MAKALAH. Analisis Kritis Buku BSE Kelas X Materi Virus. (Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta Biologi yang dibina

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAKALAH. Analisis Kritis Buku BSE Kelas X Materi Virus. (Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta Biologi yang dibina"

Transkripsi

1 MAKALAH Analisis Kritis Buku BSE Kelas X Materi Virus (Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta Biologi yang dibina oleh Bapak Dr. Lud Waluyo, M. Kes.) Oleh : Tila Watur Rochmah ( ) Biologi VI C Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

2 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Analisis Kritis Buku BSE Kelas X Materi Virus. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Kapita Selekta Biologi di Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penulisan makalah ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas ini, khususnya kepada: 1. Bapak Dr. Lud Waluyo M.Kes, selaku dosen mata kuliah Kapita Selekta Biologi yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian tugas ini. 2. Teman-teman Biologi VI C yang telah ikut berpartisipasi dalam membantu penyelesaian tugas ini. Dalam penulisan makalah ini, penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan makalah ini. Malang, 18 Maret

3 DAFTAR ISI Cover Halaman... 1 Kata pengantar... 2 Daftar Isi... 3 Bab I (Pendahuluan) Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat... 5 Bab II (Pembahasan) Materi Pokok Virus Ciri-ciri Virus Perkembangbiakan virus Peranan virus Kajian Analisis Kritis Perbandingan dengan Materi Perkuliahan Perbandingan antar Buku Contoh dan Buku Pembanding Perbandingan Peta Konsep Buku Contoh dan Buku Pembanding Kesesuaian Gambar Pendukung Isi Materi Kesesuaian Isi dan Konsep Serta Penulisan Istilah yang Benar Bab III (Penutupan) Kesimpulan Saran Daftar Pustaka

4 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cabang biologi yang mempelajari tentang virus adalah virologi. Virus berasal dari bahasa Latin yang berarti racun. Hampir semua virus menimbulkan penyakit pada makhluk hidup lain. Virus digolongkan ke dalam kingdom tersendiri karena sifatnya. Virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Setiap orang, baik anak-anak maupun orang dewasa, dapat terserang virus. Beberapa penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus adalah influenza, batuk, pilek, tifus, gondong, cacar air, herpes, AIDS, dan hepatitis ( Sulistyorini, 2009 ). Adanya penyakit menyebabkan manusia mencari tahu tentang penyebab penyakit dan upaya mencegah tertularnya penyakit tersebut serta cara pengobatannya. Virus memiliki golongan sendiri yang sering dikenal sebagai The Invisible Kingdom atau sebagai kerajaan yang tak terlihat. Hal itu dikarenakan virus merupakan makhluk hidup sangat kecil yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang. Virus merupakan garis batas antara hidup dan tak hidup. Apabila dia berada di dalam sel hidup, maka dia sebagai makhluk hidup, tetapi jika berada di luar sel hidup dapat dikatakan sebagai makhluk tak hidup (Kistinnah, 2009). Pentingnya materi bahan ajar mengenai virus, juga dibutuhkan akan sumber belajar yang baik tentunya. Namun, pada faktanya masih terdapat banyak perbedaan konsep yang terdapat pada beberapa sumber bahan belajar pada tingkat pendidikan tertntu. Adanya perbedaan penulisan, judul, peta konsep, isi, gambar pendukung serta penulisan istilah-istilah pada beberapa sumber belajar/ buku ajar 4

5 dapat menyebabkan terjadinya perbedaan pemahaman konsep. Kesesuaian antara judul, peta konsep, isi serta materi pendukung sangatlah berpengaruh terhadap pemahaman oleh para pembaca. Oleh karena itu, pengkajian ulang terhadap kesesuaian isi dan materi pendukung pada buku bahan ajar sangatlah dibutuhkan. 1.2 Rumusan Masalah Adapun perumusan masalah yang dapat disusun dalam karya tulis ini adalah: a. Adakah perbedaan judul, peta konsep, isi materi maupun materi pendukung antar buku Biologi kelas X mengenai Virus? b. Apakah terdapat perbedaan isi pembahasan maupun penulisan istilah antar buku Biologi kelas X mengenai Virus? c. Bagaimana keterkaitan isi materi Virus dari perkuliahan dengan buku Biologi kelas X mengenai Virus? 1.3 Tujuan Adapun tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah : a. Mengetahui adanya perbedaan dalam penulisan judul, peta konsep, isi materi maupun materi pendukung antar buku Biologi kelas X mengenai materi Virus. b. Mengetahui adanya perbedaan dan kesamaan isi pembahasan maupun penulisan istilah antar buku Biologi kelas X mengenai materi Virus. c. Mengetahui keterkaitan isi materi Virus dari perkuliahan dengan buku Biologi kelas X mengenai virus. 1.4 Manfaat Melalui penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat kepada para pembaca terkait isi materi virus pada buku-buku Biologi kelas X saat ini. Dilakukannya analisis kritis tentang perbandingan materi 5

6 Virus di perkuliahan dengan buku-buku Biologi kelas X maka dapat diketahui kejelasan perbedaan serta persamaan isi materi. Hal tersebut sangatlah dibutuhkan mengingat pentingnya kesamaan dan kebenaran materi agar tidak terjadi kesalah pahaman pembaca serta para pengguna buku. 6

7 BAB II PEMBAHASAN 2.1.Materi Pokok Virus Cabang biologi yang mempelajari tentang virus adalah Virologi. Virus berasal dari bahasa Latin yang berarti racun. Hampir semua virus menimbulkan penyakit pada makhluk hidup lain. Virus digolongkan ke dalam kingdom tersendiri karena sifatnya. Virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron (Campbell, 2010). Menurut Widayati (2009), virus merupakan substansi atau bentuk peralihan antara benda hidup (makhluk hidup) dan benda mati. Virus disebut benda mati karena virus lebih dominan mempunyai ciri-ciri sebagai benda mati daripada ciriciri makhluk hidup. Virus berbentuk seperti molekul atau partikel yang disebut virion. Tetapi virus juga menunjukkan ciri-ciri makhluk hidup karena virus mempunyai materi genetik berupa asam nukleat yang terdiri dari dari ADN (Asam Deoksiribo Nukleat) atau ARN (Asam Ribo Nukleat), serta dapat melakukan perkembangbiakan yang dinamakan replikasi. Sejarah penemuan virus dimulai tahun 1883 oleh ilmuwan Jerman yang bernama Adolf Meyer. Ia melakukan penelitian pada tanaman tembakau. Pada suatu ketika ia menemukan adanya daun tembakau yang tidak normal. Penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme yang kita sebut virus. Sekitar tahun 1892, virus digunakan untuk agen penyebab penyakit oleh Von Iwanovski (Rusia). Dia menemukan penyebab penyakit pada daun tembakau (mosaik tembakau) yang mampu menembus saringan bakteri. Jika daun sakit disentuhkan pada daun sehat, daun sehat akan tertular penyakit ini. Pada tahun 1893 ada penelitian baru yang 7

8 mematahkan kesimpulan Iwanovski karena hasil ekstrak daun tembakau yang terserang penyakit mosaik tembakau yang telah disaring dengan saringan keramik yang tidak tertembus oleh bakteri dioleskan pada daun sehat maka daun sehat tetap tertular penyakit mosaik. Dengan demikian, dia menduga bahwa penyebab penyakit mosaik daun ini adalah bakteri yang sangat kecil. Eksperimen M. Beijerinck (1897) dari Belanda mendukung teori Iwanovski. Eksperimen yang dilakukan adalah eksperimen berjenjang terhadap penyakit mosaik tembakau. Dia juga berkesimpulan bahwa penyebab penyakit mosaik daun adalah bakteri patogen yang berukuran sangat kecil dan mampu berkembang biak. Pada tahun 1935 kesimpulan Iwanovski dan M. Beijerink digugurkan oleh Wendell M. Stanley, ilmuwan Amerika Serikat. Dia berpendapat bahwa penyakit mosaik tembakau disebabkan oleh virus. Wendell mengisolasi dan mengkristalkan virus. Dia berpendapat bahwa virus bukan sel karena dapat dikristalkan. Virus merupakan peralihan antara benda hidup dan tak hidup. Virus tidak sama dengan bakteri karena jika kristal virus ini disuntikkan ke dalam tanaman tembakau yang sehat, virus akan aktif kembali dan melakukan penggandaan sehingga menyebabkan penyakit (Sulistyorini, 2009) Ciri-Ciri Virus Virus memiliki ciri ataupun karakteristik yang membedakannya dari mikroorganisme lain, meliputi : a. Dalam tubuh virus terkandung salah satu asam nukleat, ADN atau ARN saja; b. Virus mempunyai ukuran sekitar nanometer (nm) 8

