MODE SCREEN ONLY DIBAWAH PEMBATASAN UU HAKI TUJUAN EKSPERIMENTAL VIRUS. MAINDEXCHANGE.com Archive

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODE SCREEN ONLY DIBAWAH PEMBATASAN UU HAKI TUJUAN EKSPERIMENTAL VIRUS. MAINDEXCHANGE.com Archive"

Transkripsi

1 MODE SCREEN ONLY DIBAWAH PEMBATASAN UU HAKI TUJUAN EKSPERIMENTAL VIRUS MAINDEXCHANGE.com Archive 1

2 VIRUS Kompetensi Dasar Mendeskripsikan ciri-ciri virus dan mengkomunikasikan peranannya dalam kehidupan. 2

3 MODE SCREEN ONLY DIBAWAH PEMBATASAN UU HAKI Referensi Nasional Archive VIRUS Kita sering mendengar tentang istilah virus. Istilah virus sering dikaitkan dengan berbagai macam penyakit yang ditimbulkannya, baik terhadap tumbuhan, hewan, maupun manusia. Kalian tentu pernah mendengar tentang penyakit AIDS, influenza, dan rabies. Begitu juga penyakit SARS yang mulai mewabah pada pertengahan bulan Maret Semua penyakit tersebut disebabkan oleh virus. Menurut kalian, apakah sebenarnya virus tersebut? Termasuk makhluk hidup atau bukankah virus itu? 1. Sejarah Penemuan Virus Kisah bagaimana awal mula virus pertama kali diungkap pada tahun Adalah Adolf Mayer, seorang saintis Jerman, melakukan percobaan untuk mengetahui penyebab penyakit mosaik pada tanaman tembakau. Penyakit tersebut ditandai dengan adanya bercak-bercak berwarna kuning pada daun tembakau. Pada percobaannya, A. Mayer menyemprotkan ekstrak daun tembakau yang terkena penyakit mosaik ke tanaman tembakau yang sehat. Berdasarkan hasil percobaannya tersebut, A. Mayer mengungkapkan bahwa penyakit mosaik dapat menular ke daun-daun tanaman yang sehat melalui ekstrak daun tembakau yang disemprotkan. Namun, 3

4 A. Mayer tidak menemukan adanya mikroba penyebab penyakit tersebut pada ekstrak daun tembakau yang terinfeksi. la menduga bahwa penyakit mosaik tersebut disebabkan oleh bakteri berukuran kecil yang tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya. Kira-kira sepuluh tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1892 seorang ahli biologi Rusia bernama Dimitri Ivanowsky menguji hipotesis yang diungkapkan oleh A. Mayer. Ivanowsky mencoba melewatkan ekstrak daun tembakau yang sudah terkena penyakit mosaik melalui suatu saringan porselen yang dirancang khusus untuk menyaring bakteri. Ternyata, ekstrak hasil saringan tersebut masih dapat menyebabkan penyakit. la berkesimpulan bahwa penyakit mosaik tersebut disebabkan oleh bakteri patogen. Hal demikian didasarkan pada dua kemungkinan. Pertama, bakteri patogen tersebut berukuran kecil sehingga dapat melewati saringan (filter). Kedua, bakteri yang disaring tersebut mungkin benar-benar mengandung racun penyebab penyakit mosaik. Selanjutnya, berdasarkan hasil temuan Ivanowsky, seorang ahli mikrobiologi Belanda bernama Martinus Beijerinck ( ) melakukan percobaan. Percobaan tersebut dilakukan pada 1897, yaitu dengan cara menyemprotkan hasil saringan dari ekstrak tanaman tembakau yang terkena penyakit ke tanaman tembakau yang sehat secara bertingkat. la mulamula menyemprotkan ekstrak agen infeksi ke tanaman tembakau yang sehat sehingga tanaman tersebut menjadi sakit. Kemudian daun tanaman tembakau yang sakit tersebut dibuat ekstrak lagi untuk disemprotkan ke tanaman tembakau yang sehat lainnya. Setelah melakukan penyemprotan secara bertingkat, ternyata semua tanaman tembakau yang terinfeksi menjadi sakit. Beijerinck berkesimpulan bahwa penyakit mosaik mungkin disebabkan oleh partikel yang sangat kecil dan sederhana dibandingkan bakteri. Kecurigaan Beijerinck baru dapat dikonfirmasi pada 1935 setelah saintis Amerika Wendell M. Stanley berhasil mengkristalkan partikel penginfeksi tersebut yang kemudian dikenal dengan nama virus mosaik tembakau atau tobacco mosaic virus (TMV). 2. Ciri-ciri Virus Virus berukuran sangat kecil, berkisar antara 20 nm (nano meter) sampai 300 nm atau rata-rata ukurannya 50 kali lebih kecil daripada ukuran bakteri. Itulah sebabnya, virus tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya dan dapat melewati filter bakteri. Virus hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Seringkali dipertanyakan, Apakah virus itu makhluk hidup atau bukan? Virus dapat dikatakan makhluk hidup karena memiliki materi genetik (ADN atau ARN) dan 4 Gambar-1. Ukuran Tubuh Mikroorganisme Perbandingan ukuran tubuh sel dan virus.

5 mempunyai kemampuan memperbanyak diri di dalam sel-sel hidup. Karena keterbatasan hidupnya yang hanya dapat bereproduksi di dalam sel-sel hidup dan dapat menyebabkan penyakit, maka virus sering dianggap sebagai parasit obligat intraseluler. Di dalam sel inang, virus dapat bersifat mematikan atau menjadikan inaktif ADN inang. Selanjutnya, virus menggunakan ADN atau ARN-nya sendiri untuk menginstruksi sel-sel inang membuat salinan-salinan baru dari virus. Virus bukanlah makhluk seluler. Jika virus bukan sel, maka apakah sebenarnya virus itu? Virus merupakan partikel atau virion yang bentuk dan ukurannya sangat sederhana. Meskipun virus memiliki asam nukleat, virus tidak memiliki organel-organel metabolik sebagai komponen penting pada sel hidup, seperti ribosom, sitoplasma, dan membran sel. Mengingat strukturnya yang sangat sederhana, kemampuan metabolisme virus juga sangat terbatas. Virus tidak mempunyai kemampuan melakukan sintesis protein dan membentuk ATP. Selain itu, virus juga dapat dikristalkan, seperti halnya benda tak hidup. Berdasarkan ciri yang dimilikinya, dapat dikatakan bahwa virus berada di perbatasan antara makhluk hidup dan benda tak hidup. 3. Struktur dan Bentuk Virus Virus memiliki struktur yang sangat sederhana, yaitu terdiri atas materi genetik (genom) berupa ADN atau ARN. Bentuk ADN atau ARN bergantung pada spesifikasi virus. Materi genetik tersebut dapat berupa molekul tunggal atau molekul ganda dari asam nukleat, yang bentuknya dapat memanjang, lurus, atau melingkar. Secara struktural, setiap materi genetik dilindungi oleh selubung protein yang disebut kapsid. Kapsid berfungsi untuk melindungi asam nukleat dan berperan dalam pelekatan virion pada sel inang sebelum terjadi infeksi. Kapsid bersama asam nukleatnya dinamakan nukleokapsid. Kapsid tersusun dari sejumlah besar subunit protein yang biasa disebut kapsomer. Kapsomer merupakan suatu polipeptida atau kumpulan polipeptida. Setiap kapsomer memiliki jumlah molekul protein yang berbeda-beda, misalnya virus mosaik atau TMV mempunyai kapsid yang tersusun lebih dari seribu molekul protein dengan tipe protein tunggal. Adenovirus yang dapat menginfeksi saluran respirasi hewanhewan mamalia dan burung, memiliki 252 molekul protein yang identik. Bentuk kapsid pada virus bermacam-macam. Ada yang berbentuk batang, bulat, oval, dan berbentuk huruf T. Virus mosaik memiliki bentuk kapsid seperti batang yang kaku, sedangkan adenovirus dan virus polio memiliki bentuk isosahedron (mempunyai 20 muka segitiga sama sisi dengan 12 sudut dan 30 tepi). Bentuk kapsid tersebut menentukan Gambar-2. Struktur Virus 5

6 bentuk luar virus. Beberapa virus dikenal memiliki suatu struktur tambahan berupa kapsul pembungkus atau amplop. Kapsul pembungkus tersebut letaknya menyelubungi kapsid dan tersusun dari bahar. lipoprotein, yakni suatu derivat dari permukaan membran sel inang. Kapsul pembungkus pada virus berguna untuk membantu virus menginfeksi inangnya. Beberapa virus yang memiliki kapsul pembungkus antara lain adalah virus flu dan virus herpes serta beberapa virus lainnya yang ditemukan pada hewan. Kapsid (Protein) 4. Replika pada Virus Seperti yang sudah kalian ketahui, virus dapat mengekspresikan gen-gennya dan melakukan reproduksi hanya di dalam sel-sel yang hidup. Akan tetapi, reproduksi virus berbeda dalam beberapa cara dengan reproduksi yang terjadi pada sel. Pada virus, reproduksi terjadi dengan cara penggandaan (replikasi) dari materi genetik. Gen-gen tersebut terbentuk Gambar-3. Bakteri dan Bakteriofage Ketika virus T menempel pada bakteri, hanya ADN yang masuk ke dalam sel dan selanjutnya akan membentuk banyak virus 6

