Pengeluaran Agregat yang direncanakan (AE) dan Ekuilibrium Output

dokumen-dokumen yang mirip
Pertanyaan: Isi semua kolom tersebut (sertakan perhitungannya di bawah tabel)

KESEIMBANGAN EKONOMI Melihat lebih mendalam keseimbangan Pendapatan Nasional yang ditentukan oleh Pengeluaran Agregat ( Pendekatan Keynesian )

BAB 2. Keseimbangan Perekonomian Dua Sektor (Tertutup Sederhana)

IV. FUNGSI PENDAPATAN (Penerapan Fungsi Linear dalam Teori Ekonomi Makro)

Model Keseimbangan Pengeluaran Dua Sektor

Model Keseimbangan Pengeluaran dengan Campur Tangan Pemerintah

KURVA PERMINTAAN AGREGAT (AGGREGATE DEMAND AD) PADA DIAGRAM AD AS (AGGREGATE SUPPLY - PENAWARAN AGREGAT) BERDASARKAN FUNGSI DARI SETIAP KOMPONEN AD

BAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian

BAB 3 KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR (TERTUTUP)

KONSUMSI DAN INVESTASI. Oleh : AGUS ARWANI, SE, M.Ag.

Pokok Bahasan 4 KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL 3 SEKTOR. Dosen Pengampu: Retno Budi Lestari, SE, M.Si

ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL Model 2 Sektor

Perekonomian Terbuka

Permintaan Agregat dalam Perekonomian Tertutup: Perilaku Pasar Barang dan Pasar Uang

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA

FUNGSI KONSUMSI, TABUNGAN, PENDAPATAN NASIONAL

MODEL IS DARI PASAR BARANG DAN MODEL LM DARI PASAR UANG. Chapter Ten 1

PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)

Model IS-LM. Lanjutan... Pasar Barang & Kurva IS 5/1/2017. PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)

Andri Wijanarko,SE,ME

PENGUKURAN PENDAPATAN NASIONAL. Minggu 3

teori distribusi neoklasik

Pembahasan Soal UTS PTE Makro 2016/2017

digambarkan sebagai berikut: C/S

Materi UTS Matematika Ekonomi dan Bisnis

1. Pengertian dan fungsi ekonomi, 2. MAKRO. 3. MIKRO

PEREKONOMIAN TERBUKA

3/26/2010 Created by Navik istikomah, SE, MSi

Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor. Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB 10 Permintaan Agregat 1: Membangun Model IS-LM

PENGERTIAN KEBIJAKAN FISKAL

EKONOMI MAKRO: MODEL ANALISIS IS-LM. Oleh : Nur Baladina, SP. MP.

III. KERANGKA PEMIKIRAN

KONSUMSI, DAN TABUNGAN, DAN INVESTASI

ANALISA PENDAPATAN NASIONAL

PRODUK NASIONAL DAN PENDAPATAN NASIONAL

Arus Melingkar (Circular Flow) dalam Perekonomian 2 Sektor

KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA)

KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR

MODEL PEREKONOMIAN TERTUTUP 3 SEKTOR

PEREKONOMIAN 4 SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA) : RUMAH TANGGA + PERUSAHAAN + PEMERINTAH + PERDAGANGAN LUAR NEGERI

I. ILMU EKONOMI. Apakah Ilmu Ekonomi Itu?

Consumption - Saving - Investment

BAB III MODEL KESEIMBANGAN PENDAPATAN DALAM PEREKONOMIAN

MODEL SEDERHANA PERMINTAAN AGREGAT PENAWARAN AGREGAT

IV. MODEL ANALISIS IS-LM

Pertemuan ke-4 KONSUMSI DAN INVESTASI

PENDAPATAN NASIONAL PENDAPATAN N A S I O N A L: W A KTU KE W A KTU D A E R A H

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Xpedia Ekonomi. Makroekonomi

KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR RETNO BUDI L, SE,M.SI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak

PENDAPATAN NASIONAL A. ARUS PERPUTARAN EKONOMI B. PENDAPATAN NASIONAL C. CARA MENGHITUNG GNP D. SEKTOR-SEKTOR GNP E. UNSUR GNP F.

