UPT. PUSKESMAS KLUNGKUNG I

dokumen-dokumen yang mirip
PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT

PERENCANAAN KEBUTUHAN OBAT

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MUARA DELANG NOMOR : / / / SK / I / TENTANG PELAYANAN OBAT KEPALA PUSKESMAS MUARA DELANG,

SOP PELAYANAN FARMASI PUSKESMAS SINE PERENCANAAN OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI PUSKESMAS TEGALSARI UPTD PUSKESMAS TEGALSARI Jl. KH syafa at No. 09 Telp (0333) Tegalsari

PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP WATUMALANG NOMOR :.../.../.../2013 TENTANG PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. serta memiliki satu Instalasi gudang farmasi kota (Dinkes Kota Solok, 2014).

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BEJEN NOMOR : TENTANG PERESEPAN, PEMESANAN, DAN PENGELOLAAN OBAT KEPALA PUSKESMAS BEJEN,

DINAS KESEHATAN PUSKESMAS WONOMERTO Jalan Bantaran 853 Patalan Kecamatan Wonomerto, Telp. (0335) PROBOLINGGO 67253

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya5.

TAHUN UPT PUSKESMAS PABUARAN Jl P.SUTAJAYA NO 129 LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN OBAT

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan oleh pemerintah dan / atau masyarakat (UU No.36, 2009).

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CIBALIUNG JL. Raya Cimanggu- Cibaliung Km. 10 Desa Sukajadi Kab. Pandeglang Pos, 42285

EVALUASI KESESUAIAN PENGELOLAAN OBAT PADA PUSKESMAS DENGAN STANDAR PENGELOLAAN OBAT YANG ADA DI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2009 SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Data hasil wawancara mengenai perencanaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Pohuwato HASIL WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penyimpanan Obat. Standar penyimpanan obat yang sering di gunakan adalah sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengambilan data ini di lakukan mulai tanggal 6 Januari 2012 sampai 20

BAB 3 KERANGKA PIKIR

KEBIJAKAN PEMESANAN OBAT, PENCATATAN OBAT

PUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PENANGGUNG JAWAB FARMAKMIN INSTRUMEN PENELITIAN MANAJEMEN PENYIMPANAN OBAT DI PUSKESMAS KECAMATAN JAGAKARSA TAHUN 2008

1. Apakah puskesmas telah memiliki tenaga Apoteker? 2. Apakah Puskesmas juga memiliki tenaga teknisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

Peresepan,Pemesanan dan pengelolaan Obat SPO Nomor : Terbit ke : 1 No.Revisi : 0 Tgl.Diberlaku : Halaman : 1-3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa data primer yang diperoleh melalui kuesioner dan wawancara bulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengelolaan Sediaan Farmasi di Rumah Sakit. seleksi (selection), perencanaan dan pengadaan (procurement), distribusi

BAB I PENDAHULUAN. 32 Puskesmas induk yang berada di seluruh Kabupaten Tulungagung.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seperti contohnya pada puskesmas, dimana pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Puskesmas menurut Permenkes No. 75 tahun 2014 adalah fasilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas merupakan unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan yang

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS KESEHATAN UPT KESEHATAN MASYARAKAT SE-KABUPATEN GIANYAR

KERANGKA ACUAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS CILEDUG

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif melalui observasi dan wawancara mengenai penyimpanan

TUJUAN. a. Meningkatkan mutu Pelayanan Kefarmasian. b. Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian; dan

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan bagian dari pembangunan nasional dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang II. Tujuan A Umum B. Khusus III. Ruang lingkup

Perencanaan. Pengadaan. Penggunaan. Dukungan Manajemen

PENGELOLAAN OBAT DAN ADMINISTRASI APOTEK. Heru Sasongko, S.Farm.,Apt.

IMPLEMENTASI SISTEM PENYIMPANAN OBAT DI PUSKESMAS RAWAT INAP SIDOMULYO KOTAMADYA PEKANBARU

BAB 11: PERBEKALAN FARMASI

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR FARMASI UPTD PUSKESMAS LADJA

SOP PEMESANAN OBAT. Prosedur SOP Penerimaan Barang Dari PBF

Assalamualaikum Warokhmatullahi Wabarokatuh

25/3/2016. Citraningsih Yuniarti RSUD KOTA YOGYAKARTA 2016

PENGALAMAN DAN TANTANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mewujudkan tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. secara ekonomi. Instalasi farmasi rumah sakit adalah satu-satunya unit di rumah

DWI UTAMI NUGRAHANI NAFTANI CHANDRA DINI AISYAH RIZQI MUFIDAH MUTIA FARIDA A.

