Fitri Agustina Lubis. Abstact. Kata Kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), Aktivitas, Sistem Pencernaan Pada Manusia.

dokumen-dokumen yang mirip
G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI

UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP. Muhamad Kurnia Sugandi 1

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGANALISA RANGKAIAN LISTRIK DENGAN METODE PROBLEM SOLVING DI SMK NEGERI 1 PADANG RANDIKA PUTRA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

JSEE - Vol. II, No. 2 November 2014 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau. ABSTRAK. Kata Kunci : Scramble, alat peraga, bahan bekas, Hasil belajar biologi.

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

Pengaruh Metode Brainstroming Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Materi Pembelajaran Wujud Zat Di Kelas VII MTs

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

Susti Rahmah Yulita S 1

Maryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0

Pengaruh Model Pembelajaran ARIAS dengan Pendekatan CTL terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMPN 1 Padang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SMA SWASTA UISU MEDAN

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian eksperimen.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Berbasis Aktivitas Menggunakan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palu

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 BINJAI

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

ARTIKEL. Oleh Frisnawati Siburian NIM Dosen Pembimbing Skripsi, Mara Untung Ritonga, M.Hum., Ph.D.

METODE PENELITIAN. penyajian pelajaran dimana, siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan. efektif dan efisien jika diterapkan di suatu tempat.

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 UBUKLINGGAU.

HARIO WIJAYANTO A

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DENGAN TSTS TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI TEORI KINETIK GAS

PENGARUH MEDIA TELEVISI MY TRIP MY ADVENTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

Moh. Masnun, Fatkhurrohmah

Yarsi Efendi, Ramses Firdaus, Styvany. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Kepulauan Koresponden :

Siti Kiani Pemerhati Pendidikan Matematika -

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Persiapan Pelaksanaan Penelitian Deskripsi data dalam penelitian ini

Jurnal Bionatural, Volume 4 No. 1,Maret 2017 ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

Satrio Rahmat Muslim 1, Yaspin Yolanda 2, Ahmad Amin 3 Skripsi ini berjudul Penerapan model Collaborative Teamwork Learning pada

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE TEAM QUIZ DAN LEARNING CELL DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

EEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TPS (THINK-PAIR-SHARE) BERBASIS OPEN-ENDED-PROBLEM TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR SISWA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE KELAS XI DI SMA N 2 OKU

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 3 p-issn /e-ISSN

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI STUDENT LED REVIEW SESSION DENGAN METODE KONVENSIONAL

BAB III METODE PENELITIAN

AYUNI DIANA Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh Ayu* Sonedi** Kata kunci: Hasil belajar Ekonomi, Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

PEMBERIAN REWARD PENGARUHNYA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH FISIKA DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

146 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE WINDOW SHOPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-FISIKA PADA MATERI HUKUM NEWTON

BAB III METODE PENELITIAN

A1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS,

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN STRATEGI DISCOVERY- INQUIRY. Abstrak

EFEKTIVITAS PENDEKATAN THINK PAIR SHARE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PELITA HARAPAN RANTEPAO

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD OLEH :

Transkripsi:

EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERTIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMP NEGERI 1 SIBABANGUN TAHUN PELAJARAN 2010-2011 Fitri Agustina Lubis Dosen Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan fitriagustinalbs@yahoo.com Abstact Penelitian ini bertujuan untuk mengukur sejauhmana peningkatan Aktivitas siswa terhadap pelajaran biologi, yang diujicobakan kepada kelas VIII 1 sebanyak 40 orang siswa SMP Negeri 1 Sibabangun pada pokok bahasan Sistem pencernaan pada manusia diperoleh 24 (60%) siswa tidak mencapai nilai tuntas dan hanya 16 (40%) orang siswa yang mencapai nilai tuntas dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) di SMP Negeri 1 Sibabangun yaitu 65. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen alat penyimpulan data yang digunakan adalah tes hasil aktivitas belajar sistem pencernaan pada manusia yang berbentuk essay test sebanyak 12 butir soal dan observasi tentang aktivitas belajar siswa. Populasi berjumlah 80 orang. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas eksperimen sebagai kelas kontrol yang diajarkan dengan metode ceramah yaitu Kelas VIII-2 dengan jumlah masing-masing 40 orang siswa. Dari data analisis diperoleh beberapa temuan yaitu hasil tes aktivitas siswa pada materi siswa pencernaan pada manusia dengan pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) (X 1 ) dengan nilai rata-rata sebesar 75,62 sedangkan hasil tes =aktvitas siswa dalam pembelajaran metode ceramah (X 2 ) dengan nilai ratarata sebesar 63,75.Simpulan yang diperoleh peneliti berdasarkan hasil pengamatan observasi aktivitas siswa diperoleh 80,4% dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS). Dengan demikian dapat diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 5,15lebih besar dari t tabel sebesar 1,99 (5,15 > 1,99) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan menggunakan kooperatif tipe think pair share (TPS) atau lebih tinggi daripada dengan metode ceramah pada materi sistem pencernaan pada manusia di Kelas VIII SMP Negeri 1 Sibabangun Tahun Pelajaran 2015-2016. Kata Kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), Aktivitas, Sistem Pencernaan Pada Manusia. A. PENDAHULUAN Pesatnya perkembangan zaman dan adanya era globalisasi menuntut setiap manusia untuk siap menghadapi persaingan dengan manusia lain. Untuk dapat bersaing ISSN 2541-3775 Vol.2 No.1 Juni- Desember 2017/38

