Pertanyaan: Isi semua kolom tersebut (sertakan perhitungannya di bawah tabel)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pertanyaan: Isi semua kolom tersebut (sertakan perhitungannya di bawah tabel)"

Transkripsi

1 Tugas PIE Makro 1. Diketahui: C = ,8 Yd S = ,2 Yd I = 40 Pendapatan Nasional Konsumsi RT Tabungan RT Investasi Pengeluaran Agregat Pertanyaan: Isi semua kolom tersebut (sertakan perhitungannya di bawah tabel) 2. Dalam perekonomian dua sektor, misalnya diketahui sebagai berikut : Fungsi konsumsi : C = ,75Yd Investasi : I = 600 a. Tentukan Pendapatan nasional pada keseimbangan. b. Apakah yang akan terjadi bila perusahaan-perusahaan memproduksi barang senilai 450? c. Misalkan perekonomian tersebut berubah menjadi perekonomian tiga sektor dengan pengeluaran pemerintah sebesar 800, Pajak adalah 20 persen dari pendapatan nasional, sedangkan Investasi tetap 600. Berapakah pendapatan nasional dari perekonomian ini? d. Gambarkan seluruh jawaban saudara dari a-c dalam grafik! Beri komentar!

2 MODUL 7 KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL Wawan Hermawan, S.E., M.T. Pendahuluan Modul satu sampai dengan modul lima kita telah mempelajari bagaimana melakukan analisis ekonomi dengan pendekatan mikro. Mulai modul ini kita akan membahas cakupan ekonomi makro. Pembahasan akan diawali dengan bagaimana ekonomi makro muncul di dunia dan apa perbedaannya dengan ekonomi mikro, Materi yang akan dibahas dalam modul ini, selengkapnya sebagai berikut: 1. Konsep-konsep Dasar Ilmu Ekonomi 2. Fungsi Pasar dan Pemerintah dalam Ekonomi Modern Pembahasan dari dua topik utama tersebut diharapkan akan memberikan wawasan dan pengertian kepada mahasiswa, tentang bagaimana pentingnya analisis ekonomi makro serta pentingnya peranan pemerintah dalam mengarahkan perekonomian agar berjalan secara efisien dan berkelanjutan. Secara rinci, tujuan dari modul ini akan digambarkan dengan Tujuan Instruksional Khusus yang akan memberikan gambaran lebih jelas terhadap tujuan kemampuan yang akan didapatkan oleh mahasiswa, yaitu sebagai berikut: Menjelaskan definisi ekonomi Menjelaskan pengertian kelangkaan Menjelaskan jenis barang dalam perekonomian Menjelaskan pengertian pilihan ekonomi Menjelaskan konsep biaya kesempatan Menjelaskan pernyataan ekonomi positif dan ekonomi normatif Menjelaskan pentingnya asumsi dalam analisis ekonomi Menjelaskan tiga masalah pokok yang dihadapi produsen Menjelaskan pengertian sistem ekonomi 1

3 Menjelaskan sistem-sistem ekonomi yang ada Menjelaskan pengertian pasar dan keseimbangan pasar Menjelaskan peran pemerintah dalam ekonomi Untuk lebih memahami materi yang akan dibahas dalam modul ini, disajikan pula antara lain: Sejumlah soal-soal latihan, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa mengenai konsep-konsep utama pada setiap topik yang disajikan. Petunjuk jawaban latihan, yaitu berupa arahan di dalam menjawab setiap latihan yang disampaikan pada setiap topik pembahasan. Rangkuman, untuk memberikan gambaran umum tentang materi yang dibahas dalam setiap topik pembahasan. Sejumlah soal-soal tes formatif, untuk mengukur tingkat penguasaan materi pada setiap topik pembahasan. Selamat belajar semoga berhasil. 2

4 KEGIATAN BELAJAR 1 PEREKONOMIAN DUA SEKTOR Seperti yang dijelaskan pada modul 6, perekonomian mempunyai empat komponen pengeluaran yaitu sektor rumah tangga, sektor swasta, pemerintah dan sektor asing. Tiga komponen yang pertama merupakan unsur dari perekonomian domestik atau perekonomian tertutup jika hanya melibatkan tiga komponen perekonomian. Pada saat semua komponen perekonomian dilibatkan disebut dengan perekonomian terbuka. Kegiatan belajar ini akan melihat bagaimana interaksi antar komponen perekonomian dalam dua sektor, yaitu hanya ada sektor rumah tangga dan sektor swasta atau perusahaan dan kedua, bila perekonomian tiga sektor, yaitu hanya ada sektor rumah tangga, sektor swasta dan sektor pemerintah. Baik perekonomian dua sektor maupun tiga sektor, kita akan melakukan pendekatan Keynes, dimana pendapatan merupakan variabel utama dalam menentukan tingkat perekonomian yang tangguh. Pada bagian ini kita akan membuat asumsi yang sangat ketat dalam suatu perekonomian, yaitu asumsikan hanya terdapat dua pelaku ekonomi yaitu sektor rumah tangga atau Rumah Tangga Konsumsi (RTK) dan sektor swasta atau Rumah Tangga Produksi (RTP) juga sering disebut dengan sektor perusahaan atau bisnis. Sektor lainnya, yaitu sektor pemerintah dan sektor luar negeri dianggap tidak ada dalam perekonomian. Gambar 1 memperlihatkan aliran pendapatan dan pengeluaran yang terjadi di antara dua sektor tersebut. Aliran tersebut disebut dengan circular flow yang memperlihatkan bagaimana dua sektor tersebut melakukan interaksi satu sama lain. Sektor rumah tangga akan memberikan faktor-faktor produksi yang dimiliki terhadap sektor bisnis sebagai input untuk menghasilkan barang dan jasa. Faktor-faktor produksi tersebut seperti tenaga kerja, modal, tanah, gedung, dan lainnya. Hal ini diperlihatkan dengan adanya aliran jasa faktor produksi dari sektor rumah tangga ke sektor bisnis. Sebaliknya, sebagai balas jasa dari penggunaan faktor produksi oleh sektor bisnis, maka sektor bisnis akan memberikan pembayaran pendapatan dari faktor produksi tersebut ke sektor rumah tangga, misalnya upah, gaji, bunga, sewa dan keuntungan. Aliran tersebut akan diperlihatkan oleh aliran pembayaran pendapatan dari sektor bisnis ke sektor rumah tangga. 3

5 Pada saat lain, sektor bisnis akan menghasilkan barang dan jasa dari hasil penggunaan faktor produksi tadi dan diserahkan ke sektor rumah tangga dalam bentuk aliran barang hasil produksi. Sektor rumah tangga dalam menggunakan barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor bisnis akan memberikan balas jasa berupa pengeluaran dari pendapatan sektor rumah tangga terhadap sektor bisnis. Aliran pengeluaran konsumsi memperlihatkan penyerahan sebagian atau seluruh pendapatan sektor rumah tangga terhadap sektor bisnis. Gambar 1. Model Perekonomian 2-Sektor Pembayaran Pendapatan Jasa Faktor Produksi Sektor Rumah Tangga (RTK) Sektor Bisnis (RTP) Barang Hasil Produksi Pengeluaran Konsumsi Tabungan (S) Pasar Uang dan Modal Investasi (I) Pendapatan yang diterima oleh sektor rumah tangga tidak seluruhnya ditukarkan menjadi barang dan jasa, tetapi ada sebagian yang tidak dikonsumsikan dan disimpan dalam bentuk tabungan. Hal ini disebut juga dengan bocoran dari pendapatan, atau pendapatan yang tidak dikonsumsikan. Tabungan tersebut akan masuk dalam pasar uang dan modal dan akan diserap oleh sektor bisnis untuk dijadikan modal atau investasi. Jika disajikan dalam bentuk identitas pendapatan yang dalam kajian agregat menjadi pendapatan nasional, bisa dibentuk identitas sebagai berikut: Sisi Pendapatan : Y = C + S 4

