BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas
|
|
- Glenna Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Tuladenggi adalah salah satu Kelurahan dari lima Kelurahan yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas wilayah 0,1800 ha/m2 ( 21% dari luas Kecamatan Dungingi ) dan berpenduduk sebanyak jiwa. (Kelurahan Tuladenggi, 2013) Kelurahan Tuladenggi merupakan salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan Kelurahan Buladu dan Kelurahan Huangobotu. Secara geografis mempunyai luas 0,1800 ha/m2 atau 0,21 persen dari luas Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan Tuladenggi dibagi menjadi 2 Lingkungan, terdiri dari 2 RW ( Rukun Warga ) dan 8 RT ( Rukun Tetangga ). Batas wilayah Kelurahan Tuladenggi, meliputi: 1. Sebelah Utara : Kelurahan Huangobotu Kecamatan Dungingi 2. Sebelah Selatan : Kelurahan Buladu Kota Barat 3. Sebelah timur : Kelurahan Buladu Kecamatan Kota Barat 4. Sebelah Barat : Sungai Bolango Kecamatan Dungingi Kelurahan Tuladenggi terdiri atas dua lingkungan, yaitu:1. Lingkungan satu (I) dan Lingkungan dua (II). Di mana jumlah penduduk Kelurahan Tuladenggi sebanyak jiwa, yang terdiri dari Laki-laki : Orang dan Perempuan : Orang.
2 Tabel 4.1 Distribusi Sumber Air Bersih di Kelurahan Tuladenggi Tahun 2013 NO Sumber air bersih Unit % 1 PDAM ,02 2 Sumur Gali ,4 3 Sumur Suntik 58 15,5 Jumlah (Sumber: Pemerintah Kelurahan Tuladenggi, 2013) Tabel di atas menyatakan bahwa sumber air bersih yang sering di gunakan penduduk Kelurahan Tuladenggi paling banyak berasal dari PDAM sebanyak 112 (30,02%) unit dan paling sedikit berasal dari sumur suntik sebanyak 58 (15,5%) unit. 1.2 Hasil Penelitian Bakteri Coliform Pemeriksaan parameter biologi dilakukan dilaboratorium kesehatan masyarakat dengan pengujian kandungan bakteri Coliform pada air sumur suntik. Total bakteri Coliform di klasifikasikan dalam 2 kategori yakni: memenuhi syarat apabila < 50 MPN/100 ml air dan tidak memenuhi syarat bila > 50 MPN/100 ml air menurut Permenkes No.416/IX/1990, yang dilakukan di Kelurahan Tuladenggi Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Tabel 4.2 Distribusi hasil pemeriksaan kualitas air sumur suntik di lingkungan 1 berdasarkan parameter biologi terhadap kandungan bakteri Coliform Nama Sumur Total bakteri (per 100 ml sampel) Keterangan Sumur Suntik 1 0,3x10 Memenuhi syarat Sumur Suntik 2 2,8x10 Memenuhi syarat Sumur Suntik 3 0,7x10 Memenuhi syarat Sumur Suntik 4 0 Memenuhi syarat Sumur Suntik 5 0 Memenuhi syarat (Sumber: data primer, tahun 2013 )
3 Berdasarkan tabel 4.2 di atas, total bakteri untuk pemeriksaan air sumur suntik di lingkungan 1 berdasarkan parameter mikrobiologi terhadap kandungan bakteri Coliform dapat terlihat bahwa semua sampel memenuhi syarat kesehatan berdasarkan Permenkes No. 416/IX/1990, dengan total bakteri tertinggi berada pada sampel 2 dengan jumlah total bakteri 2,8x10/100 ml. Sedangkan untuk total bakteri yang terendah berada pada sampel 4 dan 5, dimana jumlah total bakterinya 0 atau tidak ditemukan bakteri Coliform. Tabel 4.3 Distribusi hasil pemeriksaan kualitas air sumur suntik di lingkungan 2 berdasarkan parameter biologi terhadap kandungan bakteri Coliform Total Nama Sumur (per 100 ml sampel) Keterangan Sumur Suntik 6 2,4x10 Memenuhi syarat Sumur Suntik 7 0,3x10 Memenuhi syarat Sumur Suntik 8 2,4x10 3 Tidak memenuhi syarat Sumur Suntik 9 9,3x10 Tidak memenuhi syarat Sumur Suntik 10 1,6x10 Memenuhi syarat (sumber: data primer, tahun 2013) Berdasarkan tabel 4.3 di atas, total bakteri untuk pemeriksaan air sumur suntik di lingkungan 2 berdasarkan parameter mikrobiologi terhadap kandungan bakteri Coliform dapat terlihat bahwa 3 sampel memenuhi syarat kesehatan berdasarkan Permenkes No. 416/IX/1990, dengan total bakteri tertinggi berada pada sampel 6 dengan jumlah total bakteri 2,4x10/100 ml. Sedangkan untuk total bakteri yang terendah berada pada sampel 7 dan 10, dimana 2 sampel dari lingkungan 2 tidak memenuhi syarat kesehatan, dengan total bakteri tertinggi berada pada sampel 9 dengan jumlah bakteri 9,3x10/100ml dan sampel 8 dengan jumlah bakteri 2,4x10 3.
