BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki bisnis di bidang jasa berupa penyedia sarana fitness center. Shangri-La

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelian pelumas SHELL HELIX Semarang. Jumlah kuesioner yang di sebar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Data

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Lazada Indonesia merupakan top online retailer di Indonesia. Perusahaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. yang sama untuk obyek atau orang yang berbeda.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Provinsi dan tercatat kedalam Rumah Sakit Tipe D. RS ini telah terdaftar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. adalah keputusan pembelian sepeda motor yamaha (Y)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. jasa BMT SM NU Cabang Kesesi. a. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Variabel dependen, yaitu loyalitas konsumen

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (Rtv) Pekanbaru terhadap 76 orang pelanggan diperoleh hasil penelitian meliputi :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Kudus. Visi Pemerintah Kabupaten Kudus yaitu "Terwujudnya Kudus Yang

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Rincian Pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan

BAB IV METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Shangri-La salon & Fitness Studio merupakan sebuah perusahaan yang memiliki bisnis di bidang jasa berupa penyedia sarana fitness center. Shangri-La salon & Fitness Studio adalah salah satu fitness center dengan standar internasional. Shangri-La Fitness Center didirikan pada tanggal 1 Juni 1989 di Jalan Citarum 66 Semarang, dengan pemilik Siti Hajawati Taruno S. Shangri-La adalah sebuah nama yang berarti paradise, terinspirasi oleh sebuah novel legendaris karangan James Hilton yang berjudul Lost Horizon yang diterbitkan pada tahun 1933. Novel yang menceritakan tentang keindahan alam yang begitu alami di sebuah desa di daerah pegunungan Tibet tersebut memberi inspirasi pada visi dan misi Shangri-La Salon & Fitness Studio yakni dengan membahagiakan pelanggan sehingga tidak hanya memenuhi, melainkan melampaui harapan dari konsumen sendiri, sehingga Shangri-La menjadi pilihan utama pelanggan. Dengan nuansa yang elegan, fasilitas terbaik dan lokasi yang strategis di tengah pusat bisnis di Semarang, Shangri-La Semarang memberi suasana seperti di rumah bagi pelanggan dengan ruangan yang bersih, nyaman dan rapi. Shangri-La Fitness Center juga memberikan fasilitas-fasilitas berupa sauna, whirlpool, tenis meja, boxing, free wifi dan juga salon. 54

55 Profile Shangri-La Salon & Fitness Studio Semarang Nama Jenis Usaha Alamat : Shangri-La Salon & Fitness Studio : Pusat Kebugaran : Jalan Citarum Raya, No 64-66, Semarang, Jawa Tengah Kota/Negara : Semarang 50126 / Indonesia Telp : 024 3540 505 Telp & Fax : 024 355 9935 4.1.1 Deskriptif Objek Penelitian Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota tetap dari Shangri-La Salon & Fitness Studio Semarang. Sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Berikut karakteristik tanggapan responden yang tersaji dalam tabel di bawah ini: Keterangan Tabel 4.1 Jumlah Responden Jumlah Kuesioner yang disebar 100 Kuesioner yang diterima 100 Kuesioner yang tidak lengkap - Tingkat pengembalian 100% Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016 Berdasarkan tabel diatas jumlah keseluruhan kuesioner yang mewakili sebanyak 100 responden.

56 4.1.2 Responden menurut Jenis Kelamin Data karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin pada Tabel 4.2 ini : Tabel 4.2 Responden menurut Jenis Kelamin No Jenis kelamin Frekuensi Persentase 1 Laki-laki 65 65% 2 Perempuan 35 35% Jumlah 100 100% Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 100 responden, responden terbanyak berdasarkan jenis kelamin adalah responden yang berjenis kelamin lakilaki yaitu sebanyak 65 atau 65%, sedangkan jenis kelamin perempuan berjumlah 35 atau 35%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa responden yang merupakan anggota tetap dari Shangri-La Salon & Fitness Studio Semarang didominasi oleh responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 65 orang atau 65% dari keseluruhan sampel. Hal tersebut didasari oleh banyaknya laki-laki pada saat ini yang gemar berolahraga, sehingga dengan begitu penggunaan jasa fitness center sering dilakukan untuk membantu pelanggan untuk memperoleh tubuh yang sehat dan ideal.

57 4.1.3 Responden menurut Usia Data Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.3 Tabel 4.3 Responden menurut Usia Usia(Tahun) Frekuensi (Orang) Presentase 17-23 52 52% 24-29 43 43% 30 5 5% Jumlah 100 100% Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.3 dapat ditunjukkan bahwa dari 100 responden yang peneliti temui, lebih dari separuhnya di dominasi oleh responden berusia kisaran dari 17-23 tahun yaitu sebesar 52%. Selanjutnya responden yang berusia 24-29 tahun yaitu merupakan terbanyak kedua yaitu sebesar 43%. Kemudian yang terendah adalah usia lebih dari 30 tahun yaitu 5%. Jadi, secara umum responden yang merupakan anggota tetap dari Shangri-La Salon & Fitness Studio Semarang yang peneliti temui ini tergolong usia remaja yaitu antara 17-23 tahun sebanyak 52 orang dari keseluruhan sampel. 4.1.4 Responden menurut pekerjaan 4.4 berikut : Data karakteristik responden berdasarkan pekerjaandapat dilihat pada Tabel