9 c. Dapat digolongkan sebagai benda mati, karena dapat dikristalkan dan tidak mempunyai protoplasma. d. Dapat digolongkan benda hidup, karena memiliki kemampuan metabolisme, reproduksi, dan memiliki asam nukleat. e. Bentuk virus bermacam-macam, yaitu silindris, kotak, oval, memanjang, dan polihedron atau bentuk T. f. Virus hidup sebagai parasit obligat (parasit sejati) hanya dapat hidup secara parasit pada sel organisme lain. g. Struktur tubuh virus terdiri atas bagian-bagian kepala yang dilindungi oleh selubung protein (kapsid) dan satu unit pembentuk kapsid disebut dengan kapsomer, selubung, dan ekor Perkembangbiakan Virus Virus bukanlah sel yang dapat berkembang biak sendiri. Virus hanya dapat berkembang biak pada sel-sel hidup dan untuk reproduksinya virus hanya memerlukan asam nukleat. Karena dapat melakukan reproduksi, maka virus dianggap sebagai makhluk hidup. Di dalam proses reproduksi, virus memerlukan lingkungan sel hidup (di dalam jaringan tubuh) sehingga virus memerlukan organisme lain sebagai inang atau hospesnya. Contoh organisme yang menjadi hospes virus adalah bakteri, jaringan embrio, hewan, tumbuhan, dan manusia. Proses reproduksi virus disebut replikasi (penggandaan diri tubuh virus) (Widayati,dkk., 2009). Menurut Campbell (2010) menyebutkan bahwa Virus tidak memiliki enzim-enzim metabolisme dan peralatan untuk membuat protein, misalya ribosom. Virus merupakan parasit intraseluler obligat; dengan kata lain hanya dapat 9

10 bereproduksi dalam sel inang. Boleh saja menyebut virus dalam kondisi isolasi tak lebih dari sekadar kemasan seperangkat gen yang sedang berpindah dari satu sel inang ke sel inang yang lain. Replikasi terjadi di dalam sel inang. Untuk dapat mereplikasi asam nukleat dan mensintesis protein selubungnya, virus bergantung pada sel-sel inang. Replikasi ini menyebabkan rusaknya sel inang. Setelah itu, virus akan keluar dari sel inang. Di luar sel inang, virus disebut sebagai partikel virus yang disebut virion. Ada beberapa tahapan dalam replikasi virus, yaitu tahap adsorpsi (penempelan) virus pada inang, tahap injeksi (masuknya) asam inti ke dalam sel inang, tahap sintesis (pembentukan), tahap perakitan, dan tahap litik (pemecahan sel inang). Berdasarkan tahapan tersebut, siklus hidup virus dapat dibedakan lagi menjadi siklus litik dan siklus lisogenik (Sulistyorini, 2009). Siklus litik adalah replikasi virus yang disertai dengan matinya sel inang setelah terbentuk anakan virus yang baru. Siklus litik virus yang telah berhasil diteliti oleh para ilmuwan adalah siklus litik virus T (Bacteriophage), yaitu virus yang menyerang bakteri Escherichia coli (bakteri yang terdapat di dalam colon atau usus besar manusia). Siklus litik Bakteriofag terdiri atas 5 fase, yaitu - fase adsorbsi (fase penempelan) : virus melekatkan tubuhnya pada sel inang dengan enzim yang dihasilkan, - fase penetrasi sel inang : seluruh tubuh virus atau asam nukleat (ADN atau ARN) menembus (penetrasi) ke dalam sel, - fase eklifase : Pada fase ini, setelah bercampur dengan sitoplasma bakteri, ADN virus mengambil alih kendali ADN bakteri. 10

11 - fase replikasi, dan fase pemecahan sel inang. Pada siklus lisogenik, ADN atau ARN virus menempel pada kromosom sel inang (membentuk profage) dan mengadakan replikasi. Bedanya dengan siklus litik, pada siklus lisogenik sel inang tidak pecah atau mati, sehingga setiap kali sel inang membelah di dalamnya juga terdapat virus-virus yang berkembangbiak (Suwarno, 2009) Peranan Virus Dalam kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan virus dapat merugikan dan menguntungkan. Pada umumnya virus merugikan tubuh makhluk hidup yang menjadi inangnya. Virus bisa merugikan karena menimbulkan penyakit baik pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Tetapi ternyata ada juga virus yang menguntungkan, terutama bagi manusia. Berikut peranan virus bagi kehidupan manusia: a. Peran positif virus bagi kehidupan manusia Virus juga bisa memberikan peranan bagi kehidupan manusia, sehingga virus dapat dimanfaatkan dalam beberapa teknologi. Virus dimanfaatkan dalam kloning gen, yaitu produksi ADN yang identik secara genetis, untuk dimanfaatkan bagi kepentingan manusia Beberapa contoh jenis virus ini adalah: - Virus yang digunakan untuk membuat hormon insulin, untuk menyembuhkan penyakit gula (diabetes melitus). Hal ini merupakan rekayasa yang berguna di bidang kedokteran. 11

12 - Virus yang bermanfaat untuk mengendalikan serangga yang dapat merusak tubuh tanaman. Sehingga bisa digunakan untuk membasmi hama dalam bidang pertanian. - Virus untuk terapi gen. Terapi gen adalah upaya penyembuhan suatu penyakit keturunan yang disebabkan oleh pewarisan gen. Selain itu, salah satu manfaat virus berdasarkan hasil penelitian adalah Protein JSU dan JTat diduga dapat menginduksi kekebalan yang protektif pada sapi Bali terhadap penyakit Jembrana sehingga keduanya sangat berpotensi untuk dipakai sebagai vaksin rekombinan (Singh SM & A K Panda, 2005). b. Peran negatif virus bagi kehidupan manusia Beberapa virus memiliki peran negatif/merugikan bagi kehidupan manusia, yang meliputi : 1. Penyebab penyakit pada manusia - HIV (Human Immunodefi ciency Virus) penyebab AIDS - Virus ebola (ebola virus) penyebab penyalit Ebola - Virus hepatitis (Hepatitis virus) penyebab penyakit Hepatitis B - Measles virus penyebab penyakit cacar - Herpes Simplex virus penyebab penyakit herpes - Human Papilomavirus penyebab penyakit kutil pada manusia - Adeno virus Virus ini menyebabkan gangguan pada sistem respirasi dan menyebabkan tumor rahim pada wanita. - Mumps virus Virus ini menyebabkan penyakit gondong atau parotitis - Orthomycovirus menyebabkan penyakit influenza. 12

13 - Rabiez virus (Virus rabies) Virus rabies menyerang sistem syaraf pada hewan atau manusia. Penyakit ini disebut penyakit anjing gila - Poliomyelitis (Virus polio) Virus ini menyerang sistem syaraf, yaitu pada sistem alat gerak anak balita, sehingga menyebabkan kelumpuhan pada anggota gerak bagian bawah (kaki). 2. Penyebab penyakit pada hewan - Paramyxovirus Virus ini menyebabkan penyakit NCD (New Castle Desease), menyerang sistem syaraf pada unggas (misal: ayam). - Rhabdo virus Virus ini menyerang sistem syaraf pada hewan (anjing, kucing, kera), menyebabkan penyakit rabies. - Rous Sarcoma Virus (RSV) Virus ini menyebabkan penyakit tumor pada ayam. 3. Penyebab Penyakit pada tumbuhan - Virus Mosaik Tembakau (Tobacco Mosaic Virus, TMV) Virus ini menyebabkan penyakit mosaik pada daun tembakau. - Virus Tungro Virus ini menyerang batang dan akar padi, sehingga tumbuhan padi menjadi kerdil (pertumbuhan yang tidak normal). - Virus CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) Virus ini menyebabkan penyakit degenerasi (penyakit tumor) pada batang dan daun jeruk Kajian Analisis Kritis Materi Virus pada tingkat Sekolah Menengah Atas merupakan salah satu materi yang penting dalam pembelajaran biologi hingga Perguruan Tinggi untuk mengetahui peran positif maupun negatifnya bagi kehidupan. Kajian analisis kritis 13

14 pada materi Virus Biologi kelas X SMA bertujuan agar di dapat materi/konsep yang benar mengenai materi ini. Kajian analisis kritis menganilisis Buku Sekolah Elektronik (BSE) Karangan Subardi, dkk yang di terbitkan pada tahun Selain itu analisis juga dilakukan pada buku-buku BSE lain sebagai pembanding yang meliputi karangan beberapa penulis seperti Sri Widayati, Moh. Anshori Joko, Riana, Fictor Ferdinand, Ari Sulistyorini, Idun Kistinah serta Suwarno. Analisis buku-buku pembanding dilakukan agar diperoleh kesamaan maupun perbedaan konsep pada masing masing buku karaya masing-masing penulis Perbandingan dengan Materi Perkuliahan Materi Virus pada buku Biologi SMA kelas X karangan Subardi meliputi ciri-ciri dan struktur, replikasi dan peranan. Awal materi pada buku karangan Subardi, dkk kurang adanya penjelasan mengenai Virus dan langsung masuk pada ciri-ciri virus, sehingga kurang memeberikan umpan balik pada peserta didik. Selain itu penjelasan ciri-ciri masih terdapat beberapa hal yang kurang tepat, misalnya ukuran pada Virus yang disebutkan dengan satuan milimikron. Seharusnya satuan pada virus ialah nanometer. Hal tersebut berdasarkan kajian dari beberapa sumber yang menyebutkan satuan nm. Pembahasan materi Virus juga terdapat pada perkuliahan salah satunya tercantum pada buku Campbell Reece Biologi Jilid 1. Pada buku perkuliahan materi tentang virus lebih dijabarkan lebih jelas dan lengkap. Materi di jelaskan meliputi pemahan konsep mengenai virus terdiri atas asam nukleat yang diselubungi protein, Virus bereproduksi hanya dalam sel inang, Virus merupakan patogen bagi kehidupan. 14

