PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH"

Transkripsi

1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH ASMELIAWATI PUTRI A1A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI DESEMBER, 2014

2 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI Asmeliawati Putri 1), Dra. Hj. May Maemunah, ME 2), Dra. Refnida, ME 3) 1) Alumni Prodi Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Universitas Jambi asmelia_putri@yahoo.com 2) Pembimbing Utama, Dosen Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Universitas Jambi 3) Pembimbing Pendamping, Dosen Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Universitas Jambi ABSTRACT Dalam meningkatkan kualitas pendidikan, proses kegiatan belajar mengajar di sekolah merupakan kegiatan yang sangat penting. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian aktivitas guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik. Interaksi atau hubungan timbal balik dalam proses belajar-mengajar tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa saja, tetapi berupa interaksi edukatif. Sementara masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Model pembelajaran Inkuiri Sosial adalah alternatif model pembelajaran yang merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia, atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis dan analastis sehingga siswa dapat membuat kesimpulan dari penyelidikan. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Kota Jambi, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri sosial terhadap hasil belajar siswa kelas IX SMP Negeri 8 Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan desain pretes dan posttest. Subjek penelitian ini adalah kelas IX yang dibagi dalam dua kelompok yakni kelas eksperimen IX F dan kelas kontrol IX E. Perlakuan yang diberikan adalah model inkuiri sosial untuk kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional untuk kelas kontrol. Teknik pengolahan data dengan Chi Kuadrat ) dan koefisien kontingensi (C). Hasil uji chi kuadrat x 2 dan koefisien kontingensi (C) diketahui bahwa harga hitung > harga tabel atau 5,44 > 3,841 dan C = 0,25 secara signifikan berbeda dengan nol, hal ini menyatakan bahwa H 0 ditolak dan H a diterima. Dikarenakan hasil belajar kelas eksperimen 80,09 > 72,53 kelas kontrol. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri sosial berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IX semester I di SMP Negeri 8 Kota Jambi. Kata Kunci: Inkuiri Sosial, Hasil Belajar

3 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dalam kehidupan manusia. Pada UU RI SISDIKNAS Nomor 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya, pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Dengan pendidikan manusia dapat meningkatkan kualitas sumber daya yang dimiliki sebagai pelaksana pembangunan. Kualitas manusia yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia adalah yang mampu menghadapi persaingan yang ketat dengan bangsa lain. Kualitas ini dapat dihasilkan melalui penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Oleh karena itu, guru mempunyai fungsi, peran dan kedudukan yang sangat strategis. Meningkatkan mutu pendidikan adalah tugas yang sangat penting dan mendesak. Diperlukan penanganan secara komprehensif dan menggunakan strategi serta model pendekatan secara terpadu, yaitu dengan melibatkan semua unsur yang terkait dalam proses pembelajaran atau pendidikan seperti: guru-guru, kepala sekolah, orang tua, murid dan masyarakat agar tujuan dari pendidikan atau pembelajaran itu sendiri dapat tercapai. Ada dua pihak yang berinteraksi secara aktif dalam proses pembelajaran di Sekolah yaitu antara guru dengan siswa. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan, proses kegiatan belajar mengajar di sekolah merupakan kegiatan yang sangat penting. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian aktivitas guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik. Interaksi atau hubungan timbal balik dalam proses belajar-mengajar tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa saja, tetapi berupa interaksi edukatif. Sementara masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan siswa untuk mengahapal informasi, otak siswa dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan data yang di peroleh dari guru kelas IX di SMP Negeri 8 Kota Jambi Bahwa dalam kenyataannya hasil belajar IPS siswa kelas IX SMP Negeri 8 masih rendah yaitu 52,22% yang mencapai KKM dan 47,78% yang tidak mecapai KKM. Hal ini disebabkan karena siswa merasa kesulitan untuk memahami materi, siswa cenderung lebih banyak belajar dengan cara menghafal materi sehingga dalam proses pembelajaran yang kurang aktif. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara secara langsung peneliti dengan guru mata pelajaran IPS ditemukan beberapa identifikasi masalah terkait dengan proses pembelajaran IPS di kelas yaitu (1) metode pengajaran atau model pembelajaran yang tidak tepat, (2) siswa tampak bosan karena posisi siswa hanya sebagai pendengar, (3) siswa cukup sulit untuk mengerjakan tugasnya sendiri, dan (4) rendahnya penguasaan siswa terhadap materi pelajaran IPS. Dari keempat identifikasi masalah tersebut maka peneliti menetapkan fokus masalah pada metode pengajaran atau model pembelajaran yang tidak tepat. Dengan demikian perlu suatu langkah atau strategi pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan di kelas untuk memicu ketertarikan siswa pada kegiatan pembelajaran. Pendekatan yang dimaksud adalah pemilihan model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Model yang diterapkan guru juga merupakan faktor pendorong keberhasilan belajar siswa. Salah satu model yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran Inkuiri Sosial. Model pembelajaran Inkuiri Sosial adalah alternatif model pembelajaran yang merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh

4 kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia, atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis dan analastis sehingga siswa dapat membuat kesimpulan dari penyelidikan (Joice. B dan Weil, 2000) METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan quasi eksperimen. Metode eksperimen merupakan observasi dibawah kondisi buatan (artifical condition) dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur sendiri ooleh peneliti (Nasir, 1998:74). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2011:77), bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eskperimen. Design ini digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. Adapun bentuk desain quasi eksperimen yang digunakan, yaitu Nonequivalent Control Group Design sebagai berikut: Tabel 3.1 (Nonequivalent Control Group Design) Pre-test Perlakuan Post-test A.(Kel. Eksperimen) X B. (Kel.Kontrol) Keterangan: A = Kelas yang terpilih sebagai kelompok eksperimen B = Kelas yang terpilih sebagai kelompok kontrol dan = Observasi kedua kelompok dengan pre-test = Hasil belajar kelompok eksperimen dengan pembelajaran inkuiri sosial = Hasil belajar kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional Model eksperimen ini sama dengan desain kelompok kontrol pretest-posttest beracak (pada eksperimen murni), tetapi pengambilan kelompok tidak sepenuhnya dilakukan secara random penuh, random disini maksudnya hanya untuk pemilihan mana yang menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Adapun instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek kognitif adalah hasil tes belajar. Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu intrumen (Arikunto, 2006: 168). Untuk pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara menyebarkan soal hasil belajar pada kelas IX B. Berdasarkan hasil uji coba soal tes hasil belajar yang dianalisis dengan bantuan program Microsoft Office EXEL 2010 maka dari 40 butir soal hasil belajar mengenai materi perubahan sosial diperoleh sebanyak 31 butir soal yang dinyatakan valid. Kemudian tes hasil belajar harus dicari reliabilitas. Dari hasil analisa maka tes hasil belajar dinyatakan reliabel. Untuk tes hasil belajar kemudian dihitung tingkat kesukaran dan daya pembeda setiap butir soal. Teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif tersebut adalah Chi Kuadrat (x2) dua sampel (Sugiono, 20014:107). Setelah itu untuk menentukan derajat keeratan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen maka digunakan Koefisien Kontengensi (C).

5 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Deskripsi Data Untuk melihat gambaran hasil penelitian secara statistik variabel hasil belajar IPS kelas eksperimen maupun kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel. deskripsi penelitian Statistik Hasil belajar kelas Hasil belajar kelas kontrol eksperimen Mean 80,09 72,53 Median Modus Standar deviasi 7,018 11,094 Minimum Maximum Range Sum Dari hasil data diatas, rerata nilai kelas eksperimen 80,09 > 72,53 dari kelas kontrol, selisih 7,56. Untuk lebih jelas distribusi data dari masing-masing variabel penelitian sebagai berikut: Deskripsi Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen Berdasarkan data yang telah diperoleh, ternyata distribsi data hasil belajar kelas eksperimen menyebar dari 64 sampai dengan 93. Berdasarkan distribusi skor tersebut di dapat mean (skor rata-rata) = 80,09, median (skor tengah) = 80, modus (skor yang sering muncul) = 76 standar deviasi (simpangan baku) = 7,018. Untuk melihat frekuensi variabel hasil belajar IPS siswa kelas eksperimen dapat dilihat tabel berikut: Tabel distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas eksperimen Kelas Interfal Frekuensi % Frekuensi ,9% ,8% ,2% ,5% ,7% Jumlah % Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh skor hasil belajar IPS skor 64 sampai dengan 69 ada 2 orang (5,9%), yang memperoleh skor 70 sampai dengan 75 ada 4 orang (11,8%), yang memperoleh skor 76 sampai dengan 81 ada 14 orang (41,2%), yang memperoleh skor 82 sampai dengan 87 ada 9 orang (26,5%), dan yang memperoleh skor 88 sampai dengan 93 ada 5 orang (14,7%).