SKEDUL KONSUMSI ATAU DAFTAR. KONSUMSI

KEBIJAKAN FISKAL 30/04/2016. Kebijakan fiskal

BAB II PENDAPATAN NASIONAL

Fungsi Konsumsi Keynes

V. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010

PEMBAHASAN SOAL UJI COBA PRA UN KABUPATEN

I. PENDAHULUAN. dengan pendapatan dan pengeluaran negara yang di Indonesia lebih dikenal

TEORI KONSUMSI. Minggu 8

(PMTB) DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) ACEH TAHUN

Kerangka IS-LM. Sebuah Pengantar untuk Keseimbangan Permintaan Agregat (AD)

III. KERANGKA TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mengukur kinerja ekonomi suatu negara dapat dilakukan dengan menghitung

KONSUMSI DAN TABUNGAN

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang

Penyesuaian Penghasilan Tidak Kena Pajak Sebagai Instrument Fiskal Stimulus Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2015

PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN

KESEIMBANGAN DALAM PEREKONOMIAN TERTUTUP

Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan jasa meliputi barang-barang tidak kasat mata, seperti potong. rambut, layanan kesehatan, dan pendidikan (Mankiw, 2012).

Skedul Konsumsi Atau Daftar. Konsumsi

PEMBAHASAN UTS GENAP 2015/2016 TEORI EKONOMI MAKRO 1

Pengantar Makro Ekonomi. Pengantar Ilmu Ekonomi

LATIHAN KUANTITATIF PENGANTAR TEORI EKONOMI MAKRO

MODUL AJAR TEORI EKONOMI MAKRO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Distribusi Input dan Output Produksi

KURVA IS-LM. a lecturing note Mayang Adelia Puspita, SP. MP. Bahan Ajar Kurva IS-LM - Mayang Adelia Puspita, SP. MP

Keseimbangan Ekonomi Empat Sektor. Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM

Kerangka Belajar Ekonomi Makro Pandangan Klasik, Keyness dan Sesudahnya

Definisi Ilmu Ekonomi

BAB II TINJAUAN TEORI. landasan teori yang digunakan dalam penelitian yaitu mengenai variabel-variabel

Analisis Pendapatan Nasional Empat Sektor

BAB I PEMBAHASAN KESEIMBANGAN PASAR DALAM EKONOMI MAKRO A. KESEIMBANGAN PASAR EKONOMI MIKRO INDIVIDU

Pengantar Ekonomi 2. Pengantar Ekonomi 2. MODEL PEREKONOMIAN MR Alfarabi Istiqlal. Pendahuluan. Model Perekonomian 4/3/2017 A. PEREKONOMIAN DUA SEKTOR

ANALISA KETERKAITAN SEKTOR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN TABEL INPUT - OUTPUT

PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

LATIHAN KUANTITATIF PENGANTAR TEORI EKONOMI MAKRO

BAB I PENDAHULUAN. oleh rumahtangga atas barang-barang akhir dan jasa-jasa dengan tujuan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. materi tersebut disampaikan secara berurutan, sebagai berikut.

M AT E M AT I K A E K O N O M I MATRIKS DAN SPL I N S TITUT P ERTA N I A N BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. mengatur masuk dan keluarnya perusahaan dari sebuah indutri, standar mutu

Keseimbangan Empat Sektor

PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI

BAB 4 METODE PENELITIAN

Metodologi Pengertian Produk Domestik Regional Bruto Beberapa Pendekatan Penyusunan PDRB

PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT

Transkripsi:

Pengeluaran Agregat yang direncanakan (AE) dan Ekuilibrium Output 1. Model Arus Lingkar Pendapatan (The Circular Flow of Income model) 2. Pengeluaran Agregate yang direncanakan (Agregate Expenditure, AE) 3. Ekuilibrium Output 4. Analisa grafik

Perekonomian dengan 2 sektor PEREKONOMIAN TRADISONAL 2

Bocoran Injeksi Arus Lingkar Agregat Pendapatan (Y) Upah, Sewa, Suku Bunga, Profit Faktor-Faktor Produksi ( K, L, SDA, kewirausahaan) Rumah Tangga Perusahaan Barang dan Jasa Pengeluaran Konsumsi (C) Tabungan (S) Pasar Uang Investasi (I) 3

Konsumsi Rumah tangga sebagai pemilik faktor produksi menggunakan pendapatan yang diperolehnya untuk 2 hal: Belanja barang dan jasa pengeluaran konsumsi (C) Menabung (S) Fungsi pengeluaran konsumsi agregat diasumsikan merupakan sebuah fungsi linear dengan persamaan sbb: C = C 0 + by dimana: C 0 (intercept) : pengeluaran konsumsi ketika pendapatan = 0 b (slope) (autonomous consumption), suatu konstanta : proporsi dari tambahan pendapatan yang dibelanjakan (marginal propensity to consume, MPC). Besarnya MPC adalah 0 < b < 1 4

