D. Iwanowsky (1892) dan M. Beyerinck (1899) adalah ilmuwan yang menemukan virus, sewaktu keduanya meneliti penyakit mozaik daun tembakau.

dokumen-dokumen yang mirip
SMA X (SEPULUH) BIOLOGI VIRUS

VIROLOGI I M A Y U D H A P E R W I R A

MAKALAH PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

VIRUS. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi Dosen Pengampu: Nur Siyam S,KM

VIRUS. Dyah Ayu Widyastuti

BAB II VIRUS. Gb. 2.1 Berbagai macam bentuk virus. Virus Hal... 8

B. KARAKTERISTIK VIRUS

OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI VIRUS STRUKTUR SEL VIRUS BENTUK VIRUS SISTEM REPRODUKSI VIRUS PERANAN VIRUS

VIRUS. SMA Regina Pacis Jakarta Ms. Evy Anggraeny. August

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KONSEP VIRUS.

Ilmu tentang Virus disebut Virologi. Virus (bahasa latin) virion yang berarti

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung BAB 3 VIRUS

CIRI FISIOLOGI DAN MORFOLOGI BAKTERIOFAGE (VIRUS)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORI. secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Hasil belajar

TINJAUAN PUSTAKA Bakteriofage

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IV VIRUS

STRUKTUR, MORFOLOGI, DAN KLASIFIKASI VIRUS. Morfologi dan komponen virus

V I R U S 1. CIRI UMUM VIRUS

14.1 Dengan cara apa virus berhubungan dengan jenis lain dari mikroorganisme? 14.2 Apakah virus dianggap organisme hidup dalam pandangan sifat mereka?

membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Media pembelajaran mempermudah atau mengefektifkan proses pembelajaran (Rakhmawati, 2013:12).

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

VIRUS DEFINISI STRUKTUR Virion Nukleokapsid Kapsid Kapsomer Amplop MORFOLOGI 1. Simetri Heliks

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015 BAB II ISI

2 VIRUS. Kata Kunci BAB II VIRUS. Transkiptase balik. By Zurnidas, S.Pd 28. Standar Kompetensi Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup.

MAKALAH. Analisis Kritis Buku BSE Kelas X Materi Virus. (Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta Biologi yang dibina

Virologi - 2. Virologi - 3. Virologi - 4

Partikel virus (virion), terdiri dari : Virologi adalah ilmu yang mempelajari tentang virus dan agent menyerupai virus:

PERCOBAAN HERSHEY DAN CHASE. RESUME UNTUK MEMENUHU TUGAS MATAKULIAH Genetika I Yang dibina oleh Ibu Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah. M.

B a b 3 Virus Setelah mempelajari bab ini kalian diharapkan dapat

BAB V PENUTUP. 1. Hasil belajar siswa secara individu tuntas (rerata 81,75), kelulusan siswa

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH)

MAKALAH KLASIFIKASI VIRUS BALTIMORE DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH MIKROBIOLOGI

Kompetensi dasar: Siswa mampu membedakan virus dengan organisme lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

CIRI FISIOLOGI DAN MORFOLOGI PROTOZOA

J. VIRUS TANAMAN DAN VIROID Virus tanaman mirip dengan virus hewan dalam hal morfologi dan tipe dari asam nukleat. Bahkan beberapa virus tanaman

SEL PROKARIOTIK, SEL EUKARIOTIK DAN VIRUS

Pada tahun 2000, International Committe on Taxonomy of Virusses telah menyusun lebih dari 4000 virus hewan dan tanaman 56 famili, 9 subfamili, dan

Materi UN Bilogi. Cakupannya membran plasma, organel dan ini, termasuk sel pada organnisme uniseluler dan muliseluler.

PATOGENISITAS MIKROORGANISME

TINJAUAN TENTANG HIV/AIDS

Pengantar MIKROBIOLOGI

1. Reproduksi Aseksual pada Bakteri Reproduksi aseksual bakteri dilakukan melalui pertumbuhan tunas, fragmentasi, dan pembelahan biner.

