(Dr) Piutang 55,000,000 (Cr) PPN Keluaran 5,000,000 Penjualan 50,000,000. (Dr) Kas/Bank 55,000,000 (Cr) Piutang 55,000,000

dokumen-dokumen yang mirip
PAJAK PERUSAHAAN Pajak penghasilan perusahaan Pajak pihak ketiga PPN dan PPnBM Pajak Lain-lain 2

BAB IV ANALISIS HASILDAN PEMBAHASAN. 1. Faktor-Faktor yang Menyebabkan PT. Kuei Meng Chain Indonesia

Self assessment : WP membayar pajak sesuai UU tidak tergantung SKP

PENETAPAN DAN KETETAPAN

BAB I PENAHULUAN. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS

KLASIFIKASI BIAYA DAN KOMPENSASI KERUGIAN. Aris Munandar, SE., M.Si

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGANTAR PERPAJAKAN HAK WAJIB PAJAK

By Afifudin PSP FE Unisma 2

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak PJ.091/PL/S/006/

PENGHASILAN. Oleh Iwan Sidharta, MM.

OLEH: Yulazri SE. M.Ak. Akt. CPA

Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP

PENYELESAIAN SENGKETA PAJAK INTERNAL DJP; PENGADILAN PAJAK; DAN MAHKAMAH AGUNG.

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan

PERPAJAKAN I KUASA & KONSULTAN PAJAK, PEMERIKSAAN, PENAGIHAN, RESTITUSI PAJAK. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Modul ke: Manajemen Perpajakan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Latar Belakang PT ABC. PT ABC yang merupakan salah satu klien dari KKP Agustinus Mujianto

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS

4. PPh TERUTANG (Pilih salah satu sesuai dengan kriteria Wajib Pajak. Untuk lebih jelasnya, lihat Buku Petunjuk Pengisian SPT) 10a. 10b.

Akuntansi : Proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan pelaporan keuangan suatu organisasi /perusahaan yang terdiri dari neraca, L/R, dan

AKUNTANSI PPN & PPnBM

III/$ 2 0 A A KREDIT PAJAK DALAM NEGERI N P W P : NAMA WAJIB PAJAK : PERIODE PEMBUKUAN : s.d.

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

Sistem/Cara Pemungutan Pajak ada 3, yaitu:

BAB IV PEMBAHASAN. Pengenaan Pajak atas Penghasilan PT PIBS. PT PIBS adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi.

PROSEDUR PEMERIKSAAN PPN DAN

SPT TAHUNAN SEBELUM MENGISI BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK DENGAN TINTA HITAM BERI TANDA "X" PADA

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kewajiban Perpajakan PT.Klinik Sejahtera PT.Klinik Sejahtera adalah salah satu klien dari KKP Adiyanto Consultant

KETENTUAN UMUM & TATA CARA PERPAJAKAN

I. PENDAHULUAN MAKSUD DAN TUJUAN

a. Rp ,00 d. Rp ,00 b. Rp ,00 e. Rp ,00.

RENCANA PEMBELAJARANSEMESTER (RPS) MATA KULIAH P E R P A J A K A N II

2

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Pasal 1 Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan,

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

BAB III PEMBAHASAN HASIL KERJA PRAKTEK

SKEMA KEMUNGKINAN PENGEMBALIAN PAJAK

KOP SURAT WAJIB PAJAK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK. TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk

..., ) Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... 3) Di... 4) Dengan hormat,

Kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan pengeluaran sumber daya entitas

DAFTAR PUSTAKA. Tjahjono, Ahmad dan Huesein, M. Fakhri. 2000, Perpajakan, Yogyakarta, UPP AMP YUPN

..., ) Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... 3) Di... 4) Dengan hormat,

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Setelah pembahasan pada bab sebelumnya dimana dilakukan evaluasi

BAB I PENDAHULUAN. 35 tahun di bidang perpajakan seperti penghitungan, pemeriksaan dan

PERPAJAKAN I PENDAFTARAN NPWP, PENGAJUAN SPPKP & PEMBAYARAN PAJAK. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisa kita lihat bersama Pemerintah sedang melakukan

Ilustrasi TAX PLANNING. Oleh BAMBANG KESIT

BIAYA. Oleh Iwan Sidharta, MM.