7 dengan menggunakan enzim, ribosom, nutrien, dan sumbersumber lain dari sel inangnya untuk membuat beberapa salinan dari materi genetik dan protein kapsid. Artinya, ketika bereproduksi virus mengambil alih metabolisme sel inang untuk membentuk materi genetik virus itu sendiri. Selanjutnya, komponen-komponen tersebut terakumulasi membentuk sejumlah besar virion-virion yang kemudian meninggalkan sel inang untuk menginfeksi inang-inang yang baru. Bakteriofage (virus T) merupakan contoh terbaik untuk memahami replikasi pada virus. Bakteriofage atau fage adalah sejenis virus yang biasa hidup dalam tubuh Escherichia coh. Virus ini pertama kali ditemukan pada Pada 1940-an, Gambar-3. Siklus Bakteri dan Bakteriofage 7

8 para saintis lebih memfokuskan perhatian mereka untuk menentukan bagaimana produksi fage-fage itu di dalam suatu bakteri. Tipikal bakteriofage ditunjukkan oleh Gambar 4.6. Di dalam tubuh bakteri E. coh, fage dapat melakukan reproduksi dengan dua mekanisme alternatif, yaitu melalui siklus litik dan siklus lisogenik. Perhatikanlah Gambar 4.7! a. Siklus Litik Siklus litik dimulai ketika serabut-serabut ekor virion T menempel pada sisi reseptor khusus pada permukaan luar sel bakteri E. coli. Pembungkus ekor kemudian berkontraksi, membuat lubang inti pada dinding dan membran sel. Setelah terbentuk lubang, fage kemudian menginjeksikan ADN-nya ke dalam sel. Di dalam sel, ADN fage dengan cepat merusak ADN bakteri. ADN fage sendiri terlindungi karena mengandung modifikasi bentuk sitosin. Setelah ADN bakteri dirusak, genom fage secara penuh mengendalikan sel, menginduksi mesin metabolik untuk oun menghasilkan komponen-komponen fage, seperti protein-protein, salinan genom fage, ekor, serabut-serabut ekor, dan kepala polihedral. Selanjutnya, fage memproduksi suatu enzim untuk merusak dinding sel bakteri. Rusaknya dinding sel bakteri menyebabkan tekanan osmosis sel meningkat sehingga akhirnya pecah (lisis). Lisis pada bakteri akan melepaskan 100 hingga 200 partikel-partikel fage yang kemudian dapat menginfeksi sel-sel bakteri lain yang berdekatan. b. Siklus Lisogenik Virus dapat melakukan reproduksi tanpa harus membunuh inangnya. Siklus lisogenik dimulai ketika fage menempel di permukaan sel E. coli dan menginjeksikan ADN-nya. Kemudian, ADN virus menyisip melalui cara rekombinasi genetik ke dalam sisi khusus pada kromosom bakteri. Ketika menyisip, materi genetik fage menyatu dengan materi genetik bakteri membentuk profage. Di dalam profage, gen-gen bakteri menjadi tidak aktif, sedangkan gen profage selalu aktif. Selama sel melakukan pembelahan, sel bakteri menyalin sepanjang gen profage beserta ADN-nya pula. Akibatnya, setiap sel terbagi menjadi dua anakan sel, maka tiap anakan sel bakteri memiliki profage dan ADN yang selanjutnya dapat memulai siklus reproduksi kembali. Satu sel tunggal yang sudah terinfeksi dapat dengan segera menghasilkan sejumlah besar populasi bakteri yang membawa profage. Selanjutnya, satu sel bakteri yang membawa profage dalam kromosomkromosomnya akan mengalami lisis dan melepaskan partikelpartikel fage. Fage-fage tersebut akan menginfeksi bakteri lainnya dan kembali mengalami siklus hidupnya. 8

9 5. Replika Virus-virus Hewan Cara replikasi virus-virus hewan hampir sama dengan cara bakteriofage. Akan tetapi, replikasi pada virus hewan memiliki beberapa modifikasi atau penetrasi yang berbeda dengan cara fage. Pada virus hewan, materi genetik bersama selubung proteinnya (kapsid) masuk ke dalam sel inang. Di dalam sel inang kapsid terbuka sehingga virus tidak berselubung. Selanjutnya materi genetik virus (ADN atau ARN) bebas ikut proses biosintesis untuk mencetak virus-virus baru. Virus-virus baru tersebut akhirnya keluar dari inang dengan cara pembentukan tunas (budding). Selama pembentukan tunas, virus-virus tersebut menyusun kapsul pembungkus (amplop) yang terdiri atas lemak protein, dan karbohidrat. Semua bahan tersebut berasal dan membran plasma atau membran inti sel inang. a. Tahap-tahap Replikasi Virus Hewan 1. Penetrasi Virus mungkin masuk seperti ditelan oleh sel inangnya (endositosis). Beberapa virus memiliki permukaan protein yann berhubungan kepada reseptor membran plasma sel inang dan merangsang endositosis. Tipe virus lainnya yang memiliki amplop dapat melebur dengan membran sel inang. Di dalam sel inang materi genetik virus dilepas ke dalam sitoplasma. 2. Replikasi Materi genetik virus membuat tiruan-tiruan beberapa kali. 3. Transkripsi Materi genetik virus digunakan sebagai blueprint membentuk messenger ARN (marn). 4. Sintesis Protein Dalam sitoplasma sel inang, materi genetik virus (marn digunakan untuk pembentukan protein virus. 5. Perakitan Virus Materi genetik virus dan enzim dikelilingi oleh lapisan proteir. 6. Pelepasan Setelah bentuk virus sempurna, virus keluar dari sel inang melalui pembentukan tunas (budding) pada membran sel inang. b. Beberapa Contoh Replikasi Virus Hewan 1. HIV (Human Immunodeficiency Virus) Termasuk salah satu retrovirus yang secara khusus menyerang sel darah putih (sel T). Retrovirus adalah virus Gambar-3. Virus AIDS 9

10 ARN hewan yang mempunyai tahap ADN. Virus tersebut mempunyai suatu enzim, yaitu enzim transkriptase balik yang mengubah rantai tunggal ARN (sebagai cetakan) menjadi rantai ganda kopian ADN (cadn). Selanjutnya, cadn bergabung dengan ADN inang mengikuti replikasi ADN inang. Pada saat ADN inang mengalami replikasi, secara langsung ADN virus ikut mengalami replikasi. 2. Virus Herpes Virus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian disalin menjadi marn. 3. Virus Infuenza Siklus replikasi virus influenza hampir same dengan siklus replikasi virus herpes. Hanya saja, pada virus influenza materi genetiknya berupa rantai tunggal ARN yang kemudian mengalami replikasi menjadi marn. 4. Paramyxovirus Paramyxovirus adalah semacam virus ARN yang selanjutnya mengalami replikasi menjadi marn. Paramyxovirus merupakan penyebab penyakit campak dan gondong. 6. Peranan Virus dalam Kehidupan Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik (penyembuh). Baru-baru ini David Sanders, seorang profesor biologi pada Purdue s School of Science telah menemukan cara pemanfaatan virus dalam dunia kesehatan. Dalam temuannva yang dipublikasikan dalam Jurnal Virology, Edisi 15 Desember 2002, David Sanders berhasil menjinakkan cangkang luar viruz Ebola sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pembawa gen kepada sel yang sakit (paru-paru). Perlu kalian ketahui bahwa virus Ebola merupakan virus yang secara spesifik menyerang paru-paru. Meskipun demikian, kebanyakan virus bersifat merugikan terhadap kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari inangnya. Virus yang menyebabkan selesma menyerang saluran pernapasan, virus campak menginfeksi kulit, virus hepatitis menginfeksi hati, dan virus rabies menyerang sel-sel saraf. Begitu juga yang terjadi pada penyakit AIDS (acquired immune deficiency syndrome), yaitu suatu penyakit yang mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh penderita penyakit tersebut disebabkan oleh virus HIV yang secara khusus menyerang sel darah putih. Tabel 10