58 Tabel 4.4 Responden menurut pekerjaan Pekerjaan Frekuensi (Orang) Presentase Pelajar/Mahasiswa 63 63% Wiraswasta 12 12% Pegawai 25 25% Jumlah 100 100% Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016 Pada tabel 4.4 menunjukkan data bahwa jenis pekerjaan dari anggota tetap dari Shangri-La Salon & Fitness Studio Semarang yang peneliti temui merupakan jenis pekerjaan pelajar dan mahasiswa sebanyak 63 orang atau 63%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pelanggan yang sering menggunakan jasa fitness center ialah dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Mereka kerap berolahraga di fitness center untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan ideal, dibandingkan dengan responden yang berjenis pekerjaan sebagai wiraswasta hanya sebanyak 12 orang atau 12% dan merupakan yang paling sedikit diantara jenis pekerjaan dari responden yang peneliti temui. 4.2 Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji reliabilitas, uji validitas, uji asumsi klasik, dan regresi linier berganda, uji hipotesis dan koefisien determinasi.

59 4.2.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi hasil penelitian ini merupakan analisa terhadap pernyataan responden terhadap variabel motivasi, lokasi, harga, kualitas layanan dan keputusan pemilihan. Dalam penelitian ini akan dilakukan penilaian menggunakan rentang skala. Rentang skala dapat dibuat sebagai berikut (Umar 2013:164) : Skalainterval = nilaimaksimum nilai minimum Level Perhitungan tersebut adalah sebagai berikut : Skala interval = 5 1 5 = 0,8 Standart untuk kategori lima kelas tersebut adalah 1,00 1,80 = Sangat rendah 1,81 2,60 = Rendah 2,61 3,40 = Sedang 3,41 4,20 = Tinggi 4,21 5,00 = Sangat tinggi Hasil analisis pernyataan responden terhadap kuesioner yang digunakan oleh masing masing variabel penelitian dapat dilihat pada tabel tabel berikut : 4.2.1.1 Motivasi (X1) Hasil pernyataan dan perhitungan nilai rata-rata pernyataan responden di setiap item pernyataan variabel motivasi dapat dilihat pada Tabel 4.5;

60 Tabel 4.5 Hasil Pernyataan Responden Terhadap Variabel Motivasi Pernyataan Shangri-La Fitness Center menawarkan kelengkapan peralatan fitness Fasilitas di Shangri-La Fitness Center sesuai dengan kualitas yang ada di Fitness Center Konsumen memiliki rasa bangga setelah berlatih di Shangri- La Fitness Center Konsumen merasa aman dan nyaman pada saat berlatih di Shangri-La Fitness Center Setelah berlatih di Shangri-La Fitness Center konsumen mendapatkan kebutuhan akan kesehatan STS TS N S SS Jumlah Indeks F S F S F S F S F S 0 0 1 2 30 90 44 176 25 125 393 3,93 0 0 0 0 25 75 55 220 20 100 395 3,95 0 0 4 8 25 75 52 208 19 95 386 3,86 0 0 5 10 22 66 51 204 22 110 390 3,9 0 0 1 2 28 84 65 260 6 30 376 3,76 Nilai Rata-rata 3,88 Sumber : Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan setiap indikator sebagai berikut :

61 1. Nilai rata-rata pernyataan responden terhadap motivasi sebesar 3,88 dan termasuk ke dalam kategori tinggi (3,41 4,20). Hal ini dapat diartikan bahwa motivasi konsumen dalam berolahraga di fitness center adalah baik sehingga dari motivasi konsumen yang terus meningkat diharapkan akan meningkatkan keputusan pemilihan. Kondisi tersebut memberikan kesan bahwa anggota fitness center di Shangri-La Semarang setuju akan motivasi mereka dalam berolahraga adalah baik. 2. Berdasarkan indikator Shangri-La Fitness Center menawarkan kelengkapan peralatan fitness memiliki rata-rata skor sebesar 3,93 yang berada pada kategori tinggi. 3. Berdasarkan indikator Fasilitas di Shangri-La Fitness Center sesuai dengan kualitas yang ada di Fitness Center memiliki rata-rata skor sebesar 3,95 yang berada pada kategori tinggi. 4. Berdasarkan indikator Konsumen memiliki rasa bangga setelah berlatih di Shangri-La Fitness Center memiliki rata-rata skor sebesar 3,86 yang berada pada kategori tinggi. 5. Berdasarkan indikator Konsumen merasa aman dan nyaman pada saat berlatih di Shangri-La Fitness Center memiliki rata-rata skor sebesar 3,9 yang berada pada kategori tinggi. 6. Berdasarkan indikator Setelah berlatih di Shangri-La Fitness Center konsumen mendapatkan kebutuhan akan kesehatan memiliki rata-rata skor sebesar 3,76 yang berada pada kategori tinggi.

