haluaran urin, diet berlebih haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan - Pemeriksaan lab :

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

KATA PENGANTAR. Malang, 23 November Penulis

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. O DENGAN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISA BLUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

Kekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan

BAB I PENDAHULUAN. menghambat kemampuan seseorang untuk hidup sehat. Penyakit penyakit

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

LAPORAN PENDAHULUAN HEMODIALISA

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

PENGKAJIAN PNC. kelami

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke

BAB III RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

BAYI BARU LAHIR DARI IBU DM OLEH: KELOMPOK 14

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post

SATUAN ACARA PENYULUHAN DI BANGSAL CEMPAKA RSUD WATES INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronis atau End Stage Renal Desease (ESRD) merupakan

CATATANPERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan. Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) WIB (skala nyeri : 8)

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. N DENGAN POST PARTUM SPONTAN DI RB NUR HIKMAH GUBUG JAWA TENGAH

aureus, Stertococcus viridiansatau pneumococcus

RIZKY KUSUMAWATI NPM PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik seperti Glomerulonephritis Chronic, Diabetic

Kebutuhan Personal Higiene. Purnama Anggi AKPER KESDAM IM BANDA ACEH

OLEH : KELOMPOK 5 WASLIFOUR GLORYA DAELI

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Ginjal kiri letaknya lebih tinggi dari ginjal kanan, berwarna merah keunguan.

Bab 9 Masalah-masalah Bedah yang sering dijumpai Luka Bakar

4. PENGKAJIAN 1) DATA UMUM Nama kepala keluarga Alamat kepala keluarga Pekerjaan kepala keluarga Pendidikan kepala keluarga Genogram

2) Perasat (minimal 10 buah) Sop infus Sop injeksi Sop kateter Dll

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

BAB IV PEMBAHASAN. yang dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 7-8 juni Dengan urutan asuhan

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April Tanggal lahir : 21 Agustus : 8 bulan 7 hari

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA

BAB IV PEMBAHASAN. memberikan asuhan keperawatan terhadap Ny. A post operasi sectio caesarea

BAB I dalam Neliya, 2012). Chronic Kidney Disease (CKD) atau penyakit ginjal

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. P DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL : POST ORIF FIBULA SINISTRA DI RUANG ANGGREK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN TRAUMA PADA KORNEA DI RUANG MATA RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA. Trauma Mata Pada Kornea

Fungsi Makanan Dalam Perawatan Orang Sakit

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PERAWATAN KEBERSIHAN DIRI (PERSONAL HYGIENE)

TUGAS MADIRI BLADDER TRAINING

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam tinjauan kasus ini penulis menerapkan Asuhan Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia.

Bagian Keperawatan. Maternitas PSIK FK UNAIR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

Tindakan keperawatan (Implementasi)

Catatan perkembangan. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan. Tindakan keperawatan

BAB III TINJAUAN KASUS

nonfarmakologi misalnya, teknik

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Ginjal memiliki fungsi untuk mengeluarkan bahan dan sisa-sisa

: Gambaran Tingkat Pengetahuan Pasien tentang. Juni-Juli 2014

CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

CATATAN PERKEMBANGAN. vital. posisi semi fowler. tenang.

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III TINJAUAN KASUS. Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan

DIABETES MELLITUS (PENYAKIT GULA)

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Pukul Implementasi keperawatan Evaluasi (SOAP) 0-10), karakteristiknya dikepala (misal: berat,berdenyut, O:

Indikasi : No. Rekam : Medis Nama pasien : Tanggal Masuk : Jenis kelamin : Laki-laki Rujukan : Ya Tidak

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS

BAB 1 PENDAHULUAN. atau oleh tidak efektifnya insulin yang dihasilkan. Hal ini menyebabkan

Obat Penyakit Diabetes dan Berbagai Komplikasi Neuropati

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis akan melaporkan tentang pemberian asuhan

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. (penting untuk mengatur kalsium) serta eritropoitein menimbulkan keadaan yang

BAB III TINJAUAN KASUS. 16 Februari dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang di daerah beriklim tropis, termasuk di Indonesia. Candida dapat

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN TRANSIENT TACHYPNEA OF THE NEW BORN

ASUHAN KEPERAWATAN TENTANG DIABETES MELLITUS ( DM ) YAYASAN PENDIDIKAN SETIH SETIO AKADEMI KEPERAWATAN SETIH SETIO MUARA BUNGO

BAB II KONSEP DASAR. normal sebagai akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak dalam

: Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH

BAB I KONSEP DASAR. Selulitis adalah infeksi streptokokus, stapilokokus akut dari kulit dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

BAB I PENDAHULUAN. adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya

BAB III TINJAUAN KASUS. RSUD dr. H. Soewondo Kendal pada tanggal 15 sampai dengan 18 April 2011.

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran disebut dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN PERTAMA (11 JUNI 2014) obyektif serta data penunjang (Muslihatun, 2009).