15 Pembahasan selain ciri-ciri ialah pembahasan mengenai reproduksi virus, dimana pada buku BSE karang Subardi hanya menjelaskan replikasi virus secara singkat dan sederhana tanpa menjelasakan tahap-tahapnya. Sedangkan pada buku Biologi Campbell (2010) reproduksi virus dapat terjadi dalam sel inang, dan dapat bereplikasi secara sederhana, namun juga terdapat ciri-ciri umum siklus reproduksi virus yang dapat melalui dua mekanisme alternatif yaitu siklus lisis (litik) dan lisogenik Perbandingan Antar Buku Contoh dengan Buku-Buku Pembanding Setiap buku memiliki perbedaan isi konsep maupun tujuan yang berbeda beda, hal tersebut dapat dilihat dari berbagai judul dan tujuan yang dicantumkan oleh para penulis. Berdasarkan hasil analisis judul dan tujuan dari setiap penulis pada buku BSE memiliki masing-masing perbedaan. Judul dan tujuan juga mencerminkan isi pembahasan yang akan di ulas. Berikut penulisan judul dan tujuan serta letak Bab pembahasan pada masing-masing buku BSE yang di analisis: 15

16 NO. Nama Pengarang Judul Materi Letak Bab Tujuan Pembelajaran Subardi, Dapat mendeskripsikan ciri-ciri virus, 1. Nuryani, Shidiq Pramono Virus Bab 2 dapat mendeskripsikan replikasi virus, dapat mendeskripsikan peran virus (Buku Utama) dalam kehidupan. Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, 2 Ari Sulistyorini Virus Bab 3 dan peran virus dalam kehidupan sehari-hari. Mampu mendeskripsikan ciri-ciri, 3 Fictor Ferdinand dan Moekti A. Virus dan Monera Bab 2 replikasi, dan peran virus dalam kehidupan, serta mendeskripsikan ciriciri Archaebacteria dan Eubacteria dan perannya bagi kehidupan. 4. Idun Kistinah dan Endang Sri Lestari Virus Bab 3 Mampu mendeskripsikan ciri-ciri virus dan replikasinya sehingga Anda mengetahui peranan virus dalam kehidupan. 5. Moch. Anshori dan Djoko Martono Virus Bab 3 Dapat lebih mengenal tentang virus sehingga dapat mengetahui kegunaan dan bahayanya bagi kehidupan, serta menjauhkan diri dari hal-hal yang 16

17 berpotensi untuk penularan virus HIV/AIDS dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat. 6. Riana Yani, Musarofah, Tintin A., dan Widi P. Virus Bab 2 Membedakan virus dengan makhluk hidup lainnya, menjelaskan karakteristik virus, menjelaskan peran virus dalam kehidupan. 7. Sriwidayati, Siri Nur R., dan Zubedi Virus dan Peranannya dalam Kehidupan Bab 2 Dapat mengurangi kerugian akibat 8. Suwarno Virus Bab 2 virus dalam kehidupan, misalnya mencegah penyakit akibat virus. (Tabel 1 : Tabel 1 Perbandingan Judul Materi Serta Tujuan Pembelajaran) Hasil analisis yang diperoleh pada tabel diatas, pada umunya materi virus terletak pada bab ke 3. Namun, pada tujuan pembelajaran terdapat beberapa perbedaan antar penulis serta perbedaan pada silabus Kurikulum 13 saat ini. Tujuan pembelajaran pada silabus K 13 ialah : - Dapat memahami pemahaman tentang virus. - Dapat mengidentifikasi ciri-ciri virus, menggambarkan struktur virus. 17

18 - Dapat menjelaskan tahapan-tahapan reproduksi/replikasi virus. - Dapat menyebutkan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus - Dapat menjelaskan peranan virus dalam kehidupan. Tujuan pembelajaran dari buku teranalisis yang lebih mendekati kesesuaian dengan silabus K 13 di tunjukkan pada buku BSE karangan Riana, Ari Sulistyorini serta Idun Kistinah Perbandingan Peta Konsep Buku Contoh dan Buku Pembanding Selain dilihat dari penulisan judul dan tujuan, pada penulisan peta konsep juga banyak terdapat perbedaan. Pada buku BSE karangan Subardi, dkk memiliki peta konsep yang sangat sederhana hanya meliputi Ciri dan Struktur, Replikasi serta Peranan saja, terlihat seperti pada gambar berikut: (Sumber : Subardi,dkk., 2009) Sehingga pembahasan materi Virus yang termuat kurang begitu luas dan lengkap. Tidak semua dari 8 buku yang dianalisis terdapat peta konsep. Terdapat beberapa buku seperti karangan Ferdinand, dkk., dan Widayati, dkk tidak mnuliskan peta konsep pada materi Virus. Peta Konsep yang dapat di rekomendasikan untuk pembelajaran materi virus ini ialah dari buku BSE karangan Ari Sulistyorini dan karangan Yani, Riana, dkk., dikarenakan dari kedua buku tersebut peta konsep lebih 18

19 jelas dan lebih rinci. Namun masih terdapat beberapa kekurangan. Berikut peta konsep peta konsep dari buku buku pembanding. Sumber : Anshori, dkk.,

20 Sumber : Kistinnah, dkk., 2009 (Sumber : Yani R., dkk., 2009) 20

21 (Sumber : Sulistyorini, 2009) (Sumber : Suwarno, 2009) Kekurangan dari peta konsep buku BSE karangan Yani, dkk., 2009 terletak pada perbanyakan virus serta kelompok virus. Sedangkan pada buku BSE karangan Ari Sulistyorini terletak pada cara hidup virus yang dapat dimasukkan dalam ciri- 21

22 ciri virus, serta peranan virus merugikan dapat dibagi/dikelompokkan menjadi 3 meliputi virus yang merugikan bagi tubuh manusia, virus yang merugikan bagi hewan dan virus yang merugikan bagi tumbuhan. Oleh karena itu contoh peta konsep yang direkomendasikan penulius telah disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dalam silabus kurikulum 13 serta isi materi telah disesuaikan dengan beberapa sumber literatur yang dipercaya, sehingga di dapatkan isi materi dan pemahaman konsep yang lebih rinci dan sesuai. Peta konsep materi virus yang baik dan benar digambarkan sebagai berikut : 22

23 Peta Konsep Rekomendasi (Gambar : Peta Konsep Virus Rekomendasi Penulis, 2016) 23

24 Kesesuaian Gambar Pendukung Isi Materi Virus memiliki bentuk dan struktur yang berbeda dari bakteri. Bentuk serta srtuktur pada virus dapat diperjelas dengan adanya gambar. Tercantumnya gambar Virus pada buku Biologi BSE kelas X merupakan salah satu pendukung dari isi materi. Adanya Gambar dapat menunjukkan bentuk, struktur serta bagian-bagian pada virus. Berikut contoh beberapa gambar dari buku Biologi Kelas X: NO. Nama Pengarang Contoh Gambar Virus Subardi, Nuryani, 1. Shidiq Pramono (Buku Utama) 2. Ari Sulistyorini 24

25 3. Fictor Ferdinand dan Moekti A. 4. Idun Kistinah dan Endang Sri Lestari 5. Moch. Anshori dan Djoko Martono 25

26 Riana Yani, 6. Musarofah, Tintin A., dan Widi P. 7. Sriwidayati, Siri Nur R., dan Zubedi 8. Suwarno (Tabel 2 : Tabel Perbandingan Gambar Bentuk Serta Struktur ADN) 26

