ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA USAHA HANY COLLECTION Nama : Indina Tarziah NPM : 23212683 Jurusan Pembimbing : Akuntansi : Diana Sari, SE., MMSI
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi pesaingan yang berasal dari dalam dan luar negeri, perusahaan dituntut agar mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan agar mampu bersaing di kancah dunia. Besar kecilnya laba yang dihasilkan perusahaan merupakan ukuran kesuksesannya dalam mengelola dan mengatur dalam menghasilkan produk. Dalam penentuan harga jual perusahaan perlu menggunakan salah satu metode yaitu metode full costing Penetapan harga jual yang dibebankan ke pemesan sangat ditentukan oleh besarnya biaya-biaya produksi yang akan dikeluarkan.
Rumusan Masalah 1. Bagaimana penentuan harga pokok pesanan yang diterapkan perusahaan Hany Collection? 2. Berapakah besarnya harga jual yang diterapkan perusahaan Hany Collection? 3. Bagaimana penentuan harga jual dengan metode full costing? Batasan Masalah Dalam penulisan ilmiah ini, penulis membatasi masalah pada perhitungan harga pokok pesanan produk yang diterima oleh konveksi. Dari beberapa produk yang dihasilkan perusahaan, penulis hanya mengambil data pesanan pakaian seragam kerja pada bulan Februari 2015. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui penentuan harga pokok pesanan yang diterapkan perusahaan Hany Collection. 2. Untuk mengetahui besarnya harga jual yang diterapkan perusahaan Hany Collection. 3. Untuk mengetahui penentuan harga jual dengan metode full costing.
METODE PENELITIAN Objek Penelitian : Dalam penelitian ilmiah ini penulis melakukan penelitian pada sebuah home industry Hany Collection. Beralamat di JL. Raya Margahayu Blok C No.84 Perumahan Margahayu, Bekasi Timur. Data atau Variabel : Dalam hal ini penulis memperoleh data primer berupa laporan perincian Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja dan Biaya Overhead Pabrik. Metode Pengumpulan Data : Dengan mempelajari buku-buku sebagai acuan dan melakukan pengajuan pertanyaan kepada pihak terkait. Alat Analisis Yang Digunakan : Menentuan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan, Menghitung laba atau rugi bruto tiap pesanan, Perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dengan metode full costing.
PEMBAHASAN Pada bulan februari 2015 Hany Collection menerima pesanan seragam security lengan panjang sebanyak 200 potong. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pesanan tersebut selama 2 bulan dihitung 25 hari kerja sebulan dengan 8 orang karyawan. Perhitungan Harga Pokok Produksi Tabel 4.1 Biaya Bahan Baku No Keterangan Banyak Harga Satuan Jumlah 1. Verlando Japan Drill 700 yard Rp22.000 Rp15.400.000 2. Kain keras 100 meter Rp12.000 Rp1.200.000 3. Benang jahit 2 lusin Rp18.000 Rp36.000 4. Benang obras 2 lusin Rp16.000 Rp32.000 5. Kancing 1½ gros Rp10.000 Rp15.000 6. Resleting 200 pcs Rp2.000 Rp400.000 7. Karet 200 pcs Rp500 Rp100.000 8. Aksesoris 200 pcs Rp10.000 Rp2.000.000 9. Plastik 200 pcs Rp60 Rp12.000 Total Biaya Bahan Baku Rp19.195.000