6 Sisi Pengeluaran : Y = C + I, maka S = I Y adalah pendapatan, dimana akan dilakukan dua hal terhadap pendapatan, yaitu: pertama, pendapatan tersebut akan dikeluarkan dalam bentuk konsumsi (C) dan kedua akan disimpan atau ditabung (S). Sisi pengeluaran adalah pendapatan yang akan dilakukan konsumsi dan investasi (I) yang merupakan suntikan terhadap pendapatan sebagai penyeimbang dari kebocoran pendapatan dari sisi pendapatan berupa tabungan. Keseimbangan pendapatan nasional merupakan keseimbangan antara pendapatan keseluruhan dengan pengeluaran keseluruhan atau disebut dengan pengeluaran agregat (Aggregate Expenditure/AE). Oleh karena itu, keseimbangan akan terjadi pada saat: Y = AE, atau AS = AD Aggregate Supply = Aggregate Demand Dimana AS merupakan Y dan AE adalah AD Perekonomian dua sektor akan mempunyai dua pendekatan dalam melihat keseimbangan pendapatan nasionalnya. Pertama dengan menjumlahkan konsumsi yang dilakukan dengan tabungan atau investasi, kedua pada saat tingkat tabungan sama dengan investasi. Tabel 1. Contoh Angka Dua Sektor Pendapatan Nasional Konsumsi Tabungan Investasi Pengeluaran Agregat Y C S I AE Contoh pada tabel 1 memperlihatkan pada saat pendapatan nol, seorang individu harus melakukan konsumsi (misalnya untuk makanan, 5

7 karena tanpa makan orang akan mati), maka terdapat konsumsi sebesar 75. Tabungan akan sama -75 yang berarti melakukan hutang. Jika pendapatan terus bertambah, maka konsumsi akan terus bertambah dan tabungan akan terus menerus menurun sampai nol dan kemudian terus bertambah secara positif. Investasi yang dilakukan oleh perusahaan diasumsikan otonom (autonomous) yang berarti tidak terpengaruh oleh tingkat pendapatan, sehingga pada tingkat berapa pun investasi akan sama misalnya dengan 100. Tabel tersebut akan memberikan dua hal penting, pertama jika kita tidak melihat investasi artinya bahwa pendapatan hanya akan dikonsumsi dan atau ditabung, maka ada saat pendapatan sama dengan konsumsi atau tabungan sama nol. Hal ini disebut dengan titik impas (break even point) yang pada tabel di atas ada pada tingkat pendapatan sama dengan 300. Kedua, keseimbangan nasional pada saat pendapatan sama dengan pengeluaran agregat atau Y = AE dimana akan terjadi pada saat pendapatan sama dengan 700 dengan ciri S = I = 100. Perubahan terhadap konsumsi dan tabungan akibat dari perubahan pendapatan memberikan suatu fenomena yang digambarkan oleh MPC (marginal propensity to consume) dan MPS (marginal propensity to save). MPC (marginal propensity to consume). MPC merupakan hasrat untuk mengkonsumsi akibat dari perubahan pendapatan, sedangkan MPS merupakan hasrat untuk menabung akibat dari perubahan pendapatan. C S MPC dan MPS Y Y MPC + MPS = 1 Jika menggunakan konsep rata-rata, maka: C S APC dan APS Y Y APC + APS =1 APC adalah rata-rata hasrat untuk mengkonsumsi dan APS adalah rata-rata hasrat untuk menabung. Jika dijumlahkan akan sama dengan satu, sesuai dengan identitas awal berupa Y = C + S. Pada tabel di atas kita bisa mengetahui berapa MPC dengan melihat perubahan konsumsi dibagi dengan perubahan pendapatan. Tabel di atas mempunyai selisih konsumsi adalah 75 dan selisih pendapatan adalah

8 oleh karena itu hasrat untuk mengkonsumsi adalah 75/100 = 0,75 dan MPS sebesar MPS = 1 MPC atau 0,25. Artinya 75 persen dari pendapatan akan dikonsumsikan dan 25% sisanya akan ditabung. Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan Fenomena perubahan konsumsi akibat adanya perubahan pendapatan akan memberikan suatu fungsi yang disebut fungsi konsumsi dan fungsi tabungan. Fungsi tersebut akan memperlihatkan hubungan yang terjadi antara pendapatan dengan konsumsi atau tabungan. Melalui fungsi ini kita bisa melihat bagaimana keseimbangan pendapatan nasional terjadi dengan melihat sisi pengeluaran dan pendapatan. Fungsi konsumsi dan tabungan dapat digambarkan secara sederhana melalui fungsi linear, yaitu: C = a + MPC Y S = - a + (1- MPC) Y atau S = -a + MPS Y Data dari tabel 1 dapat kita gunakan sebagai contoh perhitungan fungsi konsumsi dan tabungan. Pertama-tama kita asumsikan bahwa data pada tabel 1 mempunyai MPC dan MPS yang konstan dan besarnya adalah 0,75 untuk MPC dan 0,25 untuk MPS. Kedua kita ambil untuk sembarang pasangan Y dan C pada tabel 1 dan melakukan cara substitusi dan eliminasi. C = a + MPC Y dengan b = MPC dan 1 b = MPS 75 = a + b (0) 150 = a + b (100) = b b = 75/100 = 0,75 1 b = 1 0,75 = 0,25 Dengan memasukkan b ke salah satu persamaan kita akan mendapatkan a, 75 = a + (0,75) (0), sehingga a = 75. Berdasarkan perhitungan di atas kita akan mendapatkan fungsi konsumsi dan tabungan sebagai berikut: C = ,75 Y S = ,25 Y 7

9 Untuk menghitung pendapatan nasional keseimbangan dalam perekonomian dua sektor, kita bisa menggunakan dua pendekatan, yaitu: Y = C + I = (75 + 0,75 Y) = ,75Y Y 0,75Y = 175 Y(1 0,75) = 175 Ye = 175/ 0,25 = 700 Cara Kedua, yaitu: S = I ,25 Y = 100 0,25Y = ,25Y = 175 Ye = 175/0,25 = 700 Keseimbangan pendapatan nasional jika terdapat dua sektor ekonomi adalah pada tingkat pendapatan nasional sebesar 700 trilyun. Melalui pendekatan grafik kita bisa menggambarkan keseimbangan tersebut dengan bantuan garis 45 0 (scale line) yang akan memperlihatkan nilai sumbu horizontal akan sama dengan sumbu vertikal, atau dengan kata lain, jika memotong garis 45 0 maka akan terjadi keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran agregat. Gambar 2 memperlihatkan bagaimana keseimbangan pendapatan ada pada 300 jika tidak terdapat investasi. Pada saat investasi masuk sebesar 100, maka keseimbangan terdapat pada level 700. Keadaan yang sama jika melalui pendekatan S = I, titik impas akan terjadi pada saat S = 0 dan pendapatan keseimbangan pada 300. Setelah ada investasi, pendapatan nasional akan terjadi pada saat I = S = 100 dengan nilai sebesar 700. Gambar 2. Keseimbangan Pendapatan Nasional pada Perekonomian Dua Sektor (Trilyun Rupiah) 8

10 AE Y2 = C + I E 2 Y1 = C E Y Gambar 3. Keseimbangan Pendapatan Nasional (Trilyun Rupiah) S,I S E E I Y Perubahan berbagai komponen pengeluaran agregat akan mengakibatkan perubahan perekonomian. Apakah perubahannya mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang positif atau bahkan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang negatif yang menyebabkan perekonomian ada dalam keadaan resesi. Perubahan-perubahan variabelvariabel ekonomi makro tersebut oleh karenanya bisa diintervensi oleh pemerintah melalui berbagai kebijakan pemerintah agar perekomian berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Seperti pada bagian sebelumnya, komponen perekonomian yang terdiri dari ekonomi tiga sektor terdiri dari sektor rumah tangga, sektor swasta 9