27 Gambar-gambar bentuk dan struktur ADN pada masing-masing buku berdasarkan hasil analisis memiliki banyak perbedaan. Terdapat beberapa buku yang memiliki perbedaan yang sangat jauh dari buku utama/terpilih serta pembanding lainnya, yaitu buku karangan Idun Kistinah serta Riana Yani, pada buku tersebut kurang dijelaskan bentuk dari virus jenis apa serta kurang jelas dari bagian-bagian yang di tunjukkan. Untuk pemahaman konsep sebaiknya gambar bentuk dan struktur yang diberikan dapat disertai keterangan contoh dari nama bakteri serta diberi keterangan bagian-bagiannya. Pada buku karangan Subardi sudah terdapat keterangan bagianbagian gambar Virus, namun kurang ada penjelasan bahwa gambar contoh merupakan bentuk dari virus bentuk T (Bakteriofage). Namun, masih terdapat beberapa buku yang sudah memberi keterangan bentuk, jenis virus serta keterangan pada bagian struktur virus tersebut yaitu pada buku karangan Ari Sulistyorini, Fictor Ferdinand dan Moekti Aribowo serta Moh. Anshori Joko. Kejelasan keterangan serta kejelasan gambar sebagai pendukung materi sangatlah penting untuk pemahaman konsep bagi para pembaca khususnya bagi para peserta didik Kesesuaian Isi dan Konsep Serta Penulisan Istilah Yang Benar Banyak buku yang ditulis serta diterbitkan dengan tujuan yang sama yaitu untuk memberikan sumber belajar serta pengetahuan bagi para pembacanya. Namun, isi dari masing masing buku terkadang masih kurang jelas. Sehingga diperlukan beberapa buku untuk pemahaman satu konsep materi. Virus pada materi SMA merupakan materi dasar yang diberikan agar para siswa dapat mengenal bentuk, struktur ciri serta peranannya bagi kehidupan, baik kehidupan manusia, hewan maupun tumbuhan. Diawali dari pemahaman bagaimana virus ditemukan 27

28 yang berawal dari sekitar akhir abad ke-19. Selanjutnya penyebutan ukuran struktur virus, bentuk-bentuk tubuh virus serta reproduksi dari virus itu sendiri. Hal-hal tersebut dari masing masing buku memiliki pembahasan yang sedikit berbeda-beda. Banyak kerancuan yang ditemukan dari hasil analisis penulisan sejarah penemuan virus yang tertulis pada buku Biologi kelas X BSE. Buku karangan Subaradi sebagai menyebutkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh M. Bejerink seorang ahli dari Belanda dilaksanakan pada tahun 1887, sedangkan pada bukubuku lain disebutkan bahwa penelitian dari M. Bejerink dilaksanakan pada tahun 1897/1898. Perbedaan juga terdapat dalam penulisan nama tokoh dari buku karangan Subardi menyebutkan Windell Stanley, namun pada umumnya buku lain menyebutkan dengan Wendell Stanley. Selain itu, penulisan ukuran dari Virus pada buku BSE karangan Subardi disebutkan dalam konversi millimikron, sedangkan untuk saat ini kebanyakan penyebutan ukuran dari virus sudah disebutkan menjadi nanometer. (Sumber : Subardi, dkk., 2009) (Sumber : Subardi, dkk., 2009) (Sumber : Subardi, dkk.,2009) Adanya kerancuan penulisan istilah juga terdapat pada buku-buku BSE karangan penulis lainnya seperti pada buku karangan M. Anshori menyebutkan ukuran 28

29 terkecil dan terbesar virus yaitu antara 20nm-80nm, padahal menurut Campbel (2010) serta sumber lain menyebtkan bahwa ukuran virus ialah antara 20nm 300nm. Dalam buku karangan M. Anshori juga terdapat perbedaan penulisan Bakteriofage menjadi Bakteriofaga. Selain itu istilah replikasi pada buku karangan Ari Sulistyorini tersebut tertulis multiplikasi. Sedangkan menurut Sriwidayati perbedaan arti kata terletak pada kata virus yang berarti menular berbeda dengan sumber buku lain yang menyebutkan bahwa virus berasal dari bahasa latin yang berarti racun. (Sumber: Anshori, dkk., 2009) (Sumber: Anshori, dkk., 2009) (Sumber: Sulistyorini, 2009) (Sumber: Sriwidayati, dkk., 2009) Perbedaan lain pada buku karangan Ari Sulityorini, Fictor Ferdinand serta Suwarno khususnya pada penulisan serta penyebutan ukuran pada virus. Berikut tabel perbedaan penulisan ukuran virus dari ketiga buku tersebut : 29

30 (Sulistyorini, 2009) (Ferdinand, dkk., 2009) (Suwarno, 2009) Tabel 3 : Perbandingan penulisan ukuran pada virus. Banyaknya perbedaan serta kerancuan dalam penulisan istilah antar buku dapat menyebabkan kerancuan dalam hal pemahaman konsep isi materi yang terdapata pada materi virus terhadap para pembaca khususnya para peserta didik. Hal ini merupakan hal yang perlu perhatian khusus serta adanya pengkajian pada buku-buku bahan ajar ataupun buku pembelajaran. 30

31 BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis buku BSE Biologi kelas X pada materi Virus dengan buku karangan Subardi dan 7 buku pembanding lainnya, dapat disimpulkan bahwa masih banyak terdapat kerancuan serta perbedaan peta konsep antar buku atau pengarang. Gambar-gambar pendukung isi materi masih banyak yang tidak jelas serta banyaknya kerancuan penulisan istilah antar pengarang buku dapat menyebabkan kesalahpahaman konsep oleh pembaca terhadap isi materi yang disajikan. Selain itu isi materi pokok yang termuat dalam buku BSE Biologi kelas X khususnya pada materi Virus masih sangat sederhana serta masih sangat minim akan materi. Sehingga diperlukan adanya sumber belajar lain untuk memahami isi dari materi pokok Saran Adanya pengkajian serta koreksi ulang terhadap buku-buku bahan ajar sekolah sangalah di perlukan, agar tidak terjadi kesalahpahaman konsep bagi para pembaca. 31

32 DAFTAR PUSTAKA Anshori, Moch dan Martono. J Biologi 1 Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)- Madrasah Aliyah (MA); BSE. Jakarta. Pusat Perbukuan DEPDIKNAS Campbell, Reece Biologi Jilid 1 edisi 8. Jakarta. Erlangga. Ferdinand, Fictor dan Ariebowo M Biologi BSE (Untuk SMA/MA) kelas X. Jakarta. Pusat Perbukuan DEPDIKNAS Kistinnah, I., Lestari,S.L., Biologi (Makhluk Hidup dan Lingkungannya) SMA/MA kelas X BSE. Jakarta. Pusat Perbukuan DEPDIKNAS Singh SM and AK Panda Solubilization and refolding of bacterial inclusion body proteins. Journal o fbioscience and Bioengineering 99 (4), Subardi, Nuryani, Pramono, S., Biologi BSE 1 untuk SMA/ MA kelas X. Jakarta. Pusat Perbukuan DEPDIKNAS Sulistyorini, Ari Biologi BSE 1 untuk SMA/ MA kelas X. Jakarta. Pusat Perbukuan DEPDIKNAS Suwarno Panduan Pembelajaran Biologi BSE untuk SMA/MA kelas X. Jakarta. Pusat Perbukuan DEPDIKNAS Widayati, S., Rochmah, S.N., Zubedi Biologi BSE 1 untuk SMA/ MA kelas X. Jakarta. Pusat Perbukuan DEPDIKNAS 32

33 Yani, R., Musarofah, Atikah, T., Purwaningsih,T Biologi BSE 1 untuk SMA/ MA kelas X. Jakarta. Pusat Perbukuan DEPDIKNAS 33

VIRUS. Dyah Ayu Widyastuti

VIRUS. Dyah Ayu Widyastuti VIRUS Dyah Ayu Widyastuti Virus patogen parasit obligat dengan ukuran kurang dari 200 μm bahan submikroskopis yang mampu menginfeksi sel hidup spesifik dan hanya mampu melakukan reproduksi jika menemukan

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Pendahuluan Pada bab ini akan menjelaskan tentang dasar teori yang akan digunakan sebagai acuan dalam analisis dan perancangan perangakat lunak Aplikasi Pembelajaran Virus dengan

Lebih terperinci

D. Iwanowsky (1892) dan M. Beyerinck (1899) adalah ilmuwan yang menemukan virus, sewaktu keduanya meneliti penyakit mozaik daun tembakau.