BAB II KETENTUAN UMUM dan TATA CARA PERPAJAKAN

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap :

Hasudungan Hutasoit, SE, M.Ak FEB UTA45 Jakarta

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN BARANG MEWAH PPN dan PPnBM

Bab 9 WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PENDUDUK ASING

BAB II LANDASAN TEORI

Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seizin SPA FEUI. Mojakoe dapat didownload di

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WP BADAN 1771

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43733/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT LARIS MEDIA SELARAS TAHUN 2011

TABEL PERUBAHAN KODE MAP/KJS

KETENTUAN UMUM & TATA CARA PERPAJAKAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

NOMOR :. TANGGAL : MULAI TAHUN PAJAK :

TABEL KODE AKUN PAJAK DAN KODE JENIS SETORAN

Lampiran I.1 NOMOR : Kepada Yth. LAMPIRAN :... 1) PERIHAL :... di )

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

GAMBARAN BEBAN PAJAK DI RS. ISLAM DAN PROSPEK KEDEPANNYA SERTA KONSESI PAJAK

BAB 4 PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Oleh Iwan Sidharta, MM.

Landasan Hukum: Pasal 25 UU PPh PMK No. 208/ PMK.03/ 2009 Keputusan Dirjen Pajak No. KEP.537/ PJ./ 2000

b. Gatot Kaca (K/3) Upah Pengurang PKP Tarif PPh 21 TUTG hari ke 3 Rp 360,000 Rp 150,000 Rp 210,000 5% Rp 10,500

PERTEMUAN 4 KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DI INDONESIA

MOJAKOE MOdul JAwaban KOEliah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perencanaan Pajak melalui Pajak Penghasilan Pasal 21 yang. diterima karyawan dengan menggunakan Metode Net

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAL KANTOR PELAYANAN PAJAK SURAT TAGIHAN PAJAK PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai pengeluaran pengeluaran negara yang ditujukan

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

NPWP dan Pengukuhan PKP

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan. Oleh Ruly Wiliandri

TABEL PERUBAHAN KODE MAP/KJS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. negara berdasarkan undang-undang (dapat dipaksakan) yang langsung dapat

PELATIHAN PERPAJAKAN. Modul 1

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Pajak Tangguhan. beserta Akun-akun Lainnya pada Laporan Keuangan PT UG

EVALUASI PELAKSANAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT REK DI TAHUN PAJAK 2011

00BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan memiliki banyak kesamaan seperti persamaan tarif dan sama-sama

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dilakukan penghitungan perencanaan pajak atas pajak penghasilannya yang dijelaskan

POKOK-POKOK PERUBAHAN UNDANG-UNDANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN. Oleh Bambang Kesit Accounting Department UII Yogyakarta 21 Juni 2010

BAB IV GAMBARAN SENGKETA FAKTUR PAJAK CACAT DAMPAKNYA BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK DAN KERUAGIAN NEGARA

PPh Pasal 21 yang harus dipotong 8,556,000 6,300,000 37,970,000 3,366,000

Transkripsi:

AKUNTANSI PERPAJAKAN 1. Akuntansi Pajak untuk Pendapatan (Dr) Piutang 55,000,000 (Cr) PPN Keluaran 5,000,000 Penjualan 50,000,000 Pada Saat Mengakui Pendapatan/Penjualan (Dr) Kas/Bank 55,000,000 (Cr) Piutang 55,000,000 Pada Saat Penerimaan Piutang (Dr) PPN Keluaran 5,000,000 (Cr) PPN Masukan *) 2,000,000 (Cr) Kas/Bank 3,000,000 Pada Saat Menyetor PPN Kurang Bayar ke Kas Negara *) Asumsi Ada Pajak Masukan yang Dapat Dikreditkan Rp 2.000.000 (Dr) Piutang 52,750,000 (Dr) Uang Muka PPh 23 2,250,000 (Cr) PPN Keluaran 5,000,000 (Cr) Pendapatan (Jasa) 50,000,000 Pada Saat Mengakui Pendapatan Jasa (Dr) Kas/Bank 52,750,000 (Cr) Piutang 52,750,000 Pada Saat Penerimaan Piutang (Dr) PPN Keluaran 5,000,000 (Cr) PPN Masukan *) 2,000,000 (Cr) Kas/Bank 3,000,000 Pada Saat Menyetor PPN Kurang Bayar ke Kas Negara - Uang Muka PPh 23 merupakan PPh 23 yang Terutang dan Harus Dipotong oleh Rekanan. - Pada Akhir Tahun merupakan Kredit Pajak yang Dapat Diperhitungkan sebagai Pengurang PPh Badan yang Harus Dibayar pada Akhir Tahun. (Dr) Piutang 55,000,000 (Cr) PPN Keluaran 5,000,000