11 atau bisnis dan sektor pemerintah. Identitas keseimbangan pendapatan jika tidak ada pajak adalah: Y = C + I + G, Dimana C merupakan fungsi konsumsi sehingga: Y = [a + MPC Y] + I + G, Dengan mengumpulkan variabel-variabel yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan kita dapat memperoleh: Y = [a + I + G] + MPC Y Sehingga, Y MPC Y = A dengan A = a + I + G, maka: Y(1 MPC) = A Y = A/MPS Y = A/MPS dengan A = a + I + G = (1/MPS) A A merupakan autonomous expenditure, atau pengeluaran yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan. Dari persamaan di atas kita dapat mengetahui berapa perubahan pendapatan ( Y) akibat dari perubahan pengeluaran yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan ( A). Perubahan pendapatan tersebut akan sangat dipengaruhi oleh 1/MPS yang akan lebih besar dari satu (akan sama dengan satu jika semua pendapatan ditabungkan atau MPC = 0 dan itu tidak mungkin). Hal ini memperlihatkan jika terdapat perubahan dari komponen-komponen pengeluaran yang tidak terpengaruh pendapatan, akan menyebabkan perubahan pendapatan nasional. Jika terdapat pajak pendapatan, maka Y = A/MPS dengan A = a + I + G MPC T = (1/MPS) A Jika 1/MPS = k, maka k merupakan angka pelipat (multiplier) untuk tiap perubahan A. Angka multiplier menerangkan pengaruh dari kenaikan atau penurunan dari pengeluaran agregat terhadap tingkat keseimbangan pendapatan nasional. Misalnya seorang individu yang baru mendapat gaji bulanannya sebenarnya 100 akan digunakan untuk mengkonsumsi barang dan jasa sebesar MPC dikalikan pendapatannya, yaitu 100 x 0,75 = 75 (asumsikan MPC = 0,75). Jika pengeluaran sebesar 75 dibelikan makanan 10

12 pada sebuah toko makanan, maka bagi toko tersebut terdapat tambahan pendapatan sebesar 75 yang akan dikonsumsikan sebesar MPC dikali tambahan pendapatan, yaitu 75 x 0,75 = 56,25, dan misalnya dibelanjakan terhadap pakaian. Kemudian pemilik toko pakaian akan menerima pendapatan tambahan sebesar 56,25 dan akan melakukan konsumsi terhadap barang dan jasa ke pihak lain. Demikian seterusnya sampai tambahan pendapatan yang terjadi akan sama dengan nol. Jika kita jumlahkan akan sama dengan 1/MPS dikali dengan tambahan pendapatan awal, yaitu (1/0,25) x 100 atau 400. Tabel 3 memperlihatkan bagaimana tiap tahap transaksi akan menyebabkan tambahan pendapatan nasional. Tabel 2. Contoh Angka Multiplier Y C S Tahap I Tahap II 75 56,25 18,75 Tahap III 56,25 42,19 14, Jumlah LATIHAN 1 Dari uraian di atas, coba Anda kerjakan latihan berikut: 1. Jelaskan kenapa ilmu ekonomi perlu kita pelajari. Petunjuk Jawaban Latihan 1 1. Ilmu ekonomi perlu kita pelajari sebagai kerangka berpikir untuk dapat RANGKUMAN Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari berbagai perilaku pelaku ekonomi terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai kerangka berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. TES FORMATIF 1 11

13 Pilih salah satu alternatif jawaban yang menurut Anda merupakan jawaban paling tepat! 1) Hal pokok yang menjadi landasan dari ilmu ekonomi adalah: A. Kelangkaan. B. Pendapatan. C. Kebutuhan akan barang dan jasa. D. Kesejahteraan. Setelah Anda mengerjakan Tes Formatif 1 di atas, cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir Modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1. Rumus: Tingkat Penguasaan Jumlah jawaban Anda 10 yang benar X 100% Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90% - 100% = baik sekali 80% - 89% = baik 70% - 79% = cukup < 70% = kurang Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, Bagus! Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Tetapi bila penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum Anda kuasai. 12

14 KEGIATAN BELAJAR 2 PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR Pada perekonomian tiga sektor kita akan memasukkan sektor pemerintah dalam analisis keseimbangan pendapatan nasional. Masuknya pemerintah dalam perekonomian akan memberi dampak berkurangnya tingkat pendapatan yang siap dibelanjakan akibat dari dikenakannya pajak pendapatan. Selain itu, pengeluaran pemerintah (G) akan muncul akibat dari adanya pendapatan dari pajak yang akan menyerap barang dan jasa dalam perekonomian. Gambar 4 di bawah memperlihatkan aliran yang baru dari sektor pemerintah. Pemerintah akan mengenakan pajak terhadap sektor rumah tangga dan bisnis yang masuk sebagai sisi pendapatan, kemudian akan dikeluarkan dalam aliran pengeluaran pemerintah. Pada saat ini akan muncul kebijakan moneter pada pasar uang dalam mengatur peredaran uang (akan dibahas pada modul 8) kemudian sektor pemerintah akan muncul kebijakan fiskal dalam mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Syarat keseimbangan pendapatan nasional akan berubah menjadi: Penawaran Agregat = Permintaan Agregat Y = C + I +G Bila dari sisi pendapatan, keseimbangan akan berubah menjadi: Y = C + S + T 13

15 Gambar 4. Model Perekonomian 3-Sektor Pembayaran Pendapatan Jasa Faktor Produksi Sektor Rumah Tangga (RTK) Sektor Bisnis (RTP) Barang Hasil Produksi Pengeluaran Konsumsi Tabungan (S) Pasar Uang dan Modal Investasi (I) Kebijakan Moneter Pajak (T) Sektor Pemerintah Pengeluaran Pemerintah (G) Kebijakan Fiskal Oleh karena itu bocoran pendapatan akan terjadi dua hal pertama pada saat dikonsumsikan dan kedua pengeluaran pemerintah. Sisi suntikan terhadap perekonomian untuk penyeimbang dari bocoran pendapatan adalah terjadinya tabungan untuk adanya investasi dan penerimaan pajak oleh pemerintah untuk dilakukan menjadi pengeluaran pemerintah, sehingga bisa ditulis: Suntikan = Bocoran S + T = I + G 14

16 Jenis pajak yang dikenakan oleh pemerintah bisa bermacam-macam tergantung kebijakan apa yang diterapkan. Pada intinya kita bisa merangkum jenis pajak yang dikenakan terhadap pendapatan menjadi empat jenis: 1. Pajak regresif Merupakan pungutan pajak dengan persentase yang semakin menurun jika pendapatan yang kena pajak semakin bertambah besar. 2. Pajak progresif. Merupakan pungutan pajak dengan persentase yang semakin naik jika pendapatan yang kena pajak semakin bertambah besar. 3. Pajak proporsional Merupakan pungutan pajak dengan persentase yang tetap, berapapun besarnya pendapatan yang kena pajak. 4. Pajak tetap (lump sum tax) Merupakan pungutan pajak dengan nilai yang tetap, berapapun besarnya pendapatan yang kena pajak. Dengan adanya pajak, pendapatan akan berkurang sejumlah pajak yang dikenakan. Pendapatan yang siap dikonsumsi setelah membayar pajak disebut dengan pendapatan disposibel (Yd). Bilamana T adalah pajak yang dikenakan, maka pendapatan disposibel dapat ditulis sebagai berikut: Yd = Y T Fungsi konsumsi dan tabungan akan berubah dengan adanya pajak: C = a + MPC Yd S = - a + (1- MPC) Yd atau S = -a + MPS Yd Misalkan terdapat pajak sebesar 40 untuk berapapun pendapatan. Maka fungsi konsumsi berubah menjadi: CT = a + MPC Yd atau CT = a + MPC (Y T) CT = ,75 ( Y 40 ) CT = ,75Y 30 CT = ,75Yd Maka fungsi tabungan berubah menjadi: ST = - a + MPS Yd atau ST = - a + MPS (Y T) 15

17 ST = ,25 ( Y 40 ) ST = ,25 Y 10 ST = ,25 Yd Jika terdapat pengeluaran pemerintah sebesar 110 trilyun, maka keseimbangan pendapatan setelah adanya sektor pemerintah berubah menjadi: Y = C + I + G = (45 + 0,75Y) = ,75Y Y 0,75Y = 255 Y(1 0,75) = 255 Ye = 255/ 0,25 = 1020 Cara Kedua, yaitu: S + T = I + G ,25 Y + 40 = ,25Y = ,25Y = 255 Ye = 255/0,25 = 1020 Fungsi konsumsi dan tabungan setelah pajak jika kita cari angka tingkat konsumsi dan tabungan untuk masing-masing pendapatan (bukan pendapatan disposibel), seperti diperlihatkan pada tabel 2. Keseimbangan terjadi pada saat pendapatan sebesar 1020 yang akan sama dengan nilai pengeluaran agregat. Oleh karena itu adanya sektor pemerintah akan merubah tingkat pendapatan nasional menjadi lebih besar dibandingkan dengan hanya terdapat dua sektor. Tabel 2. Contoh Angka Tiga Sektor 16