Tabel 4.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung No Keterangan Jumlah tenaga kerja Upah/potong Banyak Jumlah 1 Bagian jahit kemeja 3 orang Rp13.000 200 pcs Rp2.600.000 2 Bagian jahit celana 3 orang Rp15.000 200 pcs Rp3.000.000 3 Bagian potong 1 orang Rp2.000 200 pcs Rp400.000 4 Bagian finishing 1 orang Rp500 200 pcs Rp100.000 Total Biaya Tenaga Kerja Langsung Tabel 4.3 Biaya Overhead Pabrik Rp6.100.000 Keterangan 1. Biaya sewa gedung 2. Biaya listrik 3. Biaya telepon 4. Biaya kebersihan dan keamanan 5. Biaya pemeliharaan mesin Total Biaya Overhead Pabrik Jumlah Rp 1.340.000 Rp 800.000 Rp 400.000 Rp 100.000 Rp 200.000 Rp 2.840.000
1. Biaya sewa gedung 2. Biaya listrik 3. Biaya telepon Tabel 4.6 Biaya Overhead Pabrik Keterangan 4. Biaya kebersihan dan keamanan 5. Biaya pemeliharaan mesin 6. Biaya depresiasi mesin Jumlah Rp 1.340.000 Rp 734.160 Rp 400.000 Rp 100.000 Rp 200.000 Rp 313.332 Total Biaya Overhead Pabrik Rp 3.087.492 Tabel 4.7 Biaya Depresiasi Mesin Keterangan Jumlah HP NR UE (unit) Perunit Perunit (th) Bi. Depr./th Bi. Depr./bln 2 unit Mesin jahit 2 Rp3.500.000 Rp500.000 5 Rp600.000 Rp100.000 Mesin potong 2 Rp2.500.000 Rp400.000 5 Rp420.000 Rp70.000 Mesin obras 2 Rp5.000.000 Rp700.000 5 Rp860.000 Rp143.332 Total Rp313.332
Rangkuman Hasil Penelitian Tabel 4.8 Perbandingan Harga Pokok Pesanan Hany Collection Menurut Perusahaan Bulan Februari 2015 Menurut Full Costing BBB Rp 19.195.000 BBB Rp 19.195.000 BTKL Rp 6.100.000 BTKL Rp 6.100.000 BOP Rp 2.840.000 BOP Rp 3.087.492 HPP Rp 28.135.000 HPP Rp 28.382.492 Laba bruto 30% Rp 8.440.500 Laba 30% Rp 8.514.747,6 Harga jual Rp 36.575.500 Harga Jual Rp 36.897.239,6 HPP/potong Rp 182.877,5 HPP/potong Rp 184.486,198 Laba bruto Rp 42.202,5 Laba bruto Rp 42.573,738 Berdasarkan perhitungan harga pokok pesanan menurut perusahaan dengan menurut metode full costing terdapat perbedaan. Hal ini disebabkan karena perusahaan tidak memperhitungkan biaya depresiasi mesin. Hal tersebut dapat mempengaruhi penetapan harga jual yang dibebankan kepada pemesan.
Jika perusahaan menggunakan pembebanan menurut full costing maka dengan harga yang ditetapkan perusahaan saat ini, laba yang didapat adalah sebesar Rp dengan perhitungan sebagai berikut: Harga jual menurut perusahaan Rp 36.575.500 Biaya produksi menurut full costing: BBB Rp 19.195.000 BTKL Rp 6.100.000 BOP Rp 3.087.492 (Rp 28.382.492) Laba bersih Rp 8.193.008 Jadi perusahaan selama ini mencantumkan laba yang terlalu kecil, hal ini disebabkan belum dimasukkannya biaya-biaya yang berpengaruh dalam penentuan biaya overhead pabrik yang seharusnya diperhitungkan oleh perusahaan.
KESIMPULAN Berdasarkan analisa dan pembahasan yang telah dilakukan pada perusahaan hany collection, maka dapat disimpulkan bahwa: Perhitungan harga pokok pesanan menurut perusahaan sebesar Rp 28.135.000 sedangkan perhitungan harga pokok pesanan menurut full costing sebesar Rp 28.382.492. Harga jual perpotong menurut perusahaan adalah sebesar Rp 182.877,5 sedangkan harga jual perpotong menurut metode full costing 184.486,198. Perbedaan perhitungan harga pokok produksi pesanan yang diterapkan perusahaan dengan metode full costing terletak pada perlakuan biaya overhead pabrik.
SARAN Perusahaan sebaiknya melakukan perubahan terhadap perhitungan harga pokok pesanan dengan memasukan biaya depresiasi mesin. Perusahaan harus lebih teliti untuk menghindari kerugian yang tak terduga. Menerapkan perhitungan harga pokok pesanan dengan menggunakan metode full costing