11 berikut ini memuat beberapa macam penyakit yang disebabkan oleh virus. TABEL 4.1 BEBERAPA MACAM PENYAKIT PADA MANUSIA YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS NO. NAMA PENYAKIT PENEYEBAB BAGIAN TUBUH YANG DIPENGARUHI 1. Influenza Myxovirus A (virus ARN), Melalui saluran respirasi; epitelium dalam ada tiga tipe; A,B, dan C dari trakea dan bronki 2. Demam Sejumlah besar virus, Melalui saluran respirasi; terutama Rhinovirus biasanya hanya saluran sebelah atas (virus ARN) 3. Cacar Virus Variola (virus ADN) Melalui saluran respirasi kemudian kulit 4. Gondong Paramyxovirus A (virus ARN) Melalui saluran respirasi, kemudian infeksi menyeluruh di tubuh melalui darah, terutama kelenjar ludah; juga di testis pria dewasa 5. Campak Paramyxovirus A (virus ARN) Melalui saluran respirasi (dari mulut ke brork) menyebar ke kulit dan usus halus 6. Campak jerman Virus Rubella Melalui saluran respirasi; (Rubella) kelenjar limfa di leher, mata, dan kulit 7. Poliomyelitis Virus Polio (virus ARN) Faring dan usus halus, kemudian darah; neuromotorik di vertebrae (tulang punggung) 8. Demam kuning Arbovirus (virus ARN) Pembuluh darah sebelah dalam dan hati. Biasanya ditularkan oleh hewan Arthropoda 9. Hepatitis Virus Hepatitis (virus ARN). Hati; mulai pengerasan (sirosis) Sekarang dikenal tipe-tipe hingga kanker hati Hepatitis; A,B,C,D, E 10. Cacar air Virus Varicella Kulit; titik-titik merah dan gatal, melepuh, (virus ADN) F, dan G kering, dan menghasilkan kerak (krusta) di kulit 11. AIDS, HIV, human immuno- Sel T pada sel darah putih, acquired Immune deficiency virus (virus ARN). yang bertanggung jawab deficiency syndrome Tipe HIV-1 dan HIV-2 terhadap respon kebal Selain manusia, virus juga menyebabkan kesengsaraan bagi hewan dan tumbuhan. Tidak sedikit pula kerugian yang diderita peternak atau petani akibat ternaknya yang sakit atau hasil panennya yang berkurang. a. Beberapa macam penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus 1. Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas, terutama ayam. Penyebabnya adalah new castle disease virus (NCDV). 2. Penyakit kuku dan mulut, yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi dan kerbau. 3. Penyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma virus (RSV). 4. Penyakit rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang 11

12 anjing, kucing, dan monyet. Penyebabnya adalah virus rabies. b. Beberapa macam penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus 1. Penyakit mosaik, yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman tembakau. Penyebabnya adalah tobacco mosaic virus (TMV) 2. Penyakit tungro, yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman padi. Penyebabnya adalah virus Tungro. 3. Penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk. Penyebabnya adalah virus citrus vein phloem degeneration (CVPD). TUGAS 1 Berikut ini terdapat beberapa kliping tentang virus. Tugas kalian dengan teman-teman satu kelompok adalah mendiskusikan tentang. 1. spesifikasi virus, 2. nama penyakit yang diakibatkannya, 3. jenis makhluk hidup yang diinfeksi, 4. bagian tubuh makhluk hidup yang dipengaruhi, dan cara mencegah penularan penyakit yang diakibatkan oleh virus tersebut. 5. Masukkan hasil diskusi kalian tersebut ke dalam sebuah tabel! KASUS 1 Nyamuk Pelumpuh Otak Ni Nyoman Mawar belum bisa melupakan kepergian anaknya, Oka Mahendra, yang meninggal tujuh bulan silam. Oka meninggal pada usia lima tahun, di saat sedang luculucunya. Sebelum meninggal, ia sempat terserang demam. Suhu tubuhnya 38 derajat celcius. lbunya langsung membawa Oka ke bidan di desanya. Bidan memberikan obat penurun panas. Siang diberi obat, sore harinya sudah bermain dengan temantemannya, ujar Ni Nyoman, Rabu pekan lalu. Keesokan harinya, Oka mengeluh sakit dibagian pinggang ke bawah. Oka diperiksakan ke Rumah Sakit (RS) Wongaya, Denpasar. Di rumah sakit swasta itu, kondisinya makin kritis. Keluhan nyeri sudah menjalar ke sekujur tubuh Oka. Dokter menyarankan, Oka dibawa ke RS Daerah Sanglah. Naas, baru tiga hari dirawat di Sanglah, Oka tak tertolong. Made Rendra, ayah Oka, sempat menanyakan penyakit yang menewaskan anak keduanya itu. Dokter bilang, Oka terkena radang otak. Penyakit ini disebabkan oleh virus japanese enchepalitis,yang biasanya ditularkan nyamuk Culex, jenis yang kerap menggigit babi. Dari penuturan dokter, Nyoman mawar mensinyalir sumber penyebaran virus itu berasal dari aliran limbah kandang babi tetangga. Kandang babi itu terletak 30 meter dari rumahnya. Virus Japanese enchepalitis itu pertama kali diketahui mewabah di Jepang pada Sebanyak 55 persen penderita radang otak karena Japanese meninggal dunia. Lalu di Thailand, persentase kematian mencapai 35 persen. Di Cina, kuman itu juga pernah menginfeksi orang. Menurut Agus Sjahrurrachman, ahli virus pada Fakultas Kedokteran Universitas Indone- 12

13 sia, Japanese biasanya berkembang biak pada tubuh binatang ternak, seperti babi, kuda, kambing, kerbau, dan burung. Japanese bisa menulari manusia lewat nyamuk kelompok Culex. Nyamuk ini mempunyai ciri: posisi tubuhnya sejajar dengan permukaan tempat nyamuk ini hinggap. Kepala dan paruhnya menekuk ke bawah. Serangga ini bisa bertelur di air bersih dan kotor, serta beraksi di slang dan malam hari. la banyak hidup di daerah peternakan, seperti yang ditemukan di Bali. la membawa virus setelah menggigit binatang. Ketika Culex menggigit manusia, Japanese masuk ke dalam darah. Pada tahap awal, korban akan mengalami gejala demam, sakit kepala, mualmual, dan pegal di seluruh tubuh. Dalam satu-dua pekan,virus bisa masuk ke dalam otak lewat darah, ujaragus. Setelah sampai di pusat saraf, virus hanya butuh 1 sampai 7 hari untuk berkembang biak. Serangan di otak membuat penderita terkena radang otak. Radang otak ini akan menyebabkan penderita lumpuh total atau sebagian, serta gangguan fungsi emosi dan berpikir, sampai tidak sadar diri. Kemungkinan sembuhnya pun amat tipis, sedangkan risiko kematian bervariasi antara 10 persen dan 50 persen. Tergantung pada kecepatan penanganan dan keganasan virus, kata Agus. Untuk mencegah timbulnya penyakit itu, pasien harus divaksinasi. Cuma, masalahnya, harga vaksin Rp l,5 juta sekali suntik. Itu pun hanya tersedia di Jakarta dan Bali. Untuk tindakan preventif, dianjurkan menyemprotkan pembasmi nyamuk dan membersihkan lingkungan. Sumber: Gatra, 13 Juli 2002 KASUS 2 Ancaman Maut dari Belantara Afrika Setelah virus HIV, dari belantara hitam Afrika muncul lagi virus mengerikan, Ebola. Meski ditengarai belum sampai merebak ke luar Zaire, tak urung virus itu membuat pejabat kesehatan kelimpungan. Sebab, meski yang diserang bukan sistem kekebalan tubuh seperti virus AIDS, virus Ebola mampu membunuh pengidapnya hanya dalam beberapa minggu. Setelah virus menyusup, pada akhirnya darah penderita bocor di mana-mana, di dalam dan luar tubuh. Betapa mengerikan. Seorang biarawati, Floralba Rondi, 71 tahun, tergeletak tereletaka di sebuah rumah sakit di kota Kikwit, Zaire. Biarawati itu menderita demam disertai sakit perut yang hebat sampai tak sadarkan diri. Untuk menyelamatkan nyawanya, para dokter memutuskan untuk melakukan operasi. Akan tetapi, seusai operasi wanita itu hanya bertahan hidup beberapa hari. Peristiwa ini terladi sebulan lalu, tepatnya awal April lalu di Kikwit, Zaire. Kota berpenduduk sekitar seratus ribu orang itu terletak 400 kilometer bagian timur ibu kota Zaire, Kinshasa. Belakangan baru diketahui, biarawati tadi merupakan satu-satunya orang yang masih hidup dari sebuah desa terpencil yang terkena wabah penyakit ganas di Kikwit. Tragisnya, dalarn selang waktu yang tidak lama, semua anggota tim medis yang melakukan operasi terhadap biarawati tadi juga meninggal. Mereka meninggal akibat pendarahan dalam yang disertai demam hebat, tidak jauh berbeda dengan pasien yang mereka operasi sebelumnya. Majalah mingguan Jerman der Spiegel menyebutkan satu-satunya dokter bedah yang selamat dari petaka ini adalah dokter yang ketika operasi itu dilakukan sedang tidak berada di tempat. Rondi yang asal Bergamo Italia itu sudah 43 tahun mengabdikan diri di berbagai kawasan pedalaman Zaire. Sebelum meninggal, ia memang pernah merawat seorang penduduk setempat yang ditengarai sedang mengidap penyakit yang sama. Sepuluh hari kemudian, biarawati Clarangela Ghilardi, 64 tahun menyusulnya ke alam baka. Ketika biarawati Floralba dioperasi, Ghilardi yang merawatnya. Akan tetapi, selain merawat sahabatnya, ketika itu Ghilardi juga harus bertanggung jawab terhadap 350 pasien lain yang 13

