Proposal Kegiatan Usaha Makanan Martabak Manis I. Latar Belakang Dalam suatu pemasaran banyak sekali bentuk dan macam-macam aneka ragam makanan dari yang kecil hingga yang besar dan dari yang murah hingga sampai yang mahal. Dalam kebutuhan sehari-hari banyak sekali aktivitas yang dijalani oleh setiap orang. Dengan aktivitas yang semakin padat, membuat banyak orang membutuhkan asupan makanan tambahan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Makanan-makanan yang tersedia dipasaran saat ini memang sudah beragam, tetapi umumnya makanan tersebut bukanlah makanan khas Indonesia, serta harga yang ditawarkan juga kebanyakan terlalu mahal. Salah satu makanan tradisional yang cukup sederhana, tetapi sangat cocok menjadi makanan konsumsi untuk malam hari, dan sekaligus merupakan makanan yang juga cukup istimewa adalah "Martabak Manis". Dengan pembuatan Martabak Manis yang dilakukan dengan cara yang sangat sederhana, tetapi lebih higienis, serta akan dijual dengan harga yang sangat terjangkau, maka tentunya hal ini akan menarik minat masyarakat untuk membelinya. Keberadaan Martabak Manis sebagai salah satu makanan dengan rasa yang enak, nikmat, dan juga lezat memang telah dikenal dari masa kemasa, sehingga usaha ini memang layak dikembangkan menjadi salah satu usaha kuliner alternatif di Indonesia. Dengan hal tersebut, maka saya ingin membuat usaha makanan, yaitu usaha makanan "Martabak Manis" untuk dikembangkan menjadi usaha besar agar masyarakat tidak akan pernah lupa dengan masakan khas Indonesia tersebut. II. Tujuan 1. Tujuan saya memilih jenis usaha ini yaitu: 2. Mencari keuntungan/laba 3. Menarik minat konsumen untuk merasakan masakan yang sudah cukup terkenal 4. Mencapai target penjualan III. Segmentasi Produk - Menganalisa potensi pasar Dalam menjalankan usaha ini harus mengetahui potensi pasar yang dijalani agar usaha yang dijanali tersebut dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat (konsumen) - Menentukan objek pasar Dalam menjalankan usaha ini harus menentukan objek pasar dengan strategi yang mudah dijangkau masyarakat (konsumen) - Menetapkan target / sasaran pasar Dalam menjalankan usaha harus menetapkan target/sasaran pasar usaha dengan cara melihat perbedaanya agar lebih mudah dijangkau oleh pembeli dalam membelinya.
IV. Keunggulan Produk Keunggulan dari produk ini yaitu: Memiliki berbagai macam-macam bentuk Memiliki berbagai macam-macam rasa Bahan produk yang higienis V. Analisa Swot Setiap kegiatan untuk memulai usaha, maka hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah mengukur kemampuan saya terhadap lingkungan atau pesaing, yaitu melalui analisis SWOT: 1. Strenght (Kekuatan) Kekuatan dari produk ini adalah: Menjual produk untuk semua kalangan masyarakat 1 (satu) produk terdiri dari beberapa macam bentuk dan rasa Bahan produk yang terjamin dan higienis 2. Weakness (Kelemahan) Kelemahan dari produk ini adalah: Tidak tahan lama Produknya mudah ditiru 3. Opportunity (Peluang) Tempat Strategis Fasilitas yang cukup memadai 4. Threath (Ancaman) Adanya pesaing yang menjual produk dengan harga yang lebih murah VI. Analisa 4P 1. Product (Produk) Produk yang dijual adalah "Martabak Manis" yang merupakan makanan selingan sehari-hari 2. Price (Harga) Harga perporsi Rp 12.000 karena harga ini sangat terjangkau dan relatif murah 3. Promotion (Promosi) Dalam melakukan promosi produk ini dengan menyebarkan brosur kepada masyarakat dan dilakukan masa promosi pada setiap pembelian 1 paket dengan isi 5 porsi akan memberikan diskon 10% dari harga tersebut. 5. Place (Tempat) Tempat yang dipilih yaitu di Jalan Jamin Ginting, Tepatnya didepan Kampus STIMIK NEUMAN, karena letaknya cukup strategis dan mudah dijangkau masyarakat (konsumen) VII. Aspek Keuangan 1. Apsek Modal - Bahan Baku 1. Terigu 2 kg Rp 14.000 2. Telur 1 kg Rp 12.000