4 4.2.3 Total bakteri Escherichia coli Pemeriksaan parameter biologi dilakukan dilaboratorium kesehatan masyarakat dengan pengujian kandungan bakteri Escherichia coli pada air sumur suntik. Total bakteri Escherichia coli pada air bersih tidak boleh melebihi per 100 ml air menurut Permenkes No.416/IX/1990. Tabel 4.4 Distribusi hasil pemeriksaan kualitas air sumur suntik di lingkungan 1 berdasarkan parameter biologi terhadap kandungan bakteri Escherichia coli Nama Sumur Total (per 100 ml sampel) Keterangan Sumur Suntik 1 0 Memenuhi syarat Sumur Suntik 2 0,7x10 Memenuhi syarat Sumur Suntik 3 0,7x10 Memenuhi syarat Sumur Suntik 4 0 Memenuhi syarat Sumur Suntik 5 0 Memenuhi syarat (Sumber: data primer, tahun 2013) Berdasarkan tabel 4.4 di atas, total bakteri untuk pemeriksaan air sumur suntik di lingkungan 1 berdasarkan parameter mikrobiologi terhadap kandungan bakteri Escherichia coli dapat terlihat bahwa semua sampel memenuhi syarat kesehatan berdasarkan Permenkes No. 416/IX/1990. Dengan total bakteri tertinggi berada pada sampel 2 dan 3 dengan jumlah total bakteri 0,7x10/100ml. Sedangkan untuk total bakteri yang terendah berada pada sampel 1, 4 dan 5, dimana jumlah total bakterinya 0 atau tidak ditemukan bakteri Escherichia coli.
5 Tabel 4.5 Distribusi hasil pemeriksaan kualitas air sumur suntik di lingkungan 2 berdasarkan parameter biologi terhadap kandungan bakteri Escherichia coli Nama Sumur Total (per 100 ml sampel) Keterangan Sumur Suntik 6 1,2x10 Memenuhi syarat Sumur Suntik 7 0,3x10 Memenuhi syarat Sumur Suntik 8 2,4x10 3 Memenuhi syarat Sumur Suntik 9 4,3x10 Memenuhi syarat Sumur Suntik 10 2,4x10 Memenuhi syarat (sumber: data primer, tahun 2013) Berdasarkan tabel 4.5 di atas, total bakteri untuk pemeriksaan air sumur suntik di lingkungan 2 berdasarkan parameter mikrobiologi terhadap kandungan bakteri Escherichia coli dapat terlihat bahwa semua sampel memenuhi syarat kesehatan berdasarkan Permenkes No. 416/IX/1990, dengan total bakteri tertinggi berada pada sampel 8 dengan jumlah total bakteri 2,4x10 3 /100 ml. Sedangkan untuk total bakteri yang terendah berada pada sampel 7 dengan jumlah total bakteri 0,3x10//100ml dan 6 dengan jumlah total bakteri1,2x10/100ml. 1.3 Pembahasan Tahap pengambilan sampel air sumur suntik di Kelurahan Tuladenggi peneliti menggunakan botol yang telah disterilkan terlebih dahulu di laboratorium kesehatan masyarakat sebelum pengambilan sampel, setelah disterilkan botol tersebut diletakkan dalam Cool box kemudian dibawa ke lokasi penelitian untuk pengambilan sampel air sumur suntik yang akan diteliti. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kuota sampling, sampel diambil dari lingkungan satu yaitu lima sampel dan diambil dari lingkungan dua yaitu 5 sampel dengan melihat jarak septik tank dengan sumur suntik yang kurang dari 10 meter, sehingga diperoleh total sampel sebanyak 10 sampel.
6 Pada saat pengambilan sampel dilokasi penelitian peneliti mengambil sampel air langsung dari kran di pagi hari pada pukul 6 pagi. Tetapi disamping itu ada beberapa warga yang tidak mengizinkan untuk diambil airnya sebagai sampel karena mereka mengatakan bahwa air sumur suntik telah diuji dan memiliki sertifikat. Namun sebelum melakukan pengambilan sampel air, disiapkan terlebih dahulu botol kaca 150 ml yang telah disterilkan. Setelah pengambilan sampel botol yang telah berisi air yang akan diuji, langsung dibawa ke laboratorium untuk duji apakah air yang ada di Kelurahan Tuladenggi mengandung bakteri Coliform dan bakteri Escherichia coli dengan menggunakan uji penguat dan uji penduga Hasil pengamatan coliform di laboratorium Berdasarkan tabel 4.2 dan 4.3, hasil pemeriksaan bakteri Coliform yang di lakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat universitas negeri Gorontalo menunjukkan bahwa dari 10 sampel air sumur suntik di Kelurahan Tuladenggi Kecamtan Dungingi Kota Gorontalo ditemukan 2 sampel sumur suntik yang tidak memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes No. 416/IX/1990 tentang baku mutu air bersih. Hal ini disebabkan karena sumur suntik telah terkontaminasi dengan feses, dampak yang akan ditimbulkan apabila air sumur suntik yang telah terkontaminasi dengan feses adalah penyakit diare, kolera, tipus, disentri, dan hepatitis. Menurut marsono (2009) semakin jauh jarak sumber pencemar dari sumur gali jumlah total koliform semakin sedikit, dan sebaliknya semakin dekat sumber pencemar dari sumur gali jumlah total Coliform semakin banyak. Hal ini disebabkan karena tanah tersusun atas berbagai jenis material (batu, pasir, tanah
7 liat dan lain-lain) yang akan menyaring atau meng-absorpsi semua material yang melewatinya termasuk bakteri. Bakteri yang terdapat dalam air limbah dengan proses infiltrasi dapat mencapai air tanah dan air sumur. semakin jauh jarak sumber pencemar, perjalanan air limbah yang mengandung bakteri banyak mengalami penyaringan oleh tanah atau material penyusun tanah, dan sebaliknya semakin dekat jarak sumber pencemar, perjalanan air limbah yang mengandung bakteri sedikit mengalami penyaringan sehingga banyak yang masuk ke dalam air sumur Hasil pengamatan Escherichia coli di laboratorium Berdasarkan tabel 4.4 dan 4.5, hasil pemeriksaan bakteri Escherichia coli yang di lakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat universitas negeri Gorontalo menunjukkan bahwa dari 10 sampel air sumur suntik di Kelurahan Tuladenggi Kecamtan Dungingi Kota Gorontalo ditemukan semua sampel sumur suntik mengandung bakteri Escherichia coli tetapi kandungan bakterinya masih memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes No. 416/IX/1990 tentang baku mutu air bersih. Menurut hasil penelitian Boekoesoe di Desa Sosial (2010) dikatakan bahwa: Kandungan Escherichia coli pada air sumur yang di pakai mempunyai peranan besar dalam penularan berbagai penyakit. Menurut Purbowarsito (2011) kehadiran bakteri Escherichia coli memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan manusia, terbukti dengan kualitas air secara bakteriologis tingkatannya ditentukan oleh kehadiran bakteri tersebut.