62 4.2.1.2 Lokasi (X2) Hasil pernyataan dan perhitungan nilai rata rata pernyataan responden di setiap item pernyataan variabel kepuasan pelanggan dapat dilihat pada Tabel 4.6: Pernyataan Shangri-La Fitness Center terletak di daerah yang mudah dijangkau dengan menggunakan transportasi umum Kejelasan Shangri-La Fitness Center pada saat di lihat dari jalan utama Shangri-La Fitness Center berada di daerah yang ramai Tabel 4.6 Hasil Pernyataan Responden Terhadap Variabel Lokasi STS TS N S SS F S F S F S F S F S Jumlah Indeks 0 0 5 10 23 69 45 180 27 135 394 3,94 0 0 3 6 19 57 56 224 22 110 397 3,97 0 0 3 6 19 57 56 224 22 110 405 4,05 Shangri-La Fitness Center berada di lingkugan yang mendukung, karena dekat dengan RSU Pantiwilasa, Bank, dan supermarket Shangri-La Fitness Center berada di lokasi yang jauh dari pesaing sejenis Shangri-La Fitness Center memiliki area parkir yang luas 0 0 1 2 15 45 62 248 22 110 405 4,05 0 0 2 4 18 54 51 204 29 145 407 4,07 0 0 1 2 26 78 57 228 16 80 388 3,88 Nilai Rata-rata 3,97 Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan setiap indikator sebagai berikut :

63 1. Nilai rata-rata pernyataan responden terhadap lokasi sebesar 3,97 termasuk dalam kategori tinggi (3,41 4,20). Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju terhadap keenam indikator tersebut. Dapat dikatakan bahwa lokasi yang startegis diharapkan dapat meningkatkan keputusan pemilihan. 2. Berdasarkan indikator Shangri-La Fitness Center terletak di daerah yang mudah dijangkau dengan menggunakan transportasi umum memiliki rata-rata skor sebesar 3,94 yang berada pada kategori tinggi. 3. Berdasarkan indikator Kejelasan Shangri-La Fitness Center pada saat di lihat dari jalan utama memiliki rata-rata skor sebesar 3,97 yang berada pada kategori tinggi. 4. Berdasarkan indikator Shangri-La Fitness Center berada di daerah yang ramai memiliki rata-rata skor sebesar 4,05 yang berada pada kategori tinggi. 5. Berdasarkan indicator Shangri-La Fitness Center berada di lingkungan yang mendukung, karena dekat dengan RSU Pantiwilasa, Bank, dan supermarket memiliki rata-rata skor sebesar 4,05 yang berada pada kategori tinggi. 6. Berdasarkan indikator Shangri-La Fitness Center berada di lokasi yang jauh dari pesaing sejenis memiliki rata-rata skor sebesar 4,07 yang berada pada kategori tinggi. 7. Berdasarkan indikator Shangri-La Fitness Center memiliki area parkir yang luas memiliki rata-rata skor sebesar 3,88 yang berada pada kategori tinggi.

64 4.2.1.3 Harga (X3) Hasil pernyataan responden dan perhitungan nilai rata-rata pernyataan responden di setiap item pertanyaan variabel harga dapat dilihat tabel 4.7 Pernyataan Harga yang ditawarkan Shangri-La Fitness Center terjangkau untuk konsumen Harga yang ditawarkan Shangri-La Fitness Center sesuai dengan kualitas yang ada di fitness center Harga yang ditawarkan Shangri-La Fitness Center bersaing dengan harga di Fitness Center lainnya Harga yang ditawarkan Shangri-La Fitness Center sesuai dengan manfaat yang didapatkan oleh konsumen Tabel 4.7 Hasil Pernyataan Responden Terhadap Variabel Harga STS 1 TS 2 N 3 S 4 F S F S F S F S F S SS 5 Jumlah Indeks 0 0 1 2 25 75 58 232 16 80 389 3,89 0 0 1 2 21 63 64 256 14 70 391 3,91 0 0 3 6 22 66 59 236 16 80 388 3,88 0 0 2 4 21 63 55 220 22 110 397 3,97 Nilai Rata-rata 3,91 Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan setiap indikator sebagai berikut :

65 1. Nilai rata-rata pernyataan responden terhadap Harga sebesar 3,91 termasuk dalam kategori tinggi (3,41 4,20). Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju terhadap keempat indikator tersebut. Anggota fitness center Shangri-La setuju bahwa jasa Shangri-La fitness center Semarang memiliki variabel harga yang tinggi. Dapat dikatakan bahwa harga dapat mempengaruhi keputuan pemilihan, dengan demikian semakin harga yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan pelanggan diharapkan dapat meningkatkan keputusan pemilihan. 2. Berdasarkan indikator Harga yang ditawarkan Shangri-La Fitness Center terjangkau untuk konsumen memiliki rata-rata skor sebesar 3,89 yang berada pada kategori tinggi. 3. Berdasarkan indikator Harga yang ditawarkan Shangri-La Fitness Center sesuai dengan kualitas yang ada di fitness center memiliki rata-rata skor sebesar 3,91 yang berada pada kategori tinggi. 4. Berdasarkan indikator Harga yang ditawarkan Shangri-La Fitness Center bersaing dengan harga di Fitness Center lainnya memiliki rata-rata skor sebesar 3,88 yang berada pada kategori tinggi. 5. Berdasarkan indikator Harga yang ditawarkan Shangri-La Fitness Center sesuai dengan manfaat yang didapatkan oleh konsumen memiliki rata-rata skor sebesar 3,97 yang berada pada kategori tinggi.