18 Pendapatan Nasional Pajak Pendapatan Disposibel Konsumsi Tabungan Investasi Pengeluaran Pemerintah Pengeluaran Agregat Y T Yd C S I G AE Grafik dari keseimbangan yang baru dapat dilihat pada gambar 5. Tingkat keseimbangan agregat ada pada titik E3 dengan menggeser kurva keseimbangan agregat ke atas. Grafik ini memperlihatkan adanya kenaikan pendapatan nasional setelah dikenakan pajak tetap oleh pemerintah sebesar 40 dan adanya pengeluaran pemerintah yang otonom (tidak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan) sebesar 110 trilyun. Gambar 5. Keseimbangan Pendapatan Nasional pada Perekonomian Tiga Sektor (Trilyun Rupiah) 17

19 AE E 3 Y 3 = C + I + G Y 2 = C + I E Y LATIHAN 1 Dari uraian di atas, coba Anda kerjakan latihan berikut: 2. Jelaskan kenapa ilmu ekonomi perlu kita pelajari. Petunjuk Jawaban Latihan 1 2. Ilmu ekonomi perlu kita pelajari sebagai kerangka berpikir untuk dapat RANGKUMAN Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari berbagai perilaku pelaku ekonomi terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai kerangka berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. TES FORMATIF 1 Pilih salah satu alternatif jawaban yang menurut Anda merupakan jawaban paling tepat! 18

20 2) Hal pokok yang menjadi landasan dari ilmu ekonomi adalah: A. Kelangkaan. B. Pendapatan. C. Kebutuhan akan barang dan jasa. D. Kesejahteraan. Setelah Anda mengerjakan Tes Formatif 1 di atas, cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir Modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1. Rumus: Tingkat Penguasaan Jumlah jawaban Anda 10 yang benar X 100% Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90% - 100% = baik sekali 80% - 89% = baik 70% - 79% = cukup < 70% = kurang Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, Bagus! Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Tetapi bila penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum Anda kuasai. 19

Pengeluaran Agregat yang direncanakan (AE) dan Ekuilibrium Output

Pengeluaran Agregat yang direncanakan (AE) dan Ekuilibrium Output Pengeluaran Agregat yang direncanakan (AE) dan Ekuilibrium Output 1. Model Arus Lingkar Pendapatan (The Circular Flow of Income model) 2. Pengeluaran Agregate yang direncanakan (Agregate Expenditure, AE)

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN EKONOMI Melihat lebih mendalam keseimbangan Pendapatan Nasional yang ditentukan oleh Pengeluaran Agregat ( Pendekatan Keynesian )

KESEIMBANGAN EKONOMI Melihat lebih mendalam keseimbangan Pendapatan Nasional yang ditentukan oleh Pengeluaran Agregat ( Pendekatan Keynesian ) KESEIMBANGAN EKONOMI Melihat lebih mendalam keseimbangan Pendapatan Nasional yang ditentukan oleh Pengeluaran Agregat ( Pendekatan Keynesian ) PREPARED BY : S. K.TOMASOA, SE.,M.Si. Keseimbangan Ekonomi

Lebih terperinci

Permintaan Agregat dalam Perekonomian Tertutup: Perilaku Pasar Barang dan Pasar Uang

Permintaan Agregat dalam Perekonomian Tertutup: Perilaku Pasar Barang dan Pasar Uang Modul 1 Permintaan Agregat dalam Perekonomian Tertutup: Perilaku Pasar Barang dan Pasar Uang Arief Ramayandi, S.E., MecDev., Ph.D. Ari Tjahjawandita, S.E., M.Si. M PENDAHULUAN odul ini akan menjelaskan

Lebih terperinci

KONSUMSI DAN INVESTASI. Oleh : AGUS ARWANI, SE, M.Ag.

KONSUMSI DAN INVESTASI. Oleh : AGUS ARWANI, SE, M.Ag. KONSUMSI DAN INVESTASI Oleh : AGUS ARWANI, SE, M.Ag. MEMAHAMI KONSUMSI DAN TABUNGAN Konsumsi Tabungan Fungsi Konsumsi APC MPC Garis 45 0 Fungsi Tabungan APS Grafis Matematis Grafis Matematis Komponen Pendapatan

Lebih terperinci

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian Putri Irene Kanny Thursday, April 28, 2016 Pokok bahasan pertemuan ke-4 Arus lingkar pendapatan dalam perekonomian tertutup dua sektor Arus lingkar pendapatan

Lebih terperinci

Model Keseimbangan Pengeluaran dengan Campur Tangan Pemerintah

Model Keseimbangan Pengeluaran dengan Campur Tangan Pemerintah 5. Model Keseimbangan Pengeluaran dengan Campur Tangan Pemerintah Mengapa Anda Perlu Tahu Kita tulis kembali krisis yang melanda Indonesia tahun 1997 sebagai momentum memasukkan peran pemerintah dalam

Lebih terperinci

IV. FUNGSI PENDAPATAN (Penerapan Fungsi Linear dalam Teori Ekonomi Makro)

IV. FUNGSI PENDAPATAN (Penerapan Fungsi Linear dalam Teori Ekonomi Makro) IV. FUNGSI PENDAPATAN (Penerapan Fungsi Linear dalam Teori Ekonomi Makro) Yang dimaksud fungsi pendapatan disini adalah Pendapatan Nasional (Y) yaitu pendapatan masyarakat suatu negara secara keseluruhan

Lebih terperinci

Model Keseimbangan Pengeluaran Dua Sektor

Model Keseimbangan Pengeluaran Dua Sektor 4. Model Keseimbangan Pengeluaran Dua Sektor Mengapa Anda Perlu Tahu Ketika seseorang bekerja pada perusahaan atau pemerintah maka dia akan mendapatkan gaji. Tentu, gaji yang didapatkan perlu dipotong

Lebih terperinci

BAB 2. Keseimbangan Perekonomian Dua Sektor (Tertutup Sederhana)

BAB 2. Keseimbangan Perekonomian Dua Sektor (Tertutup Sederhana) BAB 2 Keseimbangan Perekonomian Dua Sektor (Tertutup Sederhana) Perekonomian tertutup merupakan perekonomian yang tidak mengenal hubungan ekonomi dengan negara lain (seperti ekspor, transaksi impor, transaksi

Lebih terperinci

BAB 3 KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR (TERTUTUP)

BAB 3 KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR (TERTUTUP) BAB 3 KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR (TERTUTUP) 3.1 Aliran Pendapatan dan Syarat Keseimbangan Perekonomian tiga sektor diartikan sebagai perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga, perusahaan

Lebih terperinci

digambarkan sebagai berikut: C/S

digambarkan sebagai berikut: C/S FUNGSI KONSUMSI, FUNGSI TABUNGAN DAN PENDAPATAN NASIONAL Seorang ahli dalam bidang ekonomi bernama Keyness, mempunyai pendapat bahwa pengeluaran seseorang untuk konsumsi dipengaruhi oleh pendapatannya.

Lebih terperinci

1. Pengertian dan fungsi ekonomi, 2. MAKRO. 3. MIKRO

1. Pengertian dan fungsi ekonomi, 2. MAKRO. 3. MIKRO Silabus: 1. Pengertian dan fungsi ekonomi, 2. MAKRO. 3. MIKRO Peran pemerintah dalam bidang ekonomi. Organisasi Bisnis dan Keuangan Produksi dan Pendapatan Nasional. Uang dan Lembaga Keuangan Bank Indonesia.

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA)

KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA) KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA) Oleh: T. Parulian Analisis pendapatan nasional empat sektor terdiri dari empat pelaku ekonomi yaitu RTK, RTP, RTN dan RTLN.

