Kelompok III
ISONIAZID Nama resmi : Isoniazidum Sinonim : Isoniazid, isonicotinic acid hydrazide; isonicotinoylhydrazin, isonicotinylhydrazine RM / BM : C 6 H 7 NO 2 / 137,14 Titik lebur : 170 C - 173 C stabilitas : 1 % dalam air stabil pada 5,6-6,5 ( asam lemah ) dalam sediaan larutan pka : 2 Kandungan : Tidak kurang dari 98,0 % dan tidak lebih dari 102,0 % C 6 H 7 NO 2 Pemerian : Hablur putih, tidak berwarna atau serbuk hablur putih, tidak berbau, perlahan-lahan dipengaruhi oleh udara dan cahaya. Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%) P, larut dalam kloroform dan eter, Incompatible :dengan oksidator kuat, chloral, aldehida, yodium, besi garam, hipoklorit
INTERAKSI OBAT Isoniazid dapat meningkatkan toksisitas karbamazepine, ethosuximide, fenitoin, diazepam, triazolam, teofilin, dan warfarin. Konsentrasi dalam darah isoniazid dapat berkurang bila digunakan bersamaan dengan ketokonazole. Risiko hepatotoksisitas dapat menigkat bila digunakan bersamaan dengan rifampisin dan obat hepatotoksik lainnya. Pada penderita yang mengkonsumsi alkohol, efektivitas isoniazid dapat menurun dan risiko neuropati dan hepatotoksisitas dapat meningkat
Bekerja sinergis bersama antibiotik lain seperti rifampisin,juga dapat menimbulkan kerusakan hati
Isoniazid adalah antibiotik dengan aktivitas bakterisid dan bakteriostatik terhadap mikobakterium. Isoniazid atau INH bekerja dengan menghambat sintesa asam mikolinat yang merupakan unsur penting pembentukan dinding sel mikobakterium tuberkulosis. Isoniazid aktif terhadap bakteri M. tuberculosis, Pengobatan dan pencegahan tuberkulosis, dalam bentuk pengobatan tunggal maupun kombinasi dengan obat tuberkulosis lainnya.
Dosis maksimum : sehari 10 mg/kg bb Untuk tujuan komersial sirup TBC isoniazid diperutukkan untuk anak usia 3-12 tahun Isoniazid dalam sediaan larutan tiap 5ml mengandung 100 mg INH
Usia 3 tahun : 11 kg DM sehari : 10 mg/kg x 11 kg = 110 mg/hari Usia 4 tahun :13 kg DM sehari : 10 mg/kg x 13 kg =130 mg/hari Usia 5 tahun : 14 kg DM sehari : 10 mg/kg x 14 kg = 140 mg/hari Usia 6 tahun :15 kg DM sehari : 10 mg/kg x 15 kg = 150 mg/hari
Usia 7 tahun : 18 kg DM sehari : 10 mg/kg x 18 kg =180 mg/hari Usia 8 tahun : 20 kg DM sehari : 10 mg/kg x 20 kg =200 mg/hari Usia 9 tahun : 22 kg Dm sehari : 10 mg/kg x 22 kg =220 mg/hari Usia 10 tahun : 23 kg DM sehari : 10 mg/kg x 23 kg = 230 mg/hari Usia 11 tahun :27 kg DM sehari : 10 mg/kg x 27 kg =270 mg/hari Usia 12 tahun : 30 kg DM sehari : 10 mg/kg x 30 kg = 300 mg/hari
Tiap 5 ml mengandung INH 75 mg Vit.B6 5 mg Propilenglikol 0,5 ml Asam sitrat 0,1 ml Natrium sitrat 0,1 ml Nipagin 0,005 ml Sorbitol 1,5 ml Tartrazin 0,025 ml Oleum cytri 0,0025 ml Aquadest ad 5 ml
Disiapkan alat dan bahan Ditimbang semua bahan sesuai perhitungan bahan Dikalibrasi botol Dibuat pengenceran untuk nipagin,tartrazin dan oleum citry Digerus INH dalam lumpang kemudian dilarutkan dengan air,ditambahkan metil paraben yang sebelumnya dilarutkan dalam air panas ditambahkan tartrazin yang sebelumnya dilarutkan dalam propilenglikol Ditambahkan sorbitol kemudian disaring Ditambahkan oleum cytri dan dicukpkan volumenya
Uji fisik Kejernihan Homogenitas Ph Bj Viskositas Uji volume terpindahkan
Uji kimia Identifikasi Penetapan kadar Uji biologi Uji efektifitas pengawet
Uji ph ( FI IV hal. 1039 1040 ) Cek ph larutan dengan menggunakan ph meter atau kertas indikator universal. Dengan ph meter : Sebelum digunakan, periksa elektroda dan jembatan garam. Kalibrasi ph meter. Pembakuan ph meter : Bilas elektroda dan sel beberapa kali dengan larutan uji dan isi sel dengan sedikit larutan uji. Baca harga ph. Gunakan air bebas CO2 untuk pelarutan dengan pengenceran larutan uji.