6 Dengan demikian untuk melihat klasifikasi skor hasil belajar IPS kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel klasifikasi skor hasil belajar kelas ekperimen No Rentangan Katagori Frekuensi Frekuensi% < 64 Sangat Baik Baik Kurang Baik Sangat Kurang ,88 % 76,47% 17,65% % Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat siswa yang mempunyai hasil belajar IPS pada kelas eksperimen kategori sangat baik ada 2 orang (5,88%), kategori baik ada 26 orang (76,47%) dan kategori kurang baik ada 6 orang (17,65%). Dari deskripsi data hasil belajar IPS kelas eksperimen siswa kelas IX F SMP Negeri 8 Kota Jambi berada pada kategori baik dan sangat baik. Deskripsi Data Hasil Belajar Kelas Kontrol Berdasarkan data yang telah diperoleh, ternyata distribsi data hasil belajar kelas eksperimen menyebar dari 51 sampai dengan 93. Berdasarkan distribusi skor tersebut di dapat mean (skor rata-rata) = 72,53, median (skor tengah) = 76, modus (skor yang sering muncul) = 76 standar deviasi (simpangan baku) = 11,094. Untuk melihat frekuensi variabel hasil belajar IPS siswa kelas eksperimen dapat dilihat tabel berikut: Tabel distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas kontrol Kelas Interval Frekuensi % Frekuensi ,8% ,6% ,6% ,3% ,8% ,9% Jumlah % Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh skor hasil belajar IPS 51 sampai dengan 58 ada 4 orang (11,8%), yang memperoleh skor 59 sampai dengan 66 ada 6 orang (17,6%), yang memperoleh skor 67 sampai dengan 74 ada 6 orang (17,6%), yang memperoleh skor 75 sampai dengan 82 ada 12 orang (35,3%), yang memperoleh nilai 83 sampi dengan 90 ada 4 orang (11,8%), dan yang memperoleh nilai 91 sampai dengan 98 ada 2 orang (5,9%). Dengan demikian untuk melihat klasifikasi skor hasil belajar IPS kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut :

7 Tabel klasifikasi skor hasil belajar kelas kontrol No Rentangan Katagori Frekuensi Frekuensi% < 64 Sangat Baik Baik Kurang Baik Sangat Kurang ,88 % 47,06 % 17,65% 29,41% % Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat siswa yang mempunyai hasil belajar IPS pada kelas kontrol kategori sangat baik ada 2 orang (5,88%), kategori baik ada 16 orang (47,06%), kategori kurang baik ada 6 orang (17,65%), dan kategori sangat kurang ada 10 orang (29,41%). Dari deskripsi data hasil belajar IPS kelas kontrol siswa kelas IX E SMP Negeri 8 Kota Jambi berada pada kategori baik dan sangat baik. Deskripsi Data Perbandingan Hasil Belajar Kelas Eksperimen Dengan Kelas Kontrol Penelitian di lakukan di kelas IX yang diambil dua kelas yaitu kelas IX E dan IX F. Untuk menentukan kelompok eksperimen dan kontrol dilakukan secara random penuh, random disini maksudnya hanya untuk memilih mana yang menjadi kelompok kontrol dan eksperimen. Maka yang dapat dijadikan kelas eksperimen adalah kelas IX F dan IX E yang menjadi kelas kontrol, dan jumlah siswa kelas eksperimen sebanyak 34 siswa sedangkan kelas kontrol sebanyak 34 siswa, jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 68 siswa. Dari 40 soal uji coba, 31 butir soal yang layak digunakan sebagai soal pre test dan post test. Dari hasil pre test yang dilakukan pada awal penelitian dan post test yang dilakukan pada akhir penelitian dapat dilihat rata-rata dan simpangan baku pre test dan post test pada tabel berikut: Tabel rata rata skor dan simpangan pre test dan post test Kelas Jumlah Siswa (N) Rata-rata Pre test ( X ) Simpangan baku Pre test ( S ) Rata-rata Pos Test ( X ) Simpangan baku Post tes ( S ) Eksperimen 34 48,79 13,603 80,09 7,018 Kontrol 34 46,47 12,037 72,53 11,094 Berdasarkan tabel dengan uji coba hasil pre test dan post test kedua kelompok diketahui bahwa antara kelompok eksperimen dan kontrol terdapat perbedaan nilai setelah perlakuan. Analisis Data Analisis data ini dilakukan untuk melihat: 1. Kemampuan awal siswa terhadap materi yang akan diajarkan. 2. Apakah terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Inkuiri Sosial terhadap hasil belajar IPS kelas IX semester I di SMP Negeri 8 Kota Jambi.

8 Langkah-langkah yang dilakukan adalah menguji normalitas dengan uji Liliefors, Uji Homogenitas dan Uji Chi Kuadrat Perhitungan Pre Test Uji Normalitas Untuk menguji normalitas digunakan uji liliefors, dari perhitungan pre test pada kelas eksperimen dari tebel diatas diperoleh L 0 = 0,0974 < L tabel = 0,886 = 0,886 = 0, ,8310 Dengan demikian L 0 < L tabel atau ( 0,0974 < 0,1519 ) sehingga dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen berdistribusi normal pada taraf kepercayaan 95% dan pada kelas kontrol diperoleh, L 0 = 0,1126 < L tabel = 0,886 = 0,886 = 0, ,8310 Dengan demikian L 0 < L tabel atau ( 0,1126 < 0,1519 ) sehingga dapat disimpulkan bahwa kelas kontrol berdistribusi normal pada taraf kepercayaan 95%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Uji Homogenitas Dari hasil analisis uji homogenitas dan varian dengan menggunakan uji F, pada pre test didapat F hitung < F tabel atau ( 1,28 < 1,67 ), maka dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian yang homogen. Perhitungan Post Test Uji Normalitas Untuk menguji normalitas digunakan uji liliefors, dari perhitungan pos test pada kelas eksperimen didapat bahwa L 0 = 0,1308 < L tabel = 0,886 = 0,886 = 0, ,8310 Dengan demikian L 0 < L tabel atau (0,1308 < 0,1519) sehingga dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen berdistribusi normal pada taraf kepercayaan 95% dan pada kelas kontrol diperoleh, L 0 = 0,1061 < L tabel = 0,886 = 0,886 = 0, ,8310 Dengan demikian L 0 < L tabel atau ( 0,1061 < 0,1519 ) sehingga dapat disimpulkan bahwa kelas kontrol berdistribusi normal pada taraf kepercayaan 95%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Uji Homogenitas Dari hasil analisis uji homogenitas dan varian dengan menggunakan uji F, pada pos test didapat F hitung < F tabel atau ( 2,50 > 1,67 ), maka dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian yang tidak homogen.