Lebih terperinci

FUNGSI KONSUMSI, TABUNGAN, PENDAPATAN NASIONAL

FUNGSI KONSUMSI, TABUNGAN, PENDAPATAN NASIONAL FUNGSI KONSUMSI, TABUNGAN, PENDAPATAN NASIONAL 6.1 Pendahuluan Dalam ekonomi makro, pengeluaran seseorang yang digunakan untuk konsumsi dipengaruhi oleh tingkat pendapatannya. Konsumsi akan semakain tinggi

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR

KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR Oleh: T. Parulian Dalam dunia nyata, pelaku kegiatan ekonomi bukan hanya rumah tangga dan perusahaan (swasta). Dengan masuknya pemerintah dalam

Lebih terperinci

3/26/2010 Created by Navik istikomah, SE, MSi

3/26/2010 Created by Navik istikomah, SE, MSi Yang dimaksud dengan perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan Hubungan antara konsumsi dan pendapatan Pada saat pendapatan rendah, rumah tangga mengorek

Lebih terperinci

Perekonomian Terbuka

Perekonomian Terbuka Perekonomian Terbuka Perekonomian Terbuka Perekonomian empat sektor (perekonomian terbuka) adalah suatu perekonomian yang didalamnya sudah terdapat perdagangan luar negeri (ekpor-impor). Pengeluaran agregat

Lebih terperinci

Materi UTS Matematika Ekonomi dan Bisnis

Materi UTS Matematika Ekonomi dan Bisnis Materi UTS Matematika Ekonomi dan Bisnis 1. Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak 2. Fungsi Biaya, Fungsi Penerimaann dan Analisis Pulang Pokok. 3. Fungsi

Lebih terperinci

Pokok Bahasan 4 KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL 3 SEKTOR. Dosen Pengampu: Retno Budi Lestari, SE, M.Si

Pokok Bahasan 4 KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL 3 SEKTOR. Dosen Pengampu: Retno Budi Lestari, SE, M.Si Pokok Bahasan 4 KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL 3 SEKTOR Dosen Pengampu: Retno Budi Lestari, SE, M.Si Adanya campur tangan pemerintah menimbulkan 2 perubahan penting 1. Pungutan pajak yg dilakukan oleh

Lebih terperinci

LATIHAN KUANTITATIF PENGANTAR TEORI EKONOMI MAKRO

LATIHAN KUANTITATIF PENGANTAR TEORI EKONOMI MAKRO LATIHAN KUANTITATIF PENGANTAR TEORI EKONOMI MAKRO LATIHAN KUANTITATIF PENGANTAR TEORI EKONOMI MAKRO A. PERTUMBUHAN EKONOMI SOAL A1 Pertanyaan : Hitunglah pertumbuhan ekonomi pada suatu wilayah yang menggunakan

Lebih terperinci

Consumption - Saving - Investment

Consumption - Saving - Investment Consumption - Saving - Investment 1 Unsur yang mempengaruhi turun naiknya tingkat pendapatan nasional : Consumption atau Konsumsi (C) Saving atau Tabungan (S) Investment atau Investasi (I) 2 Pendapat mengenai

Lebih terperinci

IV. MODEL ANALISIS IS-LM

IV. MODEL ANALISIS IS-LM Nuhfil Hanani 1 IV. MODEL ANALISIS IS-LM 4.1. Pasar Barang dan Kurve IS Dalam upaya sistematisasi pembahasan ekonomi makro, kita bedakan struktur perekonomian menjadi dua, yaitu : (1) perekonomian tertutup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak sekedar memenuhi kebutuhan hayati saja, namun juga menyangkut kebutuhan lainnya seperti

Lebih terperinci

PENDAPATAN NASIONAL PENDAPATAN N A S I O N A L: W A KTU KE W A KTU D A E R A H

PENDAPATAN NASIONAL PENDAPATAN N A S I O N A L: W A KTU KE W A KTU D A E R A H PENDAPATAN NASIONAL MANFAAT PERHITUNGAN D A N A N A LISA PENDAPATAN N A S I O N A L: 1. MENGETAHUI D A N MENELAAH S TRUKTUR S I S TEM PEREKONOMIAN 2. MEMBANDINGKAN PEREKONOMIAN D A R I W A KTU KE W A KTU

Lebih terperinci

MODEL IS DARI PASAR BARANG DAN MODEL LM DARI PASAR UANG. Chapter Ten 1

MODEL IS DARI PASAR BARANG DAN MODEL LM DARI PASAR UANG. Chapter Ten 1 MODEL IS DARI PASAR BARANG DAN MODEL LM DARI PASAR UANG. Chapter Ten 1 Model Keynes diartikan berbeda-beda oleh banyak orang. Hal yang berguna untuk memikirkan model Keynes buku teks dasar sebagai perincian

Lebih terperinci

Andri Wijanarko,SE,ME

Andri Wijanarko,SE,ME Andri Wijanarko,SE,ME Andri_wijanarko@yahoo.com 2 A.Pengeluaran Pemerintah B. Pengeluaran Rumah tangga 3 JENIS PENGGUNAAN 2006 2007 2008 2009 Pengeluaran Konsumsi 210,260,292 223,820,060 235,432,864 254,791,295

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Ekonomi Makro dalam Perspektif Filsafat Ilmu.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Ekonomi Makro dalam Perspektif Filsafat Ilmu. Kode & nama mata kuliah : IS 305 Pengantar Ekonomi Makro (3SKS) SATUAN ACARA PERKULIAHAN Topik bahasan : Ekonomi Makro dalam Perspektif Filsafat Ilmu : Mahasiswa memahami dan mendiskripsikan pengertian,

Lebih terperinci

Pertemuan ke-4 KONSUMSI DAN INVESTASI

Pertemuan ke-4 KONSUMSI DAN INVESTASI 1 Pertemuan ke-4 KONSUMSI DAN INVESTASI Tujuan Instruksi Khusus: Mahasiswa dapat memahami hubungan nilai variable permintaan agregat (keynessian), pendapatan nasional keseimbangan dan sistem keuangan.

Lebih terperinci

Pembahasan Soal UTS PTE Makro 2016/2017

Pembahasan Soal UTS PTE Makro 2016/2017 Pembahasan Soal UTS PTE Makro 2016/2017 1. Ekonomi makro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang membahas? : C. Perekonomian secara agregatif Alasan : Teori Ekonomi Makro adalah suatu cabang ilmu ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL Model 2 Sektor

ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL Model 2 Sektor ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL Model 2 Sektor KONSEP EKONOMI MODEL 2 SEKTOR Model perekonomian dimana pelaku kegiatan ekonomi terdiri dari dua sektor yaitu : 1. Rumaha tangga keluarga 2. Rumah tangga perusahaan

Lebih terperinci

ANALISA PENDAPATAN NASIONAL

ANALISA PENDAPATAN NASIONAL ANALISA PENDAPATAN NASIONAL Keadaan ekonomi yang diharapkan oleh suatu negara:. Tingkat kesempatan kerja (KK) yang tinggi 2. Peningkatan kapasitas produksi nasional yang tinggi 3. Tingkat pendapatan nasional

Lebih terperinci

KONSUMSI, DAN TABUNGAN, DAN INVESTASI

KONSUMSI, DAN TABUNGAN, DAN INVESTASI KONSUMSI, DAN TABUNGAN, DAN INVESTASI A. PENDAHULUAN Pendapatan (Income) adalah jumlah balas jasa yang diterima pemilik faktor produksi selama 1 tahun. Pendapatan disimbolkan dengan (Y). Konsumsi (Consumption)

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA 1. Pengertian Perekonomian Empat Sektor/Perekonomian Terbuka, yaitu Perekonomian yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya terjadi pada suatu negara, yaitu memperhitungkan

Lebih terperinci

KURVA PERMINTAAN AGREGAT (AGGREGATE DEMAND AD) PADA DIAGRAM AD AS (AGGREGATE SUPPLY - PENAWARAN AGREGAT) BERDASARKAN FUNGSI DARI SETIAP KOMPONEN AD