Cont d, Grafik Fungsi Konsumsi Agregat C C = C 0 + by b = C Y C 0 Y Fungsi konsumsi agregat memiliki slope (+), bergerak dari kiri bawah ke kanan atas Titik potong dengan sumbu vertikal (C 0 ) merupakan nilai autonomous consumption, semakin besar nilainya maka semakin tinggi fungsi konsumsi akan memotong sumbu vertikal 5

Cont d, Fungsi konsumsi dengan beberapa nilai b C = 100 + by 700 600 500 400 300 200 100 0 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 b=0.1 b=0.2 b=0.3 b=0.4 b=0.5 b=0.6 Karena fungsi konsumsi agregat memiliki slope (+), semakin besar nilai MPC maka kurva akan memiliki kemiringan yang semakin tegak semakin kecil nilai MPC maka semakin landai bentuk kurvanya 6

Tabungan Persamaan identitas (sesuatu yang selalu benar) berlaku: Y C + S pendapatan sama dengan konsumsi plus tabungan Fungsi tabungan dapat diturunkan sbb: S = Y C S = Y C 0 + by S = C 0 + 1 b Y Karena b adalah MPC, maka (1 b) adalah bagian dari tambahan pendapatan yang tidak dibelanjakan (atau dengan kata lain bagian dari tambahan pendapatan yang ditabungkan) (1 b) adalah MPS (marginal propensity to save) MPC + MPS = 1 7

Cont d, Grafik Fungsi Tabungan C S = -C 0 + (1 b)y Saving -C 0 Dissaving 0 Y Ketika besarnya pengeluaran konsumsi > pendapatan, maka tabungan bernilai negatif (rumah tangga menggunakan simpanan untuk membiayai konsumsi) Ketika besarnya pengeluaran konsumsi = pendapatan, tabungan bernilai 0 Ketika besarnya pengeluaran konsumsi < pendapatan, tabungan bernilai positif 8

Investasi Investasi diartikan dalam ilmu ekonomi sebagai penciptaan stok modal sesuatu yang diproduksi yang digunakan untuk menciptakan nilai di masa depan Tidak sebagaimana rumah tangga memiliki kendali sepenuhnya atas pengeluaran konsumsi, maka pengeluaran konsumsi perusahaan i.e. investasi tidak dapat dikontrol sepenuhnya oleh perusahaan Bagian dari investasi yang tidak dapat dikendalikan sepenuhnya adalah investasi persediaan barang, yang dipengaruhi oleh keputusan yang dibuat oleh pelaku ekonomi lainnya 9

Investasi Aktual vs Investasi yang direncanakan Hubungan antara investasi aktual (I A ) dengan investasi yang direncanakan (I) dapat dilihat dalam persamaan sbb: I A I = I U dimana: I U (unintended investment investasi yang tidak direncanakan) adalah perubahan dalam stok persediaan barang yang tidak direncanakan (dan tidak diinginkan) yang dipengaruhi oleh seberapa baik penjualan perusahaan jika dibandingkan dengan target penjualannya I U = 0 jika I A = I, yang berarti stok persediaan barang yang dimiliki perusahaan sesuai dengan apa yang direncanakan oleh perusahaan I U > 0 jika I A > I, yang berarti timbulnya penambahan stok persediaan barang yang tidak direncanakan oleh perusahaan I U < 0 jika I A < I, yang berarti timbulnya penurunan stok persediaan barang yang tidak direncanakan oleh perusahaan 10

Cont d, Contoh Toyota berharap menjual 500ribu unit mobil di tahun depan dan memiliki stok persediaan mobil digudangnya sebanyak 10ribu unit investasi yang direncanakan oleh Toyota adalah 10ribu unit mobil Jika penjualan di tahun depan sesuai dengan target penjualan, maka tidak akan ada perubahaan dalam stok persediaan mobil (I U = 0 atau I A = I) Jika penjualan di tahun depan dibawah target penjualan misalnya penjualan aktual di tahun depan adalah 475ribu unit maka stok persediaan mobil akan meningkat sebesar 25ribu unit (I U = 25ribu atau I A > I) Jika penjualan di tahun depan lebih besar dari target penjualan misalnya 505ribu unit maka stok persediaan mobil akan berkurang sebanyak 5ribu unit (I U = -5ribu atau I A < I) 11