8 Air tanah seperti sumur suntik dapat tercemar secara bakteriologis melalui perembesan dari jamban. Jamban adalah tempat penampungan kotoran manusia yang mengandung bakteri-bakteri patogen dan merembes hingga mencapai air tanah. Sistem pembuangan sampah/limbah dan unit-unit septic tank menunjukkan sebagai sumber utama pencemaran air sumur suntik di Kelurahan Tuladenggi. Coliform adalah bakteri Gram negatif tidak membentuk spora. Bakteri tersebut hidup di usus manusia dan hewan, sedangkan di air dapat tahan hidup pada suhu 20 o C selama 1 minggu sampai dengan 1 bulan. 1. Sumber Adanya Coliform dalam air adalah berasal dari kontaminasi tinja manusia atau binatang. Bakteri Coliform umumnya terdapat dalam jumlah besar di usus manusia dan binatang berdarah panas. Pada penyediaan air yang tidak diolah, pencemaran tinja terjadi tergantung dari aliran air permukaan atau adanya penyerapan limbah cair rumah tangga ke dalam lapisan tanah. Pada air yang diolah, kontaminasi dapat terjadi karena disinfeksi yang tidak memadai atau tingginya kekeruhan air. 2. Kadar maksimum yang diperbolehkan Idealnya air bersih atau air minum tidak mengandung mikroorganisme patogen apapun, dan juga harus bebas dari bakteri yang memberi indikasi pencemaran tinja. Parameter mikroorganisme adalah Coliform total dan Coliform tinja. Kedua parameter tersebut hanya berupa indikator bagi berbagai mikroba yang dapat berupa parasit (protozoa, metazoa, tungau), bakteri patogen dan virus. Berdasarkan Permenkes. No. 416/Menkes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan
9 Pengawasan Kualitas Air, kadar maksimum yang diperbolehkan pada air bersih, MPN (Most Probable Number) koliform adalah < 50 MPN/100ml. Bakteri Coliform sebagai mikroorganisme Indikator pencemar air dan makanan. Untuk mengetahui jumlah Coliform dalam pemeriksaan kualitas air dapat di gunakan metode MPN (Most Probable Number) dalam metode MPN di gunakan medium cair di dalam tabung reaksi, dimana perhitungan dilakukan berdasarkan jumlah tabung yang positif yang ditumbuhi oleh jasad renik setelah diinkubasi pada suhu tertentu. Jenis bakteri ini berbentuk bulat, gram negatif, tidak berspora serta memfermentasi laktosa dengan menghasilkan asam dan gas apabila di inkubasi pada C. Bakteri ini terdapat sangat banyak pada feses organisme berdarah panas, dapat juga ditemukan di lingkungan perairan dan tanah. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa apabila terdapat bakteri coliform pada badan air maka badan air tersebut sudah tercemar oleh feses. Jenis sumber pencemar yang berada di daerah penelitian meliputi: jamban/ septic tank, kandang ternak, dan Saluran Pembuangan air limbah (spal). Selain adanya sumber pencemar faktor lain yang berpengaruh terhadap kualitas secara bakteriologis yaitu: jarak sumber pencemar, jumlah sumber pencemar disekitar sumber air, arah aliran air tanah, perilaku pemakai sumber air, iklim, jenis tanah, jumlah pemakai sumber air, kedalaman permukaan air tanah. Iklim yang dimaksudkan disini adalah musim kemarau dan penghujan. Musim ini akan berpengaruh terhadap kelembaban dan temperature udara. Pada musim penghujan suhu udara lebih rendah sedang kelembabannya lebih tinggi dibandingkan dengan
10 musim kemarau. Suhu dan kelembaban merupakan faktor penting untuk tumbuh dan berkembangbiak mikoorganisme. Pada musim penghujan, suhu dan kelembaban mendukung untuk tumbuh dan berkembangbiak mikroorganisme, selain itu faktor yang penting adalah tersedianya air sebagai media untuk berkembangbiak. Air hujan mengalir dipermukaan tanah dapat menyebarkan bakteri Coliform yang ada dipermukaan tanah. Meresapnya air hujan ke dalam lapisan tanah mempengaruhi bergeraknya bakteri Coliform didalam lapisan tanah. Semakin banyak air hujan yang meresap ke dalam lapisan tanah semakin besar kemungkinan terjadinya pencemaran. Pada musim hujan tingkat Escherichia Coli meningkat hingga 700 koloni per 100 ml sampel air dibandingkan dengan musim kemarau karena kemungkinan kontaminasi air sumur dengan limpahan septic tank. Pada pemeriksaan bakteriologis terhadap air untuk menentukan aman tadaknya air tersebut untuk di minum seringkali di gunakan organisme indikator dan bakteri Escherichia coli yang sering digunakan sebagai organisme indikator di Indonesia (Purbowarsito, 2011). Apabila organisme ini berada pada air sumur suntik dan jumlahnya melebihi nilai ambang batas maksimum maka akan dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi yang mengkonsumsi air tersebut seperti terjadinya penyakit diare dan kolera serta penyakit kulit yang disebabkan oleh pencemaran air bersih terutama air yang berasal dari dalam tanah seperti sumur suntik.