dan dapat bertahan maka harus memiliki kualitas sumber daya manusia yang baik. Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kesadaran tentang pentingnya pendidikan telah mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah terhadap setiap perkembangan dunia pendidikan. Lembaga pendidikan formal atau sekolah dikonsepsikan untuk mengembangkan fungsi lulusan (output), penyadaran, dan mediasi secara simultan. Fungsi sekolah dipasilitasi melalui proses pendidikan dan pembelajaran sebagai inti dari tujuan lembaga pendidikan atau sekolah. Proses belajar mengajar yang berorientasi pada keberhasilan tujuan senantiasa memberikan rangsangan kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif, karena siswa merupakan subyek utama dalam belajar. Dalam menciptakan kondisi belajar mengajar tersebut sedikitnya ditentukan oleh lima variabel yaitu: melibatkan siswa secara aktif, menarik minat dan perhatian siswa, membangkitkan motivasi siswa, prinsip individualitas serta peragaan dalam pengajaran. Proses pembelajaran pada hakikatnya diarahkan untuk membelajarkan siswa agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikian maka dalam proses pengembangan model pembelajaran siswa harus dijadikan pusat dari segala kegiatan. Artinya, keputusan yang diambil dalam mendesain pembelajaran disesuaikan dengan kondisi siswa, baik sesuai dengan kemampuan dasar, minat dan bakat, motivasi belajar, dan gaya belajar itu sendiri. Dalam sistem pembelajaran guru merupakan komponen terpenting. Oleh sebab itu, meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran harus dimulai dari guru itu sendiri, sebab guru merupakan barisan terdepan yang berhubungan langsung dengan siswa sebagai subjek belajar. Berdasarkan hasil tes diagnostik yang dilaksanakan peneliti kepada siswa untuk mengukur sejauhmana peningkatan Aktivitas siswa terhadap pelajaran biologi, yang diujicobakan kepada ISSN 2541-3775 Vol.2 No.1 Juni- Desember 2017/39