TUGAS TERSTRUKTUR BIOTEKNOLOGI PERTANIAN VEKTOR DNA

ANALISIS CONTENT KNOWLEDGE GURU BIOLOGI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATERI VIRUS

Nama : Novita Purnamasari Hendarmin NIM : Hari, Tanggal : Kamis,10 Desember 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TUGAS TERSTRUKTUR PENGELOLAAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN TERPADU

Riana Yani Musarofah Tintin Atikah Widi Purwianingsih BIOLOGI 1. SMA dan MA Kelas X. Hukum Dasar Kimia 1

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN DNA DAN RNA

SISTEM PERTAHANAN TUBUH

BAB II BELAJAR, PEMBELAJARAN, HASIL BELAJAR, MULTIMEDIA, PROJECT BASED LEARNING, POWER POINT, CERAMAH

Sel : Unit Kehidupan Terkecil. Konsep Kunci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

REPRODUKSI MIKROORGANISME

VIRUS. Virus structure, classification and replication

STRUKTUR. Asam nukleat virus

1. Menjelaskan struktur inti sel eukariot hubungannya dengan fungsi 2. Menjelaskan struktur organel-organel sel dan fungsinya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Hakikat Belajar, Mengajar dan Pembelajaran. dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman dan

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

BIOTEKNOLOGI. Struktur dan Komponen Sel

MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS

PENGANTAR VIRUS. dr. Fauzia Andrini M.Kes Bagian Mikrobiologi / Unit Ketrampilan Medik FK UR

Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS. Oleh :

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendahuluan. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Pohon Kehidupan. Tiga Domain Kehidupan

MODE SCREEN ONLY DIBAWAH PEMBATASAN UU HAKI TUJUAN EKSPERIMENTAL VIRUS. MAINDEXCHANGE.com Archive

BIOLOGI SEL. Pokok Bahasan. 1. Teori sel 2. Alat bantu mempelajari sel 3. Sel prokariot dan eukariot 4. Ultrastruktur Sel

Program Studi Mikrobiologi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung 2010

Variola vera MORFOLOGI. Group I (dsdna)

MIKROBIOLOGI BAKTERI

BAB II KAJIAN TEORITIS. dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWER

MATERI GENETIK A. KROMOSOM

POKOK BAHASAN I PENDAHULUAN Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan pendahuluan mahasiswa dapat: 1. Memahami ruang lingkup

PERBEDAAN SEL HEWAN & TUMBUHAN BAGIAN SEL & ORGANEL SEL TRANSPORT MELALUI MEMBRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

REGULASI EKSPRESI GEN PADA BAKTERIOFAGE DAN VIRUS

Adalah asam nukleat yang mengandung informasi genetik yang terdapat dalam semua makluk hidup kecuali virus.

Mekanisme Pembentukan Kekebalan Tubuh

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) Kompetensi Dasar Indikator Esensial

ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME ZUHRIAL ZUBIR

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

Skripsi OLEH : DIAN SAFITRI NIM

Virus baru : Coronavirus dan Penyakit SARS

TEORI SISTEM IMUN - SMA KELAS XI SISTEM IMUN PENDAHULUAN

Biologi dan Reproduksi Sel

Virus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian disalin menjadi marn.

Termasuk ke dalam retrovirus : famili flaviviridae dan genus hepacivirus. Virus RNA, terdiri dari 6 genotip dan banyak subtipenya

KIMIA KEHIDUPAN, BIOLOGI SEL, GENETIKA, DAN BIOLOGI MOLEKULAR

ketebalan yang berbeda-beda dan kadang sangat sulit ditemukan dengan mikroskop. Namun, ada bukti secara kimiawi bahwa lamina inti benar-benar ada di

S E L. Suhardi, S.Pt.,MP

Mekanisme Pertahanan Tubuh. Kelompok 7 Rismauzy Marwan Imas Ajeung P Andreas P Girsang

KuTiL = KankeR LeHEr RaHIM????