66 4.2.1.4 Kualitas Layanan (X4) Hasil pernyataan responden dan perhitungan nilai rata-rata pernyataan responden di setiap item pertanyaan variabel kualitas layanan dapat dilihat pada tabel 4.8; Tabel 4.8 Hasil Pernyataan Responden Terhadap Variabel Kualitas Layanan Pernyataan STS 1 TS 2 N 3 S 4 SS 5 Jumlah Indeks F S F S F S F S F S Shangri-La Fitness Center memiliki peralatan Fitness yang lengkap dan paket kebugaran 0 0 2 4 22 66 56 224 20 100 394 3,94 yang sesuai dengan kebutuhan konsumen ( Fitness dan Aerobik) Shangri-La Fitness Center memiliki instruktur yang 0 0 1 2 27 81 45 180 27 135 398 3,98 berpengalaman di dalam bidangnya Karyawan di Shangri-La Fitness Center bersedia melayani kebutuhan 0 0 1 2 24 72 63 252 12 60 386 3,86 informasi untuk konsumen Karyawan dan insruktur di Shangri- La Fitness Center sangat ramah dan sopan 0 0 2 4 28 84 57 228 13 65 381 3,81 Shangri-La Fitness Center memberikan layanan untuk 0 0 3 6 16 48 68 272 13 65 391 3,91 kemanan dan kenyaman Nilai Rata-rata 3,9 Sumber: Data primer yang diolah, 2016

67 Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan setiap indikator sebagai berikut : 1. Nilai rata-rata pernyataan responden terhadap kualitas layanan sebesar 3,9 termasuk dalam kategori tinggi (3,41 4,20). Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju terhadap kelima indikator tersebut. Pelanggan setuju bahwa jasa Shangri-La fitness center memiliki kualitas layanan yang tinggi. Dapat dikatakan bahwa kualitas layanan dapat mempengaruhi keputusan pemilihan, dengan semakin baiknya kualitas layanan diharapkan dapat meningkatkan keputusan pemilihan. 2. Berdasarkan indikator Shangri-La Fitness Center memiliki peralatan Fitness yang lengkap dan paket kebugaran yang sesuai dengan kebutuhan konsumen ( Fitness dan Aerobik) memiliki rata-rata skor sebesar 3,94 yang berada pada kategori tinggi. 3. Berdasarkan indikator Shangri-La Fitness Center memiliki instruktur yang berpengalaman di dalam bidangnya memiliki rata-rata skor sebesar 3,98 yang berada pada kategori tinggi. 4. Berdasarkan indikator Karyawan di Shangri-La Fitness Center bersedia melayani kebutuhan informasi untuk konsumen memiliki rata-rata skor sebesar 3,86 yang berada pada kategori tinggi. 5. Berdasarkan indikator Karyawan dan insruktur di Shangri-La Fitness Center sangat ramah dan sopan memiliki rata-rata skor sebesar 3,81 yang berada pada kategori tinggi.

68 6. Berdasarkan indikator Shangri-La Fitness Center memberikan layanan untuk kemanan dan kenyaman memiliki rata-rata skor sebesar 3,91 yang berada pada kategori tinggi. 4.2.1.5 Keputusan Pemilihan (Y) Hasil pernyataan responden dan perhitungan nilai rata-rata pernyataan responden di setiap item pertanyaan variabel keputusan pemilihan dapat dilihat pada tabel 4.9; Tabel 4.9 Hasil Pernyataan Responden Terhadap Variabel Keputusan Pemilihan Pernyataan Saya tertarik dalam memanfaatkan Shangri- La Fitness Center sebagai tempat melatih kebugaran tubuh Saya memiliki motivasi berolahraga di Shangri- La Fitness Center Saya memilih Shangri- La Fitness Center karena fasilitas yang diberikan sesuai dengan kebutuhan saya Saya memilih Shangri- La Fitness Center karena saya mendapatkan manfaat berolahraga Saya memilih Shangri- La Fitness Center karena saya merasa puas pada saat berlatih di Shangi-La Fitness Center STS 1 TS 2 N 3 S 4 F S F S F S F S F S SS 5 Jumlah Indeks 0 0 2 4 15 45 59 236 24 120 405 4,05 0 0 4 8 15 45 61 244 20 100 397 3,97 0 0 2 4 25 75 54 216 19 95 390 3,9 0 0 1 2 26 78 58 232 15 75 387 3,87 0 0 0 0 16 48 65 260 19 95 403 4,03 Nilai Rata-rata 3,96 Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan setiap indikator sebagai berikut :