Cont d, Untuk sementara, investasi yang direncanakan (I) untuk setiap periode diasumsikan konstan pada angka tertentu: I = I 0 I I = I 0 I 0 Y 12

Pengeluaran Agregat yang Direncanakan (AE) AE adalah jumlah total yang direncanakan oleh perekonomian untuk dibelanjakan pada periode tertentu Komponen AE dalam perekonomian sederhana ini meliputi pengeluaran konsumsi rumah tangga (C) dan pengeluaran investasi perusahaan (I): AE = C + I 13

Ekuilibrium Output Ekuilibrium output akan tercapai jika dan hanya jika: Y = AE Output agregat = pengeluaran agregat yang direncanakan dimana: maka: AE = C + I Y = C + I Kondisi ekuilibrium output hanya akan tercapai jika dan hanya jika investasi aktual sama dengan investasi yang direncanakan 14

Disekuilibrium Kondisi disekuilibrium: Y > C + I agregat output > pengeluaran agregat yang direncanakan Perusahaan memproduksi barang yang jauh lebih banyak dari jumlah yang dapat mereka jual. Selisihnya terlihat dalam peningkatan stok persediaan barang ( inv > 0 atau IA > I) Y < C + I agregat output < pengeluaran agregat yang direncanakan Perusahaan memproduksi barang yang jauh lebih sedikit dari jumlah yang dapat mereka jual. Selisihnya terlihat dalam penurunan stok persediaan barang ( inv < 0 atau IA < I) 15

Ekuilibrium Output: Solusi Ekuilibrium tercapai jika: Y = AE = C + I Fungsi konsumsi dan investasi adalah: C = C 0 + by I = I 0 Substitusi kedalam kondisi ekuilibrium: Y = C 0 + by + I 0 Y by = C 0 + I 0 1 b Y = C 0 + I 0 Y = 1 1 b C 0 + I 0 16 Pengeluaran Otonomus Angka pengganda (multiplier)

Angka Pengganda (Multiplier) Konsep ini menunjukan bahwa perubahan pengeluaran otonomus sebesar satu unit (C 0 atau I 0 ) akan mengubah output keseimbangan (Y) beberapa kali lipat besarnya dari perubahan dalam pengeluaran otonomus (A) Mekanisme multiplier effect ini terjadi karena penambahan pengeluaran otonomus akan meningkatkan pendapatan yang pada gilirannya meningkatkan konsumsi rumah tangga sehingga peningkatan secara keseluruhan dalam pendapatan nasional akan lebih besar daripada tambahan awal jumlah pengeluaran Dengan kata lain, perubahan awal dalam permintaan agregat dapat menyebabkan perubahan dalam output agregat (dan karenanya pendapat agregat yang dihasilkannya) yang merupakan kelipatan perubahan awal 17

Cont d, Anggap bahwa salah satu komponen pengeluaran otonomus (A) mengalami peningkatan dan dipertahan pada tingkat yang lebih tinggi tersebut ( A) Produksi barang didalam perekonomian akan berekspansi sebesar ( A) sebagai akibat peningkatan pengeluaran (periode 1) Peningkatan produksi akan mendorong tingkat pendapatan yang lebih tinggi ( A) yang pada gilirannya akan meningkatkan pengeluaran konsumsi b A yang mendorong tingkat pendapatan lebih tinggi lagi pada putaran selanjutnya (periode 2) Putaran Peningkatan dalam Permintaan Peningkatan dalam Produksi Peningkatan Total Pendapatan 1 A A A 2 b A b A 1 + b A 3 b 2 A b 2 A 1 + b + b 2 A 4 b 3 A b 3 A 1 + b + b 2 + b 3 A....... 1 1 b A 18

Cont d, Peningkatan dalam Peningkatan dalam Peningkatan Total Putaran AsumsikanPermintaan nilai MPC = 0.6 dan perubahan Produksi pengeluran otonomus Pendapatan = 1, maka proses penggandaan dapat dirangkum dalam tabel berikut ini: 1 A A A 2 b A b A 1 + b A 3 b 2 A b 2 A 1 + b + b 2 A 4 b 3 A b 3 A 1 + b + b 2 + b 3 A....... 1 1 b A A = 1, MPC = 0.6 1 1 1 1 2 0.6 0.6 1.6 3 0.36 0.36 1.96 4 0.216 0.216 2.176....... 2.5 19