3. Gula Pasir 1 Kg Rp 10.000 4. Air Rp - 5. Garam Rp 2.000 6. Soda kue Rp 3.000 7. Blue Band Rp 5.000 8. Pewarna kuning Rp 3.000 9. Fermipan Rp 3.000 ---------- 53.000 - Bahan Taburan 1. Kacang tanah 1/2 kg Rp 5.000 2. Meises Rp 5.000 3. Keju Rp 11.000 4. Susu kental manis Rp 7.000 5. Wijen Rp 5.000 - Modal ----------- 33.000 Bahan baku + Bahan taburan + Bahan baku tambahan + Ongkos angkut Rp 53.000 + Rp 33.000 + Rp 25.000 + Rp 500 = Rp 111.500 2. Perhitungan Keuntungan Harga Jual: Rp 12.000 x 40 porsi = Rp 480.000 Harga Pokok Produk perunit: Harga beli bahan baku RP 2.150 Harga beli bahan tambahan RP 625 Ongkos angkut Rp 500 --------- Rp 3.275 Jumlah Hpp: Rp 3.275 x 40 porsi = Rp 131.000 Laba kotor = Rp 349.000 Biaya penjualan: Biaya pembuatan brosur Rp 30.000 Biaya transportasi RP 30.000 Biaya sewa tempat Rp 25.000 Biaya listrik dan air Rp 10.000 Biaya komunikasi Rp 20.000 Biaya lainnya Rp 10.000 --------- Rp 125.000 Laba bersih Rp 224.000 Perhitungan margin keuntungan Rp 224.000 ---------- x 100% = 46,66% Rp 480.000 VII. Penutup
Harapan saya untuk produk "Martabak Manis" Adalah supaya produk ini bisa lebih berkembang dan maju. Disamping itu, saya mengharapkan supaya produk makanan ini tidak berkurang, karena produk ini sangat bagus dan berkualitas Proposal Bisnis Makanan Risol Mayo PROPOSAL BUSSINES PLAN Usaha Bisnis Makanan RISOL MAYO Deskripsi Produk Risol Mayo adalah risol yang unik dibuat oleh tangan-tangan yang lentik dengan wajah cantik sehingga menghasilkan rasa yang menggelitik. Risol Mayo mempunyai rasa yang pedes banget dengan isi smoke beef, mayonnaise, telor rebus, saos sambal, dan cabai sehingga membuat konsumen ketagihan untuk terus mengkonsumsi. Risol Mayo. Emang Pengen Banget. I. BAHAN & CARA PEMBUATANNYA Bahan Kulit : Bahan Isi : 1. Tepung terigu 1. Mayonnaise 2. Telor 2. Smoke beef 3. Mentega 3. Keju quick melt 4. Susu cair vanilla 4. Saos sambal 5. Susu bubuk 5. Cabai 6. Garam 6. Telur rebus 7. Sagu 8. Tepung roti 9. Air 10. Penyedap rasa Cara Membuat 1. Campurkan tepung terigu dengan susu cair, aduk hingga rata, 2. Tambahkan telor yang sudah dikocok, mentega yang telah dicairkan, air, garam dan sagu, aduk hingga rata kemudian saring adonan, 3. Sediakan Teflon, baluri mentega di atasnya, 4. Dadar adonan kulit risol satu persatu hingga adonan habis, sisihkan di piring pipih, 5. Isi kulit yang telah di dadar dengan smoke beef, mayonnaise, keju, saos, telur, dan cabai lalu lipat kulit dengan rapat, 6. Lumuri kulit yang telah di isi dengan telor yang sudah di kocok, lalu baluri dengan tepung roti, 7. Goreng, hingga berwarna coklat keemasan, 8. Risol mayo siap di sajikan di piring saji. II. PERLENGKAPAN USAHA 1. Kompor 2. Tabung Gas 3. Wajan 4. Mangkok 5. Sendok makan