2. Akuntansi pajak Untuk Biaya : 1. Pengakuan Biaya Gaji a Jika PPh 21 Ditanggung oleh Karyawan (Dipotong dari Gaji) (Dr) Biaya Gaji 100,000,000 (Cr) Kas/Bank 80,000,000 (Cr) Hutang PPh 21 *) 20,000,000 Saat Pengakuan Beban Gaji *) PPh 21 Terutang Dihitung Sesuai Ketentuan yang Berlaku (KEP 545/PJ./2000 & PER- 15/PJ.2006) (Dr) Hutang PPh 21 20,000,000 (Cr) Kas/Bank 20,000,000 Saat Penyetoran PPh 21 terutang ke Kas Negara Jika Perusahaan Mengikutsertakan Karyawannya ke Jamsostek, maka pada Saat Pengakuan Beban Gaji akan Dibukukan sbb : (Dr) Biaya Gaji 100,000,000 (Cr) Kas/Bank 78,000,000 (Cr) Hutang PPh 21 *) 20,000,000 (Cr) Hutang Jamsostek (JHT Ditanggung Karyawan) 2,000,000 Dan Pada Saat Pembayaran Iuran Jamsostek ke PT Jamsostek akan Dibukukan sbb : (Dr) Biaya Jamsostek (JKK,JKM) 540,000 (Dr) Biaya Jamsostek (JHT Ditanggung Perusahaan) 3,700,000 (Dr) Hutang Jamsostek (JHT Ditanggung Karyawan) 2,000,000 (Cr) Kas/Bank 6,240,000 b Jika PPh 21 Ditanggung oleh Perusahaan (Dr) Biaya Gaji 100,000,000 (Dr) Biaya PPh 21 *) 20,000,000 (Cr) Kas/Bank 100,000,000 (Cr) Hutang PPh 21 20,000,000 Saat Pengakuan Beban Gaji *) Biaya PPh 21 Merupakan Kategori Non Deductable Expenses yang Harus Dikoreksi Fiskal

(Dr) Hutang PPh 21 20,000,000 (Cr) Kas/Bank 20,000,000 Saat Penyetoran PPh 21 Terutang ke Kas Negara 2. Pengakuan Biaya yang Merupakan Obyek PPh 23 (i.e : Sewa, Imbalan Jasa, Profesional Fee dll) a (Dr) Biaya Konsultan 50,000,000 (Dr) PPN Masukan 5,000,000 (Cr) Hutang PPh 23 2,250,000 (Cr) Hutang Usaha 52,750,000 Pada Saat Pengakuan Beban Biaya Konsultan (Dr) Hutang PPh 23 2,250,000 (Cr Kas/Bank 2,250,000 Pada Saat Menyetor PPh 23 ke Kas Negara (Dr) Hutang Usaha 52,750,000 (Cr) Kas/Bank 52,750,000 Pada Saat Melunasi Hutang ke Vendor b (Dr) Sewa dibayar dimuka *) 60,000,000 (Dr) PPN Masukan 6,000,000 (Cr) Hutang PPh Final (Ps 4(2) 6,000,000 (Cr) Kas/Bank 60,000,000 Pada Saat Membayar Sewa di Muka (Sewa Ruang Kantor) *) Untuk periode 1 th (Dr) Hutang PPh Final (Ps 4(2)) 6,000,000 (Cr) Kas/Bank 6,000,000 Pada Saat Menyetor PPh Final ke Kas Negara (Dr) Biaya Sewa 5,000,000 (Cr) Sewa Dibayar di Muka 5,000,000 Pada Saat Mengakui Biaya Sewa (Amortisasi Biaya Sewa Dibayar di Muka) 3. Pengakuan Biaya yang Sebagian Merupakan Obyek PPh 23 dan Sebagian Lainnya Bukan Obyek 23 a (Dr) Biaya Repair & Maintenance *) 10,000,000 (Dr) PPN Masukan 1,000,000 (Cr) Hutang PPh 23 450,000 (Cr) Hutang Usaha 10,550,000