Uji kejernihan ( Lachman hal. 1355 ) Pemeriksaan dilakukan secara visual biasanya dilakukan oleh seseorang yang memeriksa wadah bersih dari luar di bawah penerangan cahaya yang baik, terhalang terhadap refleksi ke dalam matanya, dan berlatar belakang hitam dan putih, dengan rangkaian isi dijalankan dengan suatu aksi memutar, harus benar-benar bebas dari partikel kecil yang dapat dilihat dengan mata.
Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, penetapan bobot jenis digunakan hanya untuk cairan, didasarkan pada perbandingan bobot zat di udara pada suhu 25 0 terhadap bobot air dengan volume dan suhu yang sama. Bila suhu ditetapkan dalam monografi, bobot jenis adalah perbandingan bobot zat di udara pada suhu yang ditetapkan terhadap bobot air dengan volume dan suhu yang sama. Bila pada suhu 25 0 C zat berbentuk padat, tetapkan bobot jenis pada suhu yang telah tertera pada masing-masing monografi, dan mengacu pada air yang tetap pada suhu 25 0 C. (Farmakope Indonesia Edisi IV; 1030).
Metode yang umum digunakan untuk pengukuran kekentalan meliputi penetapan waktubyang dibutuhkan oleh sejumlah volume tertentu cairan untuk mengalir melalui kapiler. Banyak viscometer tabung kapiler telah dirancang, tetapi viskkometer Ostwald dan ubbelohde adalah yang paling sring digunakan. Dalam mengkalibrasi viscometer tipe kapiler, perlu dihitung konstanta viscometer k, dengan rumus : ( FI IV, hal 1037 )
Reaksi identifikasi : - Isoniazid + AgNO 3 = mereduksi - Isoniazid + Ag ammoniakal = mereduksi - Reaksi Luf dan Fehling positif (+) - Isoniazid + vanillin + methanol + HCl = kuning hijau (spesifik) - Isoniazid + salisilaldehid = kuning muda - Isoniazid + asam fosfomolibdat + NH 4 OH = warna biru - Jika dipijar, menimbulkan bau piridin, meleburkan uapnya kuning muda - Isonitril = (+) - Isoniazid + CaOCl 3 + CHCl 3 = lapisannya merah Inti Pyridin - zat + Na2CO3 dilebur = bau piridin + CNBr + annilin = merah jingga - larutan dalam methanol + HCl + DAB = merah coklat, kadang-kadang kuning - DAB HCl = jingga kuning - Korek api = (+) - Roux = merah cokelat - NaOH = dipanaskan keluar NH3 Reaksi Kristal - Dragendorf - Fekompleks
Analisa Kimia Farmasi Kwantitatif : 112 Lebih kurang 50 mg isoniazida yang ditimbang seksama, larutkan dalam 50 ml air dalam labu bersumbat kaca. Tambahkan 25 ml kalium bromat 0,1 N, 2,5 gram kalium bromida dan 10 ml asam klorida, biarkan selama 15 menit. Tambahkan hati-hati larutan 1 gram kalium iodida dalam 5 ml air. Titrasi dengan natrium trosulfat 0,1 N menggunakan indikator kanji. Tiap ml kalium bromida ~ 3,429 mg C6H7N3O
Uji efektivitas bahan pengawet dilakukan untuk menetukan jenis dan jumlah bahan pengawet yang tepat digunakan pada sediaan uji. Uji efektivitas bahan pengawet dilakukan secara mikrobiologi dengan menggunakan media cair Lactose Broth (LB), Nutrient Agar (NA) dan Sabouraud Dextrose Agar (SDA).