6. Sendok the 7. Saringan 8. Baskom ukuran 2 liter 9. Teflon 10. Spatula 11. Pengocok telor 12. Piring pipih 13. Piring saji III. TENAGA KERJA Dalam usaha ini menggunakan 4 orang tenaga kerja yang berasal dari internal tidak memerlukan kemampuan khusus, karena dalam pembuatannya yang mudah sehingga tidak perlu diadakan pelatihan terlebih dahulu. IV. PROMOSI & PENJUALAN Dalam usaha ini pemilik mempromosikan usahanya dengan cara memberikan sample terlebih dahulu agar konsumen tidak kecewa saat membeli karena sudah mengetahui rasanya. Berhubung pemilik merupakan sekelompok mahasiswa sehingga target penjualannya adalah warga kampus tempat pemilik menuntut ilmu. V. RESIKO Selama ini produsen menggunakan bahan-bahan dengan mutu tinggi maka harga yang dikenakan untuk 1 buah risol mayo pun relatif mahal, hal itu bertujuan menutupi pengeluaran untuk membeli bahan baku. Jika produsen mengganti bahan baku dengan kualitas rendah, maka rasa dan tekstur risol mayo yang dihasilkan akan menurun, dan mungkin dengan kondisi tersebut para konsumen akan mengurangi konsumsi risol mayo. Maka produsen akan mengambil jalan tengah dengan mengganti bahan baku dengan harga lebih murah dengan kualitas yang bersaing dengan bahan baku sebelumnya. VI. PENETAPAN HARGA Untuk harga awal, risol mayo dijual langsung kepada konsumen dengan harga Rp 3.000,00 per buah. VII. STRATEGI PEMASARAN Selalu menjaga kualitas rasa dan tekstur dari risol mayo dengan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas Selalu mendengarkan kritik dan saran yang diajukan oleh para konsumen agar risol mayo dapat berkembang lebih baik Menetapkan harga yang bersaing dengan tetap memperhatikan bahan baku yang digunakan. VIII. ANALISIS USAHA Biaya Investasi Adapun biaya investasi yang dikeluarkan untuk unit usaha bisnis Risol Mayo berskala home industri ini, sebagai berikut : 1. Kompor : Rp 300.000,00 2. Tabung Gas : Rp 150.000,00 3. Wajan : Rp 60.000,00 4. Mangkok : Rp 12.000,00 5. Sendok makan ( 1 lusin) : Rp 20.000,00
6. Sendok teh (1 lusin) : Rp 18.000,00 7. Saringan : Rp 20.000,00 8. Baskom 2 buah : Rp 20.000,00 9. Teflon : Rp 30.000,00 10. Spatula : Rp 13.000,00 11. Pengocok telor : Rp 20.000,00 12. Piring pipih : Rp 10.000,00 13. Piring saji : Rp 42.000,00 14. Talenan : Rp 15.000,00 + Total Biaya Investasi : Rp 580.000,00 Penyusutan : Masa pakai 1. Kompor 3 tahun 2. Wajan 1 tahun 3. Mangkok 1 tahun 4. Sendok makan 1 tahun 5. Sendok the 1 tahun 6. Saringan 6 bulan 7. Baskom 6 bulan 8. Teflon 1 tahun 9. Spatula 1 tahun 10. Pengocok telor 1 tahun 11. Piring pipih 1 tahun 12. Piring saji 1 tahun 13. Talenan 1 tahun Operasional Cost per Bulan Fixed Cost : 1. Penyusutan kompor gas 1/36 x Rp 300.000,00 = Rp 8.400,00 2. Penyusutan wajan 1/12 x Rp 60.000,00 = Rp 5.000,00 3. Penyusutan mangkok 1/12 x Rp 12.000,00 = Rp 1.000,00 4. Penyusutan sendok makan 1/12 x Rp 20.000,00 = Rp 1.700,00 5. Penyusutan sendok teh 1/12 x Rp 18.000,00 = Rp 1.500,00 6. Penyusutan saringan 1/6 x Rp 20.000,00 = Rp 3.400,00 7. Penyusutan baskom 1/6 x Rp 20.000,00 = Rp 3.400,00 8. Penyusutan teflon 1/12 x Rp 30.000,00 = Rp 2.500,00 9. Penyusutan spatula 1/12 x Rp 13.000,00 = Rp 1.100,00 10. Penyusutan pengocok telur 1/12 x Rp 20.000,00 = Rp 1.700,00 11. Penyusutan piring pipih 1/12 x Rp 10.000,00 = Rp 840,00 12. Penyusutan piring saji 1/12 x Rp 42.000,00 = Rp 3.500,00 13. Penyusutan talenan 1/12 x Rp 15.000,00 = Rp 1.250,00 + Total Fixed Cost = Rp 35.290,00