11
BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tuladenggi Kecamatan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tuladenggi Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo Tahun 2014. Waktu penelitian ini pada bulan Januari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air adalah materi essensial didalam kehidupan. Tidak satupun makhluk hidup di dunia ini yang tidak memerlukan dan tidak mengandung air. Sel hidup, baik tumbuhan maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang paling penting. Air
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang paling penting. Air memegang peranan penting bagi kehidupan manusia karena dapat digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-hari
Lebih terperinciTPA. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah merupakan tempat dimana sampah mencapai tahap terakhir dalam pengelolaannya sejak mulai timbul di
ANALISIS KUALITAS AIR TANAH DI SEKITAR TPA TAMANGAPA DENGAN PARAMETER BIOLOGI Farida Nur Program Studi Teknik Lingkungan Jurusan teknik Sipil, Universitas Hasanuddin ABSTRAK TPA Tamangapa merupakan tempat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah dari provinsi Gorontalo yang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah dari provinsi Gorontalo yang luas wilayahnya 64,79 Km atau sekitar 0,53 % dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sumur kurang dari 0,8 meter dari permukaan tanah didapat hasil sebagai berikut :
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Setelah dilakukan penelitian sampel air bersih sebanyak 20 sarana sumur gali yang jarak sumur dengan jamban kurang dari 10 meter, dinding sumur kurang dari 3 meter,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikarenakan agar mudah mengambil air untuk keperluan sehari-hari. Seiring
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan bagian terpenting bagi kehidupan manusia. Pada zaman dahulu beberapa orang senantiasa mencari tempat tinggal dekat dengan air, dikarenakan agar mudah mengambil
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. di muka bumi. Tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Manusia sebagai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan unsur penting bagi kebutuhan semua makhluk yang ada di muka bumi. Tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Manusia sebagai salah satu makhluk hidup juga
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bohulo. Desa Talumopatu memiliki batas-batas wilayah sebelah Utara berbatasan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Lokasi 1.1.1 Letak Geografis dan Luas Wilayah Desa Talumopatu merupakan salah satu desa yang berada di wilayah kecamatan Mootilango, kabupaten Gorontalo mempunyai
Lebih terperinciUJI KUALITAS AIR SUMUR GALI PADA TOPOGRAFI TANAH MIRING dan TANAH DATAR di LIHAT dari DESA PILOHAYANGA BARAT KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO
Lampiran : Summary UJI KUALITAS AIR SUMUR GALI PADA TOPOGRAFI TANAH MIRING dan TANAH DATAR di LIHAT dari BAKTERI COLIFORM dan ESCHERICHIA coli di DESA PILOHAYANGA BARAT KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO
Lebih terperinciUJI BAKTERIOLOGI AIR ES BATU BALOK DI DAERAH PABELAN. SUKOHARJO DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform
UJI BAKTERIOLOGI AIR ES BATU BALOK DI DAERAH PABELAN SUKOHARJO DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi-segi yang ada pengaruhnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan sendiri. Demikian pula pemecahan masalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persyaratan Biologis Untuk Air Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air 1. Pengertian Air Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Depot Air Minum Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 492/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, Penyelenggara air
Lebih terperinciUJI MPN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR SUMUR BERDASARKAN PERBEDAAN KONSTRUKSI SUMUR DI WILAYAH NAGRAK KABUPATEN CIAMIS
UJI MPN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR SUMUR BERDASARKAN PERBEDAAN KONSTRUKSI SUMUR DI WILAYAH NAGRAK KABUPATEN CIAMIS Anna Yuliana Program Studi S1Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas
Lebih terperinciPENGARUH JARAK TPA DENGAN SUMUR TERHADAP CEMARAN BAKTERI COLIFORM PADA AIR SUMUR DI SEKITAR TPA DEGAYU KOTA PEKALONGAN
PENGARUH JARAK TPA DENGAN SUMUR TERHADAP CEMARAN BAKTERI COLIFORM PADA AIR SUMUR DI SEKITAR TPA DEGAYU KOTA PEKALONGAN Oleh: Mulia Susanti dan Ika Nurasih Akademi Analis Kesehatan Pekalongan, Jawa Tengah
Lebih terperinciPENGARUH JARAK ANTARA SUMUR DENGAN SUNGAI TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR GALI DI DESA TALUMOPATU KECAMATAN MOOTILANGO KABUPATEN GORONTALO
PENGARUH JARAK ANTARA SUMUR DENGAN SUNGAI TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR GALI DI DESA TALUMOPATU KECAMATAN MOOTILANGO KABUPATEN GORONTALO Indra Anggriani Buka, Rany Hiola, Lia Amalia 1 Program Studi Kesehatan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. olahan Teh Poci dilakukan pengulangan pengujian sebanyak 4 kali, dengan
