BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dilakukan penghitungan perencanaan pajak atas pajak penghasilannya yang dijelaskan

Transkripsi

1 BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 SIMPULAN Setelah dilakukan pembahasan atas laporan keuangan dan SPT PT Patra Jasa serta dilakukan penghitungan perencanaan pajak atas pajak penghasilannya yang dijelaskan pada bab sebelumnya maka penulis telah mengambil beberapa kesimpulan yaitu : 1. Secara keseluruhan PT Patra Jasa belum melakukan perencanaan atas pajaknya secara optimal. Atas PPh pasal 23, selama ini perusahaan melakukan perencanaan yang terbatas hanya pada pemenuhan kewajibannya sebagai pemotong yang melaporkannya kepada KPP tepat waktu. Sedangkan untuk PPh Badan yang dijelaskan dalam Laporan Laba/Rugi untuk menghitung Penghasilan Kena Pajak-nya juga terlihat bahwa perusahaan belum melakukan perencanaan, sehingga penghasilan dan beban yang dihitung belum dimasukkan unsur-unsur perencanaan. Dari perencanaan yang telah dilakukan penulis telah melakukan perencanaan sehingga biaya meningkat sebesar Rp ,71,- Adapun koreksi atas peningkatan biaya tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : a. Perencanaan atas profesional fee, repair and maintenance, dan rent expense Hotel/Motel meningkat sebesar Rp ,- 91

2 b. Perencanaan atas profesional fee, repair and maintenance, dan rent expense Head Office meningkat sebesar Rp c. Perencanaan atas biaya kepegawaian dengan mengganti biaya medik dan makan karyawan hotel/motel menjadi tunjangan medik dan tunjangan makan dengan total Rp ,- d. Koreksi-koreksi fiskal negatif dan positif atas biaya-biaya perusahaan dengan total angka sebesar Rp ,25,- 2. PT Patra Jasa telah melakukan kesalahan penghitungan atas besarnya Pajak Penghasilan pasal 23 bulan Mei. Kesalahan yang dilakukan dinilai cukup material sebesar Rp ,- yang menyebabkan PPh pasal 23 yang terutang menjadi kurang bayar. 3. Atas pendapatan yang berasal dari sewa perumahan dan perkantoran dilakukan koreksi fiskal negatif, karena PT Patra Jasa telah melaporkan dan membayarkan besarnya PPh yang terutang. 4. Besarnya deductable expense atas biaya PT Patra Jasa yang berasal dari kantor pusat dihitung dengan menggunakan angka proporsional, sehingga biaya yang dapat dikurangi adalah sebesar 56,74% dari keseluruhan biaya. 5. PT Patra Jasa memperoleh pendapatan tambahan yaitu pendapatan bunga, atas pendapatan tersebut perusahaan telah melaporkan dan membayarkan PPh final terutangnya dengan tarif 20% sebesar Rp ,- 6. Untuk beban kepegawaian Hotel/Motel, PT Patra Jasa memberikan kenikmatan kepada karyawannya dengan menanggung biaya makan dan kesehatan (meal and medical expense). 92

3 7. PT Patra Jasa memiliki denda atas pajak (tax penalties) yang harus dibayarkan akibat kesalahan dan kelalaian dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya. 8. PT Patra Jasa melakukan kesalahan dengan membebankan sumbangan sebagai biaya fiskal. 9. PT Patra Jasa ( head office ) membebankan biaya koran dan majalah sebagai office expense. 10. PT Patra Jasa melakukan kesalahan penghitungan atas biaya training,seminar and recruitment-ext dan outsourcing-outsource, yaitu dengan menggunakan angka proporsional periode tahun 2004 dengan angka 44.65% 11. PT Patra Jasa membebankan seluruh jumlah biaya medical Head Office sebesar Rp sebagai biaya fiskal, padahal seluruh biaya non deductible diperhitungkan dengan angka proporsional sebesar 43.26% V.2 SARAN Kesalahan dan kelalaian masih penulis temukan dalam proses analisa dan penelitian. Oleh karena itu penulis mengajukan beberapa saran yang sekiranya dapat diaplikasikan oleh PT Patra Jasa dalam melaksanakan operasi perusahaan juga dalam usaha pemenuhan kewajiban perpajakannya, yaitu di antaranya: 1. Untuk maksimalisasi transaksi jasa pada perencanaan pajak yang dibebankan pada Laporan Laba/Rugi, dapat dilakukan oleh PT Patra Jasa dengan menggunakan metode gross up. Perencanaan yang penulis lakukan mengakibatkan maksimalisasi biaya meningkat sebesar Rp ,71,- 93

4 Oleh karena itu penulis menyarankan agar : a. PT Patra Jasa melakukan perencanaan atas profesional fee, repair and maintenance, dan rent expense Hotel/Motel dan Head Office dengan metode gross up. b. PT Patra Jasa memberikan tunjangan makan dan medik agar dapat dibebankan sebagai biaya (meal and medical). 2. Untuk menghindari akumulasi denda pajak (tax penalties) yang lebih besar PT Patra Jasa harus secepatnya membayar besarnya denda yang terutang ke bank yang telah ditunjuk, dan agar biaya ini tidak timbul dikemudian hari, perusahaan harus lebih hati-hati dan teliti dalam melakukan setiap kewajiban perpajakannya. 3. PT Patra Jasa harus melunasi Pajak Penghasilan pasal 23 kurang bayarnya dengan segera untuk menghindari akumulasi denda yang lebih besar yang diperhitungkan 2% perbulan. 4. Dalam melakukan penghitungan biaya dengan menggunakan angka proporsional, perusahaan tidak boleh menggunakan angka proporsional tahun sebelumnya, karena akan menimbulkan perbedaan penghitungan secara total. 5. Dalam memperhitungkan seluruh biaya fiskal-nya, PT Patra Jasa harus konsisten untuk melakukan seluruh penghitungan atas biaya yang dikeluarkan sepanjang tahun 2005 dengan angka proporsional. 6. PT Patra Jasa harus melakukan koreksi atas biaya-biaya yang dilaporkan yang tidak berhubungan dengan operasional perusahaan secara langsung, seperti biaya berlangganan koran dan majalah, serta pengeluaran uang untuk donasi. 94

5 7. Sebelum dilaporkan ke KPP, staff keuangan dan perpajakan lebih baik melakukan pengecekan ulang atas penghitungan kewajiban pajaknya yang terutang untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pelaporan dan denda pajak sebagai hukumannya. 8. Staff perpajakan yang bekerja di PT Patra Jasa disarankan untuk mengikuti pelatihan sertifikasi perpajakan brevet sehingga pegawai tersebut memiliki pemahaman yang benar mengenai peraturan perpajakan dan dapat menerapkannya dalam perusahaan dengan tepat. 95