(Dr) Biaya Repair & Maintenance - Jasa *) 4,000,000 (Dr) Biaya Repair & Maintenance - Material 6,000,000 (Dr) PPN Masukan 1,000,000 (Cr) Hutang PPh 23 180,000 (Cr) Hutang Usaha 10,820,000 Pada Saat Pengakuan Beban Biaya Repair & Maintenance *) Merupakan Obyek PPh 23 (Dr) Hutang PPh 23 180,000 (Cr Kas/Bank 180,000 Pada Saat Menyetor PPh 23 ke Kas Negara (Dr) Hutang Usaha 10,820,000 (Cr) Kas/Bank 10,820,000 Pada Saat Melunasi Hutang ke Vendor C. Akuntansi Pajak Untuk Pembelian : 1. Pembelian Dalam Negeri (Dr) Pembelian 100,000,000 (Dr) Pajak Masukan 10,000,000 (Cr) Hutang 110,000,000 2. Pembelian Impor (Dr) Pembelian (CIF) 500,000,000 (Dr) Bea Masuk 25,000,000 (Dr) Pajak Masukan 52,500,000 (Dr) Uang Muka PPh 22 13,125,000 (Cr) Hutang 500,000,000 (Cr) Kas/Bank 90,625,000 D. Akuntansi Pajak Untuk PPN 1. PPN Keluaran - Secara umum bisa dilihat dalam contoh akuntansi pajak untuk pendapatan. - Penyerahan kepada WAPU

Dr PPN WAPU 5,000,000 Cr Piutang 5,000,000 Saat Menerima SSP dari WAPU Dr Kas/Bank 50,000,000 Cr Piutang 50,000,000 Saat Menerima Pembayaran dari WAPU 2. PPN Masukan - Secara umum bisa dilihat dalam contoh akuntansi pajak untuk biaya - PPN Masukan atas pemanfaatan BKP tidak berwujud/jkp dari Luar daerah pabean (Dr) Biaya Royalti 100,000,000 (Dr) PPN Masukan 10,000,000 (Cr) Hutang 80,000,000 (Cr) Hutang PPN 10,000,000 (Cr) Hutang PPh Pasal 26 20,000,000 Pada saat pengakuan biaya (Dr) Hutang PPN 10,000,000 (Cr) Kas/Bank 10,000,000 Saat menyetorkan PPN terutang ke Kas Negara Dr Hutang PPh Pasal 26 20,000,000 Cr Kas/Bank 20,000,000 Saat menyetorkan PPh 26 terutang ke Kas Negara Dr Hutang 80,000,000 Cr Kas/Bank 80,000,000 Saat melunasi tagihan ke Vendor 3. PPN Kurang atau Lebih Bayar Apabila Pajak Masukan lebih besar dibanding dengan pajak keluaran, maka akan menimbulkan PPN Lebih Bayar, sebaliknya jika pajak keluaran lebih besar dibanding dengan pajak masukan, maka menimbulkan PPN Kurang Bayar. PPN Lebih bayar dapat dikompensasikan ke masa berikutnya atau direstitusi PPN Kurang Bayar harus disetor ke kas negara paling lambat tgl 15 bulan berikutnya Pencatatan untuk PPN Kurang Bayar