D. Iwanowsky (1892) dan M. Beyerinck (1899) adalah ilmuwan yang menemukan virus, sewaktu keduanya meneliti penyakit mozaik daun tembakau. Materi Biologi : Virus Ilmu tentang Virus disebut Virologi. Virus (bahasa latin) = racun. Hampir semua virus dapat menimbulkan penyakit pada organisme lain. Saat ini virus adalah mahluk yang berukuran

Lebih terperinci

OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI VIRUS STRUKTUR SEL VIRUS BENTUK VIRUS SISTEM REPRODUKSI VIRUS PERANAN VIRUS

OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI VIRUS STRUKTUR SEL VIRUS BENTUK VIRUS SISTEM REPRODUKSI VIRUS PERANAN VIRUS VIRUS FIRMAN JAYA OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI VIRUS STRUKTUR SEL VIRUS BENTUK VIRUS SISTEM REPRODUKSI VIRUS PERANAN VIRUS PENDAHULUAN Metaorganisme (antara benda hidup atau benda mati) Ukuran kecil :

Lebih terperinci

VIROLOGI I M A Y U D H A P E R W I R A

VIROLOGI I M A Y U D H A P E R W I R A VIROLOGI I M A Y U D H A P E R W I R A Virologi adalah studi tentang virus : struktur mereka, klasifikasi dan evolusi, cara-cara mereka untuk menginfeksi dan memanfaatkan sel virus reproduksi, penyakit

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung BAB 3 VIRUS

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung BAB 3 VIRUS YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung 4214714 MODUL BIOLOGI KELAS X BAB 3 VIRUS 1 A. Sejarah Penemuan Virus Virus adalah kata latin untuk racun. Sebelum berkembangnya ilmu pengetahuan,

Lebih terperinci

SMA X (SEPULUH) BIOLOGI VIRUS

SMA X (SEPULUH) BIOLOGI VIRUS JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA X (SEPULUH) BIOLOGI VIRUS Virus adalah kata Latin untuk racun. Cabang ilmu yang mempelajari virus disebut virologi. Virus pertama kali ditemukan oleh A.Mayer

Lebih terperinci

Ilmu tentang Virus disebut Virologi. Virus (bahasa latin) virion yang berarti

Ilmu tentang Virus disebut Virologi. Virus (bahasa latin) virion yang berarti Materi Virus Pendahuluan Sejarah penemuan ilmuwan ttg virus Ciri-ciri virus/karakteristik virus Struktur tubuh virus Reproduksi/replikasi virus Peranan virus bagi kehidupan a. Virus yang merugikan (manusia,tumbuhan

Lebih terperinci

MAKALAH PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

MAKALAH PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN MANUSIA MAKALAH PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN MANUSIA Disusun Oleh : Nama : Latif Yudha Arditama NIM : 13040021 Semester 1A Mata Kuliah : Biologi Farmasi Dosen Pembimbing : Supristiyono. M. Pd SEKOLAH TINGGI FARMASI

Lebih terperinci

VIRUS. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi Dosen Pengampu: Nur Siyam S,KM

VIRUS. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi Dosen Pengampu: Nur Siyam S,KM VIRUS Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi Dosen Pengampu: Nur Siyam S,KM Disusun oleh : Nimas Dwi Ayu R (6411413126 / Rombel 5) Saraswati Windyastuti (6411413129 / Rombel

Lebih terperinci

BAB II VIRUS. Gb. 2.1 Berbagai macam bentuk virus. Virus Hal... 8

BAB II VIRUS. Gb. 2.1 Berbagai macam bentuk virus. Virus Hal... 8 BAB II VIRUS A. SEJARAH PENEMUAN VIRUS 1632 1723 : Antony Van Leeuwenhoek : menemukan mikroskop 1883 : Adolf Mayers (Jerman) : mengekstrak daun tembakau yang terkena penyakit mozaik (bercak-bercak kuning)

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Biologi 2 Beban Belajar : 4 SKS Pertemuan (Minggu) ke- : 1 : 8 x 45 menit Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi dan peran virus

Lebih terperinci

VIRUS. SMA Regina Pacis Jakarta Ms. Evy Anggraeny. August

VIRUS. SMA Regina Pacis Jakarta Ms. Evy Anggraeny. August VIRUS SMA Regina Pacis Jakarta Ms. Evy Anggraeny August 2014 1 Sejarah Virus 1632-1723 : Anthony van Leuweenhoek Saintis Belanda Menemukan mikroskop cahaya Penelitian mikroorganisme berkembang pesat August

Lebih terperinci

CIRI FISIOLOGI DAN MORFOLOGI BAKTERIOFAGE (VIRUS)

CIRI FISIOLOGI DAN MORFOLOGI BAKTERIOFAGE (VIRUS) CIRI FISIOLOGI DAN MORFOLOGI BAKTERIOFAGE (VIRUS) Diyan Herdiyantoro, SP., MSi. Laboratorium Biologi & Bioteknologi Tanah Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2009 Karakteristik Umum

Lebih terperinci

B. KARAKTERISTIK VIRUS

B. KARAKTERISTIK VIRUS BAB 9 V I R U S A. PENDAHULUAN Virus merupakan elemen genetik yang mengandung salah satu DNA atau RNA yang dapat berada dalam dua kondisi yang berbeda, yaitu secara intraseluler dan ekstrseluler. Dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran 11 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Slameto (dalam Hamdu, 2011) mengemukakan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IV VIRUS

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IV VIRUS SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IV VIRUS Dra. Ely Rudyatmi, M.Si. Dra. Endah Peniati, M.Si. Dr. Ning Setiati, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KONSEP VIRUS.

BAB II KAJIAN TEORI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KONSEP VIRUS. BAB II KAJIAN TEORI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KONSEP VIRUS. A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team

Lebih terperinci

membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Media pembelajaran mempermudah atau mengefektifkan proses pembelajaran (Rakhmawati, 2013:12).

membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Media pembelajaran mempermudah atau mengefektifkan proses pembelajaran (Rakhmawati, 2013:12). BAB II KAJIAN TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN, AURORA 3D PRESENTATION, POWERPOINT, MODEL PEMBELAJARAN, PROBLEM BASED LEARNING, BELAJAR DAN PEMBELAJARAN, HASIL BELAJAR, VIRUS A. Media pembelajaran Menurut Angkowo

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Hasil belajar

BAB II KAJIAN TEORI. secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Hasil belajar BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Hasil belajar Menurut Sudjana (2004: 14) Hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes yang disusun secara

Lebih terperinci

B a b 3 Virus Setelah mempelajari bab ini kalian diharapkan dapat

B a b 3 Virus Setelah mempelajari bab ini kalian diharapkan dapat Bab3 Virus Ia memiliki sifat makhluk hidup, namun ia pun dapat dikristalkan (dimatikan sementara), sedangkan tak ada satu sel hidup pun yang dapat dikristalkan tanpa mengalami kerusakan. Dia adalah virus,

Lebih terperinci

14.1 Dengan cara apa virus berhubungan dengan jenis lain dari mikroorganisme? 14.2 Apakah virus dianggap organisme hidup dalam pandangan sifat mereka?

14.1 Dengan cara apa virus berhubungan dengan jenis lain dari mikroorganisme? 14.2 Apakah virus dianggap organisme hidup dalam pandangan sifat mereka? TUGAS TBMF VIRUS Oleh: 1. Sandy Endi Rahman 2311 030 040 2. Shinta Ayu Riska A. 2311 030 022 3. Aprilia Puri 2311 030 024 4. Anggi Eko Bramantio 2311 030 044 Program Studi DIII Teknik Kimia Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

2 VIRUS. Kata Kunci BAB II VIRUS. Transkiptase balik. By Zurnidas, S.Pd 28. Standar Kompetensi Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup.

2 VIRUS. Kata Kunci BAB II VIRUS. Transkiptase balik. By Zurnidas, S.Pd 28. Standar Kompetensi Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup. 2 VIRUS Standar Kompetensi Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi dan peranan virus dalam kehidupan. Tujuan Pembelajaran 1 Mampu menjelaskan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015 BAB II ISI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015 BAB II ISI VIRUS Makalah ini disusun guna untuk memenuhi mata kuliah Biokimia Disusun Oleh : Kelompok 12 Mifta Amalia I. 21030113060111 Angkatan 2013 Tri Wahono 21030113060112 Angkatan 2013 Kukuh Galih K. 21030113060113

Lebih terperinci

MODE SCREEN ONLY DIBAWAH PEMBATASAN UU HAKI TUJUAN EKSPERIMENTAL VIRUS. MAINDEXCHANGE.com Archive

MODE SCREEN ONLY DIBAWAH PEMBATASAN UU HAKI TUJUAN EKSPERIMENTAL VIRUS. MAINDEXCHANGE.com Archive MODE SCREEN ONLY DIBAWAH PEMBATASAN UU HAKI TUJUAN EKSPERIMENTAL VIRUS MAINDEXCHANGE.com Archive 1 VIRUS Kompetensi Dasar Mendeskripsikan ciri-ciri virus dan mengkomunikasikan peranannya dalam kehidupan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah virus berasal dari bahasa latin yang bearti racun. Diartikan demikian karena hampir semua jenis virus dapat menyebabkan penyakit baik pada tumbuhan, hewan maupun

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH)

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH) LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Bakteriofage

TINJAUAN PUSTAKA Bakteriofage TINJAUAN PUSTAKA Bakteriofage Bakteriofage merupakan virus yang menginfeksi bakteri, ditemukan secara terpisah oleh Frederick W. Twort di Inggris pada tahun 1915 dan oleh Felix d Herelle di Institut Pasteur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan

Lebih terperinci

Bahan Kuliah. Genetika Molekular. disusun oleh : Victoria Henuhili, MSi FMIPA Jurdik Biologi UNY

