ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL (STUDI KASUS SIMPANG EMPAT TAMAN DAYU KABUPATEN PASURUAN) Andi Syaiful Amal Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik - Universitas Muhammadiyah Malang Kontak Person : Andi Syaiful Amal e-mail : andiamal99@yahoo.co.id Abstrak Simpang Taman Dayu merupakan salah satu simpang bersinyal di Kabupaten Pasuruan. Letak simpang yang strategis yakni berada ditengah-tengah jalur Malang Surabaya mengakibatkan volume arus lalu lintas yang melalui simpang ini tinggi, hal ini berpotensi menimbulkan kemacetan, kecelakaan, antrian, kemacetan dan tundaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi karakteristik arus lalu lintas dan kinerja simpang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Hasil kinerja simpang Taman Dayu Pandaan saat ini dapat dilihat dari nilai kapasitas (Pendekat Utara 457 smp/jam, Pendekat Barat 1656 smp/jam, Pendekat Selatan 1384 smp/jam, Pendekat Timur 369 smp/jam), derajat kejenuhan simpang (Pendekat Utara 0,75, Pendekat Barat 0,78, Pendekat Selatan 0,91, Pendekat Timur 0,43), panjang antrian (Pendekat Utara 260,27 m, Pendekat Barat 230,88 m, Pendekat Selatan 317,47 m, Pendekat Timur 33,78 m), jumlah kendaraan terhenti (Pendekat Utara 311,22 smp/jam, Pendekat Barat 1062,72 smp/jam, Pendekat Selatan 1223,17 smp/jam, Pendekat Timur 136 smp/jam) dan tundaan (Pendekat Utara 830,26 detik/smp, Pendekat Barat 215,62 detik/smp, Pendekat Selatan 776,48 detik/smp, Pendekat Timur 128,84 detik/smp). Tundaan rata-rata simpang 354,70, dari ukuran parameter tersebut kinerja simpang menunjukkan tingkat pelayanan E. Kata kunci : Derajat Kejenuhan, Simpang Bersinyal 1. Pendahuluan Permasalahan transportasi yang sering terjadi diantaranya kemacetan lalu lintas dan tertundanya waktu perjalanan. Waktu tempuh kendaraan sebagai salah satu kriteria kinerja pelayanan jalan dan persimpangan. Permasalahan tersebut menjadi indikator dari kualitas aliran dan pengoperasian fasilitas transportasi, karena didalamnya terkait dengan kapasitas, kondisi fisik jalan dan persimpangan, hambatan samping, penggunaan tata guna lahan, dan pemilihan rute perjalanan. Permasalahan tersebut sering dijumpai di beberapa wilayah di Indonesia termasuk di Kabupaten Pasuruan yang merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Pusat pemerintah berlokasi di Bangil, Pasuruan. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya di utara, Kabupaten Probolinggo di Timur, Kabupaten Malang di selatan, Kota Batu di barat daya, serta Kabupaten Mojokerto di barat. Kabupaten ini dikenal sebagai daerah perindustrian, pertanian, dan tujuan wisata yang hal ini banyak menarik minat penduduk kota lain untuk berkunjung ataupun melewati kabupaten ini, sehingga secara tidak langsung menambah padatnya arus lalu lintas di Kabupaten Pasuruan dan diperlukan adanya manajemen lalu lintas yang tepat untuk mengatur kelancaran lalu lintas, khususnya di daerah persimpangan. Simpang Taman Dayu merupakan salah satu simpang bersinyal di Kabupaten Pasuruan, tepat nya berada di Kecamatan Pandaan. Letak simpang yang strategis yakni berada di tengah-tengah jalur Malang - Surabaya dan merupakan jalur akses menuju tempat pariwisata yang banyak, di samping itu juga berbagai aktivitas sehari-hari di sekitar daerah simnpang seperti kegiatan sosial, kerja, dan sekolah akan menimbulkan tingginya volume kendaraan yang melewati ruas persimpangan tersebut, sehingga berpotensi menimbulkan kecelakaan, antrian, kemacetan dan tundaan. Pada kondisi di hari libur (sabtu dan minggu) volume lalu lintas yang melewati simpang ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan sehingga menyebabkan tingkat kepadatan yang cukup SENTRA 2017 II - 1
tinggi, Hal ini diperparah lagi dengan telah beropersinya Tol Gempol - Pandaan yang mengakibatkan berubahnya geometrik simpang yang sebelumnya merupakan simpang tiga menjadi simpang empat, sehingga terjadi perubahan pergerakan arah arus kendaraan yang melewati simpang ini. Perubahan arah arus ini menimbulkan permasalahan yang berakibat antrian yang panjang di persimpangan Taman Dayu. Permasalahan ini mempengaruhi tingkat kinerja simpang sehingga menyebabkan kinerja persimpangan menjadi kurang optimal. Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, perlu dilakukan analisis terhadap karakteristik dan kinerja dari simpang empat bersinyal Taman Dayu Kabupten Pasuruan. 2. Metode Penelitian Dalam proses evaluasi perlu dilakukan analisis yang teliti, semakin rumit permasalahan yang dihadapi semakin kompleks pula analisis yang akan dilakukan. Untuk dapat melakuakan analisis yang baik memerlukan data-data/informasi yang lengkap dan akurat disertai dengan teori/konsep. Ringkasan prosedur analisis adalah sebagai berikut Mulai Studi Literatur Survei Pendahuluan Pengumpulan Data Data Primer a. Data Arus Lalu Lintas b. Data Kondisi Lingkungan Simpang c. Data Waktu Sinyal Lalu Lintas d. Data Geometrik Data Sekunder a. Peta Kabupaten Pasuruan b. Fungsi dan Kelas Jalan c. Data Jumlah Penduduk Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal Ya Analisa Perbaikan Kinerja Simpang Bersinyal DS 0,8 Tidak Analisa Kinerja Simpang Bersinyal Dalam Lima Tahun Mendatang Kesimpulan II- 2 SENTRA 2017 Selesai Gambar 1 Diagram Alur Penelitian Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan pada salah satu simpang empat bersinyal di Kabupaten Pasuruan. Tepatnya berada di simpang empat bersinyal Taman Dayu Pandaan. Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam peneltitian ini dibedakan atas data primer dan data sekunder. Data Primer Data primer yang dibutuhkan adalah data geometrik simpang, arus lalu lintas di persimpangan, waktu signal dan kondisi lingkungan.
Data Arus Lalu Lintas Data arus lalu lintas diambil dengan melakukan survei pada jam-jam sibuk di tiap-tiap lengan persimpangan guna mendapatkan data yang akurat dan dilakukan dalam periode waktu interval per 15 menit selama 2 jam pada hari senin, kamis, sabtu dan minggu. Adapun jam-jam pelaksanaan survei yaitu : Pagi hari antara pukul 06.00 WIB sampai dengan 08.00 WIB Siang hari antara pukul 12.00 WIB sampai dengan 14.00 WIB Sore hari antara pukul 16.00 WIB sampai dengan 18.00 WIB Data Kondisi Lingkungan Data kondisi lingkungan persimpangan diambil berdasarkan hasil survei tentang gambaran kondisi tipe lingkungan jalan pada setiap lengan simpang, serta hambatan samping yang terjadi di sekitar simpang Taman Dayu. Survey Waktu Signal Survey ini dimaksudkan untuk mengetahui waktu sinyal. Data yang diambil yaitu waktu lampu merah, hijau dan kuning dilakukan berulang selama 4 hari pada jam-jam puncak pagi, siang, dan sore untuk pengoperasian sinyal yang ada pada persimpangan Taman Dayu Data Geometrik Data geometrik persimpangan taman dayu diperoleh dari hasil survei yang meliputi pengukuran lebar lajur lalu lintas, lebar bahu, lebar median. Data Sekunder Data sekunder yang diperoleh adalah sebagai berikut : Peta Kabupaten Pasuruan Fungsi dan kelas jalan Data Jumlah penduduk Data tersebut diperoleh dari Dinas Perhubungan, Dinas Bina Marga Kabupaten Pasuruan dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pasuruan. Tahap Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal Evaluasi kinerja simpang dilakukan untuk mengetahui tingkat kinerja simpang Taman Dayu Pasuruan pada kondisi saat ini, yaitu dengan melakukan perhitungan seberapa besar derajat kejenuhan pada simpang tersebut. Dengan mengacu pada metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 yang diterbitkan oleh Direktorat Jendral Bina Marga Volume (Q), kecepatan (V), kerapatan arus lalu lintas (D) Analisa Perbaikan Kinerja Simpang Analisa perbaikan dilakukan apabila hasil evaluasi kinerja simpang bersinyal pada kondisi eksisting melebihi batas toleransi DS 0,8 yaitu dengan melakukan pengaturan waktu siklus dan merubah fase sinyal yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja simpang bersinyal. 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan Gambaran Umum Lokasi penelitian ini dilaksanakan di persimpangan Taman Dayu yang merupakan status jalan nasional dengan fungsi arteri primer. Persimpangan jalan ini tepat berada di Jalan Malang Surabaya, Jalan R.A. Kartini, Jalan By Pass Pandaan, dan Jalan Tol Gempol Pandaan yang sangat ramai pada jam-jam puncak. Geometrik dan Kondisi Ruas Jalan Data kondisi geometrik simpang Taman Dayu disajikan pada Tabel 1 Arus Lalu Lintas Jam puncak arus lalu lintas pada simpang Taman Dayu Pandaan, terjadi pada Hari Minggu, jam 16.30 17.30 WIB dengan volume total 7569 kend/jam. setiap jenis kendaraan pada masing-masing pendekatan dikalikan dengan nilai ekivalen mobil penumpang sehingga didapat nilai arus lalu lintas dalam satuan smp/jam sebesar 4430 smp/jam. Disajikan pada Tabel 2. SENTRA 2017 II - 3
Tabel 1 Kondisi Lingkungan Simpang Taman Dayu Pandaan Jl. Tol Jl. By Pass Jl. Malang - Lengan Jl. R.A Kartini Gempol Pandaan Surabaya Persimpangan (Utara) Pandaan (Barat) (Selatan) (Timur) Tipe Lingkungan Komersial Komersial Komersial Komersial Hambatan Samping Rendah Rendah Tinggi Rendah Median Tidak Ya Ya Ya Lebar Pendekat WA 7,30 7,30 8.50 9,50 (m) Lebar Masuk, 6,00 6,00 6,00 6,50 Wmasuk (m) Lebar Wkeluar (m) Keluar, Lebar Belok Kiri Langsung WLTOR (m) Sumber : Hasil Survey 8,50 11,00 7,30 7,30 1,30 1,30 2,50 3,00 Tabel 2 Arus Lalu Lintas Simpang Taman Dayu Pandaan Pada Kondisi Eksisting (smp/jam) jam 16.30 17.30 (smp/jam) Total Lengan Pergerakan LV MC HV Persimpangan smp/jam emp 1,0 0,2 1,3 LT 21 0 14 39 Jl. R.A. Kartini ST 154 101 17 292 (Utara) RT 12 11 12 41 342 Jl. By Pass LT 32 16 36 85 Pandaan ST 98 0 34 132 1296 (Barat) RT 639 240 200 1079 Jl. Malang LT 550 232 142 924 Surabaya ST 383 229 27 640 2185 (Selatan) RT 546 0 75 621 Jl. Tol Gempol LT 316 0 131 447 Pandaan ST 46 0 56 102 608 (Timur) RT 31 0 27 58 TOTAL 4430 Sumber : Hasil Survey Operasional Lampu Lalu Lintas Operasional lampu lalu lintas pada simpang bersinyal Taman Dayu dibagi menjadi 4 fase, seperti terlihat pada tabel dibawah ini Tabel 3 Waktu Siklus Lampu Lalu Lintas Simpang Taman Dayu Pandaan Pada Kondisi Eksisting. Fase Pendekat Waktu Nyala (Detik) Sinyal Hijau Kuning Merah Fase 1 Jl. R.A. Kartini (Utara) 27 3 219 Fase 2 Jl. By Pass Pandaan (Barat) 82 3 164 Fase 3 Jl. Malang - Surabaya ( Selatan) 94 3 149 Fase 4 Jl. Tol Gempol - Pandaan (Timur) 23 3 223 Sumber : Hasil Survey II- 4 SENTRA 2017
Data Penduduk Data jumlah penduduk Kabupaten Pasuruan menurut data dari Badan Pusat Statistik pada tahun 2014, yaitu sebanyak 1.556.700 jiwa, dan prediksi laju pertumbuhan penduduk yakni 1,35 % sehingga pada tahun 2016 jumlah penduduk Kabupaten Pasuruan 1.620.601 jiwa. Evaluasi Kinerja Simpang Kondisi Eksisting a. Arus Jenuh Simpang Adapun perhitungan arus jenuh dasar dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4 Perhitungan Arus Jenuh Dasar Simpang Pende kat Tipe Pend ekat Lebar Efektif (m) W e Nilai Dasar smp/j am hijau S o Arus Jenuh smp/jam hijau Ukuran Kota \F cs Faktor-faktor Penyesuaian Semua tipe pendekat Hambat an Sampin g F SF Kelan daian F G Par kir F P Hanya tipe P Belok Kana n F RT Belok Kiri F LT Nilai disesu aikan smp/ja m hijau U P 7,30 4380 1,00 0,95 1,00 1,00 1,03 0,99 4219 B P 7,30 4380 1,00 0,95 1,00 1,00 1,22 0,99 5028 S P 6,00 3600 1,00 0,93 1,00 1,00 1,06 1,00 3552 T P 6,50 3900 1,00 1,00 1,00 1,00 1,02 1,00 3997 Rasio Arus Jenuh (FR) Rasio arus jenuh (FR) dihitung dengan nilai rasio arus jenuh pada persimpangan dapat dilihat pada tabel berikut ini : S Pendekat S Tabel 5 Tabel Rasio Arus Jenuh (FR) Q Smp/jam Q/S U 4219 342 0,08 0,10 B 5028 1296 0,26 0,32 S 3552 1261 0,35 0,47 T 3997 160 0,04 0,05 Kapasitas dan Derajat Kejenuhan Untuk menghitung kapasitas (C) dan derajat kejenuhan (DS) masing -masing pendekat dapat dilihat pada tabel berikut ini. PR SENTRA 2017 II - 5
Pendekat S Tabel 6 Kapasitas dan Derajat Kejenuhan Q Smp/jam g detik c detik C Smp/jam U 4219 342 27 249 457 0,75 B 5028 1296 82 249 1656 0,78 S 3552 1261 94 249 1384 0,91 T 3997 160 23 249 369 0,43 Jumlah Antrian (NQ) Hasil analisis antrian kendaraan diperoleh berdasarkan 2 kondisi penyebab antrian yaitu: Antrian kendaraan yang tersisa pada fase hijau sebelumnya (NQ1) Antrian kendaraan yang datang selama fase merah (NQ2) Pendekat Q Smp/ja m C Smp/ja m Tabel 7 Jumlah Antrian (NQ) S DS Rasio Hijau Jumalah Kendaraan Antri NQ D max smp GR = g/c NQ 1 smp NQ 2 smp Total NQ smp U 342 457 0,75 0,108 0,98 22,96 23,94 25,14 B 1296 1656 0,78 0,329 1,26 80,91 82,17 84,27 S 1261 1384 0,91 0,390 4,26 90,51 94,77 95,24 T 160 369 0,43 0,092 0,12 10,46 10,58 10,98 Tundaan Kendaraan Tundaan rata-rata tiap pendekat (D) adalah jumlah dari tundaan lalu lintas rata - rata dan tundaan geometrik masing - masing pendekat dapat dilihat pada tabel berikut ini. Pende kat Tabel 8 Nilai Tundaan Kendaraan Tundaan Lalu Lintas DT Det/smp Tundaan Geometrik Det/smp D = DT - DG D x Q Smp/ det U 826,57 3,69 830,26 283948 B 211,43 4,19 215,62 279443 S 772,56 3,92 776,48 979141 T 125,35 3,49 128,84 20614 Strategi Penanganan Simpang Strategi penanganan untuk memperbaiki kinerja simpang dilakukan untuk mengatasi masalah yang terjadi di persimpangan pada saat ini dan masa akan datang. Berdasarkan permasalahan yang ada maka penangan simpang yang dapat dilakukan adalah : II- 6 SENTRA 2017
Analisis Perubahan Waktu Siklus Perubahan waktu siklus dirancang dengan waktu siklus untuk empat fase yaitu 130 detik, dengan pengaturan lampu hijau pada masing masing pendekat. Analisis Perubahan Fase Analisis perubahan fase adalah merubah fase simpang yaitu dari 4 fase menjadi 3 fase, dengan waktu siklus yaitu 110 detik. Kemudian fase simpang direncanakan dengan urutan sebagai berikut : Fase 1 : Untuk Pendekat Utara Fase 2 : Untuk Pendekat Barat dan Timur Fase 3 : Untuk Pendekat Selatan Perbaikan Hambatan Samping Penurunan kinerja persimpangan salah satunya disebabkan oleh tingkat hambatan samping, yang menunjukkan tingkat hambatan samping di sekitar simpang tinggi ini terjadi pada ruas Jalan Malang Surabaya (Pendekat Selatan) sebesar 640,8 bobot kejadian, Upaya perbaikan hambatan samping dilakukan untuk menurunkan tingkat hambatan samping dari hambatan samping tinggi menjadi rendah. Dari hasil pengamatan hambatan samping yang besar yakni keluar masuk nya kendaraan dari Kawasan Taman Dayu yang mengakibatkan terhenti nya arus kendaraan yang mengarah ke Simpang Bersinyal Taman Dayu. Masalah tersebut dapat diatasi dengan menutup akses jalan menggunakan separator pada jam jam puncak agar kendaraan yang akan menyebrang dari atau menuju kawasan Taman Dayu harus memutar balik terlebih dahulu. Sehingga hal tersebut tidak menggangu arus kendaraan yang akan menuju simpang. Pembahasan Beberapa alternatif perbaikan kinerja simpang yang dilakukan untuk mendapatkan kinerja simpang yang lebih baik dari kondisi eksisting. Rekapitulasi hasil analisis kondisi eksisiting dan alternatif perbaikan kinerja simpang disajikan pada Tabel 9. Tabel 9 Rekapitulasi Hasil Analisis Kondisi Eksisting dan Alternatif Perbaikan Kinerja Simpang Kinerja Simpang Taman Dayu Pandaan Tundaan Kondisi Kapasitas (C) Smp/jam Derajat Kejenuhan (DS) Panjang Antrian (QL) Simpang Ratarata Det/smp Kondisi Eksisting Perubahan Waktu Sinyal Perubahan Fase Utara 457 0,75 260,27 Barat 1656 0,78 230,88 Selatan 1384 0,91 317,47 Timur 369 0,43 33,78 Utara 460 0,74 37,21 Barat 1691 0,77 126,88 Selatan 1647 0,77 142,97 Timur 363 0,44 18,22 Utara 516 0,66 30,27 Barat 1899 0,68 101,78 Selatan 1776 0,71 115,27 Timur 444 0,36 15,51 354,70 92,08 37,31 Analisis Kinerja Simpang Dalam 5 Tahun Mendatang Untuk memeperkirakan tingkat kinerja simpang yang terjadi dalam tahun 2022 atau jangka waktu 5 tahun yang akan datang dibutuhkan data laju.pertumbuhan penduduk tiap tahun dan data pertumbuhan volume lalu lintas, yang akan digunakan untuk memprediksi jumlah kendaraan dan jumlah penduduk pada tahun 2022 SENTRA 2017 II - 7
Tabel 10 Analisis Kinerja Simpang Taman Dayu Pandaan Dalam Lima Tahun Yang Akan Datang Tahun Pendekat Tundaan Kapasitas Derajat Panjang Simpang (C) Kejenuhan Antrian Rata-rata Smp/jam (DS) (QL) Det/smp Utara 516 0,71 33,26 2017 Barat 1899 0,72 109,56 Selatan 1776 0,75 124,80 54,70 Timur 444 0,38 16,22 Utara 516 0,77 37,12 2018 Barat 1899 0,77 119,73 89,80 Selatan 1776 0,83 148,13 Timur 444 0,40 16,89 Utara 516 0,82 41,53 2019 Barat 1899 0,81 129,86 148,47 Selatan 1776 0,90 173,10 Timur 444 0,42 17,66 Utara 516 0,89 48,79 2020 Barat 1899 0,86 142,63 342,20 Selatan 1776 0,97 219,23 Timur 444 0,44 18,43 Utara 516 0,95 60,47 2021 Barat 1899 0,91 158,93 1326,55 Selatan 1776 1,05 393,27 Timur 444 0,46 19,29 4. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Dari hasil survey di lapangan dan telah dilakukan analisis dan pembahasan, dapat diambil beberapa kesimpulan anatara lain : 1. Tingkat arus lalu lintas terbesar terjadi pada hari minggu dengan arah pergerakan yaitu Jalan R.A Kartini (Pendekat Utara) 342 smp/jam, Jalan By Pass Pandaan (Pendekat Barat) 1296 smp/jam, Jalan Malang Surabaya (Pendekat Selatan) 2185 smp/jam, dan Jalan Tol Gempol Pandaan (Pendekat Timur) 608 smp/jam. dengan total pergerakan melalui simpang dari jam jam puncak pagi, siang, dan malam. jam puncak Strategi perbaikan yang dilakukan dapat menurunkan derajat kejenuhan yakni perubahan fase. terjadi pada sore hari pada pukul 16.30 17.30 sebesar 4430 smp/jam.. Dari hasil analisis kinerja simpang empat bersinyal Taman Dayu Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan pada kondisi eksisting diperoleh hasil derajat kejenuhan yakni pada pendekat Utara 0,75, Pendekat Barat 0,78, Pendekat Selatan 0,91 dan Pendekat Timur 0,43. Tundaan ratarata simpang 354,70, dari ukuran parameter tersebut kinerja simpang menunjukkan tingkat pelayanan E. 2. Strategi perbaikan yang dilakukan dapat menurunkan derajat kejenuhan yakni perubahan fase. Dari hasil analisis perubahan fase menunjukkan bahwa derajat kejenuhan pada semua pendekat lebih baik dari kondisi eksisting dan alternatif perubahan siklus yaitu sebesar 0,66 (Pendekat Utara), 0,68 (Pendekat Barat), dan 0,71 (Pendekat Selatan), dan 0,36 (Pendekat Timur). Panjang antrian pada perubahan Fase sebesar 30,27 m (Pendekat Utara), 101,78 m (Pendekat Barat), 115,27 m (Pendekat Selatan), dan 15,51 m (Pendekat Timur), tundaan rata-rata sebesar 37,31, yang masuk dalam kategori indeks tingkat pelayanan (ITP) kategori D, Namun hal ini lebih baik dari hasil tundaan rata-rata pada kondisi eksisting yakni E. Namun alternatif ini berpotensi menimbulkan konflik akibat dari gerakan pendekat barat dan timur yang berjalan bersamaan dikarenakan dalam satu fase. Berdasarkan uraian perbaikan kinerja simpang diatas, maka perubahan fase layak dipertimbangkan sebagai pilihan yang terbaik terhadap kinerja simpang bersinyal pada kondisi saat ini. II- 8 SENTRA 2017
3. Dari hasil analisis kinerja simpang bersinyal lima tahun yang akan datang menunjukkan tingkat kinerja simpang pada tahun 2017 sampai dengan 2018 masih normal, dimana derajat kejenuhan (DS) pada masing - masing pendekat masih dibawah batas toleransi yang diizinkan (DS 0,80). Kinerja simpang bersinyal pada tahun 2019 sampai dengan 2022 mengalami peningkatan, dimana derajat kejenuhan (DS) pada masing masing pendekat diatas batas toleransi yang diizinkan (DS 0,80) sedangkan untuk pendekat Timur dibawah batas toleransi yang diizinkan. Saran Disarankan untuk penanganan simpang empat bersinyal Taman Dayu disesuaikan dengan tingkat derajat kejenuhan yang terjadi. Perlu diadakan penelitian selanjutnya tentang kinerja simpang pada lokasi yang lebih banyak lagi agar jaringan jalan maupun hubungan dengan simpang yang lain dapat terkoordinasi dengan baik. Penambahan lebar pendekat pada pendekat Utara, Barat dan Selatan agar meningkatkan kapasitas simpang. Refrensi [1] Undang Undang No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan. [2] Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalulintas Jalan. [3] Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum RI [4] Keputusan Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1996, Tentang Pedoman Teknis Penelenggaraan Angkutan Penumpang Umum di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan Teratur, Departemen Perhubungan Jakarta [5] Ahmad Munawar, 2006, Manajemen Lalu Lintas Perkotaan, Penerbit Beta Offset, Yogyakarta [6] Ahmad Munawar, 2005, Dasar-dasar Teknik Transportasi, Penerbit Beta Offset, Yogyakarta [7] Hobbs, FD, 1979. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas. Edisi Kedua. Terjemahan Ir. Suprapto TM., Msc, dan Ir. Waldijono, 1995. Jogjakarta : Gadjah Mada University Press. [8] Morlock, K. Edward, 1978, Pengantar Teknik Dan Perencanaan Transportasi, Penerbit Erlangga, Jakarta [9] Muslich Zainal A, 2001, Sistem Manajemen Transportasi Kota, Penerbit Medprint Offset, Yogyakarta [10] Suwardjoko Warpani, 2002, Pengelolaan lalu Lintas Dan Angkutan Jalan, Penerbit ITB, Bandung SENTRA 2017 II - 9