69 1. Nilai rata-rata pernyataan responden terhadap Keputusan pemilihan sebesar 3,96 termasuk dalam kategori tinggi (3,41 4,20). Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju terhadap kelima indikator tersebut. Pelanggan setuju bahwa jasa Shangri-La fitness center Semarang memiliki keputusan pemilihan yang tinggi. ). Hal ini dapat diartikan bahwa pelanggan akan melakukan transaksi kembali dengan menggunakan jasa Shangri-La fitness center Semarang sehingga dapat meningkatkan keputusan pemilihan pelanggan yang sudah ada dan didukung oleh pelanggan yang tertarik memilih Shangri-La fitness center sebagai tempat melatih kebugaran tubuh, memiliki motivasi berolahraga, fasilitas yang diberikan sesuai, mendapat,manfaat dari berolahraga serta merasa puas setelah berlatih di Shangri-La Semarang yang diharapkan akan meningkatkan keputusan pemilihan. 2. Berdasarkan indikator Saya tertarik dalam memanfaatkan Shangri-La Fitness Center sebagai tempat melatih kebugaran tubuh memiliki rata-rata skor sebesar 4,05 yang berada pada kategori tinggi. 3. Berdasarkan indikator Saya memiliki motivasi berolahraga di Shangri-La Fitness Center memiliki rata-rata skor sebesar 3,97 yang berada pada kategori tinggi. 4. Berdasarkan indikator Saya memilih Shangri-La Fitness Center karena fasilitas yang diberikan sesuai dengan kebutuhan saya memiliki rata-rata skor sebesar 3,9 yang berada pada kategori tinggi.

70 5. Berdasarkan indikator Saya memilih Shangri-La Fitness Center karena saya mendapatkan manfaat berolahraga memiliki rata-rata skor sebesar 3,87 yang berada pada kategori tinggi. 6. Berdasarkan indikator Saya memilih Shangri-La Fitness Center karena saya merasa puas pada saat berlatih di Shangi-La Fitness Center memiliki rata-rata skor sebesar 4,03 yang berada pada kategori tinggi. 4.2.2 Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas digunakan untuk melihat kehandalan atau kepercayaan kuesioner sebagai alat ukur variabel penelitian. Apabila jawaban responden pada setiap kuesioner konsisten dari waktu ke waktu apabila diajukan pertanyaan yang sama maka kuesioner tersebut dinyatakan handal atau dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Cronbach alpha (ɑ), yaitu apabila cronbach alpha (ɑ) variabel > 0,60 maka kuesioner dari variabel tersebut terbukti handal atau dapat dipercaya. Tabel 4.10 Hasil uji reliabilitas Variabel Cronbach s Standar Keterangan alpha (ɑ) Reliabilitas Motivasi 0,813 0,60 Reliabel Lokasi 0,843 0,60 Reliabel Harga 0,724 0,60 Reliabel Kualitas Layanan 0,798 0,60 Reliabel Keputusan Pemilihan 0,826 0,60 Reliabel

71 Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai cronbach s alpha variabel motivasi, lokasi, harga kualitas layanan dan keputusan pemiihan diatas 0,60. Hal ini menunjukan bahwa kuesioner dari masing-masing variabel terbukti handal atau bias dikatakan dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat ukur variabel. 4.2.3 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk melihat valid atau tidaknya suatu kuesioner sebagai alat ukur variabel. Dalam mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner dilakukan dengan melakukan korelasi hasil jawaban responden pada masing-masing pertanyaan di setiap variabel, dimana untuk analisanya menggunakan SPSS, dengan output bernama corrected item correlation. Hasil r hitung ini kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel product moment, yaitu dengan (df = n-2) dimana 100 2 = 98 dan ɑ = 0,05 maka didapat r tabel dua sisi sebesar 0,197. Hasil uji validitas dari setiap pertanyaan kuesioner yang digunakan pada variabel motivasi, lokasi, harga, kualitas layanan dan keputuan pemilihan dapat dilihat pada table 4.11 ;

72 Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Indikator r hitung r tabel Keterangan Motivasi (X 1) X 1.1 0,638 0,197 Valid X 1.2 0,630 0,197 Valid X 1.3 0,613 0,197 Valid X 1.4 0,667 0,197 Valid X 1.5 0,474 0,197 Valid Lokasi (x 2) X 2.1 0,677 0,197 Valid X 2.2 0,571 0,197 Valid X 2.3 0,620 0,197 Valid X 2.4 0,619 0,197 Valid X 2.5 0,642 0,197 Valid X 2.6 0,620 0,197 Valid Harga (x 3) X 3.1 0,479 0,197 Valid X 3.2 0,548 0,197 Valid X 3.3 0,537 0,197 Valid X 3.4 0,491 0,197 Valid Kualitas Layanan (x 4) X 4 1 0,643 0,197 Valid X 4 2 0,648 0,197 Valid X 4 3 0,520 0,197 Valid X 4 4 0,521 0,197 Valid X 4 5 0,570 0,197 Valid Keputusan pemilihan Y 1.1 0,687 0,197 Valid Y 1 2 0,665 0,197 Valid Y 1.3 0,612 0,197 Valid Y 1.4 0,583 0,197 Valid Y 1.5 0,565 0,197 Valid Sumber : Data Primer Diolah, 2016 Berdasarkan dari uji validitas menunjukkan bahwa nilai r hitung lebih besar dibanding nilai r tabel. Dengan hasil ini maka kuesioner yang digunakan oleh motivasi, lokasi, harga, kualitas layanan dan keputusan pemilihan dinyatakan valid sebagai alat ukur variabel.