kelas VIII 1 sebanyak 40 orang siswa SMP Negeri 1 Sibabangun pada pokok bahasan Sistem pencernaan pada manusia diperoleh 24 (60%) siswa tidak mencapai nilai tuntas dan hanya 16 (40%) orang siswa yang mencapai nilai tuntas dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) di SMP Negeri 1 Sibabangun yaitu 65. Dari hasil tes diagnostik tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa kelas VIII 1 masih rendah. Hal ini ditunjukkan oleh sikap yang kurang antusias ketika pelajaran sedang berlangsung, rendahnya respon umpan balik dari siswa terhadap pertanyaan dan penjelasan guru serta pemusatan perhatian yang kurang. Dari hasil observasi dan tinjauan langsung peneliti di SMP Negeri 1 Sibabangun terlihat bahwa fasilitas dan media pembelajaran masih kurang. Akibat kurangnya fasilitas dan media pembelajaran sehingga pembelajaran didominasi oleh guru dan siswa hanya menerima materi pelajaran dari guru apa adanya saja. Akibatnya siswa kurang termotivasi untuk belajar dan guru kurang mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa. Setelah dilakukan wawancara dengan guru biologi ibu Lenni Marlina, kurang berminatnya siswa dalam kegiatan pembelajaran biologi disebabkan : penggunaan model atau metode pembelajaran tidak aktif, siswa tidak dilibatkan secara aktif dan kurang diberi tanggung jawab dalam kegiatan pembelajaran, pandangan siswa terhadap pelajaran biologi sebagai pelajaran hafalan yang membosankan, guru kurang menerapkan variasi kegiatan pembelajaran di laboratorium karena keterbatasan waktu dan sarana. Ibu Lenni Marlina juga menyatakan bahwa banyak siswa yang masih takut untuk mengekspresikan diri mereka. Faktor utama yang dirasakan sebagai penyebab kurangnya minat siswa dalam kegiatan pembelajaran biologi adalah :guru kurang menerapkan model pembelajaran yang variatif dan menarik serta melibatkan aktivitas maupun tanggung jawab siswa. Sebagian guru dalam proses belajar mengajar masih lebih didominasi menggunakan metode ceramah dan diskusi. Guru lebih mengharapkan siswa duduk, dengar, catat, dan hafal, ISSN 2541-3775 Vol.2 No.1 Juni- Desember 2017/40

dan tidak mencari alternatif metode pembelajaran baru. Tuntutan dalam dunia pendidikan sudah banyak berubah, kita tidak bisa lagi mempertahankan paradigma lama tersebut. Teori, penelitian, dan pelaksanaan kegiatan belajar membuktikan bahwa guru sudah harus mengubah paradigma pengajaran. Strategi yang paling banyak digunakan untuk mengaktifkan siswa adalah melibatkan siswa dalam diskusi kelas. Tetapi, strategi ini tidak terlalu efektif walaupun guru sudah berusaha dan mendorong siswa untuk berpartisipasi. Kebanyakan siswa terpaku menjadi penonton sementara, arena kelas dikuasai oleh segelintir siswa. Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa sehingga siswa mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain. Dalam interaksi ini, siswa akan membentuk komunitas yang memungkinkan mereka mencintai proses belajar dan mencintai satu sama lain. Dari faktor utama penyebab kurangnya minat siswa dalam belajar biologi maka perlu usaha peningkatan minat dengan menambah variasi model pembelajaran, menarik atau menyenangkan, melibatkan siswa, meningkatkan aktivitas dan tanggung jawab siswa. Model pembelajaran kooperatif merupakan tindakan pemecahan yang dilakukan karena dapat meningkatkan kemajuan belajar, sikap siswa yang lebih positif, menambah motivasi dan percaya diri, serta menambah rasa senang. Masalah kurang baiknya hasil belajar siswa tidak bisa dibiarkan karena akan berdampak kepada kualitas pendidikan. Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka dilakukan penelitian untuk mengungkapkan apakah Efektivitas Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Terhadap Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa pada Pembelajaran Biologi Di SMP Negeri I Sibabangun. B. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen sedangkan model pembelajaran yang dilakukan adalah kooperatif tipe ISSN 2541-3775 Vol.2 No.1 Juni- Desember 2017/41

think pair-share. Penelitian eksperimen ini membagi dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas control. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII 2 sebagai kelas control di SMP Negeri 1 Sibabangun. Sugiyono mendefinisikan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : Objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2008:117) Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMP Negeri I Sibabangun yang terdiri dari 4 kelas. Sugiyono menjelaskan bahwa: Sampel bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Karena jumlah populasi cukup besar dan homogen maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik simple random sampling. (Sugiyono, 2008:117) Lebih lanjut Sugiyono menjelaskan dikatakan sampel (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri I Sibabangun, jalan M. Sori Muda KM. 38 No. 56 Kelurahan Lumut Kecamatan Lumut Kabupaten Tapanuli Tengah. Metode penelitian sangat berperan dalam penarik kemampuan sebagai hasil akhir dari penelitian. Metode penelitian dibuat sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Variabel bebas (X) adalah : model pembelajaran kooperatif tife think- pair-share Variabel terikat (Y) adalah : peningkatan aktivitas belajar siswa. Definisi Operasional adalah: a. Penerapan adalah menerapkan atau mempraktekkan sesuatu misalnya model pembelajaran pada sesuatu misalnya siswa. b. Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial ISSN 2541-3775 Vol.2 No.1 Juni- Desember 2017/42

