ISONIAZID Nama resmi : Isoniazidum Sinonim : Isoniazid, isonicotinic acid hydrazide; isonicotinoylhydrazin, isonicotinylhydrazine RM / BM : C 6 H 7

dokumen-dokumen yang mirip
GEL. Pemerian Bahan. a. Glycerolum (gliserin)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lunak yang dapat larut dalam saluran cerna. Tergantung formulasinya kapsul terbagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

BAB III GOLONGAN FENOL

LAPORAN PRATIKUM FARMASETIKA II SEDIAAN INJEKSI AMINOPHYLLIN 2,4%

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

Air dan air limbah Bagian 21: Cara uji kadar fenol secara Spektrofotometri

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA I

Metodologi Penelitian

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

PEMBUATAN REAGEN KIMIA

PRODUKSI ABON IKAN PARI ( (RAYFISH): PENENTUAN KUALITAS GIZI ABON

ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT

Lampiran 1. Prosedur Analisis

DAFTAR PEREAKSI DAN LARUTAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

LAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

Larutan Dapar Dapar adalah senyawa-senyawa atau campuran senyawa yang dapat meniadakan perubahan ph terhadap penambahan sedikit asam atau basa.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott) Lampiran 2. Pati umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.

MATERIA MEDIKA INDONESIA

LAPORAN PRATIKUM FARMASETIKA II. SEDIAAN INJEKSI RINGER LAKTAT R~en~L. Di susun oleh: : Linus Seta Adi Nugraha No. Mahasiswa : 09.

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA. Senin, 21 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH KELOMPOK 1

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Aplikasi pengawet nira dan pembuatan gula semut dilakukan di Desa Lehan Kecamatan


A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

LAMPIRAN. Lampiran 1. Pembakuan HCl dan Perhitungan Kadar Kandungan Boraks

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN KADAR CuSO 4. Dengan Titrasi Iodometri

FARMAKOPE INDONESIA YENI FARIDA S.FARM., M.SC., APT

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

Macam-macam Titrasi Redoks dan Aplikasinya

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

PENETAPAN NATRIUM BENZOAT Laporan Praktikum Kimia Pangan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat diperoleh suatu produk farmasi yang baik.

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

LAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN. Tabel 7. Data Pengamtan Hidrolisis, Fermentasi Dan Destilasi. No Perlakuan Pengamatan

Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : WIB

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

Penetapan kadar Cu dalam CuSO 4.5H 2 O

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Fisiko Kimia

TITRASI REDUKSI OKSIDASI OXIDATION- REDUCTION TITRATION

BAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Moffat, dkk., (2004), uraian tentang tramadol adalah sebagai

LAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI yang dimodifikasi*) Dengan pengenceran A.2 Pengujian Viskositas (Jacobs, 1958)

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

BAB III METODE PENELITIAN

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

PANDUAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI KLINIK DAN LINGKUNGAN

PERCOBAAN I PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN

Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Hasil Pengamatan Analisa Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik

Lampiran 1. Pohon Industri Turunan Kelapa Sawit

Lampiran 1. Diagram alir pembuatan sabun transparan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

3 Metodologi Penelitian

KIMIA DASAR PRINSIP TITRASI TITRASI (VOLUMETRI)

Udara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer

MONOGRAFI. B. Bahan Tambahan PROPYLEN GLYCOL. : Metil etilen glikol Rumus kimia : C 3 H 8 O 2

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FISIKOKIMIA II (Alkohol, Fenol, dan Asam Karboksilat) A. DATA PENGAMATAN No. Perlakuan Hasil

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri

MAKALAH KIMIA ANALIS TITRASI IODIMETRI JURUSAN FARMASI

Reaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena. Oleh : Kelompok 3

MATERI DAN METODE. Materi

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang didukung dengan studi pustaka.