Bahan Kuliah. Genetika Molekular. disusun oleh : Victoria Henuhili, MSi FMIPA Jurdik Biologi UNY Bahan Kuliah Genetika Molekular disusun oleh : Victoria Henuhili, MSi vhenuhili@uny.ac.id FMIPA Jurdik Biologi UNY 2013 victoria@uny.ac.id Page 1 1. PEMBUKTIAN DNA SEBAGAI PEMBAWA MATERI GENETIK Pada tahun

Lebih terperinci

Riana Yani Musarofah Tintin Atikah Widi Purwianingsih BIOLOGI 1. SMA dan MA Kelas X. Hukum Dasar Kimia 1

Riana Yani Musarofah Tintin Atikah Widi Purwianingsih BIOLOGI 1. SMA dan MA Kelas X. Hukum Dasar Kimia 1 Riana Yani Musarofah Tintin Atikah Widi Purwianingsih BIOLOGI 1 SMA dan MA Kelas X Hukum Dasar Kimia 1 Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional dilindungi Undang-undang B I O L O G I 1 SMA dan MA

Lebih terperinci

V I R U S 1. CIRI UMUM VIRUS

V I R U S 1. CIRI UMUM VIRUS V I R U S Virus berasal dari bahasa Yunani venom yang berarti racun. Para ahli biologi terus mengungkap hakikat virus ini sehingga akhirnya partikel dikelompokkan sebagai makhluk hidup dalam dunia tersendiri

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan, maupun sikap,bahkan yang meliputi segenap. aspek organisme atau pribadi (Djamarah dan Aswan, 1996: 11).

I. PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan, maupun sikap,bahkan yang meliputi segenap. aspek organisme atau pribadi (Djamarah dan Aswan, 1996: 11). 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan,

Lebih terperinci

PERCOBAAN HERSHEY DAN CHASE. RESUME UNTUK MEMENUHU TUGAS MATAKULIAH Genetika I Yang dibina oleh Ibu Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah. M.

PERCOBAAN HERSHEY DAN CHASE. RESUME UNTUK MEMENUHU TUGAS MATAKULIAH Genetika I Yang dibina oleh Ibu Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah. M. PERCOBAAN HERSHEY DAN CHASE RESUME UNTUK MEMENUHU TUGAS MATAKULIAH Genetika I Yang dibina oleh Ibu Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah. M.Pd Oleh Nuzula Khoirun Nafsiah (140341604501) Oki Osaka Herlinawati ( 140341600030

Lebih terperinci

ANALISIS CONTENT KNOWLEDGE GURU BIOLOGI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATERI VIRUS

ANALISIS CONTENT KNOWLEDGE GURU BIOLOGI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATERI VIRUS ANALISIS CONTENT KNOWLEDGE GURU BIOLOGI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATERI VIRUS Setianingsih 1), Eny Hartadiyati W.H 1) 1 Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas FPMIPATI Universitas

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Hasil belajar siswa secara individu tuntas (rerata 81,75), kelulusan siswa

BAB V PENUTUP. 1. Hasil belajar siswa secara individu tuntas (rerata 81,75), kelulusan siswa BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajran berbasis masalah efektif terhadap hasil belajar siswa kelas X pada materi

Lebih terperinci

Nama : Novita Purnamasari Hendarmin NIM : Hari, Tanggal : Kamis,10 Desember 2015

Nama : Novita Purnamasari Hendarmin NIM : Hari, Tanggal : Kamis,10 Desember 2015 Nama : Novita Purnamasari Hendarmin NIM : 1503646 Hari, Tanggal : Kamis,10 Desember 2015 1. Jelaskan perbedaan antara bakteri, fungi, algae dan virus! Ciri-ciri -Memiliki sifat antara benda mati dan benda

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Seiring dengan perkembangan zaman, dunia pendidikan mau tidak mau turut berjalan mengikuti perubahan untuk memenuhi peranannya sebagai pencetak insan masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hama adalah organisme yang mengganggu atau merusak tanaman sehingga pertumbuhan dan perkembangannya terganggu. Secara umum, organisme tersebut adalah mikroorganisme

Lebih terperinci

Materi UN Bilogi. Cakupannya membran plasma, organel dan ini, termasuk sel pada organnisme uniseluler dan muliseluler.

Materi UN Bilogi. Cakupannya membran plasma, organel dan ini, termasuk sel pada organnisme uniseluler dan muliseluler. Materi UN Bilogi INDIKATOR 1 1.1 Sel adalah kesatuan struktur dan fungsional terkecil dari mahkluk hidup. Cakupannya membran plasma, organel dan ini, termasuk sel pada organnisme uniseluler dan muliseluler.

Lebih terperinci

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Katalog Dalam Terbitan (KDT) Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional dilindungi oleh Undang-Undang Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Penulis : Rikky Firmansyah Agus Mawardi H

Lebih terperinci

TUGAS TERSTRUKTUR PENGELOLAAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN TERPADU

TUGAS TERSTRUKTUR PENGELOLAAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN TERPADU TUGAS TERSTRUKTUR PENGELOLAAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN TERPADU PROSES INFEKSI DAN GEJALA SERANGAN TOBACCO MOZAIC VIRUS PADA TANAMAN TEMBAKAU Oleh: Gregorius Widodo Adhi Prasetyo A2A015009 KEMENTERIAN

Lebih terperinci

VIRUS DEFINISI STRUKTUR Virion Nukleokapsid Kapsid Kapsomer Amplop MORFOLOGI 1. Simetri Heliks

VIRUS DEFINISI STRUKTUR Virion Nukleokapsid Kapsid Kapsomer Amplop MORFOLOGI 1. Simetri Heliks VIRUS DEFINISI : agen infeksi yang sangat kecil, dengan beberapa perkecualian ; 1. Tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya 2. Tidak ada metabolisme yang bebas dan hanya mampu bereplikasi dalam sel

Lebih terperinci

REPRODUKSI MIKROORGANISME

REPRODUKSI MIKROORGANISME REPRODUKSI MIKROORGANISME PENDAHULUAN Reproduksi mikroorganisme ialah perkembangbiakan mikroorganisme. Mikroorganisme mengadakan perkembangbiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan seksual. Reproduksi

Lebih terperinci

1. Reproduksi Aseksual pada Bakteri Reproduksi aseksual bakteri dilakukan melalui pertumbuhan tunas, fragmentasi, dan pembelahan biner.

1. Reproduksi Aseksual pada Bakteri Reproduksi aseksual bakteri dilakukan melalui pertumbuhan tunas, fragmentasi, dan pembelahan biner. Reproduksi Bakteri Reproduksi bakteri secara umum dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara vegetatif (aseksual) dan secara generatif (seksual). Reproduksi aseksual pada bakteri dilakukan dengan 3 cara

Lebih terperinci

Kompetensi dasar: Siswa mampu membedakan virus dengan organisme lainnya.

Kompetensi dasar: Siswa mampu membedakan virus dengan organisme lainnya. V I R U S Kompetensi dasar: Siswa mampu membedakan virus dengan organisme lainnya. Pada akhir abad ke-20 seluruh masyarakat dunia terhentak dan mengalami kecemasan yang luar biasa karena hadirnya sang

Lebih terperinci

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2009/2010

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Mata Pelajaran : Biologi Alokasi Waktu : 120 Menit Kelas/Program : X Bentuk : PG dan Essay Semester : 1 Jumlah : 30 PG dan

Lebih terperinci

BAB II BELAJAR, PEMBELAJARAN, HASIL BELAJAR, MULTIMEDIA, PROJECT BASED LEARNING, POWER POINT, CERAMAH

BAB II BELAJAR, PEMBELAJARAN, HASIL BELAJAR, MULTIMEDIA, PROJECT BASED LEARNING, POWER POINT, CERAMAH BAB II BELAJAR, PEMBELAJARAN, HASIL BELAJAR, MULTIMEDIA, PROJECT BASED LEARNING, POWER POINT, CERAMAH Penelitian yang berjudul perbandingan multimedia berbasis project based learning dengan power point

Lebih terperinci

J. VIRUS TANAMAN DAN VIROID Virus tanaman mirip dengan virus hewan dalam hal morfologi dan tipe dari asam nukleat. Bahkan beberapa virus tanaman

J. VIRUS TANAMAN DAN VIROID Virus tanaman mirip dengan virus hewan dalam hal morfologi dan tipe dari asam nukleat. Bahkan beberapa virus tanaman J. VIRUS TANAMAN DAN VIROID Virus tanaman mirip dengan virus hewan dalam hal morfologi dan tipe dari asam nukleat. Bahkan beberapa virus tanaman dapat bereproduksi dalam sel insekta. Virus tanaman merupakan

Lebih terperinci

Virus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian disalin menjadi marn.