KURVA PERMINTAAN AGREGAT (AGGREGATE DEMAND AD) PADA DIAGRAM AD AS (AGGREGATE SUPPLY - PENAWARAN AGREGAT) BERDASARKAN FUNGSI DARI SETIAP KOMPONEN AD Bahan 4a - Kurva Permintaan Agregat Pada Diagram AD-A KURVA PERMINTAAN AGREGAT (AGGREGATE DEMAND AD) PADA DIAGRAM AD A (AGGREGATE UPPLY - PENAWARAN AGREGAT) BERDAARKAN FUNGI DARI ETIAP KOMPONEN AD I. BERDAARKAN

Lebih terperinci

SKEDUL KONSUMSI ATAU DAFTAR. KONSUMSI

SKEDUL KONSUMSI ATAU DAFTAR. KONSUMSI SKEDUL KONSUMSI ATAU DAFTAR. KONSUMSI PERILAKU KONSUMSI FUNGSI KONSUMSI Skedul Konsumsi Atau Daftar Konsumsi Pendapat an pribadi setelah pajak (GDP = DI) Konsumsi (C) Tabungan (saving /dissaving) (S) 370

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN AGREGAT DEMAND AGREGAT SUPPLY

KESEIMBANGAN AGREGAT DEMAND AGREGAT SUPPLY KESEIMBANGAN AGREGAT DEMAND AGREGAT SUPPLY L Suparto LM,.M.Si AGREGAT DEMAND-AGREGAT SUPPLY Dengan memperkenalkan peranan uang dalam perekonomian, dan menerangkan teori Keynes yang menyatakan bahwa tingkat

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X PELAKU KEGIATAN EKONOMI KTSP & K-13 A. RUMAH TANGGA KELUARGA a. Peran Rumah Tangga Keluarga Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X PELAKU KEGIATAN EKONOMI KTSP & K-13 A. RUMAH TANGGA KELUARGA a. Peran Rumah Tangga Keluarga Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X ekonomi PELAKU KEGIATAN EKONOMI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan rumah tangga keluarga, rumah tangga produsen, rumah tangga pemerintah,

Lebih terperinci

EKONOMI MAKRO: MODEL ANALISIS IS-LM. Oleh : Nur Baladina, SP. MP.

EKONOMI MAKRO: MODEL ANALISIS IS-LM. Oleh : Nur Baladina, SP. MP. EKONOMI MAKRO: MODEL ANALISIS IS-LM Oleh : Nur Baladina, SP. MP. Konsep Dasar Analisis IS-LM Model IS-LM memadukan ide-ide aliran pemikiran Klasik dengan Keynes, sering disebut sebagai sintesis Klasik-Keynesian,

Lebih terperinci

BAB I PEMBAHASAN KESEIMBANGAN PASAR DALAM EKONOMI MAKRO A. KESEIMBANGAN PASAR EKONOMI MIKRO INDIVIDU

BAB I PEMBAHASAN KESEIMBANGAN PASAR DALAM EKONOMI MAKRO A. KESEIMBANGAN PASAR EKONOMI MIKRO INDIVIDU BAB I PEMBAHASAN KESEIMBANGAN PASAR DALAM EKONOMI MAKRO A. KESEIMBANGAN PASAR EKONOMI MIKRO INDIVIDU Dalam bentuk yang paling sederhana keseimbangan pasar digambarkan dengan kurva demand dari satu individu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsumsi dan Fungsi Konsumsi Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang dilakukan oleh rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Barangbarang

Lebih terperinci

BAB 10 Permintaan Agregat 1: Membangun Model IS-LM

BAB 10 Permintaan Agregat 1: Membangun Model IS-LM BAB 10 Permintaan Agregat 1: Membangun Model IS-LM Tutoriasl PowerPoint Untuk mendampingi MAKROEKONOMI, edisi ke-6. N. Gregory Mankiw oleh Mannig J. Simidian Chapter Ten 1 Depresi Besar (Great Depression)

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro

Pengantar Ekonomi Makro PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERPAJAKAN Pengantar Ekonomi Makro Matakuliah : Pengantar Ilmu Ekonomi Pengajar : Dany Juhandi, S.P, M.Sc Amelira Haris Nasution, S.P, M.Si Semester : I Pertemuan : 8 Pokok Bahasan

Lebih terperinci

SILABUS. Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu Bahan/ Pembelajaran

SILABUS. Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu Bahan/ Pembelajaran 7 SILABUS Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas/Program : X Semester : 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan, sistem ekonomi.

Lebih terperinci

Skedul Konsumsi Atau Daftar. Konsumsi

Skedul Konsumsi Atau Daftar. Konsumsi PERILAKU KONSUMSI FUNGSI KONSUMSI Skedul Konsumsi Atau Daftar Pendapat an pribadi setelah pajak (GDP = DI) Konsumsi Konsumsi ( C ) Tabungan (saving /dissaving) ( S ) 370 375-5 390 390 0 410 405 5 430 420

Lebih terperinci

Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor. Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM

Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor. Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM Pada perekonomian dua sektor, pendapatan nasional sama dengan pendapatan disposebel. Disposable Income adalah pendapatan pribadi dikurangi

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL TIK: Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa memahami tentang variabelvariabel dalam ekonomi makro. TIU: Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tukar rupiah terhadap mata uang asing, khususnya US dollar, ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. tukar rupiah terhadap mata uang asing, khususnya US dollar, ditentukan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semenjak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang bebas (free floating system) di Indonesia pada tahun 1997, telah menyebabkan posisi nilai tukar rupiah terhadap

Lebih terperinci

Analisis Pendapatan Nasional Empat Sektor

Analisis Pendapatan Nasional Empat Sektor Nama : Arie Rachman Wicaksono NIM : 2120813114 Fakultas : Ekonomi / Manajemen Analisis Pendapatan Nasional Empat Sektor Perekonomian terbuka / perekonomian empat sektor merupakan suatu negara yang mempunyai

Lebih terperinci

LATIHAN KUANTITATIF PENGANTAR TEORI EKONOMI MAKRO

LATIHAN KUANTITATIF PENGANTAR TEORI EKONOMI MAKRO A. PERTUMBUHAN EKONOMI SOAL A1 Pertanyaan : Hitunglah pertumbuhan ekonomi pada suatu wilayah yang menggunakan data PDB harga konstan tahun 2007 pada tabel dibawah ini. Jawab : PDB Tahun Harga Konstan 2007

Lebih terperinci

Fungsi Konsumsi Keynes

Fungsi Konsumsi Keynes Teori ini muncul setelah terjadi great depression tahun 1929-1930. Teori Konsumsi dikenalkan oleh Jhon Maynard Keynes. Sedangkan kelompok Klasik tidak pernah memikirkan dan mengeluarkan teori konsumsi.

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS Penggunaan Fungsi dalam Ekonomi Matematika adalah suatu alat untuk menyederhanakan penyajian dan pemahaman suatu masalah. Dengan menggunakan bahasa matematika, penyajian suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

BAB 1 PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL BAB 1 PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL 1.1 Pengukuran Pendapatan Nasional Untuk mempermudah perhitungan pendapatan nasional terdapat tiga metode yang digunakan yaitu : 1. Metode Produksi (Production Approach)

Lebih terperinci

MAKALAH KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA

MAKALAH KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA MAKALAH KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA ABDUL MUCHSIN AKHMAD FAUZI AZIS KURNIA FAHMI PERMADI MAHMUDIN M. TITS EKO YANA HERDIAN HENDRO MAYHADI SAHRUL BADRI ANANDA PRATAMA MUSMUALIM SEKOLAH TINGGI ILMU

Lebih terperinci

Model IS-LM. Lanjutan... Pasar Barang & Kurva IS 5/1/2017. PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)

Model IS-LM. Lanjutan... Pasar Barang & Kurva IS 5/1/2017. PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM) Model IS-LM PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan IS-LM) Model IS-LM adalah interpretasi terkemuka dari teori Keynes. Tujuan dari model ini adalah untuk menunjukkan apa yang menentukan pendapatan nasional

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL UJI COBA PRA UN KABUPATEN

PEMBAHASAN SOAL UJI COBA PRA UN KABUPATEN PEMBAHASAN SOAL UJI COBA PRA UN KABUPATEN 1. Berikut perilaku konsumen menggunakan pendekatan kardinal dan pendekatan ordinal: (1) Tingkat kepuasan konsumen hanya bisa dibandingkan (2) Kepuasan konsumen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. landasan teori yang digunakan dalam penelitian yaitu mengenai variabel-variabel