Variabel Cost : 1. Tepung terigu 1 Kg x Rp 9.700,00 x 30 hari = Rp 291.000,00 2. Telor 1 Kg x Rp 15.000,00 x 30 hari = Rp 450.000,00 3. Mentega 1 bks x Rp 3.100,00 x 30 hari = Rp 93.000,00 4. Susu cair 1 kotak x Rp 11.200,00 x 30 hari = Rp 336.000,00 5. Susu bubuk 1 bks/5 x 1000 x 30 hari = Rp 6.000,00 6. Garam 1 bks/30 x 1500 x 30 hari = Rp 1.500,00 7. Sagu ¼ Kg x Rp 8.000,00 x 30 hari = Rp 60.000,00 8. Tepung roti ½ Kg x Rp 12.000,00 x 30 hari = Rp 180.000,00 9. Penyedap rasa ½ bks x Rp 500,00 x 30 hari = Rp 7.500,00 10. Mayonnaise ½ Kg x Rp 25.000,00 x 30 hari = Rp 375.000,00 11. Smoke beef ½ bks x Rp 28.900,00 x 30 hari = Rp 433.500,00 12. Keju 1/3 bks x Rp 23.400,00 x 30 hari = Rp 234.000,00 13. Saos sambal 1/5 btl x Rp 15.000,00 x 30 hari = Rp 90.000,00 14. Cabai ½ x Rp 2.000,00 x 30 hari = Rp 30.000,00 15. Gas Rp. 14.000 x 2 / bulan = Rp 28.000,00 Total Variabel Cost = Rp 2.615.500,00 Total Operasional Cost (FC+VC) = Rp 2.650.790,00 IX. PENERIMAAN PER BULAN Produksi risol 1 hari : 35 buah Hasil penjualan 1 hari : 35 x Rp 3.000,00 = Rp 105.000,00 Hasil penjualan 30 hari : Rp 105.000,00 x 30 = Rp 3.150.000,00 X. LABA / RUGI PER BULAN = ( Total Penerimaan Total Biaya Operasional ) = Rp 3.150.000,00 Rp 2.650.790,00 = Rp499.210,00 (LABA) A.Pendahuluan Contoh Proposal Usaha Makanan Latar belakang Pada saat ini banyak orang yang ingin membuat acara atau kegiatan secara simpel dan efisien. Contohnya dalam hal penyiapan makanan dan hidangan. Biasanya mereka lebih memilih untuk memesan makanan daripada membuatnya sendiri dengan alasan pertimbangan waktu dan tenaga walaupun memang sedikit mahal. Dari pemikiran inilah kami mempunyai ide untuk membuat bisnis katering makanan. Dalam memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus diketahui adalah peluang pasar dan bagaimanan menggaet order.. Bagaimana peluang pasar yang hendak kita masuki dalam bisnis kita dan bagaimana cara memperoleh order tersebut. Yang kedua adalah kita harus mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan sejauh mana kemampuan kita untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas. Yang ketiga adalah persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan hambatan psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin antara berkeinginan dan keraguan. Jangan lupa harus siap menghadapi resiko, dimana resiko bisnis adalah untung atau rugi. Semakin besar untungnya maka resikonya pun semakin besar. Yang terpenting adalah berani mencoba dan memulai. Lebih
baik mencoba tetapi gagal daripada gagal mencoba. A. Aspek manajemen Bisnis ini dimiliki bersama dengan sistem bagi modal Bisnis ini dikelola secara bersama-sama dan tiap orang mempunyai tugas masing-masing, misalkan dari 5 orang 3 orang bertugas membuat masakan dan penyajiannya 2 orang bertugas mencari bahan masakan, mengantar pesanan dan melakukan perekrutan tenaga kerja apabila membutuhkan. B. Aspek Pemasaran a) Target Pasar yang merupakan kunci penting untuk diperhatikan. Sudah menjadi kelaziman bahwa usaha katering bekerja berdasarkan pesanan. Kegiatan produksi dimulai apabila telah pesanan telah diterima. Maka, tanpa pesanan, kegiatan produksi perusahaan katering tidak bekerja. Yang bekerja sepanjang tahun atau selama bisnis itu hidup adalah pemasaran, keuangan dan administrasi. Target pasar adalah seluruh kalangan masyarakat yang ingin berefisien waktu dan tenaga. Pesaing kita dari perusahaan katering lainnya b) Konsep pemasaran terdiri dari 4 elemen (Price+Place+Promotion). UNTUK PRODUK, Anda mesti mensurvai para pesaing-pesaing Anda. Misalnya saja, menentukan apa, 10 menu terpopuler untuk katering di tempat anda. Nah, khusus, ke 10 menu itu, Anda mutlak menguasainya. Langkah berikutnya, bertanya kepada diri kita sendiri untuk maju selangkah lebih maju. Misalnya, dengan melakukan inovasi. Mampukah kita menciptakan hal-hal yang baru dengan 10 menu populer itu. Contoh, bagaimana caranya membuat nasi goreng kita beda dan terlihat lebih unik serta kalau bisa catering murah. c) Produk dan penetapan Harga Untuk menetapkan harga kita perlu melakukan riset dan membandingkannya dengan strategi harga Anda. Tidak jarang harga kita terlalu mahal karena sistem produksi yang salah dan tidak efektif. Anda perlu misalnya mencari suplier yang mampu mensuplai bahan baku dengan harga yang benar-benar murah, sehingga bisa menghasilkan katering murah. Atau Anda menggunakan kompor yang boros. Bahkan bisa saja komponenen menu Anda yang salah. Di sini Anda perlu melakukan percobaan berkali-kali sampai menemukan formula yang pas dan bisa bersaing dengan catering murah lainnya. C0NTOH DAFTAR MENU NASI KOTAK NASI KUNING Nasi kuning Mie Kering tempe Ayam goreng Perkedel Krupuk udang Rp. 7.500,- NASI PUTIH/URAP Nasi Putih Urap urap Trancaman Ayam bumbu rujak Rempeyek Rp. 7.500,- Dan lain-lain tergantung makanan yang dipesan Berbagai masakan yang disesuaikan dengan pesanan d) Distribusi dan Promosi Bisnis katering adalah bisnis kepercayaan dan rasa. Untuk membuka pasar kita bisa memulai dari acaraacara hajatan keluarga sendiri yang kita kelola sendiri kateringnya dan di setiap meja penyajian kita tempelkan nama katering kita sebagai tanda pengenal dan promosi. Akan lebih baik jika kita sudah menyediakan brosur dan kartu nama. Jika kita bisa mengelola pelayanan katering di hajatan keluarga dengan baik maka semua kenalan dan relasi akan mengetahui kemampuan kita. Untuk mengetahui kualitas dan nikmatnya masakan kita bisa memulai dengan memasak dan menyajikan berbagai menu dalam setiap acara arisan keluarga, RT atau perkumpulan yang kita ikuti dan dengarkan dna minta komentar tamu kita. Dari sini kepercayaan kepada anda akan muncul dan akan tersebar dari mulut ke mulut ini terkadang lebih efektif dibandingkan kita menyebar
brosur dan beriklan tanpa pernah kita menunjukkan kemampuan kita di sebuah acara. Dalam bisnis yang utama dalah kesinambungan order maka untuk memperoleh order konsep pemasaran yang lebih komprehensif perlu difikirkan. Penawaran door to door di instansi-instansi pemerintah juga bisa dilakukan. Di awal Anda membuka usaha, buatlah promosi. Salah satu caranya adalah dengan menawarkan harga miring untuk setiap pemesanan dan Jangan pelit/segan memberikan sample masakan/mengundang makan orang-orang yang memiliki kuasa untuk mengambil keputusan di sebuah perusahaan/intansi.. C. Aspek Operasional Masalah-masalah teknis yang menyangkut seluk beluk pekerjaan perlu dipersiapkan rapi. Mulai menghitung kemampuan diri, keterampilan yang dimiliki yang menyangkut bidang pekerjaan itu. Misalnya untuk usaha katering, paling tidak yang dibutuhkan adalah mengerti tentang masakan--syukur-syukur bila Anda pandai memasak, dan lebih baik lagi bila Anda adalah seorang ahli memasak. Untuk menjadi pengusaha katering tidak harus menjadi ahli masak dulu, tapi yang terpenting adalah mampu mengelola