Virus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian disalin menjadi marn. Contoh-contoh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) Termasuk salah satu retrovirus yang secara khusus menyerang sel darah putih (sel T). Retrovirus adalah virus ARN hewan yang mempunyai tahap ADN. Virus

Lebih terperinci

KLONING. dari kata clone yang diturunkan dari bahasa Yunani klon, artinya potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman.

KLONING. dari kata clone yang diturunkan dari bahasa Yunani klon, artinya potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman. KLONING dari kata clone yang diturunkan dari bahasa Yunani klon, artinya potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman. DI BID PERTANIAN KLON = sekelompok individu yang genetis uniform berasal dari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

BAB II KAJIAN TEORITIS. dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Teori 1. Definisi Belajar dan Pembelajaran a) Belajar Belajar adalah aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Hakikat Belajar, Mengajar dan Pembelajaran. dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Hakikat Belajar, Mengajar dan Pembelajaran. dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman dan 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar, Mengajar dan Pembelajaran Menurut Trianto (2009:15), belajar adalah suatu proses menciptakan hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang baru dan sesuatu (pengetahuan)

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 10. HAMA DAN PENYAKIT TANAMANlatihan soal 10.2

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 10. HAMA DAN PENYAKIT TANAMANlatihan soal 10.2 1. TMV merupakan virus yang menyerang tanaman SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 10. HAMA DAN PENYAKIT TANAMANlatihan soal 10.2 Padi Jagung Gandum Tembakau Kunci Jawaban : D TMV (Tobacco Mosaic VirusI) merupakan

Lebih terperinci

Rickettsia prowazekii

Rickettsia prowazekii Rickettsia prowazekii Nama : Eva Kristina NIM : 078114026 Fakultas Farmasi Sanata Dharma Abstrak Rickettsia prowazekii adalah bakteri kecil yang merupakan parasit intraseluler obligat dan ditularkan ke

Lebih terperinci

PENGARUH METODE DISKUSI TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI VIRUS KELAS X DI SMA NEGERI 5 PALEMBANG

PENGARUH METODE DISKUSI TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI VIRUS KELAS X DI SMA NEGERI 5 PALEMBANG PENGARUH METODE DISKUSI TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI VIRUS KELAS X DI SMA NEGERI 5 PALEMBANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Virologi - 2. Virologi - 3. Virologi - 4

Virologi - 2. Virologi - 3. Virologi - 4 Virologi dasar Klasifikasi dan morfologi Reproduksi (replikasi) virus Hubungan virus dengan sel Virus yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan menyusui Virologi - 2 Virologi adalah ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

Partikel virus (virion), terdiri dari : Virologi adalah ilmu yang mempelajari tentang virus dan agent menyerupai virus:

Partikel virus (virion), terdiri dari : Virologi adalah ilmu yang mempelajari tentang virus dan agent menyerupai virus: Virologi dasar Klasifikasi dan morfologi Reproduksi (replikasi) virus Hubungan virus dengan sel Virus yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan menyusui Virologi - 2 Partikel virus (virion), terdiri dari

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Minat adalah perasaan suka terhadap suatu hal atau aktivitas tanpa adanya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Minat adalah perasaan suka terhadap suatu hal atau aktivitas tanpa adanya II. TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Belajar Siswa Minat adalah perasaan suka terhadap suatu hal atau aktivitas tanpa adanya paksaan saat pengerjaan (Slameto dalam Djaali, 2008: 121). Minat yang baik dan disadari

Lebih terperinci

Disusun oleh: Nama : Siti Ulien Ni mah NIM :

Disusun oleh: Nama : Siti Ulien Ni mah NIM : UPAYA PENINGKATAN MINAT DAN PEMAHAMAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI DAN PRESENTASI PADA MATERI POKOK VIRUS SISWA KELAS VIIa SEMESTER II DI MTs WAHID HASYIM SLEMAN D. I. YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

TUGAS TERSTRUKTUR BIOTEKNOLOGI PERTANIAN VEKTOR DNA

TUGAS TERSTRUKTUR BIOTEKNOLOGI PERTANIAN VEKTOR DNA TUGAS TERSTRUKTUR BIOTEKNOLOGI PERTANIAN VEKTOR DNA Oleh: Gregorius Widodo Adhi Prasetyo A2A015009 KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM

Lebih terperinci

MAKALAH KLASIFIKASI VIRUS BALTIMORE DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH MIKROBIOLOGI

MAKALAH KLASIFIKASI VIRUS BALTIMORE DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH MIKROBIOLOGI MAKALAH KLASIFIKASI VIRUS BALTIMORE DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH MIKROBIOLOGI Oleh : Kelompok 10 Puji Lestari NIM 12304241004 Ahmad Saiful Abid NIM 12304241006 Susan Pramitasari NIM 12304241007

Lebih terperinci

I. PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI

I. PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI I. PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI 1.1. PENGERTIAN MIKROBIOLOGI Kata mikrobiologi berasal dari bahasa Yuniani, yaitu: micros = kecil, bios = hidup, logos = ilmu. Jadi mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

Bioteknologi, Peran dan Aplikasinya

Bioteknologi, Peran dan Aplikasinya Bioteknologi, Peran dan Aplikasinya I. Pendahuluan Bioteknologi merupakan teknologi yang memanfaatkan agen hayati atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi

Lebih terperinci

Pengantar MIKROBIOLOGI

Pengantar MIKROBIOLOGI Pengantar MIKROBIOLOGI Kuliah Pertemuan Ke-1 By Dr. Rozirwan, S.Pi, M.Sc ILMU KELAUTAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SRIWIJAYA PENDAHULUAN Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN BIOLOGI (BIDANG KEAHLIAN PERIKANAN DAN KELAUTAN)

SILABUS MATA PELAJARAN BIOLOGI (BIDANG KEAHLIAN PERIKANAN DAN KELAUTAN) SILABUS MATA PELAJARAN BIOLOGI (BIDANG KEAHLIAN PERIKANAN DAN KELAUTAN) Satuan Pendidikan : SMK Negeri 61 Jakarta Kelas : X Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Lebih terperinci

CIRI FISIOLOGI DAN MORFOLOGI PROTOZOA

CIRI FISIOLOGI DAN MORFOLOGI PROTOZOA CIRI FISIOLOGI DAN MORFOLOGI PROTOZOA Diyan Herdiyantoro, SP., MSi. Laboratorium Biologi & Bioteknologi Tanah Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2009 Foto: Didinium sp. dalam proses

Lebih terperinci

KuTiL = KankeR LeHEr RaHIM????

KuTiL = KankeR LeHEr RaHIM???? KuTiL = KankeR LeHEr RaHIM???? Abstrak Jangan salah tafsir!!! Bukan berarti orang yang kutilan itu punya kanker rahim, terutama pada wanita. Karena memang bukan itu yang dimaksud. Disini dimaksudkan bahwa

Lebih terperinci

Pengertian Bioteknologi. Pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia

Pengertian Bioteknologi. Pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia BIOTEKNOLOGI Pengertian Bioteknologi Pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia PETA KONSEP Kelangsungan Hidup Manusia Ditunjang Oleh Teknologi melalui

Lebih terperinci

Silabus Olimpiade BOF XI Soal SMP

Silabus Olimpiade BOF XI Soal SMP Silabus Olimpiade BOF XI Soal SMP No Materi pokok Lingkup materi 1 Makhluk Hidup a. Asal usul makhluk hidup b. Ciri-ciri makhluk hidup c. Perbedaan makhluk hidup dan benda mati d. Pengukuran Pada makhluk

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN BIOLOGI

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN BIOLOGI KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN BIOLOGI Kompetensi Utama Standar Kompetensi guru Kompetensi Inti Kompetensi Guru Mapel/Guru Kelas Standar Kompetensi Standar Isi Kompetensi Dasar Indikator Esensial

Lebih terperinci

Pendahuluan. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Pohon Kehidupan. Tiga Domain Kehidupan

Pendahuluan. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Pohon Kehidupan. Tiga Domain Kehidupan Pengantar Biologi MPA-107, 3 (2-1) Kuliah 13 BIOSISTEMATIKA & EVOLUSI: MIKROORGANISME Tim Pengantar Biologi Jurusan Biologi FMIPA Unsyiah Pendahuluan Mikroorganisme, atau mikroba, adalah makhluk hidup

Lebih terperinci

SILABUS SMA Kelas X. [Tahun]

SILABUS SMA Kelas X. [Tahun] [Tahun] SILABUS SMA Kelas X [Ketik abstrak dari dokumen di sini. Abstrak biasanya merupakan ringkasan singkat dari isi dokumen. Ketik abstrak dari dokumen di sini. Abstrak biasanya merupakan ringkasan

Lebih terperinci

REKAYASA GENETIKA. Genetika. Rekayasa. Sukarti Moeljopawiro. Laboratorium Biokimia Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada

REKAYASA GENETIKA. Genetika. Rekayasa. Sukarti Moeljopawiro. Laboratorium Biokimia Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada REKAYASA GENETIKA Sukarti Moeljopawiro Laboratorium Biokimia Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Rekayasa Genetika REKAYASA GENETIKA Teknik untuk menghasilkan molekul DNA yang berisi gen baru yang

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI BIOLOGI UMUM PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI BIOLOGI UMUM PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI BIOLOGI UMUM PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen dan

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWER

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWER PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWER TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI POKOK VIRUS KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 4 YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Mollicutes (Phytoplasma)

Mollicutes (Phytoplasma) Virus Pada waktu yang sama, banyak penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, Dutchman Adolph Mayer pada 1886, jus yang disuntikkan diperoleh dari tanaman daun tembakau dan menunjukkan berbagai pola

Lebih terperinci

REKAYASA GENETIKA ( VEKTOR PLASMID )

REKAYASA GENETIKA ( VEKTOR PLASMID ) MAKALAH REKAYASA GENETIKA ( VEKTOR PLASMID ) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A TUGAS : REKAYASA GENETIKA JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SILABUSS PERKULIAHAN S1KEDUA DEPAG MATA KULIAH : KAPITA SELEKTA BIOLOGI SMA 1. DISUSUN OLEH: Dra.Widi Purwianingsih, MSi. Drs. Dadang Machmudin,MSi.