BIOLOGI UMUM (MIP612112) Priyambodo, M.Sc. staff.unila.ac.id/priyambodo

1. ASPEK BIOLOGI MORFOLOGI VIRUS EBOLA:

Transkripsi:

Materi Biologi : Virus Ilmu tentang Virus disebut Virologi. Virus (bahasa latin) = racun. Hampir semua virus dapat menimbulkan penyakit pada organisme lain. Saat ini virus adalah mahluk yang berukuran paling kecil. Virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron dan lolos dari saringan bakteri (bakteri filter). SEJARAH PENEMUAN D. Iwanowsky (1892) dan M. Beyerinck (1899) adalah ilmuwan yang menemukan virus, sewaktu keduanya meneliti penyakit mozaik daun tembakau. Kemudian W.M. Stanley (1935) seorang ilmuwan Amerika berhasil mengkristalkan virus penyebab penyakit mozaik daun tembakau (virus TVM). CIRI-CIRI VIRUS a. Ukuran tubuh sangat renik (23-300 nm) sehingga hanya dapat dapat diamati dengan mikroskop elektron. b. Struktur tubuh berupa partikel yang disebut virion (racun) yang terdiri dari asam nukleat (DNA atau RNA) yang terbungkus oleh selubung protein yang disebut kapsid. c. Dapat melakukan reproduksi dengan melakukan penggandaan partikel (replikasi atau proliferasi) tetapi hanya bila berada pada sel inang yang hidup. d. Tubuh virus tidak dianggap sebagai sel karena hanya berupa partikel yang dapat dikristalkan dan tidak memiliki membran sel, sitoplasma dan inti sel. 2. Struktur Virus Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage (virus T), strukturnya terdiri dari: a. Kepala Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer. b. Kapsid Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein monomer yang yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus. c. Isi tubuh Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA (virus T, virus cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi virus terdapat beberapa enzim.

d. Ekor Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor. 3. Reproduksi Virus Cara reproduksi virus dikenal sebagai proliferasi yang terdiri dari: a. Daur litik (litic cycle) 1. Fase Adsorbsi (fase penempelan) Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus. 2. Fase Injeksi (memasukkan asam inti) Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi. 3. Fase Sintesis (pembentukan) DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus. 4. Fase Asemblin (perakitan) Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus sempurna. Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu daur litik. 5. Fase Litik (pemecahan sel inang) Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru. b. Daur lisogenik (lisogenic cycle) 1. Fase Penggabungan Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri, kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri terkandung materi genetik virus. 2. Fase Pembelahan Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri mereplikasi untuk melakukan pembelahan. 3. Fase Sintesis DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian virus 4. Fase Perakitan

Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke dalam akan membentuk virus baru 5. Fase Litik Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari inang akan mencari inang baru 4. Klasifikasi Virus Menurut klasifikasi Bergey, virus termasuk ke dalam divisio Protophyta, kelas Mikrotatobiotes dan ordo Virales (Virus). Pada tahun 1976 ICTV (International Commite on Taxonomy of Virus) mempublikasikan bahwa virus diklasifikasikan struktur dan komposisi tubuh, yakni berdasarkan kandungan asam. Pada dasarnya virus dibedakan atas dua golongan yaitu virus DNA dan virus RNA. a. Virus DNA mempunyai beberapa famili: 1. Famili Parvoviridae seperti genus Parvovirus 2. Famili Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus 3. Famili Adenoviridae seperti genus Mastadenovirus 4. Famili Herpesviridae seperti genus Herpesvirus 5. Famili Iridoviridae seperti genus Iridovirus 6. Famili Poxviridae seperti genus Orthopoxvirus b. Virus RNA mempunyai beberapa famili: 1. Famili Picornaviridae seperti genus Enterivirus 2. Famili Reoviridae seperti genus Reovirus 3. Famili Togaviridae seperti genus Alphavirus 4. Famili Paramyvoviridae seperti genus Pneumovirus 5. Famili Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus 6. Famili Retroviridae seperti genus Leukovirus 7. Famili Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus 8. Famili Arenaviridae seperti genus Arenavirus 5. Peran Virus dalam Kehidupan Manusia a. Virus yang menguntungkan, berfungsi untuk: 1. Membuat antitoksin 2. Melemahkan bakteri 3. Memproduksi vaksin 4. Menyerang patogen b. Virus yang merugikan, penyakit-penyakit yang disebabkan virus antara lain: 1. Pada Tumbuh-tumbuhan Mozaik pada daun tembakau Tobacco Mozaic Virus Mozaik pada kentang Potato Mozaic Virus 2. Mozaik pada tomat Tomato Aucuba Mozaic Virus Kerusakan floem pada jeruk Citrus Vein Phloem Degeneration 3. Pada Hewan Tetelo pada Unggas New Castle Disease Virus Cacar pada sapi Vicinia Virus