usaha itu, sementara untuk tenaga ahli yang bisa memasak, Anda bisa melakukan prekrutan. Telah di jabarkan di atas bahwa katering ini dikelola bersama-sama dan tiap orang punya tugas masingmasing Cara penjaminan mutu dengan cara kita hanya akan berproduksi setelah mendapatkan pesanan jadi masakan dijamin masih segar. Lokasi bisnis ini di jalankan ditempat keramaian. Misalnya di kantor-kantor, dekat dengan lembaga pendidikan dan mudah dijangkau semua orang. D. Kiat-Kiat Pengelolaan Usaha Katering Apa yang menjadi kunci sukses bisnis katering ini? Punya Visi Sederhana sebenarnya. Setiap orang yang ingin menjadi pengusaha apa pun jenisnya, perlu memiliki visi. Tidak usah muluk-muluk. Tapi mutlak ada. Ingatlah, bisnis itu mirip dengan bayi. Sekali saja ia dilahirkan maka tanggung jawab kitalah untuk mendidik dan membesarkannya hingga dewasa. Tidak bisa asal saja. Dan kalau sudah tidak suka dan banyak problem lalu main ditinggal saja. Bayi perlu persiapan yang banyak. Harus ada cinta dan kasih misalnya. Bisnis juga demikian. Itu sebabnya bisnis yang langgeng seringkali datang dari hobi kita sehari-hari. Karena hobi, dan sesuatu yang kita sukai, semangat dan minat kita akan selalu besar. Ini faktor yang penting sekali. Rencana Matang Rencana usaha diperlukan untuk perlindungan bisnis kita. Kita perlu memiliki wawasan yang luas, dan tiap masalah minimal telah kita periksa. Misalnya dalam paket catering pernikahan atau katering ulang tahun masalahnya apa saja. Mulai dari masalah produksi, staf, produknya (menu), pemasaran, logistik,dan promosi, semuanya harus masuk "check-list". Hal ini untuk menghindarkan situasi yang "chaos"(tumpang-tindih, RED), dan manajemen tambal sulam di masa mendatang. Anda tidak perlu membuat rencana kerja setebal 100 halaman misalnya, tapi cukup 2 halaman saja. Namun segala aspek dari bisnis katering telah Anda pikirkan. E. Aspek Keuangan Pada aspek keuangan ini, bisnis kami mendapat modal dari bagi modal yang terdiri dari 5 orang, per orangnya mengeluarkan modal Rp 1.000.000,00. Jadi Modal awal kita sebesar Rp 5.000.000,00. Berikut ini kita tampilkan proyeksi keuangan kita dalam 1 bulan. Proyeksi Keuangan 1 bulan 1. Kas Rp 5.000.000,00 Modal Rp 5.000.000,00 (Setoran untuk modal awal) 2. Perlengkapan Rp 1.000.000,00 Kas Rp 1.000.000,00 (Pembelian Perlengkapan) 3. Peralatan Rp 500.000,00 Kas Rp 500.000,00 (Pembelian Peralatan) Proyeksi Penjualan dalam 1 bulan Minimal mendapat 4 kali pesanan 2 x Partai Besar (Minimal 200 Porsi @ Rp 7.500,00) 2 x (200 Porsi x Rp 7.500,00) = Rp 3.000.000,00 2 x Partai Kecil (Minimal 50 Porsi @ Rp 8.000,00)
2 x (50 Porsi x Rp 8.000,00) = Rp 800.000,00 + Perkiraan Pendapatan minimal 1 bulan Rp 3.800.000,00 Jurnal Transaksi dalam 1 bulan 1. Biaya Angkut (4 @ Rp 50.000,00) Rp 200.000,00 Kas Rp 200.000,00 2. Biaya Tenaga Kerja (5 orang @ Rp 50.000,00 x 4 Pesanan) Biaya Tenaga Kerja Rp 1.000.000,00 Kas Rp 1.000.000,00 3. Biaya Bahan Baku(@ Rp 4.000,00). Rp 4.000,00 x 500 Porsi = Rp 2.000.000,00 Biaya Bahan Baku Rp 2.000.000,00 Kas Rp 2.000.000,00 Laporan Laba /Rugi dalam 1 Bulan Pendapatan Porsi Besar 2 x(200 Porsi x Rp 7.500,00) =Rp 3.000.000,00 Porsi Kecil 2 x (50 Porsi x Rp 8.000,00) =Rp 800.000,00 + Rp 3.800.000,00 Biaya-biaya Biaya Angkut Rp 200.000,00 Biaya Tenaga Kerja Rp 1.000.000,00 Biaya Bahan Baku Rp 2.000.000,00 + Rp 3.200.000,00 + Laba Rp 600.000,00