52 BAB V PEMBAHASAN A. Kualitas Mikrobiologi Minuman Olahan Teh Poci Dikecamatan Jekan Raya Palangka Raya Pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada seluruh sampel minuman olahan Teh Poci dilakukan pengulangan
Lebih terperinciANALISIS COLIFORM PADA MINUMAN ES DAWET YANG DIJUAL DI MALIOBORO YOGYAKARTA
ANALISIS COLIFORM PADA MINUMAN ES DAWET YANG DIJUAL DI MALIOBORO YOGYAKARTA Siti Fatimah1, Yuliana Prasetyaningsih2, Meditamaya Fitriani Intan Sari 3 1,2,3 Prodi D3 Analis Kesehatan STIKes Guna Bangsa
Lebih terperinciUJI BAKTERIOLOGI AIR BAKU DAN AIR SIAP KONSUMSI DARI PDAM SURAKARTA DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform
UJI BAKTERIOLOGI AIR BAKU DAN AIR SIAP KONSUMSI DARI PDAM SURAKARTA DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai derajat Sarjana SI Program Studi Biologi
Lebih terperinciRepository.Unimus.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya air merupakan kemampuan kapasitas potensi air yang dapat dimanfaatkan semua makhluk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk manusia dalam menunjang berbagai
Lebih terperinciUJI BAKTERIOLOGIS PADA AIR SUMUR WARGA DI KELURAHAN BATUANG TABA NAN XX KECAMATAN LUBUK BEGALUNG KOTA PADANG. Oleh :
UJI BAKTERIOLOGIS PADA AIR SUMUR WARGA DI KELURAHAN BATUANG TABA NAN XX KECAMATAN LUBUK BEGALUNG KOTA PADANG Oleh : Rina Afrida Kurniawati, Gustina Indriati, Meliya Wati STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut. (1) Selain
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Air dan kesehatan merupakan dua hal yang saling berhubungan. Kualitas air yang dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut. (1) Selain
Lebih terperinciTINGKAT KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR BERSIH DI DESA SOSIAL KECAMATAN PAGUYAMAN KABUPATEN BOALEMO
TINGKAT KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR BERSIH DI DESA SOSIAL KECAMATAN PAGUYAMAN KABUPATEN BOALEMO Lintje Boekoesoe Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo Abstrak: Penelitian
Lebih terperinciUJI KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI BERDASARKAN KONSTRUKSI SUMUR DI DESA DILONIYOHU KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO.
UJI KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI BERDASARKAN KONSTRUKSI SUMUR DI DESA DILONIYOHU KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO. Oleh : Novrianti Kaharu Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas
Lebih terperinciSUMMARY GAMBARAN KUALITAS AIR SUMUR GALI PENDERITA PENYAKIT KULIT DI DESA AYUHULA KECAMATAN BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO
SUMMARY GAMBARAN KUALITAS AIR SUMUR GALI PENDERITA PENYAKIT KULIT DI DESA AYUHULA KECAMATAN BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO Meiko Komendangi NIM 811409156 Program Study Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini. Terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard Km 3 air dengan persentase 97,5%
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan sumber kehidupan pokok untuk semua makhluk hidup tanpa terkecuali, dengan demikian keberadaannya sangat vital dipermukaan bumi ini. Terdapat kira-kira
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS AIR PROGRAM PAMSIMAS DI DESA LOMULI KECAMATAN LEMITO KABUPATEN POHUWATO. Meiske M. Bulongkot, Lintje Boekoesoe, Lia Amalia 1)
ANALISIS KUALITAS AIR PROGRAM PAMSIMAS DI DESA LOMULI KECAMATAN LEMITO KABUPATEN POHUWATO Meiske M. Bulongkot, Lintje Boekoesoe, Lia Amalia 1) meiske.blongkot@gmail.com Program Studi Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan air kita menyangkut dua hal. Pertama, air untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua makhluk hidup memerlukan air, tanpa air tak akan ada kehidupan termasuk manusia. Kebutuhan air
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
KUALITAS BAKTERIOLOGI AIR SUMUR BERSEMEN DI DESA PESISIR KECAMATAN LIKUPANG TIMUR MINAHASA UTARA Elmerilia Tandilangi*, Oksfriani Jufri Sumampouw*, Sri Seprianto Maddusa* *Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Untuk pemenuhan kebutuhan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Untuk pemenuhan kebutuhan ini, manusia/masyarakat memiliki berbagai alternatif antara lain membeli dari perusahaan penyedia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Es batu merupakan bahan pelengkap yang berasal dari air yang dibekukan di dalam lemari pendingin. Pembekuan es batu melalui proses pendinginan air dibawah suhu 0 0 C.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prasarana kesehatan saja, namun juga dipengaruhi faktor ekonomi,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Derajat kesehatan masyarakat Indonesia ditentukan oleh banyak faktor, tidak hanya ditentukan oleh pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana prasarana kesehatan saja,
Lebih terperinciHASRIA ALANG Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA, STKIP-PI Jl. A.P. Pettarani No. 99 B Makassar