Pendekatan Tabungan/Investasi atas Ekuilibrium (Bocoran dan Injeksi) Karena pendapatan agregat (Y) harus dibelanjakan atau ditabung maka: Y C + S Ekuilibrium output tercapai jika: Y = AE = C + I Substitusi Y dengan C + S kedalam kondisi ekuilibrium: C + S = C + I S = I Kondisi ekuilibrium output akan tercapai jika besarnya tabungan yang merupakan bocoran (leakage) dari aliran konsumsi rumah tangga sama besarnya dengan investasi yang merupakan injeksi (injection) kedalam aliran pengeluaran agregat yang direncanakan 20

Ekuilibrium Output Y = AE C, I, AE AE = C + I C = C 0 + by I 0 + C 0 C 0 I 0 I = I 0 45 o Garis bantu 45 0 memperlihatkan semua titik dimana nilai sumbu horizontal sama dengan nilai sumbu vertikal. Oleh karenanya, garis 45 0 mewakili semua titik-titik keseimbangan potensial (Y = AE) Y* Y 21

Disekuilibrium Output Y = AE C, I, AE I U > 0 AE = C + I C = C 0 + by I 0 + C 0 C 0 I 0 I = I 0 Y* Y 0 Y Karena Y 0 > Y* maka akan menimbulkan investasi yang tidak direncanakan (I U > 0) stok persediaan barang meningkat Perusahaan merespon dengan cara menurunkan produksi Y bergerak turun 22

Perubahan Pengeluaran Otonomus Y = AE C, I, AE AE = C + I 1 AE = C + I 0 I 1 > I 0 I 1 + C 0 I 0 + C 0 I C = C 0 + by C 0 Y I 1 I = I 1 I I 0 I = I 0 Y Perekonomian mula-mula berada di keseimbangan Y 0 Investasi meningkat dan dipertahankan di tingkat yg lebih tinggi, naik sebesar I Hal ini menyebabkan ekuilibrium output meningkat menjadi Y 1 Y 0 Y 1 23

Perekonomian dengan 3 sektor PEREKONOMIAN TERTUTUP 24

Bocoran Injeksi Arus Lingkar Agregat Pendapatan (Y) Upah, Sewa, Suku Bunga, Profit Faktor-Faktor Produksi Rumah Tangga Perusahaan Barang dan Jasa Tabungan (S) Pajak (T) Pengeluaran Konsumsi (C) Pasar Uang Pemerintah Investasi (I) Belanja Pemerintah (G) 25

Konsumsi Pemerintah mengambil pendapatan dari rumah tangga dalam bentuk pajak netto. Pendapatan setelah dikurangi pajak umumnya dikenal dengan nama pendapatan siap konsumsi (disposable income Y d ): Y d Y T 1 Pendapatan siap konsumsi dari rumah tangga harus digunakan belanja barang dan jasa (C) dan menabung (S): Y d C + S 2 Substitusikan Y d dengan Y T kedalam persamaan (2): Y T C + S Y C + S + T (3) Pendapatan agregat terbagi atas tiga bagian, pemerintah mendapatkan satu bagian dalam bentuk penerimaan pajak netto; lalu rumah tangga membagi sisanya antara konsumsi (C) dan tabungan (S) 26

Cont d, Dengan adanya pembayaran pajak yang harus dikeluarkan oleh rumah tangga, fungsi konsumsi agregat berubah menjadi: C = C 0 + by d C = C 0 + b Y T 4 27

Kebijakan Fiskal Komponen kebijakan fiskal terdiri dari: 1) Kebijakan perpajakan (T) 2) Kebijakan anggaran pengeluaran belanja pemerintah (G) 3) Kebijakan dalam pembayaran transfer (F) Umumnya pembayaran transfer dari pemerintah ke rumah tangga kecil. Untuk penyederhanaan, komponen kebijakan fiskal hanya terdiri dari kebijakan pengeluaran belanja pemerintah (G) dan kebijakan perpajakan (T) dimana T adalah pajak netto (T F) Kebijakan fiskal terdiri atas 2 macam: Kebijakan fiskal ekspansioner meningkatkan tingkat agregat output digunakan pada masa resesi Kebijakan fiskal kontraksioner menurunkan tingkat agregat output Digunakan pada masa booming dengan tingkat inflasi tinggi 28