BAB II TINJAUAN TEORI. landasan teori yang digunakan dalam penelitian yaitu mengenai variabel-variabel BAB II TINJAUAN TEORI Bab ini membahas mengenai studi empiris dari penelitian sebelumnya dan landasan teori yang digunakan dalam penelitian yaitu mengenai variabel-variabel dalam kebijakan moneter dan

Lebih terperinci

Keseimbangan di Pasar Uang

Keseimbangan di Pasar Uang Keseimbangan di Pasar Uang Motivasi Memiliki Uang Motivasi spekulasi Motivasi transaksi Motivasi berjaga-jaga Kelembagaan Pasar Dibutuhkan untuk membantu interaksi antara pelaku-pelaku ekonomi Memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian dunia dewasa ini ditandai dengan semakin terintegrasinya perekonomian antar negara. Indonesia mengikuti perkembangan tersebut melalui serangkaian

Lebih terperinci

Penyesuaian Penghasilan Tidak Kena Pajak Sebagai Instrument Fiskal Stimulus Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2015

Penyesuaian Penghasilan Tidak Kena Pajak Sebagai Instrument Fiskal Stimulus Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2015 Penyesuaian Penghasilan Tidak Kena Pajak Sebagai Instrument Fiskal Stimulus Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2015 Bidang Kebijakan Pajak dan PNBP II, Pusat Kebijakan Pendapatan Negara I. Pendahuluan Pemerintah

Lebih terperinci

Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional. Pengantar Ilmu Ekonomi

Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional. Pengantar Ilmu Ekonomi Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional. Pengantar Ilmu Ekonomi Saturday, June 25, 2016 Pokok bahasan pertemuan ke-11 Pengertian kebijakan fiskal. Jenis Pajak. Efek Pajak otonom tehadap keseimbangan

Lebih terperinci

III. KERANGKA TEORITIS

III. KERANGKA TEORITIS III. KERANGKA TEORITIS 3.1. Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter Kebijakan fiskal mempengaruhi perekonomian (pendapatan dan suku bunga) melalui permintaan agregat pada pasar barang, sedangkan kebijakan

Lebih terperinci

Kerangka IS-LM. Sebuah Pengantar untuk Keseimbangan Permintaan Agregat (AD)

Kerangka IS-LM. Sebuah Pengantar untuk Keseimbangan Permintaan Agregat (AD) 7. Kerangka IS-LM Sebuah Pengantar untuk Keseimbangan Permintaan Agregat (AD) Mengapa Anda Perlu Tahu Pembahasan model keseimbangan silang Keyness mengasumsikan bahwa tingkat suku bersifat eksogen dalam

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR RETNO BUDI L, SE,M.SI

KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR RETNO BUDI L, SE,M.SI KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR RETNO BUDI L, SE,M.SI Perekonomian dua sektor adalah : perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan. Aggregate Output and Aggregate Income (Y) Aggregate

Lebih terperinci

Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Blog:

Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Blog: Pokok Bahasan 3 PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Email: asyahza@yahoo.co.id; syahza.almasdi@gmail.com Guru Besar Universitas Riau Pandangan Klasik, Keynes

Lebih terperinci

= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1)

= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1) Inflasi adalah kecendrungan meningkatnya harga-harga barang secara umum dan terus menerus. Kenaikkan harga satu atau dua barang tidak bisa disebut sebagai inflasi, kecuali jika kenaikkan harga barang itu

Lebih terperinci

(PMTB) DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) ACEH TAHUN

(PMTB) DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) ACEH TAHUN KONTRIBUSI INVESTASI SWASTA TERHADAP PEMBENTUKAN MODAL TETAP BRUTO (PMTB) DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) ACEH TAHUN 2010 2014 Pendahuluan Dalam perhitungan PDRB terdapat 3 pendekatan, yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Distribusi Input dan Output Produksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Distribusi Input dan Output Produksi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dasar 2.1.1 Distribusi Input dan Output Produksi Proses produksi adalah suatu proses yang dilakukan oleh dunia usaha untuk mengubah input menjadi output. Dunia usaha

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN SISTEM PEREKONOMIAN TERTUTUP DAN TERBUKA

BAB II PEMBAHASAN SISTEM PEREKONOMIAN TERTUTUP DAN TERBUKA BAB II PEMBAHASAN SISTEM PEREKONOMIAN TERTUTUP DAN TERBUKA A. Pengertian sistem perekonomian sederhana, terbuka dan tertutup 1. Perekonomian Terbuka Dalam perekonomian terbuka, perdagangan luar negeri

Lebih terperinci

PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)

PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM) PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM) Model IS-LM Model IS-LM adalah interpretasi terkemuka dari teori Keynes. Tujuan dari model ini adalah untuk menunjukkan apa yang menentukan pendapatan

Lebih terperinci

MAKRO EKONOMI. Agung Mustofa Sri Retno Wahyuni Vicha Ratih D. Yoga Purohmana Jasa

MAKRO EKONOMI. Agung Mustofa Sri Retno Wahyuni Vicha Ratih D. Yoga Purohmana Jasa MAKRO EKONOMI Agung Mustofa Sri Retno Wahyuni Vicha Ratih D. Yoga Purohmana Jasa Penentuan Kegiatan Ekonomi Berdasarkan Teori Pandangan Klasik Pandangan Keynes Pendekatan Masa Kini Pandangan Ahli Ekonomi

Lebih terperinci

Kerangka Belajar Ekonomi Makro Pandangan Klasik, Keyness dan Sesudahnya

Kerangka Belajar Ekonomi Makro Pandangan Klasik, Keyness dan Sesudahnya 3. Kerangka Belajar Ekonomi Makro Pandangan Klasik, Keyness dan Sesudahnya Mengapa Anda Perlu Tahu Tahun 1997 Indonesia pernah mengalami krisis ekonomi yang disebabkan oleh krisis moneter di Asia. Secara

Lebih terperinci

BAB III MODEL KESEIMBANGAN PENDAPATAN DALAM PEREKONOMIAN

BAB III MODEL KESEIMBANGAN PENDAPATAN DALAM PEREKONOMIAN BAB III MODEL KESEIMBANGAN PENDAPATAN DALAM PEREKONOMIAN Sebelum membahas lebih jauh mengenai beberapa model keseimbangan pendapatan baik dalam perekonomian dua sektor, tiga dan empat sektor akan dibahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh rumahtangga atas barang-barang akhir dan jasa-jasa dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. oleh rumahtangga atas barang-barang akhir dan jasa-jasa dengan tujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada umumnya bahwa sebagian besar dari pendapatan yang diterima masyarakat akan dibelanjakan kembali untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Pengeluaran

Lebih terperinci

PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN

PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN 1 2 Fungsi Ekonomi Utama Pemerintah 1. Meningkatkan efisiensi dengan menciptakan persaingan, mengendalikan eksternalitas dan menyediakan barang publik Pemerintah berperan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan jasa meliputi barang-barang tidak kasat mata, seperti potong. rambut, layanan kesehatan, dan pendidikan (Mankiw, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan jasa meliputi barang-barang tidak kasat mata, seperti potong. rambut, layanan kesehatan, dan pendidikan (Mankiw, 2012). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsumsi (consumption) adalah pembelanjaan rumah tangga untuk barang dan jasa. barang meliputi pembelanjaan rumah tangga untuk barang awet, seperti mobil dan

Lebih terperinci

V. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010

V. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010 65 V. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010 5.1. Gambaran Umum dan Hasil dari Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 Pada bab ini dijelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai khalifah Allah di dunia. Manusia dalam menjalankan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai khalifah Allah di dunia. Manusia dalam menjalankan kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsumsi adalah fitrah manusia yang merupakan sebuah kebutuhan darurat yang tidak dapat di pisahkan dari diri manusia karena konsumsi adalah bagian dari usaha

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PENGANTAR EKONOMI MAKRO AK215105/3

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PENGANTAR EKONOMI MAKRO AK215105/3 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PENGANTAR EKONOMI MAKRO AK215105/3 Hendri Jopanda, SE. M.Si PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA JAKARTA 2016 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER r Fakultas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia.

I. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia. Manusia melakukan kegiatan konsumsi berarti mereka juga melakukan pengeluaran. Pengeluaran untuk

Lebih terperinci

Akhmad Karim Assyifa NIM FISIP IKOM UT. TUGAS 3 Pengantar Ilmu Ekonomi

Akhmad Karim Assyifa NIM FISIP IKOM UT. TUGAS 3 Pengantar Ilmu Ekonomi Akhmad Karim Assyifa NIM 030014935 FISIP IKOM UT TUGAS 3 Pengantar Ilmu Ekonomi RANGKUMAN MODUL 7 PEREKONOMIAN DUA SEKTOR Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor perusahaan

Lebih terperinci

Letak Sebuah Titik :

Letak Sebuah Titik : BAB V FUNGSI Letak Sebuah Titik : Y+ Kuadran II Kuadran I X+ Kuadran III Kuadran IV Fungsi ialah : Suatu bentuk hubungan matematis yg menyatakan hub. Ketergantungan/ fungsional antara satu variabel dengan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERPAJAKAN KESEIMBANGAN UMUM PASAR BARANG DAN PASAR UANG

PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERPAJAKAN KESEIMBANGAN UMUM PASAR BARANG DAN PASAR UANG PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERPAJAKAN KESEIMBANGAN UMUM PASAR BARANG DAN PASAR UANG Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Ekonomi Pengajar : Dany Juhandi, S.P, M.Sc Amelira Haris Nasution, S.P, M.Si Semester : I Pertemuan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FUNGSI LINEAR DALAM EKONOMI

PENGGUNAAN FUNGSI LINEAR DALAM EKONOMI PENGGUNAAN FUNGSI LINEAR DALAM EKONOMI Agar fungsi permintaan dan fungsi penawaran dapat digambarkan grafiknya, maka faktor-faktor selain jumlah yang diminta dan harga barang dianggap tidak berubah selama

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi 2. Pengantar Ekonomi 2. MODEL PEREKONOMIAN MR Alfarabi Istiqlal. Pendahuluan. Model Perekonomian 4/3/2017 A. PEREKONOMIAN DUA SEKTOR

Pengantar Ekonomi 2. Pengantar Ekonomi 2. MODEL PEREKONOMIAN MR Alfarabi Istiqlal. Pendahuluan. Model Perekonomian 4/3/2017 A. PEREKONOMIAN DUA SEKTOR MODEL PEREKONOMIAN MR Alfarabi Istiqlal Pendahuluan Terbagi menjadi 3: a. Model Perekonomian dua sektor b. Model Perekonomian tiga sektor c. Model Perekonomian empat sektor 2 A. PEREKONOMIAN DUA SEKTOR

Lebih terperinci

Penggunaan Fungsi dalam Ekonomi

Penggunaan Fungsi dalam Ekonomi Modul 4 Penggunaan Fungsi dalam Ekonomi M PENDAHULUAN Drs. Wahyu Widayat, M.Ec atematika adalah suatu alat untuk menyederhanakan penyajian dan pemahaman suatu masalah. Dengan menggunakan bahasa matematika,

Lebih terperinci

I. ILMU EKONOMI. Apakah Ilmu Ekonomi Itu?

I. ILMU EKONOMI. Apakah Ilmu Ekonomi Itu? I. ILMU EKONOMI Apakah Ilmu Ekonomi Itu? Di dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kita selalu berpikir untuk membeli barang-barang yang sangat kita butuhkan. Jika masih ada sisa mungkin kita bisa membeli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang memiliki spesialisasi yang tinggi. Hal ini berarti tidak ada seorangpun yang mampu memproduksi semua apa yang dikonsumsinya

Lebih terperinci

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si. Arus Lingkar Kegiatan Ekonomi Dua Sektor Arus Lingkar Kegiatan Ekonomi Tiga Sektor Arus Lingkar Kegiatan Ekonomi Empat Sektor Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si. Arus Lingkar Kegiatan Ekonomi Arus lingkar

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN DALAM PEREKONOMIAN TERTUTUP

KESEIMBANGAN DALAM PEREKONOMIAN TERTUTUP Pokok Bahasan 5 KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL Dosen Peng ngampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Guru Besar Universitas Riau KESEIMBANGAN DALAM PEREKONOMIAN TERTUTUP Keseimbangan perekonomian negara

Lebih terperinci

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI MASALAH POKOK ILMU EKONOMI Dalam kehidupan sehari-hari individu, perusahaan dan masyarakat menghadapi persoalan bersifat ekonomi-à bagaimana membuat keputusan tentang cara yang terbaik melakukan kegiatan

Lebih terperinci

Xpedia Ekonomi. Makroekonomi

Xpedia Ekonomi. Makroekonomi Xpedia Ekonomi Makroekonomi Doc. Name: XPEKO0399 Doc. Version : 2012-08 halaman 1 01. Pengangguran friksional / frictional unemployment ialah... (A) diasosiasikan dengan penurunan umum di dalam ekonomi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEORI EKONOMI 2 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEORI EKONOMI 2 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEORI EKONOMI 2 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN Minggu Pokok Bahasan dan TIU ke 1 Pasar komoditi dan kurva IS Menjelaskan bagaimana perubahan variabel aggregatif

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP ) SEKO H NO MI KO LA SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP ) GGI ILMU TIN E SERANG Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Program Studi Kredit Semester Semester PENGANTAR EKONOMI MAKRO EK12.B110 MANAJEMEN 3 SKS II (DUA) Buku

Lebih terperinci

Malang Study Club. Latihan Ekonomi SMA XII IPS

Malang Study Club. Latihan Ekonomi SMA XII IPS 1. Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan cara berikut ini: (1) Membuka lokasi baru/cabang. (2) Meningkatkan kualitas SDM. (3) Menambah mesin-mesin baru. (4) Penataan posisi peralatan dan petugas

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis 3.1.1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Berbagai model pertumbuhan ekonomi telah banyak dikemukakan oleh para ahli ekonomi. Teori pertumbuhan yang dikembangkan dimaksudkan

Lebih terperinci

Modul ke: Pendahuluan. Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS. Cecep W. Program Studi. S-1 Manajemen.

Modul ke: Pendahuluan. Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS. Cecep W. Program Studi. S-1 Manajemen. Modul ke: Pendahuluan Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS Cecep W Program Studi S-1 Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi 1 Kontrak Perkuliahan Tujuan Ruang Lingkup Mengapa orang perlu mempelajari Ilmu Ekonomi?

Lebih terperinci

Tri Wahyu R *) Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro

Tri Wahyu R *) Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro JEKT Tri Wahyu R *) Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro ABSTRAK dan rehabilitasi (1967-1972), zaman keemasan minyak (1973-1982), periode guncangan

Lebih terperinci

BAB V KESEIMBANGAN PASAR BARANG dan PASAR UANG ( Analisis IS LM )

BAB V KESEIMBANGAN PASAR BARANG dan PASAR UANG ( Analisis IS LM ) BAB V KESEIMBANGAN PASAR BARANG dan PASAR UANG ( Analisis IS LM ) Setelah mempelajari mengenai pendapatan nasional dan memahami sekilas perbedaan pandangan antara ekonom Klasik dan Keynesian, yang masing

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN PASAR BARANG DAN UANG Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Ekonomi : Dany Juhandi, S.P, M.Sc

KESEIMBANGAN PASAR BARANG DAN UANG Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Ekonomi : Dany Juhandi, S.P, M.Sc KESEIMBANGAN PASAR BARANG DAN UANG Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Ekonomi Pengajar Semester : Dany Juhandi, S.P, M.Sc : I Pertemuan : 11 Pokok Bahasan PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERPAJAKAN Amelira Haris Nasution,

Lebih terperinci

KONSUMSI DAN TABUNGAN

KONSUMSI DAN TABUNGAN Minggu ke 4 dan 5 KONSUMSI DAN TABUNGAN ISTIQLALIYAH MUFLIKHATI 8 dan 5 Maret 03 LEARNING OUTCOME Setelah mengikuti topik bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan model konsumsi dan tabungan,

Lebih terperinci