b. (Dr) Pajak Keluaran 30,000,000 (Dr) PPN Lebih Bayar 20,000,000 (Cr) Pajak Masukan 50,000,000 Reclass pajak keluaran dengan pajak masukan. Dan mengakui adanya PPN Lebih bayar yang dapat dikompensasikan/direstitusi Selama bulan Maret 2007 PT Beta memiliki pajak masukan sebesar Rp 50.000.000 dan pajak keluaran yang harus dipungut sendiri sebesar Rp 100.000.000. PPN Lebih bayar dari masa sebelumnya sebesar Rp 30.000.000 (Dr) Pajak Keluaran 100,000,000 (Cr) Pajak Masukan 50,000,000 (Cr) PPN Lebih Bayar 30,000,000 (Cr) Kas/Bank 20,000,000 4. Penerimaan kembali PPN Lebih bayar yang direstitusi PKP dapat mengajukan restitusi atas kelebihan pembayaran pajak (PPN) yang telah dilakukannya Apabila berdasarkan pemeriksaan pajak, PPN Lebih bayar yang dimintakan restitusi dikembalikan seluruhnya maka pencatatan yang dilakukan perusahaan adalah sbb : Selama tahun 2006 PPN Lebih bayar PT Alfa kumulatif sebesar Rp 500.000.000 pada tahun 2007 permohonan restitusi dikabulkan seluruhnya oleh DJP (Dr) Kas/Bank 500,000,000 (Cr) PPN Lebih Bayar 500,000,000 4. Akuntansi pajak untuk PPh Badan : (Dr) Uang Muka PPh 25 50,000,000 (Cr) Kas/Bank 50,000,000 Pada saat membayar PPh 25 bulanan Contoh : Berdasarkan perhitungan laba/rugi fiscal PT ABC diketahui data sbb : Laba Bersih sebelum pajak 500,000,000 Uang Muka PPh 23 25,000,000 Uang Muka PPh 25 120,000,000 pembukuan perusahaan pada saat mengakui PPh Badan terutang adalah sbb : (Dr) PPh Badan 132,500,000 (Dr) PPh Badan Lebih Bayar *) 12,500,000 (Cr) Uang Muka PPh 23 25,000,000 (Cr) Uang Muka PPh 25 120 000 000

Pada saat melakukan pembayaran PPh Pasal 29 ke kas negara Akuntansi pajak untuk surat ketetapan pajak (SKP) yang diterima perusahaan 1. Pada tahun 2005, PPh Badan PT ABC Lebih bayar sebesar Rp 200.000.000 SKP Hasil pemeriksaan atas permohonan restitusi PT ABC yang diterbitkan DJP pada bln Februari 2007 adalah sbb : - SKP LB PPh Badan 100,000,000 - SKP Nihil - PPN - - SKP KB PPh Pasal 23 25,000,000 - SKP KB PPh Pasal 4 (2) 30,000,000 - SKP KB PPh Pasal 21 50,000,000 - STP PPN 1,000,000 - SKP KB PPh Pasal 26 20,000,000 Jumlah pajak yang kurang dibayar 126,000,000 Kompensasi dari SKPLB PPh Badan 100,000,000 Jumlah Pajak yang masih harus dibayar 26,000,000 Jurnal yang dibuat PT ABC pada saat menerima SKP adalah sbb : (Dr) Biaya Pajak 226,000,000 (Cr) PPh Badan Lebih Bayar 200,000,000 (Cr) Hutang Pajak 26,000,000 Jurnal yang dibuat pada saat melunasi Hutang pajak : (Dr) Hutang Pajak 26,000,000 (Cr) Kas/Bank 26,000,000 Apabila PT ABC Mengajukan keberatan atas SKP PPh Badan tersebut, maka jurnal yang dibuat oleh PT ABC adalah sbb : (Dr) Biaya Pajak (yang ditangguhkan) *) 100,000,000 (Dr) Biaya Pajak 126,000,000 (Cr) PPh Badan Lebih Bayar 200,000,000 (Cr) Hutang Pajak 26,000,000 *) Karena perusahaan mengajukan keberatan, maka Biaya pajak (SKP PPh Badan) ditangguhkan pembebanannya sampai surat keputusan keberatan diterbitkan Apabila Permohonan keberatan PT ABC tidak dikabulkan oleh DJP dan PT ABC tidak mengajukan banding maka Account 'Biaya Pajak (yang ditangguhkan) dibebankan sebagai biaya pajak pada saat Surat keputusan keberatan diterima oleh WP.