Lidah biru pada biri-biri Orbivirus Tumor kelenjar susu monyet Monkey Mammary Tumor Virus 4. Pada Manusia Influensa Influenzavirus AIDS Retrovirus SARS Coronavirus Flu burung Avianvirus 6. Pertahanan Diri Terhadap Serangan Virus Kemampuan virus untuk menyebabkan penyakit disebut virulensi. Virulensi virus ditentukan oleh: a. keberadaan dan aktivitas reseptor pada permukaan inang yang memudahkan virus untuk melekat b. kemampuan virus menginfeksi sel c. kecepatan replikasi virus dalam sel inang d. kemampuan sel inang dalam menahan serangan virus Sebagian besar virus masuk ke tubuh manusia melalui mulut dan hidung, kulit yang luka. Jika ada virus yang masuk, sel tubuh akan mempertahankan dengan menghasilkan sel fagosit, antibodi, dan interferon (protein khas). Virus hanya bisa bereproduksi di dalam sel/jaringan yang hidup. Reproduksi virus terjadi dengan cara penggandaan materi genetik inang yang disebut replikasi. Virus membutuhkan bahan-bahan dari sel makhluk lain untuk bereplikasi (bereproduksi). Replikasi virus secara umum terbagi menjadi 2 yaitu siklus litik dan siklus lisogenik. Siklus Litik Cara reproduksi virus yang utama menyangkut penghancuran sel inangnya. Siklus litik, secara umum mempunyai tahap:

1. Adsorbsi: Penempelan virus pada inang. 2. Injeksi/Penetrasi: virus melubangi membran sel inang dengan enzim lisozim. Setelah berlubang, virus akan menyuntikkan materi genetiknya kedalam sitoplasma sel inang. 3. Sintesis/Replikasi: Materi genetik dari virus akan menonaktifkan materi genetik sel inangnya Kemudian mengambil alih kerja sel inang. DNA dari virus, akan menjadikan sel inang sebuah tempat pembentukan virus baru. 4. Perakitan: Molekul-molekul protein (DNA) yang telah terbentuk kemudian diselubungi oleh kapsid,

berfungsi untuk memberi bentuk tubuh virus. 5. Litik/Lisis/Pembebasan: Virus-virus yang telah matang akan berkumpul pada membran sel dan menyuntikkan enzim lisosom untuk menghancurkan membran sel. Sel yang membrannya hancur itu akhirnya akan mati. Untuk Mudah mengingatnya slahkan gunakan jembatan keledai : NB: Bagi yang bernama Adin, jangan khawatir, ini bukan kamu. Sekedar akronim untuk memudahkan belajar. Siklus Lisogenik Pada siklus ini sel inangnya tidak hancur tetapi disisipi oleh asam nukleat dari virus. Tahap penyisipan tersebut kemudian membentuk provirus. Siklus lisogenik meliputi tahapan: 1. Adsorbsi 2. Injeksi

3. Penggabungan 4. Pembelahan 5. Sintesis