E. Analisa data NO DATA MASALAH PENYEBAB DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. DO : Kelebihan volume Penurunan Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan - Terlihat edema derajat I pada kedua kaki cairan haluaran urin, diet berlebih haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan - Pemeriksaan lab : dan retensi DO : Hb : 7,8 gr/dl cairan - Terlihat edema derajat I pada kedua kaki - BB terakhir 55 kg BB sebelum cuci darah beserta natrium - Pemeriksaan lab : Hb : 7,8 gr/dl 57,7 kg - BB terakhir 55 kg - Pasien terlihat gelisah BB sebelum cuci darah 57,7 kg - Pasien terlihat gelisah - Pasien menyatakan BAK yang semula banyak sekarang menjadi sedikit - Pasien menyatakan BAK yang semula banyak sekarang menjadi sedikit - Pasien menyatakan BAK - Pasien menyatakan BAK jumlahnya sedikit dan jarang jumlahnya sedikit dan jarang - Pasien menyatakan minumnya 4 gelas perhari - Pasien menyatakan minumnya 4 gelas perhari
2. DO : Risiko infeksi Prosedur Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur infasif ditandai - Di dada sebelah kanan atas invasif dengan terpasang HD kateter sejak DO : 28 November 2013 tidak - Di sebelah kanan atas dada terpasang HD kateter sejak 28 terlihat kemerahan, November 2013 tidak terlihat kemerahan, rembesan, pus, rembesan, pus, darah, dan darah, dan tidak terlihat tanda-tanda infeksi. tidak terlihat tanda-tanda - Terdapat luka jahitan AV Shunt di tangan kiri sepanjang ±5 infeksi. cm sejak 21 November 2013 dengan keadaan luka kering, - Terdapat luka jahitan AV tidak terlihat kemerahan, rembesan, pus, darah, dan tanda- Shunt di tangan kiri tanda infeksi. sepanjang ±5 cm sejak 21 - Hb : 7,8 gr/dl November 2013 dengan keadaan luka kering, tidak - Keluarga pasien mengatakan pasien mempunyai riwayat terlihat kemerahan, penyakit Diabetes Melitus (DM) sejak 20 tahun yang lalu rembesan, pus, darah, dan tanda-tanda infeksi. - Pemeriksaan lab Hb : 7,8 gr/dl - Keluarga pasien
mengatakan pasien mempunyai riwayat penyakit Diabetes Melitus (DM) sejak 20 tahun yang lalu 3. DO Defisiensi Kurang Defisiensi pengetahuan tentang kondisi dan program perawatan - Pasien dan keluarga terlihat pengetahuan informasi berhubungan dengan kurang informasi ditandai dengan : bingung. tentang kondisi DO - Pasien terlihat apatis dan program - Pasien dan keluarga terlihat bingung. DS perawatan - Pasien terlihat apatis - Keluarga pasien DS menyatakan tidak tahu - Keluarga pasien menyatakan tidak tahu tentang perawatan tentang perawatan luka HD luka HD kateter dan AV shunt beserta penyakitnya kateter dan AV shunt - Pasien mengatakan sehari minum 4 gelas beserta penyakitnya - Pasien mengatakan sehari minum 4 gelas
F. Intervensi keperawatan NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN 1. Rabu, 11 Desember 2013 Ruang Hemodialisa PMI pukul 10.00 WIB Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan DO : - Terlihat edema derajat I pada kedua kaki - Pemeriksaan lab : Hb : 7,8 gr/dl - BB terakhir 55 kg BB sebelum cuci darah 57,7 kg - Pasien terlihat gelisah Rabu, 11 Desember 2013 Ruang Hemodialisa PMI pukul 10.00 WIB Setelah dilakukan HD selama 4-5 jam, diharapkan volume cairan pasien seimbang dengan kriteria hasil : - Derajat edema menjadi 0. - BB post HD sama dengan BB terakhir - Kenaikan berat badan tidak lebih dari 2kg. Suci PERENCANAAN INTERVENSI RASIONAL Rabu, 11 Desember 2013 Rabu, 11 Desember 2013 Ruang Hemodialisa PMI pukul Ruang Hemodialisa PMI pukul 10.00 10.00 WIB WIB 1. Kaji status cairan 1. Pengkajian merupakan data dasar berkelanjutan untuk memantau perubahan dan mengevaluasi intervensi a. Timbang berat badan a. Penimbangan BB adalah sebelum dan sesudah cuci pengawasan status cairan darah. terbaik. b. Monitor vital sign b. Tanda-tanda vital abnormal tinggi menunjukkan hipervolemia c. Edema +1 sampai +4 c. Kaji turgor kulit dan edema menunjukkan hipervolemia d. Keseimbangan masukan dan d. Memantau keseimbangan cairan haluaran 2. Batasi masukan cairan dari 2. Pembatasan cairan akan
- Pasien menyatakan BAK yang sumber makan dan minum menentukan dry weight, haluaran semula banyak sekarang menjadi urin dan respon terhadap terapi sedikit 3. Jelaskan pada pasien dan 3. Pemahaman meningkatkan kerja - Pasien menyatakan BAK keluarga rasional pembatasan sama pasien dalam pembatasan jumlahnya sedikit dan jarang cairan cairan. - Pasien menyatakan minumnya 4 4. Motivasi pasien dan keluarga 4. Kebersihan mulut mengurangi gelas perhari. pasien untuk meningkatkan kekeringan mulut sehingga kebersihan mulut dengan sering menurunkan keinginan klien untuk minum 5. Kelola penarikan cairan saat 5. Penarikan cairan saat cuci darah cuci darah sesuai indikasi. yang sesuai akan menurunkan Suci kelebihan volume cairan sesuai dengan target dry weight Suci 2. Resiko infeksi berhubungan dengan Selama dilakukan HD 4 1. Lakukan inspeksi terhadap sisi 1. Mengurangi jumlah lokasi yang prosedur invasif ditandai dengan jam, diharapkan tidak alat invasif (daerah luka jahitan dapat menjadi tempat masuk DO : terlihat tanda- tanda dan HD kateter) organisme. - Di sebelah kanan atas dada infeksi pada pasien, 2. Lakukan perawatan luka setiap terpasang HD kateter sejak 28 dengan kriteria hasil : hari Selasa pagi dan Jumat 2. Mencegah masuknya bakteri,
November 2013 tidak terlihat - Bebas dari tanda- siang mengurangi masuknya resiko kemerahan, rembesan, pus, tanda infeksi. (tidak 3. Beri edukasi kepada pasien infeksi nosokomial. darah, dan tidak terlihat tanda- ada kemerahan, untuk tidak banyak bergerak 3. Meminimalisir resiko terjadi infeksi tanda infeksi. pus, darah, dan perawatan luka di rumah. pada prosedur invasive - Terdapat luka jahitan AV Shunt di bengkak, nyeri, dll) 4. Kolaborasi dengan dokter 4. Obat antibiotik digunakan untuk tangan kiri sepanjang ±5 cm sejak 21 November 2013 dengan pemberian antibiotik sesuai indikasi. membunuh ataupun menghambat pertumbuhan bakteri penyebab keadaan luka kering, tidak terlihat kemerahan, rembesan, pus, darah, dan tanda-tanda infeksi. infeksi. - Hb : 7,8 gr/dl - Keluarga pasien mengatakan pasien mempunyai riwayat penyakit Diabetes Melitus (DM) sejak 20 tahun yang lalu. 3. Defisiensi pengetahuan tentang kondisi Setelah dilakukan 1. Kaji pemahaman mengenai 1. Merupakan instruksi dasar untuk dan program perawatan berhubungan tindakan keperawatan penyebab gagal ginjal, penyuluhan dan tindak lanjut dengan kurang informasi ditandai dengan selama 1 jam, pasien konsekuensi dan
: paham dan mau penanganannya. DO melakukan pendidikan 2. Jelaskan fungsi ginjal dan 2. Klien dapat belajar tentang gagal - Pasien dan keluarga terlihat kesehatan, dengan kriteria konsekuensi gagal ginjal ginjal dan cara penanganannya bingung. hasil : sesuai dnegan tingkat - Pasien terlihat apatis - Dapat menjelaskan pemahaman dan kesiapan DS alasan belajar - Keluarga pasien menyatakan tidak pembatasan cairan 3. Bantu klien untuk memahami 3. Klien dapat memahami perubahan tahu tentang perawatan luka HD - Dapat menjelaskan berbagai perubahan akibat yang dialami dan mampu kateter dan AV shunt beserta cara perawatan penyakitnyan dan penanganan menyikapi dengan benar. penyakitnya luka HD kateter yang memperngaruhi - Pasien mengatakan sehari minum dan AV shunt hidupnya. 4 gelas Vinda 4. Jelaskan pada klien tentang hemodialisis 4. Klien akan memperoleh informasi yang jelas tentang hemodialisa. 5. Jelaskan pada klien tentang 5. Klien memperoleh informasi untuk perawatan luka, pembatasan dapat diklarifikasi lagi dan dapat diet dan cairan. dipakai sebagai dasar perawatan Vinda di rumah. Vinda