BAB IV ANALISIS DATA DAN RANCANGAN PROSEDUR PENGELOLAAN OBAT/ALAT KESEHATAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MYRIA PALEMBANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KURUN KECAMATAN KURUN Jl. TAMANGGUNG PANJI No. 18 (0537) 31026, KUALA KURUN 74511

PELAYANAN PRIMA DI PUSKESMAS

KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE KEGIATAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN TA. 2017

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SOP Pelayanan Farmasi Tentang Perencanaan dan Pemesanan Obat-obat High Alert

Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB)

KERANGKA ACUAN KERJA UNIT OBAT

Pharmaceutical barrier in preventing counterfeit medicines in hospitals. Hadi Sumarsono, S. Farm., Apt.

BAB I PENGELOLAAN ADMINISTRASI PERGUDANGAN FARMASI

PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obatadalah sediaan atau paduan yang siap digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. baik, efektif dan efisien. Tujuan pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan adalah

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. 1 Rumah sakit Permata Medika adalah rumah sakit tipe C di

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek. dalam rangka keselamatan pasien (patient safety) (Menkes, RI., 2014).

STUDI PENGELOLAAN OBAT SEBELUM DAN SESUDAH JKN DI PUSKESMAS JETIS KOTA YOGYAKARTA

nasional. Dalam Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 dinyatakan bahwa

2015, No.74 2 Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 T

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER PEMERINTAHAN

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN OBAT DI PUSKESMAS UNTUK MENGOPTIMALKAN LAYANAN KEPADA MASYARAKAT

Tugas pokok pengelolaan perbekalan farmasi :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berfungsi untuk menyimpan bahan baku, bahan kemas, dan obat jadi yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen adalah suatu proses tahapan kegiatan yang terdiri atas

Stabat dalam rangka pembinaan Puskesmas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pusat Kesehatan Masyarakat yang disingkat puskesmas adalah unit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Permenkes Nomor 3 tahun 2015 PEREDARAN, PENYIMPANAN, PEMUSNAHAN, DAN PELAPORAN

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas memiliki peranan penting dalam pengelolaan obat, terutama dalam aspek perencanaan, pengadaan, pendistribusian, dan

Pengalaman dan Tantangan Manajemen Obat dan Vaksin Puskesmas Di Era JKN

Pembinaan & Pengawasan Serta Peningkatan Mutu Apoteker. PC IAI SURABAYA 25 September 2016

BAB IV ANALISIS 4.1 Metode Pencatatan Persediaan pada PT Bio Farma (Persero) 1. Kegiatan pengadaan bahan baku Bon Permintaan Barang

KUESIONER PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

STUDY ABOUT MANAGEMENT OF THE DRUGS IN LOCAL GOVERNMENT CLINIC OF BURANGA WAKATOBI REGENCY IN 2016

No Kode DAR2/Profesional/582/011/2018 PENDALAMAN MATERI FARMASI MODUL 011: DISTRIBUSI OBAT-OBAT KHUSUS. Dr. NURKHASANAH, M.Si., Apt.

KEGIATAN BELAJAR 2: PENYIMPANAN

WORK PLAN PKP PUSKESMAS Kateg ori 7 LO Aspek Managerial Pengadaan Perbekalan Kefarmasian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2012 di Apotek RSUD Toto

EVALUASI PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN OBAT DI PT. UNGGUL JAYA CIPTA USAHA MANADO

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Salah satu faktor kunci dari keberhasilan suatu bisnis dan merupakan inti

INTISARI. Kata Kunci : penyimpanan, gudang obat, indikator penyimpanan, puskesmas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT

Transkripsi:

PERENCANAAN KEBUTUHAN Proses kegiatan seleksi obat dan bahan medis habis pakai untuk menentukan jenis dan jumlah obat dan bahan medis habis pakai dalam rangka pemenuhan kebutuhan obat dan bahan medis habis pakai di puskesmas 1. Mendapatkan jenis dan jumlah obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan 2. Meningkatkan efisiensi penggunaan obat dan bahan medis habis pakai 3. Meningkatkan penggunaan obat secara rasional 5. Prosedur Menyiapkan Dokumen LPLPO Puskesmas dan Sub Unit Pelayanan Puskesmas 6. Langkah-langkah 1. Mengumpulkan data pemakaian obat dan bahan medis habis pakai (LPLPO) sub unit bulan sebelumnya 2. Menganalisa data pemakaian obat dan bahan medis habis pakai Puskesmas dan Sub Unit bulan sebelumnya 3. Menghitung Stock Optimum per item obat 4. Menghitung perkiraan kebutuhan obat dan bahan medis habis pakai bulan berikutnya 5. Menyesuaikan kebutuhan obat dan bahan medis habis pakai bulan berikutnya dengan sisa stock obat Permintaan = SO Sisa Stock SO = SK + SWK + SWT + SP Keterangan SO : Stock Optimum SK : Stock Kerja SWK : Stock Waktu Kosong SWT : Stock Waktu Tunggu SP : Stock Penyangga Kumpulkan data Analisa data pemakaian LPLPO Puskesmas dan LPLPO Sub Unit Pelayanan Hitung Stock Optimum No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Hitung permintaan PERMINTAAN

Proses kegiatan untuk memenuhi kebutuhan obat dan bahan medis habis pakai di Puskesmas dan Sub Unit Pelayanan Memenuhi kebutuhan obat masing-masing unit pelayanan kesehatan di Puskesmas 5. Prosedur Menyiapkan Dokumen LPLPO Puskesmas dan Sub Unit Pelayanan Puskesmas 6. Langkah-langkah 1. Menentukan jenis obat dan bahan medis habis pakai yang akan diadakan 2. Menentukan jumlah dari masing-masing obat dan bahan medis habis pakai yang akan diadakan 3. Mencatat pada kolom permintaan LPLPO 4. Meminta persetujuan kepada Kepala Puskesmas untuk lembar permintaan obat yang telah dibuat 5. Mengumpulkan LPLPO Puskesmas ke UPT PPK sebelum tanggal 10 setiap bulannya Tentukan Jenis LPLPO Puskesmas dikumpulkan Tentukan paling lambat Jumlah tanggal 10 setiap bulannya Beri keterangan Kosong pada LPLPO apabila terjadi kekosongan obat di Gudang Obat Puskesmas LPLPO Puskesmas dan LPLPO Sub Unit Pelayanan Catat Pada Kolom permintaan No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Minta Persetujuan Kapus Kumpulkan LPLPO ke Gudang Farmasi Kabupaten PENERIMAAN Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di bawahnya Penerimaan obat bertujuan agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan permintaan yang diajukan oleh Puskesmas