SILABUSS PERKULIAHAN S1KEDUA DEPAG MATA KULIAH : KAPITA SELEKTA BIOLOGI SMA 1. DISUSUN OLEH: Dra.Widi Purwianingsih, MSi. Drs. Dadang Machmudin,MSi. SILABUSS PERKULIAHAN S1KEDUA DEPAG MATA KULIAH : KAPITA SELEKTA BIOLOGI SMA 1 DISUSUN OLEH: Dra.Widi Purwianingsih, MSi. Drs. Dadang Machmudin,MSi. JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI-FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

53. Mata Pelajaran Biologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang B. Tujuan

53. Mata Pelajaran Biologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang B. Tujuan 53. Mata Pelajaran Biologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang alam secara sistematis,

Lebih terperinci

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) Kompetensi Dasar Indikator Esensial

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) Kompetensi Dasar Indikator Esensial KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) MATA PELAJARAN JENJANG PENDIDIKAN : BIOLOGI : SMA Kompetensi 1.Pedagogi guru 1. Menguasai karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual,

Lebih terperinci

BAB II Korelasi Tingkat Perhatian Orang Tua dan Hasil Belajar

BAB II Korelasi Tingkat Perhatian Orang Tua dan Hasil Belajar BAB II Korelasi Tingkat Perhatian Orang Tua dan Hasil Belajar A. Kajian Pustaka Dalam kajian yang relevan ini terdiri atas penelitian terdahulu yang relevan dengan penulisan skripsi sebagai bahan perbandingan.

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BIOLOGI

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BIOLOGI KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BIOLOGI Kompetensi Pedagogi 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual Memahami karakteristik

Lebih terperinci

BAB II. PEMBAHASAN MASALAH & SOLUSI MASALAH PERANCANGAN KAMPANYE PENGGUNAAN VAKSIN

BAB II. PEMBAHASAN MASALAH & SOLUSI MASALAH PERANCANGAN KAMPANYE PENGGUNAAN VAKSIN BAB II. PEMBAHASAN MASALAH & SOLUSI MASALAH PERANCANGAN KAMPANYE PENGGUNAAN VAKSIN II.1 Definisi Vaksinasi Vaksinasi merupakan sebuah aktivitas atau kegiatan pemberian vaksin kepada tubuh manusia atau

Lebih terperinci

TINJAUAN TENTANG HIV/AIDS

TINJAUAN TENTANG HIV/AIDS BAB 2 TINJAUAN TENTANG HIV/AIDS 2.1 Pengenalan Singkat HIV dan AIDS Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, HIV adalah virus penyebab AIDS. Kasus pertama AIDS ditemukan pada tahun 1981. HIV

Lebih terperinci

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN DNA DAN RNA

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN DNA DAN RNA MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN DNA DAN RNA Oleh: Nama : Nur Amalina Fauziyah NIM : 141810401041 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2014 PEMBAHASAN Asam nukleat

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan sejak 2500

1. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan sejak 2500 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan sejak 2500 SM. Sejalan dengan makin berkembangnya perdagangan antarnegara yang terjadi pada

Lebih terperinci

Standar Isi / Kompetensi Dasar Mengidentifikasi ruang lingkup Biologi

Standar Isi / Kompetensi Dasar Mengidentifikasi ruang lingkup Biologi Pusat Penelitian dan Pelayanan Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta KISI KISI TES UJI KOMPETENSI GURU Mata Pelajaran : Biologi Tingkat : SMA No Standar Kompetensi Guru Memahami konsep-konsep,

Lebih terperinci

DIAGNOSTIK MIKROBIOLOGI MOLEKULER

DIAGNOSTIK MIKROBIOLOGI MOLEKULER DIAGNOSTIK MIKROBIOLOGI MOLEKULER Sunaryati Sudigdoadi Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah Subhanahuwa ta

Lebih terperinci

Tobacco Mozaic Virus Solusi Energi di Masa Depan

Tobacco Mozaic Virus Solusi Energi di Masa Depan Tobacco Mozaic Virus Solusi Energi di Masa Depan Oleh: Vikayanti, S.Si POPT MUDA BBPPTP SURABAYA Lokasi : Kabupaten Bojonegoro Kebun Tembakau Tembakau dan Tobacco Mozaic Virus (TMV) merupakan dua hal yang

Lebih terperinci

STRUKTUR, MORFOLOGI, DAN KLASIFIKASI VIRUS. Morfologi dan komponen virus

STRUKTUR, MORFOLOGI, DAN KLASIFIKASI VIRUS. Morfologi dan komponen virus STRUKTUR, MORFOLOGI, DAN KLASIFIKASI VIRUS Morfologi dan komponen virus Virus merupakan mikroorganisme terkecil yang pernah dikenal. Umumnya tidak dapat dilihat dengan mikroskop biasa, kecuali poxvirus.

Lebih terperinci

memahami hakikat Biologi sebagai ilmu.

memahami hakikat Biologi sebagai ilmu. memahami hakikat Biologi sebagai ilmu. mengidentifikasi ruang lingkup Biologi; mendeskripsikan objek dan permasalahan Biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L]. Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L]. Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kedelai (Glycine max [L]. Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan dengan kandungan protein nabati yang tinggi dan harga yang relatif murah. Kedelai

Lebih terperinci

Berikut ini beberapa manfaat dan dampak positif perkembangan ilmu biologi :

Berikut ini beberapa manfaat dan dampak positif perkembangan ilmu biologi : Manfaat dan Bahaya Ilmu Biologi Manfaat Ilmu Biologi Berikut ini manfaat yang disumbangkan oleh biologi, antara lain : 1. Memberikan pemahaman lebih mendalam kepada diri seseorang yang dapat diterapkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4. Borok Pada Ikan Mas yang Terinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4. Borok Pada Ikan Mas yang Terinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gejala Klinis Ikan Mas yang Terinfeksi Aeromonas hydrophila Pengamatan gejala klinis pada ikan mas yang diinfeksi Aeromonas hydrophila meliputi kerusakan jaringan tubuh dan perubahan

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI. Struktur dan Komponen Sel

BIOTEKNOLOGI. Struktur dan Komponen Sel BIOTEKNOLOGI Struktur dan Gambar Apakah Ini dan Apakah Perbedaannya? Perbedaan dari gambar diatas organisme Hidup ular organisme Hidup Non ular Memiliki satuan (unit) dasar berupa sel Contoh : bakteri,

Lebih terperinci

URAIAN MATERI 1. Kultur sel tunggal Sejalan dengan kemajuan teknologi DNA, ilmuwan telah mengembangkan dan menyempurnakan metode untuk melakukan

URAIAN MATERI 1. Kultur sel tunggal Sejalan dengan kemajuan teknologi DNA, ilmuwan telah mengembangkan dan menyempurnakan metode untuk melakukan URAIAN MATERI 1. Kultur sel tunggal Sejalan dengan kemajuan teknologi DNA, ilmuwan telah mengembangkan dan menyempurnakan metode untuk melakukan kloning pada organisme multiseluler melalui kultur sel tunggal.

Lebih terperinci

Kasus Penderita Diabetes

Kasus Penderita Diabetes Kasus Penderita Diabetes Recombinant Human Insulin Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB Sejak Banting & Best menemukan hormon Insulin pada tahun 1921, pasien diabetes yang mengalami peningkatan

Lebih terperinci

Biologi SMA kelas X 11

Biologi SMA kelas X 11 SILABUS SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER STANDAR KOMPETENSI ALOKASI WAKTU : SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) : BIOLOGI : X (SEPULUH)/I : 1. Memahami hakekat Biologi sebagai

Lebih terperinci