14 sedang dirawat di rumah sakit tersebut. Ketika wabah ini telah merenggut beberapa korban jiwa, para petugas di rumah sakit di Kikwit masih tenang-tenang saja. Mereka juga belum menemukan diagnosa yang tepat. Pada umumnya, para dokter mencliagnosa pasien ini tengah terkena wabah malaria, tifus, atau kolera. Para korban yang meninggal memiliki gejala yang sama. Yakni, demam yang hebat, disertaimuntah cairan empedu dan darah, berak darah. bahkan pendarahan di mata dan hidung serta batuk-batuk darah. Mereka mengalami pendarahan dari dalam. Pada umumnya, pasien yang sudah mencapai stadium ini sudah tidak mungkin tertolong lagi. Mereka terinveksi virus Ebola, kata Ali Khan kepada salah seorang pejabat kesehatan Zaire yang menghubunginya via telepon. Ali Khan adalah salah seorang virolog spesial penanggulangan virus dari pusat penanggulangan penyakit menular CDCC (communicable disease control centre) yang berpusat di Amerika Serikat. Setelah menewaskan biarawati, dokter dan tenaga medis lainnya, korban-korban lain terus berjatuhan. Menurut data yang dihimpun WHO, seperti dikutip Reuter, sampai saat ini jumlah yang meninggal sudah mencapai 83 orang dari 93 orang yang sudah dipastikan terinveksi virus mematikan ini. Pada tahun 1970-an, ditengarai virus ini pernah mewabah di negeri itu. Menurut para pejabat WHO, pada epidemik yang pertama tingkat kematian mencapai 80 sampai 90 persen. Kini pemerintah Zaire dengan jajaran kesehatan dunia sedang berupaya menahan virus yang mematikan tersebut. Sumber: Jawa Pos, 20 Mei 1995 KASUS 3 Hampir semua orang mengenal cacar air. Biasanya, orang tak mau mendekat dengan penderitanya karena takut tertular. Dalam dunia medis, cacar air dikenal sebagai varisela Jawa: cangkrangen). Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes varicella atau disebut juga varicella zoster virus (VZV). Varisela juga dikenal sebagai chickenpox, ungkap dr. Ismoedijanto DTM & SpA(K). Umumnya, penyakit ini menyerang anak-anak. Di negara barat, cacar air biasanya menyerang pada musim dingin dan awal musim semi, sedangkan di Indonesia, virus ini biasanya menyerang di musim peralihan antara musim kemarau ke musim hujanatau sebaliknya, jelas staf Lab (SMF) Ilmu Kesehatan Anak FK Unair (RSUD dr Soetomo) itu. Virus varisela relatif mudah menular, terutama lewat percikan ludah, sebut pakar penyakit tropis anak itu. Penularan juga terjadi disebabkan kontak langsung dengan penderita. Misalnya, bersentuhan kulit. Penularan varisela, menurut Ismoe, mungkin terjadi sejak ruam (bercak) belum keluar sampai luka akibat cacar air mengering, sekitar 7 hari. 14 Cacar Air Bahkan,penderita bisa menularkan penyakit dalam 24 jam sebelum lesi (kelainan) kulit timbul. Virus ini bisa menyerang segala umurtermasuk bagi yang baru lahir. Namun, kasus terbanyak terjadi pada anak usia 5 sampai 9 tahun, katanya. Ismoe menambahkan, seumur hidup, seseorang hanya satu kaii terserang varisela. Serangan kedua mungkin berupa penyebaran ke kulit akibat herpes zoster. Ismoe mengungkapkan, gejala klinis varisela terbagi dalam dua stadium. Yakni, stadium prodormal :an stadium erupsi, rincinya. Berikut penjelasannya. Prodormal. Penyebaran virus terjadi pada stadium ini. Virus VZV masuk tubuh lewat saluran napas bagian atas. Pada lokasi masuknya terjadi replikasi virus (jumlahnya makin banyak) dan selanjutnya menyebar lewat pembuluh darah dan limfe. Lesi kulit muncul tak bersamaan, sesuai dengan siklus penyebaran. Pada keadaan normal, siklus ini terakhir setelah 3 hari. jelas Ismoe. Gejala baru timbul setelah 14 sampai 15 hari masa inkubasi. Stadium ini ditandai dengan timbulnya ruam kulit, demam ringan, dan tak

15 enak badan. Pada anak yang lebih besar dan orang dewasa, ruam diawali dengan demam selama 2 sampai 3 hari. Selain itu, juga disertai gejala menggigil, rasa tak enak badan, nyeri kepala, kehilangan nafsu makan, dan nyeri punggung, lanjutnya. Pada beberapa kasus juga disertai nyeri tenggorok dan batuk. Erupsi. Kali pertama, ruam muncul di kulit muka dan kepala. Ruam ini menyebar dengan cepat ke badan. Biasanya, ruam lebih jelas terlihat di bagian badan yang tertutup pakaian jarang ditemukan pada apak tangan dan kaki, ungkapnya. Gambaran yang menonjol adalah perubahan yang cepat dari ruam kemerahan menjadi vesikel (bintil berisi cairan). Perubahan ini terjadi dalam waktu 8 hingga 12 jam, jelas Ismoe. Lesi kemudian mengering yang dimulai dari bagian tengah dan akhirnya terbentuk krusta (kerak mirip bekas luka). Krusta akan lepas dalam waktu 1 sampai 3 minggu, bergantung pada dalamnya kelainan kulit, ungkapnya. Selanjutnya ia menjelaskan bahwa bekas krusta akan membentuk cekungan dangkal berwarna merah muda dan berangsur-angsur hilang. Pada anak normal, cacar air biasanya bersifat ringan. Kuku penderita harus dipotong pendek dan bersih. Ini ditujukan untuk mencegah infeksi sekunder dan jaringan parut bekas garukan. Bagaimana kalau penderita mempunyai saudara yang belum pernah terkena cacar air? Penderita hendaknya dipisahkan dari anggota keluarga yang sehat, jelasnya. Kalaupun tidak dipisahkan,anggota keluarga yang masih sehat bisa menjalani vaksinasi cacar air. Semula,vaksin varisela yang merupakan vaksin virus hidup dan dilemahkan hanya diberikan pada anak yang berisiko terkena komplikasi. Soalnya, vaksin ini hanya mempunyai daya perlindungan 10 sampai 12 tahun, kata. Ismoe. Seyogianya,vaksinasi ini diberikan pada usia 12 tahun atau lebih. Apalagi, varisela sangat berbahaya bagi ibu hamil. Vaksinasi pada orang dewasa yang belum pernah terserang virus ini sangat dianjurkan. Namun, perlu diingat, ada beberapa orang yang tak boleh menerima vaksinasi ini. Yakni, ibu hamil dan yang alergi terhadap dosis atau komponen vaksin, sebut Ismoe. Demikian pula pada penderita defisiensi imun (kekebalan tubuh menurun), seperti penderita leukemia atau penderita penyakit akut. Sumber: Jawa Pos, 16 September 2002 TUGAS 2 Buatlah suatu leaflet atau poster tentang bahaya, cara penularan dan pencegahan virus HIV/AIDS. Publikasikanlah hasil karya kalian melalui mading yang ada di sekolahmu? RANGKUMAN 1. Virus merupakan parasit obligat intraseluler. Mereka hanya hidup dengan menginfeksi sel inang. 2. Virus tidak mampu melakukan metabolisme dalam, kondisi yang tidak memungkinkan, terutama jika berada di luar sel hidup. 3. Virus mempunyai ukuran yang sangat kecil (subrenik) dibandingkan dengan bakteri yang paling kecil sehingga virus hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. 4. Virus hanya memiliki satu tipe asam nukleat, yaitu ADN atau ARN saja, tetapi tidak pernah kedua-duanya. ADN atau ARN dilindungi oleh selubung protein yang disebut kapsid. 15

16 5. Virus merupakan bentuk pralihan antara makhluk hidup dan benda tak hidup. Virus memiliki mated genetik, seperti yang terdapat pada makhluk hidup. Akan tetapi, virus juga dapat clikristalkan seperti halnya benda tak hidup. 6. Virus bukanlah makhluk seluler, karena mereka tidak memiliki organel sel seperti ribosom, sitoplasma, dan membran sel. 7. Virus memiliki kapsul pembungkus yang berguna untuk membantunya menginfeksi ke tubuh inang. 8. Virus dapat bereproduksi dengan cara replikasi. Di dalam sel inang, ADN atau ARN virus menyatu dengan kromosom inang dan memberi intruksi (komando) untuk membuat virus-virus baru. 9. Reproduksi pada virus dapat terjadi melalui siklus litik dan lisogenik. 10. Beberapa virus memiliki enzim transkriptase balik yang dapat mengubah ARN menjadi salinan ADN (cadn). Enzim tersebut antara lain dimiliki oleh kelompok retrovirus, seperti HIV. 11. Virus seringkali menimbulkan penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan. 12. Melalui teknik rekayasa genetika, para saintis dapat mengubah virus menjadi bermanfaat, misalnya dalam bidang kesehatan dan pertanian. 16

VIRUS. Dyah Ayu Widyastuti

VIRUS. Dyah Ayu Widyastuti VIRUS Dyah Ayu Widyastuti Virus patogen parasit obligat dengan ukuran kurang dari 200 μm bahan submikroskopis yang mampu menginfeksi sel hidup spesifik dan hanya mampu melakukan reproduksi jika menemukan

Lebih terperinci

Virus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian disalin menjadi marn.