5. Prosedur Menyiapkan buku penerimaan obat 6. Langkah-langkah 1. Melakukan pengecekan terhadap obat dan bahan medis habis pakai yang diserahterimakan meliputi: nama obat, kemasan obat, jumlah dan jenis obat, bentuk sediaan obat, waktu kadaluwarsa, kondisi fisik 2. Cocokkan obat dan bahan medis habis pakai yang diserahterimakan dengan dokumen pengiriman (LPLPO) 3. Konfirmasi ke petugas pengirim barang apabila terdapat kekurangan jenis dan jumlah obat, kerusakan obat atau obat yang diterima tidak sesuai dengan dokumen (LPLPO) 4. Tanda tangan pada kolom penerima obat setelah obat yang diterima sesuai dengan dokumen LPLPO 5. Catat obat dan perbekalan yang diterima ke dalam Buku Penerimaan Obat dan memasukkan ke masing masing kartu stock obat Pengepakan Cocokkan obat dan dengan bahan medis dokumen habis pakai penerimaan harus sesuai dengan standar farmasi LPLPO Puskesmas Buku Penerimaan Obat Kartu Stock Obat No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Tanda tangan Cek nama obat, kemasan obat, jumlah dan jenis, dan bentuk sediaan, waktu kadaluwarsa, kondisi fisik PENYIMPANAN Tidak cocok Penyimpanan adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang diterima agar aman terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin Penyimpanan bertujuan agar obat yang tersedia di Unit Pelayanan Kesehatan terjamin mutu dan keamanannya. 5. Prosedur 1. Obat dan bahan medis habis pakai disimpan sesuai standar kefarmasian 2. Obat disimpan dengan sistem FEFO dan FIFO Cocok 6. Langkah-langkah 1. Simpan obat di rak obat berdasarkan bentuk sediaan dan diurutkan secara alfabetis 2. Simpan obat yang membutuhkan suhu rendah(contoh: suppositoria, vaksin, serum, dll) pada lemari es dengan suhu 2-8 C 3. Simpan Obat Narkotika dan Psikotrofika pada lemari khusus Narkotika dan Psikotrofika 4. Simpan cairan pada rak bagian bawah 5. Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas palet 6. Pastikan obat dan bahan medis habis pakai disimpan dalam ruangan dengan suhu dibawah 25C Konfirmasi ke petugas Catat barang datang pada buku penerimaan barang Masukkan ke masing masing kartu stock Psikotrofika dan narkotika Suppo, vaksin, serum Lemari narkotika Urut secara alfabetis Urut berdasarkan Sim dan psikotrofika FIFO FEFOhu

LPLPO Puskesmas Buku Penerimaan Obat Kartu Stock Obat No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai DISTRIBUSI Distribusi/penyaluran adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan Memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis, jumlah dan waktu yang tepat serta mutu terjamin 5. Prosedur 6. Langkah-langkah PERSIAPAN 1. Menyiapkan LPLPO sub unit 2. Menyiapkan sarana pengepakan dan pengiriman yang sesuai 3. Menentukan jumlah dan jenis obat dan bahan medis habis pakai yang diberikan ke masing masing sub unit pelayanan dengan mempertimbangkan permintaan, pemakaian rata-rata per periode, sisa stock, pola penyakit dan jumlah kunjungan masing-masing unit pelayanan 4. Catat pemberian obat dan bahan medis habis pakai dalam LPLPO sub unit dan kartu stock gudang 5. Kemas obat dan bahan medis habis pakai yang akan didistribusikan dalam wadah pengepakan yang sesuai PENGIRIMAN 1. Mengirimkan obat dan bahan medis habis pakai langsung ke sub unit pelayanan dan diterimaoleh penanggung jawab sub unit pelayanan 2. Melakukan pengecekan bersama dengan penanggung jawab sub unit pelayanan terhadap kesesuaian obat yang diserahterimakan dengan dokumen (LPLPO sub unit) 3. Menerima obat rusak atau kadaluarsa dari sub unit 4. Memberikan copy LPLPO sub unit kepada petugas penanggung jawab sub unit pelayanan Cek dokumen dengan obat bersama Distribusi langsung Catat pada kartu stock gudang dan LPLPO sub Unit

Teliti dalam mengecek obat dan Bahan Medis Habis Pakai yang diserahterimakan LPLPO Sub Unit Pelayanan Kartu Stock Gudang Obat No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai PENCATATAN KARTU STOCK Dokumentasi terhadap mutasi obat dan bahan medis habis pakai Untuk menyimpan informasi mutasi obat seperti: 1. Jumlah obat yang diterima 2. Jumlah obat yang keluar 3. Jumlah obat yang masih tersedia 4. Jumlah obat rusak/hilang/daluwarsa 5. Jangka waktu kekosongan obat 4. Referensi Departemen Kesehatan RI, Ditjen Pengawasan Obat dan Makanan, Pedoman Pencatatan Pengolahan, Pelaporan Obat di Puskesmas dan Sub Unit Pelayanan Kesehatan,1994 5. Prosedur 1. Kartu stock digunakan untuk mencatat semua mutasi obat (penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak atau daluwarsa) 2. Setiap kartu stock berisi catatan mutasi untuk satu jenis obat 3. Isi Kartu Stock meliputi : tanggal terjadinya mutasi, nomor dokumen mutasi, nama satuan kerja yang menerima atau mengirimkan, jumlah obat yang diterima, jumlah obat yang dikeluarkan, tanggal kadaluwarsa, sisa stock, no. batch, paraf petugas dan keterangan 4. Kartu stock diganti setiap tahun 5. Kartu stock merupakan dokumen negara yang harus disimpan dan dipelihara dengan tertib 6. Masa simpan kartu stock 5 tahun 6. Langkah-langkah 1. Letakkan kartu stock bersama obat yang bersangkutan pada lokasi penyimpanan 2. Pencatatan dilakukan secara rutin 3. Setiap terjadi mutasi obat langsung dicatat di dalam kartu stock 4. Setiap ditemukan obat rusak/daluwarsa langsung dicatat di kartu stock 5. Cek kesesuaian stock fisik dengan kartu stock secara rutin 6. Segera telusuri dokumen terkait apabila terjadi ketidaksesuaian stock fisik dengan kartu stock Mutasi Obat Catat pada kartu stock Cek Stock Fisik setiap kali ada mutasi obat dan bahan medis habis pakai Telusuri apabila ada ketidakcocokan Nama LPLPO Sub Unit Pelayanan Penerima/Nama yang memberikan Jumlah, Waktu ED, No Bacth, Keterangan