c. Model pembelajaran kooperatif tife think- pair-share merupakan salah satu model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengoptimalkan cara belajar dan mengembangkan daya nalar siswa. d. Dalam model Pembelajaran kooperatif tife think- pair-share dilakukan kegiatan-kegiatan yaitu berusaha untuk membangkitkan minat siswa pada pelajaran biologi untuk memanfaatkan panca indra mereka semaksimal mungkin dalam berinteraksi dengan lingkungan melalui kegiatan telaah literatur ( exploration) memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk menyampaikan ide atau gagasan yang mereka miliki. Kegiatan diskusi ( explaination) mengajak siswa mengaplikasikan konsepkonsep yang mereka dapatkan dengan mengerjakan soal-soal pemecahan masalah ( elaboration) dan terdapat suatu test akhir untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap konsep yang telah dipelajari (evaluation). Rancangan penelitian ini menggunakan pre test post testcontrol group design dengan satu perlakuan. Dari model rancangan penelitian ini bahwa sebelum mulai perlakuan kedua kelompok sampel diberi test awal atau pre test (O 1 ) untuk mengukur kondisi awal dan test akhir atau post test (O 2 ) setelah perlakuan untuk mengukur kondisi akhir kedua sampel. Dalam penelitian penulis menggunakan 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas control pada setiap kali pertemuan di kelas eksperimen diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe TPS, sedangkan di kelas control diberikan perlakuan pembelajaran konvensional (cara pengajaran biasa). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, angket, observasi, dan wawancara. Alat Pengumpulan Data adalah menggunakan lembar observasi untuk mengukur partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar. Tes berbentuk uraian tes (Essay test) Tes diberikan setelah pokok bahasan diajarkan berbentuk uraian test dengan soal test berjumlah 10 ISSN 2541-3775 Vol.2 No.1 Juni- Desember 2017/43

dengan penilaian apabila benar satu nilainya 10 dan apabila salah nilainya nol. Tes ini digunakan untuk melihat prestasi hasil belajar siswa. Materi yang diujikan dalam tes sesuai dengan materi yang diberikan selama penelitian. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV ini merupakan data yang terkait tes setelah dilaksanakan pembelajaran dengan model kooperatif tipe think pair share (TPS) di kelas eksprimen dan pembelajaran metode ceramah di kelas kontrol pada meteri pokok sistem pencernaan pada manusia di kelas VIII SMP Negeri 1 Sibabangun, untuk kelas eksprimen yaitu VIII 1 dan kelas kontrol yaitu VIII 2. A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan berfikir kritis siswa kelas VIII 1 SMP Negeri 1 Sibabangun dengan pembelajaran Think Pair Share. 1. Data hasil penelitian tes Aktivitas belajar siswa Setelah kelas eksprimen dikenai pembelajaran dengan tipe think pair share dan di kelas kontrol dengan pembelajaran biasa atau metode ceramah kedua kelas tersebut diberi tes akhir aktivitas belajar siswa dalam materi pokok sistem pencernaan manusia yang masing masing kelas berjumlah 40 orang siswa. Hasil tes tersebut kemudian dianalisis lebih lanjut dan dapat dilihat pada tabel. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai tertinggi pada kelas eksprimen adalah 90 sebanyak 4 orang. Nilai terendah adalah 50 sebanyak 2 orang dengan rata - rata 75,25 dan simpangan bakunya 10,250. Sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh nilai tertinggi 85 sebanyak 1 orang dan nilai terendah 40 sebanyak 1 orang dengan rata - rata 62,625 dan simpangan bakunya 13,057 dan jumlah siswa pada kelas eksprimen dan kelas kontrol sama - sama berjumlah 40 orang. Jadi simpangan baku untuk kelas eksprimen sebesar 10,25. ISSN 2541-3775 Vol.2 No.1 Juni- Desember 2017/44

