI (MP ASI) untuk bayi 6 24 bulan: kajian Pustaka, Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 4 p. 1646 1651 Soekirman., 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat, Dirjen Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Sri S nassar, 2013. Makana Pendamping ASI (MP ASI). http://idai.or.id/publicarticles/klinik/asi/makanan-pendamping-asi-mpasi.html. Suhardjo, 2000. Pemberian Makanan Pada Bayi dan Anak, Penerbit Kanisius, Yogyakarta UPT BPPTK LIPI 5