Titrasi IODOMETRI & IOdimetri

BAB III METODE PENELITIAN

Desikator Neraca analitik 4 desimal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

Pereaksi-pereaksi yang digunakan adalah kalium hidroksida 0,1 N, hidrogen

Sumber:

Transkripsi:

Kelompok III

ISONIAZID Nama resmi : Isoniazidum Sinonim : Isoniazid, isonicotinic acid hydrazide; isonicotinoylhydrazin, isonicotinylhydrazine RM / BM : C 6 H 7 NO 2 / 137,14 Titik lebur : 170 C - 173 C stabilitas : 1 % dalam air stabil pada 5,6-6,5 ( asam lemah ) dalam sediaan larutan pka : 2 Kandungan : Tidak kurang dari 98,0 % dan tidak lebih dari 102,0 % C 6 H 7 NO 2 Pemerian : Hablur putih, tidak berwarna atau serbuk hablur putih, tidak berbau, perlahan-lahan dipengaruhi oleh udara dan cahaya. Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%) P, larut dalam kloroform dan eter, Incompatible :dengan oksidator kuat, chloral, aldehida, yodium, besi garam, hipoklorit

INTERAKSI OBAT Isoniazid dapat meningkatkan toksisitas karbamazepine, ethosuximide, fenitoin, diazepam, triazolam, teofilin, dan warfarin. Konsentrasi dalam darah isoniazid dapat berkurang bila digunakan bersamaan dengan ketokonazole. Risiko hepatotoksisitas dapat menigkat bila digunakan bersamaan dengan rifampisin dan obat hepatotoksik lainnya. Pada penderita yang mengkonsumsi alkohol, efektivitas isoniazid dapat menurun dan risiko neuropati dan hepatotoksisitas dapat meningkat

Bekerja sinergis bersama antibiotik lain seperti rifampisin,juga dapat menimbulkan kerusakan hati

Isoniazid adalah antibiotik dengan aktivitas bakterisid dan bakteriostatik terhadap mikobakterium. Isoniazid atau INH bekerja dengan menghambat sintesa asam mikolinat yang merupakan unsur penting pembentukan dinding sel mikobakterium tuberkulosis. Isoniazid aktif terhadap bakteri M. tuberculosis, Pengobatan dan pencegahan tuberkulosis, dalam bentuk pengobatan tunggal maupun kombinasi dengan obat tuberkulosis lainnya.

Dosis maksimum : sehari 10 mg/kg bb Untuk tujuan komersial sirup TBC isoniazid diperutukkan untuk anak usia 3-12 tahun Isoniazid dalam sediaan larutan tiap 5ml mengandung 100 mg INH

Usia 3 tahun : 11 kg DM sehari : 10 mg/kg x 11 kg = 110 mg/hari Usia 4 tahun :13 kg DM sehari : 10 mg/kg x 13 kg =130 mg/hari Usia 5 tahun : 14 kg DM sehari : 10 mg/kg x 14 kg = 140 mg/hari Usia 6 tahun :15 kg DM sehari : 10 mg/kg x 15 kg = 150 mg/hari

Usia 7 tahun : 18 kg DM sehari : 10 mg/kg x 18 kg =180 mg/hari Usia 8 tahun : 20 kg DM sehari : 10 mg/kg x 20 kg =200 mg/hari Usia 9 tahun : 22 kg Dm sehari : 10 mg/kg x 22 kg =220 mg/hari Usia 10 tahun : 23 kg DM sehari : 10 mg/kg x 23 kg = 230 mg/hari Usia 11 tahun :27 kg DM sehari : 10 mg/kg x 27 kg =270 mg/hari Usia 12 tahun : 30 kg DM sehari : 10 mg/kg x 30 kg = 300 mg/hari

Tiap 5 ml mengandung INH 75 mg Vit.B6 5 mg Propilenglikol 0,5 ml Asam sitrat 0,1 ml Natrium sitrat 0,1 ml Nipagin 0,005 ml Sorbitol 1,5 ml Tartrazin 0,025 ml Oleum cytri 0,0025 ml Aquadest ad 5 ml

Disiapkan alat dan bahan Ditimbang semua bahan sesuai perhitungan bahan Dikalibrasi botol Dibuat pengenceran untuk nipagin,tartrazin dan oleum citry Digerus INH dalam lumpang kemudian dilarutkan dengan air,ditambahkan metil paraben yang sebelumnya dilarutkan dalam air panas ditambahkan tartrazin yang sebelumnya dilarutkan dalam propilenglikol Ditambahkan sorbitol kemudian disaring Ditambahkan oleum cytri dan dicukpkan volumenya