Bagaimana Kebijakan Fiskal Bekerja Peningkatan pengeluaran pemerintah (G ) G AE Y < AE I U < 0 Y Ekspansi Penurunan pajak (T ) T Y d C AE Y<AE I U <0 Y Kebijakan Fiskal Anggaran Berimbang (G, T ) Penurunan pengeluaran pemerintah (G ) G AE Y > AE I U > 0 Y Kontraksi Peningkatan pajak (T ) T Y d C AE Y>AE I U >0 Y Anggaran berimbang (G, T ) 29

Pajak Jenis-jenis pajak: Pajak Lump-sum (pajak per kepala T) Pajak yang tidak bergantung pada pendapatan Pajak ad volerem (ty) Pajak yang dikenakan berdasarkan persentase tertentu dari pendapatan Pajak progresif Pajak proporsional Pajak regresif 30

Pengeluaran Belanja Pemerintah Kebijakan anggaran (budget) pemerintah terdiri dari: Defisit anggaran (G > T) Defisit anggaran pemerintah harus dibiayai melalui hutang domestik atau hutang luar negeri Surplus anggaran ( G < T) Anggaran berimbang (G = T) Untuk penyederhanaan, pengeluaran pemerintah diasumsikan untuk setiap periode diasumsikan konstan pada angka tertentu: G = G o 31

Ekuilibrium Output Dengan adanya sektor pemerintah, maka pengeluaran agregat yang direncanakan (AE) menjadi: AE = C + I + G Kondisi keseimbangan tercapai jika Y = AE maka: Y = C + I + G Jika Y > C + I + G I U > 0 perusahaan akan merespon dengan mengurangi produksi Y Jika Y < C + I + G I U < 0 perusahaan akan merespon dengan meningkatkan produksi Y 32

Ekuilibrium Output: Solusi Fungsi konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan pajak diasumsikan adalah pajak per-kepala: C = C 0 + b Y T.(1) I = I 0.(2) G = G 0.(3) Kondisi keseimbangan tercapai jika: Y = C + I + G Substitusi persamaan (1), (2) dan (3) kedalam kondisi keseimbangan: Y = C 0 + b Y T + I 0 + G 0 Y by = C 0 + I 0 + G 0 bt Y = 1 1 b C 0 + I 0 + G 0 bt Pengeluaran otonomus 33

Angka Pengganda Dengan b = MPC, angka pengganda untuk pengeluaran otonomus (C 0, I 0 dan G 0 ) adalah: = 1 1 b = 1 MPS Angka pengganda untuk pajak (per kepala, T) adalah: = b 1 b = MPC MPS Angka pengganda anggaran berimbang: = 1 MPS + MPC MPS Angga pengganda G = 1 MPC MPS Angga pengganda T = MPS MPS = 1 34

Pendekatan Tabungan/Investasi atas Ekuilibrium (Bocoran dan Injeksi) Karena pendapatan agregat (Y) harus dibelanjakan, ditabung atau membayat pajak maka: Y C + S + T Ekuilibrium output tercapai jika: Y = AE = C + I + G Substitusi Y dengan C + S kedalam kondisi ekuilibrium: C + S + T = C + I + G S + T = I + G Kondisi ekuilibrium output akan tercapai jika besarnya tabungan yang merupakan bocoran (leakage) dari aliran konsumsi rumah tangga sama besarnya dengan investasi yang merupakan injeksi (injection) kedalam aliran pengeluaran agregat yang direncanakan 35

Perubahan G Y = AE C, I, AE AE = C + I + G 1 AE = C + I + G 0 G 1 > G 0 C 0 + I 0 + G 1 C 0 + I 0 + G 0 G C = C 0 + by C 0 Y G 1 G = G 1 G G 0 G = G 0 Y Perekonomian mula-mula berada di keseimbangan Y 0 G meningkat dan dipertahankan di tingkat yg lebih tinggi, naik sebesar G Hal ini menyebabkan ekuilibrium output meningkat menjadi Y 1 Y 0 Y 1 36

Perekonomian dengan 4 sektor PEREKONOMIAN TERBUKA 37

Bocoran Injeksi Perekonomian Terbuka (4 Sektor) Agregat Pendapatan (Y) Upah, Sewa, Suku Bunga, Profit Faktor-Faktor Produksi Rumah Tangga Perusahaan Barang dan Jasa Pengeluaran Konsumsi (C) Tabungan (S) Pasar Uang Investasi (I) Pajak (T) Pemerintah Belanja Pemerintah (G) 38 Impor (M) Luar Negeri Ekspor (X)