73 4.2.4 Uji Asumsi Klasik 4.2.4.1 Uji Multikolineritas Suatu variabel menunjukkan gejala multikolinearitas bisa dilihat dari nilai VIF yang tinggi antara variabel variabel independen suatu model regresi.untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF, jika kurang dari 10 maka model terbebas dari multikolinearitas (Imam Ghozali,2009) Tabel 4.12 Uji Multikolineritas Dalam hasil pengujian multikolinierita diatas menunjukkan bahwa nilai VIF dan Tolerance mengindikasikan tidak terdapat multikolinearitas yang serius dimana nilai VIF kurang dari 10 dan nilai Tolerance lebih dari 0,10. 4.2.4.2 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data sampel dalam penelitian telah didistribrusi secara normal, hasil uji normalitas datamenggunakan analisis grafik. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar 4.1 :

74 Gambar 4.1 Grafik normal probability plot Dari Gambar diatas hasil uji normalitas pada grafik normal P-P plot of regression standardizer residual di atas terlihat titik titik berhimpit disekitar garis diagonal dan hal ini menunjukan bahwa residual terdistribusi secara normal. Selain itu dapat pula dilakukan dengan menggunakan Uji Statistik Nonparametik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Hasil output dari pengujian normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov ditampilkan dalam table 4.13 berikut:

75 Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Dari Tabel 4.13 diperoleh nilai 1,228 dengan tingkat signifikansi = 0,098 > 0,05. Artinya variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal. 4.2.4.3 Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah Homoskedastisitas (Ghozali,2009). Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik (Ghozali,2009) : a) Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

76 b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan gambar 4.2 Scatterplot diatas, dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah skala 0 (nol) sumbu Y maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. 4.2.5 Uji Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen (Imam Ghozali, 2009). Dalam penelitian ini variabel motivasi, lokasi, harga dan kualitas layanan digunakan untuk memprediksi seberapa jauh pengaruhnya terhadap variabel keputusan pemilihan yang menggunakan jasa Shangri-La fitness center Semarang.

77 Tabel 4.14 Hasil Uji Regresi Linear Berganda Persamaan linear antara motivasi, lokasi, harga dan kualitas layanan terhadap keputusan pemilihan pengguna jasa Shangri-La fitness center Semarang adalah sebagai berikut: Y = 1,373 + 0,318 X1-0,018 X2 + 0,503 X3 + 0,247 X4 Dimana : a. Konstanta (α) sebesar 1,373, yang berarti apabila motivasi, lokasi, harga dan kualitas layanan tetap atau tidak diubah, maka keputusan pemilihan jasa Shangri-La fitness center Semarang cenderung positif b. Koefisien regresi untuk variabel motivasi adalah positif 0,318. Hal ini dapat diartikan apabila motivasi meningkat maka keputusan pemilihan juga akan meningkat. c. Koefisien regresi untuk variabel lokasi adalah negatif yaitu sebesar -0,018. Hal ini dapat diartikan apabila lokasi fitness center Shangri-La dekat dengan fitness center lainnya maka keputusan pemilihan pelanggan akan mengalami penurunan.

78 d. Koefisien regresi untuk variabel harga adalah positif 0,503. Hal ini dapat diartikan apabila harga yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan pelanggan maka keputusan pemilihan juga akan meningkat. e. Koefisien regresi untuk variabel kualitas layanan adalah positif (0,247). Hal ini dapat diartikan apabila kualitas layanan baik maka keputusan pemilihan juga akan meningkat. 4.2.6 Uji Hipotesis 4.2.6.1 Uji t Hasil uji-t antara motivasi, lokasi, harga dan kualitas layanan terhadap keputusan pemilihan diperoleh hasil seperti pada tabel 4.15 berikut ; Tabel 4.15 Hasil Uji T Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara parsial dengan = 0,05 dan juga penerimaan atau penolakan hipotesa.

79 a. Merumuskan hipotesis 1. H01 : Motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pemiliihan Ha1 : Motivasi berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pemilihan 2. H02 : Lokasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pemilihan Ha2 : Lokasi berpengaruh signifikan terhadap Keputsan Pemilihan 3. H03 : Harga tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pemilihan Ha3 : Harga berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pemilihan 4. H04 : Kualitas Layanan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pemilihan Ha4 : Kualitas Layanan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pemilihan b. Mencari t hitung (Batasan t hitung) Ho : diterima bila sig. > = 0,05 Ho : ditolak bila sig. = 0,05 Merujuk padagambar Uji t pada tabel 4.15 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : a) Terlihat adanya pengaruh yang signifikan antara variabel Motivasi terhadap variabel keputusan pemilihan dengan probabilitas signifikan 0.001 dimana nilai ini di bawah 0,05. Hipotesis yang menyatakan bahwa faktor motivasi

