PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI REAGENSIA LABORATORIUM DI PUSKESMAS NUSA PENIDA I UPT. PUSKESMAS NUSA PENIDA I SOP No. Dokumen : 61/SOP/Lab-NPI/2016 No. Revisi : 01 Tgl. Terbit : 01 April 2016 Halaman : 1-3 Kepala UPT Puskesmas Nusa Penida I dr. I Ketut Rai Sutapa NIP. 19790401 200604 1 012 1. Pengertian Penyimpanan reagensia adalah suatu tindakan menyimpan bahan reagensia sesuai dengan sifat reagen masing-masing, kedalam suatu tempat yang memenuhi kriteria yang tidak merusak bahan reagensia tersebut. 2. Tujuan Mengetahui cara penyimpanan reagensia di laboratorium Puskesmas nusa penida I 3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas Nusa Penida I No. 133 Tahun 2016 Tentang Pemberlakuan Standar Operasional Prosedur unit Laboratorium UPT. Puskesmas Nusa Penida I 2. SK Kepala Puskesmas Nusa Penida I No. 58 Tahun 2016 Tentang Pelayanan Laboratorium 24 jam UPT. Puskesmas Nusa Penida I 4. Referensi 1. Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas, Departemen Kesehatan RI, Th. 1991 2. Pedoman Penyelenggaraan Praktek Laboratorium, Pus Lab Kes Dep.Kes RI, Jakarta Tahun 1999. 5. Prosedur A. Penerimaan Reagen 1 / 5
1. Petugas memeriksa reagen yang diterima 2. Memeriksa keadaaan kemasan reagen ( masih tersegel/tidak terbuka,tidak rusak/robek) 3. Memeriksa tanggal kadarluarsa 4. Memeriksa keadaan fisik reagen secara visual ( tidak terjadi perubahan warna,adanya endapan,jamur,tau kontaminasi bahan lain) 5. Perhatikan suhu penyimpanan reagen yang akan di simpan selanjutnya. B. Penyimpanan reagensia harus sesuai dengan suhu penyimpanan yang ada pada kit reagensia tersebut. Penyimpanan reagensia dapat di simpan pada suhu ruangan 15 30 0 atau suhu dingin 2 8 0 (lemari pendingin). a) Penyimpanan Reagensia pada suhu ruangan 1. Reagensia disimpan pada tempat yang bersih dan kering yang sudah di sediakan. 2. Penyimpanan reagensia di dalam ruangan harus memperhatikan suhu ruangan tersebut harus sesuai 3. Jangan menyimpan reagensia di dekat sumber panas, seperti di dekat jendala kaca, lampu, sterilisator dll. 4. Jangan menyimpan reagensia pada tempat yang lembab atau dekat dengan air, seperti di bawah pendingin ruangan, dekat kran air, atau bahan bahan yang mengandung air. 5. Penyimpanan reagensia tidak boleh di tumpuk dengan bahan lain yang dapat mengkontaminasi atau mencemari reagensia. b) Tata cara Penyimpanan Reagensia pada lemari pendingin 1. Reagen di simpan pada rak bagian dalam lemari pendingin pastikan suhu sudah sesuai dengan mengecek pengukuran suhu lemari pendingin. 2. Tidak diperbolehkan menyimpan reagensia pada rak daun pintu lemari pendingin karena suhu akan tidak stabil sewaktu membuka lemari pendingin. 3. Tidak diperbolehkan terlalu sering membuka tutup pintu lemari pendingin karena akan mempengaruhi temperature lemari pendingin 2 / 5
4. Jika reagen diperlukan dalam keadaan dingin agar menyiapkan bok pendingin (cool box) untuk penyimpanan reagensia sementara agar tidak sering membuka tutup pintu lemari pendingin. 3 / 5
2. Diagram/ Bagan Alir Reagensia Disimpan pada suhu ruangan Disimpan pada lemari pendingin Pengukuran suhu ruangan harus intensive dan sesuai Pengukuran suhu ruangan harus intensive dan sesuai Reagen harus disimpan jauh dari bahan- bahan yang dapat merusak atau mencemari reagensia. Reagensia disimpan pada rak lemari pendingin tidak boleh pada rak daun lemari, tidak boleh menyimpan bahan-bahan yang berbau tajam atau yang dapat merusak reagensia Pengecekan suhu penyimpanan dan keadaan reagensia setiap harinya. 3. Unit Terkait 1. Laboratorium 2. Rawat Jalan 3. Rawat Inap 4. UGD 4 / 5 Segera lakukan penanganan pada sampel darah untuk dilakukan pemeriksaan.
Dibuat oleh Nengah Mahendra Risanu,Amd.AK Koordinator Laboratorium dr.agus Putu Agung,S.Ked Koordinator UKP Disetujui oleh dr. I Ketut Apriantara,S.Ked Wakil Manajemen Mutu 5 / 5