Dengan demikian nilai rata- baku skor rata dan simpangan aktivitas belajar siswa melalui pembelajaran tipe think pair share kelas eksperimen adalah 75,25 dan 10,250. Hasil tes aktivitas belajar siswa melalui pembelajaran metode ceramah di kelas kontrol ( X 2 ). Dari hasil data akhir tes aktivitas belajar siswa pada kelas kontrol maka diketahui: Nilai rata rata, Jadi nilai rata - rata untuk kelas kontrol sebesar 62,625. Simpangan baku dari kelas kontrol sebesar 13,057. Dengan demikian nilai rata - rata dan simpangan baku skor aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran cermah kontrol pada materi sistem pencernaan manusia adalah 62,625 dan 13,057. 2. Data Hasil Observasi 1) Observasi Aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar Dalam penelitian ini kelas eksprimen adalah kelas yang dikenai model pembelajaran tipe think pair share. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, model pembelajaran think pair share di kelas eksprimen dapat dideskripsikan. Dari tabel terlihat bahwa aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar melalui pembelajaran tipe think pair share di kelas eksprimen rata - rata nilai yang didapat yaitu 29,3 total persentasee 73,2% pada pertemuan I dan nilai rata-rata pada pertemuan II adalah 29,65 dengan total persentase 74,1%. 80 60 40 20 0 62.625 13.057 kels kontrol 75..25 10.25 ratarata kelas ekperimen Gambar : Grafik data hasil tes aktivitas belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa padaa kelas kontrol dapat dilihat padaa tabel terlihat bahwa aktivitas belajar siswa pada saat proses belajar mengajar melalui. pembelajaran metode ceramah dikelas kontrol dengan rata - rata nilai yang didapat yaitu 22,12 total persentase 55,3% pada pertemuan I dan nilai rata-rata pada pertemuan II adalah 23,87 dengann total persentase ISSN 2541-3775 Vol.2 No.1 Juni- Desember 2017/45

59,6%. Berdasarkan deskripsi diatas dapat dilihat hasil observasi belajar siswa, dimana terjadi peningkatan pembelajaran antara dari kelas kontrol kekelas eksperimen. Hasil uji normalitas untuk data pembelajaran tipe think pair share di kelas eksprimen dan data pembelajaran dengan metode ceramah di kelas kontrol dengan uji liliefors harus diperoleh nilai L tabel > L hitung pada nilai kritis uji liliefors dengan n=40 dan =0,05. Berdasarkan tabel dari perhitungan dapat diperoleh bahwa L tabel (0,1299 < 0,1401). Maka dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar pada kelas eksprimen berdistribusi normal. Data tabel dan hasil perhitungan diperoleh bahwa L hitung < L tabel (0,1109 < 0,1401 ). Maka dapat disimpulkan bahwa data kelas kontrol berdistribusi normal. Setelah diketahui data berdistribusi normal,selanjutnya akan di uji kehomogenitasan. Harga F tabel dibandingkan F hitung diperoleh F hitung < F tabel (0,61 < 2,00). Maka dapat dinyatakan bahwa kedua data homogen. Sebelum menguji hipotesis yang ditetapkan terlebih dahulu dicari simpangan baku atau standar deviasi gabungan atau nilai tes hasil belajar siswa selesai diberi pengajaran dengan pembelajaran tipe think pair share dikelas eksperimen (X 1 ) dan metode ceramah dikelas kontrol (X 2 ). Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh standar deviasi gabungan dari kelas eksprimen (X 1 ) dan kelas kontrol (X 2 ). Pengajuan hipotesis diperoleh dari data hasil dari kedua model pembelajaran tersebut (X 1 dan X 2 ). Selanjutnya, dicari t hitung untuk menguji hipotesis penelitian. Untuk menguji hipotesis diterima atau ditolak dilakukan pengujian statistik.dari perhitungan tersebut diperoleh t hitung = 4,83 maka langkah selanjutnya adalah mencari nilai tabel dari daftar distribusi t untuk = 0,05 dan dk = 40 + 40-2 = 78 tidak ditemukan sehingga dicari dengan rumus interpolasi dimana dk diantara 60 dan 120 dan untuk lebih jelasnya terdapat pada tabel distribusi t. Maka dari kriteria pengujian t 1-1/2 α < t < t 1-1/2 α diperoleh -1,99 < 4,83 < 1,99 dengan demikian Ha (ada perbedaan hasil belajar), ISSN 2541-3775 Vol.2 No.1 Juni- Desember 2017/46