80 berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemilihan jasa Shangri-La fitness center Semarang diterima. b) Terlihat adanya pengaruh tidak signifikan antara variabel lokasi terhadap variabel keputusan pemilihan dengan probabilitas signifikan 0.835 dimana nilai ini di atas 0,05. Hipotesis yang menyatakan bahwa faktor lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemilihan jasa Shangri-La fitness center Semarang berbeda dengan penelitian terdahulu. Karena nilai koefisien regresi variabel lokasi tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan pemilihan karena tidak signifikan. c) Terlihat adanya pengaruh signifikan antara variabel harga terhadap variabel keputusan pemilihan dengan probabilitas signifikan 0.001 dimana nilai ini di bawah 0,05. Hipotesis yang menyatakan bahwa faktor harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemilihan jasa Shangri-La fitness center Semarang diterima. d) Terlihat adanya pengaruh signifikan antara variabel kualitas layanan terhadap variabel keputusan pemilihan dengan probabilitas signifikan 0.031 dimana nilai ini di bawah 0,05. Hipotesis yang menyatakan bahwa faktor kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemilihan jasa Shangri-La fitness center Semarang diterima. 4.2.6.2 Uji F Hasil uji-f antara motivasi, lokasi, harga dan kualitas layanan terhadap keputusan pemilihan diperoleh hasil seperti pada tabel 4.16 berikut :

81 Tabel 4.16 Hasil Uji F a. Merumuskan hipotesis H0 : Motivasi, lokasi, harga dan kualitas layanan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemilihan secara simultan. Ha : Motivasi, lokasi, harga dan kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemilihan secara simultan. b. Mencari F hitung (Batasan F hitung) Ho : diterima bila sig. > = 0,05 Ho : ditolak bila sig. = 0,05 Dari hasil table 4.16 diatas didapatkan nilai F sebesar 97,953 dengan probabilitas signifikan 0.000. karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen (Motivasi, lokasi, harga dan kualitas layanan) secara bersama sama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (keputusan pemilihan).

82 4.2.7 Koefisiensi Determinasi (R ² ) Koefisiensi Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model (Motivasi, lokasi, harga dan kualitas layanan) dalam menerangkan variasi variabel dependen (keputusan pemilihan). Nilai koefisiensi determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1). Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisiensi Determinasi (R²) Dalam tabel 4.17 output SPSS Model Summary Adjusted R Square adalah 0,797 hal ini berarti kemampuan variabel Motivasi, lokasi, harga dan kualitas layanan dalam menjelaskan keputusan pemilihan pengguna jasa Shangri-La fitness center Semarang adalah sebesar 79,7% sementara sisanya (100% - 79,7% = 20,3%) dijelaskan oleh variabel lainya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

83 4.3 Pembahasan Berdasarkan dari hasil penelitian yang didapat mengenai pengaruh Motivasi, lokasi, harga dan kualitas layanan terhadap keputusan pemilihan Shangri- La fitness center Semarang, maka akan dibuat pembahasan sebagai berikut : 4.3.1 Pengaruh Motivasi Terhadap keputusan Pemilihan Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa variabel motivasi (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemilihan (Y) dengan nilai koefisien sebesar 0,318 dan nilai signifikan sebesar 0,001 yang lebih kecil dibandingkan taraf signifikan 0,05. Adanya angka positif dan signifikan ini mengindikasikan bahwa motivasi yang baik berpengaruh dan dapat meningkatkan keputusan pemilihan dalam melakukan motivasi berolahraga di Shangri-La fitness center Semarang. Artinya semakin rendah tingkat motivasi pemilihan pelanggan di Shangri-La fitness center Semarang maka dapat menyebabkan motivasi pemilihan pelanggan menurun, sebaliknya jika tingkat motivasi pemilihan meningkat maka keputusan pemilihan dapat meningkat pula. Para responden memberikan persepsi yang baik terhadap motivasi. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata indeks motivasi sebesar 3,88 yang berarti berdasarkan rentang skala termasuk kategori baik. Persepsi yang baik terhadap motivasi, yaitu Shangri-La fitness center menawarkan kelengkapan peralatan fitness dengan nilai rata-rata 3,93, fasilitas di Shangri-La fitness center sesuai dengan kualitas yang ada di fitness center dengan nilai rata-rata 3,95, konsumen memiliki rasa bangga setelah berlatih di Shangri-La fitness center dengan nilai rata-rata 3,86, konsumen merasa aman dan nyaman pada saat berlatih di Shangri-La fitness center Semarang dengan