Deteksi Coliform Air PDAM di Beberapa Kecamatan Kota Makassar HASRIA ALANG Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA, STKIP-PI Jl. A.P. Pettarani No. 99 B Makassar 90125 email: hasriaalang@yahoo.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan hidup manusia. Faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat diantaranya tingkat ekonomi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persyaratan kesehatan baik persyaratan fisik, kimia, bakteriologis, dan radioaktif.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air memegang peranan penting bagi kehidupan manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad-jasad lain. Air yang kita perlukan adalah air yang memenuhi persyaratan kesehatan baik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air sebagai sumber daya alam, sangat penting dan mutlak diperlukan semua makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Air merupakan unsur utama dalam tumbuhan, tubuh
Lebih terperinciJarak Ideal Septic Tank Dengan Sumber Air Bersih. terkontaminasi dengan air tangki septic oleh bakteri patogen yang dapat mengganggu
Jarak Ideal Septic Tank Dengan Sumber Air Bersih Jarak 10 meter antara tangki septic (septic tank) dan sumur telah menjadi pengetahuan umum dan populer di masyarakat. Alasannya, agar air sumur tidak terkontaminasi
Lebih terperinciKONDISI SUMUR GALI dan KANDUNGAN BAKTERI Escherichia coli PADA AIR SUMUR GALI DI DESA BOKONUSAN KECAMATAN SEMAU KABUPATEN KUPANG TAHUN 2017
KONDISI SUMUR GALI dan KANDUNGAN BAKTERI Escherichia coli PADA AIR SUMUR GALI DI DESA BOKONUSAN KECAMATAN SEMAU KABUPATEN KUPANG TAHUN 2017 Albina Bare Telan 1, Agustina 2, Dison Baok 3 1 Jurusan Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau hambatan, antara lain dalam bentuk pencemaran. Rumus kimia air
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti minum, pertanian, industri,
Lebih terperinciJUMLAH BAKTERI COLIFORM PADA AIR BAKU DAN AIR HASIL PENGOLAHAN PDAM DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI. Oleh. Mega Endahlestari NIM
JUMLAH BAKTERI COLIFORM PADA AIR BAKU DAN AIR HASIL PENGOLAHAN PDAM DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Oleh Mega Endahlestari NIM 022010101079 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2007 JUMLAH BAKTERI COLIFORM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semakin meningkatnya perkembangan sektor industri dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin meningkatnya perkembangan sektor industri dan transportasi, baik industri minyak dan gas bumi, pertanian, industri kimia, industri logam dasar, industri jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air sangat erat hubungannya dengan manusia karena menjadi sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak bahkan menjadi suatu sarana utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumsi air minum sehari-hari. Berkurangnya air bersih disebabkan karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Air digunakan untuk berbagai macam kebutuhan diantaranya minum, mandi, mencuci, dan memasak.
Lebih terperinci*Fakulatas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci: Daerah Pesisir, Sumber Air Bersih, Total Koliform, Most Probable Number
KUALITAS BAKTERIOLOGI SUMBER AIR BERSIH MASYARAKAT PESISIR MINAHASA UTARA (Studi Kasus di Desa Marinsow Kecamatan Likupang Timur) Tiara Eunike Kalalo*, Oksfriani Jufri Sumampouw*, Sri Seprianto Maddusa*
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber air adalah salah satu kekayaan alam yang mutlak dibutuhkan oleh makhluk hidup guna menopang kelangsungan hidupnya dan berguna untuk memelihara kesehatannya. Saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebut molekul. Setiap tetes air yang terkandung di dalamnya bermilyar-milyar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air adalah zat di alam yang dalam kondisi normal di atas permukaan bumi ini berbentuk cair, akan membeku pada suhu di bawah nol derajat celcius dan mendidih pada suhu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tiap tingkatan kehidupan atau untuk tiap bangsa dan negara (Salim, 1986).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air adalah kebutuhan esensi di dalam kehidupan, tidak ada satupun makhluk hidup di bumi ini yang tidak membutuhkan air. Kebutuhan terhadap air untuk keperluan sehari-hari
Lebih terperinciLAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI VIROLOGI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI VIROLOGI Perhitungan Jumlah Bakteri Dengan Metode Most Probable Number (MPN) atau Angka Paling Mungkin (APM) Oleh : Dyah Sukma Rengganingtyas Novi Astuti Novita Ratna
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Coliform adalah bakteri gram negatif berbentuk batang bersifat anaerob
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Coliform Coliform adalah bakteri gram negatif berbentuk batang bersifat anaerob atau fakultatif anaerob, tidak membentuk spora, dan dapat memfermentasi laktosa untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Umum Lokasi Pengolahan Sampel. pada setiap Kelurahan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan
44 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Karakteristik Umum Lokasi Pengolahan Sampel Lokasi pengambilan sampel adalah di Kecamtan Jekan Raya dengan jumlah sampel 7 sampel minuman olahan Teh Poci
Lebih terperinciPantai Kabupaten Bone Bolango. Tahap analisis dari segi bakteriologis. dilaksanakan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo.
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Desa Bilungala Utara Kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango. Tahap analisis dari segi bakteriologis dilaksanakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Air dalam keadaan murni merupakan cairan yang tidak berwarna, tidak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air dalam keadaan murni merupakan cairan yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara, tiga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sebagai kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keamanan pangan, dalam UU RI no 7 tahun 1996 didefinisikan sebagai kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan, khususnya bagi manusia yang selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan mahluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Pengguaan air
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Telaga merupakan salah satu dari 18 Kecamatan yang ada di Kabupaten Gorontalo. Kecamatan ini terletak disebelah timur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air tanah mempunyai peran yang penting bagi kehidupan dan penghidupan rakyat Indonesia, karena fungsinya sebagai salah satu kebutuhan pokok sehari-hari, seperti memasak,
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:
ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI KRAKAT DI KABUPATEN SRAGEN DENGAN INDIKATOR NILAI COLIFORM NON FECAL SETELAH DIBERI PERLAKUAN DENGAN ENCENG GONDOK (Eichhornia crassipes Mart.Solms) SKRIPSI Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 KerangkaPenelitian Tahapan dalam penelitian ini dimulai dari studi literatur hingga penyusunan Laporan Tugas Akhir, dapat dilihat pada Gambar 3.1. Kerangka Penelitian dibawah
Lebih terperinciGAMBARAN KARAKTERISTIK SUMUR WARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA SEMARANG
GAMBARAN KARAKTERISTIK SUMUR WARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA SEMARANG Insani Nashiroh*), M. Sakundarno Adi**), Lintang Dian Saraswati**) *)Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan hidup manusia sehari-harinya berbeda pada setiap tempat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan manusia paling penting. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya. Kebutuhan air untuk keperluan
Lebih terperinciEVALUASI JUMLAH BAKTERI KELOMPOK KOLIFORM PADA SUSU SAPI PERAH DI TPS CIMANGGUNG TANDANGSARI
EVALUASI JUMLAH BAKTERI KELOMPOK KOLIFORM PADA SUSU SAPI PERAH DI TPS CIMANGGUNG TANDANGSARI EULIS TANTI MARLINA, ELLIN HARLIA dan YULI ASTUTI H Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
8 media violet red bile agar (VRB). Sebanyak 1 ml contoh dipindahkan dari pengenceran 10 0 ke dalam larutan 9 ml BPW 0.1% untuk didapatkan pengenceran 10-1. Pengenceran 10-2, 10-3, 10-4, 10-5 dan 10-6
Lebih terperinciFakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Setia BudiALIAN SAMPAH DAN ABSTRAK
PENGARUH JARAK SEPTIC TANK, GALIAN SAMPAH, DAN PEMBUANGAN LIMBAH RUMAH TANGGA TERHADAP NILAI MPN COLIFORM PADA AIR SUMUR GALI DI DESA DAWU KECAMATAN PARON KABUPATEN NGAWI EFFECT OF SEPTIC TANK, QUARRYING
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bila dikonsumsi akan menyebabkan penyakit bawaan makanan atau foodborne
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebersihan makanan dan minuman sangatlah penting karena berkaitan dengan kondisi tubuh manusia. Apabila makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak terjaga kebersihannya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Minum Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum, syarat-syarat air minum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbahaya dalam makanan secara tidak sengaja (Fathonah, 2005). Faktorfaktor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kontaminasi makanan adalah terdapatnya bahan atau organisme berbahaya dalam makanan secara tidak sengaja (Fathonah, 2005). Faktorfaktor penyebab kontaminasi makanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di alam ini tidak dapat berlangsung, baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Tubuh manusia sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air adalah peradaban dan tanpa air kehidupan akan musnah. Perhatikanlah bahwa Tuhan lah yang mempunyai kerajaan. Dia berikan kerajaan kepada orang yang Dia kehendaki
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. air adalah syarat utama bagi terjaminnya kesehatan (Dwidjoseputro, 1978). kuantitas maupun kualitasnya (Entjang, 2000).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan zat yang mutlak bagi setiap makhluk hidup, dan kebersihan air adalah syarat utama bagi terjaminnya kesehatan (Dwidjoseputro, 1978). Untuk semua ini diperlukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undang yang berlaku dan dapat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Bersih 2.1.1 Pengertian Air Bersih Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/XI/2002, terdapat pengertian mengenai Air Bersih yaitu
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR BERSIH PADA SISTEM AIR BERSIH DI DESA LANSA KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2015
ANALISIS KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR BERSIH PADA SISTEM AIR BERSIH DI DESA LANSA KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2015 Yanuardo Boedi Pangestu*, Rahayu H. Akili*, B. H. Ralph Kairupan* *Fakultas
Lebih terperinciRahayu Sri Pujiati *, Dwi Ochta Pebriyanti** ABSTRACT. Keywords: dug well, septic tank, distance, the coliform bacteria
PENGARUH JARAK SUMUR GALI DENGAN SEPTIC TANK TERHADAP KANDUNGAN BAKTERI COLIFORM PADA AIR SUMUR GALI (Studi di Kelurahan Citrodiwangsan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang) The Influence of Distance
Lebih terperinciIdentifikasi Bakteri Escherichia coli (E.coli) Pada Air Galon Reverse Osmosis (RO) dan Non Reverse Osmosis (Non RO)
Jurnal Gradien Vol. 10 No. 1 Januari 2014: 967-971 Identifikasi Bakteri Escherichia coli (E.coli) Pada Air Galon Reverse Osmosis (RO) dan Non Reverse Osmosis (Non RO) Rica Denis Laboratorium Mikrobiologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Kos Smart Center Kota Gorontalo dan
1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian dilakukan di Kos Smart Center Kota Gorontalo dan pengujiannya dilaksanakan di laboratorium. 3.1.2 Waktu
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Barat : berbatasan dengan Sungai Bulango. b. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kelurahan Ipilo
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Berikut ini adalah deskripsi lokasi penelitian yang dilihat atas dua aspek, yaitu Geografi dan Demografi : 1.1.1 Keadaan Geografis Pasar jajan
Lebih terperinciPENENTUAN TINGKAT KELAYAKAN KONSUMSI AIR ES BALOK DAN AIR ES POLAR DI WARUNG MAKAN DI SEKITAR KAMPUS UMS DITINJAU DARI JUMLAH COLIFORM FECAL
PENENTUAN TINGKAT KELAYAKAN KONSUMSI AIR ES BALOK DAN AIR ES POLAR DI WARUNG MAKAN DI SEKITAR KAMPUS UMS DITINJAU DARI JUMLAH COLIFORM FECAL Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperincibahan baku es balok yang aman digunakan dalam pengawetan atau sebagai
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Es digunakan sebagai salah satu metode atau cara pengawetan bahan-bahan makanan, daging, ikan, makanan dalam kaleng, serta digunakan untuk pendingin minuman. Es yang digunakan
Lebih terperinciII. METODELOGI PENELITIAN
II. METODELOGI PENELITIAN 2.1. Metode Pengumpulan Data 2.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Sampel nasi bungkus diambil dari penjual nasi bungkus di wilayah sekitar kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran.