Dengan kata lain dapat disimpulakan bahwa ada peningkatan aktivitas belajar siswa melalui penerapan pembelajaran koopertif tipe think pair share pada pokok bahasan sistem pencernaan pada manusia dikelas VIII SMP Negeri 1 Sibabangun. D.Diskusi dan Pembahasan Dari hasil yang diperoleh rata-rata tes aktivitas belajar siswa melalui melalui pembelajaran tipe think pair share pada materi sistem pencernaan pada manusia adalah 75,25 sedangkan rata-rata hasil tes aktivitas belajar siswa dengan pembelajaran metode ceramah dikelas kontrol adalah 62,625. Hasil uji normalitas dan homogenitas menunjukkan bahwa kedua kelompok sampel berdistribusi normal dan berasal dari varians yang homogen. Setelah melalui perhitungan analisis data serta pengujian hipotesis yang telah dipaparkan dilembaran sebelumnya dapat disimpulkan bahwa hasil tes aktivitas belajar siswa melalui pembelajaran tipe think pair share lebih baik dari pada hasil tes aktivitas belajar siswa dengan pembelajaran metode ceramah. Kemudian pada observasi aktivitas belajar siswa melalui pembelajaran tipe think pair share dikelas eksperimen lebih maksimal dibandingkan dengan pembelajaran metode ceramah. Hal ini dibuktikan dengan lembar penilaian siswa dengan pembelajaran tipe think pair share persentase taraf kemampuan pada pertemuan I 73,2% dan pertemuan II mencapai 74,1% sedangkan pembelajaran metode ceramah pada pertemuan I 55,3% dan pada petemuan II hanya 59,6%. Pembelajaran pada tipe think pair share memberikan sentuhan baru terhadap pola pembelajaran metode ceramahl atau yang biasa dipakai dalam dunia pendidikan. Sumber belajar yang digunakan dalam aktivitas ini langsung dikelola oleh siswa sebagai subjek dalam pembelajaran. Hal yang membuat siswa lebih tertarik dalam belajar yang pada akhirnya mendorong aktivitas siswa serta prestasi belajar siswa menjadi lebih baik. Pemilihan strategi pembelajaran tipe think pair shre lebih menguntungkan karena ISSN 2541-3775 Vol.2 No.1 Juni- Desember 2017/47

pembelajran ini menuntuk siswa untuk memiliki pemahaman yang lebih baik karena perannya untuk mencari pemecahan masalah, mencari jawaban atas pertanyaan, dan memberikan pertanyaan bagi siswa lain. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan hasil belajar biologi yaitu 75,25 dengan pembelajaran tipe think pair share. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran tipe think pair share memiliki efektivitas dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa. Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa t hitung > t tabel yaitu 4,83>1,99 sehingga Ha diterima Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa ada peningkatan aktivitas belajar siswa melalui pembelajaran tipe think pair share pada materi sistem pencernaan pada manusia di SMP Negeri 1 Sibabangun. E. Kesimpulan Berdasarkan penelitian ini diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut. Hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan pada manusia dengan penerapan Pembelajaran Kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) nilai rata-ratanya adalah = 75,25 dan simpangan baku S 1 = 10,250. Hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan pada manusia dengan pengajaran metode ceramah nilai rata-ratanya adalah = 62,625 dan simpangan baku S 2 = 13,057. Pada pengujian hipotesis di dapat t hitung > t tabel, dimana Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran Share) dapat meningkatkan Aktivitas belajar pada materi sistem pencernaan pada manusia di Kelas VIII SMP Negeri I Sibabangun. F. DAFTAR PUSTAKA Alma, Bukhari, (2009). Guru Profesional. Bandung : Alfabeta A. M. Sardiman. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Arikunto, Suharsimi. (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta Kooperatif tipe TPS (Think -Pair-. (2009). Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta Hatta, Ahmad (2009). Tafsir Qur an. Jakarta : Maghfirah Pustaka ISSN 2541-3775 Vol.2 No.1 Juni- Desember 2017/48

Hergenhahn B.R.(2009). Theoris of Learning. Jakarta : Kencana Majid, Abdul. (2008). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Slameto. (2010). Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Bina Aksara Sudjana. (2005). Metoda Statistik, Bandung: PT. Tarsito Bandung. Sudjana, Nana, (2009). Penilaian Hasil Belajar Mengajar,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sugiyono, (200 3), Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta Syah, Muhibbin, (200 3). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada Uno, Hamzah, B. (2007). Profesi Kependidikan. Jakarta : Bumi Aksara ISSN 2541-3775 Vol.2 No.1 Juni- Desember 2017/49