9 Uji Hipotesis Hipotesis yang diujikan dalam penelitian ini adalah yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri sosial terhadap hasil belajar IPS kelas IX semester I di SMP Negeri 8 Kota Jambi, sedangkan menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri sosial terhadap hasil belajar IPS kelas IX semester I di SMP Negeri 8 Kota Jambi. Berdasarkan perhitungan pada post-test didapat harga hitung = 5,44. Dengan taraf kesalahan 5%, dan dk = 1, maka harga tabel = 3,841. Karena harga hitung > harga tabel atau 5,44 > 3,841 dan C = 0,25 secara signifikan berbeda dengan nol, maka dapat dinyatakan bahwa diterima ditolak. Kemudian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan prestasi hasil belajar sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan model inkuiri sosial banyak siswa/i memperoleh hasil belajar dengan tuntas. Karena setelah mengikuti pembelajaran dengan model inkuiri sosial lebih banyak yang memperoleh hasil belajar dengan tuntas, maka berarti perlakuan yang diberikan kepada siswa/i mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian melalui tes akhir pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban (a, b, c, dan d) dari 40 butir soal yang direncanakan, setelah di uji cobakan pada kelas IX B ternyata setelah dianalisis dari 40 soal hanya 31 soal yang bisa dipakai kemudian dilakukan untuk menguji kemampuan pada kedua kelas sampel. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan bentuk desain pre test (test awal) dan post test (test akhir). Hal ini dilaksanakan karena tidak memungkinkan dilakukan pengontrolan semua variabel yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, disamping itu juga dikarenakan proses randomisasi terhadap subyek penelitian tidak bisa dilakukan karena subyek penelitian atau siswa dalam hal ini tidak dapat diubah kembali. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Kota Jambi yaitu siswa kelas IX semester I tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 08 September 02 Oktober Pelaksanaan penelitian sesuai dengan jadwal pelajaran yang telah ditetapkan. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sebanyak 6 kali pertemuan, dimana pada pertemuan pertama untuk melaksanaka tes awal, pertemuan ke II V (4 kali pertemuan) untuk perlakuan, dan pertemuan ke VI untuk tes akhir. Dari perhitungan statistik dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas IX pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan perolehan nilai pada kelas kontrol, hal ini disebabkan dari perlakuan yang diberikan. Pada kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri sosial diperoleh nilai rata-rata (X) = 80,09 simpangan baku (S) = 7,018 dan varian (S 2 ) = 49, 257. Sedangkan pada kelas kontrol diajar secara konvensional diperoleh nilai rata-rata (X) = 72,53 simpangan baku (S) = 11,094 dan varian (S 2 ) = 123,073. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat ( x 2 ) diperoleh harga x 2 hitung > harga x 2 tabel atau 5,44 > 3,841 dan C = 0,25 secara signifikan berbeda dengan nol. Dengan demikian dapat diartikan terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri sosial terhadap hasil belajar siswa kelas IX di SMP Negeri 8 Kota Jambi. Dimana dengan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran inkuiri sosial di kelas eksperimen lebih aktif dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan cara konvensional.

10 Berbeda hasil belajar siswa pada kelas eksperimen disebabkan oleh perbedaan perlakuan yang diberikan pada saat proses belajar mengajar, dimana perbedaan hasil belajar merupakan pengaruh dari model pembelajaran inkuiri sosial yang diterapkan pada kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Dalam penelitian ini ternyata kelas eksperimen hasil belajar siswa lebih meningkat dari pada kelas kontrol. Melalui pengamatan penulis selama penelitian terlihat bahwa kelas yang diajarkan menggunakan model pembelajaran inkuiri sosial suasana belajar lebih hidup karena siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, siswa berfikir kritis, siswa termotivasi mengemukakan pendapatnya, dan menghargai pendapat temannya. Sejalan dengan pendapat Isjoni (2007: 101) menyatakan, bahwa inquiry sosial merupakan salah satu model pembelajaran yang membantu siswa untuk berfikir kritis dan kreatif sesuai dengan tujuan pembelajaran IPS karena menekankan kepada pengalaman siswa untuk memecahkan masalah sosial melalui langkahlangkah dan prosedur pemecahan masalah. Sehingga dengan peran aktif siswa dalam pembelajaran dapat meninkatkan tingkat penguasaan yang dicapai. Sesuai dengan pendapat Sudjana (1990: 22) yang mengatakan hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Sementara pada kelas kontrol siswa kurang aktif dan cenderung hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru dan jarang memberikan pendapat atau komentar sehingga pengetahuannya terbatas. Pemberian strategi, metode, dan media pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar sangat berpengaruh terhadap peningkatan kegiatan dan hasil belajar siswa. Agar hasil belajar sesuai apa yang diharapkan guru dan diinginkan siswa tercapai maka dengan demikian perlu adanya perubahan-perubahan dalam proses pembelajaran. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan, Uji hipotesis dengan menggunakan rumus Chi kuadrat ( ) dan koefisien kontingensi (C) diperoleh harga hitung > harga tabel atau 5,44 > 3,841 dan C = 0,25 secara signifikan berbeda dengan nol, hal ini menyatakan bahwa H 0 ditolak dan H a diterima. Dikarenakan hasil belajar kelas eksperimen 80,09 > 72,53 kelas kontrol. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri sosial berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IX F semester I di SMP Negeri 8 Kota Jambi. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini maka penulis menyarankan kepada guru, terutama guru mata pelajaran IPS sebaiknya dalam melakukan pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi salah satunya dengan menggunakan model inkuiri sosial dan jangan hanya berpatok dengan gaya menjelaskan, berceramah dan membaca buku yang secara tidak langsung membuat murid menjadi bosan dengan kegiatan belajar, sehingga mata pelajaran IPS menjadi pelajaran yang membosankan bagi siswa.