DAFTAR TABEL JUDUL. Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan usia. Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan jenis kelamin

BAB I PENDAHULUAN. penangan oleh tim kesehatan. Penanganan yang diberikan salah satunya berupa

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIET PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS DENGAN TERAPI HEMODIALISIS DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan merupakan bagian terpenting dalam. diantaranya perawat, dokter dan tim kesehatan lain yang satu dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. tentang Pedoman Manajerial Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas

DIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun.

BAB III TINJAUAN KASUS

Status Gizi. Keadaan Gizi TINDAK LANJUT HASIL PENDIDIKAN KESEHATAN. Malnutrisi. Kurang Energi Protein (KEP) 1/18/2010 OBSERVASI/PEMANTAUAN STATUS GIZI

BAB IV PEMBAHASAN. pengkajian tujuh langkah Varney. Pembahasan iniakan diuraikan sebagai berikut:

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NN.S POST SEKSIO SESAREA DI RUANG ALAMANDA RSHS BANDUNG. Di Susun oleh : Nama : Venti Apriani Fatimah NPM :

Transkripsi:

E. Analisa data NO DATA MASALAH PENYEBAB DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. DO : Kelebihan volume Penurunan Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan - Terlihat edema derajat I pada kedua kaki cairan haluaran urin, diet berlebih haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan - Pemeriksaan lab : dan retensi DO : Hb : 7,8 gr/dl cairan - Terlihat edema derajat I pada kedua kaki - BB terakhir 55 kg BB sebelum cuci darah beserta natrium - Pemeriksaan lab : Hb : 7,8 gr/dl 57,7 kg - BB terakhir 55 kg - Pasien terlihat gelisah BB sebelum cuci darah 57,7 kg - Pasien terlihat gelisah - Pasien menyatakan BAK yang semula banyak sekarang menjadi sedikit - Pasien menyatakan BAK yang semula banyak sekarang menjadi sedikit - Pasien menyatakan BAK - Pasien menyatakan BAK jumlahnya sedikit dan jarang jumlahnya sedikit dan jarang - Pasien menyatakan minumnya 4 gelas perhari - Pasien menyatakan minumnya 4 gelas perhari

2. DO : Risiko infeksi Prosedur Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur infasif ditandai - Di dada sebelah kanan atas invasif dengan terpasang HD kateter sejak DO : 28 November 2013 tidak - Di sebelah kanan atas dada terpasang HD kateter sejak 28 terlihat kemerahan, November 2013 tidak terlihat kemerahan, rembesan, pus, rembesan, pus, darah, dan darah, dan tidak terlihat tanda-tanda infeksi. tidak terlihat tanda-tanda - Terdapat luka jahitan AV Shunt di tangan kiri sepanjang ±5 infeksi. cm sejak 21 November 2013 dengan keadaan luka kering, - Terdapat luka jahitan AV tidak terlihat kemerahan, rembesan, pus, darah, dan tanda- Shunt di tangan kiri tanda infeksi. sepanjang ±5 cm sejak 21 - Hb : 7,8 gr/dl November 2013 dengan keadaan luka kering, tidak - Keluarga pasien mengatakan pasien mempunyai riwayat terlihat kemerahan, penyakit Diabetes Melitus (DM) sejak 20 tahun yang lalu rembesan, pus, darah, dan tanda-tanda infeksi. - Pemeriksaan lab Hb : 7,8 gr/dl - Keluarga pasien

mengatakan pasien mempunyai riwayat penyakit Diabetes Melitus (DM) sejak 20 tahun yang lalu 3. DO Defisiensi Kurang Defisiensi pengetahuan tentang kondisi dan program perawatan - Pasien dan keluarga terlihat pengetahuan informasi berhubungan dengan kurang informasi ditandai dengan : bingung. tentang kondisi DO - Pasien terlihat apatis dan program - Pasien dan keluarga terlihat bingung. DS perawatan - Pasien terlihat apatis - Keluarga pasien DS menyatakan tidak tahu - Keluarga pasien menyatakan tidak tahu tentang perawatan tentang perawatan luka HD luka HD kateter dan AV shunt beserta penyakitnya kateter dan AV shunt - Pasien mengatakan sehari minum 4 gelas beserta penyakitnya - Pasien mengatakan sehari minum 4 gelas

F. Intervensi keperawatan NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN 1. Rabu, 11 Desember 2013 Ruang Hemodialisa PMI pukul 10.00 WIB Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan DO : - Terlihat edema derajat I pada kedua kaki - Pemeriksaan lab : Hb : 7,8 gr/dl - BB terakhir 55 kg BB sebelum cuci darah 57,7 kg - Pasien terlihat gelisah Rabu, 11 Desember 2013 Ruang Hemodialisa PMI pukul 10.00 WIB Setelah dilakukan HD selama 4-5 jam, diharapkan volume cairan pasien seimbang dengan kriteria hasil : - Derajat edema menjadi 0. - BB post HD sama dengan BB terakhir - Kenaikan berat badan tidak lebih dari 2kg. Suci PERENCANAAN INTERVENSI RASIONAL Rabu, 11 Desember 2013 Rabu, 11 Desember 2013 Ruang Hemodialisa PMI pukul Ruang Hemodialisa PMI pukul 10.00 10.00 WIB WIB 1. Kaji status cairan 1. Pengkajian merupakan data dasar berkelanjutan untuk memantau perubahan dan mengevaluasi intervensi a. Timbang berat badan a. Penimbangan BB adalah sebelum dan sesudah cuci pengawasan status cairan darah. terbaik. b. Monitor vital sign b. Tanda-tanda vital abnormal tinggi menunjukkan hipervolemia c. Edema +1 sampai +4 c. Kaji turgor kulit dan edema menunjukkan hipervolemia d. Keseimbangan masukan dan d. Memantau keseimbangan cairan haluaran 2. Batasi masukan cairan dari 2. Pembatasan cairan akan