Uji fisik Kejernihan Homogenitas Ph Bj Viskositas Uji volume terpindahkan

Uji kimia Identifikasi Penetapan kadar Uji biologi Uji efektifitas pengawet

Uji ph ( FI IV hal. 1039 1040 ) Cek ph larutan dengan menggunakan ph meter atau kertas indikator universal. Dengan ph meter : Sebelum digunakan, periksa elektroda dan jembatan garam. Kalibrasi ph meter. Pembakuan ph meter : Bilas elektroda dan sel beberapa kali dengan larutan uji dan isi sel dengan sedikit larutan uji. Baca harga ph. Gunakan air bebas CO2 untuk pelarutan dengan pengenceran larutan uji.

Uji kejernihan ( Lachman hal. 1355 ) Pemeriksaan dilakukan secara visual biasanya dilakukan oleh seseorang yang memeriksa wadah bersih dari luar di bawah penerangan cahaya yang baik, terhalang terhadap refleksi ke dalam matanya, dan berlatar belakang hitam dan putih, dengan rangkaian isi dijalankan dengan suatu aksi memutar, harus benar-benar bebas dari partikel kecil yang dapat dilihat dengan mata.

Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, penetapan bobot jenis digunakan hanya untuk cairan, didasarkan pada perbandingan bobot zat di udara pada suhu 25 0 terhadap bobot air dengan volume dan suhu yang sama. Bila suhu ditetapkan dalam monografi, bobot jenis adalah perbandingan bobot zat di udara pada suhu yang ditetapkan terhadap bobot air dengan volume dan suhu yang sama. Bila pada suhu 25 0 C zat berbentuk padat, tetapkan bobot jenis pada suhu yang telah tertera pada masing-masing monografi, dan mengacu pada air yang tetap pada suhu 25 0 C. (Farmakope Indonesia Edisi IV; 1030).

Metode yang umum digunakan untuk pengukuran kekentalan meliputi penetapan waktubyang dibutuhkan oleh sejumlah volume tertentu cairan untuk mengalir melalui kapiler. Banyak viscometer tabung kapiler telah dirancang, tetapi viskkometer Ostwald dan ubbelohde adalah yang paling sring digunakan. Dalam mengkalibrasi viscometer tipe kapiler, perlu dihitung konstanta viscometer k, dengan rumus : ( FI IV, hal 1037 )

Reaksi identifikasi : - Isoniazid + AgNO 3 = mereduksi - Isoniazid + Ag ammoniakal = mereduksi - Reaksi Luf dan Fehling positif (+) - Isoniazid + vanillin + methanol + HCl = kuning hijau (spesifik) - Isoniazid + salisilaldehid = kuning muda - Isoniazid + asam fosfomolibdat + NH 4 OH = warna biru - Jika dipijar, menimbulkan bau piridin, meleburkan uapnya kuning muda - Isonitril = (+) - Isoniazid + CaOCl 3 + CHCl 3 = lapisannya merah Inti Pyridin - zat + Na2CO3 dilebur = bau piridin + CNBr + annilin = merah jingga - larutan dalam methanol + HCl + DAB = merah coklat, kadang-kadang kuning - DAB HCl = jingga kuning - Korek api = (+) - Roux = merah cokelat - NaOH = dipanaskan keluar NH3 Reaksi Kristal - Dragendorf - Fekompleks

Analisa Kimia Farmasi Kwantitatif : 112 Lebih kurang 50 mg isoniazida yang ditimbang seksama, larutkan dalam 50 ml air dalam labu bersumbat kaca. Tambahkan 25 ml kalium bromat 0,1 N, 2,5 gram kalium bromida dan 10 ml asam klorida, biarkan selama 15 menit. Tambahkan hati-hati larutan 1 gram kalium iodida dalam 5 ml air. Titrasi dengan natrium trosulfat 0,1 N menggunakan indikator kanji. Tiap ml kalium bromida ~ 3,429 mg C6H7N3O

Uji efektivitas bahan pengawet dilakukan untuk menetukan jenis dan jumlah bahan pengawet yang tepat digunakan pada sediaan uji. Uji efektivitas bahan pengawet dilakukan secara mikrobiologi dengan menggunakan media cair Lactose Broth (LB), Nutrient Agar (NA) dan Sabouraud Dextrose Agar (SDA).