Kartu Stock Gudang Obat No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai PENANGANAN OBAT DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI RUSAK ATAU KADALUWARSA Identifikasi, pemisahan, pelaporan dan pemusnahan obat yang sudah tidak layak pakai atau kadaluwarsa Menjaga mutu obat dan bahan medis habis pakai 5. Prosedur 1. Gudang Obat Puskesmas melaporkan obat rusak dan kadaluwarsa kepada Gudang Farmasi Kabupaten 2. Pemusnahan obat dan bahan medis habis pakai yang rusak dan kawaluwarsa dilakukan oleh Gudang Farmasi Kabupaten 6. Langkah-langkah 1. Identifikasi obat yang sudah rusak atau kadaluwarsa 2. Pisahkan obat rusak atau kadaluwarsa dari penyimpanan obat lainya 3. Membuat catatan jenis dan jumlah obat yang rusak atau kadaluwarsa 4. Mengirim kembali obat yang rusak atau kadaluwarsa ke Gudang Farmasi Kabupaten disertai Berita Acara Penyerahan Obat Identifikasi obat Pisahkan dar penyimpanan Kartu Stock Gudang Obat Catat jenis dan BAP Serah Terima Barang No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal jumlah Mulai Kirim Ke Gudang Farmasi Kabupaten Buat BAP Serah Terima Barang SOP SUPERVISI SUB UNIT PELAYANAN

No Revisi : Supervisi adalah proses pengamatan secara terencana oleh petugas pengelola obat Puskesmas terhadap pelaksanaan pengelolaan obat oleh petugas sub unit pelayanan 1. Menjaga agar semua pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan sesuai dengan pedoman yang disepakati bersama 2. Meningkatkan mutu pengelolaan dan pelayanan obat di sub unit pelayanan 5. Prosedur Supervisi dilakukan untuk memastikan pengelolaan obat di Puskesmas Pembantu sudah sesuai dengan pedoman yang disepakati bersama 6. Langkah-langkah 1. Mengecek kelengkapan administrasi obat: a. Buku penerimaan obat b. Buku Register Kunjungan Pasien c. Register Obat Harian d. LPLPO sub unit 2. Mengecek ketepatan pencatatan obat 3. Mencocokan administrasi obat dengan sisa stock fisik obat 4. Mengecek kerapihan dan kebersihan penyimpanan obat 5. Menemukan permasalahan yang ada (potensial atau aktual) 6. Mencarikan solusi permasalahan 7. Berdiskusi dengan petugas Pustu 8. Melakukan intervensi tertentu apabila diperlukan 9. Membuat kesimpulan hasil supervise 10. Melaporkan hasil supervisi kepada Kepala Puskesmas Cek kelengkapan administrasi Cek ketepatan Buku penerimaan obat pencatatan obat Buku Register Kunjungan Pasien Register Obat Harian LPLPO sub unit Cocokkan sisa stock fisik No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Cari permasalahan yang ada Lakukan intervensi Buat kesimpulan Laporkan hasil kepada