11 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Emosda Evaluasi Dan Asesmen Dalam Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.(Diterbitkan Oleh Fkip Universitas Jambi/ Modul) Gulo,W Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Penerbit Grasindo Isjoni Integrated Learning (Pendekatan Pembelajaran Ips Di Pendidikan Dasar). Bandung: Penerbit Falah Production Joice, Bruce Dan Weil Models Of Teaching. Englewood Cliffs. Prentice Hall.Inc Models Of Teaching A Person Education Company. United States Of America Nasution Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta. Sanjaya, Wina Strategi Pembelajaran (Berorientasi Standar Proses Pendidikan). Jakarta: Kencana Prenada Media Sudjana, Nana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Metode Statistik. Bandung: Tarsito Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Tim Abdi Guru IPS Terpadu Untuk SMP Kelas IX 3A Semester 1. Erlangga Wena, Made Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Suatu Tinjauan Konseptual Operasional). Jakarta: Penerbit Bumi Aksara

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3) Pengaruh Model Strategi Pembelajaran Peningakatan Kemampuan Berfikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Nusantara Kota Jambi 3) 2) Wiwik Andriyani 1),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Menurut Juliansyah Noor penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III metode penelitian akan dipaparkan mengenai jenis dan pendekatan, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan indikator penelitian, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Metode eksperimen dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Metode tersebut digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan, BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan, pelaksanaannya dimulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimental, kelompok yang akan terlibat dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen. Kelompok ini akan mendapatkan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang diberikan sebagai metode pembelajaran dimana siswa akan mengenal, mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian ini menggunakan quasi experimental design dan jenis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh 1. Tujuan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan teknik analisis komparatif. Penelitian komparatif diarahkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitiannya adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi berasal dari kata metode dan logos. Metode berarti cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan logos berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodologi adalah cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA (Suatu Penelitian pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Gorontalo pada Pokok Bahasan Luas Permukaan dan Volume

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk Penelitian Kuantitatif dengan metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk Penelitian Kuantitatif dengan metode quasi 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk Penelitian Kuantitatif dengan metode quasi experiment. Desain ini akan mengukur pengaruh metode simulasi pada materi sistem

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes. 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan quasi eksperimen, dan desain yang digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan 35 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen, dalam penelitian ini kita tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan mempengaruhi variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian eksperimen. Pendekatan kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian quasi eksperimen karena peneliti ingin mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap suatu variabel. Perlakuan

Lebih terperinci

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Metro pada tahun 2014.