- Pasien menyatakan BAK yang sumber makan dan minum menentukan dry weight, haluaran semula banyak sekarang menjadi urin dan respon terhadap terapi sedikit 3. Jelaskan pada pasien dan 3. Pemahaman meningkatkan kerja - Pasien menyatakan BAK keluarga rasional pembatasan sama pasien dalam pembatasan jumlahnya sedikit dan jarang cairan cairan. - Pasien menyatakan minumnya 4 4. Motivasi pasien dan keluarga 4. Kebersihan mulut mengurangi gelas perhari. pasien untuk meningkatkan kekeringan mulut sehingga kebersihan mulut dengan sering menurunkan keinginan klien untuk minum 5. Kelola penarikan cairan saat 5. Penarikan cairan saat cuci darah cuci darah sesuai indikasi. yang sesuai akan menurunkan Suci kelebihan volume cairan sesuai dengan target dry weight Suci 2. Resiko infeksi berhubungan dengan Selama dilakukan HD 4 1. Lakukan inspeksi terhadap sisi 1. Mengurangi jumlah lokasi yang prosedur invasif ditandai dengan jam, diharapkan tidak alat invasif (daerah luka jahitan dapat menjadi tempat masuk DO : terlihat tanda- tanda dan HD kateter) organisme. - Di sebelah kanan atas dada infeksi pada pasien, 2. Lakukan perawatan luka setiap terpasang HD kateter sejak 28 dengan kriteria hasil : hari Selasa pagi dan Jumat 2. Mencegah masuknya bakteri,

November 2013 tidak terlihat - Bebas dari tanda- siang mengurangi masuknya resiko kemerahan, rembesan, pus, tanda infeksi. (tidak 3. Beri edukasi kepada pasien infeksi nosokomial. darah, dan tidak terlihat tanda- ada kemerahan, untuk tidak banyak bergerak 3. Meminimalisir resiko terjadi infeksi tanda infeksi. pus, darah, dan perawatan luka di rumah. pada prosedur invasive - Terdapat luka jahitan AV Shunt di bengkak, nyeri, dll) 4. Kolaborasi dengan dokter 4. Obat antibiotik digunakan untuk tangan kiri sepanjang ±5 cm sejak 21 November 2013 dengan pemberian antibiotik sesuai indikasi. membunuh ataupun menghambat pertumbuhan bakteri penyebab keadaan luka kering, tidak terlihat kemerahan, rembesan, pus, darah, dan tanda-tanda infeksi. infeksi. - Hb : 7,8 gr/dl - Keluarga pasien mengatakan pasien mempunyai riwayat penyakit Diabetes Melitus (DM) sejak 20 tahun yang lalu. 3. Defisiensi pengetahuan tentang kondisi Setelah dilakukan 1. Kaji pemahaman mengenai 1. Merupakan instruksi dasar untuk dan program perawatan berhubungan tindakan keperawatan penyebab gagal ginjal, penyuluhan dan tindak lanjut dengan kurang informasi ditandai dengan selama 1 jam, pasien konsekuensi dan

: paham dan mau penanganannya. DO melakukan pendidikan 2. Jelaskan fungsi ginjal dan 2. Klien dapat belajar tentang gagal - Pasien dan keluarga terlihat kesehatan, dengan kriteria konsekuensi gagal ginjal ginjal dan cara penanganannya bingung. hasil : sesuai dnegan tingkat - Pasien terlihat apatis - Dapat menjelaskan pemahaman dan kesiapan DS alasan belajar - Keluarga pasien menyatakan tidak pembatasan cairan 3. Bantu klien untuk memahami 3. Klien dapat memahami perubahan tahu tentang perawatan luka HD - Dapat menjelaskan berbagai perubahan akibat yang dialami dan mampu kateter dan AV shunt beserta cara perawatan penyakitnyan dan penanganan menyikapi dengan benar. penyakitnya luka HD kateter yang memperngaruhi - Pasien mengatakan sehari minum dan AV shunt hidupnya. 4 gelas Vinda 4. Jelaskan pada klien tentang hemodialisis 4. Klien akan memperoleh informasi yang jelas tentang hemodialisa. 5. Jelaskan pada klien tentang 5. Klien memperoleh informasi untuk perawatan luka, pembatasan dapat diklarifikasi lagi dan dapat diet dan cairan. dipakai sebagai dasar perawatan Vinda di rumah. Vinda