84 nilai rata-rata 3,9, setelah berlatih di Shangri-La fitness center Semarang konsumen mendapat kebutuhan akan kesehatan dengan nilai rata-rata 3,76. Hasil Penelitian Pengaruh Motivasi terhadap Keputusan Pemilihan pada Shangri-La fitness center Semarang mendukung penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2008), dan Reagi (2011) bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan. 4.3.2 Pengaruh Lokasi Terhadap Keputusan Pemilihan Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa variabel lokasi (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemilihan (Y) dengan nilai koefisien sebesar -0,018 dan nilai signifikan sebesar 0,835 yang lebih besar dibandingkan taraf signifikan 0,05. Adanya angka negatif dan tidak signifikan ini mengindikasikan bahwa nilai koefisien dan nilai signifikan variabel lokasi (X2) tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan pemilihan Shangri-La fitness center Semarang karena tidak signifikan. Artinya lokasi yang dekat atau jauh dari pesaing fitness center lainnya tidak mempengaruhi pelanggan dalam memutuskan memilih Shangri-La fitness center Semarang sebagai tempat untuk berolahraga. Para responden memberikan persepsi yang baik terhadap lokasi. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata indeks lokasi sebesar 3,97 yang berarti berdasarkan rentang skala termasuk kategori baik. Persepsi yang baik terhadap lokasi, yaitu Shangri-La fitness center terletak di daerah yang mudah dijangkau dengan menggunakan transportasi umum dengan nilai rata-rata 3,94, kejelasan Shangri-La fitness center pada saat dilihat dari jalan utama dengan nilai rata-rata 3,97, Shangri-La fitness center Semarang berada di daerah yang ramai dengan nilai rata-rata 4,05, Shangri-La

85 fitness center Semarang berada di lingkungan yang mendukung, karena dekat dengan RSU patiwilasa, bank, dan supermarket dengan nilai rata-rata 4,05, Shangri-La fitness center Semarang berada dilokasi yang jauh dari pesaing sejenis dengan nilai rata-rata 4,07, Shangri-La fitness center Semarang memiliki area parkir yang luas dengan nilai rata-rata 3,88. Hasil Penelitian Pengaruh lokasi terhadap keputusan pemilihan Shangri-La fitness center Semarang berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ghanimata (2012), dan Kusumasari (2013) bahwa lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputasan pemilihan. 4.3.3 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pemilihan Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa variabel harga (X3) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemilihan (Y) dengan nilai koefisien sebesar 0,503 dan nilai signifikan sebesar 0,001 yang lebih kecil dibandingkan taraf signifikan 0,05. Adanya angka positif dan signifikan ini mengindikasikan bahwa apabila harga yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan konsumen maka dapat meningkatkan keputusan pemilihan konsumen dalam memilih Shangri-La fitness center Semarang sebagai tempat untuk berolahraga. Para responden memberikan persepsi yang baik terhadap harga. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata harga sebesar 3,91 yang berarti berdasarkan rentang skala termasuk kategori baik. Persepsi yang baik terhadap harga, yaitu Harga yang ditawarkan Shangri-La Fitness Center terjangkau untuk konsumen memiliki rata-rata skor sebesar 3,89, Harga yang ditawarkan Shangri-La Fitness Center sesuai dengan kualitas yang ada di fitness center memiliki rata-rata skor sebesar 3,91 yang berada

86 pada kategori tinggi, Harga yang ditawarkan Shangri-La Fitness Center bersaing dengan harga di Fitness Center lainnya memiliki rata-rata skor sebesar 3,88 yang berada pada kategori tinggi, dan Harga yang ditawarkan Shangri-La Fitness Center sesuai dengan manfaat yang didapatkan oleh konsumen memiliki rata-rata skor sebesar 3,97 yang berada pada kategori tinggi. Hasil Penelitian Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pemilihan Shangri-La fitness center Semarang mendukung penelitian yang dilakukan oleh Larosa (2011), Iswayanti (2010), Kurniawan (2012) bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan. 4.3.4 Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Pemilihan Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa variabel Kualitas Layanan (X4) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemilihan (Y) dengan nilai koefisien sebesar 0,247 dan nilai signifikan sebesar 0,031 yang lebih kecil dibandingkan taraf signifikan 0,05. Adanya angka positif dan signifikan ini mengindikasikan bahwa jika semakin baik kualitas layanan yang diberikan untuk pelanggan maka dapat meningkatkan keputusan pemilihan Shangri-La fitness center Semarang sebagai tempat untuk berolahraga. Para responden memberikan persepsi yang baik terhadap harga. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata harga sebesar 3,9 yang berarti berdasarkan rentang skala termasuk kategori baik. Persepsi yang baik terhadap kualitas layanan, yaitu Shangri- La Fitness Center memiliki peralatan Fitness yang lengkap dan paket kebugaran yang sesuai dengan kebutuhan konsumen ( Fitness dan Aerobik) memiliki rata-rata skor

87 sebesar 3,94, Shangri-La Fitness Center memiliki instruktur yang berpengalaman di dalam bidangnya memiliki rata-rata skor sebesar 3,98 yang berada pada kategori tinggi, Karyawan di Shangri-La Fitness Center bersedia melayani kebutuhan informasi untuk konsumen memiliki rata-rata skor sebesar 3,86 yang berada pada kategori tinggi, Karyawan dan insruktur di Shangri-La Fitness Center sangat ramah dan sopan memiliki rata-rata skor sebesar 3,81 yang berada pada kategori tinggi, dan Shangri-La Fitness Center memberikan layanan untuk kemanan dan kenyaman konsumen pada saat berlatih di Shangri-la Fitness Center memiliki rata-rata 3,91 yang berada pada kategori baik. Hasil Penelitian Pengaruh kualitas layanan terhadap Keputusan Pemilihan Shangri-La fitness center Semarang mendukung penelitian yang dilakukan oleh Widowati (2011), Kusumasari (2013), Pryas (2012) bahwa kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan.