Kebijakan Nasional Pendidikan Tinggi Indonesia Menghadapi Revolusi Industri 4.0 Prof. Mohamad Nasir MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Bali, 2 Februari 2018 1
Era Disrupsi Teknologi Revolusi Industri 4.0 Dampaknya bagi Pendidikan Tinggi agar relevan dengan Revolusi Industri 4.0 Image: edit dari http://www.insidehr.com.au/ 2
Tantanga n EKONOMI DIGITAL & Revolusi Industri ke-4 65% PROFESI MASA DEPAN Belum Ditemukan (U.S. Department of Labor) 75 375 Juta TENAGA KERJA GLOBAL BERALIH PROFESI Transisi Tenaga Kerja Global (2030) Sebagian besar perusahaan menggunakan teknologi untuk menjual produk mereka secara online.. The Economist, 2017 Akibat munculnya otomasi/teknologi baru yang menyebabkan perubahan luar biasa di semua disiplin ilmu, ekonomi, dan industri. (McKinsey, 2017) Indonesia perlu meningkatkan kualitas keterampilan tenaga kerja dengan teknologi digital (Parray, ILO, 2017) HYBRID JOBS (The Economist, 2017) Coding Digital Economy --- ICT + Digital Media & Content Big Data / Data Analyst Teknologi digital menyebar di seluruh sektor ekonomi Artificial Intelligence 3
Pemimpin Perguruan Tinggi wajib mendukung inovasi untuk menghadapi perubahan global dan memenuhi kebutuhan sumber daya manusia Indonesia yang kreatif, inovatif dan kompetitif. Joko Widodo, 2017 tribunnews.com Tantanga n PENDIDIKAN TINGGI Abad 21 Era Digital Sistem serta program Pendidikan Tinggi perlu disesuaikan agar relevan dengan Revolusi Industri 4.0., antara lain rekonstruksi kurikulum yang dapat memberikan mahasiswa : 1) keterampilan/kompetensi yang lebih luas dan baru (al. coding, big data, artificial intelligence) 2) menggunakan format baru proses pembelajaran (face to face, blended learning, full online learning) 4
Tantanga n SDM PEMBANGUNAN INDONESIA WEF, 2017 36/137 DAYA SAING INDONESIA 65% PROFESI MASA DEPAN (Marmolejo, World Bank, 2017) (Singapura ke-3, Malaysia ke-23, Thailand ke-32) Belum Ditemukan (U.S. Department of Labor) 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 - Persentase Pendidikan Tenaga Kerja Indonesia, Agustus 2016 & 2017 60,24 60,08 27,52 27,86 12,24 12,06 AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2017 Rendah Menengah Tinggi Pasar kerja di era ekonomi digital membutuhkan kombinasi berbagai skills yang berbeda dengan yang selama ini diberikan oleh sistem pendidikan tinggi (Marmolejo, World Bank, 2017). 5
PENDIDIKAN TINGGI Solusi INDONESIA 79,5% (Times Higher Education, 2017) Biaya Kuliah Semakin Mahal n=448 responden Sumber: Litbang Kompas, 15 Des 17 NEGARA MAJU 1 : 15 1:8 Jepang 1:9 USA Misi Kemristekdikti: Meningkatkan akses, relevansi, dan mutu Pendidikan Tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas. ~5 Juta MAHASISWA RASIO DOSEN:MAHASISWA PTN PTS 4.570 UNIVERSITAS INDONESIA FORLAP DIKTI 277 Ribu DOSEN Eksakta 1:20 Non 1:30 Eksakta 1:30 Non 1:40 Biaya kuliah semakin mahal Jumlah dosen terbatas Jumlah mahasiswa bertambah Solusi: Memanfaatkan TIK untuk peningkatan produktifitas (efektifitas & efisiensi) dengan tetap mempertahankan mutu. Harmonisasi/pengembangan peraturan yang ada. 6
PEMANFAATAN TIK Peluang Untuk Pendidikan Tinggi Sumber: Digital in Southeast Asia in 2017 - We Are Social. 15 Des 17. https://wearesocial.com/special-reports/digital-southeast-asia-2017 Databoks, Katadata Indonesia (News & Research). 15 Des.17. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/08/29/pengguna-ponsel-indonesiamencapai-142-dari-populasi Kemenkominfo. 15 Des 2017. https://www.kominfo.go.id/content/detail/6095/indonesia-raksasa-teknologi-digital-asia/0/sorotan_media Pengguna (Indonesia) Fakta ini harus bisa dimanfaatkan untuk peningkatan mutu dan relevansi pendidikan tinggi. Internet 51% 132,7 Juta Populasi >262 Juta Laptop & PC 39 Juta Penduduk dewasa >183 Juta Ponsel/Smartphone 371,4 Juta 142% Populasi 27% Smart Phone Waktu yang dihabiskan (time spent) akses internet dengan mobile: Indonesia 3,5 jam per/hari; USA 1,9 jam per/hari 7
Solusi Pembelajaran 4.0 BLENDED LEARNING Face to face, Blended dan online learning Biaya kuliah semakin mahal Jumlah dosen terbatas Jumlah mahasiswa bertambah Solusi: Memanfaatkan TIK untuk peningkatan produktifitas (efektifitas & efisiensi) dengan tetap mempertahankan mutu. Harmonisasi/pengembangan peraturan yang ada. 79,5% NEGARA MAJU 1 : 15 1:8 Jepang 1:9 USA (Times Higher Education, 2017) PTN PTS Biaya Kuliah Semakin Mahal n=448 responden Sumber: Litbang Kompas, 15 Des 17 RASIO DOSEN:MAHASISWA INDONESIA Eksakta 1:20 Non 1:30 Eksakta 1:30 Non 1:40 One Professor Thousand Students Seorang dosen didampingi beberapa asisten/instruktur dapat mengajar kelas besar; atau seorang dosen dapat mengajar mata kuliah tertentu ke PT/Prodi tertentu yang kekurangan dosen. 8
Optimalisasi Peran Pendidikan Tinggi: KOMPETENSI DOSEN 4.0 (SDID, 2018) 1. Kompetensi Pendidikan 2. Kompetensi Riset (fundamental dan terapan) 3. Kompetensi komersialisasi hasil penelitian dan inovasi (hilirisasi) 4. Kompetensi dalam era global : mampu berinteraksi dan berkontribusi secara global 5. Kompetensi dalam memprediksi strategi masa depan 6. Kompetensi dalam entrepreneurship 9
Kebijakan PENDIDIKAN PENDIDIKANTINGGI TINGGI Era Digital & Revolusi Industri 4.0 Paradigma Tri Darma Perguruan Tinggi harus diselaraskan dengan era industri 4.0 Mendorong Science and Technology Index menjadi Pemeringkat Global. Meningkatkan kegiatan riset dan publikasi yang relevan dengan tema Industri 4.0. Perguruan Tinggi wajib melaksanakan proses inovasi produk melalui inkubasi dan pembelajaran berbasis industri. Reorientasi Kurikulum Literasi baru [(Coding, big data,humanities (general education)] dikembangkan dan diajarkan. Kegiatan ekstra kurikuler untuk pengembangan kepemimpinan dan bekerja dalam tim agar terus dikembangkan. Entrepreneurship dan internship agar diwajibkan. Format Baru sistem Pembelajaran Dari Face to face mengarah ke Blended dan Online and Distance Learning (ODL) ODL = PJJ (Pendidikan Jarak Jauh) 10
Lingkup & Modus Beban studi dan CP sama dengan tatap muka, alih kredit/ RPL, berbasis TIK, belajar mandiri, kelulusan Pembukaan, Perubahan, Penutupan Prodi, Ijin PJJ, PJJ untuk PT Asing, & diskresi Menteri {MK (sd 50%), Prodi (>50%), alih kredit 40%, modus Tunggal, Ganda, Konsorsium} Capaian dan Penyelenggara an Pembelajaran Penjaminan Mutu: 1. Internal: SPMI 2. Eksternal: akreditasi PJJ (Ketentuan Umum: definisi, tujuan, karakteristik) SDM: 1. Pendidik: dosen & tutor 2. Tenaga kependidikan Rancangan Permen PJJ (PJJ sebagai sistem holistik) Sarpras (PT Induk, wilayah jangkauan, PBJJ, TIK & SIAK) Tata Kelola & Biaya Peserta: 1. Mahasiswa 2. masyarakat Manajemen PJJ di PT penyelenggara dan wilayah jangkauan, kerjasama untuk tempat belajar (PBJJ), komponen Lain-lain: LLDikti, Universitas Terbuka, Masa Berlaku, dan peraturan peralihan
Terima Kasih http://ristekdikti.go.id/ 12