Virus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian disalin menjadi marn. Contoh-contoh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) Termasuk salah satu retrovirus yang secara khusus menyerang sel darah putih (sel T). Retrovirus adalah virus ARN hewan yang mempunyai tahap ADN. Virus

Lebih terperinci

Ilmu tentang Virus disebut Virologi. Virus (bahasa latin) virion yang berarti

Ilmu tentang Virus disebut Virologi. Virus (bahasa latin) virion yang berarti Materi Virus Pendahuluan Sejarah penemuan ilmuwan ttg virus Ciri-ciri virus/karakteristik virus Struktur tubuh virus Reproduksi/replikasi virus Peranan virus bagi kehidupan a. Virus yang merugikan (manusia,tumbuhan

Lebih terperinci

BAB II VIRUS. Gb. 2.1 Berbagai macam bentuk virus. Virus Hal... 8

BAB II VIRUS. Gb. 2.1 Berbagai macam bentuk virus. Virus Hal... 8 BAB II VIRUS A. SEJARAH PENEMUAN VIRUS 1632 1723 : Antony Van Leeuwenhoek : menemukan mikroskop 1883 : Adolf Mayers (Jerman) : mengekstrak daun tembakau yang terkena penyakit mozaik (bercak-bercak kuning)

Lebih terperinci

D. Iwanowsky (1892) dan M. Beyerinck (1899) adalah ilmuwan yang menemukan virus, sewaktu keduanya meneliti penyakit mozaik daun tembakau.

D. Iwanowsky (1892) dan M. Beyerinck (1899) adalah ilmuwan yang menemukan virus, sewaktu keduanya meneliti penyakit mozaik daun tembakau. Materi Biologi : Virus Ilmu tentang Virus disebut Virologi. Virus (bahasa latin) = racun. Hampir semua virus dapat menimbulkan penyakit pada organisme lain. Saat ini virus adalah mahluk yang berukuran

Lebih terperinci

SMA X (SEPULUH) BIOLOGI VIRUS

SMA X (SEPULUH) BIOLOGI VIRUS JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA X (SEPULUH) BIOLOGI VIRUS Virus adalah kata Latin untuk racun. Cabang ilmu yang mempelajari virus disebut virologi. Virus pertama kali ditemukan oleh A.Mayer

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Pendahuluan Pada bab ini akan menjelaskan tentang dasar teori yang akan digunakan sebagai acuan dalam analisis dan perancangan perangakat lunak Aplikasi Pembelajaran Virus dengan

Lebih terperinci

B. KARAKTERISTIK VIRUS

B. KARAKTERISTIK VIRUS BAB 9 V I R U S A. PENDAHULUAN Virus merupakan elemen genetik yang mengandung salah satu DNA atau RNA yang dapat berada dalam dua kondisi yang berbeda, yaitu secara intraseluler dan ekstrseluler. Dalam

Lebih terperinci

OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI VIRUS STRUKTUR SEL VIRUS BENTUK VIRUS SISTEM REPRODUKSI VIRUS PERANAN VIRUS

OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI VIRUS STRUKTUR SEL VIRUS BENTUK VIRUS SISTEM REPRODUKSI VIRUS PERANAN VIRUS VIRUS FIRMAN JAYA OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI VIRUS STRUKTUR SEL VIRUS BENTUK VIRUS SISTEM REPRODUKSI VIRUS PERANAN VIRUS PENDAHULUAN Metaorganisme (antara benda hidup atau benda mati) Ukuran kecil :

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung BAB 3 VIRUS

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung BAB 3 VIRUS YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung 4214714 MODUL BIOLOGI KELAS X BAB 3 VIRUS 1 A. Sejarah Penemuan Virus Virus adalah kata latin untuk racun. Sebelum berkembangnya ilmu pengetahuan,

Lebih terperinci

MAKALAH PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

MAKALAH PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN MANUSIA MAKALAH PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN MANUSIA Disusun Oleh : Nama : Latif Yudha Arditama NIM : 13040021 Semester 1A Mata Kuliah : Biologi Farmasi Dosen Pembimbing : Supristiyono. M. Pd SEKOLAH TINGGI FARMASI

Lebih terperinci

Virologi - 2. Virologi - 3. Virologi - 4

Virologi - 2. Virologi - 3. Virologi - 4 Virologi dasar Klasifikasi dan morfologi Reproduksi (replikasi) virus Hubungan virus dengan sel Virus yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan menyusui Virologi - 2 Virologi adalah ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

Partikel virus (virion), terdiri dari : Virologi adalah ilmu yang mempelajari tentang virus dan agent menyerupai virus:

Partikel virus (virion), terdiri dari : Virologi adalah ilmu yang mempelajari tentang virus dan agent menyerupai virus: Virologi dasar Klasifikasi dan morfologi Reproduksi (replikasi) virus Hubungan virus dengan sel Virus yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan menyusui Virologi - 2 Partikel virus (virion), terdiri dari

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015 BAB II ISI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015 BAB II ISI VIRUS Makalah ini disusun guna untuk memenuhi mata kuliah Biokimia Disusun Oleh : Kelompok 12 Mifta Amalia I. 21030113060111 Angkatan 2013 Tri Wahono 21030113060112 Angkatan 2013 Kukuh Galih K. 21030113060113

Lebih terperinci

VIRUS. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi Dosen Pengampu: Nur Siyam S,KM

VIRUS. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi Dosen Pengampu: Nur Siyam S,KM VIRUS Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi Dosen Pengampu: Nur Siyam S,KM Disusun oleh : Nimas Dwi Ayu R (6411413126 / Rombel 5) Saraswati Windyastuti (6411413129 / Rombel

Lebih terperinci

VIRUS. SMA Regina Pacis Jakarta Ms. Evy Anggraeny. August

VIRUS. SMA Regina Pacis Jakarta Ms. Evy Anggraeny. August VIRUS SMA Regina Pacis Jakarta Ms. Evy Anggraeny August 2014 1 Sejarah Virus 1632-1723 : Anthony van Leuweenhoek Saintis Belanda Menemukan mikroskop cahaya Penelitian mikroorganisme berkembang pesat August

Lebih terperinci

Variola vera MORFOLOGI. Group I (dsdna)

Variola vera MORFOLOGI. Group I (dsdna) Variola vera Group: Family: Genus: Species: Group I (dsdna) Poxviridae Orthopoxvirus Variola vera Penyakit cacar (smallpox) merupakan salah satu penyakit mematikan yang pernah ada di dunia. Diperkirakan

Lebih terperinci

VIROLOGI I M A Y U D H A P E R W I R A

VIROLOGI I M A Y U D H A P E R W I R A VIROLOGI I M A Y U D H A P E R W I R A Virologi adalah studi tentang virus : struktur mereka, klasifikasi dan evolusi, cara-cara mereka untuk menginfeksi dan memanfaatkan sel virus reproduksi, penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan

Lebih terperinci

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio Pengertian Polio Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan 1 / 5 bernapas,

Lebih terperinci

TINJAUAN TENTANG HIV/AIDS

TINJAUAN TENTANG HIV/AIDS BAB 2 TINJAUAN TENTANG HIV/AIDS 2.1 Pengenalan Singkat HIV dan AIDS Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, HIV adalah virus penyebab AIDS. Kasus pertama AIDS ditemukan pada tahun 1981. HIV

Lebih terperinci

B a b 3 Virus Setelah mempelajari bab ini kalian diharapkan dapat

B a b 3 Virus Setelah mempelajari bab ini kalian diharapkan dapat Bab3 Virus Ia memiliki sifat makhluk hidup, namun ia pun dapat dikristalkan (dimatikan sementara), sedangkan tak ada satu sel hidup pun yang dapat dikristalkan tanpa mengalami kerusakan. Dia adalah virus,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah virus berasal dari bahasa latin yang bearti racun. Diartikan demikian karena hampir semua jenis virus dapat menyebabkan penyakit baik pada tumbuhan, hewan maupun

Lebih terperinci

Materi UN Bilogi. Cakupannya membran plasma, organel dan ini, termasuk sel pada organnisme uniseluler dan muliseluler.

Materi UN Bilogi. Cakupannya membran plasma, organel dan ini, termasuk sel pada organnisme uniseluler dan muliseluler. Materi UN Bilogi INDIKATOR 1 1.1 Sel adalah kesatuan struktur dan fungsional terkecil dari mahkluk hidup. Cakupannya membran plasma, organel dan ini, termasuk sel pada organnisme uniseluler dan muliseluler.

Lebih terperinci

14.1 Dengan cara apa virus berhubungan dengan jenis lain dari mikroorganisme? 14.2 Apakah virus dianggap organisme hidup dalam pandangan sifat mereka?

14.1 Dengan cara apa virus berhubungan dengan jenis lain dari mikroorganisme? 14.2 Apakah virus dianggap organisme hidup dalam pandangan sifat mereka? TUGAS TBMF VIRUS Oleh: 1. Sandy Endi Rahman 2311 030 040 2. Shinta Ayu Riska A. 2311 030 022 3. Aprilia Puri 2311 030 024 4. Anggi Eko Bramantio 2311 030 044 Program Studi DIII Teknik Kimia Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

V I R U S 1. CIRI UMUM VIRUS

V I R U S 1. CIRI UMUM VIRUS V I R U S Virus berasal dari bahasa Yunani venom yang berarti racun. Para ahli biologi terus mengungkap hakikat virus ini sehingga akhirnya partikel dikelompokkan sebagai makhluk hidup dalam dunia tersendiri

Lebih terperinci

Mengapa disebut sebagai flu babi?

Mengapa disebut sebagai flu babi? Flu H1N1 Apa itu flu H1N1 (Flu babi)? Flu H1N1 (seringkali disebut dengan flu babi) merupakan virus influenza baru yang menyebabkan sakit pada manusia. Virus ini menyebar dari orang ke orang, diperkirakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Hasil belajar

BAB II KAJIAN TEORI. secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Hasil belajar BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Hasil belajar Menurut Sudjana (2004: 14) Hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes yang disusun secara

Lebih terperinci

MAKALAH. Analisis Kritis Buku BSE Kelas X Materi Virus. (Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta Biologi yang dibina

MAKALAH. Analisis Kritis Buku BSE Kelas X Materi Virus. (Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta Biologi yang dibina MAKALAH Analisis Kritis Buku BSE Kelas X Materi Virus (Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta Biologi yang dibina oleh Bapak Dr. Lud Waluyo, M. Kes.) Oleh : Tila Watur Rochmah (201310070311100)

Lebih terperinci

2 VIRUS. Kata Kunci BAB II VIRUS. Transkiptase balik. By Zurnidas, S.Pd 28. Standar Kompetensi Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup.

2 VIRUS. Kata Kunci BAB II VIRUS. Transkiptase balik. By Zurnidas, S.Pd 28. Standar Kompetensi Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup. 2 VIRUS Standar Kompetensi Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi dan peranan virus dalam kehidupan. Tujuan Pembelajaran 1 Mampu menjelaskan

Lebih terperinci

membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Media pembelajaran mempermudah atau mengefektifkan proses pembelajaran (Rakhmawati, 2013:12).

membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Media pembelajaran mempermudah atau mengefektifkan proses pembelajaran (Rakhmawati, 2013:12). BAB II KAJIAN TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN, AURORA 3D PRESENTATION, POWERPOINT, MODEL PEMBELAJARAN, PROBLEM BASED LEARNING, BELAJAR DAN PEMBELAJARAN, HASIL BELAJAR, VIRUS A. Media pembelajaran Menurut Angkowo

Lebih terperinci

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN PENDAHULUAN Seorang ibu akan membawa anaknya ke fasilitas kesehatan jika ada suatu masalah atau

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IV VIRUS

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IV VIRUS SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IV VIRUS Dra. Ely Rudyatmi, M.Si. Dra. Endah Peniati, M.Si. Dr. Ning Setiati, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

Kanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini?

Kanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini? Kanker Serviks Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, penyakit kanker serviks merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Di dunia, setiap dua menit seorang wanita meninggal dunia akibat kanker

Lebih terperinci

Rickettsia prowazekii

Rickettsia prowazekii Rickettsia prowazekii Nama : Eva Kristina NIM : 078114026 Fakultas Farmasi Sanata Dharma Abstrak Rickettsia prowazekii adalah bakteri kecil yang merupakan parasit intraseluler obligat dan ditularkan ke

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Bakteriofage

TINJAUAN PUSTAKA Bakteriofage TINJAUAN PUSTAKA Bakteriofage Bakteriofage merupakan virus yang menginfeksi bakteri, ditemukan secara terpisah oleh Frederick W. Twort di Inggris pada tahun 1915 dan oleh Felix d Herelle di Institut Pasteur

Lebih terperinci

BAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING

BAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING BAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING 3.1. Virus Tokso Pada Kucing Toksoplasmosis gondii atau yang lebih sering disebut dengan tokso adalah suatu gejala penyakit yang disebabkan oleh protozoa toksoplasmosis

Lebih terperinci

NYAMUK SI PEMBAWA PENYAKIT Selasa,

NYAMUK SI PEMBAWA PENYAKIT Selasa, PLEASE READ!!!! Sumber: http://bhell.multiply.com/reviews/item/13 Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes Albopictus yang mengandung virus dengue dapat menyebabkan demam berdarah dengue (DBD) yang ditandai dengan

Lebih terperinci

CIRI FISIOLOGI DAN MORFOLOGI BAKTERIOFAGE (VIRUS)

CIRI FISIOLOGI DAN MORFOLOGI BAKTERIOFAGE (VIRUS) CIRI FISIOLOGI DAN MORFOLOGI BAKTERIOFAGE (VIRUS) Diyan Herdiyantoro, SP., MSi. Laboratorium Biologi & Bioteknologi Tanah Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2009 Karakteristik Umum

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hepatitis B disebabkan oleh virus Hepatitis B (HBV). HBV ditemukan pada tahun 1966 oleh Dr. Baruch Blumberg berdasarkan identifikasi Australia antigen yang sekarang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KONSEP VIRUS.

BAB II KAJIAN TEORI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KONSEP VIRUS. BAB II KAJIAN TEORI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KONSEP VIRUS. A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH)

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH) LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

Jika tidak terjadi komplikasi, penyembuhan memakan waktu 2 5 hari dimana pasien sembuh dalam 1 minggu.

Jika tidak terjadi komplikasi, penyembuhan memakan waktu 2 5 hari dimana pasien sembuh dalam 1 minggu. Virus Influenza menempati ranking pertama untuk penyakit infeksi. Pada tahun 1918 1919 perkiraan sekitar 21 juta orang meninggal terkena suatu pandemik influenza. Influenza terbagi 3 berdasarkan typenya

Lebih terperinci

Manfaat imunisasi untuk bayi dan anak

Manfaat imunisasi untuk bayi dan anak Manfaat imunisasi untuk bayi dan anak Bayi dan anak yang mendapat imunisasi dasar lengkap akan terlindung dari beberapa penyakit berbahaya dan akan mencegah penularan ke adik, kakak dan teman-teman disekitarnya.

Lebih terperinci

Gejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare.

Gejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare. PENYAKIT CAMPAK Apakah setiap bintik-bintik merah yang muncul di seluruh tubuh pada anak balita merupakan campak? Banyak para orangtua salah mengira gejala campak. Salah perkiraan ini tak jarang menimbulkan

Lebih terperinci

TETAP SEHAT! PANDUAN UNTUK PASIEN DAN KELUARGA

TETAP SEHAT! PANDUAN UNTUK PASIEN DAN KELUARGA IMUNODEFISIENSI PRIMER TETAP SEHAT! PANDUAN UNTUK PASIEN DAN KELUARGA TETAP SEHAT! PANDUAN UNTUK PASIEN DAN KELUARGA 1 IMUNODEFISIENSI PRIMER Imunodefisiensi primer Tetap sehat! Panduan untuk pasien dan

Lebih terperinci

Kesehatan Anak - Aneka penyakit anak yg perlu diketahui semua ortu

Kesehatan Anak - Aneka penyakit anak yg perlu diketahui semua ortu Kesehatan Anak - Aneka penyakit anak yg perlu diketahui semua ortu Fakta tentang penyakit Anak Sementara vaksin telah membuat beberapa penyakit masa kanak-kanak yang langka, yang lain masih banyak fakta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit cacar air dan campak mungkin sudah tidak asing lagi dan merupakan penyakit yang mendunia. Penyakit cacar air merupakan penyakit menular yang dapat menyerang

Lebih terperinci

Makalah Biologi. Oleh : Ifa Amalina Esa Rosidah Muhammad Rizal

Makalah Biologi. Oleh : Ifa Amalina Esa Rosidah Muhammad Rizal Makalah Biologi Oleh : Ifa Amalina Esa Rosidah Muhammad Rizal Muhammad Mirza I.B Tahun Pelajaran 2013/2014 Kata Pengantar Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT tuhan pemilik semesta alam. Berkat rahmat-nya,

Lebih terperinci

VIRUS DEFINISI STRUKTUR Virion Nukleokapsid Kapsid Kapsomer Amplop MORFOLOGI 1. Simetri Heliks

VIRUS DEFINISI STRUKTUR Virion Nukleokapsid Kapsid Kapsomer Amplop MORFOLOGI 1. Simetri Heliks VIRUS DEFINISI : agen infeksi yang sangat kecil, dengan beberapa perkecualian ; 1. Tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya 2. Tidak ada metabolisme yang bebas dan hanya mampu bereplikasi dalam sel

Lebih terperinci

cita-cita UUD Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih merupakan

cita-cita UUD Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih merupakan cita-cita UUD 1945. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih merupakan masalah, sementara penyakit degeneratif juga muncul sebagai

Lebih terperinci

BAB II VIRUS TOKSO Definisi Virus Tokso

BAB II VIRUS TOKSO Definisi Virus Tokso BAB II VIRUS TOKSO 2.1. Definisi Virus Tokso Tokso adalah kependekan dari toksoplasmosis, istilah medis untuk penyakit ini. Toksoplasmosis gondii atau yang lebih sering disebut dengan tokso adalah suatu

Lebih terperinci

Menggunakan alat-alat tradisional yang tidak steril seperti alat tumpul. Makan nanas dan minum sprite secara berlebihan

Menggunakan alat-alat tradisional yang tidak steril seperti alat tumpul. Makan nanas dan minum sprite secara berlebihan Agar terhindar dari berbagai persoalan karena aborsi, maka remaja harus mampu menahan diri untuk tidak melakukan hubungan seks. Untuk itu diperlukan kemampuan berpikir kritis mengenai segala kemungkinan

Lebih terperinci

APA ITU TB(TUBERCULOSIS)

APA ITU TB(TUBERCULOSIS) APA ITU TB(TUBERCULOSIS) TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tubercolusis. Penyakit Tuberkolusis bukanlah hal baru, secara umum kita sudah mengenal penyakit ini. TB bukanlah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran 11 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Slameto (dalam Hamdu, 2011) mengemukakan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Biologi 2 Beban Belajar : 4 SKS Pertemuan (Minggu) ke- : 1 : 8 x 45 menit Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi dan peran virus

Lebih terperinci

MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS

MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS KD 3.8. Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda

Lebih terperinci

b/c f/c Info Seputar AIDS HIV IMS Informasi di dalam buku saku ini dipersembahkan oleh: T A T

b/c f/c Info Seputar AIDS HIV IMS Informasi di dalam buku saku ini dipersembahkan oleh: T A T S A S D P L b/c f/c Info Seputar AIDS HIV Informasi di dalam buku saku ini dipersembahkan oleh: IMS N C Y F O R IN R N A I ON AG AL V D O I UN N M inside f/c inside b/c Apakah HIV itu? HIV, yang merupakan

Lebih terperinci

1. ASPEK BIOLOGI MORFOLOGI VIRUS EBOLA:

1. ASPEK BIOLOGI MORFOLOGI VIRUS EBOLA: Virus Ebola menyebabkan demam hemorrhagic. Semenjak dikenal tahun 1976, Virus Ebola menyebabkan penyakit yang fatal pada manusia maupun binatang primata (monyet, gorila dan simpanse). Dinamakan Virus Ebola

Lebih terperinci

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 21 Kedokteran Keluarga Tahun Ajaran 2011 / 2012 Program Studi Pendidikan Dokter

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA An. E USIA 8 TAHUN DENGAN VARICELLA. Nur Hasanah* dan Heti Latifah** ABSTRAK

ASUHAN KEBIDANAN PADA An. E USIA 8 TAHUN DENGAN VARICELLA. Nur Hasanah* dan Heti Latifah** ABSTRAK ASUHAN KEBIDANAN PADA An. E USIA 8 TAHUN DENGAN VARICELLA Nur Hasanah* dan Heti Latifah** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Imunisasi 1. Definisi Imunisasi Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap suatu penyakit dengan cara memasukkan kuman atau produk kuman yang sudah dilemahkan

Lebih terperinci

Virus baru : Coronavirus dan Penyakit SARS

Virus baru : Coronavirus dan Penyakit SARS Virus baru : Coronavirus dan Penyakit SARS 23 Apr 2003 Kasus sindrom pernapasan akut parah, atau lebih dikenal dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) masih menempatkan berita utama di sebagian

Lebih terperinci

KuTiL = KankeR LeHEr RaHIM????

KuTiL = KankeR LeHEr RaHIM???? KuTiL = KankeR LeHEr RaHIM???? Abstrak Jangan salah tafsir!!! Bukan berarti orang yang kutilan itu punya kanker rahim, terutama pada wanita. Karena memang bukan itu yang dimaksud. Disini dimaksudkan bahwa

Lebih terperinci

Pertanyaan Seputar Flu A (H1N1) Amerika Utara 2009 dan Penyakit Influenza pada Babi

Pertanyaan Seputar Flu A (H1N1) Amerika Utara 2009 dan Penyakit Influenza pada Babi 1 Lab Biomedik dan Biologi Molekuler Hewan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Jl Raya Sesetan-Gang Markisa No 6 Denpasar Telp: 0361-8423062; HP: 08123805727 Email: gnmahardika@indosat.net.id;

Lebih terperinci

TEORI SISTEM IMUN - SMA KELAS XI SISTEM IMUN PENDAHULUAN

TEORI SISTEM IMUN - SMA KELAS XI SISTEM IMUN PENDAHULUAN TEORI SISTEM IMUN - SMA KELAS XI SISTEM IMUN PENDAHULUAN Sistem Imun merupakan semua mekanisme pertahanan yang dapat dimobilisasi oleh tubuh untuk memerangi berbagai ancaman invasi asing. Kulit merupakan

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Immunitas Niken Andalasari Sistem Imunitas Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh

Lebih terperinci

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

Mengenal Penyakit Kelainan Darah Mengenal Penyakit Kelainan Darah Ilustrasi penyakit kelainan darah Anemia sel sabit merupakan penyakit kelainan darah yang serius. Disebut sel sabit karena bentuk sel darah merah menyerupai bulan sabit.

Lebih terperinci

J. VIRUS TANAMAN DAN VIROID Virus tanaman mirip dengan virus hewan dalam hal morfologi dan tipe dari asam nukleat. Bahkan beberapa virus tanaman

J. VIRUS TANAMAN DAN VIROID Virus tanaman mirip dengan virus hewan dalam hal morfologi dan tipe dari asam nukleat. Bahkan beberapa virus tanaman J. VIRUS TANAMAN DAN VIROID Virus tanaman mirip dengan virus hewan dalam hal morfologi dan tipe dari asam nukleat. Bahkan beberapa virus tanaman dapat bereproduksi dalam sel insekta. Virus tanaman merupakan

Lebih terperinci

Jangan Sembarangan Minum Antibiotik

Jangan Sembarangan Minum Antibiotik Jangan Sembarangan Minum Antibiotik Beragamnya penyakit infeksi membuat kebanyakan orang segera berobat ke dokter meski hanya penyakit ringan. Rasanya tidak puas jika dokter tidak memberi obat apapun dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Data kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan dari tahun Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. Data kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan dari tahun Menurut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan dari tahun 2008-2009. Menurut data per 31 Desember 2008 dari Komisi Penanggulangan AIDS Pusat, di 10 Propinsi jumlah kasus

Lebih terperinci

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru 1.1 Pengertian Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi kronis

Lebih terperinci

HIV/AIDS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

HIV/AIDS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH HIV/AIDS Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH 1 Pokok Bahasan Definisi HIV/AIDS Tanda dan gejala HIV/AIDS Kasus HIV/AIDS di Indonesia Cara penularan HIV/AIDS Program penanggulangan HIV/AIDS Cara menghindari

Lebih terperinci

PERCOBAAN HERSHEY DAN CHASE. RESUME UNTUK MEMENUHU TUGAS MATAKULIAH Genetika I Yang dibina oleh Ibu Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah. M.