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Metro pada tahun 2014. III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Metro pada tahun 04. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana BAB III METODOLOGI PENEITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, dimana penelitian quasi eksperimen merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober 2014 05 Januari 2015 di SMA Negeri 1 Rimba Melintang

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH FEBRIANI. M RRA1A110068 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel

METODE PENELITIAN. Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel III. METODE PENELITIAN Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional, jenis dan teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrument,

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah 32 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu dan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan Metode Ceramah dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Kelas VIII di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang A. Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang digunakan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sasaran, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Sasaran Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN KONVENSIONAL PADA MATERI OPERASI PECAHAN DI KELAS VII SMP NEGERI 1 SIANTAR T.A. 2012/2013 Gayus Simarmata FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran Student Team Heroic Leadership dan pemberian tugas terstruktur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6-30 September 2013 tahun ajaran 2013/2014 semester ganjil dan dilakukan di kelas VIII SMP Tri Bhakti

Lebih terperinci

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KONVENSIONAL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI BIOSFER KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PANCUR BATU G. Lian Y. Nababan. NIM. 06110005

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH OLEH RIZTNI AFRILLAH RRA

ARTIKEL ILMIAH OLEH RIZTNI AFRILLAH RRA ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VII SMP NEGERI 30 MUARO JAMBI OLEH RIZTNI AFRILLAH RRA1109039 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah A. Jenis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian Quasi Eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh 1. Hal ini karena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan adalah metode studi eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sisitematis, logis dan teliti didalam melakukan kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam rancangan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan

Lebih terperinci

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian yang dilakukan. Uraian ini meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 2 Siak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam peneliti ini adalah eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR 167 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR Galih T. Lesmana 1, Ono Wiharna 2, Sulaeman 3 Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di sekolah islam swasta yaitu Pesantren Persatuan Islam 31 Banjaran-Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH OLEH NURUL QADRIATI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI OKTOBER, 2014

ARTIKEL ILMIAH OLEH NURUL QADRIATI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI OKTOBER, 2014 ARTIKEL ILMIAH STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DAN MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GARIS SINGGUNG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah Darussalam Bagan Batu.Pemilihan lokasi ini berdasarkan atas alasan bahwa melihat keaadaaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen dengan desain penelitian menggunakan Randomized Pretest-Posttest Conttrol Group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group Design

Lebih terperinci

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK 443 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA SWASTA R.A. KARTINI SEI RAMPAH TAHUN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Waktu, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung 31 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif karena pendekatan ini adalah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang termasuk dalam jenis penelitian pra-eksperimental dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitan ini adalah siswa kelas XI IPS SMAN 8 Kota Bandung pada tahun ajaran 2013/2014. Kemudian terpilih dua kelas yaitu kelas XI IPS 1 dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan metode eksperimen dengan desain Posttest-Only Control Design. Adapun pola desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat di artikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Eksperimen yang digunakan adalah Pre-Experimental Designs. Dikatakan Pre-Experimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan menggunakan desain Control Group Design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18 desember 2013 di MTs Muslimat NU Palangka Raya tahun ajaran 2013/2014. B. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengunakan metode penelitian eksperimen (experimental research). Metode penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, hal ini disebabkan peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII Arendra Unggul Clarotta 1)* Veator Renyaan 2) 1) 2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penuh. Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penuh. Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang digunakan untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu ( quasi eksperiment), di mana variabel ini tidak memungkinkan untuk dikontrol secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 84), pre eksperimental design seringkali dipandang sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada tanggal 03-29 Maret 2014 pada semester genap tahun ajaran 2013-2014. Penelitian ini dilaksanakan di SMP

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah 47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2013, pada tanggal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2013, pada tanggal 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2013, pada tanggal 17 September 2013 sampai dengan 1 Oktober 2013. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen (semi eksperimen) dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian ini tidak

Lebih terperinci

dikeluarkannya surat izin riset/penelitian yaitu tanggal 24 juni dan selesai tanggal 25 juli.

dikeluarkannya surat izin riset/penelitian yaitu tanggal 24 juni dan selesai tanggal 25 juli. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas X SMAN 2 Bangkinang yang beralamat di jalan DR.A. Rahman Saleh No. 55 Bangkinang. Penelitian ini berlangsung dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2007:1) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam pelaksanaanya,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang merupakan metode eksperimen berdesain posttest-only control design, karena tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen 47 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan penerapan

Lebih terperinci

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATERI IPA POKOK BAHASAN EKOSISTEM PADA KELAS VII SMP N 2 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Miftakhul Jannah Guru IPA SMP

Lebih terperinci