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. oleh makhluk lain misalnya hewan dan tumbuhan. Bagi manusia, air diperlukan untuk
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan. Tanpa air, manusia tidak akan bisa bertahan hidup lama. Selain berguna untuk manusia, air
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan lingkungan merupakan suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimal sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal pula.1
Lebih terperinciKondisi Bakteriologis Air Sumur di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Air Dingin Kota Padang
Kondisi Bakteriologis Air Sumur di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Air Dingin Kota Padang Bacteriological Condition of Ground Well Water at the Landfill of Area Air Dingin in Padang Cici Wulandari *),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sampel air diambil dari air sumur gali yang berada di Kelurahan Nunbaun Sabu Kecamatan Alak Kota Kupang yang selanjutnya sampel air dianalisa di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Diloniyohu Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo, dan untuk pengujian kandungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di DAMIU Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo.
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu Lokasi penelitian berada di DAMIU Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo. Waktu dalam kurun waktu 2 bulan, yang dimulai di awal bulan April dan selesai pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (zat padat, air, atmosfer). Bumi dilingkupi air sebanyak 70% sedangkan sisanya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan salah satu dari ketiga komponen yang membentuk bumi (zat padat, air, atmosfer). Bumi dilingkupi air sebanyak 70% sedangkan sisanya 30% berupa daratan (dilihat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Propinsi Gorontalo terdiri dari 1 Kota dan 5 Kabupaten dalam luas wilayah
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Propinsi Gorontalo terdiri dari 1 Kota dan 5 Kabupaten dalam luas wilayah 12.101,66 km 2 dengan jumlah penduduk 1.044.284 jiwa. Khusus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian deskripsi dengan metode observasi. Penelitian dilakukan dengan melakukan observasi kandungan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. lebih cepat meninggal karena kekurangan air dari pada kekurangan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Pengertian Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih cepat meninggal karena kekurangan air dari pada kekurangan makanan. Di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan/atau kegiatan wajib melakukan pengolahan limbah hasil usaha dan/atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang No.23 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Bab V Pasal 16 ayat 1 menyatakan bahwa Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib
Lebih terperinciStudi Kualitas Air Tanah Dangkal Terhadap Kandungan Bakteri Escherichia Coli
Studi Kualitas Air Tanah Dangkal Terhadap Kandungan Bakteri Escherichia Coli di Wilayah Kelurahan Cisarua Dan Kelurahan Subangjaya Kecamatan Cikole Kota Sukabumi Pramudita Dewi P 1, Emma Yuliani, Riyanto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air sangat penting bagi kehidupan, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Seluruh metabolisme dalam tubuh berlangsung dalam media air. Air didalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air merupakan pelarut yang universal, hampir semua jenis zat dapat larut dalam air.air dalam tubuh manusia berkisar antara 50 70% dari seluruh berat badan.
Lebih terperinciBAB II HASIL PRAKTIKUM. Pengenceran Fanta Aqua Bakso Bakwan
BAB II HASIL PRAKTIKUM A. Hasil Tabel Hasil Pengamatan No Sampel Pengenceran 10-1 10-2 10-3 10-4 1 Fanta - - - - 2 Aqua - - - - 3 Bakso - - - - 4 Bakwan - - - - B. Pembahasan Mikrobiologi merupakan Salah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di 2 (dua) tempat yang berbeda, yaitu : a. Lokasi observasi dan pengambilan 1sampel dilaksanakan
Lebih terperincisebagai vector/ agen penyakit yang ditularkan melalui makanan (food and milk
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah dan kualitas yang baik. Kehidupan tidak akan berlangsung tanpa air.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sumber kehidupan mutlak adalah ketersediaan air dengan jumlah dan kualitas yang baik. Kehidupan tidak akan berlangsung tanpa air. Manusia hidup diatas kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan salah satu sumber daya alam yang penting bagi kehidupan. Air adalah komponen lingkungan hidup yang sangat dibutuhkan bagi kelangsungan hidup manusia dan
Lebih terperinci