PERCOBAAN HERSHEY DAN CHASE. RESUME UNTUK MEMENUHU TUGAS MATAKULIAH Genetika I Yang dibina oleh Ibu Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah. M. PERCOBAAN HERSHEY DAN CHASE RESUME UNTUK MEMENUHU TUGAS MATAKULIAH Genetika I Yang dibina oleh Ibu Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah. M.Pd Oleh Nuzula Khoirun Nafsiah (140341604501) Oki Osaka Herlinawati ( 140341600030

Lebih terperinci

Penyakit Endemis di Kalbar

Penyakit Endemis di Kalbar Penyakit Endemis di Kalbar 1. Malaria Penyakit Malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Berdasarkan data profil kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2009 (tabel 11) terdapat

Lebih terperinci

Jurnal Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Infeksi Rubella

Jurnal Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Infeksi Rubella Jurnal Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Infeksi Rubella TORCH adalah istilah untuk menggambarkan gabungan dari empat jenis penyakit infeksi yaitu TOxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis

Lebih terperinci

AVIAN INFLUENZA. Dr. RINALDI P.SpAn Bagian Anestesi/ICU Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof.DR.Sulianti Saroso

AVIAN INFLUENZA. Dr. RINALDI P.SpAn Bagian Anestesi/ICU Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof.DR.Sulianti Saroso AVIAN INFLUENZA Dr. RINALDI P.SpAn Bagian Anestesi/ICU Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof.DR.Sulianti Saroso Flu burung atau Avian Influenza adalah jenis influenza pada binatang yang sebenarnya telah ditemukan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Pengetahuan merupakan wujud penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan tersebut terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran,

Lebih terperinci

Kompetensi dasar: Siswa mampu membedakan virus dengan organisme lainnya.

Kompetensi dasar: Siswa mampu membedakan virus dengan organisme lainnya. V I R U S Kompetensi dasar: Siswa mampu membedakan virus dengan organisme lainnya. Pada akhir abad ke-20 seluruh masyarakat dunia terhentak dan mengalami kecemasan yang luar biasa karena hadirnya sang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebabnya adalah gaya hidup dan lingkungan yang tidak sehat. Murwanti dkk,

BAB I PENDAHULUAN. penyebabnya adalah gaya hidup dan lingkungan yang tidak sehat. Murwanti dkk, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai jenis penyakit semakin banyak yang muncul salah satu penyebabnya adalah gaya hidup dan lingkungan yang tidak sehat. Murwanti dkk, (2013: 64) menyebutkan bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh kuman TBC ( Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman. lainnya seprti ginjal, tulang dan usus.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh kuman TBC ( Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman. lainnya seprti ginjal, tulang dan usus. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tuberkulosis 1. Definisi Tuberkulosis Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC ( Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman tuberkulosis

Lebih terperinci

STRUKTUR, MORFOLOGI, DAN KLASIFIKASI VIRUS. Morfologi dan komponen virus

STRUKTUR, MORFOLOGI, DAN KLASIFIKASI VIRUS. Morfologi dan komponen virus STRUKTUR, MORFOLOGI, DAN KLASIFIKASI VIRUS Morfologi dan komponen virus Virus merupakan mikroorganisme terkecil yang pernah dikenal. Umumnya tidak dapat dilihat dengan mikroskop biasa, kecuali poxvirus.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalankan kebijakan dan program pembangunan kesehatan perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalankan kebijakan dan program pembangunan kesehatan perlu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan pada peningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

Lebih terperinci

Jika ciprofloxacin tidak sesuai, Anda akan harus minum antibiotik lain untuk menghapuskan kuman meningokokus.

Jika ciprofloxacin tidak sesuai, Anda akan harus minum antibiotik lain untuk menghapuskan kuman meningokokus. CIPROFLOXACIN: suatu antibiotik bagi kontak dari penderita infeksi meningokokus Ciprofloxacin merupakan suatu antibiotik yang adakalanya diberikan kepada orang yang berada dalam kontak dekat dengan seseorang

Lebih terperinci

Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis

Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis Apakah hepatitis? Hepatitis adalah peradangan hati. Ini mungkin disebabkan oleh obat-obatan, penggunaan alkohol, atau kondisi medis tertentu. Tetapi dalam banyak

Lebih terperinci

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Serviks Kanker serviks merupakan penyakit yang umum ditemui di Hong Kong. Kanker ini menempati peringkat kesepuluh di antara kanker yang diderita oleh wanita dengan lebih dari 400 kasus baru setiap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus ribonucleic acid (RNA) yang termasuk family retroviridae dan genus lentivirus yang menyebabkan penurunan imunitas tubuh.

Lebih terperinci

PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK

PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK Demam pada anak merupakan salah satu pertanda bahwa tubuhnya sedang melakukan perlawanan terhadap kuman yang menginfeksi. Gangguan kesehatan ringan ini sering

Lebih terperinci

ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME ZUHRIAL ZUBIR

ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME ZUHRIAL ZUBIR ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME ZUHRIAL ZUBIR PENDAHULUAN Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) adalah penyakit yg disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) HIV : HIV-1 : penyebab

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Hasil belajar siswa secara individu tuntas (rerata 81,75), kelulusan siswa

BAB V PENUTUP. 1. Hasil belajar siswa secara individu tuntas (rerata 81,75), kelulusan siswa BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajran berbasis masalah efektif terhadap hasil belajar siswa kelas X pada materi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, seseorang paling tepat dan murah apabila tidak menunggu

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, seseorang paling tepat dan murah apabila tidak menunggu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan dasar masyarakat, oleh karena itu setiap individu dituntut untuk menjaga kesehatannya. Dalam usaha menjaga kesehatan, seseorang paling

Lebih terperinci

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Bab II Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan Cerita Juanita Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Untuk pekerja di bidang kesehatan 26 Beberapa masalah harus diatasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bila upaya pencegahan infeksi tidak dikelola dengan baik. 2. berkembang menjadi sirosis hati maupun kanker hati primer.

BAB I PENDAHULUAN. bila upaya pencegahan infeksi tidak dikelola dengan baik. 2. berkembang menjadi sirosis hati maupun kanker hati primer. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia tentang kesehatan No. 23 tahun 1992 pasal 10 menyatakan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Perbandingan Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Perbandingan Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tunjauan Pustaka Tabel 2.1 Perbandingan Tinjauan Pustaka NO Penulis Objek Metode Hasil Penelitian Perbandingan dengan Penelitian Sebelumnya 1 Christine Natalia

Lebih terperinci

Riana Yani Musarofah Tintin Atikah Widi Purwianingsih BIOLOGI 1. SMA dan MA Kelas X. Hukum Dasar Kimia 1

Riana Yani Musarofah Tintin Atikah Widi Purwianingsih BIOLOGI 1. SMA dan MA Kelas X. Hukum Dasar Kimia 1 Riana Yani Musarofah Tintin Atikah Widi Purwianingsih BIOLOGI 1 SMA dan MA Kelas X Hukum Dasar Kimia 1 Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional dilindungi Undang-undang B I O L O G I 1 SMA dan MA

Lebih terperinci

NEWCASTLE DISEASE VIRUS,,,, Penyebab Newcastle Disease. tahukan Anda???? Margareta Sisca Ganwarin ( )

NEWCASTLE DISEASE VIRUS,,,, Penyebab Newcastle Disease. tahukan Anda???? Margareta Sisca Ganwarin ( ) Pendahuluan : NEWCASTLE DISEASE VIRUS,,,, Penyebab Newcastle Disease tahukan Anda???? Margareta Sisca Ganwarin (078114032) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Newcastle Disease (ND) juga di kenal

Lebih terperinci

Kanker Darah Pada Anak Wednesday, 06 November :54

Kanker Darah Pada Anak Wednesday, 06 November :54 Leukemia adalah kondisi sel-sel darah putih yang lebih banyak daripada sel darah merah tapi sel-sel darah putih ini bersifat abnormal. Leukemia terjadi karena proses pembentukan sel darahnya tidak normal.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. motil, tidak membentuk spora, tidak membentuk kapsul, aerob, katalase positif,

II. TINJAUAN PUSTAKA. motil, tidak membentuk spora, tidak membentuk kapsul, aerob, katalase positif, II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aeromonas salmonicida 2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi A. salmonicida A. salmonicida merupakan bakteri Gram negatif, berbentuk batang pendek, tidak motil, tidak membentuk spora,

Lebih terperinci

Famili : Picornaviridae Genus : Rhinovirus Spesies: Human Rhinovirus A Human Rhinovirus B

Famili : Picornaviridae Genus : Rhinovirus Spesies: Human Rhinovirus A Human Rhinovirus B RHINOVIRUS: Bila Anda sedang pilek, boleh jadi Rhinovirus penyebabnya. Rhinovirus (RV) menjadi penyebab utama dari terjadinya kasus-kasus flu (common cold) dengan presentase 30-40%. Rhinovirus merupakan

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB II Tinjauan Pustaka BAB II Tinjauan Pustaka A. HIV/AIDS 1. Definisi HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yaitu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Sistem kekebalan tubuh dianggap menurun

Lebih terperinci